Anda di halaman 1dari 17

PP-KIA, GSI DAN

POSKESDES
OLEH
KELOMPOK 1
Ainnisha I. hamid
Almaidah tenda
Ary nahak
Febi y.timuli
Feliksia j.asa
Juwinda honin
Nefriana sabneno
Orin rihi
Penina aplugi
Sofia a. sonbai
Videlis olin
Virginia kilimandang
PP-KIA (PROGRAM
PEMINAT
KESEHATAN IBU
DAN ANAK)
P-KIA adalah suatu program
yang mempunyai kegiatan
belajar tentang kesehatan ibu
dan anak, yang beranggotakan
semua ibu hamil dan menyusui
yang ada di wilayah desa.
Kegiatan ini dibimbing oleh
kader posyandu setempat
karena kegiatan ini merupakan
bagian dari kegiatan posyandu
yang dilaksanakan di luar
jadwal posyandu.
 Tujuan
 Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui cara yang baik
dan menjaga kesehatan sendiiri dan anaknya.
 Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui pentingnya
dan melakukan pemeriksaan ke puskesmas dan posyandu
sejak hamil dini dan setelah melahirkan.
 Agar ibu hamil dan menyusui mengetahui dan
mempergunakan kontrasepsi yang efektif dan tepat.
 Pelaksana
 Pelaksana utama : dokter puskesmas, pengelola PP-KIA
kecamatan, kader, ibu hamil dan menyusui.
 Pelaksana pendukung : camat, sektor tingkat
kecamatan, PKK, kepala desa, LKMD, tokoh masyarakat.
 Pelaksana Pembina : subdit binkes kebidanan dan
kandungan pusat, subdin KIA provinsi, tim pengelola
peminat KIA Kabupaten.
GSI ( GERAKAN
SAYING IBU)

Gerakan Sayang Ibu adalah


Suatu Gerakan yang
dilaksanakan oleh
masyarakat, bekerjasama
dengan pemerintah untuk
meningkatkan kualitas hidup
perempuan melalui berbagai
kegiatan yang mempunyai
dampak terhadap upaya
penurunan angka kematian
ibu karena hamil, melahirkan
dan nifas serta penurunan
angka kematian bayi.
GERAKAN SAYANG IBU PERLU DILAKUKAN KARENA :
 SDM yang berkualitas sangat menentukan keberhasilan
suatu pembangunan.
 Pembentukkan kualitas SDM yang berkualitas ditentukan

dari janin dalam kandungan, karena perkembangan otak


terjadi selama hamil sampai dengan 5 tahun.
 Kesehatan Ibu dan Anak factor paling strategis untuk

meningkatkan mutu SDM.


 Angka Kematian Ibu ( AKI ) karena hamil, bersalin dan

nifas di Indonesia tergolong tinggi diantara Negara2


ASEAN.
 Tingginya AKI dan AKB di Indonesia memberikan dampak

negati pada berbagai aspek.


 Kematian Ibu menyebabkan bayi menjadi piatu yang pada

akhirnya akan menyebabkan penurunan kualitas SDM


akibatnya kurangnya perhatian, bimbingan dan kasih
sayang seorang ibu.
MAKSUD DAN TUJUAN GSI

 Menyegarkan dan meningkatkan pengetahuan Satgas GSI tentang


berbagai program Gerakan Sayang Ibu ( GSI ) dari stake holder
terkait.
 Menyegarkan dan meningkatkanpengetahuan Satgas Gerakan
Sayang Ibu ( GSI ) tentang peran stake holder terkait dalam
Gerakan Sayang Ibu.
 Identifikasi Masalah yang menyebabkan kematian Ibu faktor
determinan yang perlu  
 Kesehatan reproduksi : umur, paritas, status perkawina.
 Tingkat partisipasi masyaraka. Potensi institusi dan peran serta
masyarakat.
 Kondisi sosial budaya masyarakat ( nilai-nilai budaya yang
mendukung dan menghambat ).
 Komitmen politik dan pemerintah daerah : Gubernur,
Bupati/Walikot, Camat dan Kepala Desa/Lurah.
 Komitmen para pelaksana : PLKB, Bidan, dll
POSKESDES
Pos Kesehatan (Poskesdes)
adalah Upaya Kesehatan Bersumber
daya Msyarakat (UKBM) yang
dibentuk di desa dalam rangka
mendekatkan/menyediakan
pelayanan kesehatan dasar bagi
masyarakat desa. Poskesdes dapat
dikatakan sebagai sarana kesehatan
yang merupakan pertemuan antara
upaya masyarakat dan dukungan
pemerintah. Pelayanannya meliputi
upaya-upaya promotif,
preventif,dan kuratif yang
dilaksanakan oleh tenaga kesehatan
(terutama bidan) dengan
melibatkan kader atau tenaga
sukarela lainnya.
LANJUTAN
Pembentukan POSKESDES didahulukan pada
desa yang tidak memiliki rumah sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu (PUSTU),
dan bukan ibu kota kecamatan atau ibu kota
kabupaten. POSKESDES di harapkan sebagai
pusat pengembangan dan kordinator
berbagai UKBM yang dibutuhkan masyarakat
desa, misalnya POS Pelayanan Terpadu atau
POSYANDU dan warung obat desa (WOD).
TUJUAN POSKESDES
Tujuan Umum : Terwujudnya
masyarakat sehat yang siaga terhadap
permasalahan kesehatan di wilayah
desanya.

