Anda di halaman 1dari 234

PROGRAM KESEHATAN MASYARAKAT

1. Polindes (Pos Persalinan Desa) Polindes merupakan bentuk sarana pelayanan kesehatan
ditingkat desa sebagai upaya melengkapi sarana bagi bidan didesa dalam melaksanakan tugas
dan fungsinya. Polindes adalah salah satu bentuk upaya kesehatan berbasis masyarakat
(UKBM) yang didirikan oleh masyarakat atas dasar musyawarah, sebagai kelengkapan dari
pembangunan masyarakat desa, untuk memberikan pelayanan KIA-KB serta pelayanan
kesehatan lainnya sesuai dengan kemampuan Bidan.
2. Tujuan Polindes 1. Memperluas jangkauan, meningkatkan mutu dan mendekatkan layanan
KIA termasuk KB kepada masyarakat. 2. Meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan ANC dan
persalinan normal di tingkat desa. 3. Meningkatkan pembinaan dukun bayi dan kader jesehatan
oleh bidan di desa 4. Meningkatkan kesempatan konsultasi dan penyuluhan kesehatan bagi ibu
dan keluarganya, khususnya dalam program KIA, Kb, gizi, imunisasi dan penanggulangan diare
dan ISPA. 5. Meningkatkan pelayanan kesehatan bayi dan anak serta pelayanan kesehatan
lainnya oleh bidan sesuai dengan kewenangannya.
3. Fungsi Polindes 1. Meningkatkan mutu dan mendekatkan pelayanan KB-KIA 2. Sebagai
tempat pemeriksaan kehamilan 3. Sebagai tempat persalinan 4. Sebagai tempat pelayanan
kesehatan 5. Sebagai tempat konsultasi kesehatan
4. Kegiatan-kegiatan POLINDES 1. Pemeriksaan kehamilan,termasuk imunisasi TT pada ibu
hamil, dan mendeteksi dini kehamilan resiko tinggi. 2. Menolong persalinan normal dan
persalinan resiko sedang. 3. Memberikan pelayanan kesehatan ibu nifas dan ibu menyusui. 4.
Memberikan pelayanan kesehatan neonatal, bayi, balita, anak prasekolah dan imunisasi dasar
pada bayi. 5. Memberikan pelayanan KB. 6. Mendeteksi dan memberikan pertolongan pertama
pada kehamilan dan persalinan yang beresiko tinggi baik ibu maupun bayinya. 7. Manampung
rujukan dari dukun bayi dan kader (Posyandu dan Dasa wisma) 8. Merujuk kelainan ke fasilitas
kesehatan yang lebih mampu. 9. Melatih dan membina dukun bayi maupun kader (Posyandu dan
Dasa wisma). 10. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang gizi ibu hamil

Poskesdes (Pos Kesehatan Desa) Poskesdes adalah upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan atau menyediakan
pelayanan kesehatan dasar masyarakat desa. Poskesdes dibentuk dalam rangka mendekatkan
pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat serta sebagai sarana kesehatan yang merupakan
pertemuan antara upaya masyarakat dan dukungan pemerintah.

Tujuan poskesdes 1. Terwujudnya masyarakat sehat yang siaga terhadap permasalahan


kesehatan di wilayah desanya 2. Terselenggaranya promosi kesehatan dalam rangka
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan 3. Terselenggaranya pengamatan,
pencatatan dan pelaporan dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan
masyarakat terhadap resiko dan bahaya yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan,
terutama penyakit menular dan penyakit yang berpotensi menimbulkan kejadian luar biasa atau
KLB serta factor- factor resikonya 4. Tersedianya upaya pemerdayaan masyarakat dalam rangka
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya di bidang kesehatan 5.
Terselenggaranya pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh masyarakat dan tenaga
professional kesehatan 6. Terkoordinasinya penyelenggaraan UKBM lainnya yang ada di desa
Kegiatan utama poskesdes 1. Pengamatan dan kewaspadaan dini (surveilans penyakit,
surveilans gizi, surveilans perilaku beresiko dan surveilans lingkungan dan masalah kesehatan
lainnya), penanganan kegawatdaruratan kesehatan dan kesiapsiagaan terhadap bencana serta
pelayanan kesehatan dasar 2. Promosi kesehatan, penyehatan lingkungan dll. Kegiatan
dilakukan berdasar pendekatan edukatif atau pemasyarakatan yang dilakukan melalui
musyawarah mufakat yang disesuaikan kondisi dan potensi masyarakat setempat Fungsi
poskesdes 1. Sebagai wahana peran aktif masyarakat di bidang kesehatan 2. Sebagai wahana
kewaspadaan dini terhadap berbagai resiko dan masalah kesehatan 3. Sebagai wahana
pelayanan kesehatan dasar, guna lebih mendekatkan kepada masyarakat serta meningkatkan
jangkauan dan cakupan pelayanan kesehatan 4. Sebagai wahana pembentukan jaringan
berbagai UKBM yang ada di desa 3. Puskesmas: Standar Pelayanan minimal, PKM Rawat Inap -
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan. - Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2019 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat - Standar Pelayanan Minimal
bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai
Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak
diperoleh setiap Warga Negara secara minimal. - Kategori Puskesmas Rawat Inap pada pasal 29
PMK No. 43 tahun 2019  Puskesmas yang diberi tambahan sumber daya sesuai pertimbangan
kebutuhan pelayanan kesehatan untuk menyelenggarakan rawat inap pada pelayanan
persalinan normal dan pelayanan rawat inap pelayanan kesehatan lainnya  Puskesmas di
kawasan perdesaan, kawasan terpencil dan kawasan sangat terpencil, yang jauh dari Fasilitas
Pelayanan Kesehatan rujukan tingkat lanjut

Jenis Layanan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota

Posyandu – PJ, kriteria, kegiatan, klasifikasi Definisi Posyandu adalah wadah pemeliharaan
kesehatan yang dilakukan dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibimbing petugas terkait.
(Departemen Kesehatan RI. 2006)

Tujuan Posyandu:  Menurunkan angka kematian bayi (AKB), angka kematian ibu (ibu hamil),
melahirkan dan nifas.  Membudayakan NKBS  Meningkatkan peran serta masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang menunjang untuk
tercapainya masyarakat sehat sejahtera.  Berfungsi sebagai wahana gerakan reproduksi
keluarga sejahtera, gerakan ketahanan keluarga dan gerakan ekonomi keluarga sejahtera.

Kegiatan Pokok Posyandu

 KIA  KB  Imunisasi  Gizi  Penanggulangan diare


Pelaksanaan Layanan Posyandu Pada hari buka posyandu dilakukan pelayanan masyarakat
dengan sistem 5 meja yaitu: Meja I : Pendaftaran Meja II : Penimbangan Meja III : Pengisian
KMS Meja IV : Penyuluhan perorangan berdasarkan KMS Meja V : Pelayanan kesehatan
berupa:  Imunisasi  Pemberian vitamin A dosis tinggi.  Pembagian pil KB atau kondom. 
Pengobatan ringan.  Konsultasi KB. Petugas pada meja I dan IV dilaksanakan oleh kader PKK
sedangkan meja V merupakan meja pelayanan medis.

Klasifikasi Posyandu a. Posyandu Pratama (warna merah) Posyandu tingkat pratama adalah
posyandu yang masih belum mantap, kegiatannya belum bisa rutin tiap bulan dan kader aktifnya
terbatas. b. Posyandu Madya (warna kuning) Posyandu pada tingkat madtya sudah dapat
melaksanakan kegiatan lebih dari 8 kali pertahun, dengan rata-rata jumlah kader tugas 5 orang
atau lebih. Akan tetapi cakupan program utamanya (KB, KIA, Gizi dan Imunisasi) masih rendah,
yaitu kurang dari 50%. Ini berarti, kelestarian kegiatan posyandu sudah baik tetapi masih rendah
cakupannya. c. Posyandu Purnama (warna hijau) Posyandu pada tingkat purnama adalah
Posyandu yang frekuensinya lebih dari 8 kali pertahun, rata-rata junlah kader tugas 5 orang atau
lebih, dan cakupan 5 program utamanya (KB, KIA, Gizi dan imunisasi) lebih dari 50%. Sudah ada
program tambahan, bahkan mungkin sudah ada Dana Sehat yang masih sederhana. d.
Posyandu Mandiri (warna biru) Posyandu ini berarti sudah dapat melakukan kegiatan secara
teratur, cakupan 5 program utama sudah bagus, ada program tambahan dan dana sehat, telah
menjangkau lebih dari 50% KK. Untuk Posyandu tingkat ini, intervensinya adalah pembinaan
Dana Sehat, yaitu diarahkan agar Dana Sehat tersebut menggunakan prinsip JPKM.

Puskesmas PONED  Layanan PONED merupakan layanan kesehatan yang disediakan oleh
Puskesmas rawat inap terkait kasus emergensi obstetri dan neonatus tingkat dasar selama 24
jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Kriteria - Pada puskesmas PONED harus memiliki ruangan perawatan kebidanan, ruang
tindakan obstetri, ruang tindakan neonatus, ruang perawatan pasca persalinan, ruang jaga
perawat dan dokter, serta ruang bedah minor. - Dilengkapi dengan fasilitas persalinan dan
tempat tidur rawat inap untuk kasus emergensi/ komplikasi obstetri dan neonatus - Letaknya
strategis dan mudah diakses oleh puskesmas atau fasyankes nonPONED lainnya - Berfungsi
dalam Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan tindakan mengatasi kegawatdaruratan sesuai
kompetensi dan kewenangannya yang dilengkapi sarana yang dibutuhkan - Dalam area/
wilayahnya, puskesmas telah dimanfaatkan sebagai tempat pertama mencari pelayanan oleh
masyarakat - Mampu menyelenggarakan UKM sesuai standar - Jarak tempuh dari pemukiman
atau puskesmas non-PONED ke puskesmas PONED <1 jam dengan transportasi umum, dan
jarak dari puskesmas PONED ke rumah sakit minimal 2 jam - Memiliki tim yang terdiri dari
dokter, perawat, dan bidan yang sudah terlatih PONED dengan jumlah minimal 1 orang untuk
tiap bidang dan siap selama 24 jam dalam 7 hari - Memiliki peralatan medis, non-medis, obat-
obatan, dan fasilitas tindakan medis serta rawat inap untuk mendukung penyelenggaraan
PONED - Kepala puskesmas mampu memanajemen PONED - Puskesmas memiliki komitmen
untuk menerima kasus rujukan kegawatdaruratan medis obstetri dan neonatus dari fasyankes
sekitar - Memiliki sarana rujukan berupa ambulance yang siap setiap saat. - Selain kriteria di
atas, dalam pelaksanaannya pukesmas PONED memerlukan tim pendukung yang minimal terdiri
dari 1-2 orang dokter umum, 5 orang perawat D3, 5 orang bidan D3, 1 orang analis laboratorium,
dan 1 orang petugas administrasi 6. Gerakan Sayang Ibu – sasaran/target Definisi: Gerakan
Sayang ibu ada;ah suatu gerakan yang dilaksanakan oleh masyarakat, bekerjasama dengan
pemerintah untuk pwningkatan perbaikan kualitas hidup perempuan (sebagai sumber daya
manusia) melalui berbagai kegiatan yang mempunyai dampak terhadap upaya penurunan angka
kematian ibu karena hamil, melahirkan, nifas dan kematain bayi. Tujuan gerakan sayang Ibu
dibagi dalam 2 (dua) bagian yaitu 1. Umum Gerakan sayang Ibu yang merupakan gerakan yang
dilaksanakan oleh masyarakat dan pemerintah, bertujuan untuk meningkaykan kualitas SDM,
utamanya mempercepat penrunan angka kematian ibu dan bayi. 2. Khusus a. Menurunkan
angka kematian ibu karena hamil, melahirkan dan nifas. b. Menurunkan angka kematian bayi c.
Meningkatkan pengetahuan ibu mengenai PMS, HIV/AIDS, kehamilan, melahirkan, pemberian
ASI Eksklusuf, perawatan bayi, aborsi, kesehatan reproduksi rermaja, perkawinan usia dewasa.

d. Memantapkan pengetahuan, wawasan komitmen dan dukungan pihak legislative (anggoya


DPR) baik di tingkat Provinsi maupun kabupaten dan Kota terhadap GSI. e. Memantapkan
pengetahuan, wawasan, komitmen dan dukungan dari Kepala Daerah (Gubernur, Bupati,
Walikota) dan sektor terkait di lingkungan Pemerintah Daerah dan Camat tentang berbagai faktor
yang berhubungan dngan kematian ibu dan bayi serta melakukan peningkatan
penanggulangannya secara terpadu (integratif). f. Memantapkan kesadaran dan kepedulian
masyarakat untuk mampu membangun mekanisme rujukan sesuai dengan kondisi daerah,
sehingga ibu tidak terlambat ditolong oleh petugas kesehatan (bidan atau dokter). g.
Meningkatkan peran dan fungsi institusi terkait baik unsur Pemerintah dan Swasta (LSM,
Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Profesi) baik dalam perencanaan, implementasi sampai
pada pemantauan dan evaluasi dalam pengumpulan data bulin, bumil dan bufas di tingkat Desa
dan Kecamatan. h. Mengembangkan indeks kualitas hidup perempuan dan bumil/bulin yang
spesifik dari daerah untuk mengukur kualitas perempuan dan proses pelaksanaan GSI. i.
Meningkatkan fungsi dan peran institusi kesehatan baik Pemerintah maupun Swasta dalam
pelayanan Kesehatan yang aman, ramah dan nyaman bagi ibu dan bayi. j. Meningkatkan upaya
masyarakat dalam mengubah kebiasaan yang merugikan kesehatan ibu hamil, melahirkan, nifas
dan bayi. k. Meningkatkan upaya pengembangan dana perawatan bumil dan perwatan bayi di
setiap wilayah kelurahan dan Desa di bawah koordinas Camat serta dana untuk penggunaan KIE
(Komunikasi Informasi dan Edukasi). Sasaran Sasaran Langsung: calon pengantin (Cantin),
perempuan usia subur (PUS) dan bumil, bulin, bufas beserta suami dan seluruh anggota
keluarga. Sasaran Tidak langsung a. Legislatif (DPRD) baik di tingkat provinsi maupun di tingkat
Kabupaten dan Kota. Melalui peran anggota DPRD diharapkan program-program untuk
menrunkan AKI dan AKB melalui GSI dapay menjadi keputusan politik dan program, sehingga
diagendakan salam kebijakan Pembangunan Pemerintah Daerah. b. Kepala Daerah (Gubernur,
Bupati dan Walikota) unsur pimpinan di lingkungan Pemda, Camat Kepala Desa serta Kepala
Kelurahan untuk membina dan mengkoordinir kegiatan GSI, institusi masyarakat di semua
tingkatan wilayah seperti organisasi sosial, kemasyarakatan, profesi, LSM, Organisasi
Keamanan agar kegiatan dalam memberikan penyuluhan dan mengelola kegiatan Gerakan
Sayang Ibu. 7. Suami Siaga, Desa Siaga (Kriteria dan Tahapan) Suami siaga yaitu kewaspadaan
suami untuk menjaga kesehatan dan keselamatan istrinya yang sedang hamil sampai dengan
persalinannya. Suami siaga senantiasa siap memberikan yang terbaik untuk istri dan janinnya,
sebagai suami siaga ia siap dan ikhlas untuk memeriksakan kehamilan istrinya dan ikut
mempersiapkan persalinan dengan tenaga medis. (Gerakan Partisipatif penyelamat ibu hamil,
menyusui dan bayi, 2003). SIAGA: Siap: secara mental. Ketika ibu sedang menghadapi
perslainan, suami mempersiakan mentalnya untuk meberikan dukungan atau semangat kepada
istri. Secara fisik, suami mempersiapkan untuk menjaga dan melindungi istrinya. Secara materil,
suami mempersiapkan dana untuk persalinan istrinya. Antar: suami mengantarkan istri ketika ia
merasakan adanya tanda – tanda dan gejala persalinan. Jaga : Suami menjaga istri ketika
menghadapi persalinan Desa Siaga: Konsep desa siaga adalah membangun suatu sistem di
suatu desa yang bertanggung jawab memelihara kesehatan masyarakat itu sendiri, di bawah
bimbingan dan interaksi dengan seorang bidan dan 2 orang kader desa. Di samping itu, juga
dilibatkan berbagai pengurus desa untuk mendorong peran serta masyarakat dalam program
kesehatan seperti imunisasi dan posyandu (Depkes 2009).

Secara umum, tujuan pengembangan desa siaga adalah terwujudnya masyarakat desa yang
sehat, peduli dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan di wilayahnya. Selanjutnya, secara
khusus, tujuan pengembangan desa siaga (Depkes, 2006), adalah : 1. Meningkatnya
pengetahuan dan kesadaran masyarakat desa tentang pentingnya kesehatan. 2. Meningkatnya
kewaspadaan dan kesiapsiagaan masyarakat desa. 3. Meningkatnya keluarga yang sadar gizi
dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat. 4. Meningkatnya kesehatan lingkungan di
desa. Suatu desa dikatakan menjadi desa siaga apabila memenuhi kriteria berikut (Depkes,
2006): 1. Memiliki 1 orang tenaga bidan yang menetap di desa tersebut dan sekurangkurangnya
2 orang kader desa. 2. Memiliki minimal 1 bangunan pos kesehatan desa (poskesdes) beserta
peralatan dan perlengkapannya.

Poskesdes tersebut dikembangkan oleh masyarakat yang dikenal dengan istilah upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) yang melaksanakan kegiatan-kegiatan minimal :
 Pengamatan epidemiologis penyakit menular dan yang berpotensi menjadi kejadian luar biasa
serta faktor-faktor risikonya.  Penanggulangan penyakit menular dan yang berpotensi menjadi
KLB serta kekurangan gizi.  Kesiapsiagaan penanggulangan bencana dan
kegawatdaruratan kesehatan.  Pelayanan kesehatan dasar, sesuai dengan
kompetensinya.  Kegiatan pengembangan seperti promosi kesehatan, kadarzi, PHBS,
penyehatan lingkungan dan lain-lain Tahapan pengembanga desa siaga Pengembangan desa
siaga merupakan aktivitas yang berkelanjutan dan bersifat siklus. Setiap tahapan meliputi banyak
aktivitas. 1. Pada tahap 1 dilakukan sosialisasi dan survei mawas diri (SMD), dengan kegiatan
antara lain : Sosialisasi, Pengenalan kondisi desa, Membentuk kelompok masyarakat yang
melaksanakan SMD, pertemuan pengurus, kader dan warga desa untuk merumuskan masalah
kesehatan yang dihadapi dan menentukan masalah prioritas yang akan diatasi. 2. Pada tahap 2
dilakukan pembuatan rencana kegiatan. Aktivitasnya, terdiri dari penentuan prioritas masalah
dan perumusan alternatif pemecahan masalah. Aktivitas tersebut, dilakukan pada saat
musyawarah masyarakat 2 (MMD-2). Selanjutnya, penyusunan rencana kegiatan, dilakukan
pada saat musyawarah
masyarakat 3 (MMD-3). Sedangkan kegiatan antara lain memutuskan prioritas masalah,
menentukan tujuan, menyusun rencana kegiatan dan rencana biaya, pemilihan pengurus desa
siaga, presentasi rencana kegiatan kepada masyarakat, serta koreksi dan persetujuan
masyarakat. 3. Tahap 3, merupakan tahap pelaksanaan dan monitoring, dengan kegiatan berupa
pelaksanaan dan monitoring rencana kegiatan. 4. Tahap 4, yaitu : kegiatan evaluasi atau
penilaian, dengan kegiatan berupa pertanggung jawaban. Pada pelaksanaannya, tahapan diatas
tidak harus berurutan, namun disesuaikan dengan kondisi masing-masing desa/kelurahan. 8.
Pemberian ASI Ekslusif ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja selama enam bulan pertama
tanpa minuman atau makanan tambahan lain. Setelah 6 bulan, pemberian ASI dengan makanan
pendamping ASI, lalu ASI dilanjutkan sampai dengan dua tahun atau lebih. 9. Promosi
Kesehatan – strategi, kegiatan, target, sasaran primer & sekunder Strategi Strategi promosi
kesehatan terdiri dari (1) pemberdayaan, yang didukung oleh (2) bina suasana dan (3) advokasi,
serta dilandasi oleh semangat (4) kemitraan. Pemberdayaan adalah pemberian informasi dan
pendampingan dalam mencegah dan menanggulangi masalah kesehatan, guna membantu
individu, keluarga atau kelompok-kelompok masyarakat menjalani tahap-tahap tahu, mau dan
mampu mempraktikkan PHBS. Bina suasana adalah pembentukan suasana lingkungan sosial
yang kondusif dan mendorong dipraktikkannya PHBS serta penciptaan panutan-panutan dalam
mengadopsi PHBS dan melestarikannya. Sedangkan advokasi adalah pendekatan dan motivasi
terhadap pihakpihak tertentu yang diperhitungkan dapat mendukung keberhasilan pembinaan
PHBS baik dari segi materi maupun non materi. Kegiatan Promosi Kesehatan Saat Ini 
Program Indonesia Eliminasi Tuberkulosis pada tahun 2030  Program GERMAS yaitu Aktivitas
Fisik Kegiatan Promosi kesehatan berdasarkan tempat pelaksanaanya  Promosi kesehatan di
tempat kerja  Promosi kesehatan di sekolah dan  Promosi kesehatan di masyarakat 
Promosi kesehatan di tempat-tempat umum / ibadah Konsep Promosi Kesehatan  Menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)  Cuci tangan pakai sabun (CTPS)  Mengkonsumsi
makanan sehat seperti buah dan sayur.  Tidak membuang sampah sembarangan  Melakukan
kerja bakti untuk menciptakan lingkungan sehat  Menggunakan pelayanan kesehatan. 
Menjalankan gaya hidup sehat bersama anggota keluarga. Sasaran Promosi Kesehatan Dalam
pelaksanaan promosi kesehatan dikenal adanya 3 (tiga) jenis sasaran, yaitu (1) sasaran primer,
(2) sasaran sekunder dan (3) sasaran tersier. Sasaran primer (utama) upaya promosi kesehatan
sesungguhnya adalah pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) sebagai komponen
dari masyarakat. Mereka ini diharapkan mengubah perilaku hidup mereka yang tidak bersih dan
tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Sasaran sekunder adalah para pemuka masyarakat, baik pemuka informal (misalnya pemuka
adat, pemuka agama dan lain-lain) maupun pemuka formal (misalnya petugas kesehatan,
pejabat pemerintahan dan lain-lain), organisasi kemasyarakatan dan media massa. Mereka
diharapkan dapat turut serta dalam upaya meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan
keluarga (rumah tangga) dengan cara:Berperan sebagai panutan dalam mempraktikkan PHBS.
Sasaran tersier adalah para pembuat kebijakan publik yang berupa peraturan perundang-
undangan di bidang kesehatan dan bidang-bidang lain yang berkaitan serta mereka yang dapat
memfasilitasi atau menyediakan sumber daya. Mereka diharapkan turut serta dalam upaya
meningkatkan PHBS pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) dengan cara
Memberlakukan kebijakan/peraturan perundang-undangan yang tidak merugikan kesehatan
masyarakat dan bahkan mendukung terciptanya PHBS dan kesehatan masyarakat. Membantu
menyediakan sumber daya (dana, sarana dan lainlain) yang dapat mempercepat terciptanya
PHBS di kalangan pasien, individu sehat dan keluarga (rumah tangga) pada khususnya serta
masyarakat luas pada umumnya. Tingkat pencapaian pembinaan PHBS di Rumah Tangga dapat
diukur melalui 10 indikator sebagai berikut: a. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan. b.
Memberi bayi ASI Ekslusif. c. Menimbang balita setiap bulan. d. Menggunakan air bersih. e.
Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun. f. Menggunakan jamban sehat. g. Memberantas
jentik di rumah seminggu sekali. h. Makan sayur dan buah setiap hari. i. Melakukan aktivitas fisik
setiap hari. j. Tidak merokok di dalam rumah

10. Posbindu PTM Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang dilaksanakan secara
terpadu, rutin, dan periodik. Faktor risiko penyakit tidak menular (PTM) meliputi merokok,
konsumsi minuman beralkohol, pola makan tidak sehat, kurang aktifitas fisik, obesitas, stres,
hipertensi, hiperglikemi, hiperkolesterol serta menindak lanjuti secara dini faktor risiko yang
ditemukan melalui konseling kesehatan dan segera merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan
dasar. Kelompok PTM Utama adalah diabetes melitus (DM), kanker, penyakit jantung dan
pembuluh darah (PJPD), penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), dan gangguan akibat
kecelakaan dan tindak kekerasan. 11. Germas – Gerakan Masyarakat Hidup Sehat GERMAS
adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Tujuh Langkah Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat: a. Melakukan Aktivitas Fisik b. Makan buah dan sayur

c. Tidak merokok d. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol e. Melakukan Cek Kesehatan


Berkala f. Menjaga kebersihan lingkungan g. Menggunakan jamban 12. GENTAS – Gerakan
Entaskan Obesitas Kegiatan gentas merupakan suatu gerakan yang melibatkan masyarakat
dalam rangka pencegahan dan pengendalian obesitas sebagai faktor risiko PTM. Salah satunya,
setiap warga negara usia 15 tahun ke atas, akan diukur berat badan, tinggi badan, lingkar perut,
kemudian akan digali perilaku yang berisiko dan diberikan edukasi untuk dapat menerapkan
perilaku gaya hidup sehat. Slogan gentas “atur pola makan dan aktif bergerak” 13. PROGRAM
Monitoring Gizi untuk Bayi Stunting atau Kerdil (panjang kurang dari 48 cm Lima Pilar
Penanganan Stunting Pilar 1: Komitmen dan Visi Pimpinan Tertinggi Negara. Pada pilar ini,
dibutuhkan Komitmen dari Presiden/Wakil Presiden untuk mengarahkan K/L terkait Intervensi
Stunting baik di pusat maupun daerah. Selain itu, diperlukan juga adanya penetapan strategi dan
kebijakan, serta target nasional maupun daerah (baik provinsi maupun kab/kota) dan
memanfaatkan Sekretariat Sustainable Development Goals/SDGs dan Sekretariat TNP2K
sebagai lembaga koordinasi dan pengendalian program program terkait Intervensi Stunting. Pilar
2: Kampanye Nasional berfokus pada Peningkatan Pemahaman, Perubahan Perilaku, Komitmen
Politik dan Akuntabilitas. Berdasarkan pengalaman dan bukti internasional terkait program
program yang dapat secara efektif mengurangi pervalensi stunting, salah satu strategi utama
yang perlu segera dilaksanakan adalah melalui kampanye secara nasional baik melalui media
masa, maupun melalui komunikasi kepada keluarga serta advokasi secara berkelanjutan. Pilar 3:
Mengupayakan investasi melalui Kemitraan dengan dunia usaha, Dana Desa, dan lain-lain
dalam infrastruktur pasar pangan baik ditingkat urban maupun rural. Di samping itu, dibutuhkan
perbaikan kualitas dari layanan program yang ada (Puskesmas, Posyandu, PAUD, BPSPAM,
PKH dll) terutama dalam memberikan dukungan kepada ibu hamil, ibu menyusui dan balita pada
1.000 HPK serta pemberian insentif dari kinerja program Intervensi Stunting di wilayah sasaran
yang berhasil menurunkan angka stunting di wilayahnya. Terakhir, pilar ini juga dapat dilakukan
dengan memaksimalkan pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Pilar 4: PMendorong
Kebijakan “Food Nutritional Security”. Pilar ini berfokus untuk (1) mendorong kebijakan yang
memastikan akses pangan bergizi, khususnya di daerah dengan kasus stunting tinggi, (2)
melaksanakan rencana fortifikasi bio-energi, makanan dan pupuk yang komprehensif, (3)
pengurangan kontaminasi pangan, (4) melaksanakan program pemberian makanan tambahan,
(5) mengupayakan investasi melalui Kemitraan dengan dunia usaha, Dana Desa, dan lain-lain
dalam infrastruktur pasar pangan baik ditingkat urban maupun rural Pilar 5: Pemantauan dan
Evaluasi. Pilar yang terakhir ini mencakup pemantauan exposure terhadap kampanye nasional,
pemahaman serta perubahan perilaku sebagai hasil kampanye nasional stunting, pemantauan
dan evaluasi secara berkala untuk memastikan pemberian dan kualitas dari

layanan program Intervensi Stunting, pengukuran dan publikasi secara berkala hasil Intervensi
Stunting dan perkembangan anak setiap tahun untuk akuntabilitas, Resultbased planningand
budgeting (penganggaran dan perencanaan berbasis hasil)

PERSALINAN

A. Materi 1. Definisi a. Persalinan atau partus adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi
yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. b. Persalinan adalah proses
yang dimulai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan dilatasi progresif dari servik, kelahiran
bayi dan plasenta. c. Persalinan atau partus adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui
jalan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). d. Partus Imaturus adalah
proses pengeluaran hasil konsepsi kurang dari 28 minggu lebih dari 20 minggu dengan berat
janin antara 500-1000 gram. e. Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan), berat janin antara 1000-2500 gram atau umur
kehamilan antara 28 sampai dengan 36 minggu. f. Partus Postmaturus atau serotinus dalah
proses pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi 2 minggu atau lebih dari waktu persalinan yang
diperkirakan. g. Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

2. Sebab-sebab Terjadinya Persalinan Ada beberapa teori yang berkaitan dengan mulai
terjadinya kontraksi atau his. Perlu diketahui bahwa ada 2 hormon yang dominant saat hamil,
yaitu: a. Estrogen 1. Meningkatkan sensitivitas otot rahim. 2. Memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan prostaglandin, rangsangan
mekanis. b. Progesteron 1. Menurunkan sensitivitas otot rahim. 2. Menyulitkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, rangsangan
prostaglandin, rangsangan mekanis. 3. Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.

Estrogen dan progesterone terdapat dalam keseimbangan sehingga kehamilan dapat


dipertahankan. Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone menyebabkan oksitosin
yang dikeluarka oleh hipofise parst posterior dapat menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton
Hick. Kontraksi Braxton Hick akan menjadi kekuatan dominan saat mulainya persalinan,
sehingga frekuensi kontraksi makin sering. Oksitosin diduga bekerjasama dengan prostaglandin
yang makin meningkat mulai dari umur kehamilan minggu ke-15. Disamping itu factor gizi ibu
hamil, keregangan otot rahim, dan adanya tekanan pada ganglion servikale dari fleksus

Frankenhauser yang terletak dibelakang servik dapat memberikan pengaruh penting untuk
dimulainya kontraksi rahim. Berdasarkan uraian diatas dapat dikemukakan beberapa teori yang
menyatakan sebab-sebab terjadinya persalinan adalah: a) Teori keregangan.  Otot rahim
mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.  Setelah melewati batas tersebut
terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat mulai.  Contohnya, pada hamil ganda sering terjadi
kontarksi setelah keregangan tertentu, sehingga menimbulkan proses persalinan. b) Teori
penurunan progesterone.  Proses penuaan placenta terjadi mulai umur hamil 28 minggu,
dimana terjadi penimbuna jaringan ikat, pembuluh darah mengalami penyempitan dan buntu. 
Produksi progesterone mengalami penurunan, sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap
oksitosin.  Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingakat penurunan
progesterone tertentu. c) Teori oksitosin internal.  Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis
parst posterior.  Perubahan keseimbangan estrogen dan progesterone dapat mengubah
sensitifitas otot rahim, sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks.  Menurunnya kosentrasi
progesterone akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat meningkatka aktivitas, sehingga
persalinan dapat dimulai. d) Teori prostaglandin.  Kosentrasi prostaglandin meningkat sejak
umur kehamilan 15 minggu, yang dikeluarkan oleh desidua.  Pemberian prostaglandin saat
hamil dapat menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan. 
Prostaglandin dianggap dapat merupakan pemicu terjadinya persalinan. e) Teori hipotalamus-
pituitari dan glandula suprarenalis.  Teori ini menunjukan pada kehamilan dengan anensefalus
sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak terbentuk hipotalamus. Teori ini dikemukakan
oleh Linggin 1973.  Malpar pada tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya
kehamilan kelinci berlangsung lebih lama.  Pemberian kortikosteroid yang dapat menyebabkan
maturitas janin, induksi (mulainya) persalinan.  Dari percobaan tersebut diatas ada hubungan
antara hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan. f) Teori iritasi mekanik.  Adanya
tekanan dan pergeseran pada ganglion servikale dari fleksus Frankenhauser yang terletak
dibelakang servik oleh bagian terbawah janin, sehingga dapat memicu persalinan. g) Induksi
partus (induction of labour). Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan:  Ganggang laminaria:
beberapa laminaria dimasukan kedalam kanalis servikalis dengan tujuan merangsang pleksus
Frankenhauser.
 Amniotomi: pemecahan ketuban.  Oksitosin drip: pemberian oksitosin menurut tetesan per
infuse.

3. Tahapan-Tahapan Persalinan. a) Kala I (Kala Pembukaan) Inpartu ditandai dengan


keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena servik mulai membuka (dilatasi) dan
mendatar (effacement). Darah berasal dari pecahnya pembuluh darah kapiler sekitar kanalis
servikalis karena pergeseran ketika servik mendatar dan membuka. Kala Pembukaan dibagi atas
2 fase, yaitu:  Fase Laten: berlangsung selama 8 jam. Pembukaan terjadi sangat lambat
sampai mencapai ukuran diameter 3 cm.  Fase Aktif: dibagi dalam 3 fase, yaitu:  Fase
akselerasi. Dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm menjadi 4 cm.  Fase dilatasi maksimal. Dalam
waktu 2 jam pembukaan berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.  Fase deselerasi.
Pembukaan menjadi lambat. Dalam waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap. Mekanisme
membukanya serviks berbeda antara primigravida dengan multigravida. Pada Primi ostium uteri
internum akan membuka lebih dulu, sehingga servik akan mendatar dan menipis. Baru kemudian
ostium internum eksternum membuka. Pada multigravida ostium internum sudah sedikit terbuka.
Ostium uteri internum dan eksternum serta penipisan dan pendataran servik terjadi dalam saat
yang sama. b) Kala II (Kala Pengeluaran Janin) Pada kala II, his terkoordinir, kuat, cepat, dan
lebih lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga
terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa
mengedan. Karena tekanan pada rectum, ibu merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda
anus terbuka. Pada waktu his, kepala janin mulai keliahatan, vulva membuka , dan perineum
meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin, akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh
badan janin. Kala II pada primi 1 ½ - 2 jam, pada multi ½ - 1 jam. c) Kala III (Kala Pengeluaran
Placenta) Setelah bayi lahir , kontraksi rahim istirahat sebentar. Pada lapisan Nitabuusch sudah
mulai ada pelepasan placenta, karena sifat retraksi otot rahim. Tanda-tanda lepasnya placenta
adalah:  Uterus menjadi bundar.  Uterus terdorong keatas, karena placenta dilepas
kesegment bawah rahim.  Tali pusat bertambah panjang.  Terjadi perdarahan.

Melahirkan placenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus uteri. Diserta
dengan pengeluaran darah kira-kira 100 – 200 cc. d) Kala IV (Kala 2 jam post partum)

Adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi lahir, untuk mengamati keadaan ibu
terutama terhadap bahaya perdarahan post partum. Observasi yang dilakukan adalah:  Tingkat
kesadaran penderita.  Pemeriksaan tanda – tanda vital: tekanan darah, nadi, suhu dan
pernafasan.  Kontraksi uterus.  Terjadinya perdarahan. Perdarahan normal bila tidak melebihi
400 sampai 500 cc.

4. Tanda – tanda persalinan. Sebelum terjadi persalinan sebenarnya beberapa minggu


sebelumnya wanita memasuki kala pendahuluan (preparatory stage of labor), dengan tanda –
tanda:  Lightening atau settling atau dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul
terutama pada primigravida. Pada multigravida tidak begitu kelihatan.  Perut kelihatan lebih
melebar, fundus uteri turun.  Perasaan sering atau susah buang air kecil (polakisuria) karena
kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.  Perasaan sakit diperut dan dipinggang
oleh adanya kontraksi – kontraksi lemah dari uterus, disebut “false labor pains”.  Servik menjadi
lembek, mulai mendatar, dan sekresinya bertambah bisa bercampur darah (bloody show). Tanda
– tanda inpartu:  Rasa sakit oleh adanya his yang dating lebih kuat, sering, dan teratur. 
Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena robekan – robekan kecil pada
servik.  Kadang – kadang ketuban pecah dengan sendirinya.  Pada pemeriksaan dalam:
servik mendatar dan pembukaan telah ada.

Faktor – faktor yang berperan dalam persalinan adalah: a) Kekuatan mendorong janin keluar
(power):  His (kontraksi uterus)  Kontraksi otot – otot dinding perut  Kontraksi diafragma 
Dan ligamentous action terutama ligament rotundum. b) Faktor janin. c) Faktor jalan lahir. d)
Psikologi. e) Penolong.

Perbedaan Karakteristik Persalinan Sesungguhnya dan Persalinan Semu Persalinan


Sesungguhnya Persalinan Semu Serviks menipis dan membuka Tidak ada perubahan pada
serviks Rassa nyeri dan interval teratur Rasa nyeri tidak teratur Interval antara rasa nyeri secara
perlahan semakin pendek Tidak ada perubahan interval rasa nyeri

Waktu dan kekuatan semakin bertambah

Tidak ada perubahan pada waktu dan kekuatan kontraksi

Rasa nyeri terasa di bagian belakang dan menyebar ke depan

Kebanyakan rasa nyeri dibagian depan

Dengan berjalan bertambah intensintas Tidak ada perubahan rasa nyeri dengan berjalan Ada
hubungan antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensintas nyeri Tidak ada hubungan
antara tingkat kekuatan kontraksi uterus dengan intensintas nyeri Lendir darah sering tampak
Tidak ada lendir darah Ada penurunan bagian terbawah janin Tidak ada penurunan bagian
terbawah janin Kepala jnin sudah terfiksasi di PAP diantara kontraksi Kepala belum masuk PAP
walaupun ada kontraksi Pemberian obat penenang tidak menghentikan proses persalinan
sesungguhnya Pemberian obat penenang yang efisien menghentikan rasa hyei pada persalinan
semu

5. Tujuan asuhan persalinan Tujuan asuhan persalinan adalah memberikan asuhan yang
memadai selama persalinan dalam upaya mencapai pertolongan persalinan yang bersih dan
aman, dengan memberikan aspek sayang ibu dan sayang bayi. Kebijakan pelayanan asuhan
persalinan: a) Semua persalinan harus dihadiri dan dipantau oleh petugas kesehatan terlatih. b)
Rumah bersalin dan tempat rujukan dengan fasilitas memadai untuk menangani
kegawatdaruratan obstetric dan neonatal harus tersedia 24 jam. c) Obat-obatan essensial, bahan
dan perlengkapan harus tersedia bagi seluruh petugas terlatih.
Rekomendasi kebijakan teknis asuhan persalinan dan kelahiran: a) Asuhan sayang ibu dan
sayang bayi harus dimasukan sebagai bagian dari persalinan bersih dan aman, termasuk
hadirnya keluarga atau orang-orang yang memberi dukungan bagi ibu. b) Partograf harus
digunakan untuk memantau persalinan dan berfungsi sebagai suatu catatan/rekam medik untuk
persalinan. c) Selama persalinan normal, intervensi hanya dilaksanakan jika benar-benar
dibutuhkan. Prosedur ini hanya dibutuhkan jika ada infeksi atau penyulit. d) Manejemen aktif kala
III, termasuk melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat secara dini, memberikan suntikan
oksitosin IM, melakukan penegangan tali pusat terkendali (PTT) dan segera melakukan masase
fundus, harus dilakukan pada semua persalinan normal. e) Penolong persalinan harus tetap
tinggal bersama ibu dan bayi setidak-tidaknya 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu
sudah dalam keadaan stabil. Fundus harus diperiksa setiap 15 menit selama 1 jam pertama dan
setiap 30 menit pada jam kedua. Masase fundus harus dilakukan sesuai kebutuhan untuk
memastikan tonus uterus tetap baik, perdarahan minimal dan pencegahan perdarahan. f)
Selama 24 jam pertama setelah persalinan, fundus harus sering diperiksa dan dimasase sampai
tonus baik. Ibu atau anggota keluarga dapat diajarkan melakukan hal ini. g) Segera setelah lahir,
seluruh tubuh terutama kepala bayi harus segera diselimuti dan bayi dikeringkan serta dijaga
kehangatannya untuk mencegah terjadinya hipotermi. h) Obat-obatan essensial, bahan dan
perlengkapan harus disediakan oleh petugas dan keluarga.

TIP DAN TRIK UMUM

1. Prioritas masalah Dalam menentukan prioritas masalah dalam soal uji kompetensi langkah
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut: a. Pertama, gunakan prinsip gawat darurat dan
utamakan dulu ABC. b. Kedua, gunakan prinsip dari kebutuhan dasar manusia, kebutuhan akan
oksigen mengalahkan kebutuhan lain. c. Ketiga, data terbanyak digunakan apabila dalam
menjawab tidak menemukan masalah, dan kedua prinsip sebelumnya tidak mendapatkan
memecahkan masalah. Hitung setiap data yang menunjang ke setiap option. Yang paling
memiliki data terbanyak itulah yang menjadikan masalah utama d. Masalah Utama Sering
menjadi pertanyaan utama dan dikesempatan lain ditanyakan secara tersirat. Tidak jarang
sebuah soal tidak dituliskan masalahnya apa? Akan tetapi ditanyakan tindakan, evaluasi,
kriterian yang diinginkan, pendidikan kesehatan yang diberikan, discharge planning. Jika
mahasiswa gagal menemukan masalah prioritas maka mahasiswa tersebut tidak akan
menemukan jawaban pada saat uji kompetensi. Pertanyaan semacam ini sering keluar di uji
kompetensi. 2. Jika terjadi penurunan GCS & ada kemungkinan kerusakan di syaraf pusat Pada
pasien yang memiliki masalah penurunan GCS misalnya menjadi 8, dan terdapat adanya
perubahan pada sistem syaraf pusat, maka: a. Masalah utamanya adalah gangguan perfusi
cerebral. Selama tidak ada masalah di ABC. Jika da masalah di ABC maka utamakan dulu ABC
nya. b. Posisi yang dipergunakan untuk menurunkan tekanan darah adalah posisi head up. c.
Evaluasi pada pasien ini adalah tidak adanya peningkatan tekanan intra kranial. d. Pada kasus
ini peningkat GCS menunjukan perbaikan e. Bahaya dari peningkatan tekanan intrakranial adah
herniasi dan penekanan kepada batang otak yang menyebabkan henti napas dan henti jantung.
3. Nyeri a. Jika pasien mengatakan nyeri sampai dengan 6 atau lebih dari skala 0-10, maka
masalah utamanya adalah nyeri. b. Pengkajian nyeri selalu gunakan PQRST. c. Nyeri
merupakan tanda kardinal. d. Utamakan selalu nyeri jika lebih dari 6, tindakan dengan
memberikan obat penurun nyeri. e. Evaluasi nyeri adalah pasien mengatakan nyeri hilang, atau
secara verbal pasien menyatakan nyeri hilang. f. Masalah nyeri diabaikan dulu apabila ada
masalah di ABC 4. Masalah Kurang pengetahuan dan Cemas a. Jika ada kalimat pasien selalu
bertanya tentang penyakitnya maka masalahnya cemas. b. Akan tetapi apabila pasien
menunjukan adanya perubahan dalam mimik, gelisah, tidak bisa tidur, nadi naik, napas naik
maka pasien mengalami kecemasan 5. Pembukaan belum lengkap Pasien dengan pembukaan
belum lengkap pada masa aktif, dianjurkan untuk jalan jalan, atau posisi sim. Akan tetapi jika
ketuban pecah dini maka pasien bedrest.

6. Memimpin mengedan jika pembukaan sudah lengkap Pasien baru bisa dipimpin untuk
mengedan jika pembukaan sudah lengkap, jika masih belum lengkap pasien masih bisa
diajarkan bagaimana cara mengedan yang baik, pembukaan kurang dari 8. 7. Setelah bayi
keluar Pada saat bayi sudah keluar, maka tindakan selanjutnya adalah memeriksa kemungkinan
adanya bayi kedua, menyuntikan oksitocin, dan jika sudah keluar periksa jumlah kotiledon,
inisiasi menyusui dini. 8. Perdarahan atau kekurangan cairan a. Pengkajian perdarahan harus
meliputi pemeriksaaan tanda-tanda syok. Evaluasi yang diharapakan adalah, tanda vital normal,
saturasi normal atau lebih dari 94%, urine keluar minimal 0,5 – 1cc/kgBB/jam. b. Dalam
pemberian cairan pada tahap gawat darurat jumlah cairan dibagi menjadi dua: 8 jam dan 16 jam
masing masing setengah dari total kebutuhan cairan. c. Tanda kebutuhan cairan terpenuhi dapat
dilihat dari tanda vital yang sudah berada dalam rentang normal dan urine output sesuai dengan
berat badan dan waktu. 9. Taksiran persalinan, berat janin, usia bayi Taksiran persalinan selalu
keluar di uji kompetensi, bergantian dengan taksiran usia dan berat janin. 10. Tumbuh kembang
anak, milestone, fase perkembangan Tahapan tumbuh kembang anak motorik, kasar, motorik
halus dan bahasa perlu dikuasai dengan baik. Termasuk fase perkembangan menurut para akhli.
11. Imunisasi dasar Imunisasi dasar gunakan dari ikatan dokter anak indonesia, yang sering
keluar adalah imunisasi bayi 3 bulan kebawah, 6 bulan, 9 bulan dan 1 tahun

12. Etika Beberapa prinsip etik yang harus dikuasai mutlak adalah: a. Autonomi—pasien dan
keluarga berhak menolak semua tindakan yang dilakukan pada dirinya. b. Beneficience – semua
tindakan yang menguntungkan bagi pasien c. Non maleficience – semua tindakan yang
merugikan bagi pasien atau mengurangi standar minimal pelayanan d. Fidelity – memegang
janji yang disepakati dengan pasien atau keluarga e. Veracity – jujur dalam menghadapi pasien
dan keluarganya f. Confidentiality – berarti tidak menyebarluaskan informasi, dokumen yang
terkait dengan pasien dan keluarganya Jika dalam etika itu ada 2 prinsip yang dihadapkan
yang ditandai dengan adanya “VS”, maka dalam menjawab: a. Apa etik yang mewakili dari pihak
pasien atau keluarga b. Apa etik yang mewakili dari prosedur tindakan yang diambil c. Contoh:
perawat mengatakan bahwa pasien harus dilakukan kateter, akan tetapi pasien menolak. Maka
etiknya => Autonomi Vs Beneficience 13. Cairan Cairan yang biasa ditanyakan adalah a. Hitung
cairan pada luka bakar 4xBBxLB BB = berat badan LB = Luas luka Bakar
b. Jika dalam menghitung luas luka bakar tidak disebutkan 1/3, ¼ dari sebuah daerah, maka
dianggap penuh. Contoh: luka bakar dada dan perut = 18%, tapi jika disebutkan ½ dada dan
perut = 9% c. Tetesan infus 1) Dewasa (makro) : (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)
2) Anak (mikro) : (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian) d. Urine output:
0,1-1cc/KgBB/Jam e. Menghitung balance cairan 14. Kateter a. Tindakan kateter selalu
diberikan pada saat pasien yang mengalami gangguan eliminasi BAK, persiapan operasi besar,
kelumpuhan syaraf b. Kontraindikasi pada pasien yang mengalami ruptur urethra c. Soal yang
terkait dengan keteter diantaranya: 1) Pengkajian 2) Waktu penggantian 3) Tindakan sebelum
dilakukan pencabutan 4) Tahapan pemasangan 5) Pendidikan kesehatan 6) Etika yang terkait
15. Pemberian oksigen a. Perhatikan saturasi oksigen b. Perhatikan alat pemberian c. Cek
kelainan napas d. Pertanyaan yang sering muncul terkait dengan oksigen adalah: 1) Diagnosa
atau masalah: bersihan jalan napas, perfusi jaringan, pola napas, pertukaran gas. 2) Bagaimana
tahapan pemberian oksigen

3) Pembebasan jalan napas e. Tindakan yang sering muncul 1) Pemberian oksigen 2) Postural
drainage 3) Water Seal Drainage 4) Membebaskan jalan napas 5) Mempertahankan kepatenan
jalan napas 6) Posisi: Sim, trendernbreg, head up, fowler 7) Analisis Gas Darah 8) Nebulizer f.
Kunci dalam menjawab soal tindakan adalah gunakan logika, bayangkan saja urutannya karena
tidak akan tertukar, pasti sistematis 16. Dahak Jika ada pasien dengan penumpukan dahak dan
suara ronchi atau rales maka masalah utamanya bersihan jalan napas. 17. Alat bantu napas
Jika pasien menggunakan otot aksesoris, seperti cuping hidung maka masalahnya pola napas
18. NGT a. Pemasangan: persiapan alat, mengukur panjang NGT b. Kalau sudah terlihat di
tenggrokan, tindakan selanjutnya apa? c. Kalau pasien sesak saat pemasangan, cabut
pemasangan. d. Hati hati pemasangan pada pasien dengan fraktur basic craii e. Cara
menentukan masuk atau tidaknya ke lambung f. Cara memberikan jika diaspirasi kurang dari
200ml 19. Infus a. Pemasangan b. Langkah-langkah pemasangan c. Pindah ke tempat lain jika
terjadi flebitis (kemerahan, nyeri di daerah penusukan) d. Penghitungan tetesan infus dan jumlah
cairan yang diperlukan e. Menghitung kebutuhan cairan untuk 8 jam, 16 jam dan 24 jam f.
Menghitung kebutuhan cairan pada anak dibawah 6 tahun Contoh: Jika anak 12kg 10 kg x 100
= 1000cc 2 kg x 50 = 100 Jadi kebutuhan cairan anak tersebut adalag 1100cc

Contoh: Jika anak 23 kg 10 x 100 cc = 1000 10 x 50 cc = 500 2 x 25 = 25 Jumlah kebutuhan


cairannya adalah 1525cc 20. Trauma, untuk pasien datang dengan truma maka gunakan dengan
prisip DRABC dalam penanganan pasien Danger

Response Airways Breathing Circulation 21. Serangan Jantung, untuk pasien serangan jantung
gunakan prinsip DRCAB dalam melakukan penanganan pasien Danger Response Circulation
Airways Breathing 22. Kapan kita melakukan DC Shock. Berikut beberapa indikasi boleh
dilakukannya kardioversi (DC Syok): a. Kardioversi darurat: Jika muncul supraventrikuler
Takhicardia (SVT), Atrial Flutter, dan atrial fibrasi (AF) rapid respon 15-20% stroke, dengan
hipotensi, hipoperpusi sistemik, congestive heart failure (CHF) atau infark Miokard. Dan
dilakukan kardioversi (DC Syok) apabila ada gambaran VT dengan palpasi vagal, gagal ke irama
sinus. b. Kardioversi elektif: Jika muncul SVT, Atrial Flutter, AF rapid respon yang gagal berubah
ke irama sinis dengan injeksi digitalis atau lidocain atau amiodaron. Nah, jika ada indikasi kapan
sebaiknya penderita di kardioversi (DC Syok), maka kardioversi (DC Syok) ini juga mempunyai
larangan keras atau kontraindikasi jangan dilakukan. Apa saja kontraindikasi dari Kardioversi
(DC Syok)? Ini dia kontraindikasi dari Kardioversi (DC Syok): 1. Intoksikasi digitalis 2. VF
setelah kardiobersi, TPM dapat merubah SVT 3. Penyakit, gangguan sistem konduksi 4. Pasien
tidak bertahan pada irama sinus 5. Fibrilasi atrial telah lama atau bertahun 6. Kardioversi AF
cepat berulang 7. Post operasi jantung, kardioversi ditunda 10-14 hari, TPM dapat
menghentikan takiaritmia

5 TUGAS KESEHATAN KELUARGA Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga


mempunyai peran dan tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan yang
meliputi:

a. Mengenal masalah kesehatan Dalam mengenal masalah kesehatan keluarga haruslah mampu
mengetahui tentang sakit yang dialami pasien.

b . Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga 1) Apakah masalah dirasakan oleh keluarga ?
2) Apakah kepala keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dihadapi salah satu
anggota keluarga ? 3) Apakah kepala keluarga takut akibat dari terapi yang dilakukan terhadap
salah satu anggota keluarganya ? 4) Apakah kepala keluarga percaya terhadap petugas
kesehatan? 5) Apakah keluarga mempunyai kemampuan untuk menjangkau fasilitas kesehatan?

c . Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit Dirumah keluarga memiliki kemampuan
dalam melakukan pertolongan pertama. Untuk mengetahui dapat dikaji yaitu : 1) Apakah
keluarga aktif dalam ikut merawat pasien? 2) Bagaimana keluarga mencari pertolongan dan
mengerti tentang perawatan yang diperlukan pasien ? 3) Bagaimana sikap keluarga terhadap
pasien? (Aktif mencari informasi tentang perawatan terhadap pasien)

d . Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga 1) Pengetahuan


keluarga tentang sumber yang dimiliki disekitar lingkungan rumah 2) Pengetahuan tentang
pentingnya sanitasi lingkungan dan manfaatnya. 3) Kebersamaan dalam meningkatkan dan
memelihara lingkungan rumah yang menunjang kesehatan. e . Menggunakan pelayanan
kesehatan Menurut Effendy (1998), pada keluarga tertentu bila ada anggota keluarga yang sakit
jarang dibawa ke puskesmas tapi ke mantri atau dukun. Untuk mengetahui kemampuan keluarga
dalam memanfaatkan sarana kesehatan perlu dikaji tentang : 1) Pengetahuan keluarga tentang
fasilitas kesehatan yang dapat dijangkau keluarga 2) Keuntungan dari adanya fasilitas kesehatan
3) Kepercayaan keluarga terhadap fasilitas kesehatan yang ada 4) Apakah fasilitas kesehatan
dapat terjangkau oleh keluarga.

23. Dalam menentukan masalah di keperawatan komunitas adalah: a. Mana masalah yang
paling mendekati ke KLB atau kondisi mana yang paling mendapatkan perhatian karena tidak
sesuai dengan program kerja pemerintah. b. Masalah paling banyak prosentasenya c. Masalah
dengan data yang paling banyak 24. Pencegahan primer, sekunder, tertier a. Primer – upaya
peningkatan status kesehatan dan pencegahan spesifik seperti imunisasi dan vaksinasi b.
Sekunder – upaya penemuan: kasus, diagnosa dan pengobatan secara dini c. Tertier –
pencegahan kecacatan dan rehabilitasi 25. Klasifikasi Pasien Berdasarkan Derajat
Ketergantungan Pasien diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang dibagi dalam tiga
kelompok berdasarkan tingkat ketergantungan klien (Douglas, 1984) : (1) Perawatan Total, yaitu
klien memerlukan 5-7 jam perawatan langsung per 24 jam (2) Perawatan Parsial, yaitu klien
memerlukan 3-4 jam perawatan langsung per 24 jam (3) Perawatan Mandiri, yaitu klien
memerlukan 1-2 jam perawatan langsung per 24 jam 26. Pahami Tindakan yang sering keluar
diataranya Kolostomi, Infus, Kateter, pemberian obat, Water Seal Drainage, Postural Drainage,
Hemodialisa, NGT huknah, visus, test pendengaran: weber, rhine, swabah, perawatan luka
(pengkajian-evaluasi). 27. Batuk berdahak, Ronchi ——> bersihan jalan napas 28. Ada
Perubahan AGD ——> Gangguan pertukaran gas

29. Retraksi dinding dada, pernapasan cuping hidung  Pola napas tidak efektif 30. Jika pasien
mengalami gagal jantung, maka prioritas utama adah gangguan pemenuhan cardiac output,
kalau tidak ada dalam pilihan maka masalah utama menajadi intoleransi aktivitas. 31. Jika ada
pasien tidak sadar henti napas henti jantung, tindakan selanjutnya adalah cek nadi karotis 10
detik. 32. Kolostomi a. Mengukur lobang adalah, diameter kolostomi + 0,3 cm b. Setelah melepas
kantung, dilakukan pemeriksaan konsistensi feces c. Setelah konsistensi baru dibersihkan d.
Setelah dibersikan, kaji kulit sekitar e. Kalau kemerahan maka diberikan salep f. Pendidikan
kesehatan yang penting adalah bagaimana merawat kolostomi, dan nutrisi

KEPERAWATAN KOMUNITAS
A. FUNGSI PERAWATAN KOMUNITAS

1. Client Advocate (Pembela Klien) Tugas perawat : Bertanggung jawab membantu klien dan
keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan dalam
memberikan informasi lain yang diperlukan untuk mengambil persetujuan (inform concern) atas
tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya. Mempertahankan dan melindungi hak-hak
klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan dirawat di rumah sakit akan berinteraksi
dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah anggota tim kesehatan yang paling lama
kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat harus mampu membela hak-hak klien.
Seorang pembela klien adalah pembela dari hak-hak klien. Pembelaan termasuk didalamnya
peningkatan apa yang terbaik untuk klien, memastikan kebutuhan klien terpenuhi dan melindungi
hak-hak klien (Disparty, 1998 :140).

Hak-Hak Klien (Dysparty,1998) antara lain : a. Hak atas pelayanan yang sebaik-baiknya b.
Hak atas informasi tentang penyakitnya c. Hak atas privacy d. Hak untuk menentukan nasibnya
sendiri e. Hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaian tindakan.

Hak-Hak Tenaga Kesehatan antara lain : a. Hak atas informasi yang benar b. Hak untuk
bekerja sesuai standart c. Hak untuk mengakhiri hubungan dengan klien d. Hak untuk menolak
tindakan yang kurang cocok e. Hak atas rahasia pribadi f. Hak atas balas jasa

2. Conselor Konseling adalah proses membantu klien untuk menyadari dan mengatasi tekanan
psikologis atau masalah sosial untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang. Didalamnya diberikan dukungan emosional dan
intelektual. Peran perawat : Mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap keadaan
sehat sakitnya. Perubahan pola interaksi merupakan “Dasar” dalam merencanakan metode
untuk meningkatkan kemampuan adaptasinya. Memberikan konseling atau bimbingan
penyuluhan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan
dengan pengalaman yang lalu. Pemecahan masalah di fokuskan pada masalah keperawatan

3. Educator : Mengajar adalah merujuk kepada aktifitas dimana seseorang guru membantu murid
untuk belajar. Belajar adalah sebuah proses interaktif antara guru dengan satu atau

banyak pelajar dimana pembelajaran obyek khusus atau keinginan untuk merubah perilaku
adalah tujuannya. (Redman, 1998 : 8 ). Inti dari perubahan perilaku selalu didapat dari
pengetahuan baru atau ketrampilan secara teknis.

a. Dilakukan kepada klien /klg , tim kes. Lain baik secara spontan pada saat berinteraksi maupun
formal. b. Membantu klien mempertinggi pengetahuan dalam upaya meningkatkan kesehatan. c.
Dasar pelaksanaan adalah intervensi dalam proses keperawatan.

4. Collaborator Peran Sebagai Kolaborator Perawat disini dilakukan karena perawat bekerja
melalui tim kesehatan yang terdiri dari dokter fisioterapis, ahli gizi, dan lain-lain dengan berupaya
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dalam kaitannya membantu mempercepat
penyembuhan klien.

5. Cordinator Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta


mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga pemeberian pelayanan
kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan kebutuhan klien. Tujuan Perawat sebagi cordinator
adalah : a. Untuk memenuhi asuhan kesehatan secara efektif, efisien dan menguntungkan klien.
b. Pengaturan waktu dan seluruh aktifitas atau penanganan pada klien. c. Menggunakan
keterampilan perawat untuk : 1) Merencanakan 2) Mengorganisasikan 3) Mengarahkan 4)
Mengontrol

6. Change Agent Pembawa perubahan adalah seseorang yg berinisiatip membantu orla


membuat perubahan pada dirinya atau pada system (Kemp,1986). Mengidentifikasi masalah,
mengkaji motifasi pasien dan membantu klien tuk berubah, menunjukan alternated, menggali
kemungkinan hasilk dari alternative, mengkaji sumber daya menunjukan peran membantu,
membina dan mempertahankan hubungan membantu, membantu selama fase dari proses
perubahan dan membimbing klien melalui fase ini (Marriner Torney)

B. Tingkat Pencegahan

1. Pencegahan primer Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian penyakit


sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup peningkatan derajat kesehatan secara
umum dan perlindungan spesifik. Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan
kesehatan baik pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup tindakan
spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik misalnya tindakan perlindungan
yang paling umum yaitu memberikan imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan
gizi bayi dan balita. 2. Pencegahan sekunder Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk
menditeksi penyakit lebih awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang
mengurangi faktor resiko dikalifikasikan sebagai pencegahan sekunder misalnya memotivasi
keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu dan
puskesmas. 3. Pencegahan tertier Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada
seseorang dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan agar
dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya, misalnya mengajarkan latihan
fisik pada penderita patah tulang.

C. Upaya Keperawatan Komunitas

1. Upaya Promotif Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan: a. Penyuluhan kesehatan masyarakat b.
Peningkatan gizi c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan d. Pemeliharaan kesehatan
lingkungan e. Olahraga secara teratur f. Rekreasi g. Pendidikan seks.

2. UPAYA PREVENTIF Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan: a.
Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala
melalui posyandu, puskesmas maupun kunjungan rumah c. Pemberian vitamin A dan yodium
melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah. d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan,
nifas dan menyusui.

3. UPAYA KURATIF Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui
kegiatan: a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing) b. Perawatan orang sakit sebagai
tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi
patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas d. Perawatan payudara e. Perawatan tali pusat bayi
baru lahir.

4. UPAYA RAHABILITATIF Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi


penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang
menderita penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui
kegiatan: a. Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah
tulang maupun kelainan bawaan b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita
penyakit tertentu, misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.

5. UPAYA RESOSIALITATIF Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu,


keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta,
AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan
secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti

INDEKS KATZ Indeks Kemandirian Pada Aktivitas Kehidupan Sehari-Hari

Skore Criteria A Kemandirian dalam hal makan, kontinen, berpindah, ke kamar kecil,
berpakaiandan mandi B Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali satu dari
fungsitersebut C Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi dan
satufungsi tambahan D Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari, kecuali mandi,
berpakaiandan satu fungsi tambahan E Kemandirian dalam semua aktivitas hidup sehari-hari
kecuali mandi, berpakaian,ke kamar kecil dan satu fungsi tambahan F Kemandirian dalam
semua aktivitas hidup sehari-hari kecuali mandi, berpakaian,ke kamar kecil, berpindah dan satu
fungsi tambahan G Ketergantungan pada ke enam fungsi tersebut Lainlain Tergantung pada
sedikitnya dua fungsi, tetapi tidak dapat diklasifikasikan sebagaiC, D, E, atau F

RUMUS PERHITUNGAN DALAM KEPERAWATAN


1. Menghitung Usia Kehamilan 𝑇𝐹𝑈 (𝑐𝑚) 3,5 𝑐𝑚

= 𝑈𝑚𝑢𝑟 𝑘𝑒ℎ𝑎𝑚𝑖𝑙𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

Contoh Kasus Seorang ibu hamil dengan G1P0A0 datang ke poli kandungan untuk ante natal
care. Saat pemeriksaan diperoleh hasil TFU 28 cm. Berapa usia kandungan ibu tersebut? A, 5 B,
6 C, 7 D, 9 E, 8

Jawab Diketahui G1P0A0 TFU = 28 cm Ditanya Usia kehamilan ibu

28 𝑐𝑚 : 3,5 𝑐𝑚

= 8 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

2. Menghitung jumlah tetesan infus

𝑇𝑃𝑀 =

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑙𝑎𝑚𝑎 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Contoh kasus Seorang anak perempuan usia 7 tahun, diopname setelah menderita diare berat
selama 2 hari. Dokter memberikan cairan Ringer’s Lactate 2 labu/botol dan dijadwalkan akan
habis 10 jam, dengan faktor tetesan infus 20. Saat ini infus sudah berjalan selama 7 jam, cairan
tersisa adalah 350 ml. Berapakah jumlah tetesan permenit diperlukan agar infuse habis tepat
waktu....? A.60 tetes/menit B.41,67 tetes/menit C.11,666 tetes/menit D.38,888 tetes/menit
E.33,333 tetes/menit Jawab J. volume cairan RL 1000 cc setelah 7 jam sisa 350 ml Lama
pemberian 10 jam tapi sudah berjalan 7 jam sisa 3 jam Faktor tetes: 20 Jumlah tetesan per
menit?

𝑇𝑃𝑀 =

350 𝑥 20 3𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝑇𝑃𝑀 = 7000 180

TPM = 38,888

3. Menghitung jumlah cairan yang dihabiskan


𝐽.𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =

𝑂𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 𝐽,𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑚𝑏𝑒𝑟𝑖𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

Contoh Kasus Seorang ibu berusia 33 tahun dirawat di ruangan dengan keluhan muntah-muntah
dan diare sejak 3 hari yang lalu. Klien mendapat terapi NaCl 0,9%, 30 tpm, dengan infus set 1cc
= 15 tetes. Berapa volume cairan yang amsuk ke tubuh klien selama 3 jam? A, 250 ml B, 300 ml
C, 315 ml D, 340 ml E, 360 ml Jawab: Diketahui Faktor tetes = 15 Order tetes = 30 Waktu
pemberian = 3 jam Ditanya jumlah cairan yang masuk?

𝐽.𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =

30 𝑡𝑝𝑚 𝑥3 𝑗𝑎𝑚 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 15 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠

𝐽.𝐶𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 =

5400 15

Jumlah cairan yang masuk = 360 cc

4. Menghitung lama pemberian

𝐿𝑃 =

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

Faktor tetes: Mikro = 60 Makro = 15 atau 20

Contoh Kasus Seorang anak perempuan usia 1 tahun dirawat dibangsal dengan keluhan demam
dan diare sejak 3 hari yang lalu. Dia mengalami dehidrasi akibat mencret 6x/hari dengan
konsistensi ai lebih banyak adri pada ampas. Berdasarkan intruksi dokter maka dilakukan terapi
cairan dengan dipasang infus mikro 50 tetes permenit. Cairan NaCl 0,9% 500cc. Jika cairan infus
tersebut diberikan mulai jam 08:00 Jam berapakah cairan tersebut habis. A, 14:00 B. 15:00 C,
16:00 D, 17:00 E. 18:00

Jawab:

𝐿𝑃 = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑐𝑎𝑖𝑟𝑎𝑛 𝑖𝑛𝑓𝑢𝑠 𝑥 𝑓𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑡𝑒𝑡𝑒𝑠𝑎𝑛 𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝐿𝑃 =

500 𝑐𝑐 𝑥 60 50 𝑡𝑝𝑚𝑥 60 𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡

𝐿𝑃 =
500 𝑐𝑐 50 𝑡𝑝𝑚

LP = 10 Jam Jika cairan diberikan mulai dari jam 08:00 maka cairan akan habis pada jam 18:00

5. Penilaian GCS a. Mata (E): 4: Spontan membuka mata 3: Dengan perintah 2: Dengan
rangsang nyeri 1: Tidak ada reaksi

b. Motorik (m): 6: Mengikuti perintah 5: Melokalisir nyeri 4: Menghindari nyeri 3: Fleksi abnormal
2: Ekstensi abnormal 1: Tidak ada reaksi

c. Verbal (V): 5: Orientasi baik 4: Disorientasi waktu & tempat, tapi dapat mengucapkan kalimat
3: Hanya mengucapkan kata-kata 2: Mengerang 1: Tidak ada reaksi

Contoh kasus Seorang laki-laki usia 38 tahun di rawat di ruang ICU dengan penurunan
kesadaran, diagnosa medis cedera kepala. Dari hasil pemeriksaan fisik didapatkan “pasien
mampu membuka mata dengan rangsangan cubitan dan mampu menarik area yang nyeri pada
lokasi cubitan tersebut, tidak mengucapkan kata hanya suara mengerang, tekanan darah 140/90
mmHg, nadi 88x/i, pernapsan 24x/i, suhu 38o C. Bagaimana penulisan GCS data di atas? A,
GCS 4 (E2, M1, V1) B, GCS 5 (E3, M1, V1) C, GCS 6 (E2, M2, V2) D, GCS 7 (E3, M3, V1) E,
GCS 8 (E2, M4, V2)

Jawab:

E = Membuka mata dengan rangsangan cubitan: Skor 2 M = Mampu menarik area yang nyeri
pada likasi cubitan; skor 4 V = Tidak mengucapkan kata-kata hanya mengerang; Skor 2

6. Rumus pemberian Obat

𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑟𝑒𝑠𝑒𝑝𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑜𝑠𝑖𝑠 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑠𝑒𝑑𝑖𝑎

𝑥 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡/𝑃𝑒𝑛𝑔𝑒𝑛𝑐𝑒𝑟

Contoh kasus Seorang perawat sedang menghitung orderan obat ranitidin untuk An. Y. Dokter
memberikan order 25 mg sedangkan dalam obat ranitidin tertulis 50 mg, Netto 2 ml. Perawat x
memberikan obat ke An. Y sebanyak 2 ml, ternyata perawat x salah menghitung. Berapakah
dosis yang benar dari orderan dokter ranitidin 25 mg untuk An. Y ......? A.1 ml B.3 ml C.1,5 ml
D.2,5 ml E.1,25 ml

Jawab: Diketahui Dosis yang diresepkan = 25 mg Dosis tersedia = 50 mg Netto = 2 Ditanya yang
harus diberikan perawat

𝑌𝑎𝑛𝑔 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑑𝑖𝑏𝑒𝑟𝑖𝑘𝑎𝑛 =

25 𝑚𝑔 50 𝑚𝑔

𝑥 2 𝑚𝑙 Yang harus diberikan = 1 ml


7. Menghitung resusitasi cairan pada luka bakar Dewasa= RL 4 ml x BB x % LB/24 jam Anak =
RL 2 ml x BB x % LB/24 jam ½ diberika 8 jam pertama ½ diberikan 16 jam selanjutnya

Contoh Kasus Seorang supir truk berusia 39 tahun masuk RS setelah mengalami luka bakar
pada dada bagian depan, lengan dan tangan akibat kebakaran yang terjadi pada truk yang
dikendarainya. Diketahui supir tersebut 60 Kg dengan estimasi luka bakar 30%. Berapakah
volume resusitasi cairan yang diberikan pada klien tersebut pada 8 jam pertama, berdasarkan
formula Baxter/parkland? A. 9600 cc B. 4800 cc C. 3600 cc D. 3600 cc E. 2400 cc

Jawab

Diketahui BB pasien = 60 Kg Luas luka bakar = 30 % Ditanya jumlah resusitasi cairan yang
diberikan pada 8 jam pertama Rumus: Dewasa = RL 4 mL x 60 Kg 30%/24 jam = 7200 untuk
pemberian 24 jam Kasus pemberian 8 jam pertama 7200 x ½ 3600 cc

8. Menghitung luas luka bakar Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang
terkenal dengan nama rule of nine atau rule of wallace yaitu: a) Kepala dan leher
: 9% b) Lengan masing-masing 9% : 18% c) Badan depan 18%, badan
belakang 18% : 36% d) Tungkai masing-masing 18% : 36% e)
Genetalia/perineum : 1%

Contoh Kasus Seorang klien berusia 45 tahun datang ke ruang UGD bersama teman kerjanya.
Satu jam yang lalu, klien ketika dan temanya ingin memasang teralis plafon rumah klien
tersengat listrik, terdapat luka bakar pada telapak tangan sampai ke siku sebelah kiri dan kanan,
kaki kanan sampai alat vital klien. Berdasarkan rumus 9 (rule of 9) berapa persenkah luas luka
bakar pada klien....? A.28% B.19% C.37% D.36% E.27%

Jawab: Diketahui Telapak tangan sampai siku masing 4,5 % total 9% Kaki kanan 18% Genitalia
1% Ditanya luas luka bakar Total luas luka bakar = 9%+18%+1% = 28%

9. Rumus menghitung taksiran partus (Naegle) a. Jika HPHT bulan Januari sampai Maret Hari +
7, Bulan + 9, tahun + 0

Contoh Kasus Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 8 Januari 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan lahir? A, 17
Oktober 2015 B, 16 Oktober 2015 C, 15 Oktober 2015

D, 14 Oktober 2015 E, 13 Oktober 2015


Jawab Diketahui Usia kehamilan = 28 minggu HPHT = 8 Januari 2015 Ditanya Hari taksiran
partus Tanggal = 8 + 7 = 15 Bulan = 1 + 9 = 10 Tahun = 2015 + 0 = 2015 Jadi taksiran partus 15
Oktober 2015

b. Jika HPHT April sampai Desember Hari + 7, Bulan – 3, Tahun + 1

Contoh Kasus Seorang perempuan hamil 28 minggu ingin mengetahui hari perkiraan lahir
bayinya. HPHT-nya adalh 15 Oktober 2015. Tanggal berapa bayinya diperkirakan lahir? A, 21
Juli 2015 B, 22 Juli 2015 C, 23 Juli 2015 D, 24 Juli 2015 E, 25 Juli 2015 Jawab Diketahui Usia
kehamilan = 30 minggu HPHT = 15 Oktober 2014 Ditanya Hari taksiran partus Tanggal = 15 + 7
= 22 Bulan = 10 - 3 = 7 Tahun = 2014 + 1 = 2015 Jadi taksiran partus 22 Juli 2015

10. Menghitung berat badan janin (Jhonson tausak) (TFU-n) x 155 = BB Janin MD = Jarak
simfisis pubis s/d fundus uteri N= 11 jika verteks pada atau spina iskhiadika, 12 jika Verteks
dibawah spina iskhiadika.

Contoh Kasus Seorang ibu hamil 36 minggu ingin mengetahui taksiran berat janinnya. Apabila
TFU = 35 cm, divergen. Berapakah taksiran berat janinnya? A, 3620 B, 3720 C, 3820 D, 3520 E,
3730

Jawab Diketahui Usia kehamilan 36 minggu TFU = 35 cm Divergen Ditanya Taksiran berat janin
Berat janin = (35 cm -11) x 155 = 24 x 155 = 3720 gram

11. Metode KB kalender masa subur (pantang berkala) a. Siklus teratur HPHT Dihitung sebagai
hari ke-1 dan masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid

Contoh Kasus Seorang ibu berusia 42 tahun ingin membatasi kelahiran ankanya dengan metode
kalender. Ibuingin mencoba metode tersebut Pada saat ini. Siklus menstruasi ibu 28 hari pada
bulan ini, HPHT pada tanggal 2 Oktober. Kapankah ibu tidak boleh bersenggama dengan suami?
A, Tanggal 16 Oktober B, Tanggal 18 Oktober C, Tanggal 16 - 20 Oktober D, Tanggal 2 – 8
Oktober E, Tanggal 17 – 18 Oktober

b. Siklus tidak teratur Siklus haid terpendek dikurang 18 Siklus haid terpanjang dikurang 11

Contoh kasus: Seoran wanita berusia 29 tahun baru melepas alat kontrasepsi AKDR 3 bulan
yang lalu, datang ke pili KIA untuk berkonsultasi tantang alat kontrasepsi, Ny. Y menginginkan
penggunaan alat kontrasepsi alami tanpa alat karena merencanakan kehamilan dalm waktu
dekat, dan memutuskan untuk menggunkan metode kalender setelah melewati sesi konseling.
Hasil pengkajian siklus haid terpanjang 32 hari dan terpendek 27 hari. HPHT 1 Mei 2013.
Kapankah masa pantang berhubungan pasien di atas? A, 8-21 Mei 2013 B, 7-21 Mei 2013 C, 9-
21 Mei 2013 D, 10-25 Mei 2013 E, 11-25 Mei 2013
Jawab Diketahui HPHT = 1 Mei 2013 Siklus haid terpanjang 32 hari Siklus haid terpendek 27 hari
Ditanya pantang berhubungan

Siklus terpendek 27 hari – 18 = 9 Siklus terpanjang 32 hari – 11 = 21 Masa subur pasien terjadi
pada tanggal 9 Mei – 21 Mei. Maka pasien tidak boleh berhubungan pada tanggal tersebut

12. Apgar Skor Appearance (warna kulit) 0 — Seluruh tubuh bayi berwarna kebiru-biruan atau
pucat 1 — Warna kulit tubuh normal, tetapi tangan dan kaki berwarna kebiruan 2 — Warna kulit
seluruh tubuh normal Pulse (denyut jantung) 0 — Denyut jantung tidak ada 1 — Denyut jantung
kurang dari 100 kali per menit 2 — Denyut jantung lebih atau diatas 100 kali per menti Grimace
(respon refleks) 0 — Tidak ada respon terhadap stimulasi 1 — Wajah meringis saat distimulasi 2
— Meringis, menarik, batuk, atau bersin saat stimulasi Activity (tonus otot) 0 — Lemah, tidak ada
gerakan 1 — Lengan dan kaki dalam posisi fleksi dengan sedikit gerakan 2 — Bergerak aktif dan
spontan Respiration (pernapasan) 0 — Tidak bernapas 1 — Menangis lemah, terdengar seperti
merintih, pernapasan lambat dan tidak teratur 2 — Menangis kuat, pernapasan baik dan teratur

Contoh kasus Seorang perempuan 24 tahun, datang ke poli kandungan, kehamilan 36 minggu,
dengan keluhan, mules-mulas sudah 5 jam yang lalu. Pada hasil pemeriksaan awal perawat
menganganjurkan klien untuk jalan-jalan disekitar poli. Setelah dirasa cukup klien mendatangi
perawat dan dilakukan pemeriksaan dalam dan hasilnya sudah masuk ke pembukaan lengkap.
Perawat membantu persalinan jam 10 lewat 35 menit lahirlah By. A dalam kondisi normal BB
3000 mg dan perawat melakuakn pemeriksaan apgare score. Berapakah nilai tertinggi dari
apgare score........? A.8 B.9 C.12 D.11 E.10

Jawab: Behubung bayinya lahir dengan normal maka apgar skornya adalah 8

13. Rumus Gilles a. Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari i. Keperawatan
langsung 1). Keperawtan minimal: Jumlah pasien X 2 jam perawatan 2). Keperawatan parsial:
jumlah pasien X 3 Jam perawatan 3). Keperawatan Total: Jumlah pasien X 6 jam perawatan

93

ii. Keperawatan tidak langsung: Jumlah pasien X 1 Jam perawatan iii. Penyuluhan kesehatan:
Jumlah pasien X 0, 25 jam
b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:

𝐽.𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di ruangan

𝐽.𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑥 𝑗.𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 𝑗.ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 (𝑗.ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 − 𝑗.ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑙𝑖𝑏𝑢𝑟 𝑠𝑒𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛)𝑥 𝑗.𝑗𝑎𝑚
𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

d. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per hari

𝑗.𝑘𝑙𝑖𝑒𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 𝑗.𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑗.𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑝𝑒𝑟 ℎ𝑎𝑟𝑖

e. Menentukan jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift Shift pagi = % .

Shift siang = % .

Shift malam = % .

Contoh kasus Ruangan bedah memiliki 20 tenpat tidur dengan jumlah rata-rata pasien sebanyak
17 pasien per hari ( 3 pasien minimal care, 8 pasien parsial care, 6 pasien total care). Jika jumlah
jam kerja perawat sebanyak 7 jam per hari dan jumlah hari libur dalam setahun sebanyak 73
hari. Maka berapakah jumlah perawat yang dibutuhkan secara keseluruhan per hari berdasarkan
metode Gilles? A, 15 B, 16 C, 17 D, 18 E, 19

Jawab Diketahui Jumlah tempat tidur 20 buah Jumlah pasien per hari 17 3 pasien minimal care 8
pasien parsial care 6 pasien total care J. jam kerja perawat per hari adalah 7 jam J. hari libur
dalam setahun adalah 73 hari Ditanya Perawat yang dibutuhkan diruangan tersebut per hari a.
Menentukan jam keperawatan yang dibutuhkan klien per hari i. Keperawatan langsung 1).
Keperawtan minimal: 3 X 2 jam perawatan = 6 jam 2). Keperawatan parsial: 8 X 3 Jam
perawatan = 24 jam 3). Keperawatan Total: 6 X 6 jam perawatan = 36 jam ii. Keperawatan tidak
langsung: 17 X 1 Jam perawatan = 17 jam

94

iii. Penyuluhan kesehatan: 17 X 0, 25 jam = 4,25 jam Total Jumlaj jam perawatan untuk seluruh
pasien 87,25 jam b. Menentukan jumlah total jam keperawatan per klien per hari:

𝐽.𝐽𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 =

87,25 17

Jumlah jam perawatan/pasien/hari = 5,13 jam c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga di


ruangan

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 (365 ℎ𝑎𝑟𝑖 − 73 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 (292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

5,13/𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛/ℎ𝑎𝑟𝑖 𝑥 17 𝑝𝑎𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑥 365 ℎ𝑎𝑟𝑖 (292 ℎ𝑎𝑟𝑖)𝑥 7 𝑗𝑎𝑚/ ℎ𝑎𝑟𝑖

31831,65 2044

= 15,573 = 15 perawat
14. Rumus skoring keperawatan keluarga No Kriteria Skala Bobot 1 Sifat Masalah 1 Tidak /
Kurang Sehat 3 Ancaman Kesehatan 2 Keadaan Sejahtra 1 2 Kemungkinan Masalah Dapat
Diubah 2 Mudah 2 Sebagian 1 Tidak dapat 0 3 Potensial Masalah Untuk dicegah 1 Tinggi
3 Cukup 2 Rendah 1 4 Menonjolnya Masalah 1 Masalah Berat, harus segera ditangani 2 Ada
masalah tetapi tidak perlu ditangani 1 Masalah Tidak dirasakan o Skoring 1. TENTUKAN Skor
untuk setiap kriteria 2. Score dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot 𝑆𝑘𝑜𝑟
𝐴𝑛𝑔𝑘𝑎 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡

95

3. Jumlahkan Skore untuk semua Kriteria

Contoh kasus Seorang calon perawat melakukan pengkajian keluarga didapatkan 2 masalh
keperawatan keluarga, untuk masalah 1: sifat masalah adalah ancaman kesehatan,
kemungkinan masalh bisa diubah dengan mudah, potensial masalh untuk dicegah dan menurut
keluarga masalah segera untuk ditangani. Berapakah masalah skor keperawatan keluarga pada
kasus dengan menggunakan skoring Baylon? A, 1 2/3 B, 2 2/3 C, 3 2/3 D, 4 2/3 E, 5 2/3

Jawab Diketahui Sifat masalah: Ancaman kesehatan Skor 2 2 3 𝑥 1 = 2/3

Kemungkinan masalah bisa diubah: Mudah skor 2 2 2 𝑥 2 = 2 Potensial masalah untuk dicegah:
Tinggi skor 3 3 𝑥 1 = 1 Menonjolnya masalah: Segera ditangani 2 2 2 𝑥 1 = 1 Ditanya total
skoring = 2/3 + 2 + 1 + 1 = 4 2/3
96

MASALAH PSIKOSOSIAL : ANSIETAS, BERDUKA DAN KEHILANGAN, KETIDAKBERDAYAAN


Subtitle Text Here

Ansietas atau cemas adalah keadaan dimana perasaan khawatir, ketidaknyamanan hati yang
ditandai dengan: 1. Respon fisiologis : perubahan sistem syaraf otonom seperti peningkatan
tekanan darah, nadi dan respirasi, reaksi otot polos : kandung kemih dan usus (menjadi sering
BAB dan BAK), kulot dingin dan lembab, dan perubahan pola tidur. 2. Respon psikologis : takut,
khawatir, perasaan tidak nyaman dan was-was. 3. Respon kognitif : tidak mampu berpikir dengan
baik.

Berduka dan Kehilangan suatu situasi aktual maupun risiko yang dapat dialami oleh individu
ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan, atau
terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Berduka merupakan reaksi
emosional terhadap kehilangan. Tahap Kehilangan menurut Kulber Ross: 1. Denail
(pengingkaran, menolak apa yang terjadi, biasanya diungkapkan melalui kalimat : “ini tidak
mungkin terjadi pada saya, “saya yakin anda salah dalam mendiagnosa saya”, “saya yakin
keadaan saya baik-baik saja, hasil lab tersebut pasti tertukar dengan yang lain”). 2. Anger
(Marah, ditandai dengan perilaku berbicara nada tinggi, kasar, menolak pengobatan, agresif,
gelisah, tangan mengepal, sulit tidur dan nadi meningkat). 3. Bargaining (tawar menawar,
berandai-andai. “andai dulu saya tidak begitu”, “andai saya diberi kesempatan 2 tahun
kebelakang, saya janji tidak akan merokok”). 4. Depresion (Depresi : putus asa, ditandai dengan
perilaku menolak makan dan bicara, menyatakan dirinya putus asa dan tidak berharga) 5.
Acceptence (Menerima kenyataan, ditandai dengan perilaku mampu melakukan aktivitas seperti
biasanya)

Ketidakberdayaan merupakan perasaan negatif terhadap diri sendiri ketidakmampuan dalam


menghadapi sesuatu hal sehingga menganggap apapun yang dilakukan sia-sia.

Macam-Macam Waham : 1. Waham Kebesaran Individu meyakini bahwa ia memiliki kebesaran


atau kekuasaan khusus dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh: 🍃
Saya ini pejabat di Kementrian Semarang! 🍃Saya punya perusahaan paling besar lho. 2.
Waham Agama
97

🍃Individu memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan dan diucapkan berulang
kali, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. Contoh: 🍃Saya adalah Tuhan yang bisa menguasai
dan mengendalikan semua makhluk 3. Waham Somatik 🍃Individu meyakini bahwa tubuh atau
bagian tubuhnya terganggu atau terserang penyakit dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak
sesuai dengan kenyataan. Contoh: 🍃Saya menderita kanker. Padahal hasil pemeriksaan lab
tidak ada sel kanker pada tubuhnya. 4. Waham Nihilistik 🍃Individu meyakini bahwa dirinya
sudah tidak ada di dunia/ meninggal dan diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan. Contoh: 🍃Ini saya berada di alam kubur ya, semua yang ada disini adalah roh-
rohnya. 🍃Saya sudah mati, dan sekarang hidup kembali. 5. Waham Curiga 🍃Individu meyakini
bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha merugikan/ mencederai dirinya dan
diucapkan berulang kali, tetapi tidak sesuai kenyataan. Contoh 🍃Saya tahu seluruh keluarga
saya ingin menghancurkan hidup saya karena mereka iri dengan kesuksesan saya 🍃Banyak
Polisi mengintai saya 🍃tetangga saya ingin menghancurkan hidup saya, 🍃suster akan
meracuni makanan saya. 6. Waham Siar Pikir 🍃Keyakinan klien bahwa orang lain mengetahui
apa yang dia pikirkan walaupun dia tidak pernah menyatakan pikirannya kepada orang tersebut.
7. Waham Kontrol Pikir 🍃Keyakinan klien bahwa pikirannya dikontrol oleh kekuatan diluar
dirinya.

98

ANALISIS GAS DARAH


Arterial Blood Gas (ABG) merupakan test untuk mengukur kadar keasaman (pH) dan kadar
oksigen serta carbon dioxide didalam darah. Darah yang dipergunakan untuk test ABG diambil
dari arter. Test ini dilakukan untuk memonitor beberapa kondisi yang dapat menyebabkan
komplikasi serius terhadap kesehatan terutama pada induvidu yang mengalami penyakit kritis.

Terdapat beberapa strategi untuk melakukan interpretasi dari mulai mnemonics, to charts, to
lectures, to practice. Ini langkah-langkahnya: 1. Ketahui nilai normal Ketahui nilai normal dan
tidak normal pada saat mendapatkan hasil laboratorium. Untuk memudahkan ingat saja bahwa:
a. pH normal =7.35 - 7.45 b. paCO2 = 35-45 c. HCO3 = 22-26 d.

2. Cari tahu apakah pH acidosis atau alkalosis? pH darah manusia normalnya 7.35 - 7.45. pH
level dibawah 7.35 adalah acidosis pH level dibawah 7.45 adalah alkalosis

3. Cari tahu acid-base apakah respiratory atau metabolic? Selanjutnya pikirkan asam basa
apakah Respiratory atau Metabolic. paCO2 = Respiratory HCO3 = Metabolic

4. Ingat ROME

Gunakan RO-ME. Respiratory Opposite Saat pH naik, PaCO2 turun = Alkalosis saat pH turun,
PaCO2 naik = Acidosis Metabolic Equal

Saat pH naik, HCO3 naik = Alkalosis saat pH turun, HCO3 turun = Acidosis

5. Tic-Tac-Toe Masalah ABG dapat dipecahkan dengan metode the tic-tac-toe method. Coba
buat tabel seperti berikut:

6. Mark the Chart Gunakan hasil lab, kasih tanda pada tic-tac-toe. Ayo kita mulai dengan contoh
sederhana: pH: 7.26, paCO2: 32, HCO3: 18 gunakan nilai normal pada langkah pertama.
Caranya seperti ini: pH 7.26 adalah RENDAH = ACID tempatkan pH dibawah Acid paCO2 32
adalah RENDAH = BASE tempatkan paCO2 dibawah Base HCO3 18 adalah RENDAH = ACID
tempatkan HCO3 dibawah Acid sehingga tabelnya seperti ini:

7. Cocokan

100
Pada tahap ini, coba cari pada kolom mana yang cocok dengan pH. Dalam contoh ini HCO3
cocok dengan pH. HCO3 menunjukan metabolik (lihat di tahap 3), keduanya dibawah Acid, jadi
ini adalah Metabolic Acidosis.

8. Menjelaskan Kompensasi Tahap terakhir menjelaskan apakah adanya kompensasi,


kompensasi sebagian, ayau tidak terkompensasi. Ini triknya:  Jika pH NORMAL, PaCO2 dan
HCO3 ABNORMAL = KOMPENSASI  Jika pH ABNORMAL, PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL
= KOMPENSASI SEBAGIAN  Jika pH ABNORMAL, PaCO2 atau HCO3 ABNORMAL = TIDAK
TERKOMPENSASI

Pada kasus ini METABOLIC ACIDOSIS, TERKOMPENSASI SEBAGIAN .

KASUS pH:7.44, PaCO2: 30, HCO3: 21

pH NORMAL = NORMAL tempatkan pH dibawah Normal PaCO2 RENDAH = BASE tempatkan


PaCO2 dibawah Base HCO3 RENDAH = ACID tempatkan HCO3 dibawah Acid

*keasaman darah dapat dijelaskan dengan menggunakan pH, walaupun pH nya normal.
SEDIKIT ASAM atau SEDIKIT BASA. Since the acidity of the blood is determined by the value of
the pH. Pada kasus ini pH NORMAL tapi SEDIKIT BASA, ini tetap dikatakan sebagai
ALKALOSIS. Pada kasus ini PaCO2 sesuai dengan pH. PaCO2 ini menunjukan Respiratory
(shown in step 3), dan keduanya dibawah Basic, maka kasus ini adalah Respiratory Alkalosis.
HCO3 juga abnormal. Saat pH is NORMAL sedangkan PaCO2 dan HCO3 ABNORMAL,
mengindikasikan adanya KOMPENSASI PENUH.

KESIMPULAN: RESPIRATORY ALKALOSIS, FULLY COMPENSATED.

KASUS

pH 7.1, PaCO2 40, HCO3 18

pH RENDAH = ACID tempatkan dibawah Acid PaCO2 NORMAL = NORMAL tempatkan PaCO2
dibawah Normal HCO3 RENDAH = ACID tempatkan HCO3 dibawah Acid
Pada kasus ini HCO3 sesuai dengan pH. HCO3 menunjukan Metabolic (lihat tahap 3), keduanya
dibawah Acidic, sehingga Metabolic Acidosis. PaCO2 normal. Ketika pH is ABNORMAL, dan
salah satu PaCO2 atau HCO3 ABNORMAL, mengindikasikan UNCOMPENSATION.

Kesimpulan METABOLIC ACIDOSIS, UNCOMPENSATED.

Indikator Keluarga Sehat Indonesia meliputi:

1. Indikator Gizi, dan Kesehatan Ibu & Anak 2. Indikator Pengendalian Penyakit Menular dan
Tidak Menular 3. Indikator Perilaku Sehat 4. Indikator Rumah dan Lingkungan Sehat 5. Indikator
Kesehatan Jiwa

12 Indikator Keluarga Sehat Indonesia sebagai berikut: 1. Lima indikator dalam gizi, kesehatan
ibu dan anak, yaitu: a. Keluarga mengerti program KB b. Ibu hamil
memeriksa kehamilannya sesuai standar c. Balita mendapatkan imunisasi lengkap
d. Pemberian ASI Ekslusif 0-6 bulan e. Pemantauan pertumbuhan balita 2. Dua
Indikator dalam pengendalian penyakit menular dan tidak menular, yaitu: a. Penderita
hipertensi yang berobat teratur b. Penderita TB paru yang berobat sesuai standar 3.
Dua Indikator dalam perilaku sehat, yaitu: a. Tidak adanya anggota keluarga yang
merokok b. sekeluarga sudah menjadi anggota JKN 4. Dua indikator dalam poin rumah
/ lingkungan sehat yaitu: a. Mempunyai sarana air bersih b. Menggunakan
jamban keluarga 5. Satu Indikator dalam kesehatan jiwa yaitu: Anggota keluarga
akses dalam pelayanan kesehatan jiwa.

GOAL 1 Mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun 1.1 Pada tahun 2030,
mengentaskan kemiskinan ekstrim bagi semua orang di manapun, dimana ukuran yang
digunakan sekarang adalah mereka yang hidup dengan pendapatan kurang dari $ 1,25 perhari
1.2 Pada tahun 2030, mengurangi setidaknya separuh proporsi dari laki-laki, perempuan dan
anak-anak segala umur yang hidup dalam kemiskinan dalam segala dimensi menurut definisi
nasional 1.3 Di tingkat nasional mengimplementasikan sistem dan ukuran perlindungan sosial
yang tepat bagi semua level, dan pada tahun 2030 sudah mencapai cakupan yang cukup
substansial terhadap yang miskin dan rentan 1.4 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua
laki-laki dan perempuan, terutama mereka yang miskin dan rentan, memiliki hak yang sama
terhadap sumber-sumber ekonomi, juga terhadap pelayanan dasar, kepemilikan dan kontrol atas
tanah dan bentuk-bentuk kekayaan lainnya, warisan, sumber daya alam, teknologi baru yang
layak dan pelayanan finansial, termasuk keuangan mikro 1.5 Pada tahun 2030, membangun
daya tahan mereka yang miskin dan yang berada dalam situasi rentan dan mengurangi situasi
tanpa perlindungan dan kerentanan terhadap kejadian-kejadian ekstrim yang berhubungan
dengan perubahan iklim, juga kejutan dan bencana ekonomi, sosial dan lingkungan lainnya
1.a Memastikan mobilisasi sumber daya yang signifikan dari berbagai sumber, termasuk melalui
kerjasama pembangunan yang diperluas, dalam rangka menyediakan alat-alat yang cukup dan
mudah diprediksi oleh 16 negara-negara berkembang, khususnya negara-negara kurang
berkembang, untuk mengimplementasikan program dan kebijakan yang dapat mengakhiri
kemiskinan dalam semua dimensinya 1.b Menciptakan kerangka kerja kebijakan pada level
nasional, regional dan internasional, yang berdasarkan pada strategi pembangunan yang
berpihak pada yang miskin dan gender sensitive, untuk mempercepat investasi dalam aksi-aksi
pengentasan kemiskinan

GOAL 2 Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan nutrisi yang lebih baik dan
mendukung pertanian berkelanjutan

2.1 Pada tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan memastikan adanya akses bagi seluruh rakyat,
khususnya mereka yang miskin dan berada dalam situasi rentan, termasuk bayi, terhadap
pangan yang aman, bernutrisi dan berkecukupan sepanjang tahun 2.2 Pada tahun 2030,
mengakhiri segala macam bentuk malnutrisi, termasuk pada tahun 2025 mencapai target-target
yang sudah disepakati secara internasional tentang gizi buruk dan penelantaran pada anak
balita, dan mengatasi kebutuhan nutrisi untuk para remaja putri, ibu hamil dan menyusui dan
manula 2.3 Pada tahun 2030, menggandakan produktivitas agrikultur dan pendapatan dari
produsen makanan berskala kecil, khususnya perempuan, masyarakat adat, pertanian keluarga,
peternak dan nelayan, termasuk melalui akses yang aman dan setara terhadap tanah, sumber-
sumber produksi lainnya dan juga input, pengetahuan, layanan finansial, pasar dan kesempatan
untuk mendapatkan nilai tambah dan lapangan kerja bukan pertanian 2.4 Pada tahun 2030,
memastikan sistem produksi pangan yang berkelanjutan dan mengimplemantasikan
paktekpraktek agrikultur yang tahan lama yang dapat menaikkan produktivitas dan produksi,
yang dapat membantu menjaga ekosistem, yang dapat menguatkan kapasitas adaptasi terhadap
perubahan iklim, cuaca ekstrim, kekeringan, banjir, dan bencana lainnya, serta secara progresif
memperbaiki kualitas lahan dan tanah 2.5 Pada tahun 2020, memelihara keanekaragaman
genetika benih, mengolahtanaman dan persawahan serta melestarikan hewan jinak dan spesies
liar yang terkait, termasuk melalui bank benih dan tumbuhan yang dipelihara dengan baik
keragamannya pada level nasional, regional dan intensional, dan mendukung akses terhadap
pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari pemanfaatan sumber-sumber
genetik dan pengetahuan tradisional, seperti yang telah disepakati secara internasional

2.a Menaikkan investasi, termasuk melalui kerjasama internasional yang diperluas, dalam hal
infrastruktur pedesaan, penelitian pertanian dan perluasan pelayanan, pengembangan teknologi
dan tanaman serta bank genetik ternak dalam upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi
agrikultur di negara-negara berkembang, terutama di negara-negara kurang berkembang 2.b
Memperbaiki dan mencegah pembatasan perdagangan dan distorsi dalam pasar agrikultur
dunia, termasuk melalui penghilangan bersamaan dari segala bentuk subsidi
ekspor agrikultur dan semua ukuran ekspor lainnya yang memiliki efek yang sama, sesuai
dengan mandat Putaran Pembangunan Doha 2.c Mengadopsi ukuran-ukuran yang dapat
memastikan fungsi yang layak bagi pasar komoditi pangan dan turunannya dan memfasilitasi
akses terhadap informasi pasar, termasuk persediaan pangan, dalam rangka untuk membatasi
pergolakan ekstrim harga bahan pangan

GOAL 3 Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua untuk
semua usia

3.1 Pada tahun 2030, mengurangi rasio angka kematian ibu menjadi kurang dari 70 per 100.000
kelahiran 3.2 Pada tahun 2030, mengakhiri kematian yang dapat dicegah pada bayi baru lahir
dan balita, dimana setiap Negara menargetkan untuk mengurangi kematian neonatal setidaknya
menjadi kurang dari 12 per 1000 kelahiran dan kematian balita menjadi serendah 25 per 1000
kelahiran 3.3 Pada tahun 2030, mengakhiri epidemi AIDS, tuberculosis, malaria, dan penyakit
tropis lainnya dan memerangi hepatitis, penyakit yang ditularkan lewat air dan penyakit menular
lainnya 3.4 Pada tahun 2030, mengurangi sepertiga dari kematian dini yang disebabkan oleh
penyakit tidak menular, melalui tindakan pencegahan dan pengobatan serta menaikkan
kesehatan mental dan kesejahteraan 3.5 Memperkuat pencegahan dan pengobatan dari
penyalahgunaan zat berbahaya, termasuk penyalahgunaan narkotika dan penggunaan yang
berbahaya dari alcohol 3.6 Pada tahun 2020, secara global mengurangi setengah dari angka
kematian dan cedera akibat kecelakaan lalu lintas 3.7 Pada tahun 2030, memastikan akses
universal terhadap layanan kesehatan sexual dan reproduksi, termasuk untuk perencanaan,
informasi, dan pendidikan keluarga, dan mengintegrasikan kesehatan reproduksi kedalam
strategi dan program nasional 3.8 Mencapai cakupan layanan kesehatan universal, termasuk
lindungan resiko finansial, akses terhadap layanan kesehatan dasar yang berkualitas dan akses
terhadap obatobatan dan vaksin yang aman, efektif, berkualitas dan terjangkau bagi semua 3.9
Pada tahun 2030, secara substansial mengurangi angka kematian dan penyakit yang
disebabkan oleh bahan kimia berbahaya dan juga polusi dan kontaminasi udara, air dan tanah

3.a Menguatkan implementasi dari Kerangka Kerja Konvensi WHO mengenai Kontrol terhadap
Tembakau di semua negara, sebagaimana layaknya 3.b Mendukung riset dan pengembangan
dari vaksin dan obat-obatan untuk penyakit menulat dan tidak menular, yang secara khusus
mempengaruhi negara-negara berkembang, menyediakan akses terhadap obat-obatan dasar
dan vaksin yang terjangkau, sesuai dengan Deklarasi Doha mengenai Perjanjian TRIPS dan
Kesehatan Publlik, yang menegaskan hak dari negara-negara berkembang untuk menggunakan
secara penuh provisi dalam Perjanjian Aspek Terkait Perdagangan Hak Properti Intelektual
mengenai fleksibilitas untuk melindungi kesehatan publik, dan terutama akses terhadap obat-
obatan untuk semua

3.c Secara substansial meningkatkan pendanaan dan untuk perekrutan, pengembangan, training
dan daya serap tenaga kerja kesehatan di negara-negara berkembang, terutama di negara
kurang berkembang dan Negara berkembang kepulauan kecil 3.d Menguatkan kapasitas di
setiap negara, khususnya di negara berkembang untuk peringatan dini, pengurangan resiko dan
manajemen resiko kesehatan nasional dan global

GOAL 4 Memastikan pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua

4.1 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak perempuan dan laki-laki menyelesaikan
pendidikan primer dan sekunder yang gratis, setara dan berkualitas, yang mengarah pada hasil
belajar yang relevan dan efektif 4.2 Pada tahun 2030, memastikan bahwa semua anak
perempuan dan laki-laki mendapat akses terhadap pengembangan masa kanak-kanak secara
dini yang berkualitas,juga pengasuhan dan pendidikan pra-dasar agar mereka siap untuk masuk
ke pendidikan dasar 4.3 Pada tahun 2030, memastikan akses yang setara bagi semua
perempuan dan laki-laki terhadap pendidikan tinggi, teknis dan kejuruan yang berkualitas dan
terjangkau, termasuk universitas 4.4 Pada tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah
remaja dan orang dewasa yang memiliki keahlian yang relevan, termasuk keahlian teknis dan
kejuruan, untuk mendapatkan pekerjaan yang layak dan wirausaha 4.5 Pada tahun 2030,
menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan memastikan akses yang setara terhadap
semua tingkatan pendidikan dan training kejuruan bagi mereka yang rentan, termasuk yang
memiliki disabilitas, masyarakat adat dan anakanak yang berada dalam situasi rentan 4.6 Pada
tahun 2030, memastikan bahwa semua remaja dan sejumlah orang dewasa, baik laki-laki
maupun perempuan, mencapai kemampuan baca-tulis dan kemampuan berhitung 4.7 Pada
tahun 2030, memastikan bahwa mereka yang belajar mendapatkan pengetahuan dan keahlian
yang dibutuhkan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan, termasuk antara lain,
melalui pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan dan gaya hidup yang berkelanjutan, HAM,
kesetaraan gender, mendukung budaya perdamaian dan anti kekerasan, kependudukan global
dan apresiasi terhadap keberagaman budaya dan kontribusi budaya kepada pembangunan
berkelanjutan 4.a Membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan yang sensitif
terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan belajar yang aman, tanpa
kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua 4.b Pada 2020, secara substansial memperbanyak
jumlah beasiswa yang tersedia untuk negara-negara berkembang, khususnya negara kurang
berkembang, negara berkemabng kepulauan kecil dan negara-negara Afrika, untuk masuk ke
pendidikan tinggi, termasuk pelatihan kejuruan dan teknologi informasi dan komunikasi, teknik,
program teknik dan sains, di negara-negara maju dan negara berkembang lainnya 4.c Pada
tahun 2030, secara substansial meningkatkan penyediaan guru-guru yang berkualitas, termasuk
melalui kerjasama internasional untuk pelatihan guru di negara negara berkembang, khususnya
negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan kecil

GOAL 5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak
perempuan

5.1 Mengakhiri segala bentuk diskriminasi terhadap semua perempuan dan anak perempuan
dimana saja 5.2 Mengeliminasi segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak
perempuan pada ruang publik dan privat, termasuk perdagangan (trafficking ) dan seksual dan
bentuk eksploitasi lainnya 5.3 Menghapukan segalasemua praktek-praktek yang
membahayakan, seperti perkawinan anak, dini dan paksa dan sunat pada perempuan 5.4
Menyadari dan menghargai pelayanandan kerja domestik yang tidak dibayar melalui penyediaan
pelayanan publik, kebijakan perlindungan infrastruktur dan sosial serta mendorong adanya
tanggung jawab bersama didalam rumah tangga dan keluarga yang pantas secara nasional 5.5
Memastikan bahwa semua perempuan dapat berpartisipasi penuh dan mendapat kesempatan
yang sama untuk kepemimpinan pada semua level pengambilan keputusan dalam kehidupan
politik, ekonomi dan publik 5.6 Memastikan adanya akses universal terhadap kesehatan seksual
dan reproduksi dan hak reproduksi sebagaimana telah disepakati dalam Program Aksi
Konferensi Internasional mengenai Kependudukan dan Pembangunan dan Aksi Platform Beijing
dan dokumen hasil dari konferensi review keduanya 5.a Melakukan reformasi untuk memberikan
hak yang sama bagi perempuan terhadap sumber-sumber ekonomi dan juga akses terhadap
kepemilikan dan kontrol terhadap tanah dan bentuk property lainnya pelayanan finansial, warisan
dan sumber daya alam, sesuai dengan hukum nasional 5.b Memperbanyak penggunaan
teknologi terapan, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, untuk mendukung
pemberdayaan perempuan 5.c Mengadopsi dan menguatkan kebijakan yang jelas dan
penegakkan perundangundanganuntuk mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
semua perempuan dan anak perempuan pada semua level

GOAL 6 Memastikan ketersediaan dan manajemen air bersih yang berkelanjutan dan sanitasi
bagi semua

6.1 Pada tahun 2030, mencapai akses universal dan adil terhadap air minum yang aman dan
terjangkau untuk semua 6.2 Pada tahun 2030, mencapai akses terhadap sanitasi dan kebersihan
yang layak dan adil untuk semua dan mengakhiri buang air di tempat terbuka, dengan
memberikan perhatian khusus pada kebutuhan perempuan dan anak perempuan serta mereka
yang berada dalam situasi rentan 6.3 Pada tahun 2030, memperbaiki kualitas air dengan
mengurangi polusi, menghapuskanpembuangan limbah dan meminimalisir pembuangan bahan
kimia dan materi berbahaya, mengurangi separuh dari proporsi air limbah yang tidak diolah dan

secara substansial meningkatkan daur ulang dan penggunaan ulang yang aman secara global
6.4 Pada tahun 2030, secara substantif meningkatkan penggunaan air secara efisien di semua
sektor dan memastikan pengambilan dan suplai air bersih yang berkelanjutan untuk mengatasi
kelangkaan air dan secara substansial mengurangi jumlah orang yang mengalami kelangkaan air
6.5 Pada tahun 2030, mengimplementasikan pengelolaan sumber air yang terintegrasi (IWRM)
pada setiap level, termasuk melalui kerjasama antarbatas selayaknya 6.6 Pada tahun 2020,
melindungi dan memperbaiki ekosistem terkait air, termasuk pegunungan, hutan, rawa, sungai,
resapan air dan danau
6.a Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional dan dukungan pengembangan
kapasitas kepada negara-negara berkembang dalam aktivitas dan program terkait air dan
sanitasi, termasuk water harvesting , desalinasi, efisiensi air, pengolahan air limbah, teknologi
daur ulang dan penggunaan ulang 6.b Mendukung dan menguuatkan partisipasi masyarakat
lokal dalam memperbaiki pengelolaan air dan sanitasi

GOAL 7 Memastikan akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan
dan modern bagi semua

7.1 Pada tahun 2030, memastikan adanya akses universal terhadap pelayanan energi yang
terjangkau, dapat diandalkan dan modern 7.2 Pada tahun 2030, meningkatkan secara substantif
proporsi energi terbarukan dalam energi campuran global 7.3 Pada tahun 2030, menggandakan
laju perbaikan efisiensi energi 7.a Pada tahun 2030, memperbanyak kerjasama internasional
untuk memfasilitasi akses terhadap riset dan teknologi energi bersih, termasuk energi
terbarukan, efisiensi energi dan teknologi bahan bakar fosil yang lebih maju dan bersih, dan
mendorong investasi dalam infrastruktur energi dan teknologi energi bersih 7.b Pada tahun 2030,
menambah infrastruktur dan meningkatkan mutu teknologi untuk supply pelayanan energi
modern dan berkelanjutan untuk semua negara berkembang, khususnya di negara-negara
kurang berkembang, negara berkembang kepulauan kecil, dan negara berkembang terkungkung
daratan, sesuai dengan bantuan program masing-masing

GOAL 8 Mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tenaga kerja penuh
dan produktif dan pekerjaan yang layak bagi semua

8.1 Memelihara pertumbuhan ekonomi perkapita sesuai dengan situasi nasional dan, khususnya,
setidaknya mempertahankan 7 persen pertumbuhan produk domestik bruto pertahunnya di
negara-negara kurang berkembang 8.2 Mencapai level yang lebih tinggi untuk produktivitas
ekonomi melalui disertifikasi, peningkatan mutu teknologi dan inovasi, termasuk melalui fokus
terhadap sektorsektor yang mempunyai nilai tambah lebih dan padat karya 8.3 Mendorong
kebijakan yang berorientasi pembangunan yang mendukung aktivitasaktivitas produktif,
penciptaan lapangan kerja, kewirausahaan, kreativitas dan inovasi

dan mendorong pembentukan dan pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah, termasuk
melalui akses terhadap layanan pendanaan/permodalan 8.4 Memperbaiki secara progresif,
sampai tahun 2030, efisiensi sumberdaya global dalam hal konsumsi dan produksi dan berupaya
untuk memisahkan pertumbuhan ekonomi dari degradasi lingkungan, sesuai dengan kerangka
kerja 10 tahun program tentang konsumsi dan produksi yang berkelanjutan, dengan dipelopori
negara-negara maju 8.5 Pada tahun 2030, mencapai ketenagakerjaan secara penuh dan
produktif dan pekerjaan yang layak bagi seluruh perempuan dan laki-laki, termasuk untuk kaum
muda dan orang dengan disabilitas, juga kesetaraan upah bagi pekerjaan yang mempunyai nilai
yang sama 8.6 Pada tahun 2020, secara substansial mengurangi proporsi usia muda yang tidak
bekerja, tidak berpendidikan atau terlatih 8.7 Mengambil langkah-langkah segera dan efektif
untuk mengentaskan kerja paksa, mengakhiri perbudakan modern dan perdagangan manusia
dan menegakkan larangan dan eliminasi bentuk terburuk dari tenaga kerja anak, termasuk
perekrutan dan pemanfaatan serdadu anak, dan pada tahun 2025 mengakhiri segala bentuk
tenaga kerja anak 8.8 Mellindungi hak-hak pekerja dan mendukung lingkungan kerja yang aman
bagi seluruh pekerja, khususnya bagi perempuan buruh migran, dan pekerja dalam situasi
genting 8.9 Pada tahun 2030, merancang dan mengimplementasikan kebijakan yang mendukung
turisme yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja sekaligus mendukung
budaya dan produk lokal 8.10 Menguatkan kapasitas institusi keuangan domestik untuk
mendorong dan melauskan akses terhadap perbankan, asuransi dan layanan pendanaan untuk
semua 8.a Meningkatkan Bantuan untuk Perdagangan (Aid for Trade ) untuk negara-negara
berkembang, terutama negara kurang berkembang, termasuk melalui Kerangka Kerja
Terintegrasi yang Diperluas untuk Bantuan Teknis Terkait Perdagangan bagi Negaranegara
Kurang Berkembang 8.b Pada tahun 2020, mengembangkan dan mengoperasionalkan strategi
global bagi angkatan kerja muda dan mengimplementasikan Pakta Kerja Global milik Organisasi
Buruh Internasional (ILO)

GOAL 9 Membangun infrastruktur yang tangguh, mendukung industrialisasi yang inklusif dan
berkelanjutan dan membantu perkembangan inovasi

9.1 Membangun infrastruktur yang berkualitas, dapat diandalkan, berkelanjutan dan tahan lama,
termasuk infrastruktur regional dan antar batas, untuk mendukung pembangunan ekonomi dan
kesejahteraan manusia, dengan berfokus pada akses yang terjangkau dan sama rata bagi
semua 9.2 Mendorong industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan, pada tahun 2030,
secara signifikan meningkatkan bagian industri terhadap penciptaan lapangan kerja dan produk
domestik bruto, sejalan dengan situasi nasional, dan menggandakan bagian industri di negara
kurang berkembang 9.3 Meningkatkan akses industri skala kecil dan usahak skala kecil lainnya,
khususnya di negara-negara berkembang terhadap layanan pendanaan, termasuk kredit yang
terjangkau dan digabungkan dengan value chains dan pasar

9.4 Pada tahun 2030, meningkatkan mutu infrastruktur dan menambahkan komponen pada
industri agar dapat berkelanjutan, dengan ditambahkan efisiensi penggunaan sumber daya dan
mengadopsi teknologi bersih dan ramah lingkungan dan proses industrial, dimana semua negara
melakukan aksi ini disesuaikan dengan kemampuan masing-masing 9.5 Menambah penelitian
ilmiah, meningkatkan kemampuan teknologi dari sektor industri di semua negara, khususnya
negara berkembang, termasuk, pada tahun 2030, mendorong inovasi dan secara substantif
meningkatkan jumlah riset dan tenaga pembangunan per 1 juta orang dan juga riset publik dan
swasta serta pengeluaran pembangunan 9.a Mefasilitasi pembangunan infrastruktur yang tahan
lama dan berkelanjutan di negaranegara berkembang melalui dukungan finansial, teknologi dan
teknis yang diperbanyak untuk negara-negara Afrika, negara kurang berkembang, negara
berkembang terkungkung daratan dan negara berkembang kepulauan kecil 9.b Mendukung
pengembangan teknologi domestik, riset dan inovasi di negara-negara berkembang, termasuk
dengan memastikan kondisi kebijakan yang kondusif untuk, diantaranya, diversifikasi industri dan
penambahan nilai komoditi 9.c Secara signifikan meningkatkan akses terhadap teknologi
informasi dan komunikasi dan berupaya untuk menyediakan akses yang universal dan
terjangkau terhadap internet di negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020
GOAL 10 Mengurangi ketimpangan di dalam dan antar negara

10.1 Pada tahun 2030, secara progresif mencapai dan memelihara pertumbuhan pendapatan
dari 40 persen populasi yang paling bawah di tingkat yang lebih tinggi dari rata-rata nasional 10.2
Pada tahun 2030, memberdayakan dan mendorong penyertaan sosial, ekonomi dan politik bagi
semua, tanpa melihat usia, jenis kelamin, disabilitas, bangsa, suku, asal, kelompok etnis, agama
atau ekonomi atau status lainnya 10.3 Memastikan kesempatan yang sama dan mengurangi
ketimpangan pendapatan/outcome, termasuk dengan mengeliminasi diskriminasi terhadap
hukum, kebijakan dan praktek-praktek dan mendorong adanya legislasi, kebijakan dan aksi yang
sepantasnya untuk hal ini 10.4 Mengadopsi kebijakan, terutama kebijakan fiskal, upah dan
perlindungan sosial, dan secara progresif mencapai kesetaraan 10.5 Memperbaiki regulasi dan
memonitor pasar dan institusi keuangan global dan menguatkan implementasi dari regulasi
tersebut 10.6 Memastikan representasi yang lebih banyak dan suara untuk negara-negara
berkembang dalam pengambilan keputusan di institusi-institusi ekonomi dan keuangan global
internasional agar dapat menjadi institusi yang lebih efektif, kredibel, akuntabel dan sah 10.7
Memfasilitasi migrasi dan mobilitas manusia yang tertata, aman, teratur dan bertanggung jawab,
termasuk melalui implementasi kebijakan migrasi yang terencana dan terkelola dengan baik

10.a Mengimplementasikan prinsip perlakuan khusus dan diferensial untuk negara-negara


berkembang, terutama negara kurang berkembang, sesuai dengan perjanjian WTO

10.b Mendorong bentuan pembangunan resmi (ODA) dan aliran finansial, termasuk investasi
asing langsung (FDI), untuk negar-negara yang paling membutuhkan, terutama negara kurang
berkembang, negara-negara Afrika, negara berkembang kepulauan kecil dan negara
berkembang terkungkung daratan, sesuai dengan rencana dan program nasional masing-masing
10.c Padatahun 2030, mengurangi sampai dengan kurang dari 3 persen dari biaya
transaksipengiriman migran dan menghilangkan koridor pengiriman yang berbiaya lebih dari 5
persen

GOAL 11 Membangun kota dan pemukiman yang inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan

11.1 Pada tahun 2030, memastikan akses terhadap perumahan dan pelayanan dasar yang
layak, aman dan terjangkau bagi semua dan meningkatkan mutu pemukiman kumuh 11.2
Padatahun 2030, menyediakan akses terhadap sistem transportasi yang aman, terjangkau,
mudah diakses, dan berkelanjutan bagi semua, meningkatkan keamanan jalan, dengan
memperbanyak transportasi publik, dengan perhatian khusus terhadap kebutuhan dari mereka
yang berada di situasi rentan, perempuan, anak-anal, orang dengan disablitas dan manula 11.3
Pada tahun 2030, meningkatkan urbanisasi yang inklusif dan berkelanjutan dan kapasitas untuk
perencanaan dan pengelolaan pemukiman yang partisipatoris, terintegrasi dan berkelanjutan di
setiap negara 11.4 Menguatkan upaya untuk melindungi dan menjaga warisan budaya dan
natural dunia 11.5 Pada tahun 2030, secara signifikan mengurangi jumlah kematian dan jumlah
orang yang terkena dampak dan secara substantif mengurangi kerugian ekonomi langsung yang
berhubungan dengan produk domestik bruto global yang disebabkan oleh bencana, termasuk
bencana terkait air, dengan fokus kepada melindungi yang miskin dan yang berada di situasi
rentan 11.6 Pada tahun 2030, mengurangi dampak buruk terhadap lingkungan perkapita di
perkotaan, termasuk dengan memberikan perhatian khusus kepada kualitas udara dan
kotamadya dan manajemen limbah lainnya 11.7 Pada tahun 2030, menyediakan akses universal
terhadap ruang-ruang publik yang aman, inklusif dan mudah diakses, dan hijau, terutama bagi
perempuan dan anak-anak, manula dan orang dengan disabilitas 11.a Mendukung hubungan
ekonomi, sosial dan lingkungan yang positif diantara area urban, peri-urban dan rural dengan
menguatkan perencanaan pembangunan nasional dan regional 11.b Pada tahun 2020, secara
substantif meningkatkan jumlah kota dan pemukiman yang mengadopsi dan
mengimplementasikan kebijakan dan rencana yang terintegrasi menuju inklusif, efisiensi sumber
daya, mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim, tahan terhadap bencana, dan
mengembangkan dan mengimplementasikan, sejalan dengan Kerangka Kerja Sendai untuk
Resiko Pengurangan Bencana 2015-2030, dan manajemen resiko bencana yang holistic pada
semua level 11.c Mendukung negara-negara kurang berkembang, termasuk melalui bantuan
finansial dan teknis, dalam membangun bangunan yang berkelanjutan dan tahan lama dengan
memanfaatkan bahan material lokal

GOAL 12 Memastikan pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan

12.1 Mengimplementasikan Kerangka Kerja 10 tahun dari program konsumsi dan produksi yang
berkelanjutan, dimana seluruh negara melakukan aksi, dengan dipelopori negaranegara maju,
dengan melihat pembangunan dan kemampuan dari negara-negara berkembang 12.2 Pada
tahun 2030, mencapai manajemen berkelanjutan dan penggunaan yang efisien dari sumber daya
alam 12.3 Pada tahun 2030, mengurangi separuh jumlah dari sampah pangan global perkapita
pada tingkat retail dan konsumen dan mengurangi kerugian makanan sepanjang produksi dan
rantai penawaran, termasuk kerugian paska panen 12.4 Pada tahun 2020, meraih manajemen
ramah lingkungan dari bahan kimia dan limbah lainnya sepanjang siklus hidupnya, sesuai
dengan kerangka kerja internasional yang telah disepakati, dan secara signifikan mengurangi
pelepasan bahan-bahan tersebut ke udara, air dan tanah dalam rangka meminimalisir dampak
buruk bahan tersebut terhadap kesehatan manusia dan lingkungan 12.5 Pada tahun 2030,
secara substansial mengurangi produksi limbah melalui tindakan pencegahan, pengurangan,
daur ulang dan penggunaan kembali 12.6 Mendorong perusahaan, terutama perusahaan skala
besar dan transnasional untuk mengadopsi praktek-praktek yang bekelanjutan dan untuk
memasukkan informasi yang berkelanjutan didalam siklus laporan mereka 12.7 Mendukung
praktek-praktek pengadaan barang publik yang berkelanjutan, sesuai dengan kebijakan dan
prioritas nasional 12.8 Pada tahun 2030, memastikan bahwa setiap orang dimanapun
mendapatkan informasi yang relevan dan kesadaran untuk pembangunan dan gaya hidup yang
berkelanjutan secara harmonis dengan alam

12.a Mendukung negara-negara berkembang untuk menguatkan kapasitas ilmiah dan teknologi
agar dapat bergerak menuju pola-pola konsumsi dan produksi yang berkelanjutan 12.b
Mengembangkan dan mengimplementasikan alat untuk memonitor dampak pembangunan
berkelanjutan untuk pariwisata yang berkelanjutan yang dapat menciptakan lapangan kerja dan
mendukung budaya dan produk lokal 12.c Merasionalisasikan subsidi bahan bakar fosil yang
tidak efisien yang justru mendorong konsumsi berlebih dengan cara menghilangkan
penyimpangan pasar, sesuai dengan situasi nasional, termasuk dengan merestrukturisasi pajak
dan secara bertahap mengurangi subsidi yang berbahaya, dimana adanya, untuk merefleksikan
dampaknya terhadap lingkungan, dengan melihat pada kebutuhan spesifik dan kondisi dari
negaranegara berkembang dan meminimalisir dampak buruk terhadap pembangunan
negaranegara tersebut dengan cara yang melindungi kaum miskin dan masyarakat terkena
dampak

GOAL 13 Mengambil aksi segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya

13.1 Menguatkan daya tahan dan kapasitas adaptasi terhadap bahaya hal-hal yang berkaitan
dengan iklim dan bencana alam di semua negara 13.2 Mengintegrasikan ukuran-ukuran
perubahan iklim kedalam kebijakan, strategi dan perencanaan nasional 13.3 Memperbaiki
pendidikan, penyadaran dan juga kapasitas baik manusia maupun institusi terhadap mitigasi
perubahan iklim, adaptasi, pengurangan dampak dan peringatan dini 13.a Mengimplementasikan
komitmen yang dibuat oleh pihak negara-negara maju kepada Kerangka Kerja Konvensi PBB
mengenai Perubahan Iklim dengan tujuan untuk memobilisasikan secara bersama $100 milyar
pertahunnya pada tahun 2020 dari segala sumber untuk memenuhi kebutuhan negara-negara
berkembang dalam konteks aksi mitigasi dan transparansi terhadap implementasinya dan secara
penuh mengoperasionalisasikan Dana Iklim Hijau (GCF) melalui kapitalisasiya secepat mungkin
13.b Mendukung mekanisme untuk peningkatan kapasitas untuk perencanaan dan manjemen
terkait perubahan iklim yang efektif di negara-negara kurang berkembang dan negara
berkembang kepulauan kecil, dengan berfokus pada perempuan, remaja, dan masyarakat lokal
dan marjinal * Mengakui bahwa Kerangka Kerja Konvensi mengenai Perubahan Iklim merupakan
forum internasional, antar pemerintah utama untuk menegosiasikan respon global terhadap
perubahan iklim

GOAL 14 Mengkonservasi dan memanfaatkan secara berkelanjutan sumber daya laut, samudra,
dan maritim untuk pembangunan yang berkelanjutan

14.1 Pada tahun 2025, mencegah dan secara signifikan mengurangi segala jenis polusi kelautan,
terutama dari aktivitas daratan, termasuk serpihan sisa barang laut dan dan polusi bahan
makanan 14.2 Pada tahun 2020, secara berkelanjutan mengelola dan melindungi ekosistem laut
dan pesisir untuk menghindari dampak buruk yang signifikan, termasuk dengan memperkuat
daya tahannya, dan melakukan aksi restorasi agar dapat mencapai kelautan yang sehat dan
produktif 14.3 Meminimalisir dan mengatasi dampak dari bertambahnya keasaman air laut,
termasuk memperbanyak kerjasama ilmiah pada setiap evel 14.4 Pada tahun 2020, secara
efektif meregulasi panen dan pengambilan ikan secara berlebihan, pemancingan illegal, tidak
terlaporkan dan tidak teregulasi, juga praktekpraktek pemancingan yang destruktif serta
mengimplementasikan perencanaan manajemen berbasis ilmiah agar dapat mengembalikan
persediaan ikan secepat mungkin, setidaknya padalevel dimana dapat memproduksi hasil
maksimum yang berkelanjutan sebagaimana karasteristik biologis masing-masing ikan 14.5
Pada tahun 2020, mengkonservasi setidaknya 10 persen dari area pesisir laut, konsisten dengan
hukum nasional dan internasional dan berdasarkan informasi ilmiah terbaik yang tersedia 14.6
Pada tahun 2020, melarang bentuk tertentu dari subsidi perikanan yang berkontribusi terhadap
kapasitas berlebih dan pengambilan ikan yang berlebihan, menghilangkan subsidi yang
berkontribusi terhadap penangkapan ikan yang ilegal, tidak terlaporkan dan tidak teregulasi dan
menahan diri dari memperkenalkan bentuk subsidi yang demikian, dengan kesadaran bahwa
perlakuan khusus dan diferensial yang layak dan efektif untuk negara-negara berkembang dan
kurang berkembang harus menjadi bagian integral dari negosiasi subsidi WTO2 14.7 Pada
tahun 2030, meningkatkan keuntungan ekonomi bagi negara berkembang kepulauan kecil dan
negara kurang berkembang dari penggunaan yang berkelanjutan terhadap sumberdaya
kelautan, termasuk melalui manajemen yang berkelanjutan dari perikanan, budidaya pariwisata
perairan

14.a Meningkatkan pengetahuan ilmiah, mengembangkan kapasitas riset dan transfer teknologi
kelautan, dengan melihat pada Kriteria dan Panduan Komisi Antar Pemerintah Oceanografi
mengenai Transfer Teknologi Kelautan, agar dapat meningkatkan kesehatan laut dan
memperbanyak kontribusi keaneka ragaman hayati laut terhadap pembangunan negara-negara
berkembang, khususnya negara berkembang kepulauan kecil dan negara kurang berkembang
14.b Menyediakan akses terhadap sumber daya kelautan dan pasar bagi nelayan kecil 14.c
Memperbanyak konservasi dan penggunaan yang berkelanjutan terhadap laut dan sumber
dayanya, seperti yang tertera di paragraf 158 dari “The Future We Want ” (Masa Depan yang
Kami Inginkan)

GOAL 15 Melindungi, memulihkan dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap


ekosis daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi desertifikasi (penggurunan),
dan menghambat dan membalikkan degadasi tanah dan menghambat hilangnya
keanekaragaman