Tujuan Khusus :
Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
kesehatan.
Terselenggaranya pengamatan, pencatatan dan
pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan
dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap resiko dan
bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
terutama penyakit menular dan penyakit yang
LANJUTAN
 Tersedianya upaya pemberdayaan
masyarakat dalam rangka
meningkatkankemampuan masyarakat
untuk menolong dirinya di bidang
kesehatan.
 Terselenggaranya pelayanan kesehatan
dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat
dan tenaga professional kesehatan.
 Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM
lainnya yang ada di desa.
FUNGSI
POSKESDES
1. Sebagai wahana peran
aktif masyarakat di bidang
kesehatan
2. Sebagai wahana
kewaspadaan dini terhadap
berbagai resiko dan
masalah kesehatan.
3. Sebagai wahana pelayanan
kesehatan dasar, guna
lebih mendekatkan kepada
masyarakat serta
meningkatkan jangkauan
dan cakupan pelayanan
kesehatan.
4. Sebagai wahana
pembentukan jaringan
berbagai UKBM yang ada di
desa.
MANFAAT POSKESDES
Bagi masyarakat :
 Permasalahan di desa dapat terdeteksi dini, sehingga
bisa ditangani cepat
 dan diselesaikan, sesuai kondisi potensi dan
kemampuan yang ada.
 Masyarakat desa dapat memperoleh pelayanan
kesehatan dasar yang dapat dijangkau (secara
geografis).
Bagi kader :
 Kader mendapatkan informasi awal di bidang
kesehatan.
 Kader mendapatkan kebanggaan bahwa dirinya lebih
berkarya bagi warga desanya.
LANJUTAN
Bagi puskesmas :
 Memperluas jangkauan pelayanan
puskesmas dengan mengoptimalkan
 sumber data secara efektif dan efisien.
 Mengoptimalkan fungsi puskesmas sebagai
penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan pusat pelayanan setrata
pertama.
ORGANISASI POSKESDES
Tenaga Poskesdes Agar poskesdes dapat
terselenggara maka perlu didukung
dengan tenaga sebagai berikut:
Tenaga masyarakat :
 Kader

 Tenaga sukarela lainnya tenaga masyarakat

minimal 2 orang yang telah mendapatkan


pelatihan khusus
 Tenaga kesehatan minimal terdapat seorang

bidan yang menyelenggarakan pelayanan di


poskesdes minimal seorang bidan.
SUMBER DAYA POSKESDES
 Poskesdes diselenggarakan oleh tenaga
kesehatan (minimal seorang bidan), dengan
dibantu oleh sekurang-kurangnya 2 (dua)
orang kader.
 Untuk penyelenggaraan pelayanan Poskesdes
harus tersedia sarana fisik bangunan,
perlengkapan, dan peralatan kesehatan. Guna
kelancaran komunikasi dengan masyarakat
dan dengan sarana kesehatan (khususnya,
Puskesmas), Poskesdes memiliki juga sarana
komunikasi (telepon, ponsel, atau kurir).
LANJUTAN
 Pembangunan sarana fisik Poskesdes dapat
dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan
urutan alternative sebagai berikut:
a. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa
(Polindes) yang telah ada menjadi
b. Poskesdes
c. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu
misalnya Balai RW, Balai Desa,
d. Balai pertemuan desa, dan lain-lain.
e. Membangun baru, yaitu dengan pendanaan dari
Pemerintah (Pusat atau Daerah), Donatur,
dunia usaha, atau swadaya msyarakat.
THANK
YOU...

Anda mungkin juga menyukai