15.1 Pada tahun 2020, memastikan bahwa konservasi, restorasi dan penggunaan yang
berkelanjutan dari ekosistem terrestrial dan air daratan dan pelayanannya, khususnya hutan,
rawa, pegunungan dan daratan, sejalan dengan kewajiban dibawah perjanjian internasional 15.2
Pada tahun 2020, mendukung pengimplementasian manajemen yang berkelanjutan untuk
semua tipe hutan, menghambat deforestasi, merestorasi hutan terdegradasi dan secara
substansial meningkatkan aforestasi dan reforestasi secara global 15.3 Pada tahun 2030,
memerangi desertifikasi, merestorasi lahan dan tanah terdegradasi, termasuk lahan yang kena
dampak desertifikasi, kekeringan, kebanjiran, dan berupaya unutk mencapai dunia yang
terdegradasi secara netral 15.4 Pada tahun 2030, memastikan konservasi ekosistem
pegunungan, termasuk keaneka ragaman hayati, agar dapat meningkatkan kapasitasnya untuk
memberikan manfaat yang esensial bagi pembangunan berkelanjutan 15.5 Melakukan aksi
segera dan signifikan untuk mengurangi degradasi natural habitat, menghambat hilangnya
keanekaragaman hayati dan, pada tahun 2020, melindungi dan mencegah kepunahan spesies
terancam/langka 15.6 Mendorong pembagian keuntungan yang adil dan setara yang berasal dari
pemanfaatan sumber-sumber genetika dan mendukung akses yang layak terhadap sumber-
sumber tersebut, sebagaimana disepakati secara internasional 15.7 Melakukan aksi segera
untuk mengakhiri perburuan dan penjualan spesies flora dan fauna yang dilindungi dan
mengatasi baik penawaran maupun permintaan produk satwa liar ilegal

15.8 Padatahun 2020, mengenalkan upaya-upaya yang dapat mencegah pengenalan dan secara
signifikan mengurangi dampak dari invasi spesies asing terhadap ekosistem tanah dan air yang
dapat mengurangi jumlah spesies prioritas 15.9 Pada tahun 2020, mengintegrasikan nilai
ekosistem dan keanekaragaman hayati kedalam perencanaan nasional dan lokal, proses
pembangunan, dan strategi pengentasan kemiskinan 15.a Memobilisasi dan secara signifikan
meningkatkan sumber daya finansial dari segala macam sumber untuk melakukan konservasi
dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap keanekaragaman hayati dan ekosistem 15.b
Memobilisasi sumber daya yang signifikan dari semua sumber dan semua level untuk mendanai
pengelolaan hutan yang berkelanjutan dan menyediakan insentif yang sesuai kepada negara-
negara berkembang untuk dapat melaksanakan model pengelolaan tersebut, termasuk untuk
konservasi dan reforestasi 15.c Memperbanyak dukungan global untuk upaya-upaya memerangi
perburuan dan penjualan spesies dilindungi, termasuk meningkatkan kapasitas masyarakat lokal
untuk mendapatkan kesempatan kesejahteraan yang berkelanjutan

GOAL 16 Mendukung masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi-institusi yang
efektif, akuntabel dan inklusif di semua level

16.1 Secara signifikan mengurangi segala macam bentuk kekerasan dan penyiksaan terhadap
anak 16.2 Mengakhiri pelecehan, eksploitasi, perdagangan dan segala macem bentuk kekerasan
dan penyiksaan terhadap anak 16.3 Mendukung perangkat hukum di tingkat nasional dan
internasional dan akses keadilan yang sama untuk semua 16.4 Pada 2030, secara signifikan
mengurangi aliran keuangan dan senjata terlarang, memperkuat pemulihan dan pengembalian
asset yang dicuri dan memerangi semua jenis tindak kejahatan kriminal yang terorganisir 16.5
Secara substansialmengurangi korupsi dan suap dalam segala bentuk 16.6 Membangun
institusi-institusi yang akuntabel dan transparan di semua level 16.7 Memastikan pengambilan
keputusan yang responsif, inklusif, partisipatif dan representatif di semua level 16.8 Memperlebar
dan menguatkan partisipasi dari negara-negara berkembang dalam institusi dan tata-kelola
global 16.9 Pada tahun 2030, menyediakan identitas legal bagi semua, termasuk akta kelahiran
16.10 Memastikan akses publik terhadap informasi dan melindungi kebebasan fundamental,
sesuai dengan perundang-undangan nasional dan perjanjian internasional 16.a memperkuat
institusi nasional yang terkait, termasuk melalui kerjasama internasional, untuk pengembangan
kapasitas pada semua level, khususnya di negaranegara berkembang, untuk mencegah
kekerasan dan memerangi terorisme serta kejahatan 16.b Mendukung dan mendorong hukum
dan kebijakan non-diskriminatif untuk pembangunan berkelanjutan

GOAL 17 Menguatkan ukuran implementasi dan merevitalisasi kemitraan global untuk


pembangunan yang berkelanjutan
Keuangan 17.1 Menguatkan mobilisasi sumber daya domestik, termasuk melalui bantuan
internasional kepada negara-negara berkembang, untuk meningkatkan kapasitas domestik
dalam hal pajak dan pengumpulan pendapatan lainnya 17.2 Negara-negara maju
mengimplementasikan secara penuh komitmen ODA mereka, termasuk komitmen yang dibuat
oleh banyak negara maju untuk mencapai target 0,7 persen dari ODA/GNI bagi negara-negara
berkembang dan 0,15 – 0,20 persen dari ODA/GNI bagi negara-negara kurang berkembang;
pemberi ODA didorong untuk mempertimbangkan penetapan target untuk dapat memberikan
setidaknya 0,20 persen dari ODA/GNI kepada negara-negara kurang berkembang 17.3
Memobilisasi tambahan sumber daya finansial untuk negara berkembang dari berbagai sumber
17.4 Membantu negara berkembang dalam mencapai pengelolaan hutang jangka-panjang yang
berkelanjutan melalui kebijakan yang terkoordinir yang ditujukan untuk membantu perkembangan
pendanaan hutang, penghapusan hutang dan restrukturisasi hutang, sebaimana layaknya, dan
mengatasi hutang dari negara miskin berutang banyak untuk mengurangi beban hutang 17.5
Mengadopsi dan mengimplementasikan regim yang mendukung investasi bagi negara kurang
berkembang Teknologi 17.6 Memperbanyak kerjasama Utara-Selatan, Selatan-Selatan, dan
segitiga regional dan internasional mengenai akses terhadap sains, teknologi dan inovasi dan
memperbanyak berbagi pengetahuan mengenai syarat yang disepakati bersama, termasuk
melalui koordinasi yang lebih baik diantara mekanisme yang sudah ada, khususnya pada level
PBB, dan melalui mekanisme fasilitasi teknologi global 17.7 Mendukung perkembangan, transfer,
diseminasi dan difusi teknologi ramah lingkungan kepada negara-negara berkembang dengan
syarat lunak, termasuk syarat konsesi dan preferensial, sebagaimana yang telah disepakati
bersama 17.8 Secara penuh mengoperasionalisasi bank teknologi dan sains, mekanisme
pengembangan kapasitas teknologi dan inovasi untuk negara kurang berkembang pada tahun
2017 dan memperbanyak penggunaan teknologi yang memungkinkan, terutama teknologi
informasi dan komunikasi Pengembangan kapasitas 17.9 Meningkatkan dukungan internasional
untuk mengimplementasikan pengembangan kapasitas yang efektif dan mengena di negara-
negara berkembang untuk mendukung rencana nasional untuk menimplementasikan semua
tujuan pembangunan berkelanjutan, termasuk melalui Utara-Selatan, Selatan-Selatan dan
kerjasama segitiga Perdagangan 17.10 Mendorong system perdagangan multilateral yang
universal, berdasarkan aturan, non-diskriminatif dan setara dibawah WTO, termasuk melalui
konklusi negosiasi dibawah Agenda Pembangunan Doha 17.11 Secara signifikan meningkatkan
ekspor dari negara-negara berkembang, dengan pandangan untuk menggandakan porsi ekspor
global negara-negara kurang berkembang pada tahun 2020

17.12 Menyadari implementasi yang tepat waktu dari akses terhadap pasar bebas-bea dan
bebas-quota untuk seterusnya, bagi negara-negara kurang berkembang, konsisten dengan
keputusan WTO, termasuk dengan memastikan bahwa aturan asal (rules of origin) yang
preferensial yang diterapkan bagi import dari negara kurang berkembang bersifat transparan dan
sederhana, dan berkontribusi untuk memfasilitasi akses pasar Isu-isu sistemik Koherensi
kebijakan dan institusional 17.13 Memperbaiki stabilitas ekonomi makro global, termasuk melalui
koordinasi kebijakan dan keterpaduan kebijakan 17.14 Meningkatkan koherensi kebijakan untuk
Pambangunan berkelanjutan 17.15 Menghargai ruang kebijakan dan kepemimpinan masing-
masing negara untuk membuat dan mengimplementasikan kebijakan untuk pengentasan
kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan Kemitraan multi-pihak 17.16 Memperluas kemitraan
global untuk pembangunan berkelanjutan, dilengkapi dengan kemitraan multi-pihak yang dapat
memobilisasi dan membagi pengetahuan, keahlian, teknologi, dan sumber daya finansial, untuk
mendukung pencapaian Tujua di semua negara, terutama negara berkembang 17.17 Mendorong
dan mendukung kemitraan publik, publik-swasta, dan masyarakat sipil yang efektif, yang
dibangun dari pengalaman dan strategi dalam bermitra Data, monitoring dan akuntabilitas 17.18
Pada tahun 2020, meningkatkan dukungan terhadap pengembangan kapasitas ke negara-
negara berkembang, termasuk negara kurang berkembang dan negara berkembang kepulauan
kecil, untuk secara signifikan meningkatkan ketersediaan data yang bermutu tinggi, tepat waktu
dan dapat diandalkan, diagregat menurut pendapatan, gender, usia, suku, etnis, status migrasi,
disabilitas, lokasi geografis dan karakteristik lainnya yang relevan dalam konteks nasional 17.19
Pada tahun 2030, membangun dari inisiatif-inisiatif yang ada untuk mengembangkan ukuran
kemajuan tehadap pembangunan berkelanjutan yang melengkapi produk domestik bruto dan
mendukung pengembangan kapasitas statistik di negara-negara berkembang

1. Seorang perempuan berusia 22 tahun datang ke poli klinik umum dengan keluhan perih
lambung setelah makan. Pasien mengatakan perih disertai nyeri dengan skala 3 (0-10), makan
tidak teratur dan suka makan yang pedas pedas. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut?
a. Anjurkan tarik napas dalam saat sakit menyerang b. Anjurkan makan sedikit tapi sering c.
Pasang infus d. Monitor tanda kekurangan nutrisi e. Melakukan kompres hangat pada dinding
abdomen

2. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapatkan adanya retraksi dinding dada, sklera anemis, kulit terasa
lembab, IMT 15. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 98x per menit, frekuensi napas 27x/menit,
suhu 37,60C, saturasi oksigen 90%. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Berikan
nutrisi tinggi kalori tinggi protein b. Mengatur posisi setengah duduk c. Melakukan pemasangan
infus d. Memberikan O2 sesuai kebutuhan e. Menggunakan sarung tangan bersih 3. Seorang
laki-laki berusia 20 tahun datang ke RS dengan keluhan dengan nyeri. Nyeri seperti tertusuk-
tusuk, skala 6 (0-10), nyeri dirasakan bertahap, tidak bisa tidur, mual dan muntah, tampak
meringis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 110/80 mmHg, frekuensi napas 20x/menit,
frekuensi nadi 98x/menit, suhu 37,5oC. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut? a. Nyeri b. Gangguan pola tidur c. Kurang pengetahuan d. Resiko defisit volume
cairan e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

4. Seorang perempuan berusia 52 tahun akan dipasang Water Seal Drainage (WSD) tetapi
pasien dan keluarga menolak dikarenakan ada pasien trauma akan tindakan yang dilakukan
sebelumnya. Apakah masalah etik pada kasus tersebut? a. Autonomi b. Beneficience c. Non
maleficience d. Veracity e. Fidelity

5. Seorang perempuan berusia 23 tahun dengan status G2P0A1, usia kehamilan 37 minggu,
mengatakan keluar cairan dalam jumlah banyak dari jalan lahir sejak 2 jam yang lalu. Perut tidak
ada kontraksi. Hasil pemeriksaan USG ketuban sudah berkurang, DJJ 130 x/menit.

Apakah intervensi prioritas pada kasus tersebut? a. Bedrest semi fowler b. Terminasi kehamilan
c. Infus oksitosin d. Beri oksigen e. Pasang infus

6. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam keluhan luka yang tidak
kunjung sembuh pada kaki kanan. Hasil pengkajian didapatkan adanya luka pada kaki, berwarna
kekuningan, basah dan mengeluarkan bau khas, pasien mengatakan pusing, keringat dingin.
Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus di atas? a. Melakukan pemeriksaan GDS b.
Melakukan perawatan luka c. Melakukan kompres hangat d. Memberi insulin bolus e. Ajarkan
teknik relaksasi

7. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dengan luka pada kaki kiri yang tidak kunjung sembuh.
Pasen menyatakan takut kakinya di amputasi, tampak cemas, gelisah, pasien selalu bertanya
tentang penyakitnya, di catatan pasien tidak direncanakan untuk diamputasi, karena jaringan
masih baik. TD 150/90 mmHg, frekuensi nadi 100 x/menit, frekuensi napas 24x/menit, Suhu 37,5
oC. Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Kecemasan b. Harga diri
rendah c. Defisit Pengetahun d. Kurang pengetahuan e. Kerusakan integritas kulit

8. Seorang laki-laki usia 55 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan luka di bagian
belakang kaki. Hasil pengkajian terdapat luka dengan luas 15 cm, klien tampak lemah,
mengalami penurunan berat badan 8 kg dalam 1 minggu, mengeluh mual muntah. TD 160/90
mmHg,frekuensi nadi 86 x/menit, frekuensi napas 23x/menit,suhu 38,20C. Hasil GDS 350 mg/dl.
Apakah masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Hiperthermia b. Gangguan
integritas kulit c. Nutrisi kurang dari kebutuhan d. Resiko kekurangan volume cairan e.
Perubahan perfusi jaringan perifer

9. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian
didapatkan pitting oedema di kedua kaki, mual dan muntah, pasien cepat lelah. TD 100/60
mmHg, frekuensi nadi 98 x/menit, frekuensi napas: 28x/menit. Hasil pemeriksaan x-Ray
ditemukan adanya kardiomegali. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut?

a. Kecemasan b. Gangguan mobilisasi c. Kelebihan volume cairan d. Penurunan curah jantung


e. Gangguan kebutuhan nutrisi

10. Seorang perempuan berusia 35 tahun dirawat dengan keluhan batuk darah di rumah. Hasil
pengkajian didapatkan keluarga mengatakan warna merah segar, berbuih dan bergumpal-
gumpal, tidak disertai sisa makanan, tampak gelisah, kondisi umum tampak lemah, wajah dan
telapak tangan pucat, konjunktiva anemis.TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 99x/menit, frekuensi
napas 25 x/menit, suhu 37,4oC. Apa intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a.
Observasi terjadinya sumbatan jalan napas b. Monitor tanda-tanda pendarahan c. Lakukan
suction d. Ajarkan pasien batuk efektif e. Persiapkan pemberian transfusi darah

11. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien yang mengeluh adanya penurunan
sensasi di kaki, pasien mengatakan kadang merasa kebas. Keluarga mengatakan pasien
memiliki riwayat peningkatan gula darah sejak 5 tahun yang lalu. Apa penyuluhan yang tepat
pada kasus tersebut tersebut? a. Menggunakan alas kaki setiap saat b. Mencuci kaki setiap mau
tidur c. Jaga kelembaban kaki d. Ikuti senam diabetes di puskemas e. Menggunakan kain yang
menyerap keringat

12. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dengan berat badan 45 kg, tinggi badan 165 cm,
Berapakah berat badan ideal yang seharusnya ? a. 48.5 Kilogram b. 53.5 Kilogram c. 50.5
Kilogram d. 58.5 Kilogram e. 60.0 Kilogram

13. Seorang perempuan berusia 40 tahun sedang menjalani kemoterapi. Hasil pengkajian pasien
mengatakan setelah kemoterapi suka mual dan muntah beberapa hari, napsu makan menurun,
nyeri kepala, tubuh terasa lemah dan lelah. Apakah tindakan keperawatan utama pada kasus
tersebut? a. Anjurkan untuk memodifikasi asupan nutrisi b. Jelaskan tentang pentingnya nutrisi
pada kemoterapi c. Jelaskan tentang pentingnya minum banyak setelah kemoterapi d. Ajarkan
tehnik relaksasi dan napas dalam e. Kolaborasi pemberian anti mual

14. Seorang perempuan usia 22 tahun dirawat dengan keluhan sakit kepala sejak 2 hari yang
lalu. Hasi pengkajian didapatkan wajah lesu, pucat. Keluarga mengatakan bahwa pesien sedang
menjalankan diet untuk menurunkan berat badannya. Pasien menyatakan mudah cape. TD
90/70 mmHg, frekuensi nadi 95x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 37,3oC. Apakah kriteria
hasil yang diharapkan pada kasus tersebut? a Pasien menghentikan dietnya b Tanda anemis
menghilang c Aktivitas tidak terganggu d Diet pasien berhasil e Tanda vital normal

15. Seorang laki-laki berusia 20 tahun data ke poli penyakit dalam dengan keluhan nyeri kepala.
Hasil pengkajian pasien menyatakan jarang sekali tidur, sering pusing, mata merah, dada
berdebar, keluarga mengatakan pasien jarang tidur hampir setiap malam, pasien suka merokok
dan minum kopi, klien mengatakan tidak bisa berkonsentrasi pada saat belajar. Apakah
intervensi yang dapat diberikan pada klien? a. Menjalankan pola tidur siang b. Anjurkan obat
tidur secara regular c. Anjurkan pasien makan secara teratur d. Menganjurkan untuk
mengurangi kafein e. Mengatur waktu aktivitas dan tidur secara disiplin

16. Seorang perempuan berusia 40 tahun dirawat keluhan demam sejak lima hari yang lalu.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lemah, berkeringat dan kulit terasa lembab, lidah
kemerahan disertai dengan sakit saat menelan. TD 130/90mmHg, frekuensi napas 24x/menit,
frekuensi nadi 105x/menit, suhu 39,9oC, Tyroid Stimulating Hormone 0,01 mL/Ul. Apa masalah
prioritas pada kasus tersebut? a. Hipertermi b. Intoleransi aktivitas c. Kerusakan menelan d. Pola
napas tidak efektif e. Resiko penurunan curah jantung

17. Seorang laki-laki berusia 63 tahun datang ke poli penyakit dalam untuk kontrol rutin. Hasil
pengkajian didapatkan pasien banyak sering buang air kecil haus, lemas pandangan kabur, baal
pada ekstremitas bawah, berat badan turun dari 65 kg menjadi 57 kg, kulit kering. TD
140/90mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit. Kadar gula darah sewaktu
130 mg/dl. Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus tersebut? a. Gangguan eliminasi
teratasi b. Pasien dapat mengontrol pola makan rendah gula c. Pasien mengerti cara menjaga
keutuhan kulit d. Ketidakseimbangan cairan terpenuhi e. Aktivitas pasien tidak terganggu

18. Seorang perempuan usia 27 tahun dirawat di ruang bedah dengan post tiroidektomy hari
kedua. Hasil pengkajian pasien mengeluh nyeri saat batuk, dahak tidak dapat keluar dan sulit
menelan. Tekanan darah 120/70 mmHg, frekuensi nadi 84x/menit, frekuensi napas 30 x/menit,
Suhu tubuh 37,8oC, Leukosit 13.000. Apa masalah keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut? a. Bersihan jalan nafas tidak efektif b. Pola pernafasan tidak efektif c. Kerusakan
pertukaran gas d. Resiko infeksi e. Nyeri

19. Tuan P dirawat di rumah sakit umum daerah karena menderita Demam Berdarah Dengue,
setelah mendapatkan penyuluhan kesehatan keluarga Tuan A, berencana melakukan operasi
bersih dengan membersihkan sampah, genangan air, menguras bak mandi. Berdasarkan data
dari kelurahan dan puskesmas, kejadian DBD di daerah Tuan P, sering terjadi dan pemerintah
berencana akan melakukan foging sabtu depan. Apakah tugas keluarga yang mengalami
gangguan pada kasus tersebut? a. Mengenal masalah b. Mengambil keputusan c.
Memodifikasi lingkungan d. Merawat anggota keluarga e. Menggunakan fasilitas kesehatan

20. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat dengan keluhan bengkak seluruh tubuh. Hasil
pengkajian pasien menyatakan frekuensi BAK menurun dan jumlahnya sedikitsedikit, mual,
kurang nafsu makan dan sakit kepala dengan skala 3 (0-10), asites anasarka (+). Ronchi basah
basal di kedua paru. TD 180/110 mmHg, Frekuensi Nadi 80x/menit, frekuensi napas 27x/menit,
Suhu 37C. Hasil pemeriksaan lab menunjukkan : proteinuri (+). Perioritas masalah utama pada
kasus di atas adalah : a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b. Gangguan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh c. Gangguan integritas kulit d. Gangguan pola napas e. Nyeri
21. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mual sejak 3 hari yang lalu. Hasil
pengkajian didapatkan pasien mengatakan nyeri ulu hati, sclera dan kulit bewarna kuning,
terdapat pembesaran hati dan nyeri tekan pada area hati, tidak ada napsu makan, cepat lelah,
tidak dapat tidur dengan nyenyak, pasien bingung dengan kondisinya. TD 110/80mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 21x/menit, suhu 37.3C. Apakah masalah keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut? a. Nyeri b. Kelemahan c. Kurang pengetahuan d. Gangguan
istirahat dan tidur e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan

22. Seorang laki laki berusia 46 tahun dirawat karena diabetes militus. Hasil pengkajian pasien
rutin mendapatkan terapi insulin, Napsu makan menurun, pasien tidak mau makan karena mual,
terasa haus, kulit teraba dingin, gelisah, berkeringat dingin, mual. TD 100/70mmHg, frekuensi
nadi 110x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 36.7C Apakah tindakan prioritas pada kasus
tersebut? A. Melakukan pemeriksaan gula darah B. Memberikan larutan gula C. Memberikan
oksigen D. Mengukur tanda tanda vital E. Memberikan cairan yang cukup

23. Seorang wanita berusia 40 tahun di rawat sejak 3 hari yang lalu dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian terdapat ronkhi basah di bagian basal paru, sulit mengeluarkan dahak,
TD 130/80 mmHg, frekuensi napas 30 x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, suhu 37,6C. Rontgent,
pasien mengalami PPOM, saturasi 92%. Apakah tindakan yang tepat diberikan pada kasus
tersebut? a. Pemberian oksigen dengan masker 6 liter per menit b. Pemberian oksigen dengan
kanul 2 liter per menit c. Siapkan Water Seal Drainage d. Lakukan fisioterapi dada e. Ajarkan
batuk efektif

24. Seorang perempuan usia 21 tahun dirawat dengan keluhan demam sudah 2 minggu, tidak
nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Klien tampak lemas, lidah kotor, tekanan darah: 110/70
mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, Suhu: 39°C, frekuensinapas 22 x/menit, Hb 9.8 Tes widal
1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien tersebut? a. Melakukan oral
hygiene b. Melakukan kompres hangat c. Mengajarkan teknik relaksasi d. Memberikan cairan
melalui intravena e. Memberikan diit lunak dan rendah serat

25. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan keluhan luka terbuka pada betis
kanan. Saat pengkajian area betis kemerahan, nyeri tekan, pus berbau, pasien pincang saat
berjalan, pasien mengatakan luka sejak 2 minggu yang lalu. TD 120/ 90 mmHg, frekuensi nadi :
80 x/ mnt, frekuensi napas : 24 x/ mnt, suhu : 36,7 oC. Hasil lab : GDS 373 gr/dl. Apakah
Intervensi keperawatan prioritaspada kaus tersebut ? a. Melakukan pengkajian luka b.
Melakukan pengkajian nyeri c. Melakukan nekrotomi pada luka d. Mengobservasi tanda-tanda
vital e. Melakukan pemasangan elastis verband

26. Seorang laki-laki berusia 23 tahun diantar ke UGD bedah dengan Keluhan Utama
Kesadaran Menurun. Hasil pengkajian terdengar suara berupa erangan, pasien menghindar dari
stimulus nyeri, buka mata dengan respon nyeri. Pasien lmuntah 3 kali setelah kejadian
kecelakaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan CT- Scan ditemukan adanya Epidural Hematom.
Berapakah nilai score GCS pasien tersebut ? a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10
27. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam sejak 2
hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien menyatakan nyeri kepala, skala 6 (0-10), mialgia,
athralgia, mual, pasien tampak lemah, kurang tidur. TD 100 mmHg, Frekuensi napas 24 x/menit,
Frekuensi nadi 105x/menit, suhu 38,5oC. Periksaan torniquete test positif. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Nyeri b. hipertermi c. Pola napas tidak efektif d.
Gangguan istirahat dan tidur e. gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan

28. Seorang perawat akan melakukan pemberian nutrisi pada pasien dengan penurunan
kesadaran. Sebelum memasukan nutrisi melalui NGT, perawat melakukan aspirasi cairan dari
lambung. Keputusan perawat adalah membatalkan pemberian cairan makanan melalui NGT.
Berapakah kemungkinan cairan yang didapatkan oleh perawat pada kasus tersebut? a. 100ml b.
200ml c. 300ml d. 400ml e. 500ml

29. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, sering mengeluh nyeri kepala, dengan skala 3(010).
Tinggi badan 160 berat badan 79 kg. TD: 150/95 mmHg, frekuensi nadi 92x/menit, frekeunsi
nafas 22x/menit, suhu badan 37,50 C, Apakah tindakan utama pada kasus tersebut? a. Anjurkan
untuk mengurangi berat badan b. Anjurkan pasien mengurangi garam c. Kolaborasi pemberian
anti muntah d. Anjurkan pasien untuk olahraga e. Ajarkan tehnik relaksasi

30. Seorang laiki-laki berusia 19 tahun dirawat di ruangan bedah dengan keluhan nyeri pada
punggung menjalar ke kaki. Hasil pengkajian ditemukan kaki kiri kebas, gerakan punggung
terbatas, kekuatan otot 2 pada kaki kiri, aktifitas dibantu oleh keluarga,

pasien takut untuk di operasi. TD 110/90 mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt, frekuensi napas: 24
x/mnt, suhu 37oC, Hasil radiologi: Hernia Nucleus Pulposus,. Apakah masalah keperawatan
pada kasus tersebut ? a. Nyeri akut b. Kecemasan c. Risiko cedera fisik d. Intoleransi aktivitas
e. Hambatan mobilitas fisik

31. Seorang pria berusia 47 tahun sudah 8 tahun rutin menjalani hemodialisis karena mengalami
ESRD. Hasil pengkajian pasien mengeluh gatal-gatal pada seluruh tubuh terutama malam hari
sehingga sulit tidur nyenyak. Kulit tubuhnya tampak mengering dan tampak mengelupas karena
sering digaruk. Oedema pada ektremitas bawah, warna kulit kehitaman. TD 160/100mmHg,
frekuensi nadi 89x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 37.4oC. Apakah tindakan
keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Anjurkan mandi menggunakan air hangat b.
Oleskan lotion pelembab kulit secara merata c. Anjurkan minum yang banyak agar kulit menjadi
lembab d. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat tidur dan pereda rasa gatal e.
Anjurkan diet rendah protein dan natrium untuk mengurangi kadar ureum

32. Seorang pasien laki-laki 20 tahun, di rawat dengan kejang-kejang. Hasil pengkajian mulut
trismus, myalgia, keringat berlebihan, BAB dan BAK tidak terkontrol, air liur berlebih. Keluarga
mengatakan pasien tertusuk paku saat bekerja, tampak luka pada kaki. TD 120/80 mmHg
frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 22x/menit. Tindakan keperawatan yang menjadi
prioritas pada kasus tersebut? a. Isolasi b. Berikan O2 c. Perawatan Luka d. Lakukan suction e.
Monitoring tanda vital

33. Seorang pasien laki-laki usia 60 tahun, di rawat dengan kelemahan tubuh bagian kanan.
Hasil pemeriksaan kekuatan anggota tubuh bagian kanan 0, dan kandung kemih penuh. Perawat
mempersiapkan pemasangan kateter urin pada pasien tersebut. Urine tampak keluar di selang
kateter. Apakah tindakan keperawatan selanjutnya? a. Menarik kateter urine sedikit b.
Memasukkan kateter 2 inchi c. Memfiksasi kateter di paha pasien d. Menyambungkan kateter
dengan urine bag e. Memasang urine bag di pinggir tempat tidur

34. Seorang perempuan usia 20 tahun di rawat di rumah sakit, dengan post appendectomy hari
pertama. Hasil pemeriksaan, pasien mengeluh nyeri, skala nyeri 4

(dari 5), tidak bisa tidur dan pergerakan terbatas. Pasien tampak cemas dengan kondisinya saat
ini. Apakah evaluasi utama pada kasus tersebut? a. ROM baik b. Cemas hilang c. Nyeri
berkurang d. Istirahat tidur tercukupi e. Kebutuhan sehari-hari terpenuhi

35. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat dengan keluhan sesak napas. Hasil pemeriksaan fisik
didapatkan wajah dan konjungtiva pucat, bentuk jari tabuh (clubbing finger) kadang sesak napas,
pasien mengatakan cape kalau beraktivitas normal seperti makan, minum, lemas, auskultasi
didapatkan murmur, pasien terlihat gelisah dan selalu bertanya tentang penyakitnya. TD
100/70mmHg, frekuensi napas 22x/menit, frekuensi nadi 90x/menit, suhu 37,3oC. Apa masalah
keperawatan pada pasien tersebut? a. intolerasi aktivitas b. kurang pengetahuan c. gangguan
pola napas d. gangguan rasa aman cemas e. nutrisi kurang dari kebutuhan

36. Seorang laki-laki berusia 45 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh keluarganya,
mengeluh sesak dan nyeri dada sebelah kiri yang menjalar ke bahu dan lengan kirinya yang di
rasakan secara spontan sejak 2 jam yang lalu, hasil pemeriksaan EKG di dapatkan ST elevasi di
bagian Inferior. Dilihat dari hasil rekaman EKG tersebut, dimanakah terlihat kelainannya? a. V1,
V2 b. V3, V4 c. V5, V6 d. II, III, aVf e. I,aVL, V5, V6

37. Seorang laki-laki berusia 23 tahun korban tabrak lari, di rawat ruang unit gawat darurat tiba-
tiba mengalami henti napas dan henti jantung. Perawat langsung melakukan tindakan resusitasi
jantung paru (RJP) selama 2 menit. Berapakah kecepatan kompresi yang harus dilakukan? a.
30-40 kali per menit b. 30-60 kali per menit c. 60-100 kali per menit d. 100-120 kali per menit e.
120-140 kali per menit

38. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa oleh ibunya ke klinik dengan keluhan panas yang
sudah berlangsung selama empat hari disertai mimisan satu kali dan tidak mau makan. Hasil
pengkajian didapatkan pada mukanya tampak kemerahan, suhu 38,7 C,
frekuensi pernafasan 30x/ menit, nadi 98x/ menit. Apakah masalah keperawatan yang utama dan
tepat pada kasus tersebut? a. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan b. Kerusakan pertukaran gas
c. Resiko deficit cairan d. Intoleransi aktivitas e. Hipertermi

39. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7 kg dan
tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relative normal. Setelah minum ASI, anak sering
mengalami gumoh (regurgitasi), padahal sudah disendawakan. Manakah informasi yang paling
tepat untuk kasus tersebut? a. Stimulus tumbuh kembang b. Perawatan payudara c.
Kebutuhan nutrisi d. Teknik menyusui e. Gizi

40. Seorang anak perempuan berusia 5 tahun di rawat di rumah sakit dengan keluhan buang air
besar encer, nyeri perut dan anak tampak lemas. Hasil pemeriksaan diperoleh data suhu 37,5 C,
frekuensi nadi 98x/ menit, frekuensi nafas 30x/ menit, muntah 2 kali, mata tidak cekung, bising
usus hiperaktif dan turgor kulit menurun. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan natrium 131
mmol/L, kalium 8,3 mmol/L. Apakah rencana keperawatan yang paling tepat pada kasus
tersebut? a. Berikan nutrisi sedikit tapi sering b. Berikan cairan dan elektrolit c. Kaji tingkat
aktivitas anak d. Berikan kompres hangat e. Kaji tingkat skala nyeri

41. Seorang laki-laki berusia 39 tahun dirawat di ruang UGD dengan paska kecelakaan lalu
lintas. Hasil pengkajian didapatkan pasien terjatuh dari sepeda motor, kekuarga mengatakan
pasien sempat tidak sadarkan diri, dan keluar darah dari telinga serta hidung. Terdapat luka
terbuka di daerah paha, luka tampak mengeluarkan darah, GCS: E1V1M2, TD: 100/75 mmHg,
Frekuensi nadi 95x/mnt, frekuensi napas 25x/mnt, suhu 37,3C. Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut? a. Pola napas tidak efektif b. Resiko infeksi c. Intoleransi aktivitas
d. Kekurangan volume cairan e. Gangguan perfusi jaringan cerebral

42. Seorang laki – laki berusia 42 dibawa ke IGD dengan keluhan luka bakar karena tersiram air
panas. Hasil pengkajian didapatkan luka melepuh di perut, dada dan paha kanan. Pasien tampak
kesakitan skala 6 (1-10). TD 120/90mmHg, frekuensi napas

26x/menit, frekuensi nadi 110x/menit, suhu 38.3oC. Apakah Masalah keperawatan pada kasus
tersebut? a. Nyeri b. Hyperthermia c. Resiko infeksi d. Gangguan pola napas e. Gangguan
keseimbangan cairan

43. Seorang perempuan berusia 29 tahun mengalami sumbatan total jalan napas karena
sumbatan benda padat. Pada saat datang sudah tampak kebiru-biruan dan kesulitan bernapas,
tangan pasien memegang lehernya. Setelah melakukan hemlich maneuver tidak berhasil maka
diputuskan untuk melakukan Kriko-Tirotomi sehingga perempuan tersebut bisa bernapas lagi
kemudian anda langsung membawanya ke Rumahsakit. ApakahPrinsip etik pada kasus
tersebut? a. Justice b. Veracity c. Autonomy d. Beneficience e. Non malefecience

44. Seorang perempuan berusia 25 tahun dirawat diruang Gawat Darurat dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian didapatkan pasien duduk di tempat tidur karena sesak kalau tidur,
gelisah, penggunaan otot asesoris pernapasan, sianosis central. TD 110/85mmHg, frekuensi
nadi 115x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37,2oC, saturasi oksigen 93%. Apakah alat
yang dipergunakan untuk memberikan oksigen pada kasus tersebut? a. Kanule b. Rebreathing
mask c. Non rebreathing mask d. Venturi mask e. Face mask

45. Seorang wanita berusia 69 tahun yang tinggal di panti jompo mengeluh sesak nafas , dan
bengkak pada kedua tungkai sejak 3 hari yang lalu. Ada riwayat minum obat hipertensi sejak 5
tahun yang lalu. Sejak sehari yang lalu kencing sedikit, dan berwarna coklat tua, pada
pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 96x/menit, frekwensi
nafas 20x/menit, dan suhu 36,4oC . Pemeriksaan penunjang apakah yang tepat pada pasien ini?
a. SGPT b. Ureum c. Hb d. CPK MB e. Lab rutin

46. Seorang wanita berusia 23 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien tampak
bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu

setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak kerjanya ia
banyak melamun dan jarang keluar rumah. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a.
Mengajarkan cara menghardik b. Mengajak pasien melakukan kegiatan c. Mengidentifikasi
penyebab isolasi sosial d. Mengajarkan pasien berbicara dengan orang lain e. Mengidentifikasi
keuntungan dan kerugiaan berhubungan dengan orang lain

47. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan tidak bisa tidur,
sakit kepala dan nafsu makan menurun, sejak di PHK dari pekerjaannya. Pasien mengatakan:
“Selama ini saya yang menjadi kepala keluarga dan pencari nafkah, sekarang saya tidak bisa
menafkahi keluarga saya”. Apakah pengkajian utama pada kasus tersebut? a. Apa yang akan
Saudara lakukan? b. Sejak kapan Saudara kehilangan pekerjaan? c. Mengapa perusahaan
memberhentikan Saudara? d. Sudah berapa lama Saudara bekerja di perusahaan tersebut? e.
Bagaimana pandangan Saudara terhadap diri saudara saat ini?

48. Seorang wanita berusia 32 tahun, dibawa ke Rumah Sakit Jiwa oleh warga dengan alasan
klien selalu berbicara sendiri, warga mengatakan klien mengaku dirinya adalah Tuhan. Ketika
warga mencoba untuk mengalihkan keyakinan klien, klien tetap dengan keyakinanya sebagai
Tuhan. Apa yang harus perawat lakukan pada pasien tersebut a. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang penggunaan obat b. Berdiskusi tentang kemampuan yang dimiliki c.
Membantu orientasi realita d. Melatih kemampuan yang dimiliki e. Membantu pasien memenuhi
kebutuhannya

49. Seorang laki-laki berusia 25 tahun, masuk rumah sakit jiwa karena mengamuk,
menghancurkan barang-barang, dan memukul adik perempuannya. Klien mempunyai alasan
karena adiknya adalah adik yang tidak penurut. Klien telah di rawat selama satu minggu,
keadaan klien saat ini masih sering murung dan marah-marah bila merasa tersinggung dengan
temannya. Apakah intervensi keperawatan selanjutnya pada kasus tersebut? a. Latihan
mengontrol perilaku kekerasan secara fisik. b. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara
sosial/verbal. c. Latihan mengontrol perilaku kekerasan secara spiritual d. Latihan mengontrol
perilaku kekerasan dengan obat e. Membina hubungan saling percaya (identifikasi penyebab)

50. Seorang wanita berusia 25 tahun dirawat di ruang tenang Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sejak 3
hari yang lalu. Saat dikaji perawat, pasien mau menjawab pertanyaan perawat walaupun singkat,
pasien mengatakan bahwa dirinya berbeda dengan orang lain.

Dirinya hanyalah orang kampung yang bodoh dan miskin. Apakah diagnosa keperawatan utama
dari kasus tersebut? a. Waham b. Halusianasi c. Isolasi sosial d. Resiko bunuh diri e. Harga diri
rendah

51. Seorang perempuan berusia 35 tahun masuk ruang akut Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sejak 2
hari yang lalu. Saat dikaji perawat pasien tampak rapi, mendominasi pembicaraan, mengatakan
bahwa dirinya adalah pendeta yang diutus Tuhan. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada
kasus tersebut? a. Membina hubungan saling percaya b. Membuat jadwal kegiatan harian c.
Menyangkal keyakinan pasien d. Mengkaji penyebab waham e. Mengkaji isi waham

52. Terlihat seorang pasien berusia 30 tahun tahun menunjuk kearah sudut ruangan sambal
menutup wajahnya dan pasien berteriak; ”Mas, awas.. bayangan itu mau masuk ketubuhmu, mas
jangan duduk disana!” Bagaimana strategi komunikasi yang tepat untuk pasien tersebut? a. ‘’
Ibu, jangan lupa obatnya diminum ya?’’ b. ‘’Baiklah terima kasih ibu sudah mau bercerita dengan
saya’’ c. ‘’ Nanti kalau bayangan itu datang lagi, kasih tahu saya ya’’ d. “Coba ibu ceritakan
seperti apa bayangan itu ? e. ‘’Ibu, kalau bayangan itu datang ucapkan dalam hati kalau itu tidak
nyata’’

53. Seorang perempuan berusia 40 tahun, dirawat di Ruang Obstetri Ginekolog karena
mengalami kanker rahim. Pasien merasa sedih dan malu. Pasien mengatakan: “Saya sekarang
tidak bisa lagi melayani suami”. Apakah perubahan konsep diri yang terjadi pada kasus tersebut?
a. Citra tubuh b. Identitas diri c. Peran d. Ideal diri e. Harga diri

54. Seorang perawat perempuan berusia 20 tahun sedang melakukan asuhan kepada pasien di
Ruang Bedah. Sambil wawancara dengan pasien, tampak perawat menyilangkan kaki dan asyik
menggunakan telepon genggamnya. Apakah aspek yang harus dikembangkan oleh perawat
pada kasus tersebut? a. Menghadirkan diri secara terapeutik b. Komunikasi verbal dannon verbal
c. Dimnensi Tindakan d. Mendengar aktif e. Dimensi respon

55. Seorang wanita berusia 20 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit jiwa, klien tampak
bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu setelah dikeluarkan
dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak kerjanya ia banyak melamun dan
jarang keluar rumah. Apakah prinsip tindakan untuk mengatasi masalah tersebut? a. Fokus pada
gejala b. Membantah isi halusinasi c. Mendukung isi halusinasi d. Identifikasi stressor waham e.
Identifikasi isi waham

56. Seorang pasien trauma kepala karena kecelakaan, koma, dirawat di Intensive Care Unit,
setelah mengetahui hasil pemeriksaan dari tim dokter dan hasil laboratorium pasien harus
segera dioperasi. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter, keluarga menolak dengan
alasan bahwa kemungkinan ada gejala sisa. Akhirnya perawat dan tim menerima keputusan
pasien. Apakah prinsip etik pada kasus tersebut? a. Justice b. Freedom c. Autonomy d.
Benefiecence e. Nonmaleficence

57. Seorang perempuan berusia 30 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan sesak napas. Hasil
pemgkajian didapatkan sesak sejak, tadi malam, pasien baru saja pindah ke rumah sekarang,
dan menyatakan cuaca disini dingin, wheezing (+), pasien tidak bisa tidur, bab mencret 2x
sehari, terlihat cape, gelisah. TD130/80 mmHg, frekuensi nadi 110 x/menit, frekuensi napas 28
x/menit, suhu: 36 ° C. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a.
Kelemahan b. Kurang pengetahuan c. Resiko gangguan keseimbangan cairan d. Gangguan
bersihan jalan napas e. Gangguan istirahat

58. Seorang laki-laki berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak.
Hasil pengkajian didapatkan data sudah 2 hari dirawat, ballottement positif, terasa penuh, sesak
napas diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT: 300 u/L, SGPT : 200
u/L. Tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 110 kali permenit, suhu 37,5 0C, pernafasan 28 kali
permenit. Apakah prioritas masalah keperawatan pada pasien tersebut? a. Nyeri akut b.
Gangguan nutrisi c. Gangguan pola nafas d. Gangguan keseimbangan cairan e. Gangguan
integritas kulit

59. Seorang laki-laki berusia 20 tahun, direncanakan akan diberikan 4000 ml cairan dalam 24
jam. Berapa tetes permenit cairan yang diberikan pada kasus tersebut? a. 54 b. 56 c. 58 d. 60 e.
62

60. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan bab cair
sejak lima hari yang lalu. Hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk disertai dahak, turgor jelek,
Urin kuning pekat, Napsu makan menurun, pasien tidak bisa gidur dan minta pindah ruangan
karena tidak bisa tidur, TD 90/70 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 24x/menit,
suhu 36,6oC. CD 4 350, Hb 8,5 gr/dl. Apakah masalah prioritas utama pada kasus tersebut? a.
Intoleransi aktivitas b. Gangguan tidur dan istirahat c. Nutrisi kurang dari kebutuhan d.
Gangguan bersihan jalan napas e. Gangguan cairan dan elektrolit

61. Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care sebagai tonggak sejarah cikal bakal
Promosi Kesehatan terjadi pada tahun a. 1975 b. 1976 c. 1977 d. 1978 e. 1979

62. Yang bukan merupakan Piagam Ottawa adalah a. Health Public Policy b. Supportive
Environment c. Reorient Health Service d. Community Action e. Group Enpowerment
63. Sehat adalah sempurna baik fisik, mental dan soasial dan tidak hanay bebas dari penyakit
dan cacat serta produktif secara ekonomi dan sosial. Pengertian sehat berikut menurut a. WHO,
1948 b. UU No 36 Tahun 2009 c. UU No 34 Tahun 2014 d. UU No 32 Tahun 2019 e. Permekes
No 24 Tahun 2008

64. Determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut La Bonte and
Feather yaitu a. Kebersihan lingkungan b. Stress c. Perdagangan senjata d. Pelestarian
lingkungan e. Kehidupan dini

65. Mulai diperkenalkannya dokter kecil pada program UKS - SD, sekitar tahun …. a. sebelum
1965 b. 1965-1975 c. 1975-1985 d. 1985-1995 e. diatas tahun 19955

66. Diadakannya program kerja bakti/jumat bersih di lingkungan kantor/RT/RW dan senam
kesegaran jasmani bagi warga di lapangan umum, merupakan tindakan yang sesuai dengan
prinsip promosi kesehatan yang terdapat pada piagam Ottawa, yaitu a. Kebijakan Berwawasan
Kesehatan (Health Public Policy). b. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment) c.
Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service) d. Keterampilan Individu (Personnel
Skill) e. Gerakan Masyarakat (Community Action)

67. Pada Periode Tahun 1965-1975 sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat
itu juga dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program a. Social Marketing b.
Community Development c. School Health Efforts d. International Union For Health Promotion
and Education e. Health Educational Service (HES)

68. Yang tidak termasuk determinan kesehatan dan kesejahteraan menurut Bloom dalam
Paradigm of Health and Wellbeing adalah a. Lingkungan b. Perilaku c. Pelayanan kesehatan d.
Faktor genetik e. Akses ke pelayanan kesehatan

69. Yang tidak termasuk faktor predisposisi menuru Green adalah a. Pengetahuan b. Sikap c.
Keyakinan d. Nilai-nilai e. Sarana

70. Tokoh yang mengemukakan 5 level pencegahan pada tahun 1967 adalah a. Leavell and
Clark b. Bailon and Maglaya c. Stewart and Sundeen d. Green and Jacocson e. Duvan and
Piaget

71. Prinsip promosi kesehatan dalam keperawatan kecuali a. Berfokus pada Klien b. Bersifat
menyeluruh dan utuh (holistik) c. Negosiasi d. Interaktif e. Promotif

72. Media yang cocok untuk merubah kebiasaan adalah a. Debat b. Peer Teaching c. Seminar
d. Ceramah e. Mass media

73. Metode yang merupakan modifikasi dari diskusi kelompok yang diawali dengan pemberian
kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta, dinmakann a. Kelompok-
kelompok Kecil (Buzz Group) b. Role Play (Memainkan Peranan) c. Curah Pendapat (Brain
Storming) d. Permainan Simulasi (Simulation Game) e. Bola Salju (Snow Balling)

74. Metode promosi kesehatan untuk strategi advokasi dapat dilakukan dengan cara …. a.
Menyebar brosur b. Dialog c. Pidato di televisi d. Iklan e. Artikel

75. Metode yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan dilakukan dengan
cara …. a. Meningkatkan kesadaran diri, mengambil keputusan Kerja kelompok, latihan
(training), simulasi, metode pemecahan masalah, peer teaching metho b. Menyediakan informasi
One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group teaching c. Mengubah gaya hidup
individu Kerja kelompok, latihan keterampilan, training, metode debat.

d. Bekerja sama dengan pemerintah untuk membuat kebijakan berkaitan dengan kesehatan. e.
Ceramah, kerja kelompok, mass media, seminar, kampanye

76. Seorang ibu yang baru saja menjadi akseptor KB, agar bersedia menjadi akseptor lestari,
sebaiknya metode promosi kesehatan yang disampaikan kepadanya adalah: a. Ceramah umum
b. Bimbingan dan penyuluhan pribadi c. Billboard d. Pidato / diskusi kesehatan e. Artikel

77. Contoh jenis metode yang bersifat massa adalah …. a. Pengajaran seorang ayah kepada
anaknya tentang gunanya menggosok gigi b. Nasehat seorang dokter kepada kliennya pada
visiting dokter di instalasi rawat inap c. Penyuluhan bidan terhadap ibu yang akan menggunakan
alat kontrasepsi d. Konsultasi dokter pada jam praktek dokter e. Penyuluhan kesehatan di daerah
padat penduduk mengenai sarana MCK yang layak untuk kesehatan.

78. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya satu
arah antara penyampai dan penerima, kecuali …. a. Konseling b. Artikel c. Billboard d. Pidato e.
Petisi / resolusi

79. Untuk dapat menguasai sasaran secara psikologis, penceramah bisa melakukan halhal di
bawah ini, kecuali …. a. Sikap dan penampilan yang meyakinkan, tidak boleh bersikap ragu-ragu
dan gelisah. b. Bersuara halus dan lembut c. Pandangan harus tertuju ke seluruh peserta
ceramah d. Berdiri di depan (ditengah audience), seyogianya tidak duduk e. Menggunakan alat-
alat bantu lihat (AVA) semaksimal mungkin

80. Mengapa harus menggunakan metode …. a. Supaya lebih bergaya b. Ikut arus
perkembangan zaman c. Hanya karena instruksi pemerintah d. Mengikuti kemauan klien e.
penyampaian promosi kesehatan lebih teratur/ sistematis
81. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 pembangun kesehatan yang dilaksanakan
puskesmas betujuan untuk mewujudkan masyarakat yang, kecuali: a. memiliki perilaku sehat
yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat b. mampu menjangkau
pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan aman dan tentram d. hidup
dilingkunga yang sehat e. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat

82. Fokus pembangunan yang dilakukan pemerintah Jokowi – Mak’ruf Amin adalah a.
Pembangunan insfrastruktur b. Pembangunan SDM c. Pembangunan karakter bangsa d.
Pebangunan generasi cakap e. Pembangunan ketahanan budaya

83. Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan revolus industri 4.0 a. internet of thing b.
artificial intelligence c. advance robotic d. big data analytics e. cyber security

84. Fokus pendidikan saat ini adalah a. Pendidikan tinggi b. Pendidikan vokasi c. Pendidikan
menengah d. Pendidikan dasar e. Pendidikan komunitas

85. Pernyataan yang tidak sesuai dengan konsep Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur adalah
a. Smart b. Green c. Beautiful d. Sustainable e. Empowerment

86. WHO mengumumkan nama virus corona di Jenewa yaitu a. nCov b. Covid-19 c. H2N1 d. Flu
burung e. Novel Coronavirus

87. Tujuan kenaikan iuran BPJS menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah a.
Sustainabilitas b. Penambahan keuangan c. Peningkatan status kesehatan

d. Pemberian insentif pada kesehatan masyarakat e. Peningkatan pelatanan kesehatan pada


masyarakat

88. Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) diperingati setiap tanggal a. 8 September b. 9
September c. 10 September d. 11 September e. 12 September

89. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 berisi tentang a. Gerakan Menanam Pohon b.
Gerakan Penguatan Karakter Bangsa c. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat d. Gerakan Gotong
Royong e. Gerakan Hidup Hemat

90. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 berbicara tentang a. Struktur Kementrian
Kesehatan b. Penanganan penyakit menular c. Pemberian insentif kesehatan pada pekerja d.
Dorongan iklim investasi e. Penciptaan lapangan kerja

91. Berdasarkan Riskesdas 2018 Penurunan Masalah Stunting Baru Mencapai ... persen a. 30,5
b. 30,6 c. 30,7 d. 30,8 e. 30,9
92. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi stunting pada tahun 2024 sebesar a. 14
persen b. 15 persen c. 16 persen d. 17 persen e. 18 persen

93. Penyebaran penyakit ke seluruh dunia dinamakan a. Epidemik b. Pandemik c. Endemik d.


Wabah e. KLB

94. Pendidikan masyarakat tentang PHBS dapat dilakuka oleh a. Perawat trampil b. Perawat
mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama e. Perawat ahli muda

95. Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif, dapat dilakukan oleh a.
Perawat trampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama e. Perawat ahli
muda

96. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah, dapat
dilakukan oleh: a. Perawat trampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda

97. melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera, dapat dilakukan oleh a.
Perawat trampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama e. Perawat ahli
muda

98. melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu, dapat
dilakukan oleh: a. Perawat trampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama
e. Perawat ahli muda

99. melakukan preseptorship dan mentorship, dapat dilakukan oleh: a. Perawat trampil b.
Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama e. Perawat ahli muda

100. melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter, dapat dilakukan oleh
a. Perawat trampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli pratama e. Perawat ahli
muda
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, Pasien mengalami iritasi lambung, maka tindakan yang terbaik adalah memberikan
makanan sedikit tapi sering.

2. D, Saturasi oksigen yang kurang menunjukan pasien kekurangan oksigen dalam tubuhnya,
target saturasi oksigennya adalah 94% minimal

3. A, Nyeri dengan skala 6 (0-10) merupakan tanda untuk menentukan masalah keperawatan
nyeri sebagai masalah utama.

4. A, Autonomy menunjukan bahwa pasien berhak menentukan sendiri tindakan atas dirinya
sendiri.

5. E, Kehilangan cairan harus diganti dengan cairan lagi, yaitu melalui infus.

6. B, melakukan perawatan luka karena terdapa luka infeksi

7. D, tidak ada rencana untuk diamputasi, kecemasan bersumber karena kurang pengetahuan

8. B, gangguan integritas kulit lebih actual untuk ditangani dibanding yang lainnya dan
merupakan tindakan keperawatan mandiri

9. D, kardiomegali merupakan tanda dari jantung berupaya melakukan kompensasi untuk


mempertahankan kebutuhan cardiac output

10. A, monitoring perdarahan dapat dilakukan dengan menilai keadaan umum dan tanda vital
pasien.

11. A, menggunakan alaskaki pada pasien DM sangat penting untuk mengurangi resiko
terjadinya luka atau trauma pada kaki.

12. D, rumus (Tinggi badan – 100) x 0,9 = 58,5 kg

13. A, memodifikasi nutrisi dapat meningkatkan asupa nutrisi diantara siklus kemoterapi atau dari
kemoterapi yang satu kepada yang lainya, pasien biasanya mual pada beberapa hari setelah
kemoterapi tetapi dapat makan dengan baik beberapa hari sebelum kemoterapi berikutnya

14. A, menghentikan diet adalah cara terbaik karena pasien tidak menjalankan diet dengan
benar akibat kurang pengetahuan tentang diet.

15. D, kafein dapat meningkatkan kinerja RAS sehingga pasien terus terjaga

16. A, suhu diatas 38,5oC maka masalahnya adalah hipertermia

17. C, masalah keperawatan yang muncul adalah resiko gangguan kerusakan kulit

18. A, dahak susah keluar dengan frkeuensi napas cepat

19. C, keluarga baru akan melakukan modifikasi lingkungan


20. A, tanda kelebihan cairan lebih banyak dibanding yang lain

21. C, pasien bingung dengan kondisinya menunjukan pasien kurang pengetahuan

22. A, pasien mengalami hypoglikemia, tindakan pertama keperawatan adalah memberikan


cairan gula

23. B, pasien PPOM maka tindakan yang tepat adalah memberikan oksige 2 liter per menit

24. B, pasien hyperthermia

25. A, pengkajian lanjutan pada luka yang lebih lengkap harus dilakukan sebelum melakukan
perawatan luka.

26. C, suara berupa erangan (2), pasien menghindar dari stimulus nyeri (4), buka mata dengan
respon nyeri (2)

27. A, data nyeri lebih kuat dari suhu tubuh

28. B, pada saat menarik cairan lambung ditermukan cairan lebih dari 200ml berupa makanan
sebelumnya menunjukan pasien tidak bisa menyerap makanan tersebut.

29. A, pasien mengalami obesitas

30. E, HNP menyebabkan pasien mengalami hambatan mobilitas fisik

31. A, menganjurkan mandi dengan air hangat lebih murah dibanding dengan lotion, mandi dapat
mengurangi ketidaknyaman pasien.

32. D, air liur dapat menyebabkan sumbatan napas

33. B, memasukan selang 2 inchi dapat mencegah terjadinya rupture urethra

34. C, masalah pasien nyeri, 4 dari 5 skala nyeri

35. B, pasien terlihat gelisah dan selalu bertanya tentang penyakitnya menunjukan pasien kurang
pengetahuan terhadap penyakitnya.

36. D,

37. D, kecepatan kompresi menurut AHA, 2015

38. E, suhu diatas 38,5oC

39. D, regurgitasi menunjukan keluarga belum mengetahui tehnik menyusui yang benar

40. B, pasien mengalami dehidrasi

41. E, penurunan kesadaran paska trauma menunjukan adanya gangguan perfusi jaringan
cerebral

42. A, skala nyeri 6


43. D, tindakan sangat menguntungkan untuk pasien

44. B, saturasi 93%

45. B, untuk mengtahui fungsi ginjal pasien

46. A, pasien halusinasi maka tidakannya adalah menghardik

47. E, pertanyaan terbuka memberikan kemungkinan untuk mendapatkan informasi lebih banyak
48. C, pasien mengalami waham maka tindakannya adalah membawa ke realita

49. A, masalah pasien dalah perilaku kekerasan maka tindakan keperawatanya adalah melatih
mengontrol kekerasan fisik

50. E, pasien merasa rendah merupakan tanda HDR

51. D, setelah mengetahui isi waham maka selanjutnya adalah menemukan penyebab waham
52. E, pasien mengalami halusinasi lihat, strateginya adalah menghardik

53. C, peran sebagai istri

54. A, sikapnya tidak menunjukan yang sesuai dengan komunikasi terapeutik

55. B, membantah sama dengan menghardik yang merupakan setrategi perancanaan pasien
dengan halusianasi

56. C, keluarga menolak tindakan

57. D, wheezing menunjukan adanya gangguan bersihan jalan napas

58. D, cairan yang menumpuk di perut menyebakan terhambat diapraghma untuk bergerak

59. B, Rumus Tetesan Infus Kanduru, untuk menghitung tetesan infus cepat adalah (jumlah
cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian)

(4000/500) x 7 ( 24/24) 8 x 7 x 1 56 tetes per menit

60. E, pasien menunjukan tanda dehidrasi

61. D, tahun 1978 Deklarasi Alma Ata tentang Primary Health Care tersebut sebagai tonggak
sejarah cikal bakal Promosi Kesehatan

62. E, Piagam tersebut merumuskan upaya promosi kesehatan mencakup 5 butir. (1) Kebijakan
Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy). Ditujukan kepada policy maker agar
mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung kesehatan. (2.) Lingkungan yang
Mendukung (Supportive Environment). Ditujukan kepada para pengelola tempat umum termasuk
pemerintah kota, agar menyediakan prasaranasarana yang mendukung terciptanya perilaku
sehat bagi masyarakat. (3.) Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service). Selama
ini yang menjadi penyedia (provider) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan swasta
sedangkan masyarakat adalah sebagai pengguna (customers) pelayanan kesehatan.
Pemahaman ini harus diubah, bahwasanya masyarakat tidak sekedar pengguna tetapi bisa
sebagai provider dalam batas-batas tertentu melalui upaya pemberdayaan. (4.) Keterampilan
Individu (Personnel Skill). Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu,
keluarga dan kelompok tersebut terwujud. (5.) Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya
gerakan-gerakan atau kegiatankegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar
terwujud perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.

63. B, Undang Undang Kesehatan, Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,
spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis, Pasal 1 ayat 1.

64. A, Kesehatan sangat dipengaruhi oleh determinan determinan sosial dan lingkungan,
disamping determinan fisik dan biologik. Determinan fisik seperti kebersihan lingkungan, cuaca,
iklim dll, sedangkan determinan biologik misalnya mikroorganisme (virus, bakteri), parasit dan
lain-lain. Sementara itu determinan-determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan
antara lain: kemiskinan, pengangguran, kelestarian lingkungan, diskriminasi dan
ketidakberdayaan (La Bonte and Feather, 1996)

65. C, Periode Tahun 1975-1985. PKMD menjadi andalan program sebagai pendekatan
Community Development. Saat itu mulai diperkenalkannya Dokter Kecil pada program UKS di
SD.

66. E, Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya gerakan-gerakan atau kegiatan


kegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar terwujud perilaku yang kondusif dalam
memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka.

67. E, Pada periode ini sasaran program mulai perhatian kepada masyarakat. Saat itu juga
dimulainya peningkatan tenaga profesional melalui program Health Educational Service (HES).
Tetapi intervensi program masih banyak yang bersifat individual walau sudah mulai aktif ke
masyarakat. Sasaran program adalah perubahan pengetahuan masyarakat tentang kesehatan.
68. E, Bloom (Forcefield Paradigm of Health and Wellbeing) mencakup Lingkungan, Perilaku,
Pelayanan kesehatan, dan Faktor genetik (atau diperluas menjadi faktor kependudukan).

69. E, predisposisi (predisposing factor), yaitu faktor yang mempermudah atau mempredisposisi
terjadinya perilaku seseorang, antara lain: pengetahuan, sikap, keyakinan, kepercayaan, nilai-
nilai, tradisi.

70. A, Di dalam upaya kesehatan, dikenal 5 tingkat pencegahan dari Leavell and Clark (1967):
Pencegahan primer, yang terdiri dari: Peningkatan derajat kesehatan (health promotion) dan
Perlidungan khusus (specific protection). Pencegahan sekunder terdiri dari Diagnosis dini dan
pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) dan Pembatasan cacat (disability
limitation). Pencegahan tertier: Rehabilitasi (rehabilitation).

71. E, Prinsip-prinsip Promosi Kesehatan dalam Keperawatan terdiri dari Berfokus pada Klien,
Klien mempunyai nilai, keyakinan, kemampuan kognitif dan gaya belajar yang unik, yang dapat
berpengaruh terhadap pembelajaran. Klien dianjurkan untuk mengekspresikan perasaan dan
pengalamannya kepada perawat, sehingga perawat lebih mengerti tentang keunikan klien dan
dalam memberikan pelayanan dapat memenuhi kebutuhan klien secara individual. Bersifat
menyeluruh dan utuh (holistik), Dalam memberikan promosi kesehatan harus dipertimbangkan
klien secarakeseluruhan, tidak hanya berfokus pada muatan spesifik. Negosiasi,
Perawat/Petugas kesehatan dan klien bersama-sama menentukan apa yang telah diketahui dan
apa yang penting untuk diketahui. Jika sudah ditentukan, buat perencanaan yang dikembangkan
berdasarkan masukan tersebut. Jangan memutuskan sebelah pihak. Interaktif, Kegiatan dalam
promosi kesehatan adalah suatu proses dinamis dan interaktif yang melibatkan partisipasi
perawat/ petugas kesehatan dan klien. Keduanya saling belajar.

72. A, Mengubah kebiasaan : :Mengubah gaya hidup individu Kerja kelompok, latihan
keterampilan, training, metode debat.

73. C, Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat).

74. B, Simulasi, dialog antara pasien dengan dokter atau petugas kesehatan lainnya tentang
suatu penyakit atau masalah kesehatan adalah juga merupakan pendekatan pendidikan
kesehatan maayarakat

75. E, untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan : ceramah, kerja kelompok, mass media,
seminar, kampanye

76. B, Dengan cara ini kontak antara klien dan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat digali dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan dengan
sukarela, berdasarkan kesadaran, dan penuh pengertian akan menerima perilaku tersebut
(mengubah perilaku).

77. C, menyediakan informasi One-to-one teaching, seminar, media masa, kampanye, group
teaching

78. A, konseling memungkinkan komunikasi 2 arah

79. B, bersuara lembut dan halus malah tidak akan efektif pada kelompok yang lebih besar yang
bersifat masa

80. E, penggunaan metode memberikan kesempatan kepada pemateri maupun penerima materi
mendapatkan materi yang jelas dan sistematis

81. C, Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk


mewujudkan masyarakat yang: a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat; b. mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam
lingkungan sehat; dan d. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat. Pasal 2 ayat 1

82. B, tujuannya adalah meningkatkan kemampuan SDM

83. E, cyber security ada sebelum 4.0


84. B, pemerintahan Jokowi Makruf Amin, melalui kementrian pendidik menitik beratkan
pendidikan vokasi yang siap memasuki dunia kerja.

85. E, empowerment tidak terdapat pada nilai Ibu Kota Negara yang baru

86. B, pejabat WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus tanggal 12 Februari 2020 menyatakan
Covid -19

87. A, Menteri Keuangan mengatakan bahwa peningkatan iuran BPJS dilakukan untuk
meningkatkan sustainabilitas (keberlangsungan hidup) BPJS karena kekurangan pendanaan

88. B, Hari Olahraga Nasional diperingati setiap 9 September

89. C, Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 berisi tentang Gerakan Masyarakah Hidup Sehat
90. A, Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 berbicara tentang Struktur Kementrian
Kesehatan

91. D, stunting menurut Riskesdas 2018 sebesar 30,8%

92. A, pemerintah menargetan untuk tahun 2024 angka stunting turun menjasi 14%

93. B, Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua,
dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan
untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.

94. A, melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam rangka melakukan
upaya promotif, Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019

95. A, memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada pasien untuk
mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya preventif; Pasal 8 ayat 1 Permenpan
RB no 35 tahun 2019

96. A, melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area medikal bedah,
Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35 tahun 2019

97. C, melakukan isolasi pasien imunosupresi pada pasien kasus cedera, Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019

98. D, melaksanakan case finding/ deteksi dini/penemuan kasus baru pada individu Pasal 8 ayat
1 Permenpan RB no 35 tahun 2019

99. D, melakukan preseptorship dan mentorship poin 51 Pasal 8 ayat 1 Permenpan RB no 35


tahun 2019.

100. E, melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi dengan dokter poin 33 Pasal 8 ayat 1
Permenpan RB no 35 tahun 2019.
1. Melaksanakan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi, dapat dilakukan oleh: a. Perawat mahir b. Perawat penyelia c.
Perawat ahli pratama d. Perawat ahli muda e. Perawat ahli madya

2. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat satu
tingkat diatas jenjang jabatannya adalah .... persen a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90

3. Jumlah prosentase dari angka kredit perawat yang melaksanakan kegiatan perawat satu atau
du tingkat dibawah jenjang jabatannya adalah .... persen a. 60 b. 70 c. 80 d. 90 e. 100

4. Nilai prestasi kerja paling rendah dalam 1 tahun terakhir pada pengangkatan pertama adalah
a. Bernilai cukup b. Bernilai baik c. Bernilai sedang d. Bernilai sangat baik e. Bernilai excellent

5. PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat wajib mengikuti dan lulus
pendidikan dan pelatihan fungsional Perawat, paling lama .. tahun setelah pengangkatan a. 1 b.
2 c. 3 d. 4 e. 5

6. Batas usia pengangkatan dalam Jabatan Fungsional Perawat melalui perpindahan dari
jabatan lain, bagi yang akan menduduki Jabatan Fungsional Perawat kategori keterampilan,
Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, dan Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda a. 53
tahun b. 55 tahun c. 57 tahun d. 59 tahun e. 60 tahun

7. Hari gizi nasional jatuh pada tanggal

a. 25 Januari b. 25 Februari c. 25 Maret d. 25 April e. 25 Mei

8. Hari cuci tangan sedunia jatuh pada tanggal a. 15 Juli b. 15 September c. 15 Oktober d. 15
November e. 15 Desember

9. Seorang perempuan 40 tahun di rawat di ruang penyakit bedah dengan cancer stadium lanjut.
Hasil pengkajian kesadaran menurun, gelisah, tangan dan kali dipasang restraint, terapi obat
penurun rasa sakit diberikan per infus, pasien berupaya mencabut infus. TD 90/70mmHg,
frekuensi nadi 110 xmenit, frekuensi napas 27x/menit, suhu 37.5oC. Apakah tindakan
keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Pantau kesadaran b. Pantau tanda vital c.
Berikan palliative care d. Libatkan keluarga dalam perawatan e. Pindahkan ke ruang rawat
intensive
10. Seorang laki – laki dibawah ke RS karena terjatuh dari motor, lalu dibawah ke RS karena
tidak sadarkan diri. Hasil pengkajian didapatkan pasien cidera kepala, kesadaran somnolen,
Keluarga menyatakan bahwa pasien selalu gelisah dan ingin mencabut selang infuse serta NGT
yang terpasang. TD 140/90mm Hg, frekuensi nadi 98X/menit, frekuensi napas 28X/Menit, suhu
38C. Masalah keperawatan apa yang paling tepat untuk kasus tersebut? a. Resiko jatuh b.
Intoleransi aktivitas c. Gangguan pola tidur d. Ketidak berdayaan e. Risiko Kerusakan integritas
kulit

11. Seorang perempuan berusia 78 tahun datang ke poliklinik rumah sakit mengeluh sering BAK
dalam jumlah sedikit, dan sering, terutama pada saat bersin, batuk, tertawa, atau olahraga.
Apakah tindakan utama pada kasus tersebut? a. Batasi aktivitas fisik b. Pemasangan kateter c.
Latihan otot-otot dasar panggul d. Penyesuaian/modifikasi tempat,atau lingkungan berkemih e.
Penyesuaian sikap berkemih antara lain dengan jadwal, dan kebiasaan berkemih

12. Seorang laki –laki berusia 70 tahun mengalami demensia. Beberapa hari yang lalu pergi
meninggalkan rumah, klien lupa nama, dan alamat rumahnya. Setelah ditemukan, klien di bawa
ke poli geriatrik. Ns. S sebagai konselor di poli tersebut. Apakah tindakan utama pada kasus
tersebut? a. Berikan terapi obat tidur, atau penenang kepada klien b. Melarang untuk keluar dari
rumah c. Membawa lansia ke panti werda d. Memberikan identitas diri e. Mengurung dalam
kamar

13. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, datang ke Unit Gawat Darurat di antar oleh keluarganya
dengan keluhan sesak dan nyeri dada sebelah kiri. Hasil pengkajian nyeri menjalar ke bahu dan
menuju lengan yang di rasakan secara spontan sejak 2 jam yang lalu, skala 6 (0-10), aktivitas
dibantu, tampak cemas, gelisah. Hasil pemeriksaan EKG di dapatkaan ST elevasi. Apakah
masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Gangguan istirahat dan tidur b. Gangguan
perfusi jaringan c. Gangguan oksigenasi d. Intoleransi aktivitas e. Nyeri akut

14. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan bab cair
sejak seminggu yang lalu. Dari hasil pengkajian: sklera pucat, lemah, batuk disertai dahak, turgor
jelek, Urin kuning pekat, napsu makan menurun, pasien ingin pulang karena tidak bisa tidur, TD
90/60 mmHg, frekuensi nadi 110x/menit, frekuensi napas 23x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 250, Hb
7,5 gr/dl. Apakah evaluasi keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Nutrisi terpenuhi b. Urin
kuning jernih c. Aktivitas tidak dibantu d. Istirahat tidur terpenuhi e. Tanda vital normal

15. Seorang pasien perempuan usia 20 tahun, di rawat di Ruang penyakit syaraf dengan
keluhan kejang kejang. Hasil pengkajian didapatkan pasien gelisah, kesadaran menurun,
makanan tidak masuk, muntah-muntah, sensitif terhadap cahaya, tanda kernig +. TD
130/90mmHg, frekuensi nadi 112x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu 38,2oC. Apakah
tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Mengisolasi pasien di ruang khusus b. monitor
tingkat kesadaran c. Memberikan kompres d. Monitor tanda vital e. Pasang NGT

16. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di Ruang penyakit paru dengan keluhan batu
darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien kadang lupa meminum obat tuberkulosa, suara napas
ronchi basah basal di semua paru produksi sputum, batuk produktif, pucat dan terlihat sesak
serta kelelahan. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 105x/menit, frekuensi napas 25x/menit, suhu
36,8oC. Rongent TB aktif dan BTA + . Tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a.
Membatasi aktifitas b. Melatih batuk efektif c. Menganjurkan makan obat teratur d. Anjurkan
pemeriksaan BTA 2 bulan selanjutnya e. Menganjurkan makan-makanan yang bergizi sedikit tapi
sering

17. Seorang perempuan berusia 28 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan keluhan
bab encer sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian: suami pasien meninggal 3 bulan yang lalu
karena HIV, pasien takut akan anaknya menderita penyakit yang sama. Manakah cara
berkomunikasi yang baik pada pasien tersebut? a. Ibu, anak ibu tidak akan apa-apa b. Ibu, kita
akan coba memeriksakan anak ibu c. Ibu, yang tenang semua sudah jadi takdir yang maha
kuasa d. Ibu, coba bawa anaknya ke dokter e. Ibu, yang sabar

18. Seorang laki-laki berusia 32 tahun dirawat diruang luka bakar. Hasil pengkajian didapatkan
kulit melepuh pada dada, dan perut, berat badan 60 kg. Berapakah cairan yang harus diberikan
pada kasus tersebut? a. 4300 b. 4310 c. 4320 d. 4330 e. 4340

19. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien koma, yang dikirim oleh keluarga 1 hari
yang lalu. Hasil pengkajian di dapatkan luka lecet di daerah kepala, bahu dan pantat serta kaki
jatuh (freksi). Pasien mengalami penurunan kesadaran sejak seminggu yang lalu. Apakah posisi
yang digunakan selama ini? a. Sim b. Prone c. Supine d. Lateral e. Trendelenburg

20. Seorang perawat sedang malakukan pengkajian pada pasien luka gangren. Hasil pengkajian
didapatkan luas luka 5 cm2, batas luka berwarna kehitaman, dibagian tengah terdapat jaringan
kekuningan, bau khas gangren. Apakah data yang bisa ditambahkan pada kasus tersebut? a.
Penyebab luka b. Kedalaman luka c. Komplikasi luka d. Epitelisasi luka e. Warna luka

21. Seorang laki-laki 67 tahun post op BPH hari ke 5. Tampak cairan drain dari kateter berwarna
sedikit kemerahan, terasa nyeri di daerah luka, skala 3 (0-10), berat badan menurun, makan
tidak habis. TD 130/90 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu
37.3oC. Apakah masalah prioritas pada kasus tersebut? a. Nyeri b. Resiko infeksi c. Intoleransi
aktivitas d. Resiko perdarahan e. Nutrisi kurang dari kebutuhan

22. Seorang pasien laki-laki berusia 30 tahun dirawat di Ruang luka bakar hari ke-1. Pasien di
rencanakan akan mendapatkan terapi cairan intravena Ringer Laktat 1000 ml dalam 8 jam.
Berapa tetes infus harus diberikan? a. 32 tetes/menit b. 42 tetes/menit c. 52 tetes/menit d. 62
tetes/menit e. 72 tetes/menit

23. Seorang perempuan 23 tahun datang ke ruang poli klinik penyakit dalam dengan keluhan
batuk-batuk dan mencret sejak seminggu yang lalu. Hasil pengkajian pasien menyatakan sering
mengalami seperti ini, berat badan menurun, napsu makan hilang, mulut penuh stomatitis,
dengan lidah kotor. Apakah pemeriksaan laboratorium yang tepat pada kasus tersebut? a. Darah
rutin b. Biopsi c. Kultur d. Elisa e. IgG
24. Seorang laki-laki berusia 23 tahun datang ke poli klinik umum dengan keluhan lemah dan
lesu. Hasil pengkajian didapatkan sklera pucat, mudah cape, clubbing fingers, nyeri kepala, skala
3 (0-10), murmur. TD 110/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 24x/menit, suhu
36.7oC. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Nyeri b. Kerusakan mobilitas
fisik c. Pola napas tidak efektif d. Penurunan cardiac output e. Nutrisi kurang dari kebutuhan

25. Seorang perempuan 23 tahun dibawa ke ruang IGD, karena KLL. Pasien gelisah, distensi
vena leher, berkeringat, suara jantung menjauh, lemah, terdapat bekas jejas di dada pasien. TD
90/70mmHg, frekuensi nadi 115x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 36.4oC. Apakah kriteria
hasil yang diharapkan pada kasus tersebut?

a. Cemas hilang b. Cardiac output normal c. Jejas tidak meninggalkan bekas d. Tanda vital
normal e. Aktivitas normal

26. Seorang laki-laki 67 tahun dirawat di ruang bedah dengan post operasi prostat hari ke 7. Dari
hasil pengkajian didapatkan cairan irigasi berwarna bening, pasien sudah bisa duduk sendiri,
dengan aktivitas sebagian dibantu oleh keluarga. Apakah tindakan keperawatan pada pasien
tersebut? a. Blader training b. Pencabutan kateter c. Persiapan pasien pulang d. Menganjurkan
aktivitas mandiri e. Pendidikan kesehatan perawatan luka dirumah

27. Seorang laki-laki 20 tahun dirawat di ruang trauma akibat kecelakaan GCS 8, terdapat tanda-
tanda frakture dasar tengkorak. Pasien direncanakan akan dilakukan pemeriksaan CT Scan
bagian leher. Berapa orang yang diperlukan untuk memindahkan pasien tersebut? a. 2 b. 3 c. 4
d. 5 e. 6

28. Seorang laki-laki 55 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan patah tulang terbuka paha
kanan dua hari yang lalu. Hasil pengkajian pasien tampak meringis jika menggerakan kakinya,
terpasang bidai, pasien direncanakan untuk dilakukan operasi ORIF, aktivitas dibantu oleh
keluarga. TD 130/80mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,4C.
Apakah tindakan keperawatan pada pasien tersebut? a. Cek Hb b. Kaji nyeri c. Pasang infus d.
Merawat luka e. Membantu aktivitas

29. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan oedema di ektremitas bawah, cepat cape, pasien memiliki riwayat
lemah jantung kanan dan kiri. Apa tindakan kolaboratif pada pasien tersebut? a. Pemberian
oksigen b. Pemberian diuretik c. Pembatasan cairan infus d. Pemeriksaan gambaran EKG 12
lead e. Pembatasan makanan yang mengandung garam

30. Pasien terpasang infus di tangan kanan, dengan cairan NaCl 0,9%, pasien mengeluh sakit
pada tempat penusukan infus, pasien meringis saat diraba pembuluh darah tempat pemasangan,
kulit tempat penusukan kemerahan. Apa tindakan keperawatan pada pasien tersebut? a.
Mengganti jenis cairan b. Mengganti selang infus c. Memindahkan tempat penusukan d.
Melakukan kompres dingin pada tempat penusukan e. Menghentikan sementara aliran infus
sampai dengan pasien tidak nyeri
31. Seorang laki-laki 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam karena sesak napas. Hasil
pengkajian didapakan dahak sulit dikeluarkan, terdapat bunyi gemercik di lobus bawah paru paru
kiri. Frekuensi napas 26x/menit. Apakah tindakan kolaborasi pada pasien tersebut? a. Postural
drainage b. Memposisikan semifowler c. Pemasangan oksigen per kanul d. Pemasangan water
seal drainage e. Pengambilan cairan dengan menggunakan spuit

32. Seorang perempuan 30 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sakit kepala.
Hasil pengkajian pasien akan mendapatkan obat yang akan diberikan melalui suntikan
intramuskular. Berapa derajat sudut kemiringan penyutikan pada kasus tersebut? a. 15 b. 30 c.
45 d. 60 e. 90

33. Seorang perempuan 45 tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan fraktur tulang paha.
Hasil pengkajian pasien akan melaksanakan operasi ORIF besok hari dan pasien dianjurkan
untuk puasa. Kapan pasien melaksanakan tindakan tersebut? a. 5 jam sebelumnya b. 6 jam
sebelumnya c. 7 jam sebelumnya d. 8 jam sebelumnya e. 9 jam sebelumnya

34. Seorang laki-laki 45 tahun dirawat diruang bedah dengan ulkus decubitus. Hasil pengkajian
didapatkan pasien jarang dimiring kiri miring kanan oleh keluarganya. Pasien direncanakan akan
dilakukan perawatan luka. Apakah jenis perawatan luka yang paling efektif untuk pasien
tersebut? a. Negative pressure wound therapy b. Pembalut berbasis madu c. Hydrocoloid d.
Hydrogel e. Sillikon

35. Seorang laki-laki 32 tahun dirawat di ruang bedah dengan riwayat fraktur tulang paha. Hasil
pengkajian didapatkan bahwa pasien akan dilatih untuk menggunakan jangka (crutch). Seorang
perawat akan mengukur jarak ujung cructh bagian atas dengan axila. Berapakah cm jarak
tersebut? a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7

36. Seorang laki-laki 23 tahun dirawat di ruang dalam dengan keluhan sakit kepala. Hasil
pengkajian didapatkan pasien biasa mengalami hypotensi. Seorang perawat akan melakukan
pengukuran tekanan darah, perawat melakukan pengukuran jarak manset dari antecubiti. Berapa
cm jarak tersebut? a. 1 b. 1.5 c. 2 d. 2.5 e. 3

37. Seorang laki-laki berusia 50 tahun dirawat di ruang THT. Hasil pengkajian didapatkan pasien
akan diberikan obat melalui telinga. Perawat akan memasukan obat tersebut harus menarik
telinga ke atas dan kebelakang dengan arah tarikan ke arah jam tertentu. Kearah jam berapakah
arah tarikan tersebut? a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10

38. Seorang perempuan dirawat di ruang dalam dengan keluhan DM. Hasil pengkajian pasien
mengalami konstipasi. Perawat merencanakan akan melakukan enema dengan menggunakan
cairan hangat. Berapa ml cairan yang dipergunakan untuk tindakan tersebut? a. 350 b. 450 c.
550 d. 650 e. 750

39. Seorang laki-laki 30 tahun mengalami trauma kepala dirawat di ruang penyakit syaraf. Dari
hasil pengajian pasien diketahui mengalami gangguan perfusi cerebral. Apakah posisi yang tepat
untuk pasien tersebut? a. Head up b. Fowler c. Sim d. Miring e. Tundenbreg
40. Seorang perawat di Ruang Penyakit Dalam melakukan pengkajian pada system
kardiovaskuler pada pasien yang mengalami nyeri dada. Dari hasil pengkajian didapatkan pasien
merasakan nyeri menajlar ketangan kiri, leher, dagu, pundak, dirasakan seperti terbebat, dengan
skala nyeri 6 (0 – 10), nyeri aka bertambah jika beraktivitas, nyeri datang kadang-kadang, pasien
menyatakan pernah mengalami ganggua jantung sebelumnya. Apakah pertanyaan lanjutan
tentang nyeri yang harus diajukan oleh perawat? a. Apakah berbaring dapat mengurangi nyeri?
b. Bagaimanakah menurut bapak tentang penyakit ini? c. Apakah ada keluarga bapak yang
memiliki penyakit ini? d. Apa obat yang selalu digunakan untuk mengurangi nyeri? e. Bagaimana
cara yang bapak lakukan untuk mengurangi nyeri?

41. Seorang laki-laki berusia 56 tahun datang ke poli klinik kulit dan kelamin dengan keluhan kulit
gatal. Hasil pengkajian kulit punggung tampak bersisik, kering, pecah pecah, terdapat luka
garukan, penyakit muncul jika makan ikan laut. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut? a. Menganjurkan pasien memakai baju yang menyerap keringat b.
Menganjurkan pasien mengganti sprei tidurnya c. Menganjurkan pasien menghindari alergen d.
Menganjurkan pasien tidak menggaruk e. Menganjurkan pasien mandi teratur

42. Seorang laki-laki berusia 35 tahun datang ke poli penyakit dalam dengan keluhan sering
pusing. Hasil pengkajian pasien menyatakan keluarganya memiliki riwayat penyakit DM, TB
160cm, BB 75 kg, TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu
36.3oC. Gula darah sewaktu 200. Apakah pendidikan kesehatan pada kasus tersebut? a.
Mengurangi asupan karbohidrat b. Mengurangi asupan garam c. Mengurangi berat badan d.
Mengurangi konsumsi alkohol e. Mengurangi makanan berlemak

43. Seorang perawat melakukan pengkajian di Kelurahan X. Dari hasil pengkajian diketahui,
terdapat 345 rumah, 231 rumah (67,0%) tidak memiliki tempat penampungan sampah, sebanyak
58 rumah (16,8%) tidak memiliki jamban, 225 rumah (65,2%) yang membuang air limbah di
sembarang tempat, 223 rumah (64,6%) yang membuang sampah di sembarang tempat. Angka
kesakitan akibat diare (10%), typhoid dan hepatitis A (15%), jumlah penderita TB 30 orang dan
TB MDR 2 orang. Apakah masalah keperawatan yang tepat dengan kasus diatas ? a. Risiko
terjadi penularan penyakit infeksi b. Kurang kesadaran untuk berperilaku sehat c. Kurang
pengetahuan tentang kesehatan lingkungan d. Ketidak Mampuan Keluarga Mengambil
Keputusan e. Kurangnya kesadaran tentang pemamfaatan sarana kesehatan

44. Seorang perawat Puskesmas melakukan pengkajian dirumah Tn. S. Dari hasil pengkajian
didapatkan isterinya mengalami sesak nafas dan mengatakan sering batuk berdahak, klien
mengatakan bahwa istrinya belum di bawa ke rumah sakit walau sudah dianjurkan oleh
tetangganya, klien beralasan bahwa penyakit istrinya masih bisa diobati dengan obat warung.
Istri Tn S tampak kurus. Apakah masalah keperawatan utama yang sesuai dengan kasus
tersebut? a. Kurang pengetahuan tentang penyakit yang diderita b. Ketidak Mampuan Keluarga
Mengambil Keputusan c. Bersihan jalan nafas tidak efektif d. Nutrisi Kurang dari kebutuhan e.
Penurunan koping keluarga

45. Seorang laki-laki berusia 45 tahun sejak 6 bulan yang lalu dinyatakan menderita tuberkulosis.
Sudah minum OAT selama 3 bulan, dan selanjutnya berhenti karena selalu merasa mual, tidak
dapat mengeluarkan dahak, tidak tahu bagaimana cara batuk yang benar. TD 110/70 mmHg, N:
72 X/menit, S: 38 C, R: 24 X/ menit. BB: 50 kg. Apakah masalah keperawatan prioritas yang
sesuai dengan kasus diatas ? a. Risiko bersihan nafas tidak efektif b. Nutrisi kurang dari
kebutuhan c. Gangguan perfusi jaringan d. Kurang pengetahuan e. Risiko infeksi

46. Seorang pasien diajarkan cara mengeluarkan dahak, setelah diinstruksikan untuk tahan
napas 1– 2 detik dan mengkonstraksikan otot – otot abdomennya. Apakah tahap kerja
selanjutnya? a. Ketika menghirup nafas berikutnya, instruksikan condong kedepan b.
Instruksikan untuk batuk dengan kuat mengeluarkan sekresi ke tisu c. Instruksikan melakukan
nafas dalam 2 atau 3 kali d. Perawat memasang alat pelindung diri e. Catat respon yang terjadi

47. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak dikeluhkan tidak
bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Orang tua mengatakan anaknya mempunyai riwayat susah
buang air besar mulai sejak bayi, berat anak susah mengalami kenaikan. Hasil pengkajian, anak
rewel dan menangis, muntah-muntah, terjadi distensi pada abdomen. Hasil pengukuran nadi 110
x/menit, frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu anak 37,8oC. Apakah masalah keperawatan yang
muncul pada kasus tersebut? a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan b.
Kekurangan volume cairan c. Gangguan eleminasi fekal d. Resiko Infeksi e. Nyeri

48. Seorang anak laki-laki usia 4 tahun dibawa ibunya ke klinik dengan keluhan panas yang
sudah berlangsung selama empat hari. Hasil pengkajian didapatkan mimisan satu kali dan tidak
mau makan, muka tampak kemerahan, pasien tidak mau turun dari tempat tidurnya, frekuensi
napas 20x/menit, frekuensi nadi 88x/menit, suhu 38,2oC. Hasil lab Hb 12 Ht 39. Apakah masalah
keperawatan yang utama pada kasus tersebut a. hipertermi b. intoleransi aktifitas c. defisit
volume cairan d. kerusakan pertukaran gas e. resiko nutrisi kurang dari kebutuhan.

49. Seorang bayi laki-laki berusia 5 bulan, saat ini masih diberikan ASI. Berat badannya 7 kg dan
tinggi badannya 65 cm. Tumbuh kembang anak relatif normal. Setelah minum ASI, anak sering
mengalami regurgitasi, padahal sudah disendawakan. Apakah pendidikan kesehatan pada kasus
tersebut? a. gizi b. teknik menyusui c. kebutuhan nutrisi d. perawatan payudara e. stimulasi
tumbuh kembang

50. Seorang perempuan berusia 36 tahun, G4P2A1, datang ke poliklinik Kebidanan dan
Kandungan dengan tujuan memeriksakan kehamilannya. Hasil pemeriksaan didapatkan hasil:
HPHT 20 Maret 2015, TFU 21 cm, pada fundus teraba bokong, posisi punggung kiri, presntasi
kepala dan belum masuk pintu atas panggul. Berapakah taksiran usia kehamilan klien tersebut?
a. 5 bulan b. 6 bulan c. 7 bulan d. 8 bulan e. 9 bulan

51. Seorang perawat sedang memberikan pertolongan persalinan Kala II. Perawat melakukan
prasat Rintgen untuk mencegah terjadinya robekan perineum. Saat terjadi kontraksi, perawat
menginstruksikan pasien untuk mengedan. Tidak lama kemudian bayi lahir. Perawat kemudian
melakukan pengecekan bayi kedua. Apakah tindakan yang perawat lakukan selanjutnya? a.
Menilai APGAR b. Menggunting tali pusat c. Menyuntikan oksitosin IM d. Melakukan masase
uterus e. Mengecek pelepasan plasenta
52. Sorang perawat baru menjabat sebagai kepala ruangan penyakit dalam dewasa, dari kajian
situasi yang dilakukan belum menunjukkan semangat kerja yang sama sehingga kinerja belum
memuaskan, asuhan keperawatan pada klien belum menggambarkan asuhan yang
komprehensif. Apa yang harus dilakukan untuk meningkat kinerja perawat diruangan tersebut? a.
Menghitung kebutuhan tenaga perawat b. Menyiapkan sarana dan prasarana yang lengkap c.
Menetapkan visi misi ruangan yang disepakati bersama d. Memilih metode asuhan keperawatan
dengan metode keperawatan primer e. Mensosialisasi kembali sistem reward dan punishment

53. Seorang anak berusia 11 tahun di rawat di ruang anak, dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian keluarga mengatakan pasien panas tiba-tiba, perut tegang, rata, nyeri tekan dan
lepas. Anak rewel mengeluh ingin minum, haus, anak dipuasakan untuk operasi laparatomi.
Tampak orang tua menangis melihat kondisi anaknya, dan bertanya tentang kemungkinan hasil
operasi. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Nyeri b. Kecemasan c. Kurang
pengetahuan d. Gangguan pemenuhan nutrisi e. Gangguan pemenuhan kebutuhan cairan

54. Seorang perempuan berusia 66 tahun, berkunjung ke poliklinik mengeluh tidak nafsu makan,
badan terasa membengkak dan ada luka lambat sembuh. Pasien tampak edema, rambut sedikit,
dan tempat tinggal di daerah endemik goiter. Pasien tidak mengetahui makanan yang
mengandung iodine. Apakah informasi kesehatan yang harus diberikan pada kasus tersebut? a.
Manfaat Tempe dan tahu b. Manfaat Kangkung dan ikan laut c. Manfaat Garam laut dan ikan
asin d. Manfaat Ubi kayu dan rumput laut e. Manfaat Ikan laut dan garam beryodium

55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, di rawat di ruang rawat inap isolasi dengan keluhan
badan terasa lemas, nyeri dibagian perut kanan atas dan anoreksia. Hasil pengkajian didapatkan
kulit tampak jaundice, sklera ikterik dan riwayat suka makan di warung yang kurang bersih.
Apakah pendidikan kesehatan yang harus diberikan? a. Penyebaran melalui jarum suntik b.
Penyebaran melalui cairan tubuh c. Penyebaran melalui transfusi darah d. Penyebaran melalui
udara dan dropet e. Penyebaran penyakit melalui fecal-oral

56. Seorang perempuan usia 28 tahun postpartum 4 minggu yang lalu datang ke poli kandungan
ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesa pasien aktif menyusui, belum datang haid,
tidak ada riwayat darah tinggi dan asma. Apakah jenis kontrasepsi yang cocok dengan pasien
tersebut? a. Implan b. Alamiah c. Pil kombinasi d. Suntik pregestin e. Suntik Kombinasi

57. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-air dan
merasakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan pembukaan 5 cm,
penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs: TD= 110/90 mmHg, frekue nsi
nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit. Manakah intervensi keperawatan pertama yang
diberikan pada ibu tersebut? a. Menganjurkan ibu bedrest total b. Menganjurkan klien miring ke
kiri c. Memberikan terapi dengan oksitosin d. Mengajarkan ibu teknik meneran yang benar e.
Menganjurkan ibu untuk mekan terlebih dahulu

58. Seorang perempuan usia 27 tahun, postpartum hari ke 5 dengan P1A1. Pasien merasa
khawatir tidak dapat merawat bayinya. Ketika keluarga berkomunikasi dengan ibu, ibu menjadi
lebih sensitive. Apakah dukungan utama yang dilakukan oleh ibu?
a. Bantu perawatan bayi b. Eksplorasi perasaan pasein c. Ajarkan teknik perawatan bayi d.
Anjurkan pasien untuk beristirahat e. Anjurkan keluarga untuk merawat bayi

59. Seorang perempuan usia 30 tahun dengan G2P1A0 hamil 28 minggu datang ke pelayanan
kesehatan untuk memeriksakan kehamilannya. Dari hasil pemeriksaan L1: TFU 28 cm L2: p
unggung kiri L3: persentasi kepala dan L4 : Sudah masuk pintu atas panggul. Berapakah
taksiran berat janin tersebut? a. 2280 gram b. 2380 gram c. 2480 gram d. 2580 gram e. 2680
gram

60. Seorang perempuan usia 26 tahun datang ke poli kandungan untuk memeriksaan keadaan
nya. Pasien mengeluh terlambat datang bulan ± 4 minggu. Hari pertama haid terakhir 13 Mei
2019. Berapakah tafsiran persalinan pada ibu tersebut? a. 20 Februari 2020 b. 23 Maret 2020 c.
24 Maret 2020 d. 25 April 2020 e. 26 April 2020

61. Seorang perempuan usia 34 tahun dengan G3P1A1 hamil 28 minggu. Pada saat
pemeriksaan rutin didapatkan tekanan darah meningkat daripada sebelumnya. Edema pada
ekstremit as bawah. Berat badan klien 80 kg dengan tinggi 150 cm. Vital signs: TD = 160/95
mmHg, HR = 86 x/menit. dan pemeriksaan laboratorium didapatkan hasil proteinuria +2. Apakah
data prioritas pada kasus tersebut? a. Obesitas b. Hipertensi c. Usia kehamilan d. Diabetes
mellitus e. Riwayat kehamilan sebelumnya

62. Seorang laki-laki berusia 34 tahun sedang menjalani perawatan sejak 3 hari yang lalu. Pada
saat dilakukan pengkajian, klien tampak tidak berani menatap lawan bicara, sering menyendiri,
lebih banyak menunduk, bernada suara lemah dan mengatakan bahwa dirinya tidak berguna
bagi istrinya. Pada saat dilakukan observasi jam makan siang, klien tampak tidak menghabiskan
makan siangnya, hanya 2 – 3 suap sendok makan saja. Apa masalah keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut? a. Isolasi sosial b. Resiko bunuh diri c. Defisit perawatan diri d. Harga diri
rendah e. Halusinasi

63. Seorang laki-laki berusia 34 tahun saat ini sedang menjalani perawatan di RSJ B sejak 3 hari
yang lalu dengan masalah keperawatan harga diri rendah kronis. klien tampak tidak berani
menatap lawan bicara, sering menyendiri, lebih banyak menunduk, nada suara lemah dan
mengatakan bahwa dirinya tidak berguna bagi istrinya. Apakah Implementasi yang dapat
dilaksanakan pada SP 1 pasien dengan kasus tersebut? a. Mendorong klien untuk bercakap
cakap dengan orang lain b. Mendorong klien untuk mengenal orientasi realita kehidupan c.
Mengidentifikasi benda-benda yang dapat membahayakan klien d. Mengidentifikasi kemampuan
dan aspek positif yang dimiliki klien e. Mendiskusikan dengan klien keuntungan berinteraksi
dengan orang lain

64. Seorang perempuan berusia 40 tahun dibawa ke RSJ menurut keluarga klien sering
menyebutkan dirinya memiliki kemampuan supranatural mampu menjatuhkan pesawat yang di
langit. Saat berbicara klien terkesan mendominasi setiap percakapan dan menyakini
pendapatnya namun yang diyakini tidak benar. Apakah jenis waham yang tepat pada kasus
tersebut? a. Waham curiga b. Waham agama c. Waham somatik d. Waham nihilistik e. Waham
kebesaran

65. Seorang perempuan berusia 30 tahun saat ini dirawat di RSJ dengan masalah keperawatan
halusinasi pendengaran. Pada pertemuan ke sekian kalinya, perawat akan melakukan intervensi
keperawatan SP4 kepada pasien. Apakah intervensi keperawatan SP4 pasien pada kasus
tersebut? a. Bantu pasien mengenal halusinasi b. Jelaskan pentingnya penggunaan obat c. Latih
klien dengan berbicara dengan orang lain d. Diskusikan aktivitas yang biasa dilakukan oleh klien
e. Latih klien mengontrol halusinasi dengan cara menghardik

66. Pencegahan penyakit tidak menular merupakan indicator SDGs ke… a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5


67. SDGs dicanangkan oleh WHO pada tahun .. a. 2013 b. 2014 c. 2015 d. 2016 e. 2017

68. Dengan menggunakan piring model T, maka perbandingan jumlah sayur dengan karbohidrat
adalah… a. 1:1 b. 2:1 c. 3:1 d. 4:1 e. 5:1

69. Berikut ini kawasan bebas merokok, kecuali a. Tempat bermain b. Tempat ibadah c. Hotel
d. Sekolah e. Rumah sakit

70. Batas maksimal usaha pemeliharaan kesehatan anak menurut Undang Undang Kesehatan
adalah .. tahun a. 17 b. 18 c. 19 d. 20 e. 21

71. BPJS Kesehatan yang merupakan transformasi dari PT Akses mulai beropersi pada tangga 1
Januari tahun …. a. 2013 b. 2014 c. 2015 d. 2016 e. 2017

72. System manajemen mutu BPJS dalam penerapan manajemen resiko berpedoman pada a.
ISO 9100 b. ISO 2350 c. ISO 1000 d. ISO 2700 e. ISO 31000

73. Prinsip dalam BPJS, kecuali a. Kegotongroyongan b. Nirlaba c. Keterbukaan d.


Kepersertaan bersifat sukarela e. Akuntabilitas

74. Orang asing wajib mengikuti BPJS apabila sudah bekerja selama minimal… bulan a. 3 b. 4 c.
5 d. 6 e. 7

75. Ketua dewan pengawas BPJS ditetapkan berdasarkan surat keputusan.. a. Presiden b.
Menteri Kesehatan c. Direktur utama d. Menteri BUMN e. DPR

76. BPJS harus menyelenggarakan audit sebelum memberikan laporan, yang dilakukan oleh a.
BPK b. BPKP c. Akuntan public d. Akuntan perusahaan e. Akuntan Internasional

77. Visi BPJS Kesehatan adalah a. Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa
deskriminasi b. Terwujudnya keterlibatan masyarakat c. Indonesia sehat tahun 2025 d. Bangkit
bersama, sehat bersama e. Menjadi asuransi kelas dunia tahun 2024

78. Peraturan Direksi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Nomor 10 Tahun 2017
Tentang Struktur Organisasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2017,
menyatakan bahwa BPJS dipimpin oleh seorang a. Direktur utama b. Direktur c. Komisaris d.
Dewan pengawas e. Utusan pemerintah

79. Jaminan Kesehatan berada di Indonesia sejak… a. Pemeritahan colonial b. 1949 c. 1968 d.
2014 e. 2015

80. Iuran bagi Peserta Pekerja Penerima Upah yang bekerja pada Lembaga Pemerintahan terdiri
dari Pegawai Negeri Sipil, anggota TNI, anggota Polri, pejabat negara, dan pegawai pemerintah
non pegawai negeri sebesar … % a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

81. Berikut ini tidak ditanggung oleh bpjs, kecuali

a. Penyakit akibat bencana b. Melahirkan c. Pengobatan tradisional d. Operasi kosmetik e.


Meratakan gigi

82. Batas usia anak yang sedang mengikuti pendidikan formal yang termasuk pada Pendamping
Penerima Upah (PPU) adalah… a. 21 b. 22 c. 23 d. 24 e. 25

83. Jumlah anak yang dapat ditanggung oleh BPJS adalah.. a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

84. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Persalinan adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah persalinan sampai dengan kurun waktu… hari a. 7 b. 14 c. 21 d. 27 e. 42

85. Yang dimaksud dengan Pelayanan KB Paska Keguguran adalah pelayanan KB yang
diberikan setelah keguguran di fasilitas kesehatan atau sampai dengan kurun waktu… hari a. 7
b. 14 c. 21 d. 27 e. 42

86. Angka kelahiran kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada
tahun tertentu per 1000 (seribu) penduduk pada pertengahan tahun yang sama dinamakan a.
Crude Fertility Rate b. Total Fertility Rate c. Crude Mortality Rate d. Case Fatality Rate e. Case
Mortality Rate

87. PUS yang tidak ingin punya anak lagi atau yang ingin menjarangkan kelahiran tetapi tidak
menggunakan kontrasepsi, disebut dengan

a. Menopouse b. Unmet Need c. Akseptor KB Pasif d. Akseptor KB Aktif e. Drop Out KB

88. Indiator keberhasilan KB Paska Persalinan adalah jika ibu bersalin menggunakan KB dengan
jumlah minimal …% a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90

89. Jumlah peserta minimal KIE kelompok sebanyak … orang a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

90. Fasilitas pelayanan kesehatan yang menjadi pemberi pelayanan KB harus mempersiapkan
alat kontrasepsi paling sedikit sebesar … % dari jumlah persalinan. a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90
91. Yang termasuk jenis kontrasepsi jangka panjang, kecuali a. Kontrasepsi mantap b. AKDR c.
AKBR d. Tubektomi e. Pil Oral Kombinasi

92. Selain 1 minggu paska persalinan Metode Operasi Wanita (MOW) dapat dilaksanakan
setelah … minggu setelah persalinan a. 2 b. 4 c. 6 d. 8 e. 10
93. Waktu untuk memasang AKDR Paska Persalinan atau Paska Keguguran yaitu …. Menit
setelah plasenta keluar a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 e. 30

94. Pemberian KB Progetin 3 bulanan dapat dilakukan setelah persalinan diatas … minggu a. 2
b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

95. Syarat penggunaan KB Metode Amenore Laktasi (MAL), adalah a. Memberikan ASI ekslusif
b. Bayi kurang dari 6 bulan c. Ibu belum mendapatkan menstruasi d. A dan C Benar e. Benar
semua

96. Metode MAL sekurang-kurangnya efektif selama … bulan a. 3 b. 6 c. 9 d. 12 e. 24

97. Setelah keguguran maka kesuburan akan kembali lagi paling sedikit setelah … hari a. 5 b. 7
c. 14 d. 21 e. 28

98. Untuk menjaga kesehatan ibu paska keguguran, kehamilah diupayakan ditunda minimal …
bulan a. 2 b. 4 c. 6 d. 8 e. 10

99. Paradigma hidup sehat dikemukakan oleh a. Green b. HL Blum c. Maslow d. Snow e.
Sigerist

100. Menggunakan masker saat bepergian dimana covid masih menjadi ancaman, merupakan
pecegahan a. Primer b. Sekunder c. Tertier d. Utama e. Kombinasi

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. E Dapat melakukan manajemen Infection Control Risk Assesment (ICRA) sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi, poin 36 Pasal 8 Permenpan RB No 35 Tahun 2019

2. D, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang jabatannya,
Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari Angka Kredit
setiap butir kegiatan, Pasal 11 Permenpan RB No 35 Tahun 2019

3. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu atau dua tingkat di bawah jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100% (seratus persen) dari Angka
Kredit dari setiap butir kegiatan

4. B, nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir, Pasal 15 ayat 1
Permenpan RB No 35 Tahun 2019

5. C, PNS yang telah diangkat dalam Jabatan Fungsional Perawat sebagaimana dimaksud pada
ayat (3), paling lama 3 (tiga) tahun wajib mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional
Perawat, Pasal 15 ayat 3 Permenpan RB No 35 Tahun 2019.

6. A, berusia paling tinggi 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang akan menduduki Jabatan
Fungsional Perawat kategori keterampilan, Jabatan Fungsional Perawat Ahli Pertama, dan
Jabatan Fungsional Perawat Ahli Muda; Pasal 16 ayat 1 Permenpan RB No 35 Tahun 2019
7. A, Hari Gizi Nasional diperingati setiap tanggal 25 Januari

8. C, Hari Cuci Tangan Sedunia diperingati setiap 15 Oktober

9. C, perawatan palliative diberikan pada pasien dengan harapan hidup kurang dari 6 bulan,
pasien dengan cancer stadium lanjut masuk ke kriteria ini.

10. A, pasien mengalami penurunan kesadaran memiliki resiko untuk jatuh apalagi pasien
gelisah.

11. C, latihan otot dasar panggul dapat mengencangkan otot sehingga pasien dapat mengontrol
proses miksi

12. D, memberikan identitas diri akan membuat orang lain dapat menunjukan alamat dan
memulangkan pasien

13. E, skala nyeri 6 (0-10) harus menggunakan obat untuk menurunkannya

14. E, pasien dalam kondisi pre syok, maka kriteria hasilnya adalah tanda vital normal

15. A, mengisolasi pasien dapat mengurangi rangsangan dan akan mengurangi terjadinya kejang
kejang

16. C, pasien kadang lupa minum obat sehingga harus diberikan pemahaman tentang
pentingnya minum obat

17. B, tidak mendahului pemeriksaan dan tidak menjanjikan sesuatu pada pasien itu merupakan
sikap professional perawat

18. C, 4320 ml Rumus: 4 x Luas luka bakar x Berat badan 4 x 18 x 60 4320

19. C, pada posisi supine bagian yang menonjol di belakang kepala, bahu, pinggul belakang dan
tumit akan mengalami penekanan

20. B, selain luas dan keadaan luka maka kedalaman luka pun harus dikaji

21. D, hari kelima masih berwarna merah dari drain berarti ada perdarahan

22. B, Rumus (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) (1000/500) x 7 x (24/8) 2 x 7 x 3


42 Jadi tetesannya adalah 42 tetes per menit

23. D, dari tanda klinis menunjukan HIV, maka pemeriksaannya adalah ELISA

24. D, penurunan curah jantung menyebabkan sesak, clubbing finger yang menunjukan
kekurangan oksigen kronis

25. B, pasien mengalami tamponade jantung, dengan tanda khas trias beck, maka kriteria
evaluasinya adalah cardiac out put normal

26. A, sebelum pencabutan kateter pasien dianjurkan untuk menjalani bladder training
27. C, untuk memindakan pasien dengan resiko fraktur dasar tengkorak maka yang diperlukan
adalah 4 orang, yaitu di kepala, dada, pinggul dan kaki.

28. D, luka terbuka merupakan tempat masuknya kuman berbahaya, sehingga harus dilakukan
perawatan luka

29. B, pasien oedema maka tindakannya adalah pemberian diuretic untuk mengurangi beban
kerja jantung

30. C, pasien dengan phlebitis maka tindakannya adalah memindahkan ketempat lain

31. C, pemberian oksigen merupakan cara untuk mengurangi penderitasn pasien

32. E, sudut penusukan untuk IM adalag 90o

33. D, Puasa untuk operasi besar minimal 8 jam sebelum dilakukan

34. A, Negative Pressure Wound Therapy merupakan tindakan yang paling efektif dibanding
tindakan yang lain

35. C, jarak ujung bantalan kruk dengan aksila adalah 5 cm

36. E, jarak antara manset dengan antecubiti adalah 3 cm

37. E, penarikan telinga untuk dewasa kearah belakang dan atas, sesuai dengan arah pukul 10
38. E, jumlah cairan untuk enema 750ml

39. A, head up dapat menurunkan tekanan intracranial

40. E, dengan menggunakan prinsip PQRST maka yang belum ditanyakan adalah bagaimana
cara mengurangi nyeri

41. C, menghindari allergen

42. C, pasien mengalami obesitas maka pasien dianjurkan untuk mengurangi berat badan

43. A, lingkungan dan kasus infeksi tinggi, termasuk ada MDR, dan itu harus di utamakan.

44. B, keluarga tidak mampu mengambil keputusan pada anggota keluarga yang sakit.

45. D, pasien tidak paham cara minum obat

46. B, setelah menahan napas beberapa detik pasien dianjurkan untuk batuk pada tisu yang
telah disediakan

47. C, anak kesulitan dalam eliminsi

48. C, perbandingan Hb dan Ht tidak lagi 1:3, Ht lebih tinggi menunjukan kadar cairan dalam
tubuh mengalami penurunan tapi belum mencapai 20%. Jika sudah 20% maka sudah terjadi
perpindahan cairan dari intravaskuler ke extravaskuler
49. B, orang tua belum mampu melaksanakan tehnik menyusui dengan baik, yang ditandai bayi
masih muntah

50. B, 6 bulan dengan rumus = TFU x 2/7

51. C, setelah pengecekan bayi kedua maka tindakan selanjutnya adalah menyuntikan oksitosin
52. C, sebagai kepala ruangan baru maka yang paling penting adalah menyamakan visi dan misi
ruangan

53. B, kecemasan pada anak dan orang tua

54. E, pasien memerlukan penjelasan manfaat mengkonsumsi ikan laut dan garam yang
beyodium

55. E, riwayat makan di tempat yang kurang bersih kemungkinan mengalami hepatitis A, maka
penyluhanya pun disesuaikan dengan penyebaran virus

56. D, progestin baik untuk ibu menyusui karena tidak mempengaruhi produksi ASI

57. B, miring ke kiri dapat mempercepat pembukaan

58. B, mengeklorasi perasaan pasien dapat digunakan sebagai data untuk memberikan
pendidikan dan dukungan secara tepat

59. C, rumus (TFU-12) x 155 = 2840 (12 karena sudah masuk panggul kalau belum dikurang
dengan 11.

60. A, Rumus taksiran persalinan, Hari + 7, bulan – 3, tahun +1

61. B, pasien sudah masuk ke pre eklampsia

62. D, pasien tidak mampu mempertahankan kontak mata

63. D, SP1 nya adalah melihat sisi positif pasien

64. E, pasien mengami waham kebesaran dengan kemampuannya yang bisa menjatuhkan
pesawat dari langit

65. B, SP 4 adalah penggunaan obat

66. C, Penyakit menular merupakan indicator SDGs ke 3

67. C, SDGs dicanangkan pada tahun 2015

68. B, perbandingannya 2:1

69. C, Hotel masih memberikan kebijakan boleh merokok

70. B, usia anak menurut UU adalah 18 tahun

71. B, Askes berubah menjadi BPJS pada tahun 2014


72. E, ISO khusus untuk manjemen resiko

73. D, yang bukan prinsip BPJS adalah Kepersertaan bersifat sukarela

74. D, orang asing wajib mengikuti BPJS jika sudah berada di Indonesia selama 6 bulan

75. A, ketua dewan pengawas BPJS ditentukan oleh Presiden

76. C, audit BPJS dilakukan oleh akuntan public

77. A, visi BPJS adalah Terwujudnya jaminan kesehatan yang berkualitas tanpa deskriminasi

78. A, BPJS dipimpin oleh seorang diretur utama

79. A, Jaminan kesehatan ada sejak jaman colonial

80. E, pemotongan untuk pekerja adalah 5%

81. B, melahirkan ditanggung BPJS

82. E, Batas usia anak yang sedang mengikuti pendidikan formal aalah 25

83. B, jumlah anak yang ditanggung BPJS adalah 3

84. E, dari mulai persalianan sampai 42 hari

85. B, Pelayanan KB Paska Keguguran adalah pelayanan KB yang diberikan setelah keguguran
di fasilitas kesehatan atau sampai dengan kurun waktu 14 hari

86. A. Angka Kelahiran Kasar merupakan angka yang menunjukkan banyaknya kelahiran pada
tahun tertentu per 1000 (seribu) penduduk pada pertengahan tahun yang sama

87. B, unmet need

88. C, Indiator keberhasilan KB Paska Persalinan adalah jika ibu bersalin menggunakan KB
dengan jumlah minimal 70%

89. A, Jumlah peserta minimal KIE kelompok sebanyak 2 orang

90. C, fasilitas kesehatan harus menyiapkan alat kontrasepsi sebanyak 70% dari jumlah
persalinan

91. E, pil kombinasi merupakan alat kontrasepsi jangka pendek

92. B, pelaksanaan MOW adalah 1 minggu atau 4 minggu setelah persalinan

93. B, Waktu untuk memasang AKDR Paska Persalinan atau Paska Keguguran yaitu 10 menit
setelah plasenta keluar

94. E, pemberian progrstin dapat dilakukan 6 minggu setelah persalianan


95. E, syarat KB MAL adalah, Memberikan ASI ekslusif, Bayi kurang dari 6 bulan, dan Ibu belum
mendapatkan menstruasi

96. B, MAL efektif sekurang kurangnya 6 bulan

97. B, wanita yang mengalami keguguran akan kembali subur setelah 7 hari

98. C, setelah keguguran dianjurkan 6 bulan baru hamil lagi 99. B, HL Bloom menemukan
paradigm sehat

100. A, penggunaan masker merupakan pencegahan yang spesifik pada covid

1. Seorang pasien mengalami gangguan kesadaran akibat benturan kepala dengan benda keras,
terdengar grugling, apakah jenis sumbatannya a. benda padat b. tidak total c. cairan d. total e.
sebagian

2. Seorang perempuan datang ke poli kebidanan mengeluh nyeri saat berkemih, berkemih tidak
lampias dan panas. Apakah prevensi sekunder pada kasus tersebut? a. pendidikan kesehatan
b. pengobatan sedini mungkin c. penemuan kasus d. pencegahan kecacatan e. rehabilitasi

3. Metode pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran umum situasi dan
keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh
masyarakat dan observasi lingkungan. Merupakan pengertian dari a. Pengkajian b. Pendataan
c. Windshileled Survey d. Kunjungan keluarga e. Survailance

4. Permenkes RI No 1796/MENKES/PER/VIII/2011 berbicara tentang a. Penjelasan UU


Keperawatan b. Jabatan Fungsinal dan angka kredit c. Regitrasi Tenaga Medis d. Registrasi
Tenaga Kesehatan e. Penjelasan Iuran BPJS

5. Beban maksimum pada skin traksi adalah... kg a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7

6. Hari tembakau dunia diperingati tanggal a. 31 Januari b. 31 maret c. 31 April d. 31 Mei e. 31


juli

7. Berikut ini yang unshockable adalah a. VT b. VF c. PEA d. AF e. SVT

8. R normal terbalik di Lead a. I b. II c. III d. Avl e. aVR

9. "Itu bukan suami saya, suami saya masih hidup, barusan telp saya" merupakan pernyataan a.
Anger b. Denial c. Bergaining d. Depresi e. Menerima

10. Jarak dari Antecubiti ke manset adalah ... cm a. 1 b. 3 c. 5 d. 7 e. 9

11. Pasien mengalami luka bakar 30%, dengan berat badan 50kg berapa jumlah cairan yang
berikan dalam 16 jam selanjutnya pasien tersebut? a. 2000 b. 3000 c. 4000 d. 5000 e. 6000
12. Penurunan tekanan darah secara tiba-tiba yang disebabkan perubahan posisi disebut
hipotensi ... a. ortho tension b. othostatik c. othomalfution d. orthocirculation e. othopaedik 13.
Nilai CKMB pada pasien STEMI dikatakan meningkat apabila lebih dari ... U/L

a. 2,2 b. 2,3 c. 2,4 d. 2,5 e. 2,6

14. Lead II, III dan aVF menunjukan daerah a. Anterior b. Lateral c. Inferior d. Posterior e. Septal
15. Marka Jantung untuk pemeriksaan NSTEMI yang paling dianjurkan adalah a. Troponin I/T b.
CKMB c. SGPT d. SGOT e. IgG

16. Seorang perempuan berusia 27 th datang mengatakan sedang hamil, hasil Leopold
didapatkan TFU 26 cm. Berapa nilai estimasi kemungkinan usia kehamilan perempuan tersebut
a. 20 minggu b. 24 minggu c. 26 minggu d. 30 minggu e. 32 minggu

17. "bapak ibu, sesuai dengan kesepakatan kita minggu lalu, maka hari ini saya akan
menjelaskan tentang bahaya meroko bagi janin". pernyataan tersebut sesuai dengan etik ... a.
Justice b. Veracity c. Fidelity d. Responsibility e. beneficience

18. Untuk mengetahui bagian yang ada di bawah panggul adalah leopold .... a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e.
5

19. Di bawah ini adalah contoh metode promosi kesehatan yang bersifat interaksi hanya satu
arah antara penyampai dan penerima, kecuali …. a. Konseling b. Artikel c. Billboard d. Pidato e.
Petisi / resolusi

20. hari ibu diperingati tanggal ... a. 22 agustus b. 22 September c. 22 Oktober d. 22 November
e. 22 Desember

21. Bayi dikatang premature jika lahir dalam usia kehamilan kurang dari ... minggu a. 34 b. 35
c. 36 d. 37 e. 38

22. Prioritas pengajaran promosi kesehatan yang diberikan kepada klien seharusnya berdasar
pada …. a. Permintaan masyarakat b. Motivasi klien c. Sponsor d. Diagnosa keperawatan e.
Niat dan kesempatan yang ada pada stakeholder

23. Pasien laki laki usia 34 tahun sudah 3 hari dirawat dengan typus, pasien kamar mandi
sendiri, Memerlukan perawat 5-6 jam per hari. Apa ketergantungan pasien tersebut? a. Self care
b. High care c. Intensive care d. Intemediate care e. Intermiten care

24. Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal a. 4 Januari b. 4 Februari c. 4 Maret d. 4 April e. 4
Mei

25. Suntikan Vik K1 diberikan a. Sebelum Imunisasi Hepatitis B b. Setelah Imunisasi Hepatitis B
c. Segera setetelah bayi keluar d. Setelah palasenta keluar e. sebelum plasenta keluar

26. Salep atau tetes mata untuk pencegahan infeksi mata diberikan segera setelah proses IMD
dan bayi selesai menyusu, sebaiknya 1 jam setelah lahir. Apa nama salep tersebut? a.
Erithomisin b. Penisilin c. Gentamisin d. Amoxilin e. iodine
27. Yang merupakan faktor predisposisi di halusinasi adalah a. Faktor biokimia b. Faktor
perkembangan c. Faktor psikologis d. Perilaku e. Sosial budaya

28. bayi kehilangan panas badan akibat dekat benda yang memiliki suhu rendah a. koneksi b.
konveksi c. radiasi d. evaporasi e. konduksi

29. Tanda khas pada pasien dengan Tamponade Jantung dinamakan a. trias hemodinamik b.
trias hutington c. trias politika d. trias beck e. tias more

30. Seorang pasien hanya mampu melihat hurup dimana orang normal dapat melihatnya daari
60 meter, maka nilai visus nya adalah a. 60/6 b. 6/60 c. 60/60 d. 6/600 e. 60/600

31. penentuan, pengelompokkan, dan penyusunan macam-macam kegiatan yang dipeelukan


untuk mencapai tujuan, penempatan orang-orang (pegawai), terhadap kegiatan-kegiatan ini,
penyediaan faktor-faktor physik yang cocok bagi keperluan kerja dan penunjukkan hubungan
wewenang, yang dilimpahkan terhadap setiap orang dalam hubungannya dengan pelaksanaan
setiap kegiatan yang diharapkan. merupakan tujuan dari a. Pengkoordinasian (Coordinating) b.
Pendayagunaan (Empowering) c. Mengendalikan (Controlling) d. Perencanaan (Planning) e.
Pengorganisasian

32. Pakar manjemen yang paling populer adalah * a. George Terri b. Douglas c. Gillies d.
Hurchinsan e. Minetti

33. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014
b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45 Tahun 2014 c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
55 Tahun 2014 d. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2014 e. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014

34. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10), tampak sendi kaki,
dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau berjalan, tidak napsu makan,
tidak bisa tidur. Apakah hasil yang diharapkan pada kasus tersebut? a. napsu makan meningkat
b. bisa istiraat dan tidur c. melaporkan nyeri hilang d. tanda vital normal e. aktivitas tidak
terganggu

35. Berapakah jumlah cairan yang diperlukan untuk anak dengan usia 5 tahun dan berat badan
15 kg a. 1150 b. 1250 c. 1350 d. 1450 e. 1550 36. Indikator mutu pelayanan yag dihitung
berdasarkan tingkat kematian disebut a. BOR b. LOS c. TOI d. NDR e. BTO

37. Prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah a. mengukur
cakupan imunisasi b. Penemuan kasus c. pendidikan kesehatan tentang imunisasi d.
Pengobatan bayi sakit e. kunjungan rumah

38. Pada saat turun tangga, setelah menurunkan kruk pada anak tangga, maka langkah
selanjutnya adalah a. memajukan kaki yang sehat b. meluruskan bahu dengan kruk c.
memajukan kaki yang sakit d. mimindahkan berat badan pada kruk e. meluruskan kaki yang tidak
sakit
39. Jika diameter kolostomi 10cm, maka berapa cm seorang perawat harus membuat lobang
pada kolostomi bag a. 10,1 b. 10,2 c. 10,3 d. 10,4 e. 10,5

40. lingkar kepala bayi normal adalah... cm a. 31-35 b. 32-38 c. 35-39 d. 37 –

41 e. 39 -43 41. Seorang perawat yang melakukan visite keperawatan menemukan pasien dalam
kondisi tidak sadar serta tidak berespon terhadap suara dan nyeri. Monitoring EKG menunjukkan
pasien mengalami Pulseless Electrical Activity (PEA). Apakah prioritas tindakan yang harus
dilakukan perawat? a. Melakukan resusitasi jantung paru b. Menyiapkan pemasangan
pacemaker c. Mempersiapkan DC shock untuk defibrilasi d. Mempersiapkan DC shock untuk
kardioversi e. Menyiapkan pasien untuk prosedur angioplasty

42. Seorang perempuan berusia 30 tahun mempunyai dua orang anak, datang ke Puskesmas
diantar oleh suaminya bermaksud ingin menggunakan alat kontrasepsi, ada benjolan pada
payudara. Alat kontrasepsi apakah yang aman digunakan untuk pasien tersebut? a. Suntik
Depoprovera b. Implan c. Pil Kombinasi d. Mini Pil e. Tubektomi

43. Metode Kangguru merupakan metode yang dipergunakan untuk a. mempertahankan suhu
badan anak b. mempertahankan metabolisme basal

c. mempertahankan kontak bayi dan balita d. mempertahankan dukungan psikologis e.


mempertahankan emosi ibu

44. Tuan Rendi tinggal bersama istri dan 2 orang anaknya serta seorang pembantu beserta
keponakannya. Apakah jenis keluaga pada kasus tersebut? a. Commuter Married Family b.
Extended Family c. Nuclear Family d. Dyad Nuclear Family e. Reconstituted Nuclear Family

45. Jika tinggi badan pasien 165 cm, berapa panjang kruk yang harus dipersiapkan? a. 115 b.
120 c. 125 d. 130 e. 135

46. Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah ... derajat * a. 5 – 20 b. 10
– 25 c. 15 – 30 d. 20 – 35 e. 25 - 45

47. Seorang perawat akan menggunting kantung kolostomi, diketahui diameter lubang kolostomi
pasien 10cm Berapakah diameter pemotongan pada kasus tersebut * a. 10,2cm b. 10,3cm c.
10,4cm d. 10,5cm e. 10,6cm

48. Luka jaritan yang tidak nyambung disebut? * a. Regeneratif b. Malformasi c. Atrofi d.
Dehisiensi e. hypotropi

49. Seorang pasien perempuan berusia 30 tahun ditemukan pingsan di kamar mandi. Riwayat
hipertensi diketahui sejak 2 tahun yang lalu. Suara napas snoring dengan frekuensi napas 24
x/menit. Terlihat bibir kebiruan dengan denyut nadi 102 x/menit. apakah yang terjadi pada pasien
tersebut? a. Sumbatan karena cairan b. Sumbatan karena benda padat c. Hipoksia kronis

d. Kehilangan kesadaran e. Sumbatan total jalan napas


50. Seorang perempuan 32 tahun datang ke poliklinik untuk memeriksakan kehamilan
keempatnya. Menurut klien ia pernah mengalami 1x keguguran. Dari kasus diatas,bagaimana
rumusan riwayat kehamilan klien adalah? * a. G4P3A0 b. G4P2A1 c. G4P2A0 d. G43P2A1 e.
G4P1A0

51. Seorang laki-laki berusia 65 tahun sejak 3 hari yang lalu dirawat di ruang penyakit dalam
dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri, menjalar ke tangan kiri dan ke pungung, pasien tidak
bisa istirahat, tampak cemas. Apakah pendidikan kesehatan pada pasien tersebut? a. cara
minum obat b. manajemen nyeri c. kapan control d. makanan pada pasien jantung e. aktivitas
pada pasien jantung

52. BBL akan menoleh ke arah pipi yang disentuh. Bayi akan membuka mulutnya apabila
bibirnya disentuh dan berusaha untuk mengisap benda yang disentuhkan tersebut. a. rooting
reflex b. moro reflex c. Swallowing reflex d. Gag reflex e. Suckling reflex

53. Rangsangan puting susu pada langit-langit bayi menimbulkan refleks mengisap * a. rooting
reflex b. moro reflex c. Swallowing reflex d. Gag reflex e. Suckling reflex

54. hari epilepsi sedunia diperingati pada tanggal.. * a. 26 maret b. 26 april c. 26 mei d. 26 juni e.
26 juli

55. Jumlah cairan yang akan diberikan pada pasien adalah 2000ml, untuk 24 jam. Diberikan
mulai pukul 06.00, pada pukul 20, jumlah cairan tersisa 800ml. Berapa jumlah tetesan per menit
untuk jumlah cairan tersisa.

a. 21 tetes per menit b. 23 tetes per menit c. 25 tetes per menit d. 27 tetes per menit e. 29 tetes
per menit

56. Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin..% a. 0,3 b.
0,5 c. 0,7 d. 0,9 e. 0,11

57. Seorang perawat sedang memasukan kateter, pada saat ini tampak urine mulai keluar di
slang kateter. Apakah langkah selanjutnya a. memfiksasi kateter b. menyambungkan kateter
dengan urine bag c. memasukan kateter sepanjang 2 inchi d. menyuruh pasien narik napas
panjang e. memasang mengisi balon kateter dengan air

58. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar dan dibawa ke IGD dengan luas 20%,
dengan berat badan 50kg. Berapakah tetes permenit untuk 8 jam pertama pada kasus tersebut?
* a. 82 tetes per menit b. 84 tetes per menit c. 86 tetes per menit d. 88 tetes per menit e. 90 tetes
per menit

59. Perawat melakukan pemasangan NGT, pada saat ini perawat sudah memasukkan selang
sampai dengan tanda yg sdh di tentukan. Apakah tindakan keperwatan selanjutnya? a.
Mengecek Respon Pasien b. Memfiksasi Selang c. Memberikan Nutrisi d. Mengecek Selang e.
Menjepit Selang
60. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi dasar hukum untuk melakukan
akreditasi... a. Balai Pelatihan Kesehatan b. Kampus kesehatan c. Balai Pengobatan d. Rumah
sakit e. Puskesmas

61. Seorang pasien dewasa mengalami luka bakar seluas 25%, dengan berat badan 60kg.
Berapakah kebutuhan cairan selama 8 jam pertama pada kasus tersebut? * a. 2000ml b. 3000ml
c. 4000ml d. 5000ml e. 6000ml

62. Pelayanan Kesehatan berada di Meja Posyandu ke a. 1 b. 2 c. 5 d. 4 e. 3

63. Pasien mengalami luka bakar di perut dan dada .. berapa % luka bakarnya menurut rumus 9
a. 9 b. 15 c. 18 d. 27 e. 20

64. kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
dingin a. koneksi b. konveksi c. radiasi d. evaporasi e. konduksi

65. Ibu menyusui aman dengan menggunakan kontrasepsi a. Suntik Depoprovera b. Implan c.
Pil Kombinasi d. Mini Pil e. Tubektomi

66. Pasien mengalami luka bakar dengan kebutuhan cairan untuk 8 jam sebanyak 3000ml,
berapa tetes permenit jika faktor tetes 20 tetes per mililiter a. 120 b. 122 c. 124 d. 126 e. 128

67. Nilai CKMB pada pasien STEMI meningkat dan beratahan selama ... hari

a. 1 b. 2 c. 3 d. 5 e. 4

68. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi normalnya kurang dari.... a. 4 mg/dL b. 5 mg/dL c. 6
mg/dL d. 7 mg/dL e. 8 mg/dL

69. Organel sel yang berfugsi untuk memproduksi energi adalah * a. Lisosom b. Ribosom c.
Sitosom d. Nucleus e. mitokondria

70. Jika tinggi fundus uteri 24 cm, berapakah usia kehamilan dalam bulan a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7
71. kapan dilakukan kunjungan neonatal ke 2, setelah... hari a. 5 b. 2- 6 c. 3 – 7 d. 4 – 8 e. 5 - 9

72. Seorang kepala ruang sedang mengevaluasi catatan keperawatan yang dilakukan ketua tim
pada shift pagi, apakah fungsi manajemen yang sedang dijalankan a. Pengarahan b.
Perencanaan c. Pengawasan d. Pengorganisasian e. Pengkoordinasian

73. Dikatakan hipoglikemi apabila kadar gula arah kurang dari ....mg/DL a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e.
90
74. Virus COVID 19 berasal dari kota .....

a. Wuhan b. Peking c. Uygur d. Kanton e. Beijing

75. Peningkatan jumlah sel dengan ukuran sel yang sama adalah a. Hiperplasi b. Hipertropi c.
Atropi d. Distropi e. metaplasi

76. Kondisi yang terjadi akibat dari pembebatan atau pemasangan gip yang telalu kencang
adalah a. Atropi b. kehilangan sesasi c. Sindrom kompartemen d. Peningkatan suhu setempat e.
Emboli

77. Lead I, aVl, V5 dan V6 menunjukan daerah a. Anterior b. Lateral c. Inferior d. Posterior e.
Septal

78. "Bapak penyakitnya biasa saja, penyakit orang yang telah sepuh" ucapan perawat pada
pasien dengan MCI. Saat ditanya oleh pasien a. Nonmaleficence b. Beneficence c. Autonomy d.
Veracity e. Fidelity

79. Setelah melakukan Inisiasi Menyusui Dini bayi diberi suntikan Vit K dengan dosis ... mg a. 1
b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

80. Seorang pasien mengalami gangguan kesadaran akibat benturan kepala dengan benda
keras, terdengar grugling, apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut a. fingger swift b.
berikan osksigen c. suction d. batuk efektif e. intubasi

81. Tindakan yang dilakukan untuk menolong pasien dewas yang tersedak adalah a. Chest
Trust b. Back Blow c. Heimlich Manuver d. Resusitasi e. Finger Sweep

82. Seorang petugas triase bencana menemukan korban dengan fraktur tertutup pada lengan
serta vulnus laserasi dan perdarahan pada dahi akibat tertimpa reruntuhan rumah. Pasien masih
sadar dan dapat berjalan sendiri. Apakah kategori triase korban tersebut? a. Hitam b. Merah c.
Kuning d. Hijau e. Putih

83. Pada bayi baru lahir Kadar bilirubi akan kembali normal pada minggu ke... a. 1-2 b. 2-3 c. 3-
4 d. 4-5 e. 5-6

84. Tempat memukul tangan pada saat menolong bayi yang tersedak terletak di a. 2 cm atas
thorak b. di ruas tulang belakang c. di punggung bawah d. dipunggung atas e. diantara tulang
belikat

85. Pembesaran Jantung kesebalah kiri ditunjukan dengan adanya axis a. NAD b. RAD c. LAD
d. Ext LAD e. Ext RAD

86. Menggunakan orang orang untuk mencapai tujuan merupakan pemgertian dari... a.
Organisasi b. Administrasi c. Manajemen d. Kepemimpinan e. pengikut

87. apa tindakan keperawatan jika tampak air ketuban bercampur meconium a. cek nadi

b. Cek pernapasan c. lakukan suction d. miringkan bayi e. siapkan oksigen


88. Jarak antara bantalan kruk dengan ketiak adalah * a. 3 cm b. 4 cm c. 5 cm d. 6 cm e. 7 cm
89. Penyebaran typhoid melalui a. hygiene kurang b. pengunaan alat bersama c. cairan
terkontaminasi d. makan basi e. fecal oral

90. Jumlah nadi bayi baru lahir adalah ... kali per menit a) 110 – 150 b) 120 – 160 c) 130 – 170
d) 140 – 180 e) 150 – 200

91. Jika pasien tidak mau dirujuk, kapan kita menghentikan resusitasi bayi baru lahir, dan tidak
ada napas spontan dan denyut jantung .... menit setelah resusitasi a) 6 b) 8 c) 10 d) 12 e) 14

92. Seorang perempuan berusia 50 tahun di rawat di ruang penyakit dalam mendapatkan terapi
cairan Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi, berwarna merah, bengkak, hangat dan
nyeri. Kemudian perawat memindahkan tempat infusannya, apakah prinsip etik pada kasus
tersebut? a. Justice b. Do not harm c. Beneficience d. Responsibility e. Accountability

93. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi pada penyakit kardiovaskuler adalah * a. Hipertensi b.
diabetes mellitus c. jenis kelamin d. stress e. obesitas

94. Seorang perawat lupa memberikan obat injeksi, sebelum pasien pulang, apakan prinsip etik
yang dilangar pada kasus tersebut a. Confidentiality b. Non maleficience c. Veracity d. Fidelity e.
Justice

95. seorang anak lahir pada tanggal 20 Oktober 2018, sekarang tanggal 06 Maret 2020. Berapa
usia anak tersebut a. 1 tahun 2 bulan 16 hari b. 1 tahun 3 bulan 16 hari c. 1 tahun 4 bulan 16
hari d. 1 tahun 5 bulan 16 hari e. 1 tahun 6 bulan 16 hari

96. Abortus adalah keluarnya hasil konsepsi dibawah… minggu a. 22 b. 24 c. 26 d. 28 e. 30

97. Artemisinin Combination Therapy adalah pengobatan untuk a. Kusta b. Malaria c. Polio d.
Filariasis e. Gondok

98. Masa inkubabasi polio adalah … hari a. 7 – 11 b. 7 – 12 c. 7 – 13 d. 7 – 14 e. 7 – 15

99. Jangka waktu untuk menentukan Angka Kematian Ibu adalah …hari a. 28 b. 35 c. 42 d. 54 e.
60

100. Diketahui jumlah kematian ibu karena melahirkan pada tahun tersebut adalah 40 orang
sementara jumlah kelahiran hidup pada tahun tersebut adalah 800 bayi. Berapa kah Maternal
Mortality Rate nya (K=100.000 / per 100.000 penduduk) a. 0,5 b. 5 c. 50 d. 500 e. 5000
Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. C, grugring menunjukan adanya sumbatan karena cairan

2. B, pengobatan sedini mungkin merupakan pencegahan sekunder disamping early diagnosis.


3. C, Windshield Survey merupakan pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan
gambaran umum situasi dan keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan
penduduk setempat, tokoh masyarakat dan observasi lingkungan. Gambaran umum tersebut
dapat digunakan sebagai langkah awal dalam penentuan masalah yang ada di dalam suatu
wilayah tersebut. Baik masalah kesehatan maupun masalah maladaptive lainnya yang ada
dalam suatu wilayah.

4. D, Permenkes RI No 1796/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Registrasi Tenaga Kesehatan

5. C, beban maksimum skin traksi adalah 5 kg

6. D, 31 Mei diperingati sebagai hari tembakau sedunia

7. C, Indikasi untuk dilakukan DC Shock Adalah 1. Ventrikel Fibrilasi 2. Ventrikel Tachikardia 3.


Atrial Flutter 4. Atrial Fibrilasi 5. SVT

6. Torsade De Pointes

8. E, gelombang ekg normal, dan terbalik di aVR, jika aVR seperti lead I atau arahnya keatas,
maka ada pemasangan lead yang terbalik

9. B, pasien menolak atau menyangkal suaminya meninggal

10. B, jarak antecubiti ke manset adalah 3 cm

11. B, Rumus, 4 x bb x lb = 4 x 50 x 30 = 6000ml, itu adalh volume total selama 24 jam, untuk
mendapatkan volume untuk 16 jam, maka cairan total dibagi 2, sehingga jumlah cairannya
adalah 3000ml

12. B, Hipotensi ortostatik adalah penurunan tekanan darah yang terjadi tiba-tiba saat berubah
posisi dari telentang ke posisi duduk atau tegak. Hipotensi ortostatik lebih sering pada pasien
yang mengkonsumsi obat antihipertensi. Gejala seperti lemah tiba-tiba, pusing, terasa pingsan
dan pingsan dapat terjadi.

13. C, Pada infak miokard akut mioglobin cepat dilepas dibanding CK-MB dan Troponin dapat
dideteksi di dalam darah dalam waktu 2 jam, dan menghilang dalam waktu kurang dari 24 jam
setelah infark.

14. C, kelainan di lead II, III dan AvF merupakan kelainan pada jantung bagian inferior

15. A, Troponin merupakan molekul protein yang dilepaskan ke aliran darah ketika otot jantung
rusak karena serangan jantung atau penyakit jantung serius. Pemeriksaan troponin seringkali
dilakukan untuk mendiagnosis serangan jantung atau kondisi lain yang dapat menyebabkan
kerusakan jantung. Protein yang menjadi bagian dari otot jantung dan otot rangka ini terdiri dari
troponin I, troponin T, dan troponin C. Pada serangan jantung, terdapat gumpalan darah yang
menyumbat aliran darah dan oksigen ke otot jantung. Tanpa oksigen, sel otot jantung akan mati
dan melepaskan troponin ke dalam aliran darah. Semakin banyak kerusakan yang ada di
jantung, semakin besar pula jumlah troponin T dan I yang ada di dalam darah

16. D, rumus TFU x 8/7 = 26 x 8/7 = 29,7 = 30 minggu

17. C, Fidelity (Menepati janji) tanggung jawab besar seorang perawat adalah meningkatkan
kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk
mencapai itu perawat harus memiliki komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya
kepada orang lain

18. C, Pemeriksaan leopold Leopold 1: menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin yang
terletak di funsud uteri Leopold 2: menentukan bagian janin pada sisi kiri dan kanan ibu
(dilakukan mulai kahir trimester II) Leopold 3: menentukan bagian janin yang terletak di bagian
bawah uteru (dilakukan mulai akhir trimester II) Leopold IV: menentukan berapa jauh masuknya
janin ke pintu atas panggul (dilakukan bila usia kehamilan >36 minggu)

19. C, billboard merupakan bentuk komunikasi satu arah

20. E, hari ibu sedunia diperingati setiap tanggal 22 desember

21. D, bayi lahir kurang dengan kehamilan dari 37 minggu disebut premature

22. D, diagnose keperawatan prioritas sangat membantu untuk menentukan mana yang harus
ditangani terlebih dahulu atau mana yang paling penting untuk diketahui

23. D, intermediate care Kategori keperawatan klien menurut Swanburg (1999) terdiri dari : a.
Self-care, Klien memerlukan bantuan minimal dalam melakukan tindak keperawatan dan
pengobatan. Klien melakukan aktivitas perawatan diri sendiri secara mandiri. Biasanya
dibutuhkan waktu 1-2 jam dengan waktu rata-rata efektif 1,5 jam/24 jam. b. Minimal care, Klien
memerlukan bantuan sebagian dalam tindak keperawatan dan pengobatan tertentu, misalnya
pemberian obat intravena, dan mengatur posisi. Biasanya dibutuhkan waktu 3-4 jam dengan
waktu rata-rata efektif 3,5 jam/24 jam. c. Intermediate care, Klien biasanya membutuhkan waktu
5-6 jam dengan waktu rata-rata efektif 5,5 jam/24 jam. d. Mothfied intensive care, Klien biasanya
membutuhkan waktu 7-8 jam dengan waktu rata-rata efektif 7,5 jam/24 jam. e. Intensive care,
Klien biasanya membutuhkan 10-14 jam dengan waktu rata-rata efektif 12 jam/24 jam

24. B, Hari kanker sedunia jatuh pada tanggal 2 Februari

25. A, Pemberian suntikan vitamin K1 dapat dilakukan pada hari yang sama dengan pemberian
suntikan imunisasi hepatitis B ke-0. Pada bayi baru lahir, vitamin K1 disuntikkan ke otot paha kiri
bayi. Selanjutnya, diberikan jeda sekitar 1 jam untuk pemberian suntikan vaksin hepatitis B ke
otot paha kanan bayi. Jeda waktu ini diberikan agar manfaat pencegahan perdarahan dengan
pemberian vitamin K1 telah dapat diperoleh ketika dilakukan penyuntikan vaksin hepatitis B.
26. A, Dalam proses melahirkan normal maka semua bagian tubuh bayi akan melewati jalan
lahir ibu atau vagina ibu. Dalam proses ini kemungkinan ada banyak bakteri yang berasal dari
saluran reproduksi dalam, air ketuban dan air kencing. Karena itu setiap bayi yang lahir akan
menerima perawatan berupa salep Eritromisin yang dioleskan pada bagian mata.

27. B, Faktor predisposisi halusinasi terdiri dari a. Faktor Biologis : Adanya riwayat anggota
keluarga yang mengalami gangguan jiwa (herediter), riwayat penyakit atau trauma kepala, dan
riwayat penggunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (NAPZA). b. Faktor Psikologis,
Memiliki riwayat kegagalan yang berulang. Menjadi korban, pelaku maupun saksi dari perilaku
kekerasan serta kurangnya kasih sayang dari orang-orang disekitar atau overprotektif. c.
Sosiobudaya dan lingkungan, Sebahagian besar pasien halusinasi berasal dari keluarga dengan
sosial ekonomi rendah, selain itu pasien memiliki riwayat penolakan dari lingkungan pada usia
perkembangan anak, pasien halusinasi seringkali memiliki tingkat pendidikan yang rendah serta
pernahmmengalami kegagalan dalam hubungan sosial (perceraian, hidup sendiri), serta tidak
bekerja.

28. C, BBL dapat kehilangan panas tubuh melalui cara-cara berikut : 1. Evaporasi adalah jalan
utama bayi kehilangan panas. jika saat lahir tubuh bayi tidak segera dikeringkan dapat terjadi
kehilangan panas tubuh bayi sendiri. Kehilangan panas juag terjadi pada bayi yang terlalu cepat
dimandikan dan tubuhnya tidak segera dikeringkan dan diselimuti. 2. Konduksi adalah
kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi dengan permukaan yang
dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang temperaturnya lebih rendah dari tubuh bayi akan
menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila bayi diletakkan di atas benda-
benda tersebut. Contoh : - Menimbang bayi tanpa alas timbangan - Tangan penolong yang
dingin saat memegang BBL - Menggunakan stetoskop dingin untuk memeriksa BBL 3. Konveksi
adalah kehilangan panas tubuh yang terjadi saat bayi terpapar udara sekitar yang lebih dingin.
Bayi yang dilahirkan atau ditempatkan di dalam ruangan yang dingin akan cepat mengalami
kehilangan panas. Kehilangan panas juga terjadi jika terjadi konveksi aliran udara dari kipas
angin, hembusan udara melalui ventilasi atau pendingin ruangan. Contoh : - Membiarkan atau
menempatkan BBL di dekat jendela - Membiarkan BBL di ruangan yang terpasang kipas angin 4.
Radiasi adalah kehilangan panas yang terjadi karena bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yang mempunyai suhu tubuh lebih rendah dari suhu tubuh bayi. Bayi bisa kehilangan panas
dengan cara ini karena benda-benda tersebut menyerap radiasi panas tubuh bayi (walaupun
tidak bersentuhan secara langsung). Panas dipancarkan dari BBL, keluar tubuhnya ke
lingkungan yang lebih dinginn (Pemindahan panas antara 2 objek yang mempunyai suhu
berbeda) Contoh : - BBL dibiarkan dalam ruangan ber AC - BBL dibiarkan dalam keadaan
telanjang

29. D, trias beck adalah tanda klasik pada tamponade jantung. Hipotensi terjadi akibat
penurunan volume sekuncup, distensi vena jugularis akibat berkurangnya aliran balik vena ke
jantung, dan bunyi jantung menjauh akibat cairan yang berada di perikard.
30. B, orang normal mampu melihat dari jarak 60 meter sementara orang yang mengalami
gangguan penglihatan hanya mampu melihat dari jarak 6 meter maka visusnya adalah 6/60

31. C, Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen dan


pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai
dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan demikian hasil
pengorganisasian adalah struktur organisasi

32. A, George Terry lebih dikenal sebagai peneliti dan penulis karena karyanya. Principles of
Management adalah buku pertamanya yang membuat nama George Terry menjadi melegenda.

33. E, Sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 bahwa setiap Puskesmas
wajib untuk diakreditasi secara berkala paling sedikit tiga tahun sekali. Akreditasi merupakan
salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bekerjasama dengan BPJS, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71
tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional Pasal 6 ayat (2).
Tujuan utama akreditasi Puskesmas adalah untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja melalui
perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem manajemen mutu dan
sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta penerapan manajemen risiko, dan bukan
sekedar penilaian untuk mendapatkan sertifikat akreditasi.

34. C, skala nyeri 6, maka masalah keperawatannya adalah nyeri, sehingga evaluasi yang
diharapkan adalah pasien menyatakan nyeri hilang

35. B, Rumus, 10 kg pertama x 100, 5 kg kedua x 50 = 1250 ml

36. D, Net Death Rate (NDR) adalah angka kematian 48 jam setelah dirawat untuk tiaptiap 1000
penderita keluar. Indikator ini menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Nilai NDR yang
dianggap masih ditolelir adalah kurang dari 25 per 1000.

37. C, prevensi primer pada ibu yang belum mengimunisasikan anaknya adalah penyuluhan
tentang imunisasi

38. C, menurunkan kaki yang sakit, baru kemudian kaki yang sehat

39. C, diameter adalah 10 cm, maka diameter lobang kolostomi adalah 10+0,3cm = 10,3cm

40. B, Umumnya, bentuk kepala bayi akan bulat sempurna setelah 2-3 minggu dilahirkan. Untuk
ukurannya, bayi yang baru lahir biasanya akan memiliki ukuran lingkar kepala sekitar 33 – 35 cm.
Dan ukuran lingkar kepala bayi baru lahir yang masih dalam batas normal yaitu 32 – 38 cm

41. A, Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu keadaan
dimana masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon mekanik jantung
berkontraksi untuk menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur. Hal ini
ditandai dengan adanya gambaran aktivitas listrik pada monitor EKG, tetapi pasien tidak sadar,
tidak bernafas, dan tidak ditemukan denyut nadi pada perabaan arteri karotis.
Pada keadaan ini ventrikel masih berkontraksi tetapi tidak cukup kuat menimbulkan pulsasi yang
dapat diraba. PEA adalah keadaan gawat darurat yang tidak memerlukan anamnesis dan
pemeriksaan fisik lengkap. Penanganan PEA harus cepat dengan protokol resusitasi
kardiopulmonal yang baku meliputi RJP efektif pemberian obat-obatan berupa epinefrin dan
vasopressin serta identifikasi dan penanganan penyebab. Segera lakukan RJP sebanyak 5
siklus. RJP (30 kompresi dada: 2 ventilasi) dilakukan jika pada pasien belum terpasang
advanced airway (ETT). Jika pada pasien telah terpasang advanced airway, berikan ventilasi 8-
10 kali/menit sambil dilakukan kompresi dada 100 kali/menit.

42. E, Tubektomi merupakan pilihan untuk orang yang memiliki resiko atau pernah mengalami
pertumbuhan jaringan non fisiologi, kontrasepsi hormonal merupakan salah satu pemicu
terjadinya tumor.

43. A, Metode kanguru merupakan perawatan bayi dengan berat badan lahir rendah ( kurang
dari 2.500 gram ), terutama yang terlahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu. Bayi
dalam kondisi ini membutuhkan pengawasan khusus untuk mencegah hypothermia atau
keadaan dimana bayi mengalami cidera dingin akibat pengaturan suhu dalam sistem syaraf
pusatnya belum sempurna.

44. B, Keluarga besar (Inggris: Extended family) adalah satuan sosial yang terdiri dari keluarga
inti dan saudara sedarah, sering kali mencakup tiga generasi atau lebih. Kerabat jauh juga bisa
dimasukkan dalam anggota keluarga besar

45. C, tinggi badan 165 cm, maka panjang kruk adalah TB – 40 = 125 cm

46. C, Lebar lengkung lengan pada saat mengunakan kruk lengan adalah 15 – 30 derajat

47. B, 10,3cm, dimeter osteomy + 0,3

48. D, Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi yang telah dijahit secara primer.
Dehisensi luka menimbulkan dampak negatif baik bagi penderita, keluarga, maupun tenaga
kesehatan. Dampak bagi penderita antara lain infeksi dan perluasan luka yang diikuti oleh
penyulit.

49. B, snoring disebabkan karena adanya sumbatan oleh benda padat, seperti lidah yang
terjatuh

50. B, Hamil keempat = G4, Abortus 1 = A1, Partus berarti 2 kali = P2, jadi G4P2A1

51. B, pasien tampak cemas karena ada nyeri yang dirasakan sehingga dia memerlukan
pendidikan tentang manajemen nyeri

52. A, Refleks mencari ( rooting reflex ) Rooting reflex terjadi ketika pipi bayi diusap (dibelai) atau
di sentuh bagian pinggir mulutnya. Sebagai respons, bayi itu memalingkan kepalanya ke arah
benda yang menyentuhnya, dalam upaya menemukan sesuatu yang dapat dihisap.
53. E, efleks menghisap (sucking reflex), ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi
disentuh, bayi akan mulai menghisap. Refleks menghisap mulai muncul saat usia 32 minggu
kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur
biasanya belum bisa menghisap dengan baik

Reflek lain pada bayi

Refleks moro, Refleks moro biasanya muncul ketika bayi terkejut. Ketika bayi Anda terkejut
misalnya karena suara yang berisik atau gerakan yang terjadi secara tibatiba, bayi akan
mengeluarkan refleks ini. Bayi akan melakukan gerakan dengan memanjangkan lengan dan
menekuk kakinya. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan hingga usia 4 bulan. Asymmetric
tonic neck reflex ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan di sisi
yang sama. Sebaliknya, lengan pada sisi yang berlawanan akan ditekuk. Refleks ini muncul
sejak lahir dan bertahan hingga usia 2 bulan. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex),
refleks menggenggam pada bayi muncul ketika Anda menyentuh telapak tangannya. Bayi akan
menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam. Refleks ini muncul sejak lahir dan bertahan
hingga usia 3-4 bulan. Refleks Babinski, refleks Babinski muncul ketika Anda menggaruk telapak
kaki bayi Anda. Jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan terbuka.
Refleks ini menetap hingga usia 2 tahun. Stepping reflex, refleks ini juga dikenal dengan istilah
walking/dance reflex karena bayi terlihat seperti melangkah atau menari ketika ia diposisikan
dalam posisi tegak dengan kaki yang menyentuh tanah. Refleks ini muncul sejak lahir dan terlihat
paling jelas setelah usia 4 hari.

54. A, hari epilepsy seduini ajatuh pada tanggal 26 maret

55. D, (800/5000 x 7 x (24/10) = 26,7 tetes per menit dibulatkan menjadi 27

56. B, Lepaskan klem logam penjepit tali pusat dan masukkan ke dalam larutan klorin 0,5%.
Setiap barang atau benda yang kemungkinan bersentuhan dengan cairan tubuh pasien maka
didesinfeksi dengan klorin 0,5%, sementara perabotan dengan 0,05%.

57. C, memasukan 2 inchi bertujuan untuk mencegah terjadinya ruprur

58. B, Cara menjawab 4 x 20 x 50 = 4000 ml, karena resusitasi maka dibagi 2 sehingga untuk 8
jam pertama volume nya adalah 2000ml. 2000/500 x 7 x 3 = 4 x 21 = 84 tetes per menit

59. D, setelah sampai pada tanda sampai dimana memasukan selang, maka langkah selanjutnya
adalah mengecek selang apakah sudah masuk ke lambung atau belum

60. E, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 menjadi dasar hukum untuk
melakukan akreditasi puskesmas

61. B, Rumus 4xLBxBB 4 x 25 x 60 = 6000ml, karena yang ditanyakan untuk 8 jam pertama
maka jumlah total cairan dibagi 2. Jadi kebutuhan cairan nya adalah 3000ml per 8 jam pertama
62. C, Posyandu dilaksanakan sebulan sekali yang ditentukan oleh kader, tim penggerak PKK
desa/kelurahan serta petugas kesehatan dari puskesmas, dilakukan pelayanan masyarakat
dengan system 5 meja yaitu : meja 1 : pendaftaran. meja 2 : penimbangan meja 3 : pengisian
kms meja 4 : penyuluhan perorangan berdasarkan kms. meja 5 : pelayanan KB dan; Kesehatan

Pelayanan di meja 5 berupa: Imunisasi Pemberian vitamin a dosis tinggi berupa obat tetes ke
mulut tiap bulan februari dan agustus. Pembagian pil atau kondom Pengobatan ringan.
Konsultasi KB-kesehatan

Petugas pada meja 1 s/d 4 dilaksanakan oleh kader Posyandu sedangkan meja 5 merupakan
meja pelayanan (kader, jurim, bindes, perawat dan petugas KB).

63. C, dada dan perut menuru rule of nine berjumlah 18%

64. E, Konduksi adalah kehilangan panas tubuh melalui kontak langsung antara tubuh bayi
dengan permukaan yang dingin. Meja, tempat tidur, atau timbangan yang temperaturnya lebih
rendah dari tubuh bayi akan menyerap panas tubuh bayi melalui mekanisme konduksi apabila
bayi diletakkan di atas benda-benda tersebut.

65. D, Kontrasepsi pil ini harus dikonsumsi setiap hari dan pada waktu yang sama, dan apabila
lupa satu pil saja maka kegagalan dari metode kontrasepsi ini menjadi lebih besar. Kesuburan
segera kembali jika pemakaian kontrasepsi ini dihentikan. Beberapa efek samping yang dapat
muncul adalah jerawat, peningkatan/penurunan berat badan dan gangguan haid. Kontrasepsi pil
aman dan dapat dikonsumsi oleh ibu yang menyusui setelah 6 minggu pasca persalinan, dan
pada ibu yang tidak menyusui maka pil dapat dikonsumsi segera setelah persalinan.

66. D, 3000/500 x 7 x 24/8 = 6 x21= 126 tetes per menit

67. C, CK-MB akan ↗ 4 - 6 jam setelah onset nyeri dada pada pasien IMA, mencapai puncak
dalam 12 sampai 24 jam, dan kembali ke kadar awal dalam waktu 2-3 hari

68. B, Pada bayi baru lahir, kadar bilirubin normal seharusnya di bawah 5 mg/dL. Namun, tidak
sedikit bayi baru lahir yang memiliki kadar bilirubin melebihi kadar tersebut. Untuk sebagian
kasus jaundice ringan pada bayi baru lahir, tidak dibutuhkan terapi khusus atau tindakan medis

69. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome, mitochondrion,


plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup,
selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis
kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil energy. Mitokondria mempunyai dua lapisan
membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam
ada dalam bentuk lipatanlipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria
terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, tempat beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang
mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.
70. E , rumus TFU x 2/7 = 48/7 = 6,8 bulan dibulatkan menjadi 7 bulan 71. C, Waktu
pemeriksaan BBL: a. Setelah lahir saat bayi stabil (sebelum 6 jam) b. Pada usia 6-48 jam
(kunjungan neonatal 1) c. Pada usia 3-7 hari (kunjungan neonatal 2) d. Pada usia 8-28 hari
(kunjungan neonatal 3)

72. C, Pengawasan adalah proses dalam menetapkan ukuran kinerja dan pengambilan tindakan
yang dapat mendukung pencapaian hasil yang diharapkan sesuai dengan kinerja yang telah
ditetapkan tersebut.

73. B, Hipoglikemia adalah kondisi ketika kadar glukosa (gula darah) berada di bawah normal.
Umumnya, seseorang dianggap mengalami hipoglikemia saat kadar gula darahnya kurang dari
60 mg/dl. Hipoglikemia adalah salah satu komplikasi akut pada pengidap diabetes dan umumnya
berkaitan dengan penggunaan obat dari golongan sulfonilurea (glibenclamide, gliklazida,
glimepiride, glipizide, dan tolbutamide) atau insulin.

74. A, kota wuhan

75. A, Hiperplasi adalah peristiwa meningkatnya jumlah sel yang terjadi pada organ tertentu
akibat peningkatan proses mitosis dan dengan ukuran yang sama.

76. C, Sindrom kompartemen adalah kondisi yang terjadi akibat meningkatnya tekanan di dalam
kompartemen otot, sehingga dapat mengakibatkan cedera di dalam kompartemen otot yang
meliputi jaringan otot sendiri, pembuluh darah, dan saraf. Kompartemen otot dikelilingi oleh
lapisan atau membran, disebut fascia, yang tidak dapat mengembang. Sehingga pembengkakan
dalam kompartemen akan meningkatkan tekanan di dalamnya. Kondisi ini dapat menyerang
bagian tangan, lengan, bokong, tungkai, dan kaki. Kebanyakan penderita lebih sering
mengalaminya di bagian lutut ke bawah. Kondisi ini harus segera ditangani untuk menghindari
risiko iskemia dan nekrosis (kematian jaringan).

77. B, Posisi kelainan dan lead yang terlibat

78. D, Veracity (Kejujuran) nilai ini bukan cuman dimiliki oleh perawat namun harus dimiliki oleh
seluruh pemberi layanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setia klien untuk
meyakinkan agar klien mengerti. Informasi yang diberikan harus akurat, komprehensif, dan
objektif. Kebenaran merupakan dasar membina hubungan saling percaya. Klie memiliki otonomi
sehingga mereka berhak mendapatkan informasi yang ia ingin tahu.

79. A, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan bahwa Vitamin K harus


diberikan kepada semua bayi yang baru lahir sebagai dosis tunggal intramuskuler 0,5-1 mg. Cara
termudah dan paling dapat diandalkan untuk memberi bayi vitamin K adalah dengan injeksi.

80. C, grugling menunjukan adanya sumbatan karena cairan, maka tindakan utamanya adalah
suction

81. C, Heimlich maneuver adalah istilah pertolongan pertama dan darurat untuk membantu orang
yang tersedak dengan menekan perutnya kuat-kuat. Gerakan ini akan menghasilkan tekanan
besar pada perut dan dada orang tersebut sehingga objek yang tersangkut di saluran napas
dapat terlepas keluar

82. C, Jenis Triase IGD Dalam sistem triase IGD, ada 4 kategori warna. Empat kategori warna
tersebut memiliki arti masing-masing yang disesuaikan dengan kondisi pasien, yaitu:

1. Kategori merah, Pasien dengan kategori merah adalah pasien prioritas pertama (area
resusitasi) yang butuh pertolongan segera. Kriteria pasien yang masuk dalam kategori ini
adalah mengalami kondisi kritis yang membutuhkan pertolongan medis segera.

2. Kategori kuning, Pasien dalam kategori kuning merupakan prioritas kedua (area
tindakan) yang juga membutuhkan pertolongan segera. Hanya saja, pasien yang termasuk
kategori ini tidak dalam kondisi kritis.

3. Kategori hijau, Kategori ini termasuk dalam prioritas ketiga (area observasi). Pasien
dalam kategori ini umumnya mengalami cedera ringan dan biasanya masih mampu berjalan
atau mencari pertolongan sendiri.

4. Kategori hitam, Kategori hitam hanya diperuntukkan bagi pasien yang sudah tidak
mungkin ditolong lagi atau sudah meninggal.

83. B, Pada bayi normal, umumnya kadar bilirubin akan mengalami peningkatan di hari ke-2
sampai ke-3 dan mencapai puncaknya di hari ke-8 (terhitung semenjak bayi dilahirkan).
Selanjutnya di hari ke-9 berangsur-angsur turun kembali menuju angka normal (10 mg/dL)

84. E, Gunakan tumit telapak tangan untuk memukul di antara kedua tulang belikat bahu anak
sebanyak lima kali.

85. E, Deviasi aksis kiri/Left Axis Deviation (LAD) merupakan gambaran yang didapat dari hasil
rekam listrik jantung atau elektrokardigram (EKG). Normalnya aksis jantung berada di antara -30
derajat sampai +90 derajat, pada LAD aksis jantung bergeser menjadi -30 derajat sampai -90
derajat. Penyebabnya dapat akibat adanya penebalan dinding otot bilik jantung kiri (hipertrofi
ventrikel kiri), blokade listrik di cabang berkas jantung kiri, infark jantung (serangan jantung)
bagian bawah (inferior), penyakit jantung bawaan maupun variasi normal dari letak jantung dan
lain sebagainya.

86. C, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala sesuatu yang
dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna mencapai tujuan atau
target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif menggunakan sumber daya
yang tersedia.

87. B, selalu gunakan prinsip ABC, sehingga cek jalan napas pasien

88. C, Jarak antara bantalan dengan ketiak adalah 5 cm

89. E, Cara penularan bakteri penyebab demam tifoid sering disebut dengan istilah fecal-oral
transmission. Artinya, penyakit tipes disebarkan lewat tinja penderita, yang kemudian
mengkontaminasi sumber air, air minum, atau makanan yang dikonsumsi oleh orang lain.
90. B, Pemeriksaan fisik bayi baru lahir di bagian jantung meliputi pemeriksaan detak dan suara
jantung menggunakan Denyut jantung normal bayi yang baru lahir berkisar antara 120 sampai
160 denyut per menit.

91. C, Jika tidak mau dirujuk & tidak berhasil 1. Sesudah 10 menit bayi tidak bernapas spontan
dan tidak terdengar denyut jantung pertimbangkan menghentikan resusitasi. 2. Konseling. 3.
Pencatatan & Pelaporan

92. C, beneficience karena menguntungkan bagi pasien

93. C, faktor yang dapat dimodifikasi seperti hipertensi, Diabetes Melitus, Dislipidemia (kadar
lemak dalam darah terlalu tinggi atau terlalu rendah), kurang aktivitas fisik, diet tidak sehat, dan
stres.

94. B, perawat melanggar prinsi etik nonmaleficience, tidak merugikan

95. C, 06 Maret 2020 - 20 Oktober 2018

96. A, Abortus adalah berakhirnya kehamilan yang disebabkan oleh akibat-akibat tertentu, pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu untuk
hidup di luar kandungan

97. B, Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh sporozoa genus plasmodium.
Terapi yang sering digunakan adalah ACT (artemisinin combination therapy) yang berguna untuk
membunuh semua stadium parasit yang ada di dalam tubuh.

98. C, Masa inkubasi polio (waktu dari terinfeksi virus hingga munculnya gejala) berkisar 5-35
hari, dengan rata-rata 7-14 hari. Demam, sakit kepala, nyeri tenggorokan, nyeri perut, dan
kelelahan, adalah gejala awal yang dapat ditemukan. Seminggu kemudian, beberapa penderita
dapat menunjukkan gejala-gejala yang mengarah pada kelumpuhan otot, yaitu hilangnya refleks,
nyeri atau lemah otot yang parah, dan anggota badan terkulai.

99. C, World Health Organization (WHO) memiliki beberapa istilah berbeda terkait dengan AKI.
Istilah pertama adalah maternal death – atau kematian ibu, yang didefinisikan sebagai “kematian
yang terjadi saat kehamilan, atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan, tanpa
memperhitungkan durasi dan tempat kehamilan, yang disebabkan atau diperparah oleh
kehamilan atau pengelolaan kehamilan tersebut, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan atau
kebetulan” (WHO, 2004).

100. E, MMR = AKI = Angka kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu oleh sebab kehamilan/
melahirkan/ nifas (sampai 42 hari post partum) per 100.000 kelahiran hidup

MMR (Maternal Mortality Rate):

Jumlah kematian Ibu ------------------------------ x 100.000 Jumlah kelahiran hidup


SOAL II

1. Seorang laki-laki berusia 35 tahun mudah lelah dan sesak saat beraktivitas, sering terbangun,
edema, pasien sering bertanya tentang penyakitnya, tampak gelisah. TD 110/70 mmHg,
frekuensi nadi 62x/mnt, frekuensi nafas 28x/mnt. Suhu 36.50C. Gambaran Axis Jantung Left Axis
Deviation (LAD). Apakah kriteri hasil yang diharapkan pada kasus tersebut? a. Kecemasan
hilang b. Beraktivitas dengan batasan minimal c. Curah jantung dalam batasan normal d.
Gangguan perfusi jaringan tidak terjadi e. Pasien memahami cara perawatan pasien dengan
gagal jantung
2. Tanda hipoksia kronis dengan inspeksi dapat terlihat dari.. a. Mata b. Telinga c. Jari d.
Bentuk dada e. Cara berjalan

3. Karotenoid memberikan warna a. Hijau b. Kuning c. Hitam d. Abu e. Ungu

4. Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien sedang menjalankan terapi dialisa 2 (dua) x dalam
seminggu, edema positif 2 pada ekstremitas, kulit berwarna kehitaman dan gatal, volume urine
450 cc/24 jam, berat badan pasien 56,8 kg. Hasil Tekanan darah 160/90mmHg, frekuensi nadi
84x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 36,60C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada
kasus tersebut? a. Gangguan citra diri b. Pola nafas tidak efektif c. Kelebihan volume cairan d.
Kerusakan integritas kulit e. Gangguan pemenuhan nutrisi

5. Wajah khas pada pasien dengan gagal ginjal dinamakan a. Moon face b. Sunset phenomena
face c. Full moon face d. Mask face e. Half face

6. Tinggi badan 165 dengan berat badan 68kg, berapa IMT pasien tersebut? a. 24,98 b. 25,98 c.
26,98 d. 27,98 e. 28,98

7. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat dengan keluhan mudah lelah saat beraktivitas.
Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sering terjaga saat tidur karena sesak,
distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas bawah. Tekanan
Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu 36.50C. Apakah
tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Batasi aktivitas b. Batasi intake cairan
c. Monitor intake output d. Kolaborasi pemberian oksigen e. Kaji tingkat pengetahuan pasien

8. Albumin diproduksi oleh.. a. Supra renal b. Hati c. Intestine d. Paru e. Colon

9. Kekurangan albumin pada pasien post operasi kemungkinan menyebabkan a. Malformasi b.


Ununion c. Dehisiensi d. Infeksi sekunder e. Syok septic

10. Kadar normal bilirubin dalam darah berkisar 3,5 sampai dengan …. Mg/dL a. 4,0 b. 4,5 c. 5,0
d. 5,5 e. 6,0

11. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12, ada retraksi dinding
dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi fowler,
terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 103 x/mnt, frekuensi napas 28
x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah keperawatan yang tepat? a. Gangguan pola tidur b. Pola
nafas tidak efektif c. Gangguan pertukaran gas d. Bersihan jalan nafas tidak efektif e.
Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi

12. Pasien mengeluhkan nyeri pada area insersi infusan. Tampak daerah radialis berwarna
merah, bengkak, hangat dan nyeri. Apakah intervensi keperawatan prioritas pada kasus
tersebut? a. Memasang iv catheter di tempat baru b. Mengompres hangat daerah insersi c.
Memperlambat tetesan infus d. Mengubah posisi tangan e. Menghentikan infus
13. Seorang laki-laki berusia 34 tahu dibawa ke ruang IGD karena luka bakar. Hasil pengkajian
didapatkan, kulit wajah melepuh, rambut alis terbakar. GCS 15, pasien tampak mengerang
dengan suara yang serak. TD 110/80mmHg, frekuensi nadi 105x/menit, frekuensi napas
28x/menit, suhu 37,5oC. Apakah apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Kaji tingkat
nyeri b. Hitung luas luka bakar c. Kaji kepatenan jalan napas d. Berikan oksigen 2 liter/menit
e. Berikan cairan RL 20 tetes/menit

14. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD direncanakan akan diberikan cairan
2000cc dalam 8 jam. Berapakah tetesan per menit yang diberikan pada kasus tersebut? a. 83 b.
84 c. 85 d. 86 e. 87

15. Seorang laki-laki berusia 34 tahun datang ke UGD dengan keluhan mencret. Hasil
pengkajian diketahui frekuensi 10x per hari, perut dirasaakan nyeri melilit dengan skala 4 (0-10)
yang datang sekali kali, mual muntah, kejadian sejak 3 hari yang lalu. Pasien tampak lemah,
menyatakan tidak bisa tidur, turgor kulit kurang baik. TD 100/65mmHg, frekuensi nadi 95x/menit,
frekuensi napas 22x/menit, suhu 38,50C. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kakus
tersebut? a. Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan b. Kekurangan cairan dan elektrolit c.
Gangguan pola tidur d. Hipertermi e. Nyeri

16. Seorang laki-laki berusia 47 tahun baru saja tiba di IGD mengeluh nyeri dada. Hasil
pengkajian didapatkan nyeri menjalar ke lengan kiri, disertai sesak napas dan terasa seperti
dibebat, keringat dingin, nyeri berlangsung kurang lebih 25 menit dengan skala 6 (0-10). Apakah
tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Berikan oksigen b. Auskultasi jantung

c. Rekam EKG 12 lead d. Pemeriksaan tanda-tanda vital e. Pengkajian lengkap riwayat


penyakit pasien

17. Seorang perempuan berusia 38 tahun di rawat ruang IGD dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian didapatkan pasien tampak lelah, duduk dengan posisi orthopnea, batuk
produktif dan susah dikeluarkan, keluarga mengatakan memiliki riwayat bronchitis, ronkhi basah
basal di kedua lapang paru, mengeluh sulit tidur. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan frekuensi
nadi 102x/menit, frekuensi nafas 26x/ menit, TD 110/70 mmHg, suhu 37,4oC. Apakah evaluasi
keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Sekret encer b. ADL mandiri c. Tidur 8 jam
sehari d. Tanda vital normal e. Suara paru vesikuler

18. Seorang laki-laki berusia 48 tahun di rawat di ruang penyakit dalam dengan post infark
miokard 2 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan keluhan nyeri tidak ada. Perawat sedang
mengajarkan dan memotivasi pasien untuk melakukan latihan kaki dan ambulasi sesuai dengan
program. TD 130/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,4oC.
Apakah tujuan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Mengurangi nyeri b. Mencegah
konstipasi c. Mencegah luka tekan d. Mencegah serangan jantung berulang e. Mencegah deep
vein thrombosis (DVT)

19. Seorang laki-laki berusia 55 tahun sedang mejalani transfusi darah whole blood 250 ml. Tiba-
tiba pasien mengatakan sesak napas, dada terasa berat dan terlihat gelisah. Manakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut? a. Posisi tidur semi fowler b. Hentikan transfusi darah c. Berikan
oksigen per nasal kanul d. Observasi tanda vital e. Hubungi dokter

20. Seorang perempuan berusia 45 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan luka
di kaki yang tidak sembuh sembuh, tampak luka berwarna kekuningan, mengeluarkan bau yang
khas, pasien tampak kurus, napsu makan turun, IMT 20, pasien mengatakan sering pusing, TD
100/70 mmHg, frekuensi nadi 94x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,4°C. Apakah
intervensi keperawatan prioritas pada kasus tersebut ? a. Lakukan pemasangan infus b.
Perbaiki kebutuhan nutrisi c. Perhatikan asupan cairan d. Lakukan perawatan luka e. Pantau
TTV setiap 4 jam

21. Seorang perempuan usia 30 tahun post operasi uretrolithotomy hari pertama, pasien
mengeluh nyeri daerah operasi, skala 6 (0-10) pusing, mual, perut terasa kembung dan merasa
lemas, suhu tubuh 38,1 ºC, tekanan darah 100/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
napas 22x/menit, leukosit 11.000mm3, Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut? a. Nyeri akut b. Hipertermia c. Risiko cidera d. Intoleransi aktivitas e. Risiko
penyebaran infeksi

22. Pernapasan diamana ada periode apneu diatara napas cepat disebut a. Kussmaul b. Biot
c. Eupnea d. Cheyne-Stoke e. Hyperventilasi

23. Pola napas seperti gambar berikut adalah a. Kussmaul b. Biot c. Eupnea d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi 24. Seorang laki-laki berusia 42 tahun dengan keluhan badan lemah. Pasien
tampak lemah capillary refill time 3 detik, pernapasan kusmaul, napas bau. TD 110/80mmHg,
frekuensi nadi 105x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 36,9oC. AGD Ph 7,2, PCO2: 45
mmHg HCO3: 15 mmol, PO2 80mmHg, saturasi O2 90%, Gula Darah Sewaktu 340 Apakah
intervensi yang tepat pada kasus tersebut ? a. Kolaborasi pemberian insulin b. Lakukan
senam kaki DM c. Memberi oksigen d. Berikan minum e. Atur diit pasien

25. Seorang laki-laki berusia 30 tahun di dengan keluhan patah tulang paha kanan terbuka tadi
pagi. Pasien tampak meringis, perdarahan sudah berhenti dan luka sudah ditutup, pasien sudah
dibidai dengan 8 ikatan, deformitas. TD 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi
napas 19 x/menit, suhu 37,3oC. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut ? a.
Pemeriksaan rontgen b. Kolaborasi pemberian analgetik

c. Anjurkan teknik relaksasi nafas dalam d. Istirahatkan daerah yang patah e. Pasang infus 2
jalur

26. Bunyi yang ditimbulkan karena pergeseran antara tulang pada fraktur adalah a. Deformitas
b. Krepitasi c. Creckles d. Sonor e. Redup
27. Bunyi auskultasi pada jantung yang disebabkan karena anemia adalah a. Gallop b. Murmur
c. Friction rub d. Krepitasi e. Tumpul

28. Seorang laki-laki berusia 33 tahun datang dibawa oleh polisi ke IGD karena kecelakaan
lalulintas. Hasil pengkajian didapatkan ada kecurigaan patah tulang dasar tengkorak, GCS 8,
neck colar sudah terpasang, terdengar suara napas “gurgling”, akral dingin, TD 90/70mmHg,
frekuensi napas 30x/menit, frekuensi nadi 101x/menit, tekanan, suhu 37,3oC, saturasi O2 94%.
Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Melakukan suction b. Memasang infus 2
jalur c. Memberikan oksigen dengan NRM d. Buka jalan napas dengan Jaw Thrust e.
Melakukan pemeriksaan analisa gas darah

29. Yang bertanggung jawab untuk lapang pandang adalah syaraf nomor a. I b. II c. III d. IV e. V
30. Tindakan perkusi pada limpa akan menimbulkan suara a. Flatness b. Dullness c. Resonance
d. Hyperresonance e. Tymphani

31. Seseorang perempuan berusia 30 tahun dengan keluhan sesak napas dan batuk berdahak
yang sulit keluar. Sebelumnya pasien sering mengeluh sesak saat beraktivitas dan pasien
memang mempunyai riwayat menderita asma, wheezing dan retraksi otot interkosta. TD 100/70
mmHg, frekuensi napas 32 x/menit, frekuensi nadi 105 x/menit, suhu 360C, ada. Apakah
implementasi keperawatan mandiri prioritas pada kasus tersebut? a. Memposisikan semi fowler

b. Memberikan pasien bronkodilator c. Memberikan pasien oksigen nasal kanul d. Memberikan


pasien oksigen masker rebreathing e. Memberikan pasien oksigen masker non rebreathing

32. Seorang laki-laki usia 50 tahun dirawat di ruang High Care Unit (HCU) dan direncanakan
akan diberikan cairan sebanyak 3000 cc untuk sehari semalam. Berapa tetes per menit cairan
yang harus diberikan pada kasus tersebut? a. 40 b. 42 c. 44 d. 46 e. 47

33. Seorang pasien tergeletak di tempat tidur, tidak sadarkan diri, setelah mengamanakan diri
dan pasien, perawat mengecek respon pasien dan tidak ada respon. Apakah tindakan prioritas
pada kasus tersebut? a. Mengaktifkan code blue system b. Memeriksa nadi karotis pasien c.
Memeriksa kesadaran pasien d. Memberikan kompresi 30:2 e. Memberikan nafas buatan

34. Seorang laki-laki dirawat dengan keluhan bengkak di seluruh tubuh. Pasien dianjurkan untuk
menjalani hemodialisa akan tetapi belum dilaksanakan karena biaya, pasien tampak lemas,
pasien mengatakan napas terasa berat, napsu makan berkurang, terjadi peningkatan JVP. TD
160/90 mmHg, frekuensi nadi 88x/menit, frekuensi napas 22x/menit, suhu 38oC. Apakah
masalah keperawatan utama pada pasien tersebut? a. Hipertermia b. Intoleransi aktifitas c.
Gangguan pola nafas d. Kelebihan volume cairan e. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

35. Seorang wanita dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas, badan
lemah. Hasil pengkajian pasien memiliki riwayat Diabetes Melitus (DM) tipe 2 dengan komplikasi
ketoasidosis diabetik. Hasil Analisa Gas Darah (AGD) pH 7,2 , PaCO2 30 mmHg, HCO3 18
meq/L. Apakah keadaan yang terjadi pada kasus tersebut? a. Asidosis metabolic b. Alkalosis
campuran c. Alkalosis metabolik d. Asidosis respiratorik e. Alkalosis respiratorik

36. Seorang perempuan berusia 38 tahun dirawat di ruang IGD dengan keluhan nyeri dada hebat
sebelah kiri secara tiba-tiba. Pasien tampak cyanosis pada bibir dan kuku. Hasil
pemeriksaan menunjukkan tekanan darah 150/90mmhg, frekuensi nadi 108x/menit, frekuensi
napas 28x/menit. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Menganjurkan pasien
menarik nafas dalam b. Kolaborasi pemberian cairan intravena c. Memberikan oksigen 4 liter
per menit d. Mengatur posisi semi Fowler e. Melakukan perekaman EKG

37. Seorang perawat akan melakukan pemasanga infus pada pasien dewasa yang mengalami
dehidrasi akibat mencret. Setelah melakukan desinfeksi, perawat menusuk IV catheter pada
vena pasien. Tampak darah keluar dan masuk ke penampungan IV catheter. Apakah tindakan
yang dilakukan oleh perawat selanjutnya? a. Menekan vena supaya darah tidak tumpah b.
Masukkan seluruh kateter dan tarik bagian jarumnya c. Menarik bagian jarumnya sambil kateter
didorong masuk d. Menarik jarumnya dan sambungkan dengan selang infuse e. Mengalirkan
cairan agar darah dalam kateter tidak membeku

38. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena tersiram air panas ketika
memasak air. Hasil pengkajian pasien mengalami luka bakar pada daerah ½ dada dan ½ perut,
berat badan 50 kg. Berapakah ml cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut? a. 1800 b.
2400 c. 2800 d. 3200 e. 3600

39. Seorang wanita berusia 56 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak
napas. Hasil pengkajian diketahui pasien dirawat sejak 2 hari yang lalu, pasien menyatakan nyeri
dada saat menarik napas. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi 105x/menit, frekuensi napas
28x/menit, suhu 38,1oC. Rontgen terlihat adanya penumpukan cairan pada rongga pleura dextra.
Apakah kemungkinan hasil perkusi dada kanan pada kasus tersebut? a. Pekak b. Sonor c.
Redup d. Tympani e. Hipersonor

40. Laki-laki berusia 50 tahun dirawat di bangsal dewasa karena menderita stroke. Kesadaran
menurun, dari pengkajian GCS didapatkan data saat dipanggil baru membuka mata, ketika
ditanya tahun berapa sekarang menjawab tahun 2009 padahal sekarang tahun 2020, pada
pengkajian motorik tangannya berusaha menjauh sumber nyeri ketika dirangsang dengan nyeri.
Berapakah nilai GCS pasien pada kasus tersebut? a. 14 b. 13 c. 12 d. 11 e. 10

41. Nilai normal HbA1C adalah a. 4,5 – 5,5 b. 4,5 – 5,6 c. 4,5 – 5,7 d. 4,5 – 5,8 e. 4,5 – 5,9
42. Dikatakan pre diabetes apabila nilai HbA1c nya a. 5,7 – 6,5% b. >6,5% c. <6,5 d. >7% e. >8
43. Seorang perawat memeriksa oedema pada kaki, dan diketahui dari pemeriksaan bahwa
oedema kembali dalam beberapa detik dengan kedalaman 4 mm, maka dia menuliskan di
catatan a. 1+ b. 2+ c. 3+ d. 4+ e. 5+
44. Dapat melakukan rom secara penuh dan melawan gravitasi tetapi tidak dapat melawan
tekanan, maka kekuatan ototnya adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 45. Kadar ureum dikatakan
normal jika ada dalam rentang 2.5 sampai dengan … mmol/L a. 7,0 b. 7,1 c. 7,2 d. 7,3 e. 7,4

46. Posisi yang tepat untuk pasien dengan Perdarahan Intra Serebral adalah a. Pronasi b.
Head up c. Supinasi d. Semi fowler e. Trendelenburg

47. Seorang laki-laki berusia 56 tahun diantar ke IGD oleh keluarganya dengan keluhan nyeri
dada menjalar ke tangan kiri hingga punggung. Hasil pengkajian pasien tampak pucat dan
ekstremitas dingin. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi 115 x/menit, , frekuensi napas 24 x/menit
suhu 36,7°C. Gambaran EKG ST elevasi di lead II, III dan aVf, terpasang oksigen 4 liter per
menit, saturasi 96%. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Memberikan
oksigen sesuai kebutuhan pasien b. Menganjurkan pasien untuk tirah baring c. Memberikan
agent anti nyeri d. Melatih nafas dalam e. Merekam EKG

48. Seorang laki-laki berusia 40 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mual dan
muntah sejak 5 hari yang lalu. Hasil pengkajian didapatkan warna kulit kulit kuning, sklera
kuning, nyeri tekan ulu hati, terdapat pembesaran hati.Apakah pemeriksaan laboratorium
prioritas pada kasus tersebut? a. SGPT, SGOT. b. Bilirubin c. LED d. Urin e. Hb

49. Seorang perempuan berusia 34 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan demam. Hasil
pengkajian pasien tampak menggigil, kepala pusing, nyeri persendian dan mual sejak yang hari
yang lalu pasien terlihat pucat dan lemas. TD: 100/70mmHg, frekuensi nadi 102x/menit,
frekuensi napas 24x/menit, suhu, 38,6oC. Rumpeleed positif Apakah masalah keperawatan
utama pada kasus tersebut? a. Hipertermi b. Intoleransi aktivitas c. Anoreksia d. Gangguan
nutrisi e. Gangguan intake output cairan

50. Seorang perempuan berusia 42 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan luka
gangrene pada telapak kaki. Hasil pengkajian tampak luka kekuningan, terdapat jaringan
kehitaman dan dijepit pinset tidak nyeri, bau khas. Perawat saat ini mencuci luka pasien dengan
menggunakan NaCl 0,9%. Apakah tindakan selanjutnnya pada kasus tersebut? a. Mengambil
sediaan untuk kultur jariangan b. Membalut kembali luka dengan rapi. c. Memakai handscoon
steril. d. Melakukan nekrotomi. e. Membersihkan luka.

51. Seorang laki-laki berusia 38 tahun dirawat di ICU dengan diagnose meningitis sejak 1
minggu. Hasil pengkajian didapatkan GCS 7. Pagi ini akan dilakukan perawatan personal
hygiene memandikan. Setelah mendapatkan ijin dari keluarga kemudian perawat melakukan
persiapan alat. Apakah tindakan selanjutnya pada kasus tersebut? a. Meminta tanda tangan
informed concent dari keluarga b. Menjelaskan prosedur pelaksanaan c. Menggunakan sarung
tangan d. Menjaga privacy klien e. Mengucapkan salam

52. Seorang perempuan berusia 32 tahun dirawat di ruang panyakit bedah dengan keluhan
panas saat BAK. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri pada daerah visika
urinaria, nyeri saat buang air kecil, BAK tidak lancar, merasa tidak puas setelah BAK, ekspresi
tampak meringis kesakitan, Hasil USG abdomen dinyatakan terdapat batu didaerah vesika
urinaria. Apakah Diagnosa Keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Infeksi berhubungan
penurunan daya tahan tubuh b. Obstruksi berhubungan dengan diet yang tidak efektif c.
Gangguan eliminasi urin berhubungan kegagalan ginjal kronis d. Nyeri berhubungan ketidak
mampuan melakukan menajemen nyeri e. Gangguan pola eliminasi urin berhubungan dengan
adanya obstruksi

53. Seorang laki – laki berusia 69 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan sulit
BAK. Hasil pengkajian pasien mengatakan sering BAK, berkemih tidak lampias, abdomen
tegang, urin terus menetes setelah berkemih. Pasien tampak lemah dan gelisah. TD 150/80
mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, S: 36,5°C Apakah masalah
keperawatan utama yang muncul pada klien? a. Nyeri b. Cemas c. Intoleransi aktivitas d.
Resiko tinggi infeksi e. Gangguan eliminasi BAK

54. Seorang laki-laki berusia 50 tahun, sudah 2 hari dirawat di RS mengalami sirosis hepatis.
Keluhan yang dirasakan pasien adalah perut bagian kanan atas terasa penuh, sesak nafas,
diare, penurunan nafsu makan, mual dan muntah. Hasil lab, SGOT: 300 u/L, SGPT: 200 u/L. TD
130/80 mmHg, frekuensi nadi 60 kali permenit, suhu 37,5.C, frekuensi napas 28 kali permenit.
Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Nyeri akut b. Gangguan nutrisi
c. Defisit volume cairan d. Gangguan pola nafas e. Gangguan integritas kulit

55. Seorang perempuan berusia 22 tahun memutuskan operasi ke rumah sakit 3 bulan setelah
menemukan sebuah benjolan pada kuadran lateral bawah mammae dextra. Hasil pengkajian
menunjukkan luka post operasi terdapat nanah, bengkak, kemerahan, dan nyeri, pasien tampak
kurus dan cemas. TD 110/80 mmHg, frekuensi nadi 90x/menit, frekuensi napas 18x/menit, Suhu
37,5°C. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut?

a. Nyeri akut b. Gangguan nutrisi c. Gangguan citra tubuh d. Gangguan integritas kulit e.
Resiko penyebaran infeksi

56. Seorang laki-laki berusia 25 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan perut
terasa penuh sudah 2 minggu. Hasil pengkajian didapatkan tidak nafsu makan, mual, muntah
dan klien juga merasa lemas, sclera dan kulit berwarna kuning. Apa pemeriksaan laboratorium
prioritas pada kasus tersebut? a. Urine rutin b. kolesterol c. hemoglobin d. enzim hati e. kadar
albumin

57. Seorang perempuan berusia 21 tahun dirawat di RS dengan keluhan nyeri ulu hati sudah 2
minggu, tidak nafsu makan, mual, muntah dan lesu. Hasil pengkajian: klien tampak lemas, lidah
kotor, tekanan darah: 110/70 mmHg, Suhu: 39°C dan pernapasan: 22 kali permenit. Tes widal
1/200. Apakah implementasi yang tepat untuk masalah pasien tersebut? a. Melakukan oral
hygiene b. Melakukan kompres hangat c. Mengajarkan teknik relaksasi d. Memberikan cairan
melalui intravena e. Memberikan diit lunak dan rendah serat

58. Seorang perempuan berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan keluhan BAB
darah. Hasil pengkajian didapatkan pasien menyatakan darah yang keluar berwarna merah
segar, awalnya sedikit, terasa nyeri sekali skala 4 (0-10), setelah BAB suka ada yang menonjol
keluar dan tidak bisa masuk kembali, pasen tampak cemas. TD 140/90 mmHg, frekuensi nadi
88x/menit, frekuensi napas 20 x/menit, suhu 37°C. Apakah masalah keperawatan utama pada
kasus tersebut? a. Kerusakan intergritas jaringan b. Gangguan eliminasi BAB c. Resiko
perdarahan d. Cemas e. Nyeri

59. Seorang perempuan berusia 55 tahun di ruang rawat penyakit dalam mengeluh lemas sejak
kemarin, BAB 10 kali per hari dengan konsitensi encer, terdapat lendir, pasien cemas. Hasil
pemeriksaan fisik diperoleh data tekanan darah 90/50 mmHg, nadi 55x/menit, suhu 38,30C,
respirasi rate 16 kali per menit, balance cairan minus 600 cc per jam kerja. Perawat melakukan
tindakan kolaboratif memberikan rehidrasi cairan dengan cairan infuse NaCl 20 tetes per menit,
dan memberikan oralit. Apakah kriteria hasil evaluasi pada kasus tersebut? a. Diare berkurang
b. Cemas berkurang c. Pasien lebih berenergi d. Balance cairan seimbang e. Tekanan darah
meningkat

60. Pada obat tradisional ada yang dimaksud dengan galenik, artinya a. Sediaan sarian b.
Sediaan bahan c. Sediaan tanaman d. Sediaan sumber ramuan e. Sediaan awalan bahan
ramuan

61. Bahan tambahan obat tradisional, kecuali a. Pelarut b. Pelapis c. Pembantu d. Pewarna e.
Katalis

62. Sediaan kering, kental atau cair disebut dengan a. Ekstrak b. Bahan c. Bahan siap produksi
d. Hasil produksi e. Hasil tanaman produksi

63. Suhu pengeringan bahan obat tradisional tidak lebih dari … oC a. 40 b. 50 c. 60 d. 70 e. 80


64. Sediaan obat tradisional terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium bikarbonat dan asam
organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke dalam air,
disebut a. Pastiles b. Efervesen c. Dodol d. Cairan obat e. Parem

65. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas sebelum
digunakan sebanyak kurang dari .. % a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 e. 25

66. Waktu hancur kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit a. 15 b. 25 c. 30 d. 45
e. 60

67. Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit a. 15
b. 25 c. 30 d. 45 e. 60

68. Persentase kandungan asam benzoat dalam sirup oral adalah … % a. 0,05 b. 0,1 c. 0,15 d.
0,20 e. 0,25

69. Yang termasuk pemanis alami,kecuali a. Isomalt b. Glikosida steviol c. Laktitol d. Neotam
e. Silitol

70. Panggul yang mirip segitiga adalah a. Gynecoid b. Android c. Anthropoid d. Platipelloid e.
Parmethoid 71. Nilai GFR pada pasien Gagal Ginjal Kronis adalah a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 e. 30
72. Nilai GFR Normal adalah >/= a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90
Kategori GFR Makna G1 >= 90 Normal G2 60 – 90 Penurunan sedikit G3a 45 – 59 Penurunan
sedikit sampai dengan moderat G3b 30 – 44 Penurunan moderat sampai dengan berat G4 15 –
29 Penurunan berat G5 < 15 Gagl ginjal

73. Termasuk Prikotropika Golongan I adalah a. Papaver Somniferum b. Alfasetilmetadol c.


Alfametadol d. Benzetidin e. Ekgonina

74. Termasuk Prikotropika setara dengan kokaina adalah a. Papaver Somniferum b.


Alfasetilmetadol c. Alfametadol d. Benzetidin e. Ekgonina

75. Kodeina termasuk psikotropika golongan a. I b. II c. III d. IV e. V 76. Dosis toksik Rhodamin
…. (mg/kg BB) a. 100 b. 200 c. 300 d. 400 e. 500

77. Getah dari buah tanaman Papaver Somniferum adalah a. Kokain b. Opium c. Canabium d.
Methadone e. Diazepam

78. Psikotropika golongan I yang tumbuh subur di Indonesia adalah a. Kokain b. Kanabis c.
Morfin d. Mashroom e. Kucubung

79. Pola napas seperti gambar berikut adalah a. Kussmaul b. Biot c. Eupnea d. Cheyne-Stoke
e. Hyperventilasi

80. Seorang laki-laki berusia 60 ahun dirawat di ruang penyakit bedah sejak tujuh hari yang lalu,
hasil pengkajian didapatkan data ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan secara
aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan, klien tampak lemas. Hasil
pengkajian Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 37,7°C, pernafasan
20x/menit. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Memberikan kompres air hangat
b. Memonitor kulit klien c. Mobilisasi tiap 2 jam d. Melakukan masage e. Melatih ROM

81. Seorang laki- laki usia 40 tahun yang bekerja dikonstruksi bangunan mengeluh batuk,
berkeringat saat malam hari dan demam. Dia dibawa ke diagnostic centre untuk diperiksa. Dia
mengatakan tidak pernah mendapatkan imunisai BCG saat anak- anak. Perawat kemudian
melakukan mantoux test. Dengan rute apa seharusnya test tersebut dilakukan? a. IM b. IV c. IC
d. SC e. intraosseus

82. Seorang perempuan usia 32 tahun datang ke Poli Puskesmas dengan keluhan susah 2
malam ini sulit tidur, bangun lebih awal dan tidak bisa tidur kembali. Bangun tidur badannya
terasa pegal-pegal dan tidak nyaman. Kondisi ini dialami sejak klien akan operasi katarak. Apa
masalah utama yang dihadapi oleh klien tersebut? a. Cemas b. Keletihan c. Gangguan pola
tidur d. Ketidakefektifan koping e. Gangguan persepsi sensori : penglihatan

83. Daerah ostoma merah post operasi kolostomi dua bulan yang lalu. Apakah yang dilakukan
perawat selanjutnya? a. Mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi b. Memberikan
kompres NaCl 0,9% di sekitar ostoma c. Segera mengganti kolostomi-bag dengan yang baru d.
Menekan daerah iritasi dengan lembut e. Melarang pasien menyentuh daerah iritasi

84. Seorang laki-laki berusia 58 tahun diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan utama
sulit buang air kecil dan aliran tidak lancar. Terdapat distensi pada simpisis pubis saat dipalpasi.
Apakah tindakan yang paling tepat dilakukan dengan segera? a. Pemberian obat diuretik b.
Pemasangan dower kateter c. Menganjurkan banyak minum d. Mengajarkan tehnik napas
dalam e. Pemberian obat analgetik

85. Seorang laki-laki berusia 34 tahun, diantar keluarga ke rumah sakit dengan keluhan : tidak
buang air besar sejak 5 hari yang lalu, perut terasa sesek dan sakit, teraba keras saat dipalpasi.
Berat badan 58 Kg, tinggi badan 168 cm. Kebiasaan minum pasien hanya ± 600 cc perhari dan
jarang makan sayuran dan buah. Apakah tindakan yang paling tepat untuk dilakukan
selanjutnya? a. Melakukan huknah pada pasien b. Menganjurkan banyak minum c.
Memberikan diit tinggi serat d. Mengkaji lebih lanjut penyebab konstipasi e. Kolaborasi obat
pencahar oral

86. Menurut informasi keluarganya yang menjadi PMO, pasien tersebut tidak minum obatnya,
bahkan masih suka mengkonsumsi makanan yang asin dan berlemak. Apa yang seharusnya
anda jelaskan mengenai tugas utama seorang PMO? a. Memberi penyuluhan pada keluarga
klien tentang TBC b. Mengingatkan penderita untuk pemeriksaan kesehatan setelah obatnya
habis c. Mengawasi penderita dalam berobat ke palayanan kesehatan (Puskesmas)

d. Memberi dorongan kepada keluarga untuk mendapatkan biaya pengobatan HT e.


Mengingatkan klien agar menelan obat secara teratur sesuai dosis

87. Seorang ibu umur 36 tahun dengan 2 putra yang masih balita (4 th dan 1 th). Beliau tidak
ingin punya anak lagi, tetapi Ny Titik tidak ingin menggunakan alat kontrasepsi jenis mekanik
maupun farmakologi.” Saya ingin pantang berkala, saya menstruasi tgl 27 Agustus. Kapan masa
subur pada kasus tersebut? a. Tgl 16 Agustus – 26 September b. Tgl 9 Agustus – 16
September c. Tgl 26 Agustus - 3 September d. Tgl 16 – 26 September e. Tgl 6 – 13
September

88. Rumah sakit yang didirikan oleh lebaga berbadan hukum sifatnya a. Social b. Nirlaba c.
Bisnis d. Campuran e. Subsidi pemerintah

89. Rumah sakit yang didirikan sementara disebut a. Rumah Sakit Statis b. Rumah Sakit
Lapangan c. Rumah Sakit Apung d. Rumah Sakit Mobil e. Rumah Sakit Bergerak

90. Rumah sakit kelas D memiliki tempat tidur paling sedikit … buah a. 50 b. 100 c. 150 d. 200
e. 250
91. Rumah sakit khusus kelas A memiliki tempat tidur paling sedikit … buah a. 100 b. 150 c. 200
d. 250 e. 300

92. Izin operasional rumah sakit berlaku.. tahun a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

93. Yang termasuk pada upaya pelayanan kesehatan keluarga kecuali a. Kesehatan ibu dan
bayi baru lahirkeluarga b. Pelayanan Kesehatan Balita c. Deteksi dini kelainan gizi d. Usaha
Kesehatan Sekolah e. Pelayanan Kesehatan Lansia

94. Puskesmas pembantu maksimal dapat melayani … desa/kelurahan a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6

95. Berat badan pasien 70 kg, maka beban pada traksi kulitnya adalah …. kg a. 10 b. 11

c. 12 d. 13 e. 14

96. BPJS Kesehatan mulai beroperasi …… 2014 a. 1 Januari b. 1 Februari c. 1 Maret d. 1 April
e. 1 Mei

97. Tugas BPJS, kecuali a. Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta b. Memungut
dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja c. Membagi keuntungan kepada
pemegang saham d. Menerima bantuan iuran dari Pemerintah e. Membayarkan manfaat
dan/atau membiayai pelayanan kesehatan

98. Jumlah dewan pengawas BPJS sebanyak… orang a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 e. 9

99. Sebuah rumah sakit orthopedik memiliki 250 tepat tidur, maka berapa maksimal tempat tidur
yang tidak sesuai dengn khususannya a. 60 b. 70 c. 80 d. 90 e. 100

100. Bayi dengan berat badan 15 kg maka kebutuhan cairannya adalah … ml a. 1050 b. 1100 c.
1150 d. 1200 e. 1250

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, pasien mengalami gangguan fungsional karena ketidak mampuan tubuh memenuhi


kebutuhan kardiakoutput, sehingga kriteria yang dihasilkannya dalah pasien mampu beraktivitas
dengan batasan minimal

2. C, tanda hipoksia kronis adalah clubbing finger atau jari tabuh

3. B, zat karotenoid memberikan warna kuning

4. C, pasien mengalami kelebihan cairan yang ditandai dengan harus hemodialisa dan oedema
serta oliguria

5. A, wajah khas orang dengan gagal ginjal adalm moon face

6. A, Cara menghitungnya adalah BB/(TBxTB) = 68 / (1,65×1,65) = 24.98 Kg/m2


7. A, membatasi aktivitas akan mengurangi beban jantung

8. B, albumin diproduksi oleh hati

9. C, dehisiensi adalah terbukanya jaringan tempat sayatan dibuat, karena kekurangan nutrisi
terutama albumin 10. B, kadar normal albumin dalam darah berkisar antara 3,5 sampai 4,5
mg/dL 11. B, pola napas ditandai dengan cuping hidung dan retraksi dinding dada 12. A,
Memasang iv catheter di tempat baru merupakan tindakan yang harus dilakukan pada pasien
phlebitis 13. C, mengkaji kepatenan jalan napas, suara serak menunjukan adanya perubahan
pada pita suara pasien. 14. B, cairan 2000 ml harus habis dalam waktu 8 jam, masukan pada
rumus cepat Kanduru (2000/500) x 7 x (24/8) = 4 x 21 = 84 tetes per menit 15. B, cairan kurang
yang ditandai dengan turgor jelek 16. A, pemberian oksigen merupakan tindakan pertama sesuai
dengan prinsip MONACo, morphine, oksigen, nitrat, aspirin dan clopidogrel 17. D, tanda vital
normal. Dari tanda klinis didapatkan tanda vital tidak normal sehingga evaluasinya adalah tanda
vital normal 18. E, Mencegah deep vein thrombosis (DVT), komplikasi utama pada pasien post
infark 19. B, prioritas jika ada pasien mengalami sesak atau reaksi alergi lainnya adalah
hentikan pemberian tranfusi 20. C, perawatan luka merupakan tindakan prioritas, karena
masalah utamanya adalah gangguan integritas kulit. 21. A, skala 6

216

22. B, pernapasa dengan pola hyperpnoea – apneu – hyperpnoea adalah biot

23. A, pola pernapasan kussmaul 24. C, memberikan oksigen dengan alasan pasien mengalami
sesak napas gas darah tidak normal dan saturasi rendah 25. D, Istirahatkan daerah yang patah,
tindakan yang dilakukan pada trauma pasti mengikuti prisip ABC. Jika pasien sudah ditutup
lukanya maka ABC tidak menjadi masalah. 26. B, bunyi khas pada patah tulang 27. B, selain
stenosis mitral, maka anemia dapat menyebabkan suara murmur 28. A, adanya cairan dalam
saluran napas maka tindakannya adalah suction 29. B, syaraf optic bertanggung jawab untuk
lapang pandang 30. B, suara pada limpa yang berupa jaringan padat adalah dullness 31. A,
fowler merupakan tindakan mandiri keperawatan 32. B, cairan 3000ml diberkan dalam 24 jam,
maka tetesannya adalah (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) = 3000/500 x 7 x 24/24 =
42 tetes per menit 33. A, code blue adalah isyarat yang digunakan / diberikan dalam lingkungan
rumah sakit yang menandakan adanya seorang sedang mengalami serangan jantung (Cardiac
Arrest) atau seseorang yang mengalami gagal nafas akut (Respiratory Arrest) dan situasi lainnya
yang menyakut nyawa seseorang di lingkungan rumah sakit. 34. D, pasien kelebihan cairan
sehingga harus di dialisa 35. A, ph rendah dan adanya perubahan di HCO3 36. C, napas cepat
dan sianosis 37. C, untuk menghindari terjadinya rupture pembuluh darah karena jarum infus
38. A, 4 x luas luka bakar x berat badan = 4 x 9 x 50 = 1800 ml 39. C, suara perkusi pada daerah
yang berisi cairan adalah redup 40. D, saat dipanggil baru membuka mata (3), ketika ditanya
tahun berapa sekarang menjawab tahun 2009 padahal sekarang tahun 2020(4), pada pengkajian
motorik tangannya berusaha menjauh sumber nyeri (4) 41. C, nilai HbA1c alah 4,5 – 5,7 %

217

42. A, 43. B, Derajat Pitting Oedema 1+ kedalaman 2 mm dan segera kembali 2+ kedalaman 4
mm kembali dalam beberapa detik 3+ kedalaman 6 mm, kembali dalam 10 – 12 detik 4+
kedalaman 8 mm, kembali dalam waktu >20 detik

44. C, dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitaso tetapi tidak dapat
melawan tekanan Gade Rating Persentase Artinya 5 Normal 100 ROM penuh dengan melawan
gravitasi dan tahanan 4 Good 75 Dapat melakukan ROM secara penuh dan dapat melawan
tahanan sedang 3 Fair 50 Dapat melakukan ROM secara penuh tetapi tidak dapat melawan
tekanan 2 Poor 25 Dapat melakukan ROM secara penuh dengan melawan gravitasi 1 Trace 10
Terasa ada kontaksi otot tetapi tidak ada gerakan sendi 0 Zero 0 Tidak ada kontraksi otot

45. B, Kadar ureum normal adalah 2.5 to 7.1 mmol/L 46. B, posisi pasien dengan perdarahan
intra serebral adalah head up, karena dapat menurunkan tekanan intra kranal 47. C, memberikan
obat anti nyeri

218

48. A, SGOT dan SGPT adalah enjim darisel, sehingga akan berubah apabila terjadi kerusakan
pada sel 49. A, karena suhu sudah diatas 38,5oC 50. D, membuang jaringan mati akan
mempercepat penyembuhan 51. B, menjelaskan prosedur yang akan dilaksanakan 52. E,
pasien mengalami obstruksi Karena adanya batu 53. E, pasien tidak dapat mengontrolberkemih
54. D, pasien napasnya cepat karena desakan dari asites 55. E, resiko penyebaran dilihat
darikeadaan luka yang bernanah 56. D, pemeriksaan enzim hati, untuk memperkuat tanda klinis
57. B, karena suhu tinggi 58. C, resiko perdarahan yang disababkan karena pelebaran
pembuluh darah vena haemoroidalis 59. D, cairan terpenuhi dengan baik atau tidak dapat
terlihat daribalance cairan 60. B, Obat Tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang
berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan, dan dapat
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. 61. E, Bahan Tambahan adalah
komponen Obat Tradisional yang dimaksudkan sebagai zat, pelarut, pelapis, pembantu, dan zat
yang dimaksudkan untuk mempertinggi kegunaan, kemantapan, keawetan, atau sebagai zat
warna dan tidak mempunyai efek farmakologis 62. A, Sediaan Galenik yang selanjutnya disebut
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari Simplisia nabati atau
hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung. 63. C, Simplisia
adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60oC. 64. B,
sediaan padat Obat Tradisional, terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium bikarbonat dan asam
organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat dimasukkan ke dalam air 65.
B, kandungan cairan dalam rajangana adalah 10% 66. E, kapsul lunak maksimal hancur dalam
waktu 60 menit 67. C, supositoria harus hancur dala 30 menit 68. C, benzoate tidak lebih dari
0,15 69. D, Pemanis alami: Gula tebu (gula pasir), gula aren, gula kelapa, gula bit, daun stevia,
daun saga, kayu legi, dan pemanis alami lainnya, Sorbitol (Sorbitol), Sorbitol Sirup (Sorbitol
syrup), Manitol (Mannitol), Isomalt/Isomaltitol (Isomalt/ Isomaltitol), Glikosida steviol (Steviol
glycosides), Maltitol (Maltitol), Maltitol sirup (Maltitol syrup), Laktitol (Lactitol), Silitol (Xylitol),
Eritritol (Erythritol). Pemanis buatan: Asesulfam-K (Acesulfame potassium), Aspartam
(Aspartame), Natrium

219

siklamat (Sodium Cyclamate), Sakarin (Saccharin), Sukralosa (Sucralose/


Trichlorogalactosucro), Neotam (Neotame) 70. B, pada laki-laki 71. B, nilai GFR nya adalah 15%
72. E, GFR normal 90% Kategori GFR Makna G1 >= 90 Normal G2 60 – 90 Penurunan sedikit
G3a 45 – 59 Penurunan sedikit sampai dengan moderat G3b 30 – 44 Penurunan moderat
sampai dengan berat G4 15 – 29 Penurunan berat G5 < 15 Gagl ginjal
73. A, 74. E 75. C 76. E, Bahaya akibat pengonsumsian rhodamin B akan muncul jika zat warna
ini dikonsumsi dalam jangka panjang. Tetapi, perlu diketahui pula bahwa rhodamin B juga dapat
menimbulkan efek akut jika tertelan sebanyak 500 mg/kg BB, yang merupakan dosis toksiknya.
Efek toksik yang mungkin terjadi adalah iritasi saluran cerna. Jika hal tersebut terjadi maka
tindakan yang harus dilakukan antara lain segera berkumur, jangan menginduksi muntah, serta
periksa bibir dan mulut jika ada jaringan yang terkena zat beracun. Jika terjadi muntah, letakan
posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran
pernapasan (aspirasi paru). Longgarkan baju, dasi, dan ikat pinggang untuk melancarkan
pernapasan. Jika diperlukan segera bawa pasien ke rumah sakit atau dokter terdekat 77. B,
Opium mentah, yaitu getah yang membeku sendiri, diperoleh dari buah tanaman Papaver
Somniferum L dengan atau tanpa mengalami pengolahan sekedarnya untuk pembungkus dan
pengangkutan tanpa memperhatikan kadar morfinnya 78. B, Tanaman ganja, semua tanaman
genus genus cannabis dan semua bagian dari tanaman termasuk biji, buah, jerami, hasil olahan
tanaman ganja atau bagian tanaman ganja termasuk damar ganja dan hasis. 79. A, Kussmaul
80. C, mobilisasi tiap 2 jam akan mengurangi tekanan pada satu tempat 81. C, mantoux test
diberikan secara IC 82. C, kecemasan menjelang operasi 83. A, kemerahan menunjukan
adanya peradangan maka tindakannya diberikan salep pada daerah kemerahan ostoma 84. B,
pemasangan kateter membantu proses eliminasi

220

85. E, kolaborasi pemberihan obat pencahar dapat mempercepat proses eliminasi pasien 86. E,
meminum obat sesuai dengan dosis sangat penting bagi pasien 87. E, Rata-rata masa subur
wanita mulai terjadi pada hari ke 10 sampai ke 17 setelah hari pertama menstruasi, jika siklus
menstruasi Anda berlangsung selama 28 hari. Lima hari sebelum ovulasi dan satu hari di mana
ovulasi terjadi, merupakan masa paling subur wanita 88. B, nirlaba bukan berarti tidak
mendapatkan keuntungan 89. B, biasanya dibangun saat darurat seperti bencana 90. A, Rumah
Sakit umum kelas D sebagaimana merupakan Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat
tidur paling sedikit 50 (lima puluh) buah. 91. A, Rumah Sakit khusus kelas A merupakan Rumah
Sakit khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 100 (seratus) buah. 92. E, Izin
Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang sesui ketentuan
93. C, deteksi dini kelainan keluarga bukan merupakan program 94. B, Puskesmas pembantu
maksimal dapat melayani … desa/kelurahan 95. E, beban traksi adalah 1/7 dari BB 96. A, BPJS
kesehatan mulai beroperasi 1 Januari 2014 97. C, Membagi keuntungan kepada pemegang
saham 98. C, jumlah dewan pengawas BPJS adalah 7 orang 99. E, Pelayanan rawat inap untuk
pelayanan lain di luar kekhususannya paling banyak 40% dari seluruh jumlah tempat tidur 100.
E, 10 kg pertama x 100cc = 1000cc, 5kg kedua x 50cc=250, jadi total 1250 ml
221

1. Seorang ibu umur 50 tahun, dengan CA serviks grade III B mengeluh pusing, badan lemah,
keluar darah dari vagina. TD 100/60 mmHg. HB 6,4 gr/dl, konjungtiva anemis -/, CRT 3 detik,
Apa Masalah keperawatan yang muncul? a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b.
Gangguan perfusi jaringan c. Intolerasi Aktifitas d. Gangguan konsep diri e. Gangguan rasa
nyaman nyeri

2. Ny. R post partum hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan perdarahan pada jalan lahir. Dari
pemeriksaan fisik didapatkan konjungtiva anemis. Muka tampak pucat, turgor kulit menurun,
frekuensi nadi 100 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD 100/50 mmHg. Apakah Tindakan
Keperawatan yang pertama kali? a. Memberikan makanan dan minuman yang banyak b.
Meberikan obat untuk menghentikan perdarahan c. Memberikan Infus cairan d. Memberikan
tranfusi darah e. Memberikan oksigen

3. Seorang Ibu post partum berumur 26 tahun hari ke-7 datang ke UGD dengan keluhan
perdarahan pada jalan lahir. Konjungtiva anemis, muka tampak pucat, turgor kulit menurun,
frekuensi nadi 90 x/menit, fekuensi nafas 22 x/menit, TD 90/60 mmHg. Apakah Masalah
keperawatan yang muncul? a. Gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi b. Gangguan perfusi
jaringan c. Resiko Syok Hypovolemik d. Gangguan konsep diri e. Gangguan rasa nyaman nyeri

4. Seorang wanita umur 35 tahun post partum mengalami perdarahan akibat atonia uteri, klien
terlihat keringat dingin, lemas, pusing, dan menggigil. TD 80/ 60 mmHg, frekuensi nadi 100x/m,
S: 37,8, frekuensi 26x/m, Hb: 6 gr. Apakah prioritas masalah keperawatan dari kasus di atas? a.
Hipotermi b. Resiko terjadinya kejang c. Syok d. Anemia e. Intoleransi aktivitas

5. Seorang ibu bersalin multipara 37 mgg berusia 39 tahun masuk ke ruang VK pada jam 14.00
wib dengan keluhan kenceng-kenceng. Hasil pemeriksaan dalam menunjukkan dilatasi servik 1
cm, effacement 25%, ketuban (+), letkep dengan kepala masih tinggi, pemeriksaan DJJ 11 12
11. Terdapat kontraksi 1- 2 x tiap 30 menit. Hasil pemeriksaan dalam kedua pada jam 18.00 wib
dilatasi cervik masih 1 cm, keadaan ini bertahan sampai pemeriksaan berikutnya jam 03.00 wib
dan belum ada kemajuan sama sekali. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien
tersebut?

222

a. Melakukan amniotomi b. Memberian oksitosin drip c. Melakukan penilaian ulang terhadap


servik d. Melakukan perubahan posisi miring kiri e. Siapkan tindakan section caesaria segera

6. Seorang ibu bersalin primipara berusia 21 tahun di ruang kebidanan sedang terpasang infuse
drip oksitosin 10 IU 40 tetes/menit dan terlihat sangat kesakitan, pasien tampak gelisah. Hasil
pemeriksaan menunjukkan terdapat 5-6 kontraksi dalam 10 menit, tampak lingkaran bandle pada
abdomen. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada pasien tersebut? a. Mengajarkan
pasien tehnik nafas dalam yang tepat b. Memberikan oksigen 2 lpm c. Menghentikan infuse d.
Memberikan penguatan psikologis e. Melakukan kolaborasi dengan medis pemberian analgesic

7. Seorang ibu hamil G2P1 usia 25 tahun dengan usia kehamilan 32 minggu datang ke rumah
dengan keluhan keluar darah tanpa rasa nyeri. Pada pemeriksaan dalam menunjukkan belum
ada dilatasi servik, DJJ 110x/mnt. Tekanan darah 100/70 mmHg, frekuensi nadi 88x/mnt,
frekuensi napas 20x/mnt, suhu 37 C. Tindakan yang tepat pada pasien diatas adalah a.
Menganjurkan klien mengurangi aktifitas b. Melakukan terminasi kehamilan c. Melakukan
pemeriksaan Hb d. Memberikan tranfusi darah e. Menganjurkan klien banyak istirahat

8. Seorang ibu hamil 30 tahun dengan usia kehamilan 36 minggu datang ke poli hamil untuk
melakukan Antenatal care. Hasil pemeriksaan leopold menunjukkan TFU 30 cm, letkep, puka,
kepala sudah masuk PAP, DJJ 134x/mnt , BB naik 4 kg dari bulan sebelumnya, TBJ 3600 gram,
LLA 25,5 cm, edema ekstrimitas (+), pitting edema (-), tekanan darah 110/70 mmHg, Nadi
84x/mnt, RR 20x/mnt, suhu 37 C. Apakah Health Education yang tepat untuk pasien tersebut a.
Menganjurkan pasien untuk menghindari makanan yang mengandung banyak garam b.
Menganjurkan pasien mengurangi konsumsi karbohidrat berlebihan c. Menganjuran pasien
untuk melakukan senam hamil d. Menganjurkan pasien membatasi masukan cairan e.
Melakukan olah raga teratur
9. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III persalinan.
Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil pemeriksaan TTV tekanan
darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36, 7C, 18x/mnt, kulit tampak pucat, akral dingin.
Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat

223

perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Masalah keperawatan utama pada pasien diatas adalah
a. Resti gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b. Gangguan integritas kulit c.
Gangguan perfusi jaringan perifer d. Resti syok hipovolemik e. Kelemahan fisik

10. Seorang ibu bersalin 39 tahun sedang mengalami perdarahan setelah kala III persalinan.
Keadaan ibu sangat lemah, kesadaran composmentis. Dari hasil pemeriksaan TTV tekanan
darah 90/60 mmHg, nadi 104x/mnt, suhu 36,7C, 18x/mnt, kulit tampak pucat, akral dingin.
Fundus uteri tidak berkontraksi, terdapat perdarahaan aktif pada luka episiotomy. Apakah
tindakan pertama kali yang harus dilakukan pada kasus tersebut. a. melakukan heacting segera
pada luka episiotomi b. melakukan masase fundus uteri c. melakukan kompresi bimanual d.
melakukan explorasi manual ke dalam rahim e. melakukan pemasangan infuse dan rehidrasi

11. Seorang perempuan berusia 25 tahun G1P0A0, hamil 36 minggu, datang ke poli hamil untuk
memeriksa kehamilan. Keluhan kaki bengkak. Hasil pemeriksaan: tekanan darah 130/80 mmHg,
nadi 90x/menit, kepala janin sudah masuk PAP, kaki edema dan terdapat varises, berat badan
bertambah 28 kg, urin protein positif Masalah keperawatan utama pada kasus di atas adalah
adalah a. gangguan pemenuhan nutrisi b. gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit c.
gangguan integritas kulit d. resti terjadi preeklamia e. resti cedera janin

12. Seorang perempuan berusia 23 tahun G1P0 dengan usia kehamilan 13 minggu, dirawat di
RS dengan keluhan perdarahan disertai dengan rasa mules pada perut bagian bawah. Pada
pemeriksaan dalam di dapatkan hasil ostium uteri terbuka, selaput ketuban teraba. Fundus uteri
tidak teraba di atas simfisis. Tekanan darah 110/60 mmHg, Nadi 92x/mnt, RR20x/mnt, Hb 10
gr/dl. Tindakan yang tepat pada pasien tersebut adalah a. menganjurkan pasien istirahat,
berbaring dan mengurangi aktifitas b. memberikan tehnik distraksi dan relaksasi c. melakukan
tranfusi darah d. melakukan terminasi kehamilan dengan drip oksitosin e. kolaborasi dengan tim
medis untuk tindakan kuretase
13. Jika HPHT tanggal 28-2-2020, maka taksiran persalinan (TP) pasien adalah a. 4-12-2020
b. 5-12-2020

224

c. 7-11-2020 d. 5-11-2020 e. 7-11-2020

14. Ketika anda menolong bayi baru lahir anda melihat bahwa bayi yang anda lahirkan tubuhnya
berwarna merah tetapi akralnya sianosis, pernafasannya pelan tidak teratur, bayi tampak
merintih sesekali fleksi pada anggota gerak, nadi 100x/mnt, apgar score menit 1 adalah 4-6.
Tindakan keperawatan pertama kali yang anda lakukan ke pasien adalah a. Melakukan
pengisapan lendir melalui mulut, hidung dan faring b. Mengeringkan bayi dan Pertahankan suhu
36-37 oC c. Memberikan Berikan oksigen melalui kantung atau sungkup muka d. Melakukan
rangsangan taktil e. Melakukan resusitasi sampai denyut jantung 120x/mnt

15. Seorang anak laki-laki berusia 5 tahun diantar oleh orang tua ke UGD dengan keluhan buang
air cair lebih dari 8 kali sehari. Hasil pengkajian didapatkan anak rewel, mata cekung, mukosa
bibir kering, turgor kulit jelek, dan terjadi distensi abdomen, suhu : 38,3 derajat C, frekuensi nadi :
88 x/ menit dan berat badan 17 Kg. Apakah tindakan keperawatan yang tepat untuk kasus di
atas ? a. Hitung balance cairan b. Berikan kompres hangat c. Timbang berat badan setiap
hari d. Kolaborasi pemberian cairan intravena e. Berikan oralit dengan jumlah 75 ml/kg BB

16. Seorang anak perempuan berusia 4 tahun diantar oleh orang tua ke Poli anak terdiagnosis
VSD dengan keluhan sesak nafas dan tiba-tiba jongkok saat bermain, wajah kebiruan jika
menangis lama dan berat badan susah naik. Hasil pengkajian didapatkan batuk berdahak,
frekuensi nafas : 36 x /menit. Apakah masalah keperawatan yang muncul pada kasus di atas ?
a. Resiko infeksi b. Intoleransi aktivitas c. Penurunan kardiak output d. Bersihan jalan nafas
tidak efektif e. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
17. Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan dibawa oleh ibunya ke Posyandu, ibu mengatakan
anaknya mau diimunisasikan. Apakah Jenis imunisasi apa yang akan diberikan? a. BCG b.
Polio c. Campak d. Hepatitis e. Meningitis

225

18. Seorang bayi laki-laki usia 48 jam dirawat di ruang perinatologi dengan diagnosa medis
Atresia ani. Bayi rewel, menangis menyeringai, belum mengluarkan mekonium, muntah-muntah,
tidak dapat dilakukan pengukuran suhu rektal dan distensi abdomen. Apakah masalah
keperawatan pada kasus di atas? a. Nyeri akut b. Resiko infeksi c. Gangguan nutrisi d.
Gangguan eliminasi e. Gangguan keseimbangan cairan

19. Seorang bayi laki-laki berusia 7 hari dirawat di ruang perinatologi. Bayi tersebut lahir aterm,
spontan dengan berat badan lahir 3 Kg dan panjang badan 50 cm. Ibu mengeluhkan ASI belum
keluar dengan lancar sehingga bayi diberikan minum susu formula. Hasil pengkajian ditemukan
mata dan sebagian kulit muka bayi tampak warna kekuningan, dan kadar bilirubin indirek 15
mg /dl. Apakah intervensi yang tepat untuk kasus diatas ? a. Kolaborasi foto terapi b. Lakukan
personal hygiene c. Kaji tanda-tanda kern ikterik d. Tingkatkan pemberian PASI e. Ajarkan ibu
perawatan panyudara

20. Seorang bayi laki-laki dilahirkan secara spontan dengan usia kehamilan aterm. Bayi tidak
bernafas spontan segera setelah dilahirkan. Bayi sudah terlihat kebiruan pada ekstremitas atas
dan bawah, frekuensi pernafasan < 15 x/menit, pergerakannya juga sangat lemah, dan akral
teraba dingin. Apakah langkah pertama yang harus dilakukan pada kasus bayi di atas a. Berikan
lampu penghangat untuk mencegah hipotermi b. Hisap cairan lambung untuk mencegah
regurgitasi c. Bersihkan jalan nafas dengan melakukan suction d. Berikan O2 2 lt/menit melalui
kateter nasal e. Sentil telapak kaki dan tekan tanda achiles

21. Seorang bayi perempuan yang dilahirkan 2 hari yang lalu, lahir aterm dan saat ini dirawat di
ruang perinatologi karena mengalami peningkatan jumlah bilirubin. Untuk mencegah terjadinya
iritasi pada kulit dan mencegah terjadinya resiko infeksi pada bayi maka harus dilakukan
tindakan memandikan dan dilanjutkan dengan perawatan tali pusat. Setelah mengukur suhu bayi
dan diperoleh suhunya 36.80C, selanjutnya membersihkan vulva dan anus dari mekonium, serta
menimbang berat badan bayi. Apakah tindakan selanjutnya yang harus dilakukan oleh perawat?
a. Mulai mandikan bayi dalam bak mandi b. Catat berat badan bayi c. Bersihkan mata bayi d.
Keramasi bayi e. Selimuti bayi

22. Seorang anak laki-laki usia 2 tahun diantarkan oleh orangtua ke UGD. Anak dikeluhkan tidak
bisa BAB sejak 3 hari yang lalu. Berat anak susah mengalami kenaikan, anak rewel dan
menangis, muntah-muntah, terjadi distensi pada abdomen. Hasil pengukuran nadi 110 x/menit,
frekuensi respirasi 30 x/menit, suhu anak 37,80C. Apakah masalah keperawatan yang muncul
pada kasus di atas? A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan B. Kekurangan
volume cairan C. Gangguan eleminasi fekal D. Resiko Infeksi E. Nyeri

23. Seorang anak perempuan usia 15 tahun dirawat di rumah sakit umum pasca amputasi kaki
kiri. Pasien mengeluh sudah bosan hidup dan ingin mati serta merasa tidak berharga. Hasil
pengkajian diperoleh anak tampak murung dan cenderung menyendiri. Apakah tindakan
keperawatan di atas? A. Ajarkan pasien keterampilan social yang tepat B. Menguatkan
mekanisme koping pasien C. Meningkatakan harga diri pasien D. Menggali perasaan pasien
E. Melindungi pasien

24. Seorang anak perempuan usia 4 tahun dirawat di ruang Anak dengan diagnosa medis
Hidrocephalus dan sedang terpasang pirau, dikeluhkan menangis karena sakit kepala setiap
bangun tidur. Riwayat mengalami konvulsi. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengalami
muntah proyektil dan tidak mau makan, letargi, mata strabismus, berbicara tidak logis. Hasil
pemeriksaan suhu diperoleh 38,50C, frekuensi nadi 70 x/menit. Apakah diagnosa keperawatan
untuk kasus di atas? A. Ketidakseimbangan nutrisi b.d ketidakmampuan memasukkan makanan
B. Gangguan perfusi jaringan serebral b.d peningkatan TIK C. Resiko tinggi infeksi b.d pasca
pembedahan D. Resiko tinggi cedera b.d peningkatan TIK E. Nyeri b.d tindakan pembedahan

25. Seorang anak perempuan usia 5 tahun diantarkan orangtua ke UGD dengan riwayat kejang.
Pada saat dilakukan pemeriksaan, tiba-tiba anak mengalami kejang berulang. pemeriksaan fisik
didapatkan nadi 120 x/menit, suhu 39’50C, frekuensi nafas 30 x/menit. Apakah tindakan yang
harus dilakukan oleh perawat? A. Bebaskan jalan nafas B. Kolaborasi pemberian antipiretik C.
Kolaborasi pemberian Oksigen D. Kolaborasi pemberian antikonvulsif E. Hindarkan terjadinya
cedera
26. Seorang anak laki-laki usia 1,5 tahun dirawat di ruang perawatan anak dengan diagnose
medis Bronchopnemonia. Hasil pengkajian diperoleh, anak rewel, makan dan minum sedikit,
batuk berdahak, sesak, dan mengalami kelemahan. Pemeriksaan fisik diperoleh suara nafas
ronchi, frekuensi RR 40 x/menit, suhu 38.6oC, frekuensi nadi 110x/menit. Apakah masalah
keperawatan untuk kasus di atas? A. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan B.
Bersihan jalan nafas tidak efektif C. Pola nafas tidak efektif D. Kelemahan E. Hipertermi

27. Seorang anak perempuan usia 10 tahun dibawa ke rumah sakit oleh tetangganya dengan
kondisi tubuh yang terluka, adanya memar di bagian tangan, perut, dan kaki karena dipukuli oleh
orang tuanya. Kejadian ini terjadi setiap anak melakukan kesalahan. Anak sering menyendiri dan
pendiam. Anak mengeluh kesakitan suhu 37,8oC, nadi 120 x/mnt teraba kuat, pernapasan 30 x/
mnt. Anak terlihat lemas, pucat, dan gemetar. Apakah masalah keperawatan untuk kasus di
atas? A. Kerusakan integritas kulit B. Harga Diri Rendah C. Resiko Infeksi D. Ketakutan E.
Nyeri

28. Seorang anak perempuan pada tanggal 15 Juni 2020 di antar ke poli tumbuh kembang untuk
melakukan pemeriksaan perkembangan. dari hasil pengkajian anak di dapatkan tanggal lahir 25
Oktober 2018. Berapakah usia anak saat ini? A. 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari B. 2 Tahun 7 Bulan
20 Hari C. 1 Tahun 9 Bulan 20 Hari D. 2 Tahun 8 Bulan 10 Hari E. 1 Tahun 4 Bulan 10 Hari

29. Seorang anak laki-laki usia 8 tahun dibawa ke rumah sakit oleh ibunya dengan keluhan
panas naik turun sejak 3 hari yang lalu. dari hasil pengkajian didapatkan nyeri pada perut bagian
atas, mual muntah dan tidak mau makan. belum buang air besar sejak 2 hari yang lalu.
pemeriksaan fisik di dapatkan pasien lemah, mukosa bibir kering, kulit kemerahan, akral hangat,
suhu 39 0C, Apakah masalah keperawatan utama untuk kasus di atas? A. intoleransi aktivitas
B. Hipertermi C. konstipasi D. Nutrisi E. nyeri

30. Istilah untuk menyebut napas normal adalah a. Apnea b. Tachipnea c. Eupne d. Bradipnea
e. Normopnea

31. Tanda fisik dari hipoksia kronis adalah a. Biru b. Pucat c. Clubbing finger d. Hb turun e.
Cepat merasa lelah

32. Kojungtiva yang tampak pada bola mata disebut a. Palpebral b. Bulbi c. Interior d. Posterior
e. Anterior 33. Kehilangan kemampuan penglihatan jarak dekat secara bertahap yang
disebabkan penuaan dinamakan a. Presbyopia b. Myopia c. Hypermetrofi d. Astigmatisma e.
Silindris 34. Myopia bisa diatasi dengan lensa… a. Cembung b. Cekung c. Silindris d. Normal
e. Double 35. Dua ibu jari ditempelkan di ruas tulang ujung yang menunjukan tidak ada kelainan
di sirkulasi darah menunjukan bentuk seperti a. Oval b. Diamond c. Tanda silang d. Cembung
e. Cekung 36. Nyeri tekan pada pasien appendicitis berada di titik a. Mc Burney b. Inguinal c.
Lipatan paha
229

d. Quadran atas e. Quadran bawah 37. Besar sudut Kernig’s sign dikatakan positif yaitu apabila
tidak dapat mencapai …. derajat atau terdapat rasa nyeri. a. 105 b. 115 c. 125 d. 135 e. 145 38.
Pemeriksaan yang ditujukan untuk menilai kelainan di system pesyarapan dimana pada saat
fleksi kepala, tidak terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut, dinamakan… a. Kernig
b. Brudzinski I c. Brudzinski II d. Brudzinski III e. Brudzinski IV 39. Bagian lunak di antara
tulangteng korak kepala pada bagian atas dan belakang kepala bayi a. Gyrus b. Fontanel c.
Ubun-ubun d. Calcaneus e. Maleus 40. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan
spasme atau tetani, kontraksi yang melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut
dinamakan a. Chvostek’s sign b. Bettle’sign c. Chultz’s sign d. McBurney’s sign e. Kernig’s sign
41. Tanda pelebaran pembuluh darah vena pada pasien dengan serosis hepatic dinamakan a.
Spider nevi b. Spot nevi c. Web nevi d. Echimosis e. Bulla 42. Tekana intra kranial normal pada
bayi adalah …. mmHg a. 8 – 9 b. 8 – 10 c. 8 – 11 d. 8 – 12

230

e. 8 – 13 43. Berikut pernyataan benar tentang otak, kecuali a. Berat 20% dari berat badan b.
Memerlukan 15% kardiak output c. Menyita 20% oksigen yang beredar di tubuh d. Memerlukan
25% Glukosa dalam tubuh e. 60% dari otak adalah cairan 44. Nilai normal Tekanan Perfusi
Cerebral (CCP) lebih dari … mmHg a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90 45. Edema yang disebabkan
karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak tehadap unsur unsur dalam serum
dinamakan a. Interstisial b. Vasogenik c. Sitotoksik d. Anasarka e. Ballotement 46.
Hipotermia dibawah 30oC dapat menyebabkan a. Arithmia b. Vasokontriksi c. Ventrikel
tachycardia d. Kejang kejang e. Vasodilatasi 47. Midriasis maksimal adalah… a. Ada pada
orang trauma b. Ada pada orang meninggal c. Ada pada orang silindris d. Ada pada orang
unisokor e. Ada pada orang dengan gangguan mata 48. Cairan hipertonis yang sering diberikan
untuk menurunkan tekanan intrakranial adalah a. Manitol 5% b. Manitol 10% c. Manitol 15% d.
Manitol 20% e. Manitor 25% 49. Traksi skeletal memiliki beban efektif berada pada rentang … kg
a. 6 - 12 b. 7 – 12 c. 8 - 12
231

d. 9 – 12 e. 10 - 12 50. Jenis traksi yang digunakan pada pasien fraktur pada plato tibia adalah
a. Buck b. Russel c. Dunlop d. Bryan e. Balance 51. Berat otak bayi adalah … badan bayi a.
1/5 b. 1/6 c. 1/7 d. 1/8 e. 1/9 52. Bayi lahir dengan berat badan 2800 gram, maka 1 tahun
diperkirakan … kg a. 8,1 b. 8,2 c. 8,3 d. 8,4 e. 8,5 53. Reflek menggenggam atau grasping reflex
menghilang pada usia.. bulan a. 2 b. 4 c. 6 d. 8 e. 10 54. Syaraf kranial utama yang diperiksa
pada saat adanya trauma yang melibatkan pupil adalah a. 1 – 2 b. 2 – 3 c. 3 – 4 d. 4 – 5 e. 5 –
6 55. Fase dalm halusinasi kecuali a. Comforting b. Complementing c. Controlling d.
Confounding e. Conquering Panic 56. Berikut ini adalah factor predisposisi halusinasi… a.
Genetic b. Social budaya c. Lingkungan

232

d. Infeksi otak e. NAPZA 57. Tanda harga diri rendah pada fase kronik adalah, kecuali a. Merasa
bersalah b. Asertif c. Tidak selaras d. Ungkapan negative e. Meremehkan diri 58. Konsep diri
yang akan terganggu jika terjadi kesalahan yang berulang adalah a. Citra tubuh b. Harga diri c.
Peran d. Ideal diri e. Identitas diri 59. “saya tidak mungkin terkena COVID-19, ini pasti salah
pemeriksaannya”, ini munjukan perkataan orang yang mengalami keadaan berduka pada
tahapan a. Angry b. Denial c. Bargaining d. Depression e. Acceptance 60. Seorang perawat
pelaksana melaksanakan hasil keputusan hapat di ruangannya tentang penggunaan APD untuk
menghadapi COVID-19. Apakah fungsi manajemen pada kasus tersebut a. Planning b.
Directing c. Actuating d. Organizing e. Controlling 61. Membantu keluarga dalam
meninterpretasikan informasi dalam inform consent merupakan peran perawat sebagai.. a. Care
giver b. Educator c. Counselor d. Advocate e. Collaborator 62. Memberikan kebebasan pada
bawahan sehingga mereka berjalan sendiri. Ini merupakan ciri gaya kepemimpinan a.
Demokratis b. Otoriter c. Kharismatik d. Laissez faire e. Otokrasi

233
63. “ibu sesuai janji kita kemarin, hari ini kita akan melaksanakan aktivitas di luar ruangan”
pernyataan ini menunjukan perawat menjalankan prinsip etik a. Veracity b. Fidelity c.
Beneficience d. Non maleficience e. Autonomy 64. Berikut contoh tindakan pencegahan tertier
yaitu a. Isolasi b. Screening c. Imunisasi d. Melatih berjalan e. Memberikan obat-obatan yang
sudah diresepkan 65. Tahapan perkembangan keluarga dimana anak terakhir keluar rumah
adalah.. a. Keluarga masa pengsiun b. Keluarga masa pertengahan c. Keluarga melepas anak
dewasa d. Keluarga usia anak sekolah e. Keluarga anak pra sekolah 66. Sebuah keluarga
dimana istri dan suami tinggal dirumah tanpa anak a. Blended b. Dyad c. Commuter d. Usia
lanjut e. Extended 67. Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi dan 1 fungsi tambahan,
termasuk pada indeks KARTZ a. A b. B c. C d. D e. E 68. Nilai Barthel indek mandiri dalam naik
turun tangga adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 69. Orang yang keras dan mempunyai motivasi yang
kuat disebut manusia… a. Tipe X b. Tipe Y c. Tipe Z d. Tipe A

234

e. Tipe B 70. Rentang usia dikatakan usia lanjut menurut WHO (1999) adalah a. 60 – 70 b. 60 –
71 c. 60 – 72 d. 60 – 73 e. 60 – 74 71. Termasuk pada teori biologi proses menua kecuali a.
Genetic b. Stress c. Aktivitas d. Immunology slow virus e. Radikal bebas 72. Di Posyandu
Lansia pelayanan oleh kader berada pada meja … a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 73. Berikut fase
pelaksanaan di panti wedha kecuali a. Orientasi b. Identifikasi c. Intervensi d. Resolusi e.
Rehabilitasi 74. Fungsi perawat gerontik adalah a. Eliminate ageism b. Pemberi pelayanan c.
Advocat d. Penyuluh kesehatan e. Pemberi informasi 75. Menyarankan lansia untuk olah raga
secara teratur termasuk fokus keperawatan Gerontik a. Heath promotion b. Prevention c.
Kuratif d. Supportif e. Edukatif 76. Selain stunting dan overweight masalah tentang gizi yang
ada di Indonesia adalah a. Wasting b. Stunning c. Feeding d. Floating

235

e. Burning 77. Registrasi puskesmas dilakukan untuk melakukan pengajuan keberadaan


puskesmas dan untuk mendapatkan …. a. Kode b. Nomor c. Status d. Akreditasi e. Strata 78.
Upaya yang diberikan oleh Puskesmas kepada masyarakat, kecuali a. Perencanaan b.
Pelaksanaan c. Evaluasi d. Pencatatan e. Rujukan 79. Perencanaan program puskesmas yang
melibatkan beberapa sector merupakan perwujudan dari prinsip penyelenggaraan puskesmas
yaitu a. Paradigm sehat b. Kemandirian masyarakat c. Tehnologi tepat guna d. Ketersediaan
akses e. Keterpaduan dan kesinambungan 80. Paradigma sehat, menginginkan keterlibatan
pemangku kepentingan untuk berpartisipasi dalam upaya mencegah dan mengurangi risiko
kesehatan yang dihadapi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat melalui a. Keterlibatan
dalam penyusunan program b. Gerakan masyarakat hidup sehat c. Pemberdayaan masyarakat
d. Dukungan aktivitas social e. Produk perundang undangan 81. Pendekatan yang dilakukan
puskesmas untuk melaksanakan program yang ada diwilayahnya adalah a. Individu b. Keluarga
c. Kelompok khusus d. Warga binaan e. Masyarakat 82. Memberikan pertimbangan kepada
masyarakat terkait dengan masalah kesehatan merupakan fungsi penyelegaraan UKM … a.
Advokasi b. Sosialisasi kebijakan c. KIE d. Perencanaan kegiatan e. Pembinaan tehnis 83.
Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development
(pembangunan masyarakat) dan …

236

a. community-based development b. community-based empowerment c. community-based


participation d. community-based contribution e. community-based association 84. Prinsip
pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah kecuali a. Egaliter b. Otonom c.
Keswadayaan d. Centralisasi e. Akuntabilitas 85. Tujuan jangka panjang bidang kesehatan
kecuali a. peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang
kesehatan b. perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan c. peningkatan
status gizi masyarakat d. pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas) e.
pengembangan masyarakat yang berkualitas 86. Peran fasilitator dalam pemberdayaan
masyarakat bidang kesehatan adalah a. Memberikan masukan tentang kesehata kepada
masyarakat b. Mengkomunikasikan inovasi di bidang kesehatan c. Mempersiapkan kemampuan
masyarakat dalam menolong dirinya d. Meningkatkan pemahaman gerakan PHBS e.
Memberikan arahan tentang inovasi kesehatan di masyarakat 87. Berikut dapat digunakan
beberapa metode dalam upaya pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan, kecuali a. Rapid
Rural Appraisal (RRA) b. Participatory Rapid Appraisal (PRA) c. Participatory Learning and
Action (PLA) d. Simultaneous Rural Appraisal (SRA) e. Participatory Assessment and Planning
(PAP) 88. Contoh pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dilakukan dengan pendekatan
makro kecuali a. Pembangkitan opini b. Menggali potensi c. Penyediaan petunjuk operasional d.
Penyediaan petunjuk pelaksanaan e. Evaluasi dan koordinasi 89. RSU kelas A paling sedikit
memiliki tempat tidur… a. 300 b. 250 c. 200 d. 150 e. 100 90. Rumah sakit khusus kelas B,
memiliki tempat tidur minimal a. 45
237

b. 55 c. 65 d. 75 e. 85 91. Kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta


mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat. Merupakan pengertian dari a. Pusat Kesehatan Masyarakat b.
Upaya Kesehatan Masyarakat c. Kegiatan Kesehatan Masyarakat d. Upaya Pemeliharaan
Kesehatan e. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan 92. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan
yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik
baik vertikal maupun horizontal a. Program pokok puskesmas b. Kegiatan puskesmas c.
Konseling d. Rujukan e. Kesling 93. Pembangunan kesehatan yang dilakukan Puskesmas
adalah untuk mewujudkan a. Masyarakat berperilakuk sehat b. Lingkungan yang sehat c.
Kecamatan sehat d. Pelayanan yang bermutu e. Derajat kesehatan yang optimal 94. Prinsip
penyelenggaraan Puskesmas meliputi, kecuali a. Paradigma sehat b. Kemandirian masyarakat
c. Tehnologi berbasis wilayah d. Pertanggungjawaban wilayah e. Ketersediaan akses pelayanan
kesehatan 95. Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya a. Program Puskesmas b. Kewajiban Puskesmas c. Tugas
Puskesmas d. Kewenangan Puskesmas e. Sasaran Puskesmas 96. Pendekatan yang
dilakukan Puskesmas adalah .. a. Masyarakat b. Keluarga c. Komunitas d. Lintas sector e.
Lintas program 97. Fokus pelayanan kesehatan di Puskesmas mengutamakan upaya

238

a. Preventif dan promotif b. Pencegahan kesehatan c. Penyuluhan kesehatan d.


Pemberdayaan masyarakat e. Pendekatan pada komunitas 98. Dalam menyelenggakaran
pelayanan kesehatan puskesmas berpusat pada a. Individu b. Keluarga c. Kelompok d.
Komunitas e. Program 99. Dalam mendirikan puskesmas terdapat beberapa pertimbangan a.
Kebutuhan pelayanan b. Jumlah penduduk c. Aksesibilitas d. A dan B benar e. A, B dan C
benar 100. Prinsip-prinsip akreditasi dikeluarkan oleh a. KARS b. ISQua c. Pemerintah d.
Badan Akreditasi e. Kementerian Kesehatan
239

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, perfusi jaringan menurun karena kekurangan volume darah 2. C, memberikan infus guna
mempesiapkan pemberian tranfusi atau cairan lainnya 3. C, pasien sudah masuk pada keadaan
pre syok 4. C, pasien sudah meunjukan tanda-tanda syok 5. E, tidak ada kemajuan dalam
pembukaan 6. C, infus oksi drip tidakhanya menyakiti ibu tetapi bisa membuat janin distress 7. B,
terminasi persalinan dipilih karena terdapat pengeluaran darah yang yang tidak diketahui
sumbernya serta tidak ada kontraksi his dan pembukaan 8. B, mengurangi karbohidrat untuk
menghindari berat badan bayi yang besar 9. D, tanda-tanda kea rah syok sudah ada,
diantaranya fundus uteri tidak berkontraksi, yang dapat menyebabkan terbukanya pembuluh
darah 10. E, pemasangan infus dan rehidrasi bisa meningkatkan volume sekuncup atau stroke
volume sehinga kebituhan cardiac output terpenuhi 11. D, tekanan darah masih dalam batas
normal, sementara oedema dan protein urin ada 12. E, sudah terjadi pembukaan serta ada
perdarahan, menunjukan reaksi tubuh untuk mengeluarkan janin, serta kemungkian plasenta
lepas sebagian atau seluruhnya dari dinding Rahim 13. B, gunakan rumus hari +7, bulan -3,
tahun +0 karena iawal tahun maka ditambah 0. 14. A, membersihkan jalan napas diharapkan
dapat meningkatkan apgar karena saluran napas terbuka 15. D, pasien mengalami dehidrasi
16. C, tercampurnya darah yang mengandung oksigen dan karbondioksidan melalui defect yang
ada diventrikel, menyebabkan anak hyposia 17. C, 9 bulan campak 18. D, atresia ani keadaan
dimaan lobang anus tidak terbentuk yang menyebabkan pasien tidak biasa BAB 19. A, Fototerapi
atau terapi sinar, termasuk pilihan penanganan yang paling umum digunakan untuk merawat
bayi yang kuning akibat kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuh bayi baru lahir. Perawatan ini
memanfaatkan sinar ultraviolet buatan untuk mengurangi kadar bilirubin bayi. 20. C, Prinsip
penanganan dalam kondisi gawat darurat adalah ABC 21. E, menyelimuti untuk mencegah
kehilangan panas akibat suhu ruangan 22. C, tiak bisa bab dan distensi abdomen 23. B,
penguatan koping pasien harus dilakukan untuk menemukan apa yang positif pada pasien 24.
B, muntah projektil dan sakit kepala merupakan tanda peningkatan tekanan intra kranial 25. D,
pemberian anti konvulsif akan mengurangi ketegangan pada otot pasien

240
26. B, jalan napas harus diutamakan 27. A, memar dan terluka merupakan bagian dari
gangguan integritas kulit 28. E, 15 Juni 2020 - 25 Oktober 2018 = . 1 Tahun 7 Bulan 20 Hari 29.
B, suhu diatas 38,5 30. B, napas normal disebut juga eupne 31. C, menunjukan derajat
kekuragan oksigen kronis, yang ditandai ujung jari seperti stick penabuh drum. 32. B, palpebral
bulbi yang menempel pada bola mata 33. A, Presbyopia adalah gangguan mata yang ditandai
dengan penurunan kemampuan lensa mata untuk berfokus melihat suatu objek pada jarak
pandang yang dekat. Atau mata masih bisa fokus melihat sesuatu yang dekat, tapi butuh waktu
yang lebih lama daripada mata normal. 34. B, Miopia (dari bahasa Yunani: myopia "penglihatan-
dekat") atau rabun jauh adalah sebuah kelainan refraktif mata berupa citra yang dihasilkan
berada di depan retina ketika mata tidak dalam keadaan akomodasi. 35. B, diamond, pada
pasieng dengan clubbing finger hypoksia kronis tidak akan membentuk diamond 36. A, Titik
maksimal nyeri adalah pada sepertiga dari umblikus ke fossa ilaka kanan, itu disebut titik Mc
Burney. Nyeri biasanya tajam dan diperburuk dengan gerakan (seperti batuk dan berjalan). Nyeri
pada titik Mc Burney juga dirasakan pada penekanan iliaka kiri, yang biasa disebut tanda
Rovsing 37. D, Untuk pemeriksaan "Kernig's sign" pasien dibaringkan telentang, dengan panggul
dan lutut difleksikan membuat sudut 135 derajat. 38. B, Brudzinski I negatif (Normal) bila pada
saat fleksi kepala, tidak terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut. Brudzinski I positif
(abnormal) bila terjadi fleksi involunter kedua tungkai pada sendi lutut. 39. B, Fontanel adalah
bagian lunak di antara pelat tengkorak kepala pada bagian atas dan belakang kepala bayi.
Fontanel berasal dari bahasa Italia, yaitu Fontanella yang berarti air mancur kecil. Fontanel akan
berubah sedikit mengecil pada saat proses kelahiran dan akan menghilanng seiring dengan
pertumbuhan bayi. 40. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara menyentuh pipi atau memukul
ringan 2 cm di depan Tragus telinga (bagian telinga yang menonjol kecil di daerah pipi/jambang).
41. A, Spider nevus adalah suatu kondisi yang menyebabkan kumpulan pembuluh darah kecil
yang menyerupai sarang laba-laba terlihat pada permukaan kulit. Spider nevi (jamak) dapat
disebabkan oleh cedera, paparan sinar matahari, perubahan hormon, atau gangguan pada hati.
42. B, Tekanan intrakranial normal berkisar pada 8-10 mmHg untuk bayi, nilai kurang dari 15
mmHg untuk anak dan dewasa, sedangkan bila lebih dari 20 mmHg dan sudah menetap dalam
waktu lebih dari 20 menit dikatakan sebagai hipertensi intrakranial. 43. E, Hampir 80 persen otak
manusia tersusun atas air.

241

44. C, Nilai CPP normal yang umumnya diterima sebagai tekanan minimal yang diperlukan untuk
mencegah iskemia adalah: orang dewasa > 70 mmHg; anak > 50-60 mmHg; bayi/ balita > 40-50
mmHg 45. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsurunsur
dalam serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel endotel yang
membentuk sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada kerusakan sawar darah otak. 46. A,
suhu rendah dpat menyebabkan gangguan irama jantung 47. B, pupilmelebar maksimal terjadi
pada orang yang meninggal 48. D, merupakan obat diuretic untuk mengurngi cairan dalam tubuh
yang akan dapat mengurangi tekanan intra kranial 49. B, Traksi skelet biasanya menggunakan
beban 7 – 12 kg untuk mencapai efek terapi. Beban yang di pasang biasanya harus dapat
melawan daya pemendekan akibat spasme otot yang cedera. Ketika otot rileks, deleks, beban
traksi dapat dikurangi untuk mencegah terjadinya dislokasi garis fraktur dan untuk mencapai
pnyembuhan fraktur. Mengutip pendapat Sjamsuhidajat (1997) bahwa beban traksi untuk
reposisi tulang femur dewasa biasanya 5 – 7 kg, pada dislokasi lama panggul bias sampai 15
– 20kg 50. B, Traksi Russel, traksi Russel dapat digunakan untuk fraktur pada plato tibia,
menyokong lutut yang fleksi pada penggantung dan memberikan gaya tarikan. 51. D, berat otak
bayi disbanding dengan berat badannya adalah 1/8 nya 52. D, berat badan bayi 1 tahun adalah
3 x berat badan saat lahir 53. B, Grasping reflex, berupa jari-jari tangan mencengkeram benda-
benda di sekitar yang disentuhkan ke bayi. Menghilang dalam waktu 3-4 bulan. 54. B, Refleks
pupil disarafi oleh nervus II (optikus) dan nervus III (okulomotor). Nervus II untuk menghantarkan
rangsangan cahaya sedangkan nervus III untuk kontraksi otot pupil. 55. D, confounding adalah
variable dalam penelitian quantitative 56. D, Stressor presipitasi pasien gangguan persepsi
sensori halusinasi ditemukan adanya riwayat penyakit infeksi, penyakit kronis atau kelainan
struktur otak, adanya riwayat kekerasan dalam keluarga, atau adanya kegagalan-kegagalan
dalam hidup, kemiskinan, adanya aturan atau tuntutan dikeluarga atau masyarakat yang sering
tidak sesuai dengan pasien serta konflik antar masyarakat. 57. B, Komunikasi asertif adalah
suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan
kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak
lain.B, kegagalan yang berulang ulang akan membuat harga diri menurun 58. B, penolakan yang
sering terjadi menurunkan harga diri seseorang 59. B, denial, menolak kenyataan 60. C,
melaksanakan hasil keputusan atau mengaktualisasikan konsep yang direncanakan merupakan
kegiatan actuating 61. D, Perawat diharapkan dapat mengoptimalkan perannya sebagai advokat
yaitu dengan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pasien, menjadi penghubung antara
pasien dan tim kesehatan lain, membela hak-hak pasien dan melindungi pasien dari tindakan
yang merugikan

242

62. D, Pemimpin bertipe laissez faire menghendaki semua komponen pelaku menjalankan
tugasnya dengan bebas. Oleh karena itu tipe kepemimpinan bebas merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan diserahkan pada bawahan. 63. B, Tanggung jawab
besar seorang perawat adalah meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, memulihkan
kesehatan, dan meminimalkan penderitaan. Untuk mencapai itu perawat harus memiliki
komitmen menepati janji dan menghargai komitmennya kepada orang lain. 64. D, rehabilitasi
merupakan bagian dari pencegahan tertier 65. C, Tahap keenam dimulai sejak anak pertama
meninggalkan rumah, berakhir pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah
menjadi kosong 66. B, Dyad family adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri yang tinggal
dalam satu rumah tanpa anak 67. C, Nilai A :Kemandirian dalam hal makan, kontinen (
BAK/BAB ), berpindah, kekamar kecil, mandi dan berpakaian. Nilai B :Kemandirian dalam
semua hal kecuali satu dari fungsi tersebut Nilai C : Kemandirian dalam semua hal, kecuali
mandi dan satu fungsi tambahan Nilai D : Kemandirian dalam semua hal, kecuali mandi,
berpakaian, dan satu fungsi tambahan Nilai E : Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi,
berpakaian, ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan. Nilai F : Kemandirian dalam semua hal
kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan Nilai G :
Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut 68. B , 0= tidak mampu, 1= membutuhkan bantuan
(alat bantu), Mandiri 69. B, karyawan yang memiliki tipe teori Y akan bekerja dengan sendirinya
tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya, emiliki alasan kuat untuk bertindak 70. E,
Menurut World Health Organization (WHO), usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria yaitu : usia
pertengahan (middle age) ialah 45-59 tahun, lanjut usia (elderly) ialah 60-74 tahun, lanjut usia
tua (old) ialah 75-90 tahun, usia sangat tua (very old) ialah di atas 90 tahun. 71. C Teori – teori
biologi 1) Teori genetik dan mutasi (somatic mutatie theory), Menurut teori ini menua telah
terprogram secara genetik untuk spesies – spesies tertentu. Menua terjadi sebagai akibat dari
perubahan biokimia yang deprogram oleh molekul – molekul / DNA dan setiap sel pada saatnya
akan mengalami mutasi. Sebagai contoh yang khas adalah mutasi dari sel – sel kelamin (terjadi
penurunan kemampuan fungsional sel) 2) Pemakaian dan rusak, Kelebihan usaha dan stres
menyebabkan sel – sel tubuh lelah (rusak) 3) Reaksi dari kekebalan sendiri (auto immune
theory),Di dalam proses metabolisme tubuh, suatu saat diproduksi suatu zat khusus. Ada
jaringan tubuh tertentu yang tidak tahan terhadap zat tersebut sehingga jaringan tubuh menjadi
lemah dan sakit.

243

4) Teori “immunology slow virus” (immunology slow virus theory), Sistem immune menjadi efektif
dengan bertambahnya usia dan masuknya virus kedalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan
organ tubuh. 5) Teori stress, Menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan tubuh.
Regenerasi jaringan tidak dapat mempertahankan kestabilan lingkungan internal, kelebihan
usaha dan stres menyebabkan sel-sel tubuh lelah terpakai. 6) Teori radikal bebas, Radikal bebas
dapat terbentuk dialam bebas, tidak stabilnya radikal bebas, (kelompok atom) mengakibatkan
osksidasi oksigen bahan-bahan organik seperti karbohidrat dan protein. Radikal bebas ini dapat
menyebabkan sel-sel tidak dapat regenerasi 72. b. Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan
sistem lima meja yaitu: a. Meja 1: Pendaftaran Lansia datangberkunjung ke Posyandu lansia dan
mendaftarkan diri lansia, sendiri atau disertai pendamping dari keluarga atau kerabat, lansia
yang sudahterdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya yakni meja 2. b. Meja 2:
Pelayanan Kesehatan oleh Kader c. Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan,
dan tekanan darah pada lansia. d. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)Kader
melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh, tekanan darah, berat
badan, tinggi badan lansia. e. Meja 4: Penyuluhan kesehatan oleh Petugas Kesehatan dari
Puskesmas, Dinas kesehatan, Kementrian kesehatan, atau Instansi lain yang bekerja sama
dengan Posyandu Lansia. Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian
makanan tambahan, ataupun materi mengenai tindakan promotif dan preventif terhadap
kesehatan Lansia. f. Meja 5: Pelayanan medis Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas
dari Puskesmas/kesehatan meliputi kegiatan: pemeriksaan dan pengobatan ringan untuk
preventif, rehabilitatifdan kuratif. 73. E, Fase Pelaksanaan Panti Wredha a. Fase orientasi,
Melakukan pengumpulan data pada lansia secara individu atau kelompokdan situasi, dan kondisi
Panti Werdha. b. Fase identifikasi, Setelah data terkumpul pada fase orientasi, maka dapat
disimpulkan masalah kesehatan yang terjadi pada lansia di Panti. Kemudian merencanakan
tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi pada lansia. c. Fase
intervensi, Melakukan tindakan sesuai dengan rencana, misalnya memberikan penyuluhan
kesehatan, konseling, advokasi, kolaborasi dan rujukan d. Fase resolusi, Pada fase resolusi yang
dilakukan adalah menilai keberhasilan tindakan pada fase intervensi dan menentikan
perkembangan kondisi pada lansia. 74. A, Eliminate ageism (menghilangkan perasaan takut tua).
75. A, menyaranan olahraga adalah bagian dari promosi kesehatan dalam pencegahan primer

244

76. A, Wasting adalah suatu keadaan kekurangan gizi akut yang banyak terdapat di daerah
dengan sosial- ekonomi rendah yang dapat disebabkan oleh asupan nutrisi yang inadekuat dan
adanya penyakit 77. A, Registrasi adalah proses pendaftaran Puskesmas yang meliputi
pengajuan dan pemberian kode Puskesmas. 78. E, Pelayanan Kesehatan Puskesmas yang
selanjutnya disebut dengan Pelayanan Kesehatan adalah upaya yang diberikan oleh Puskesmas
kepada masyarakat, mencakup perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, pencatatan, dan pelaporan
yang dituangkan dalam suatu system 79. E, keterpaduan dan keseimbangan merupakan
perwujudan kegiatan berdsarkan prinsip lintas program dan sector 80. B, Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan
secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan
kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. 81. B, Pendekatan keluarga
adalah pendekatan pelayanan puskesmas yang menggabungkan upaya kesehatan perorangan
(UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) tingkat pertama secara berkesinambungan
dengan didasarkan kepada data dan informasi dari profil kesehatan keluarga 82. A, Advokasi:
Sasaran utama kegiatan ini adalah para pengambil keputusan atau pengambil kebijakan pada
masing-masing tingkat administrasi pemerintah untuk mendapat dukungan dalam
pengembangan Puskesmas rawat inap. Pihak-pihak yang harus dilibatkan secara aktif seperti
pemerintah daerah, rumah sakit kabupaten/kota, organisasi profesi, lembaga swadaya
masyarakat, lintas sektor dan lintas program terkait serta perwakilan dari masyarakat. 83. A,
Konsep pemberdayaan masyarakat mencakup pengertian community development
(pembangunan masyarakat) dan community-based development (pembangunan yang bertumpu
pada masyarakat). 84. D, terdapat 10 prinsip yaitu kesukarelaan, otonom, keswadayaan,
pertisifatif, egaliter, demokratis, keterbukaan, kebersamaan, akuntabilitas dan desentralisasi 85.
E, tujuan pembangunan jangka panjang bidang kesehatan yaitu 1) peningkatan kemampuan
masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan; 2) perbaikan mutu
lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan; 3) peningkatan status gizi masyarakat; 4)
pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas), serta 5) pengembangan keluarga
berkualitas. 86. B, fasilitator bertanggungjawab dalam mengkomunikasikan inovasi di bidang
kesehatan kepada masyarakat penerima manfaat 87. D, Simultaneous Rural Appraisal (SRA) 88.
B, Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan dapat dilakukan dengan pendekatan a)
Makro, dilakukan dengan membangun komitmen di setiap jenjang, membangkitkan opini
masyarakat, menyediakan petunjuk teknis operasional atau petunjuk pelaksanaan dan biaya
operasional, serta monitoring dan evaluasi serta koordinasi; b) Mikro, dilakukan dengan menggali
potensi yang belum disadari masyarakat (potensi dapat muncul dari adanya kebutuhan
masyarakat) yang diperoleh melalui pengarahan, pemberian masukan, dialog, kerjasama dan

245

pendelegasian serta membuat model-model percontohan dan prototipe pengembangan


masyarakat. 89. B, Rumah Sakit umum yang memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 250 (dua
ratus lima puluh) buah. 90. D, Rumah Sakit khusus yang memiliki jumlah tempat tidur paling
sedikit 75 (tujuh puluh lima) buah 91. B, Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga,
kelompok, dan masyarakat. 92. D, Sistem Rujukan adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan yang mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara
timbal balik baik vertikal maupun horizontal 93. C, Pembangunan kesehatan yang
diselenggarakan di Puskesmas dalam rangka mewujudkan kecamatan sehat. 94. C, Prinsip
penyelenggaraan Puskesmas meliputi: a. paradigma sehat; b. pertanggungjawaban wilayah; c.
kemandirian masyarakat; d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan; e. teknologi tepat guna;
dan f. keterpaduan dan kesinambungan 95. C, Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. 96. B,
Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan Puskesmas mengintegrasikan program yang
dilaksanakannya dengan pendekatan keluarga. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara
Puskesmas mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan
mendekatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga 97.
A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya promotif dan preventif
98. A, menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada individu, berfokus pada
keluarga, dan berorientasi pada kelompok dan masyarakat 99. E, Puskesmas harus didirikan
pada setiap kecamatan. Dalam kondisi tertentu, pada 1 (satu) kecamatan dapat didirikan lebih
dari 1 (satu) Puskesmas. Kondisi tertentu ditetapkan berdasarkan pertimbangan kebutuhan
pelayanan, jumlah penduduk, dan aksesibilitas. 100. B, Lembaga independen penyelenggara
Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus telah terakreditasi oleh lembaga
International Society for Quality in Health Care (ISQua).

246

1. Jabatan fungsional perawat termasuk pada a. Rumpun kesehatan b. Rumpun medis c.


Rumpun fungsional d. Rumpun keahlian e. Rumpun profesi 2. Jenjang terendah dari jabatan
fugsional adalah a. Perawat terampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli
madya e. Perawat ahli pratama 3. Jenjang kepangkatan perawat terendah yang dapat
melakukan Range of Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada individu, adalh a. Perawat terampil b. Perawat mahir c.
Perawat penyelia d. Perawat ahli madya e. Perawat ahli pratama 4. Jenjang kepangkatan
terendah yang boleh melasanakan melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya
pengawasan risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan, adalah a.
Perawat terampil b. Perawat mahir c. Perawat penyelia d. Perawat ahli madya e. Perawat ahli
pratama 5. PMK no 55 tahun 2015 tentang a. HIV AIDs b. Pengurangan Dampak Buruk Pada
Pengguna Napza Suntik c. Rehabilitasi medic d. Kesehatan jiwa mastyarakat e. Kesehatan ibu
dan anak 6. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan
nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10), tampak
sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau berjalan, tidak
napsu makan, tidak bisa tidur. TD 120/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas
18x/menit, suhu 38,2oC. Apakah pengkajian prioritas pada kasus tersebut? a. Berapa lama
tidur? b. Bagaimana untuk mengurangi nyeri? c. Berapa banyak makanan yang dimakan? d.
Bagaimana cara menurunkan suhu tubuh?

247

e. Apakah menggunakan alat bantu untuk berjalan ? 7. Seorang perawat melakukan penjelasan
tentang makanan pada pasien yang mengalami peradangan sendi. Pasien tersebut sebenarnya
sedang menunggu pemeriksaan laboratorium yang dianjurkan. Apakah prinsip etik yang
dilakukan oleh perawat tersebut? a. Autonomy b. Confidentiality c. Non maleficience d.
Beneficience e. Justice 8. Seorang perempuan 28 tahun dirawat diruang penyakit dalam
dengan keluhan mencret berkali kali. Hasil pengkajian didapatkan, mencret kali ini merupakan
yang ke 5 kali dalam 2 minggu terakhir, mata cekung, turgor jelek. Pasien menyatakan malu
pada teman-temannya dan tidak mau bertemu. Tampak murung dan sering menangis, selalu
bertanya tentang penyakitnya. TD 90/60 mmHg, frekuensi nadi 98x/menit, frekuensi napas
20x/menit, suhu 37,6oC. CD4+ 200. Apakah masalah keperawatan prioritas pada kasus
tersebut? a. Gangguan cairan dan elektrolit b. Kurang pengetahun c. Gangguan citra diri d.
Kecemasan e. Grifieng 9. Seorang laki-laki usia 21 tahun di UGD hasil pengkajian suara nafas
terdengar gurgling, frekuensi nafas terdapat jejas di daerah leher, GCS 8 dengan terdapat fraktur
klavikula, fraktus costa 4, 5, 6, riwayat trauma kepala, Apakah tindakan yang dapat anda
lakukan untuk membuka jalan nafas klien a. Cross finger dengan teknik head tild b. Siapkan
pemasangan ETT c. Buka dengan teknik jaw trust d. Lakukan finger sweep e. Pasang OPA 10.
Seorang laki-laki 30 tahun dengan riwayat terjatuh dari ketinggian 10 meter dengan posisi kaki
terlebih dahulu. Saat pengkajian pasien dalam keadaan sadar namun mengeluh nyeri dengan
skala 4 (dari skala 1-5) di bagian tulang belakang, tandatanda vital stabil, namun ada kelemahan
dibagian ekstrimitas bawah, pada saat pemeriksaan klien dalam kondisi supine, Apakah teknik
yang dilakukan mengetahui jejas yang ada : …. a. Minta klien untuk merubah ke posisi pronasi
dengan hati-hati b. Miringkan klien dengan hati-hati c. Lakukan log roll bersama 4 petugas d.
Lakukan posisi sim ke sisi yang tidak sakit e. Miringkan pasien dengan Long Spine Board

248
11. Seorang wanita berusia 30 tahun datang ke poli kebidanan untuk pemeriksaan kehamilan.
Hasil pemeriksaan, status kehamilan G2P1A0, usia kehamilan 36 minggu, tinggi fundus uteri 38
cm, dan presentasi kepala. Pasien memiliki riwayat persalinan sectio saecar. Apakah yang harus
disarankan kepada pasien tersebut? a. Berhati-hati apabila berhubungan suami isteri b. Mulai
intens perawatan payudara c. Latihan merangkak setiap pagi d. Banyak berjalan kaki e. Diet
rendah karbohidrat 12. Ny C, post partum 6 minggu yang lalu, ia selalu tampak sedih, merasa
kehilangan, marah atau frustasi karena bayi yang dilahirkannya tidak sesuai dengan harapannya.
Apakah yang dialami pada kasus tersebut? a. Post partum blues b. Depresi postpartum c.
Psikosis postpartum d. Bipolar e. Gangguan mood 13. Ny B, mengatakan kehamilannya saat ini
merupakan kehamilan kedua. Kehamilan sebelumnya ia mengalami keguguran saat usia
kehamilannya tujuh bulan. Bagaimanakah status kehamilan Ny B? a. G2P0A1 b. G2P1A0 c.
G2P0A0 d. G2P1A1 e. G2P0A2 14. Ny H 30 tahun berada di ruang bersalin rumah sakit A, 15
menit yang lalu telah lahir bayi perempuan. Sampai saat ini plasenta belum lepas dan
sebelumnya sudah dilakukan penegangan dan dorongan dorsocranial. Apakah tindakan
selanjutnya yang dilakukan perawat? a. Lakukan kateterisasi b. Lakukan manual plasenta c. Beri
dosis ulangan oksitosin 10 unit IM d. Lakukan massage pada tinggi fundus uteri e. Lakukan
kembali penegangan tali pusat 15. Seorang perempuan berusia 28 tahun, dirawat diruang Nifas.
Riwayat persalinan spontan 3 jam yang lalu. Didapatkan data TFU 2 cm diatas pusat, kontraksi
uterus kurang, uterus teraba lunak, lochea rubra, ganti pembalut 2 kali dalam 2 jam terakhir.
Manakah tindakan yang harus perawat lakukan pada pasien tersebut? a. Massage pada bagian
fundus rahim b. Mengukur tekanan darah pasien c. Melakukan perawatan perineum d. Mengatur
posisi sim e. Massage back rub 16. Anak S, 8 bulan, perempuan, tertawa melihat gambar
mickey mouse yang terpampang di dinding ruang perawatan. Setelah puas memandangi gambar
dia

249

kemudian melihat jari-jemari tanggannya sambil mengoceh dan terkadang memasukan salah
satu jarinya ke dalam mulut, kemudian perawat mendekatinya dan memberikan mainan
gantungan yang berbunyi dan dapat berputar, Anak S tampak menyukainya dan tertawa sambil
menggerakan tangan dan kakinya. Apakah jenis permainan yang diberikan perawat berdasarkan
karakteristik sosial pada anak tersebut ? a. Social affective play b. Sense of pleasure play c.
Pararel play d. Solitary play e. Assosiative play 17. Bayi A, perempuan,
usia 7 bulan, digendong ibunya ke poli tumbuh kembang, ibu mengatakan klien sudah
mendapatkan imunisasi lengkap dan sekarang dijadwalkan untuk mendapatkan imunisasi
selanjutnya. Berat badan anak 10 kg, panjang badan 110 cm, anak tampak aktif dan pada saat
pemeriksaan fisik dalam keadaan sehat dan bugar. Apakah jenis imunisasi yang seharusnya
sudah didapatkan pada anak tersebut? A. DPT, Polio, MMR B. Hepatitis B, BCG dan Campak C.
Hepatitis B, Polio dan MMR D. BCG, DPT, dan Polio E. BCG, Hepatitis B dan Campak

18. Terdapat 1 orang kasus campak di Desa Y, Puskesmas memberikan immunisasi Campak
pada seluruh Balita di Wilayah kerjanya. Apakah tujuan dari tindakan immunisasi tersebut? a.
Health promotion b. General protection c. Specific protection d. Early diagnosis e. Prompt
treatment 19. Seorang ibu membawa anaknya yang berusia 2 tahun periksa di UGD karena
Diare sudah 2 hari. Hari ini b.a.b cair sudah 5 kali. Hasil pemeriksaan didapatkan: Anaknya
tampak lemah, mata cekung, mukosa bibir kering, turgor kembali lambat, dan agak rewel. Pada
saat ditimbang BB ; 12 Kg. Berapakah kebutuhan cairan Anak tersebut ? a. 1100 cc b. 1210 cc
c. 1232 cc d. 1344 cc e.1050 cc 20. MSG pertama kali di ekstraksi oleh Kikunae Ikeda pada
tahun 1908 dari tumbuhan

250

a. Tebu b. Tomat c. Rumput laut d. Ganggang hijau e. Sayuran berdaun hijau 21. Pewarna
makanan diperoleh melalui proses, kecuali a. Ekstraksi b. Isolasi c. Derivatisasi d. Sintesis
parsial e. Sintetsis total 22. Nama lain dari Riboflavin a. Vit A b. Vit B1 c. Vit B2 d. Vit B 7 e. Vit
9 23. Vitamin C akan merusak ginjal apabila dikonsumsi melebihi … mg per hari a. 500 b. 1000
c. 1500 d. 2000 e. 2500 24. Penyakit karena kekurangan vitamin C dinamakan a. Scorbut b.
Xerophthalmia c. Rabun senja d. Osteoporosis e. Polycystic Ovary Syndrome 25. Nama lain
dari Biotin a. Vit A b. Vit B1 c. Vit B2 d. Vit B 7 e. Vit 9 26. Nama lain dari folat a. Vit A b. Vit B1
c. Vit B2 d. Vit B 7 e. Vit 9 27. Vitamin larut dalam lemak kecuali a. A

251

b. C c. D d. E e. K 28. Jumlah vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh ada … buah a. 10 b. 11 c. 12


d. 13 e. 14 29. Yang termasuk asam amino esensial adalah a. Histidin b. Alanin c. Arginin d.
Asparagin e. Asam aspartat 30. Jumah kromosom manusia ada … pasang a. 22 b. 23 c. 24 d.
25 e. 26 31. Yang tidak termasuk pada pembelahan sel a. Interphase b. Prophase c.
Metaphase d. Betaphase e. Anaphase 32. Meiosis terjadi pada a. Sel tulang b. Sel jantung c.
Sel otot d. Sel kelamin e. Sel pencernaan 33. Proses pergerakan substansi dari daerah
berkonsentrasi rendah ke daerah konsentrasi tinggi a. Transport aktif b. Transport pasif c.
Transport semiaktif d. Transport semipasif e. Transport campuran 34. Peristiwa mengalirnya
atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang
berkonsentrasi rendah disebut a. Difusi b. Perfusi

252

c. Larut d. Osmosis e. Dilusi 35. Penemu mikroskop adalah a. Zacharias Janssen b. Hans
Janssen c. Galileo Galilei d. Antony Van Leeuwenhoek e. Henry Dunant 36. Penemu protozoa
adalah a. Zacharias Janssen b. Hans Janssen c. Galileo Galilei d. Antony Van Leeuwenhoek e.
Henry Dunant 37. Bapak palang merah internasional adalah a. Zacharias Janssen b. Hans
Janssen c. Galileo Galilei d. Antony Van Leeuwenhoek e. Henry Dunant 38. Wabah yang terjadi
secara pandemic pada tahun 1918 – 1920 adalah a. Flu Inggris b. Flu Eropa c. Flu Spanyol d.
Flu Jerman e. Flu Afrika 39. Pandemic campak terjadi pada tahun a. 1520 b. 1620 c. 1720 d.
1820 e. 1920 40. Seratus tahunan setelah pandemic campak terjadi pandemic a. Typhoid b.
Kolera c. Diare d. Demam kuning e. Disentri 41. Leptospirosis merupakan mikrorgnisme
berbentuk a. Virus b. Bakteri c. Jamur d. Protozoa e. Germ 42. Daun kelor memiliki
kandungan vit c lebih banyak … kali dibandingkan dengan jeruk

253

a. 3 b. 5 c. 7 d. 9 e. 11 43. Siklus krebs merupakan salah satu tahap respirasi a. Aerob b.


Anaerob c. Sel d. Jaringan e. Metabolisme 44. Tempat terjadinya respirasi dalam sel adalah
a. Inti sel b. Mitokondria c. Lisosom d. Ribosom e. Badan golgi 45. Dikatakan pre hypertensi
apabila tekanan darah diastolic berada pada rentang antara 80 mmHG sampai dengan … mmHg
a. 87 b. 89 c. 90 d. 93 e. 95 46. Dikatakan Hypertensi tahap 2 apabila tekanan di Systolik lebih
dari … mmHg a. 150 b. 155 c. 160 d. 165 e. 170 47. Factor resiko untuk terjadinya hipertensi
apabila GFR kurang dari…..ml/menit? a. 50 b. 55 c. 60 d. 65 e. 70 48. Mengurangi berat badan
10kg dapat menurunkan tekanan darah sebesar … mmHg? a. 5 – 10 b. 5 – 15 c. 5 – 20 d. 5 –
25 e. 5 – 30 49. Berikut adalah obat yang termasuk golongan Angiotensin II antagonists yaitu
a. Enalapril
254

b. Captropril c. Losartan d. Amlodipine e. Carpedilol 50. Hipotensi postural adalah hipotensi


yang terjadi apabila saat berdiri mengalami penurunan tekanan darah sistolik lebih dari … mmHg
a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 e. 25 51. Termasuk pada klasifikasi apakah menurut AHA jika pasien
dengan penyakit jantung terdapat batasan aktivitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat
istirahat, tapi aktivitas ringan menyebabkan kelelahan, palpitasi atau sesak. a. I b. II c. III d. IV e.
V 52. Perbandingan kompresi dan napas buatan pada pasien dewasa adalah a. 30 : 1 b. 30 : 2
c. 30 : 3 d. 15 : 1 e. 15 : 2 53. Kecepatan kompresi dada disarankan … kali per menit a. 100 b.
100 – 110 c. 100 – 120 d. 110 – 120 e. 110 – 130 54. Kedalaman kompresi dada tidak lebih
dari … cm a. 3 b. 4 c. 5 d. 6 e. 7 55. Pernapasan yang khas ada serangan jantung adalah a.
Dyspnea b. Agonal c. Orthopnea d. Tachypnea e. Kussmaul

255

56. Jika ada serangan jantung dan hanya ada orang awam, maka CPR hanya dilakukan sampai
dengan … a. Kompresi dada b. Pernapasan buatan c. Kompresi dada dan pernapasan buatan
d. Pemasangan AED e. Melapor pada operator 57. Orang dengan ketergantungan opioid bisa
diberikan injeksi …. Melalui IM a. Epinephrine b. Aspirin c. Nolakson d. Nitrogliserine e.
Adrenaline 58. Pemberian napas buatan disarankan 1 kali setiap .. detik a. 5 b. 6 c. 7 d. 8 e. 9
59. Jeda diantara kompresi tidak boleh lebih dari … detik a. 5 b. 7 c. 10 d. 13 e. 15 60. Saat
setelah kompresi tangan penolong tidak boleh menekan dada, ini untuk memberikan … a.
Usaha napas b. Udara masuk dada c. Recoil dada penuh d. Dada tidak tekan e. Usaha napas
lebih mudah 61. Perbandingan kompresi dan napas buatan dengan 2 orang penolong pada
anak adalah a. 30 : 2 b. 15 : 1 c. 15 : 2 d. 30 : 1 e. 30 : 3 62. Kedalaman kompresi pada anak
bayi adalah …cm a. 1 b. 2 c. 3
256

d. 4 e. 5 63. Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang … oC a. 32
– 34 b. 32 – 36 c. 34 – 36 d. 34 – 37 e. 34 – 38 64. Urutan CPR pediatric adalah a. A-B-C b. B-
A-C c. C-B-A d. C-A-B e. B-C-A

65. Bermain cilukba pada bayi termasuk kategori bermain apa A. Affectif play B. Sense of
pleasure play C. Skill play D. Dramatic play E. Associative play 66. Cemas, depresi, muka merah
dan tangan gemetar serta tidak bisa tidur merupakan tanda dan gejala putus zat dari…. A.
Alkohol B. Putaw C. Sedatif D. Ampetamin E. Ganja 67. Tahapan halusinasi tingkat 2 terdapat
ciri2 A. Halusinasi bersifat menenangkan/ringan B. Halusinasi bersifat menyalahkan/moderate
C. Halusinasi bersifat mengendalikan/berat D. Halusinasi bersifat menaklukkan/Panik E.
Halusinasi bersifat delusi 68. Mulai diperkenalkannya dokter kecil pada program UKS - SD,
sekitar tahun …. A. sebelum 1965 B. 1965-1975 C. 1975-1985 D. 1985-1995 E. diatas tahun
1995 69. Diadakannya program kerja bakti/jumat bersih di lingkungan kantor/RT/RW dan senam
kesegaran jasmani bagi warga di lapangan umum, merupakan tindakan yang sesuai dengan
prinsip promosi kesehatan yang terdapat pada piagam Ottawa, yaitu A. Kebijakan Berwawasan
Kesehatan (Health Public Policy). B. Lingkungan yang Mendukung (Supportive Environment)

257

C. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service) D. Keterampilan Individu


(Personnel Skill) E. Gerakan Masyarakat (Community Action) 70. Mendorong kebiasaan
berolah raga, merupakan contoh tujuan intervensi perilaku promosi kesehatan untuk .... A.
mencegah menurunnya perilaku positif bagi kesehatan B. meningkatkan perilaku positif bagi
kesehatan C. mencegah meningkatnya perilaku negatif bagi kesehatan D. mengurangi perilaku
negatif bagi kesehatan E. mencegah perilaku yang menimbulkan penyakit bagi kesehatan 71.
Usia presenilis menurut Depkes RI adalah A. 35-45 tahun B. 45-59 tahun C. 60-65 tahun D.
66-75 tahun E. >75 tahun 72. Usia elderly menurut WHO adalah A. 60-74 tahun B. 75-80 tahun
C. 81-85 tahun D. 86-90 tahun E. > 90 tahun 73. Perubahan lansia yang terjadi pada sistem
respirasi adalah sebagai berikut : A. Vertikel kiri mengalami hipertropi B. Prebiaskusis C.
Kekurangan cairan D. Volume cadangan paru bertambah E. Penurunan koordinasi 74.
Kesepian pada lansia dapat terjadi karena pasangan hidup yang meninggal. Kondisi ini termasuk
pada perubahan : A. Kepribadian B. Konsep diri C. Psikologis D. Sosial E. Psikososial 75.
Sistem Kesehatan Nasional atau SKN dilaksanakan oleh.… A. Pemerintah, Pemerintah Daerah
B. Pemerintah Daerah dan/atau masyarakat C. Pemerintah dan/atau masyarakat D.
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat E. Semua benar 76. Dalam pelaksanaan
SKN harus memperhatikan…. A. cakupan pelayanan kesehatan berkualitas, adil, dan merata B.
pelayanan diberikan sesuai dengan kemampuan pemerintah C. kebijakan kesehatan
masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi kesehatan

258

risiko tinggi D. pelayanan tidak mengikuti keinginan masyarakat E. Semua benar 77. Pihak yang
melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SKN adalah.... A. Menteri
Kesehatan B. Bupati atau walikota C. Kepala Dinas kesehatan Provinsi D. Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/kota E. BKN 78. Pembangunan kesehatan diselenggarakan dengan
mengacu pada dasar…. A. perikemanusiaan B. kebersamaan C. gotong royong D. kekuatan
ekonomi E. Semua benar 79. Yang bukan subsistem dalam SKN adalah subsistem …. A.
manajemen kesehatan B. penelitian dan pengembangan kesehatan C. pembiayaan kesehatan
D. sumber daya manusia kesehatan E. Semua benar 80. Pelaksanaan SKN ditekankan pada
upaya …. A. promotif dan preventif B. kuratif dan rehabilitatif C. promotif dan preventif tanpa
mengesampingkan upaya kuratif dan rehabilitatif D. promotif dan preventif dan kuratif E. Semua
benar 81. Pelayanan kesehatan adalah terjadinya kontak pertama secara perorangan sebagai
proses awal pelayanan kesehatan perorangan…. A. sekunder B. tersier C. primer D. rujukan
E. semua benar 82. Yang dimaksud dengan upaya kesehatan rujukan unggulan adalah upaya
kesehatan.... A. primer B. sekunder C. tersier D. dasar E. Khusus 83. Pembiayaan kesehatan
untuk masyarakat miskin dan tidak mampu merupakan tanggung jawab …. A. pemerintah B.
pemerintah dan pemerintah daerah

259

C. lembaga penjamin pembiayaan kesehatan D. lembaga kesehatan masyarakat E. Semua


benar 84. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya... A. promotif dan kuratif B. promotif dan rehabilitatif C. promotif dan
preventif D. preventif dan kuratif E. Semua benar 85. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
merupakan kegiatan dengan sasaran... A. individu, keluarga, dan kelompok B. individu,
keluarga, dan masyarakat C. individu, kelompok, dan masyarakat D. keluarga, kelompok, dan
masyarakat E. Semua benar 86. Di bawah ini yang termasuk dalam prinsip penyelenggaraan
Puskesmas adalah... A. kemandirian keluarga B. pelayanan kesehatan sekunder C. pelayanan
kesehatan khusus D. keterpaduan dan kesinambungan E. Semua benar 87. Puskesmas adalah
penyelenggara upaya kesehatan masyarakat tingkat… A. pertama B. kedua C. ketiga D.
keempat E. Kelima 88. Yang termasuk dalam upaya kesehatan masyarakat esensial adalah
pelayanan... A. kesehatan lansia B. kesehatan gigi C. kesehatan anak D. promosi kesehatan
E. Semua benar 89. Pelayanan kesehatan Ibu, anak, dan KB termasuk dalam upaya kesehatan
masyarakat… A. esensial B. pengembangan C. penunjang D. sekunder E. Tersier 90. Yang
termasuk dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan oleh Puskesmas adalah pelayanan...
A. kesehatan pada remaja di sekolah B. gawat darurat

260

C. kesehatan lansia di Posbindu D. kunjungan kasus endemik DBD E. Semua benar 91.
Puskesmas wajib diakreditasi minimal… A. 1 tahun sekali B. 2 tahun sekali C. 3 tahun sekali
D. 4 tahun sekali E. 5 tahun sekali 92. Seorang laki-laki berusia 19 tahun, ibawa ke IGD karena
kecelakaan lalu lintas. Dari hasil pengkajian diperoleh data luka terbuka dengan perdarahan
yang hebat, penurunan kesadaran, BP 80/60 mmHg, suhu 36 celcius, frekuensi nadi 110x/mnt,
frekuensi nafas 30x/mnt, ekstremitas dingin dan pucat, oliguri capilari refill > 2 detik. Apakah
intervensi keperawatan yang tepat pada kasus diatas? A. Pasang IV line B. Berikan O2 C.
Berikan transfuse darah D. Pasang intubasi E. Hentikan perdarahan

93. Pada saat melakukan kunjungan rumah kepada keluarga Tn.A didapatkan salah satu
anggota keluarganya yaitu Ny. T 55 tahun mengalami bengkak pada ibu jari kaki sebelah kanan.
Pasien mengatakan nyeri pada ibu jari kakinya. Melihat kasus di atas apa tindakan keperawatan
pertama yang akan Anda lakukan? a. Memberikan obat analgetik b. Memberikan
penyuluhan kesehatan c. Memberikan kompres hangat d. Memberikan injeksi analgetik e.
Menyuruh Ny.T berobat ke puskesmas
94. Keluarga Bapak B usia 61 tahun tinggal bersama istri karena semua anaknya telah
meninggalkan rumah. Bapak B memiliki 7 orang cucu, dan seorang cicit. Dua tahun terakhir ini
Bapak B didiagnosis sakit hipertensi. Setiap bulan datang ke puskesmas control tekanan darah.
Ibu B selalu menyiapkan makanan rendah garam. Apakah tugas keluarga yang tepat dijelaskan
kepada keluarga Bapak B? a. Membina hubungan saling memuaskan b. Mempererat
silaturahim dengan masyarakat c. Merawat anggota keluarga yang sakit d. Meningkatkan status
kesehatan e. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga

95. Anak A saat ini duduk di kelas V SD, beberapa bulan terakhir tampak pucat, dan sering
mengantuk. Saat ini sudah terjadi penurunan BB lebih dari 10%. Guru UKS membawa

261

anak A ke puskesmas untuk diperiksa kadar hemoglobin, hasilnya pemeriksaan Hb 10 gr/dl. Apa
masalah keperawatan keluarga yang sesuai untuk kasus di atas? a. Risiko ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b. Risiko kegagalan tumbuh kembang c. Intoleransi aktivitas
d. Penurunan perfusi jaringan e. Risiko infeksi

96. Keluarga Bapak S telah menikah selama 2 tahun yang lalu. Saat ini Ibu S sedang hamil, usia
kehamilan 27 minggu. Ibu S datang ke klinik kesehatan masyarakat. Pada saat datang pertama
kali ke klinik, metode pengumpulan data apa yang sesuai digunakan? a. Pengukuran vital sign
b. Test darah dan urine c. Pengkajian rencana persalinan d. Stress dan mekanisme koping e.
Pengkajian riwayat persalinan

97. Perawat sedang berkunjung ke rumah keluarga Bapak Y, dan mendapatkan anak Bapak Y (7
tahun) sedang bermain tanah dengan teman-temannya, dan tangannya terlihat kotor. Dalam
penerapan promosi kesehatan pada keluarga, tindakan manakah yang sebaiknya dilakukan
perawat? a. Mengajarkan kepada orang tua tentang cara menghadapi anak b. Melatih daya
kreativitas anak dalam bermain c. Menjelaskan kepada orang tua agar melarang anak bermain
tanah d. Mengajarkan pada anak cara mencuci tangan yang benar e. Menjelaskan pada anak
bahwa tanah itu kotor
98. Perawat melakukan kunjungan rumah, dan akan melakukan pengkajian kepada keluarga
Bapak Y. Manakah sumber data pengkajian yang paling tepat? a. Orang tua Bapak Y b. Family
folder di puskesmas c. Kepala dan anggota keluarga d. Tetangga dekat keluarga Bapak Y e.
Orang terdekat dalam keluarga Bapak Y

99. Dalam suatu keluarga, seorang ibu berusia 40 tahun mengalami keluhan berat badannya
turun drastis sejak dua bulan yang lalu akibat batuk berdarah yang tidak sembuh-sembuh, klien
tampak kurus, nafsu makan menurun, suami bekerja sebagai buruh tani, rumah tampak pengap,
dan jendela jarang dibuka. Apakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Merencanakan
modifikasi lingkungan rumah agar lebih sehat b. Mencegah terjadinya penularan TBC dalam
keluarga c. Mengatasi masalah gangguan nutrisi pada istri d. Merencanakan pengobatan DOTS
pada ibu e. Merujuk ke klinik

262

100. Pengkajian keluarga didapatkan data bayi laki-laki usia 10 bulan dengan berat badan 5 kg,
susah makan, dan dalam kartu KMS penimbangan berat badan terakhir berada pada garis
merah. Keluarga menganggap anaknya biasa-biasa saja. Apakah masalah keperawatan
keluarga yang terjadi pada keluarga di atas? a. Kurangnya komunikasi keluarga dengan tenaga
kesehatan b. Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan gizi buruk bayi c.
Ketidakmampuan keluarga menyediakan makanan bergizi d. Ketidakmampuan keluarga
memberikan perawatan bayi gizi buruk e. Kurang informasi tentang perawatan bayi

263

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat


1. A, Jabatan Fungsional Perawat termasuk dalam klasifikasi/rumpun kesehatan 2. A, Jabatan
Fungsional Perawat merupakan jabatan fungsional kategori keterampilan dan kategori keahlian.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keterampilan dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang tertinggi terdiri atas: a. Perawat Terampil; b. Perawat Mahir; dan c. Perawat Penyelia.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang tertinggi, yaitu: a. Perawat Ahli Pertama; b. Perawat Ahli Muda; c. Perawat Ahli Madya;
dan d. Perawat Ahli Utama. 3. B, Perawat Mahir, Jenjang kepangkatan perawat terendah yang
dapat melakukan Range of Motion (ROM) pada pasien dengan berbagai kondisi dalam rangka
melakukan upaya rehabilitatif pada individu. 4. E, ahli Pratama Jenjang kepangkatan terendah
yang boleh melasanakan melaksanakan manajemen surveilans hais sebagai upaya pengawasan
risiko infeksi dalam upaya preventif dalam pelayanan keperawatan, adalah 5. B 6. B, Pengkajian
nyeri meliputi Cara Penilaian Nyeri Berdasar PQRST P : Provokatif / Paliatif Apa kira-kira
Penyebab timbulnya rasa nyeri...? Apakah karena terkena ruda paksa / benturan..? Akibat
penyayatan..? dll. Q : Qualitas / Quantitas Seberapa berat keluhan nyeri terasa..?. Bagaimana
rasanya..?. Seberapa sering terjadinya..? Ex : Seperti tertusuk, tertekan / tertimpa benda berat,
diris-iris, dll. R : Region / Radiasi Lokasi dimana keluhan nyeri tersebut dirasakan / ditemukan..?
Apakah juga menyebar ke daerah lain / area penyebarannya..? S : Skala Seviritas Skala
kegawatan dapat dilihat menggunakan GCS (Glasgow's Coma Scale) ) untuk gangguan
kesadaran, skala nyeri / ukuran lain yang berkaitan dengan keluhan T : Timing Kapan keluhan
nyeri tersebut mulai ditemukan / dirasakan..? Seberapa sering keluhan nyeri tersebut dirasakan /
terjadi...? Apakah terjadi secara mendadak atau bertahap..? Acut atau Kronis..? 7. D,
Beneficience (Berbuat Baik) prinsip ini menentut perawat untuk melakukan hal yan baik dengan
begitu dapat mencegah kesalahan atau kejahatan. Beneficience ini pun berarti perawat
melakukan sesuai dengan standar operasional prosedur. 8. A, Gangguan cairan dan elektrolit.
Pasien berkali kali mencret dengan turgor jelek

264

9. B, GCS 8 merupakan indikasi untuk pemasangan ETT, akan tetapi pada kasus ini seharusnya
dilakukan suction terlebih dahulu supaya jalan napas terbuka tidak terhalangi dengan cairan 10.
C, pasien dengan kemugkinan trauma tulang dasar tengkorang harus dipindahkan oleh 4 orang
dengan cara “log roll” (log= batang kayu, roll=menggelinding) perumpamaannya seperti
mengangkat batang kayu dimana badan dan kepala difiksasi manual oleh orang yang dikepala
supaya garis tulang belakang tetap. 11. C, merangkak mempercepat masuknya kepala bayi ke
panggul dan atau memperbaiki posisi bagi 12. B, Depresi postpartum atau postpartum
depression adalah depresi yang terjadi setelah melahirkan. Hal ini disebabkan oleh
ketidakseimbangan zat kimia di otak dan dialami oleh 10% ibu yang melahirkan. Sementara
Baby Blues merupakan perubahan emosi (mood swing) yang umumnya menyebabkan sang ibu
menangis terus-menerus, cemas, hingga sulit tidur selama beberapa hari hingga 2 minggu
setelah bayi lahir. Sementara itu, postpartum depression merupakan kondisi yang lebih parah
dibandingkan dengan baby blues. Postpartum depression membuat penderita merasa putus
harapan, merasa tidak menjadi ibu yang baik, sampai tidak mau mengurus anak. Postpartum
depression bukan hanya dialami oleh ibu, tetapi juga bisa dialami oleh ayah. Postpartum
depression pada ayah paling sering terjadi 3-6 bulan setelah bayi lahir. Seorang ayah lebih
rentan terkena postpartum depression ketika istrinya juga menderita kondisi tersebut 13. B,
pasien mengalami kehamilan yang kedua = G2, dan keguguran pada usia 7 bulan, = P1, alasan
mengapa bukan A1 adalah masa keguguran melewati masa yang termasuk ada waktu abortus
yaitu 20 minggu. Sehingga riwayat obstetricnya adalah G2P1A0 14. C, Suntikan oksitosin
dengan dosis 10 unit diberikan secara intramuskuler (IM) pada sepertiga bagian atas paha
bagian luar (aspektus lateralis). Tujuan pemberian suntikan oksitosin dapat menyebabkan uterus
berkontraksi dengan kuat dan efektif sehingga dapat membantu pelepasan plasenta dan
mengurangi kehilangan darah 15. B, mengukur tekanan darah pasien akan dapat dengan mudah
untuk menentukan apakah pasien masuk ke syok atau belum 16. B, Berdasarkan isi permaianan
: Social affective play adalah hubungan interpersonal yang menyenangkan antara anak dan
oranglain, contoh : ciluk-ba, berbicara sambil tersenyum/tertawa, dll. Bayi akan merespon
misalnya dengan tersenyum, tertawa atau mengoceh.

Sense of pleasure play, Permainan ini menggunakan alat yang dapat menimbulkan rasa senang
pada anak dan biasanya mengasikkan. Misalnya, menggunakan pasir untuk dibuat gunug-
gunungan atau benda apa saja yang dapat dibuat dari pasir. Ciri khas permainan ini adalah anak
akan semakin lama asik bersentuhan dengan alat permainan ini dan sulit untuk dihentikan,
Misalnya, memindahkan air kedalm botol

Skill play, Permainan ini akan meningkatkan ketrampilan anak terutama motorik kasar dan halus,
Misalnya bayi terampil memegangi benda, memindahkan benda dari satu tempat ke tempat lain,
dan terampil main sepeda. Ketrampilan tersebut diperoleh melalui pengulangan

265

Games atau permainan, Jenis permainan yang menggunakan alat tertentu yang menggunakan
perhitungan dan atau skor, Dapat dilakukan sendiri atau bersama teman. Misalnya, ular tangga,
puzzle,congklak, dll
Unoccupied behaviour, Pada saat tertentu, anak sering terlihat mondar-mandir, tersenyum,
tertawa, jinjit-jinjit, memainkan kursi atau meja atau apa saja yang disekelilingnya. Sebenarnya
anak tidak memainkan alat tertentu dan situasi atau objek yang ada disekelilingnya yang
digunakan sebagai alat permaianan

Dramatic Play, Anak bermain peran sebagai orang lain melalui permainannya. Anak berceloteh
dengan memakai baju orang dewasa seperti orangtua, guru dll Apabila bermain dengan
temannya akan terjadi percakapan tentang peran orang yang mereka tiru. Permaian ini penting
untuk proses identifikasi anak terhadap peran tertentu 17. D, a. BCG, Vaksinasi BCG harus
diberikan pada bayi sebelum berusia 3 bulan. Jika usia bayi sudah lebih dari 3 bulan, dianjurkan
untuk terlebih dahulu dilakukan uji tuberkulin. Vaksinasi BCG bisa diberikan jika uji tuberkulin
menunjukkan hasil negatif. Tempat penyuntikan vaksin BCG yang dianjurkan yakni pada lengan
kanan atas. b. DTP, Vaksinasi DTP dianjurkan untuk diberikan sebanyak lima kali, masing-
masing pada usia: 2, 4, 6 – 18 bulan dan 4-6 tahun, atau 2 – 3 – 4 - 18 bulan dan SD kelas 1 c.
Campak, Vaksinasi campak merupakan imunisasi dasar lengkap yang harus diberikan saat bayi
berusia 9 bulan. Vaksinasi diulang saat anak berusia 2 tahun dan saat masuk sekolah SD. Cacar
Air, Vaksinasi cacar air harus diberikan pada anak-anak yang belum pernah menderita cacar air,
yakni pada saat berusia 12 – 15 bulan. d. Hepatitis B, Vaksinasi hepatitis B harus diberikan
sebelum bayi berusia 6 bulan, sebanyak 3 dosis: Dosis pertama: Diberikan saat bayi baru lahir.
Tepatnya sebelum bayi berusia 12 jam. Dosis kedua: Diberikan saat bayi berusia 1 – 2 bulan.
Dosis ketiga: Diberikan saat bayi berusia 6 – 12 bulan. Jika bayi mendapatkan vaksin kombinasi
yang mengandung hepatitis B, maka dapat diberikan 4 dosis. Selain itu, bayi yang lahir dari ibu
dengan hepatitis B, perlu mendapatkan vaksin hepatitis B dosis pertama sebelum usianya 12 jam
ditambah dengan imunoglobulin hepatitis B pada saat bersamaan di bagian paha yang berbeda
(dilakukan setelah mendapat suntikan vitamin K1). Pemberian vaksin selanjutnya dapat diberikan
sesuai jadwal. Saat berusia 9-18 bulan, bayi yang lahir dari ibu dengan hepatitis B perlu diperiksa
antiHBs dan HbsAg. Hib, Vaksin Hib dianjurkan untuk diberikan saat bayi berusia 2, 4, 6 bulan
dan diulang pada usia 12 – 15 bulan dengan dosis tergantung usia bayi (3 atau 4 dosis). e. Flu,
Vaksinasi flu dapat diberikan setiap tahun saat anak berusia 6 bulan hingga 8 tahun dalam 2
dosis dasar/awal. f. MMR, Vaksinasi MMR harus diberikan sebanyak 2 dosis pada anak-anak,
yakni: Dosis pertama saat anak berusia 12 – 15 bulan & Dosis kedua saat anak berusia 4

266
6 tahun. Interval antara dosis pertama dengan dosis kedua berjarak setidaknya 28 hari.
Sehingga dosis kedua dapat diberikan lebih cepat. Vaksinasi ini dapat diberikan bersama dengan
vaksinasi lain. g. Pneumokokus, Saat bayi berusia 2, 4, 6, dan 12 - 15 bulan, harus mendapatkan
vaksinasi pneumokokus konjugasi secara rutin. h. Polio, Anak-anak perlu mendapatkan 4 dosis
vaksinasi polio dengan jadwal pemberian dosis pertama saat lahir dan dilanjutkan saat berusia 2,
4, 6 bulan. Kemudian, diulang saat berusia 18 bulan dan 4 – 6 tahun. i. Rotavirus, Vaksinasi
rotavirus terbagi menjadi 2 jenis yang diberikan sebanyak 2 atau 3 dosis, tergantung jenis vaksin
yang digunakan. Vaksin dapat diberikan dengan cara diminum (bukan disuntik) saat bayi berusia
2, 4 (dan 6 bulan jika diberikan 3 dosis). Dapat diberikan bersama vaksin lain. 18. C, spesifik
protection, atau pencegahan yang spesifik. Imunisasi sangat spesifik untuk mencegah penyakit
tertentu. 19. A, kebutuhan cairan anak dengan 12 kg adalah 10 kg pertama x 100 = 1000, 2 kg
kedua x 50 = 100, sehingga jumlahnya 1200 ml. 20. C, MSG pertama kali di ekstraksi oleh
Kikunae Ikeda pada tahun 1908 dari tumbuhan ganggang laut. 21. E 22. C, nama lain dari Vit B1
adalah Riboflavin 23. C, Vitamin C akan merusak ginjal apabila dikonsumsi melebihi 2500 mg per
hari 24. A, Skorbut atau scurvy adalah penyakit langka yang terjadi akibat tubuh kekurangan
vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga perlu
asupan vitamin C yang cukup dari makanan. 25. D, Biotin adalah vitamin yang termasuk dalam
kelompok vitamin B kompleks, yang dikenal sebagai vitamin H atau B7. Vitamin ini larut dalam air
sehingga tidak bisa disimpan di tubuh dalam waktu yang lama. 26. E, Vitamin B9 atau asam folat
adalah salah satu zat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan kesehatan tubuh,
salah satunya dalam memproduksi sel darah merah. Selain itu, vitamin B9 juga dibutuhkan oleh
ibu hamil untuk mencegah penyakit spina bifida atau terbentuknya kecacatan berupa celah pada
tulang belakang janin. Vitamin B9 juga bisa digunakan untuk mengatasi efek samping obat
methotrexate, yang berupa penurunan kadar folat dalam darah. Kekurangan vitamin B9 berisiko
menyebabkan seseorang terkena penyakit anemia, yang salah satu gejalanya adalah lelah. Oleh
karena itu, penting untuk mencukupi asupan vitamin B9 tiap hari. 27. B, Jenis vitamin yang larut
dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K. Jenis vitamin yang larut air: Vitamin B1 (tiamin),
Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niacin), Vitamin B5 (asam pantotenat), Vitamin B6, Vitamin
B7 (biotin), Vitamin B9, Vitamin B12 (cobalamin), Vitamin C. 28. D, Jenis vitamin vitamin A, D, E,
dan K, Vitamin B1 (tiamin), Vitamin B2 (riboflavin), Vitamin B3 (niacin), Vitamin B5 (asam
pantotenat), Vitamin B6, Vitamin B7 (biotin), Vitamin B9, Vitamin B12 (cobalamin), Vitamin C. 29.
A, Asam amino yang termasuk ke dalam asam amino esensial antara lain adalah valin, histidin,
triptofan, isoleusin, lisin, leusin, metionin, treonin, dan fenilalanin.

267

30. B, jumlah kromosom dalam setiap sel manusia adalah 23 pasang atau 46 buah, dengan 1
pasang di antaranya adalah kromosom seks yang menentukan jenis kelamin manusia.
Sementara 22 pasang lainnya disebut kromosom autosomal. 31. D, Fase atau Tahapan
Pembelahan Sel secara mitosis dibagi ke dalam lima tahap pembelahan sel yaitu, profase
(prophase), prometafase (prometaphase), metafase (metaphase), anafase (anaphase), serta
telofase (telophase) 32. D, Pembelahan meiosis yang disebut juga sebagai pembelahan reduksi
merupakan pembelahan sel induk dengan jumlah kromosom diploid (2n) menghasilkan empat sel
anakan. Setiap sel anakan mengandung separuh kromosom sel induk atau disebut haploid (n).
Pembelahan meiosis terjadi pada proses pembentukan sel gamet (sel kelamin) pada organ
reproduksi (testis atau ovarium). 33. A, Transpor aktif adalah pergerakan atau pemindahan yang
menggunakan energi untuk mengeluarkan dan memasukkan ion –ion dan molekul melalui
membran sel yang bersifat permeabel dengan tujuan memelihara keseimbangan molekul kecil di
dalam sel. 34. A, Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut
dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi
yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. 35. A, Menurut sejarah orang yang
pertama kali berpikir untuk membuat alat yang bernama mikroskop ini adalah Zacharias Janssen.
Janssen sendiri sehari-harinya adalah seorang yang kerjanya membuat kacamata. Dibantu oleh
Hans Janssen mereka mambuat mikroskop pertama kali pada tahun 1590. 36. D, Antonie Philips
van Leeuwenhoek adalah ilmuwan Belanda yang berasal dari Delft. Ia disebut sebagai "Bapak
Biologi", dan dianggap sebagai mikrobiolog pertama. Ia terlahir sebagai putra pembuat
keranjang. Ia terkenal atas pengembangan mikroskop dan kontribusinya terhadap didirikannya
mikrobiolog 37. E, Jean Henri Dunant, yang juga dikenal dengan nama Henry Dunant, adalah
pengusaha dan aktivis sosial Swiss. Ketika melakukan perjalanan untuk urusan bisnis pada
tahun 1859, dia menyaksikan akibat-akibat dari Pertempuran Solferino, sebuah lokasi yang
dewasa ini merupakan bagian Italia 38. C, Pandemik Flu 1918 adalah Pandemik Influenza
kategori 5 yang mulai menyebar di Amerika Serikat, muncul di Afrika Barat dan Prancis, lalu
menyebar hampir ke seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh Virus Influenza Tipe A subtipe
H1N1. Kebanyakan korban Flu ini adalah orang dewasa dan muda 39. C, Campak (Abad ke-7
SM – 1963) Seperti halnya cacar, wabah campak juga sudah terjadi sebelum Masehi. Campak
sendiri menempati peringkat kedua dalam wabah paling mematikan sepanjang sejarah karena
telah mengakibatkan jatuhnya korban jiwa hingga 200 juta orang. 40. C, Pandemi kolera 1817–
1824, Pandemi kolera pertama, juga disebut sebagai pandemi kolera Asiatik pertama atau kolera
Asiatik, bermula di dekat kota Kolkata dan menyebar cepat melalui Asia Tenggara ke Timur
Tengah, Afrika bagian timur dan garis pantai Laut Mediterania 41. B, Leptospirosis adalah
penyakit yang disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans yang disebarkan melalui urine atau
darah hewan yang terinfeksi bakteri ini. Beberapa jenis hewan yang dapat menjadi pembawa
leptospirosis adalah anjing, hewan pengerat seperti tikus, dan kelompok hewan ternak seperti
sapi atau babi.

268
42. C, Kandungan vitamin A daun kelor ternyata 4 kali lebih banyak dibandingkan wortel, vitamin
C pada daun kelor 7 kali lebih banyak dibandingkan jeruk 43. A, Berbeda dengan glikolisis, pada
siklus Krebs, reaksi kimia yang terjadi memerlukan kehadiran oksigen sehingga proses ini
disebut juga pernapasan aerob. Reaksi di dalam siklus Krebs butuh molekul O2 bukan berarti
ada molekul dengan kandungan karbon yang perlu bereaksi langsung dengan oksigen. 44.
Mitokondria adalah salah satu organel sel dan berfungsi sebagai tempat berlangsungnya fungsi
respirasi sel pada makhluk hidup, selain fungsi selular lain, seperti metabolisme asam lemak,
homeostasis kalsium, transduksi sinyal selular, biosintesis pirimidina, dan penghasil energi yang
berupa adenosina trifosfat 45. B

46. C, Tekanan darah sistolik lebih atau sama dengan 160mmHg 47. B, Salah satu factor
pencetus adanya hipertensi adalah GFR kurang dari 60 48. C, JNC7 mengatakan bahwa dengan
menurunkan berat badan sebanyak 10kg akan menurunkan tekanan darah sebesar 5 – 20
mmHg. 49. C, obat golongan Angiostensin II Antagonis adalah Candesartan (Atacand),
Eprosartan (Teveten), Irbesartan (Avapro), Losartan (Cozaar), Olmesartan (Benicar), Telmisartan
(Micardis), Valsartan (Diovan) 50. B, hipertensi postural terjadi apabila penurunan tekanan daran
sistolik sebesar lebih dari 10 mmHg. 51. C, Kasifikasi berdasarkan American College of
Cardiology and The American Heart Association (AHA), yaitu a. Kelas I, pasien dengan penyakit
jantung, tidak terdapat batasan dalam melakukan aktifitas fisik. Aktivitas sehari-hari tidak
menimbulkan kelelahan, palpitasi. b. Kelas II, pasien dengan penyakit jantung, terdapat batasan
aktifitas ringan. Tidak terdapar keluhan saat istirahat, namun aktifitas fisik sehari hari
menimbulkan kelelahan, palpitasi atau sesak nafas. c. Kelas III, pasien dengan penyakit jantung,
terdapat batasan aktifitas bermakna, tidak terdapat keluhan saat istirahat, tetapi aktifitas fisik
ringan menyebabkan kelelahan, palpitas dan sesak. d. Kelas IV, pasien dengan penyakit
jantung, tidak dapat melakukan aktifitas fisik tanpa keluhan, terdapat gejala saat istirahat,
kelelahan meningkat saat melakukan aktivitas. 52. B, perbandingan kompresi dan pemberian
respirasi untuk orang dewasa adalah 30:2

269

53. C, kecepatan kompresi RJP menurut AHA 2015 adalah 100 – 120 kali per menit 54. D,
kedalam kompresi adalah 6 cm menurut AHA 2015 55. B, Pernapasan agonal adalah napas
yang terisolasi atau terengah-engah yang terjadi tanpa adanya pernapasan normal pada korban
yang tidak sadar. Napas ini bisa terjadi setelah jantung berhenti berdetak dan dianggap sebagai
tanda serangan jantung. 56. A, 0rang awam hanya memberikan sampai dengan kompresi 57. C,
Nalokson diberikan kepada pasien dengan kecurigaan overdosis opioid. Kecurigaan overdosis
opioid ditandai dengan depresi pernapasan, hipotensi dan penurunan kesadaran. 58. D,
pemberian pernapasan setiap 6 detik sekali, sehingga dalam 1 menit ada 10x pemberian
pernapasan. 59. C, diantara kompresan tidak boleh melakukan jeda lebih dari 10 menit 60. C,
setelah kompresi dada, tangan penolong tidak boleh menekan dada pasien untuk memberikan
kesempatan dada mengembang (recoil) 61. C, Perbandingan kompresi dan napas buatan
dengan 2 orang penolong pada anak adalah 15:2 62. D, Kedalaman kompresi pada anak bayi
adalah 4 cm 63. B, Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang 34 –
36 oC 64. D, Urutan CPR pediatric adalah CAB 65. C, Bermain cilukba pada bayi termasuk
kategori bermain sense of pleasure 66. B, pemakaiannya dihentikan akan timbul gejala putus
opiat (withdrawal symptoms) atau “sakaw” yaitu gejala ketagihan dan ketergantungan sebagai
berikut : 1) Air mata berlebihan (lakrimasi). 2) Cairan hidung berlebihan (rhinorea). 3) Pupil mata
melebar (dilatasi pupil). 4) Keringat berlebihan, kedinginan, menggigil. 5) Mual, muntah dan
diare. 6) Bulu rambut dan kuduk berdiri/bergidik (piloereksi). 7) Mulut menguap (yawning). 8)
Tekanan darah naik (hipertensi). 9) Jantung berdebar-debar (palpitasi). 10) Suhu badan
meninggi (demam). 11) Sukar tidur (insomnia). 12) Nyeri otot (kejang) dan nyeri tulang belulang
13) Nyeri kepala. 14) Nyeri/ngilu sendi-sendi. 15) Mudah marah, emosional dan agresif-destruktif
67. B, Halusinasi bersifat menyalahkan, pasien mengalami ansietas tingkat berat dan halusinasi
bersifat menjijikkan untuk pasien Tahapan Halusinasi; Halusinasi yang dialami pasien memiliki
tahapan sebagai berikut Tahap I : Halusinasi bersifat menenangkan, tingkat ansietas pasien
sedang. Pada tahap ini halusinasi secara umum menyenangkan. Karakteristik : Karakteristik
tahap ini ditAndai dengan adanya perasaan bersalah dalam diri pasien dan timbul perasaan
takut. Pada tahap ini pasien mencoba menenangkan

270

pikiran untuk mengurangi ansietas. Individu mengetahui bahwa pikiran dan sensori yang
dialaminya dapat dikendalikan dan bisa diatasi (non psikotik). Perilaku yang Teramati: ·
Menyeringai / tertawa yang tidak sesuai · Menggerakkan bibirnya tanpa menimbulkan suara ·
Respon verbal yang lambat · Diam dan dipenuhi oleh sesuatu yang mengasyikan. Tahap II :
Halusinasi bersifat menyalahkan, pasien mengalami ansietas tingkat berat dan halusinasi bersifat
menjijikkan untuk pasien. Karakteristik : pengalaman sensori yang dialmi pasien bersifat
menjijikkan dan menakutkan, pasien yang mengalami halusinasi mulai merasa kehilangan
kendali, pasien berusaha untuk menjauhkan dirinya dari sumber yang dipersepsikan, pasien
merasa malu karena pengalaman sensorinya dan menarik diri dari orang lain (non psikotik).
Perilaku yang teramati : · Peningkatan kerja susunan sarapotonom yang menunjukkan timbulnya
ansietas seperti peningkatan nadi, TD dan pernafasan. · Kemampuan kosentrasi menyempit. ·
Dipenuhi dengan pengalaman sensori, mungkin kehilangan kemampuan untuk membedakan
antara halusinasi dan realita. Tahap III : Pada tahap ini halusinasi mulai mengendalikan perilaku
pasien, pasien berada pada tingkat ansietas berat. Pengalaman sensori menjadi menguasai
pasien. Karakteristik : Pasien yang berhalusinasi pada tahap ini menyerah untuk melawan
pengalaman halusinasi dan membiarkan halusinasi menguasai dirinya. Isi halusinasi dapat
berupa permohonan, individu mungkin mengalami kesepian jika pengalaman tersebut berakhir
( Psikotik ) Perilaku yang teramati: · Lebih cenderung mengikuti petunjuk yang diberikan oleh
halusinasinya dari pada menolak. · Kesulitan berhubungan dengan orang lain. · Rentang
perhatian hanya beberapa menit atau detik, gejala fisik dari ansietas berat seperti : berkeringat,
tremor, ketidakmampuan mengikuti petunjuk. Tahap IV : Halusinasi pada saat ini, sudah sangat
menaklukkan dan tingkat ansietas berada pada tingkat panik. umum halusinasi menjadi lebih
rumit dan saling terkait dengan delusi. Karakteristik : Pengalaman sensori menakutkan jika
individu tidak mengikuti perintah halusinasinya. Halusinasi bisa berlangsung dalam beberapa jam
atau hari apabila tidak diintervensi (psikotik). Perilaku yang teramati : · Perilaku menyerang -
teror seperti panik. · Sangat potensial melakukan bunuh diri atau membunuh orang lain. · Amuk,
agitasi dan menarik diri. · Tidak mampu berespon terhadap petunjuk yang komplek . · Tidak
mampu berespon terhadap lebih dari satu orang. 68. C, 1975 – 1985, mulai diperkenalkannya
Dokter Kecil pada program UKS di SD.

271

69. B, Piagam Ottawa tersebut merumuskan upaya promosi kesehatan mencakup 5 butir. 1.
Kebijakan Berwawasan Kesehatan (Health Public Policy). Ditujukan kepada policy maker agar
mengeluarkan kebijakan-kebijakan publik yang mendukung kesehatan. 2. Lingkungan yang
Mendukung (Supportive Environment). Ditujukan kepada paran pengelola tempat umum
termasuk pemerintah kota, agar menyediakan prasarana sarana yang mendukung terciptanya
perilaku sehat bagi masyarakat. 3. Reorientasi Pelayanan Kesehatan (Reorient Health Service).
Selama ini yang menjadi penyedia (provider) pelayanan kesehatan adalah pemerintah dan
swasta sedangkan masyarakat adalah sebagai pengguna (customers) pelayanan kesehatan.
Pemahaman ini harus diubah, bahwasanya masyarakat tidak sekedar pengguna tetapi bisa
sebagai provider dalam batas-batas tertentu melalui upaya pemberdayaan. 4. Keterampilan
Individu (Personnel Skill). Kesehatan masyarakat akan terwujud apabila kesehatan individu,
keluarga dan kelompok tersebut terwujud. 5. Gerakan Masyarakat (Community Action). Adanya
gerakan-gerakan atau kegiatankegiatan di masyarakat yang mendukung kesehatan agar
terwujud perilaku yang kondusif dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka 70. B,
meningkatkan perilaku positif bagi kesehatan 71. B, usia lanjut presenilis yaitu antara usia 45-59
tahun 72. A, usia lanjut (elderly) antara usia 60-74 tahun 73. D, Pada proses penuaan terjadi
perubahan jaringan ikat paru, kapasitas total paru tetap tetapi volume cadangan paru bertambah
untuk mengkompensasi kenaikan ruang paru, udara yang mengalir ke paru berkurang.
Perubahan pada otot, kartilago dan sendi torak mengakibatkan gerakan pernapasan terganggu
dan kemampuan peregangan toraks berkurang. 74. E, Kesepian Terjadi pada saat pasangan
hidup atau teman dekat meninggal terutama jika lansia mengalami penurunan kesehatan, seperti
menderita penyakit fisik berat, gangguan mobilitas atau gangguan sensorik terutama
pendengara, merupakan bagian dari perubahan psikososial 75. E, Pelaksanaan SKN (Pasal 4
Perpres 72 /2012) (1) • SKN dilaksanakan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat. (2) • SKN dilaksanakan secara berkelanjutan, sistematis, terarah, terpadu,
menyeluruh, dan tanggap terhadap perubahan dengan menjaga kemajuan, kesatuan, dan
ketahanan nasional 76. E, Pelaksanaan SKN harus memperhatikan: a. cakupan pelayanan
kesehatan berkualitas, adil, dan merata; b. pemberian pelayanan kesehatan yang berpihak
kepada rakyat; c. kebijakan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan dan melindungi
kesehatan masyarakat; d. kepemimpinan dan profesionalisme dalam pembangunan kesehatan;
e. inovasi atau terobosan ilmu pengetahuan dan teknologi yang etis dan terbukti bermanfaat
dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan secara luas, termasuk penguatan sistem
rujukan;

272

f. pendekatan secara global dengan mempertimbangkan kebijakan kesehatan yang sistematis,


berkelanjutan, tertib, dan responsif gender dan hak anak; g. dinamika keluarga dan
kependudukan; h. keinginan masyarakat; i. epidemiologi penyakit; j. perubahan ekologi dan
lingkungan; dan k. globalisasi, demokratisasi dan desentralisasi dengan semangat persatuan
dan kesatuan nasional serta kemitraan dan kerja sama lintas sektor. 77. A, Menteri melakukan
pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan SKN 78. E, Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan mengacu pada dasar: a. perikemanusiaan; b. pemberdayaan dan
kemandirian; c. adil dan merata; dan d. pengutamaan dan manfaat. 79. E, Subsistem SKN a.
subsistem upaya kesehatan; b. subsistem penelitian dan pengembangan kesehatan; c.
subsistem pembiayaan kesehatan; d. subsistem sumber daya manusia kesehatan; e. subsistem
sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan; f. subsistem manajemen, informasi, dan regulasi
kesehatan; g. subsistem pemberdayaan masyarakat. 80. D, Pelaksanaan SKN ditekankan pada
peningkatan perilaku dan kemandirian masyarakat, profesionalisme sumber daya manusia
kesehatan, serta upaya promotif dan preventif tanpa mengesampingkan upaya kuratif dan
rehabilitative. 81. C, Pelayanan kesehatan perorangan primer adalah pelayanan kesehatan
dimana terjadi kontak pertama secara perorangan sebagai proses awal pelayanan kesehatan 82.
C, Upaya kesehatan tersier adalah upaya kesehatan rujukan unggulan yang terdiri dari
pelayanan kesehatan perorangan tersier dan pelayanan kesehatan masyarakat tersier 83. B,
Pembiayaan kesehatan untuk masyarakat miskin dan tidak mampu merupakan tanggung jawab
Pemerintah dan Pemerintah Daerah. 84. D, Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya 85. D, Upaya Kesehatan
Masyarakat yang selanjutnya disingkat UKM adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan
dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat. 86. D, Prinsip penyelenggaraan
Puskesmas meliputi: a. paradigma sehat; b. pertanggungjawaban wilayah; c. kemandirian
masyarakat; d. ketersediaan akses pelayanan kesehatan;

273

e. teknologi tepat guna; dan f. keterpaduan dan kesinambungan. 87. A, Puskesmas memiliki
fungsi: a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya; dan b. penyelenggaraan
UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. 88. E, Setiap puskesmas harus menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial tanpa melihat kriteria puskesmas. UKM esensial
meliputi 5 jenis pelayanan, yaitu promosi kesehatan; kesehatan lingkungan; kesehatan ibu, anak,
dan keluarga berencana; pelayanan gizi; dan pencegahan dan pengendalian penyakit. 89. A,
UKM esensial meliputi 5 jenis pelayanan, yaitu promosi kesehatan; kesehatan lingkungan;
kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana; pelayanan gizi; dan pencegahan dan
pengendalian penyakit. 90. B, Upaya Kesehatan Perseorangan yang selanjutnya disingkat UKP
adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk
peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit
dan memulihkan kesehatan perseorangan 91. C, Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas wajib dilakukan akreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali. 92. B,
pendekatannya adalah DRABC, pemberian oksigen termasuk pada Breathing. 93. C,
memberikan kompres hangat pada pasien 94. C, Merawat anggota keluarga yang sakit 95. A,
Risiko ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, ada penurunan BB 10% 96. A,
Pengukuran vital sign, saat pasien datang yang pertama adalah pengukuran tanda vital. 97. D,
Mengajarkan pada anak cara mencuci tangan yang benar 98. C, kepala dan anggota keluarga,
selain itu bisa digunakan family folder 99. D, Merencanakan pengobatan DOTS pada ibu 100. B,
Kurang pengetahuan keluarga tentang perawatan gizi buruk bayi

274
1. Metode yang dilakukan jika audien lebih dari 15 orang adalah a. Demontrasi b. Ceramah c.
Snowball d. Role play e. Simulasi 2. Prosentase daya ingat seseorang setelah mendengarkan
meteri promkes dengan menggunakan multi media 3 hari yang lalu adalah … persen a. 35 b. 45
c. 55 d. 65 e. 75 3. Sampaikan satu pesan utama di media apa saja secara berulang kali baik TV,
radio, poster dan stiker, termasuk pada prinsip dalam penyampaian pesan supaya efektif, yaitu
a. Command attention b. Consistency c. Create trust d. Call to action e. Clarify the message
4. Nomor dari Undang-Undang Kekarantinaan Kesehatan yang dikeluarkan tahun 2018 adalah
a. 4 b. 6 c. 12 d. 34 e. 35 5. Tujuan karantina kesehatan kecuali a. melindungi masyarakat dari
penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi menimbulkan
Kedaruratan Kesehatan Masyarakat b. mencegah dan menangkal penyakit dan/atau Faktor
Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat c. melindung semua kebutuhan pokok masyarakat dimasa terjadinya wabah penyakit
d. meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat e. memberikan
pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas kesehatan 6. Yang bukan
tindakan kekarantinaan kesehatan adalah a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau
profilaksis, rujukan, disinfeksi, dan/atau dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi b.
Pembatasan Sosial Berskala Besar

275

c. Disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat Angkut dan Barang d.
Penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media lingkungan e. Pemeriksaan
kesehatan secara massive dan terstruktur pada masyarakat yang dicurigai terkena masalah
kesehatan 7. Bendera Q diatas bendera L pada kapal laut menunjukan bahwa a. Saya sehat b.
Saya minta persetujuan karantina c. Kapal saya tersangka d. Kapal saya terjangkit e. Kapal
saya melanjutkan perjalanan 8. Seorang perempuan berusia 39 tahun datang ke poli jiwa
Puskesmas. Klien mengeluh dirinya sangat tidak berguna buat suaminya dan merasa lebih baik
dirinya pergi dari dunia. Saat wawancara klien antusias menanyakan tentang obat dan dosis obat
yang aman. Apakah tindakan keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. Melatih klien sesuai
dengan kemampuan yang disukai b. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif dari klien c.
Menemani klien sampai ditempatkan ke lokasi yang lebih aman d. Membantu klien menilai
kemampuan yang masih bisa di lakukan e. Memberikan pujian yang wajar terhadap keberhasilan
yang dicapai
9. Seorang laki-laki berusia 30 tahun, dibawa keluarganya ke RSJ karena sudah 2 minggu tidak
mau mandi, badan kotor dan bau, tidak mau makan, lebih banyak menyendiri, serta BAK tidak
pada tempatnya. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan hasil dalam retang normal. Apa masalah
keperawatan yang tepat pada kasus di atas ? a. Harga diri rendah b. Defisit perawatan diri c.
Gangguan personal hygiene d. Gangguan persepsi sensori halusinasi e. Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi

10. Seorang laki-laki berumur 26 tahun berada di ruang perawatan akut RSJ. Kondisi saat ini
klien sering berteriak-teriak, kadang memukul dinding. Hal ini terjadi sejak 2 bulan yang lalu.
Keluarga mengatakan klien selalu merasa bahwa ada yang berbisik di telinga dan menantangnya
untuk berkelahi. Hasil observasi perawat, klien sering berbicara sendiri dan pandangan tajam.
Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Halusinasi Bau b. Halusinasi
Lihat c. Halusinasi Raba d. Halusinasi Dengar e. Halusinasi Kinestetik

276

11. Seorang perempuan berusia 25 tahun mengatakan dirinya malu dengan penampilan fisik
yang kurus dan hitam. Keadaan ini sering menjadi bahan ejekan teman-teman. Klien
mengatakan malas untuk berinteraksi. Apakah masalah psikososial yang tepat pada kasus
tersebut? a. Harga diri rendah situasional b. Gangguan citra tubuh c. Ketidakberdayaan d.
Keputusasaan e. Ansietas

12. Seorang perempuan berusia 36 tahun dirawat dengan halusinasi penglihatan. Klien
menanyakan apakah perawat percaya dengan apa yang dilihat klien. Perawat menjawab bahwa
ia percaya klien mengalami hal tersebut, namun ia tidak melihatnya. Apakah intervensi
keperawatan selanjutnya yang dilakukan perawat pada kasus tersebut? a. Menghardik b.
Menyangkalnya c. Mengalihkan perhatian d. Mengajarkan melakukan aktivitas e. Mengajarkan
minum obat secara teratur

13. Seorang perempuan berusia 30 tahun, sudah 3 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa
dikarenakan saat di rumah klien sering marah-marah. Pada saat dikaji pasien mengatakan
bahwa jantungnya sudah hilang dan mondar mandir. Apakah masalah keperawatan yang tepat
pada kasus tersebut? a. Perubahan Persepsi Sensori : Halusinasi b. Perubahan Proses
Pikir :Waham c. Harga Diri Rendah Kronik d. Perilaku Kekerasan e. Isolasi social
14. Seorang perempuan berusia 18 tahun datang ke poliklinik RS Jiwa dengan keluhan tidak
percaya diri dan malu dengan keluarga di rumah dan teman-teman di sekolah karena melakukan
aborsi akibat hamil diluar nikah. Pada saat dikaji klien tersebut tidak ada kontak mata, lebih
banyak diam dan menundukkan kepala. Apakah masalah psikososial yang tepat pada kasus di
atas ? a. Depresi b. Isolasi sosial c. Ketidakberdayaan d. Gangguan citra tubuh e. Harga diri
rendah situasional

277

15. Seorang perempuan berusia 40 tahun, sudah 1 minggu dirawat di Rumah Sakit Jiwa, pada
saat dikaji pasien berusaha membuat tali dari celana training yang di pakainya untuk diikatkan ke
lehernya. Perawat berusaha menenangkannya ketika sudah tenang. Pasien mengatakan
mendengar suara bisikan yang menyuruhnya untuk gantung diri. Apakah masalah keperawatan
yang tepat pada kasus tersebut? a. Halusinasi b. Isolasi sosial c. Resiko Bunuh diri d. Harga Diri
Rendah e. Perilaku Kekerasan

16. Seorang perempuan berusia 27 tahun datang ke Poli RS Jiwa dengan keluhan tidak dapat
tidur nyernyak. Klien mengatakan suaminya kehilangan pekerjaan sehingga hutangnya semakin
menumpuk. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Ansietas b.
Keputusasaan c. Ketidakberdayaan d. Berduka disfungsional e. Harga diri rendah situasional

17. Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa ke Puskesmas untuk diimunisasi. Hasil pemeriksaan
fisik: berat badan 9 kg, suhu tubuh 36,8ºC, frekuensi napas 28x/menit, kunjungan sebelumnya
bayi telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio 2. Jenis imunisasi apa yang harus
diberikan pada bayi tersebut? a. DPT II b. DPT III c. DPT II, Polio III d. DPT III, Polio III e. DPT II,
Polio IV

18. Seorang bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil
pemeriksaan fisik : frekuensi nadi 170 x/menit, frekuensi nafas 70 x/menit, warna kulit tubuh
merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa masalah keperawatan utama pada kasus
tersebut? a. Pola nafas tidak efektif b. Gangguan pertukaran gas c. Bersihan jalan nafas tidak
efektif d. Perfusi jaringan serebral tidak efektif e. Penurunan curah jantung

278

19. Bayi lahir dengan usia gestasi 35 minggu, berat badan lahir 1750 gram. Hasil pemeriksaan
fisik : frekuensi nadi 150 x/menit, frekuensi nafas 50 x/menit, suhu tubuh 35°C, warna kulit tubuh
merah dan ekstremitas biru dan kurang aktif. Apa managemen keperawatan bayi baru lahir pada
kasus tersebut? a. Oksigenasi bila perlu b. Ukur lingkar kepala bayi c. Atur posisi kepala
hiperekstensi d. Hisap lendir dari hidung ke mulut e. Hangatkan bayi, letakkan dibawah infant
warmer

20. Seorang anak berusia 3,5 tahun dirawat di ruang Anak dengan keluhan demam, hasil
pemeiksaan fisik : suhu tubuh 38ºC, frekuensi nadi 94 x/menit, frekuensi nafas 35x/menit. berat
badan 14,5 kg Anak tampak meringis, gelisah dan tidak menghabiskan makanan. Apakah
intervensi keperawatan prioritas dilakukan pada anak tersebut ? a. Ajarkan teknik distraksi b.
Berikan kompres hangat c. Lakukan monitor berat badan d. Lakukan mobilisasi bertahap e.
Berikan makanan sedikit tapi sering

21. Anak berusia 5 tahun dibawa ke IGD dengan keluhan bab cair 5 kali sehari dan tidak mau
makan, hasil pemeriksaan fisik: haluaran urine 1,5 mL/kg/jam, turgor kulit kembali dalam 3 detik,
waktu pengisian kapiler kembali 3 detik anak tampak lemah, BB 15kg. Apa diagnosa
keperawatan utama pada kasus tersebut ? a. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan diare. b. Defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan. c. Resiko
defisit volume cairan yang berhubungan dengan kehilangan cairan. d. Gangguan pemenuhan
kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan de ngan anorexia. e. Resiko
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubun gan dengan
anorexia.

22. Anak usia 6 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak nafas disertai batuk, gelisah,
ibu sering bertanya tentang keadaan anaknya hasil pemeriksaan fisik, terdapat retraksi dinding
dada, frekuensi napas 30x/mnt, frekuensi jantung 96x/mnt, suhu tubuh 37,8 derajat celcius. Apa
masalah keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Ansietas. b. Hipertermi. c. Defisit
pengetahuan. d. Pola nafas tidak efektif. e. Bersihan jalan napas tidak efektif.

23. Anak usia 6 tahun dengan BB 22 kg, berapakah kebutuhan cairan pada anak tersebut?

279

a. 1530 b. 1540 c. 1550 d. 1560 e. 1570

24. Laki-laki (18 tahun) baru pertama kali diberikan obat psikotik. Perawat ingin mau monitor efek
pemberian antipsikotik baik efek yang diinginkan maupun tidak diinginkan. Apa prinsip etik pada
kasus tersebut? a. Justice b. Veracity c. Autonomy d. Beneficience e. Patternalism

25. Seorang kepala ruangan ICU dengan jumlah perawat 14 orang dan pasien 5 orang dengan
kasus yang berbeda kriteria total care. Metode askep bertujuan agar askep optimal pada semua
pasien. Apa metode yang tepat untuk ruang tersebut? a. Metode tim b. Metode kasus c. Metode
primer d. Metode fungsional e. MAKP Primer

26. Perilaku merokok di desa sangat tinggi. Hampir semua usia remaja dan dewasa lakilaki
memiliki kebiasaan merokok. Hal ini terjadi karena di desa tersebut adalah produsen tembakau.
Perawat puskesmas akan kerjasama dengan dinas pertanian dan kesehatan untuk
mensosialisasikan tumbuhan pengganti tembakau yang sama-sama dapat menguntungkan
petani tembakau. Apakah model pengorganisasian masyarakat yang akan dilakukan oleh
perawat puskesmas? a. Model social b. Model aksi social (social action) c. Model perencanaan
social (social planning) d. Model pengembangan masyarakat (locality development) e. Model
pemberdayaan masyarakat (community empowerment)

27. Seorang kepala di ruang rawat inap bedah megadakan rapat rutin dengan seluruh perawat.
Dalam rapat rutin tersebut mengagendakan tentang evaluasi kinerja perawat, karena adanya
suatu konflik. Konflik tersebut dipicu oleh adanya pembagian tugas yang tidak jelas. Apakah
tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Mampu mengenali dan menilai diri sendiri b.
Menjabarkan job description dan standar c. Mendiagnosa individu didalam sistem d. Situasi
lingkungan kerja e. Budaya organisasi

280

28. Seorang perawat pelaksana dinas pagi diruang rawat inap, sedang menerima pasien kiriman
dari poli penyakit dalam yang diantar oleh seorang perawat poliklinik untuk dirawat inap. Apakah
yang dilakukan pada kasus tersebut? a. Pasien dan keluarga menandatangani lembar
persetujuan dirawat b. Mengajukan lembar penerimaan pasien kepada pengantar pasien c.
Pasien dan keluarga mendapatkan penjelasan ruangan d. Pasien mengetahui hak dan kewajban
dirawat inap e. Perawat menjelaskan TIM kerjanya

29. Seorang perawat pelaksana di ruang rawat inap bedah umum sering menghindari tugas
tambahan dengan alasan beban pekerjaannya sudah tinggi, kepala ruangan mengetahui hal
tersebut dan selalu berusaha meningkatkan motivasi kerja diruangan Apakah upaya selanjutnya
yang dilakukan pada kasus tersebut? a. Lakukan rotasi tugas b. Pendalaman tugas staf c.
Memberlakukan reward d. Identifikasi beban kerja staf e. Menambah TIM kerja diruangan

30. Seorang perawat pelaksana ditempatkan di ruang rawat inap penyakit dalam. Suatu hari
katim memberikan tugas tertentu yang harus dikerjakan perawat pelaksana, tetapi perawat
tersebut menolak tugas yang diberikan katim dengan alasan tidak terampil dan kurang percaya
diri. Apakah upaya yang dilakukan katim meningkatkan motivasi kerja perawat tersebut? a. Atur
rotasi dinas b. Tingkatkan reward c. Dengarkan keluhan staff d. Rencanakan program latihan e.
Analisis tingkat kompetensi staff

31. Karu di ruang rawat inap bedah umum membawahi 28 orang perawat pelaksana dengan
kapasitas 31 tempat tidur. Kepala ruangan membuat struktur serta menentukan jenis pemberian
asuhan keperawatan dengan metode Tim. Apakah proses manajemen yang sedang diterapkan
oleh kepala ruangan tersebut? a. Pengorganisasian b. Pengendalian c. Perencanaan d.
Pengawasan e. Pengarahan
32. Seorang Wanita berumur 45 tahun dengan ca mamae sudah metastase sampai keparu-paru
dan resisten terhadap kemoterapi dan radiasi nyeri hebat, tidak adekuat terhadap morfin secara
IV. Kesakitan pada posisi diam, nyeri hebat bila bergerak, keluarga dan klien menuntut
penambahan frekuensi pemberian obat dan dosis anti nyeri. Saat tim berdiskusi bila dilakukan
penambahan dosis dapat menyebabkan kematian. Apakah langkah selanjutnya untuk
penyelesaian masalah tersebut?

281

a. Mengidentifikasi konflik b. Mencari pihak yang terlibat c. Mengusulkan tindakan alternatif d.


Mengumpulkan informasi yang relevan e. Mengidentifikasi prinsip etis yang penting

33. Seorang karu ditugaskan oleh kepala bidang keperawatan di bangsal yang memiliki masalah
pelayanan keperawatan diantaranya ketenagaan dan fasilitas yang kurang memadai. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut karu melakukan kegiatan analisa situasi masalah, memperoleh
informasi mengenai masalah dan membuat target jangka pendek dan jangka panjang. Apakah
kegiatan yang dilakukan perawat tersebut dilihat menurut konsep manajemen? a. Planning b.
Actuating c. Evaluating d. Organizing e. Controlling

34. Seorang perawat pelaksana menjelaskan kondisi klien kepada katim di ruang rawat inap.
Perawat tersebut menjelaskan di ruangan klien dengan melibatkan seluruh tim kesehatan di
ruangan dengan masalah khusus yang kompleks. Apakah kegiatan yang dilakukan perawat
tersebut? a. Operan b. Orientasi c. Conferens d. Diskusi kasus e. Ronde keperawatan

35. Seorang peawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari ayah (45 tahun) ibu (40 tahun).
Ibu mengatakan bahwa suaminya baru saja pulang dari RS karena patah tulang paha kiri dan
telah dioperasi 4 hari yang lalu. Apakah tindakan prevensi tertier pada kasus tersebut? a. Beri
obat tinggi kalsium utk mempercepat penyembuhan tulang b. Mengajarkan klien dan keluarga
teknik mobilisasi bertahap c. Dorong keluarga memantau tanda komplikasi post op d. Monitoring
adanya perubahan TTV post op e. Menganjurkan klien tirah baring

36. Seorang Perawat mengunjungi sebuah keluarga terdiri Ayah (23 tahun), ibu (20 tahun) baru
saja melahirkan bayi prematur BBLR. Usia bayi 2 hari BB 2200 gram. Bayi terlihat tidak memakai
penutup kepala. Suhu aksila 36oC. Manakah intervensi keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut? a. Mengajarkan teknik Kangoroo Mother Care b. Mengajarkan ibu imunisasi tepat
waktu c. Mengajarkan teknik memandikan bayi d. Menganjurkan ibu memakaikan gurita

282

e. Mengajarkan teknik menyusui

37. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga dengan primipara usia 17 tahun post
partum hari ke-3. Mengatakan belum tau cara perawatan bayinya. Perawat berniat melakukan
promosi kesehatan pada keluarga. Apakah materi promosi kesehatan yang sesuai? a. Program
imunisasi dan laktasi b. Program perencanaan kehamilan c. Program skrining perkembangan d.
Pengaturan aktivitas dan istirahat e. Program pencegahan risiko penyakit menular

38. Seorang Perawat melakukan kunjungan keluarga terdiri dari Ayah (30 tahun) Ibu (28 ta hun)
dan anak (4 tahun). Hasil wawancara dengan kepala keluarga, keluarga mengatakan anaknya
sangat aktif, sudah mulai main keluar rumah. Keluarga khawatir karena tinggal di perkotaan yang
ramai lalu lintas. Apakah materi pendidikan kesehatan yang tepat? a. Stimulasi tumbang b.
Pencegahan cedera pada anak c. Perkembangan sosialisasi pada anak d. Pengaturan pola
aktivitas dan istirahat pada anak e. Pentingnya pencegahan kecelakaan

39. Seorang laki-laki berusia 35 tahun masuk rumah sakit dengan keluhan bengkak pada bagian
tungkai sejak 7 hari sebelum masuk RS. Hasil pengkajian pasien menyeluh nyeri pada
persendian dengan skala 4 (0-10), tinggal di daerah endemik filariasis, pasien menyatakan sulit
untuk berjalan, pusing, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 130/80 mmHg, frekuensi nadi
99x/menit , frekuensi napas 23x/menit, suhu 38.8◦C. Apakah masalah keperawatan prioritas
pada kasus tersebut? a. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b. Hipertermia c. Nyeri
d. Intoleransi aktifitas e. kurang pengetahuan

40. Keluarga dengan Ayah (55 tahun) tinggal dengan anak usia 17 tahun dan 15 tahun. Ibu
meninggal 3 tahun yang lalu. Ayah mengatakan selalu menjalin komunikasi terbuka dengan
anak. Ayah selalu usaha untuk memenuhi kebutuhan fisik anak dan memberi kasih sayang pada
anak. Perawat akan melakukan pengkajian struktur keluarga. Apakah pengkajian yang prioritas
pada kasus tersebut? a. Apa masalah yang sedang dialami oleh keluarga b. Bagaimana keluarga
selalu memberikan kasih sayang c. Bagaimana keluarga memenuhi kebutuhan fisik anggota
keluarganya d. Bagaimana keluarga menjaga komunikasi terbuka dengan anak remajanya e.
Bagaimana keluarga memperoleh dukungan dalam menyelesaikan masalah

283

41. Keluarga terdiri dari Ayah (54 tahun) Ibu (46 tahun). Hasil pengkajian menunjukkan ibu
mengeluh sering sesak napas saat terkena debu yang berlebihan. Pernah dinyatakan sakit asma
dan diminta menghindari hal-hal yang memicu asma kambuh. Lingkungan rumahnya terlihat
kotor dan lantai rumah berdebu. Apakah tugas perawatan kesehatan keluarga yang belum
terpenuhi ? a. Mengenal masalah b. Melakukan perawatan c. Mengambil keputusan d.
Memodifikasi lingkungan e. Memanfaatkan fasilitas kesehatan

42. Saat kunjungan keluarga, Perawat menjumpai lansia (76 tahun) yang tinggal sendiri di
rumah. Klien mengatakan sering merasa nyeri pada sendi terutama ketika bangun dari tempat
duduk. Apakah intervensi pertama yang tepat? a. Memberi obat analgetik b. Memberi pendidikan
kesehatan c. Melakukan pengkajian PQRST nyeri d. Memberi kompres air dingin utk mengurangi
nyeri e. Membantu mengajarkan teknik relaksasi napas dalam

43. Seorang Perawat mengunjungi keluarga Ayah (28 tahun) ibu (24 tahun), dan anaknya (2
bulan). Keluarga selalu memberikan imunisasi anak tepat waktu sesuai usianya. Keluarga
mengatakan 2 hari yang lalu anaknya demam, keluarga memberikan kompres hangat tetapi
masih demam, kemudian membawanya ke puskesmas. Saat ini anak masih dalam masa
pemulihan shg Perawat menyarankan pada ibu untuk memberikan ASI lebih sering. Saat
pemeriksaan fisik Perawat sekaligus melakukan deteksi tumbang anak. Manakah yang termasuk
dalam pencegahan primer? a. Memberikan pengobatan di puskesmas saat anak demam b.
Memberikan ASI lebih sering pada masa pertumbuhan c. Memberikan imunisasi tepat waktu
sesuai usia anak d. Memberikan kompres hangat saat anak demam e. Melakukan deteksi dini
tumbang

44. Perawat melakukan kunjungan rumah terdiri dari Ayah (42 tahun) Ibu (40 tahun), kedua anak
remaja putri (17 tahun dan 13 tahun). Hasil wawancara kepada ibu, ibu mengatakan khawatir
dengan perkembangan kedua anak remajanya. Manakah Masalah kesehatan utama pada kasus
tersebut? a. Masalah seks dan kesehatan reproduksi b. Masalah penyesuaian aktivitas anak di
komunitas c. Masalah persiapan anak untuk bisa hidup mandiri d. Masalah sosialisasi anak dg
lingkungan luar rumah e. Masalah kecemasan dalam perubahan penampilan peran

45. Seorang lansia laki-laki usia 65 tahun dirawat di bangsal gerontik. Hasil pengkajian
didapatkan data, pasien mengeluh mual dan tidak nafsu makan, kurang tidur sudah 2

284

hari terakhir karena lututnya sering ngilu di malam hari. Hasil pemeriksaan fisik lutut tampak
bengkak. Apa masalah keperawatan utama pada kasus tersebut a. Mual b. Ansietas c. Nyeri
akut d. Gangguan pola tidur e. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

46. Seorang perawat Puskesmas sedang mengadakan program pembinaan kelompok pra lansia
dan lansia di wilayahnya. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan 40 % lansia mengalami
depresi ringan, 54 % tinggal sendiri dan tidak punya penghasilan tetap. Apakah upaya promotif
yang dapat di lakukan perawat kepada kelompok lansia binaannya tersebut? a. Bersama tim
kesehatan lain melakukan upaya pengobatan bagi lansia yang sakit b. Melakukan pemeriksaan
kesehatan lansia secara berkala bagi lansia yang berisiko tinggi c. Menggairahkan semangat
hidup para lansia agar tetap merasa dihargai dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun
masyarakat. d. Bersama tim kesehatan lainnya berupaya untuk memulihkan fungsi organ tubuh
lansia binaan yang sudah menurun. e. Mencegahan terhadap kemungkinan terjadinya komplikasi
dari penyakit yang disebabkan proses menua di kalangan para lansia.

47. Seorang perawat melakukan home visit ke rumah warga yang memiliki lansia berusia 71
tahun, didapatkan data lansia tersebut pernah mengalami jatuh, dan berdasarkan observasi
lingkungan oleh perawat didapatkan data lantai rumah terbuat dari keramik. Apakah intervensi
keperawatan yang tepat pada kasus tesebut? a. Menganjurkan untuk meningkatkan
pencahayaan di rumah b. Menganjurkan untuk segera mengganti kloset jongkok dengan kloset
duduk c. Menganjurkan untuk membelikan alat bantu jalan d. Menganjurkan untuk meminimalisir
penyebab jatuh seperti lantai yang licin e. Menganjurkan untuk menyimpan perabotan di tempat
yang tinggi
48. Seorang pria berusia 80 tahun, saat diajak berbicara selalu diam dan suka menyendiri.
Kemudian perawat mengajak pria tersebut untuk bertukar cerita dan mengajak berkumpul
dengan sesama lansia. Apakah peran perawat pada kasus di atas a. Peran perawat dalam
menghadapi perubahan fisik b. Peran perawat dalam menghadapi perubahan sosial c. Peran
perawat dalam menghadapi perubahan mental d. Peran perawat dalam menghadapi perubahan
biologis e. Peran perawat dalam menghadapi perubahan psikologi

49. Seorang wanita berusia 68 tahun tampak sendirian, termenung sambil memandang langit –
langit di sebuah panti werdha. Manakah pertanyaan pembuka yang termasuk kedalam tahap
orientasi. a. Apakah ibu sedang sedih

285

b. Mengapa ibu senang sendiri c. Sedang ada masalah ya bu d. Apa yang sedang ibu pikirkan e.
Bagaimana perasaan ibu hari ini

50. Hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat puskesmas ditemukan data bahwa belum
terdapat pengelolaan sampah yang benar, sampah dibakar dan dibuang di pekarangan sehingga
berserakan di area pekarangan warga. Perawat bersama tokoh masyarakat membentuk kader
peduli sampah yang dibentuk dari remaja karang taruna. Apakah strategi intervensi keperawatan
komunitas yang dilakukan oleh perawat? a. Kerjasama b. Pendidikan kesehatan c. Kerjasama
dan pendidikan kesehatan d. Pemberdayaan masyarakat e. Pemberdayaan kader

51. Seorang perawat melakukan pengkajian di sebuah desa. Dari hasil pengkajian, didapatkan
data bahwa 45% lansia di salah satu RT menderita hipertensi. Warga menyatakan bahwa
mereka jarang mengunjungi puskesmas terdekat karena jarak yang relative jauh dan sulitnya
fasilitas transportasi. Mereka juga menyatakan bahwa belum pernah ada penyuluhan kesehatan
oleh puskesmas terkait. Apa diagnosis keperawatan berdasarkan kasus tersebut? a. Risiko
meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d tidak adekuatnya pelaya nan kesehatan
b. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada lansia di desa b/d rendahnya pengetahuan ttg
hipertensi c. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada tidak adekuatnya pelayanan kesehatan
d. Risiko meningkatnya angka hipertensi pada rendahnya pengetahuan ttg hipertensi e. Risiko
meningkatnya angka hipertensi pada lansia pada tidak adekuatnya pelayanan ke sehatan
52. Perempuan (68 tahun) datang ke puskesmas yang tidak jauh dari rumahnya karena asam
urat kambuh. Nyeri membuat tidak bisa bekerja seperti biasa. Pasien jarang memeriksakan
penyakitya, hanya minum jamu dan beli obat di warung. Pasien masih sering makan bayam tapi
menghindari jeroan dan emping. Apa tugas perawatan keluarga yang perlu dilakukan? a.
Merawat anggota keluarga yang sakit b. Memanfaatkan fasilitas pengobatan c. Modifikasi
lingkungan sehat d. Mengambil keputusan e. Mengenal masalah

53. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh perawat didapatkan Sebanyak 25,71% ibu
post partum tidak memberikan ASI pada bayinya, 5,35% bayi belum

286

mendapatkan imunisasi, 16,74% balita tidak datang ke Posyandu secara rutin setiap bulannya,
13,51% ibu hamil termasuk dalam resiko tinggi, 25,5 % pengetahuan ibu tentang imunisasi dan
nutrisi pada balita masih kurang. menurut kader kegiatan Posyandu berjalan rutin setiap bulan.
Apakah masalah keperawatan apakah yang tepat untuk kasus tersebut? a. Resiko terjadinya
penurunan kualitas hidup ibu dan balita b. Resiko peningkatan kesehatan ibu dan balita c. Resiko
terjadinya peningkatan penyakit d. Resiko terjadinya penurunan potensi ibu e. Risiko
pemberdayaan potensi ibu

54. Seorang perawat bekerja di ruang penyakit dalam sedang menunggu pergantian dinas, dari
dinas malam ke pagi, 3 menit sebelum waktu pergantian, seorang pasien mengalami serangan
jantung. Perawat langsung memberikan tindakan sesuai dengan protap yang telah ditentukan. 1
jam kemudian pasien membaik. Setelah pasien membaik, perawat tersebut baru meninggalkan
ruangan. Apakah nilai utama yang dilakukan oleh perawat tersebut? a. Caring b. Empati c.
Alturisme d. Integritas e. Fair

55. Seorang perempuan berusia 18 tahun, dirawat di Ruangan Penyakit Dalam dengan keluhan
sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan wajah Moon Face, mual dan kadang muntah, nafas
berbau amoniak, edema pada ekstremitas bawah, volume urine 500 cc/24 jam, BB 65 Kg,
aktivitas dibantu keluarga, pasien tidak mau dijenguk oleh teman-temannya. TD 170/100mmHg,
frekuensi napas 28x/menit, frekuensi nad 102x/menit, suhu 37,3oC. Nilai AGD pH 7,25, HCO3
30. PaCO2 35 mmHg, ureum 40g. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut? a. Ajak pasien membicarakan realita b. Batasi aktivitas c. Monitor tanda vital d.
Monitor intake output e. Siapkan untuk hemodialisa

56. Seorang laki-laki berusia 39 tahun, dirawat diruangan penyakit dalam dengan keluhan sakit
saat menelan. Hasil pemeriksaan didapatkan makan habis 1/3 porsi, bau napas tidak sedap,
cegukan, regurgitasi makanan, rasa penuh pada epigastrium, IMT 15. Pasien tampak gelisah,
Nilai Hb 9,0 gr/dl, hasil pemeriksaan patologi anatomi menunjukkan adanya keganasan pada
esophagus. Apakah tindakan keperawatan yang tepat pada kasus tersebut? a. Kaji status nyeri
pasien b. Berikan intake nutrisi adekuat c. Anjurkan keluarga untuk menemani

287

d. Ajarkan tehnik relaksasi nafas dalam e. Anjurkan pasien untuk selalu menggosok gigi

57. Seorang laki-laki berusia 45 tahun dirawat diruangan penyakit dalam dengan keluhan mudah
lelah saat beraktivitas. Hasil pengkajian didapatkan data pasien mengatakan sering terjaga saat
tidur karena sesak, distensi vena jugularis, ictus cordis lebih dari 2 cm, edema pada ekstremitas
bawah. Tekanan Darah 100/60 mmHg, frekuensi nadi 90x/mnt, frekuensi napas 28x/mnt, Suhu
36.50C. Apakah tindakan keperawatan yang tepat? a. Batasi aktivitas b. Batasi intake cairan c.
Monitor intake output d. Kolaborasi pemberian oksigen e. Kaji tingkat pengetahuan pasien

58. Seorang perempuan berusia 35 tahun, dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mual
muntah. Hasil pengkajian didapatkan data pasien terlihat lemas dan makan hanya 2 sendok, kulit
pasien kuning, sklera pasien ikterik, kuku pasien kuning. Nilai bilirubin direk: 2,5 mg/dl, SGOT: 50
unit, SGPT: 45 unit, albumin: 2,5, terdapat asites. Apakah tindakan keperawatan yang tepat? a.
Kaji tingkat kesadaran b. Kaji tingkat toleransi aktivitas c. Kaji rasa tidak nyaman pada area
kulit d. Berikan diet tinggi karbohidrat dengan asupan protein e. Tinggikan bagian kepala tempat
tidur selama pasien makan

59. Seorang laki-laki berusia 67 tahun, dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan tiba-tiba
tangan dan kaki kanan tidak bisa digerakkan. Hasil pemeriksaan didapatkan data wajah tidak
simetris, bicara pasien tidak jelas, penglihatan kabur, disfagia dan sulit makan. TD 170/100
mmHg, frekuensi nadi 67x/mnt, frekuensi nafas 20x/mnt, suhu 36,60C. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Gangguan mobilitas fisik b. Gangguan sensori
persepsi c. Gangguan pemenuhan nutrisi d. Gangguan perfusi jaringan serebral e. Gangguan
kelebihan volume cairan

60. Seorang perempuan berusia 27 tahun dirawat diruang penyakit syaraf dengan keluhan
penurunan kesadran. Hasil pemeriksaan didapatkan racoone eye, GCS 12, ada retraksi dinding
dada, pernafasan cuping hidung, menggunakan otot bantu nafas, posisi tidur semi fowler,
terpasang NGT, pasien gelisah. TD 120/80 mmHg, frekuensi nadi 103 x/mnt, frekuensi napas 28
x/mnt, suhu 36,90C. Apakah masalah keperawatan yang tepat? a. Gangguan pola tidur b. Pola
napas tidak efektif c. Gangguan pertukaran gas

288

d. Bersihan jalan nafas tidak efektif e. Perubahan pemenuhan kebutuhan nutrisi

61. Jabatan fungsional dan angka kredit perawat terdapat dalam a. Permenpan RB No 31 Tahun
2019 b. Permenpan RB No 32 Tahun 2019 c. Permenpan RB No 33 Tahun 2019 d. Permenpan
RB No 34 Tahun 2019 e. Permenpan RB No 35 Tahun 2019 62. Jabatan Fungsional Perawat
adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk
melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Termaktub dalam pasal ... Permen RB tentang Jabatan Fungsional a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 63.
Jenjang Jabatan Fungsional Perawat kategori keahlian dari yang paling rendah sampai dengan
yang paling tinggi, kecuali a. Perawat Ahli Pertama b. Perawat Ahli Penyelia c. Perawat Ahli
Muda d. Perawat Ahli Madya e. Perawat Ahli Utama 64. Pembina Utama Madya, memiliki
golongan a. IVa b. IV b c. IV c d. IV d e. IV e 65. Unsur dan sub unsur kegiatan Perawat yang
dapat dinilai angka kreditnya, kecuali: a. Pendidikan b. Pelayanan keperawatan c.
Pengembangan profesi d. Penunjang tugas Perawat e. Administrasi 66. Perawat yang
melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang jabatannya, Angka Kredit yang
diperoleh ditetapkan sebesar... persen: a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90

289
67. Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat satu atau dua tingkat di bawah jenjang
jabatannya, Angka Kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar... persen: a. 60 b. 70 c. 80 d. 90 e.
100 68. Berikut ini pernyataan yang benar a. Kenaikan pangkat dapat menggunakan anggka
kredit ornag lain b. Kelebihan angka kredit dapat diberikan pada orang lain c. Kelebihan angka
kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat, golongan ruang berikutnya d.
Kenaikan pangkat dapat menggunakan nilai dari unsur pokok saja f. Setiap orang dapat naik
pangkat secara otomatis 69. Pengkajian keluarga dapat dilakukan oleh perawat a. Trampil b.
Mahir c. Penyelia d. Ahli Pratama e. Ahli madya 70. Pemeriksaan awal atau skrining secara
cepat terhadap semua Pasien yang datang ke instalasi gawat darurat untuk mengidentifikasi
status kegawatdaruratannya dan prioritas penanganan yang harus segera ditindaklanjuti dengan
pertolongan pertama sesuai dengan kebutuhan medisnya, disebut dengan a. Pemeriksaan
pendahuluan b. Screening c. Triase d. Pengelompokan data e. Pengkajian data pasien 71.
Dalam kondisi bencana maka rumah sakit, kecuali a. pembentukan tim tanggap darurat Bencana
untuk membuat dan melaksanakan manajemen penanggulangan Bencana b. memberikan
pelayanan langsung kepada korban Bencana di lokasi Bencana atau di Rumah Sakit c.
melakukan mitigasi dampak Bencana melalui penyediaan pelayanan rehabilitasi psikososial dan
rehabilitasi fisik d. Rumah Sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan dilarang menolak
Pasien e. Rumah Sakit dalam memberikan pelayaan boleh meminta biaya administrasi terlebih
dahulu 72. Kewajiban Rumah Sakit menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak
mampu atau miskin dengan menyediakan tempat tidur perawatan a. Kelas 2 b. Kelas 3 c. Kelas
tambahan d. Ruangan barak

290

e. Ruang BPJS 73. Promosi kesehatan yang dilakukan rumah sakit melalui a. Komunikasi b.
Informasi c. Edukasi d. Penyuluhan e. ABC benar 74. Kewajiban rumah sakit dalam
menjalankan fungsi social, kecuali a. Memberikan pelayanan pada pasien tidak mampu b.
Menyediakan ambulance sesuai kelas c. pelayanan korban Bencana dan kejadian luar biasa d.
bakti social dan misi kemanusiaan e. memberikan promkes 75. Upaya rujukan yang dilakukan
rumah sakit minimal berupa: a. Mengupayakan pasien stabil b. Membuat surat rujukan c.
Melakukan komunikasi dengan penerima rujukan d. Memastikan penerima rujukan menerima
pasien e. Menyediakan ambulan untuk proses rujukan 76. Rumah sakit boleh menolak
keinginan pasien yang bertentangan, kecuali a. Melakukan aborsi b. Permintaan untuk
euthanasia c. Memberikan keterangan palsu d. Melakukan fraud e. Permintaan yang tidak
sesuai dengan etika 77. Pasien rumah sakit berhak mendapatkan informasi tentang a. Diagnosis
b. Tata cara tindakan medis c. Prognosis d. Perkiraan biaya e. Benar semua 78. Kewajiban
Rumah Sakit untuk melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional
maupun nasional, kecuali a. Imunisasi dasar b. Keluarga berencana c. IMD d. Penyediaan
ruang menyususi e. Rujukan kasus gizi sedang 79. Rumah sakit harus mencantumkan daftar
tenaga medis dan tenaga kesehatan yang meliputi: a. Nama b. Gelar c. Jabatan d. Masa
berlaku SIP 80. Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenarannilai penunjukkan alat ukur
dan/atau bahan ukur, disebut

291

a. Sertifikasi b. Kalibrasi c. Tera ulang d. Pengkajian ulang e. Sreening alat 81. Izin
mendirikan rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 82. Izin
operasional rumah sakit dapat diperpanjang selama … tahun a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 83. Rumah
sakit asing harus mendapatkan izin dari a. Presiden b. Menteri kesehatan c. Dinas provinsi d.
Badan penanaman modal e. Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia 84. Akreditasi rumah sakit
dilaksanakan secara berkala, minimal setiap … tahun a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 85. Akreditasi
pertama setelah pemberian izin operasional paling lama dilakukan setelah … tahun a. 1 b. 2 c. 3
d. 4 e. 5 86. Lembaga indepeden yang akan mengakreditasi rumah sakit harus terkreditasi oleh
a. Kemetrian Kesehatan b. Badan Akreditasi Nasional c. ISQua d. BNSP e. KARS 87. Penilaian
mandiri (self assesment) bertujuan untuk a. mengukur kesiapan dan kemampuan b. mengukur
mutu pelayanan c. mengukur sarana yang ada

292

d. menentukan rencana e. mengevaluasi secara internal 88. Penetapan klasifikasi Rumah Sakit
didasarkan pada: kecuali a. Pelayanan b. Sumber daya manusia c. Peralatan d. Bangunan dan
prasarana e. Lokasi 89. Jumlah dokter spesialis dasar paling sedikit untuk rumah sakit kelas A
adalah: a. 2 b. 4 c. 6 d. 8 e. 10 90. Berdasarkan Permenkes nomor 75 tahun 2014 pembangun
kesehatan yang dilaksanakan puskesmas betujuan untuk mewujudkan masyarakat yang, kecuali:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat b.
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat d.
Masyarakat sehat sejahtera e. memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat 91. Tujuan pembuatan omnibus law adalah a. Mengurangi beban
kerja pemerintah b. Mendorong peningkatan investasi. c. Meningkatkan kemampuan keuangan
negara d. Meningkatkan pemasukan pajak e. Menurunkan pengangguran 92. Fokus
pembangunan yang dilakukan pemerintah adalah a. Pembangunan insfrastruktur b.
Pembangunan SDM c. Pembangunan karakter bangsa d. Pebangunan generasi cakap e.
Pembangunan ketahanan budaya 93. Berikut ini pernyataan yang tidak sesuai dengan revolus
industri 4.0 a. internet of thing b. artificial intelligence c. advance robotic d. big data analytics e.
cyber security 94. Fokus pendidikan saat ini adalah a. Pendidikan tinggi b. Pendidikan vokasi

293

c. Pendidikan menengah d. Pendidikan dasar e. Pendidikan komunitas 95. Pernyataan yang


tidak sesuai dengan konsep Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur adalah a. Smart b. Green c.
Beautiful d. Sustainable e. Empowerment 96. Hari Olah Raga Nasional (HAORNAS) diperingati
setiap tanggal a. 8 September b. 9 September c. 10 September d. 11 September e. 12
September 97. Diketahui jumlah orang dengan COVID -19 adalah 800 orang dengan jumlah
populasi resiko adalah 2.000.000, berapa attack rate pada kasus tersebut (K=1000/ per seribu
penduduk) a. 0,2 b. 0,4 c. 0,6 d. 0,8 e. 1 98. Arti hurup G pada BCG adalah a. Glutamate b.
Glukoloat c. Guerin d. Green e. Globulin 99. Selain Neutrofil dan Basofil yang termasuk
granulosit adalah… a. Eosinofil b. Limposit c. Monosit d. Clorofil e. Glucagon 100. Limfosit T di
produksi di…. a. Sumsum tulang b. Diatas ginjal c. Leukosit d. Sel gonad e. Surfactant

294
295

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. B, ceramah dilakukan jika peserta lebih besar dari 15 orang 2. D, daya ingat seseorang akan
menjadi 65% setelah 3 hari 3. B, penyampaian berulang ulang materi di media masa
menunjukan consistency 4. B, UU Karantina Kesehatan Tahun 2018 bernomor 6 5. C, bukan
merupakan tujuan dari karantina kesehatan yaitu melindung semua kebutuhan pokok
masyarakat dimasa terjadinya wabah penyakit tetapi pada saat dilaksanakan karantinan
kesehatan kebutuhan pokok masyarakat ditanggung oleh Negara. Penyelenggaraan
Kekarantinaan Kesehatan bertujuan untuk, Pasal 3 UU No 6 Tahun 2018 a. melindungi
masyarakat dari penyakit dan/atau Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi
menimbulkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat; b. mencegah dan menangkal penyakit
dan/atau Faktor Risiko Kesehatan Masyarakat yang berpotensi menimbulkan Kedaruratan
Kesehatan Masyarakat; c. meningkatkan ketahanan nasional di bidang kesehatan masyarakat;
dan d. memberikan pelindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dan petugas kesehatan.
6. E, tidak dilakukan disaat karantina kesehatan adalah pemeriksaan kesehatan secara massive
dan terstruktur pada masyarakat yang dicurigai terkena masalah kesehatan. Adapun tindakan
kekarantinaan adalah a. Karantina, Isolasi, pemberian vaksinasi atau profilaksis, rujukan,
disinfeksi, dan/atau dekontaminasi terhadap orang sesuai indikasi; b. Pembatasan Sosial
Berskala Besar; c. disinfeksi, dekontaminasi, disinseksi, dan/atau deratisasi terhadap Alat
Angkut dan Barang; dan/atau d. penyehatan, pengamanan, dan pengendalian terhadap media
lingkungan. 7. D, Nakhoda menyampaikan permohonan untuk memperoleh Persetujuan
Karantina Kesehatan atau memberitahukan suatu keadaan di Kapal dengan memakai isyarat
sebagai berikut: a. Bendera Q, yang berarti Kapal saya sehat atau saya minta Persetujuan
Karantina Kesehatan; b. Bendera Q di atas panji pengganti kesatu, yang berarti Kapal saya
tersangka; c. Bendera Q di atas Bendera L, yang berarti Kapal saya Terjangkit. 8. C, pasien
menunjukan adanya ancaman secara verbal untuk bunuh diri, maka jaan tebaik adalah
menyimpan di tempat yang aman. 9. B, pasien mengalami deficit perawatan diri dari 10. D,
pasien mendengar sesuatu yang mengajak untuk berkelahi 11. B, malu terhadap tubuhnya
merupakan ganguan citra tubuh 12. A, tindakan selanjutnya setelah menlihat isi halusinasi
adalah menghardik 13. B, waham nihilistic, merasa sesuatu anggota tubuh atau dirinya hilang
dari dunia

296
14. E, harga diri rendah akibat kehilangan yang bersifat sementara waktu adalah harga diri
rendah situasional 15. A, pasien mengalami halusinasi dengar karenamendengar ada yang
menyuruh melakukan bunuh diri 16. C, pasien tidak berdaya dengan hutang hutangnya 17. C,
melihat apa yang belum diberikan yang didasarkan pada pemebrian imunisasi yang sudah 18.
A, pasien mengalami napas cepat menunjukan ada gangguan di pola napas 19. E, berat badan
rendah, maka untuk menjaga kondisi bayi dilakukan tindakan untuk menghangatkan 20. B,
tindakan mandiri keperawatan adalah memberikan kompres hangat 21. C, pasien menunjukan
gejala dehidrasi 22. D, napas cepat, disetai dengan tarikan dinding dada, menunjukan adanya
gangguan pola napas 23. B, pasien berusia 6 tahun dengan berat badan 22kg maka jumlah
kebutuhan caiarannya adalah 1540ml. Diperoleh dengan cara sebagai berikut: Rumus: 10 BB
pertama x 100 10 BB kedua x 50 10 BB ketiga x 20 Karena Berat Badannya adalah 22kg maka
cairannya adalah 10 x 100 = 1000 10 x 50 = 500 2 x 20 = 40 Sehingga total cairan dalam 24
jam adalah 1540ml 24. D, dengan memperhatikan efek yang diharapkan dan yang tidak
diharapkan maka perawat sudah menjalankan tindakan sesuai dengan standar keperawatan,
maka etik yang terlibat adalah beneficience 25. A, Metode tim Metode tim merupakan suatu
metode pemberian asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin
sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien
melalui upaya kooperatif dan kolaboratif ( Douglas, 1984). Metode kasus adalah
pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu
orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang
Perawat Primer atau Primary Nursing adalah metode penugasan dimana satu orang perawat
bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien dari mulai
pasien masuk sampai keluar rumah sakit (Gillies, 1989). Metode penugasan fungsional dalam
Keperawatan adalah Metode Penugasan Pasien/Metode Kasus pengorganisasian pelayanan
atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu orang perawat pada saat
bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang 26. C, Model ini lebih
menekankan pada perencanaan para ahli dan menggunakaan birokrasi. Keputusan komunitas
didasarkan pada fakta / data yang dikumpulkan,

297

dibuat keputusan secara rasional. Penekanan pada penyelesaian masalah bukan proses –
pengambilan keputusan harus cepat dan berorientasi pada tujuan / hasil. Model ini
menggunakan pendekatan langsung (perintah) dalam rangka untuk megubah masyarakat,
dengan penekanan pada perencanaan. Peran perawat dalam model ini adalah sebagai
fasilitator, pengumpulan fakta/data, serta menganalisis dan melaksanakan program
implementasi. 27. B, Menjabarkan job description dan standar, menentukan job description akan
memberikan gambaran apa yang seharusnya dilakukan, sementara standar dapat digunakan
untuk menentukan target atau hasil minimal. 28. B, Mengajukan lembar penerimaan pasien
kepada pengantar pasien, lembaran penerimaan harus diisi oleh pengantar terkait dengan
keadaan pasien dan tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan. 29. C,
Memberlakukan reward, reward dapat diberikan untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai. 30.
E, Analisis tingkat kompetensi staff, hasil analisis akan memberikan gambaran tentang
kemampuan atau kompetensi staf dan perencanan lanjutan terhadap pengembangan staff 31. A,
Pengorganisasian, Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan kegiatan terhadap tugas,
wewenang, tanggung jawab dan koordinasi kegiatan, baik vertical maupun horizontal yang
dilakukan oleh tenaga keperawatan untuk mencapai tujuan ditetapkan. 32. C, Mengusulkan
tindakan alternatif, menentukan tindakan alternative pada pasien palliative care dapat membantu
mengurangi penderitaan akibat nyeri 33. C, evaluating melakukan analisis merupakan tindakan
evaluating yang bertujuan untuk mengetahui hambatan dan masalah yang dihadapi dan jalan
keluar yang harus dilakukan 34. E, Ronde keperawatan Adalah suatu kegiatan yang bertujuan
untuk mengatasi masalah keperawatan klien yang dilaksanakan oleh perawat ,disamping klien
dilibatkan untuk membahas dan melaksanakan asuhan keperawatan pada kasus tertentu yang
dilakukan oleh kepala tim (KATIM), kepala ruangan, PA, serta melibatkan seluruh anggota. 35.
B, Mengajarkan klien dan keluarga teknik mobilisasi bertahap merupakan tindakan rehabilitasi
36. A, Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah istilah lain untuk menyebut Kangaroo Mother
Care (KMC). Metode ini dilakukan untuk merawat bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi
prematur, mempertemukan secara langsung kulit ibu dengan kulit bayi atau skin-to-skin contact
37. A, pemberian pendidikan tentang immunisasi dan laktasi sangat penting untuk meningkatkan
pemahaman ibu dan keluarga tentang penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi dan cara
melakukan asi ekslusif 38. B, pencegahan cidera sangat penting bagi anak yang aktif dan
berada dilingkungan yang membahayakan 39. B, hipertermi karena suhu diatas 38,5oC 40. D,
pola komunikasi dan peran merupakan salah satu dari sruktur dalam keluarga 41. D, melakukan
modifikasi lingkungan dapat di artikan sebagai melakukan suatu perubahan di dalam rumah
maupun di lingkungan rumah agar sesuai dengan

298

kenyamanan. Modifikasi lingkungan yang baik dapat membuat kesehatan keluarga terjaga 42. C,
denagn pengkajian nyeri dapat diketahui data tentang nyeri pasien sehingga dapat menentukan
tindakan yang terbaik pada pasien 43. C, memberikan imunisasi merupakan pencegahan spesifik
yang termasuk pada pencegahan primer 44. A, keduanya adalah masa remaja yang sangat
memerlukan perhatian tentang masalah reproduksi juga pendidikan sex 45. D, gaangguan pola
tidur karena 2 malam tidak bisa tidur 46. C, Menggairahkan semangat hidup para lansia agar
tetap merasa dihargai dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. 47. C,
menggunakan alat bantu jalan lebih murah daripada mengganti keramik 48. B, perubahan social
dilakukan dengan mengajak bersosialisasi dengan anggota panti yang lainnya 49. E,
memberikan pertanyaan terbuka pada pasien memungkinkan pasien dapat memberikan
penjelasan sesuai dengan yang dihadapinya dan memungkinkan pasien lebih aktif daripada
pertanyaan tertutup 50. D, Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana
masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan
kondisi diri sendiri. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri
ikut pula berpartisipasi. 51. A, resiko meningkat, karena belum ada pelayanan 52. A, merawat
anggota yang sakit belum optimal terbukti dari pasien masih makanan yang harus dihindari 53.
A, penurunan kualitas hidup masyarakat terjadi kerena adanya penyakit dan tidak memanfaatkan
fasilitas kesehatan 54. C, Altruism adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memeperhatikan diri sendiri. Perilaku ini merupakan kebajikan yang ada dalam banyak budaya
dan dianggap penting oleh beberapa agama. Gagasan ini sering digambarkan sebagai aturan
emas etika. 55. D, memonitor intake output pasien. 56. B, nutrisi pasien kurang, dibuktikan
dengan IMT 15 57. A, Masalahnya adalah intoleransi aktivitas, maka pasien harus mejaga
aktivitasnya 58. D, diet karbohidrat dan protein rendah lemak 59. D, gangguan perfusi cerebral,
ditandai dengan adanya tidak bisa digerakan, kebas, wajah tidak simetris 60. B, pola napas
ditandai dengan cuping hidung, retraksi dinding dada 61. E, Permenpan Peraturan Menpan RB
atau Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 Tentang Jabatan Fungsional Perawat, menyatakan
bahwa Perawat berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang Pelayanan
Keperawatan pada Fasyankes atau Fasilitas Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi
Pemerintah 62. A, pasal 1 ayat 4 Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi
fungsi dan tugas berkaitan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan
keterampilan tertentu. 63. B, perawat ahli penyelia tidak ada dalam jabatan sesuai dengan
keahlian 64. D, IVd

299

65. E, Permenpan no 24 tahun 2014 66. D, Pasal 10 Penilaian angka kredit pelaksanaan
kegiatan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 9 ditetapkan sebagai berikut: a. Perawat yang
melaksanakan kegiatan Perawat satu tingkat di atas jenjang jabatannya, angka kredit yang
diperoleh ditetapkan sebesar 80% (delapan puluh persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan,
sebagaimana tercantum dalam Lampiran I atau Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Menteri ini. 67. E, Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat
satu tingkat di bawah jenjang jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 100%
(seratus persen) dari angka kredit dari setiap butir kegiatan, sebagaimana tercantum dalam
Lampiran I atau Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
68. C, Kelebihan angka kredit diperhitungkan untuk kenaikan jabatan dan/atau pangkat,
golongan ruang berikutnya 69. B, Perawat Mahir, meliputi: ayat 8 poin b.1. Permenenpan RB no
35 2019 melakukan pengkajian keperawatan dasar pada keluarga 70. C, Triase Sistem triase
medis memilah-milih pasien berdasarkan kondisi pasien saat masuk ruang perawatan dan
memberikan kode warna untuk pasien, mulai dari merah, kuning, hijau, putih dan hitam. Apa arti
dari warna-warna ini?

300

1. Merah: Kode warna merah diberikan kepada pasien yang jika tidak diberikan penanganan
dengan cepat maka pasien pasti akan meninggal, dengan syarat pasien tersebut masih memiliki
kemungkinan untuk dapat hidup. Contohnya seperti pasien dengan gangguan pernapasan,
trauma kepala dengan ukuran pupil mata yang tidak sama, dan perdarahan hebat. 2. Kuning:
Kode warna kuning diberikan kepada pasien yang memerlukan perawatan segera, namun masih
dapat ditunda karena ia masih dalam kondisi stabil. Pasien dengan kode kuning masih
memerlukan perawatan di rumah sakit dan pada kondisi normal akan segera ditangani.
Contohnya seperti pasien dengan patah tulang di beberapa tempat, patah tulang paha atau
panggul, luka bakar luas, dan trauma kepala. 3. Hijau: Kode warna hijau diberikan kepada
mereka yang memerlukan perawatan namun masih dapat ditunda. Biasanya pasien cedera yang
masih sadar dan bisa berjalan masuk dalam kategori ini. Ketika pasien lain yang dalam keadaan
gawat sudah selesai ditangani, maka pasien dengan kode warna hijau akan ditangani.
Contohnya seperti pasien dengan patah tulang ringan, luka bakar minimal, atau luka ringan. 4.
Putih: Kode warna putih diberikan kepada pasien hanya dengan cedera minimal di mana tidak
diperlukan penanganan dokter. 5. Hitam: Kode warna hitam diberikan kepada pasien yang
setelah diperiksa tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan. Misalnya, mereka yang masih
hidup namun mengalami cedera yang amat parah sehingga meskipun segera ditangani, pasien
tetap akan meninggal.

71. E, dalam kondisi bencana rumah sakit tidak boleh meminta biaya 72. B, orang miskin
ditempatkan di kelas 3 73. E, promkes dilakukan melalui Komunikasi, Informasi dan Edukasi 74.
B, Menurut UU tentang RS, yang dimaksud dengan fungsi sosial RS adalah melaksanakan
fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan pasien tidak mampu/miskin,
pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis, pelayanan korban bencana dan
kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi misi kemanusiaan. 75. E, Menyediakan ambulan untuk
proses rujukan 76. A, Keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika
serta ketentuan peraturan perundang-undangan seperti aborsi illegal 77. E Hak Pasien a.
memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi; b. memperoleh
layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional; c. memperoleh pelayanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari
kerugian fisik dan materi; d. memilih Dokter dan Dokter Gigi serta kelas perawatan sesuai
dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;

301

e. meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada Dokter dan Dokter Gigi lain
yang mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit; f.
mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya; g.
mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan
medis, alternative tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap
tindakan yang dilakukan sertya perkiraan biaya pengobatan; h. memberikan persetujuan atau
menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh Tenaga Kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya; i. didampingi keluarganya dalam keadaan kritis; j. menjalankan ibadah sesuai
agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal tersebut tidak mengganggu pasien lainnya;
k. memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di Rumah Sakit; l.
mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya; m. menolak
pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianut; n.
mendapatkan perlindungan atas rahasia kedokteran termasuk kerahasiaan rekam medik; o.
mendapatkan akses terhadap isi rekam medis; p. memberikan persetujuan atau menolak untuk
menjadi bagian dalam suatu penelitian kesehatan; q. menyampaikan keluhan atau pengaduan
atas pelayanan yang diterima; r. mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai
standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan; s. menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit
diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun
pidana. 78. E. Program pemerintah dibidang kesehatan a. imunisasi Dasar b. keluarga
berencana; c. inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif; d.
penyediaan ruang menyusui; e. program penanggulangan penyakit, antara lain tuberkulosis,
HIV/AIDS, malaria; f. pelayanan darah; dan g. rujukan kasus gizi berat.

79. E, Daftar tenaga medis dan Tenaga Kesehatan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
memuat nama, gelar, jabatan di Rumah Sakit, dan nomor serta masa berlaku Surat Izin Praktik
(SIP). 80. B, Kalibrasi adalah proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan
cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur
302

81. A. Izin mendirikan sebagaimana dimaksud diberikan untuk jangka waktu 2 (dua) tahun dan
dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun sebagaimana tertulis dalam UU no 44 tahun 2009
tentang Rumah sakit, namun dalam Permenkes no 56 tahun 2014 ijin mendirikan diberikan
dalam jangka waktu 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang untuk 1 (satu) tahun. Perpanjangan
izin mendirikan diperoleh dengan mengajukan permohonan selambat lambatnya 2 (dua) bulan
sebelum jangka waktu izin mendirikan berakhir dengan melampirkan izin mendirikan. 82. E, Izin
Operasional berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat diperpanjang selama
memenuhi persyaratan dan klasifikasi rumah sakit 83. B, izin rumah sakit dengan modal asing
diberikan oleh menteri melalui direktur jendral 84. C, Akreditasi diselenggarakan secara berkala
paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. 85. B, Akreditasi dilakukan oleh Rumah Sakit paling lama
setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak memperoleh izin operasional untuk pertama kali 86. C,
Lembaga independen penyelenggara Akreditasi harus telah terakreditasi oleh lembaga
International Society for Quality in Health Care (ISQua). 87. A, Penilaian mandiri (self
assesment) bertujuan untuk mengukur kesiapan dan kemampuan Rumah Sakit untuk
pemenuhan Standar Akreditasi dalam rangka survei Akreditasi 88. E, penetapan klasifikasi
rumah sakit kecuali lokasi 89. B, dalam, anak, bedah dan obsgyn 90. D, Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas bertujuan untuk mewujudkan masyarakat yang:
a. memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat; b.
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu c. hidup dalam lingkungan sehat; dan d.
memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat 91.
B, Salah satu tujuan dari omnibus law ini yakni mendorong peningkatan investasi sehingga dapat
menciptakan lebih banyak lagi lapangan pekerjaan serta mendorong perekonomian nasional. 92.
B, focus pada pembangunan sumber daya manusia 93. E, cyber security ada sebelum 4.0 94. B
focus pendidikan vokasi 95. E, empowerment tidak ada dalam konsep ibukota baru 96. B, hari
olahraga 9 September 97. B, 800/2000000 x 1000 = 0,4 98. C, BCG merupakan kepanjangan
dari Bacillus Calmette-Guérin 99. A, Granulosit terdiri atas tiga macam sel, yaitu basofil, neutrofil,
dan eosinophil 100. A, limfosit adalah bagian dari sel darah putih yang diproduksi oleh sumsum
tulang
302

1. Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem pernafasan
terbukti telah berhenti secara permanen, atau ...... a. kematian batang otak telah dapat dibuktikan
b. tidak ada harapan hidup c. EEG datar d. Lebam mayat sudah ada e. 30 menit tidak bangun
lagi 2. Pemeriksaan kehamilan selama kehamilan paling sedikit .. kali a. 5 b. 4 c. 3 d. 2 e. 1 3.
Berat maksimal plasenta adalah .. kg a. 5 b. 4 c. 3 d. 2 e. 1 4. Rata-rata kenaikan berat badan
pada ibu hamil setelah trimester pertama adalah… per minggu a. 0,5 b. 0,75 c. 1,00 d. 1,25 e.
1,50 5. Pengukuran lingkar lengan atas ibu hamil, dinyatakan kurang energi kronis apabila
kurang dari....cm a. 21,5 b. 22,5 c. 23,5 d. 24,5 e. 25,5 6. Kondisi yang menyebabkan janin harus
dirujuk apabila denyutnya lebih dari a. 140 b. 145 c. 150 d. 155 e. 160 7. Selang waktu minimal
untuk TT 3 adalah ... bulan setelah TT 2 a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 8. Pemberian tablet penambah
darah diberikan pada ibu hamil dengan anemia.. tablet

303

a. 50 b. 60 c. 70 d. 80 e. 90 9. Kelas ibu hamil paling sedikit harus dihadiri... kali bersama suami
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 10. Posisi tidur ibu hamil sebaiknya a. miring kiri b. miring kanan c.
tergantung kenyamanan ibu d. bergantian miring kiri kanan e. tidak harus ke salah satu sisi 11.
IMD dilakukan minima ... menit setelah bayi lahir a. 20 b. 30 c. 40 d. 50 e. 60

12. Pemasangan IUD dapat dilakukan .... menit setelah plasenta lahir a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 e. 25
13. Memeriksakan kesehatan ibu nifas minimal ... kali a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 14. Dosis pemberian
Hepatitis B0 adalah....mcg a. 10 b. 20 c. 30 d. 40 e. 50 15. Bayi bisa mulai tertawa pada usia ..
bulan a. 1 b. 2 c. 3

304
d. 4 e. 5 16. Mengenal warna dapat dilakukan bayi usia... tahun a. 1 b. 1,5 c. 2 d. 2,5 e. 3 17.
Anak usia 5 tahun dengan berat badan 22 kg, maka kebutuhan cairannya adalah ....ml a. 1530 b.
1535 c. 1540 d. 1545 e. 1550

18. Anak lahir tanggal 23 Agustus 2017, datang ke Posyandu tanggal 10 April 2020. berapa usia
anak a. 2 tahun 5 bulan 17 hari b. 2 tahun 6 bulan 17 hari c. 2 tahun 7 bulan 17 hari d. 2 tahun 8
bulan 17 hari e. 2 tahun 9 bulan 17 hari

19. jumlah cairan 1000 ml, diberikan pada anak dengan tetesan mikro, dan harus habis selama
24 jam, berapa tetes per menit a. 38 b. 40 c. 42 d. 44 e. 46 20. Tinggi TFU 26 cm, berapakah
usia kehamilan ibu dalam minggu a. 28 b. 29 c. 30 d. 31 e. 32 21. Ibu mengatakan ini hamil ke 3,
pernah hamil dan keguguran saat usia janin 19 minggu, anak sulung sekolah TK. Bagaimana
status obstetric ibu a. G3P2A0 b. G3P3A0 c. G3P1A1 d. G3P2A1 e. G3P1A2 22. Hari anak
sedunia diperingati setiap tanggal a. 20 Desember b. 20 November

305

c. 20 Oktober d. 20 September e. 20 Agustus 23. Hari jantung sedunia jatuh pada tanggal ... a.
29 Juni b. 29 Juli c. 29 September d. 29 Oktober e. 29 November 24. Hari Palang Merah sedunia
jatuh pada tanggal ... a. 8 Pebruari b. 8 Maret c. 8 April d. 8 Mei e. 8 Juni 25. Determinan-
determinan sosial yang sangat mempengaruhi kesehatan menurut LaBonte and Feather yaitu ....
a. kebersihan lingkungan b. perdagangan senjata c. stress d. kehidupan dini e. kelestarian
lingkungan 26. Bila ditemukan disuatu wilayah dengan masyarakatnya rendah terhadap
kesadaran akan kesehatan dan penyakit menular, maka promkes yang dilakukan termasuk .... a.
health promotion b. spesifik protection c. early Diagnosis and Prompt treatment d. rehabilitation
e. health prevention 27. Membuat masyarakat mampu memelihara dan meningkatkan kesehatan
secara mandiri, dengan menggali seluruh potensi yang ada untuk perbaikan kesehatan,
merupakan strategi ... dari promosi kesehatan. a. pemberdayaan b. mediasi c. advokasi d. primer
e. sekunder 28. Mortalitas dan morbiditas termasuk dalam pengkajian berdasarkan …. a.
diagnosis perilaku b. diagnosis lingkungan c. diagnosis epidemiologi d. diagnosis sosial e.
diagnosis status kesehatan 29. Ceramah bisa digunakan apabila jumlah audien lebih dari a. 5 b.
10
306

c. 15 d. 20 e. 25 30. Pemberian kasus pada promkes merupakan ciri dari metode a. Wawancara
b. Interview c. Brain Storming d. Snow Ball e. Buzz Group 31. simulasi dapat meningkatkan
pemahaman sampai dengan ..% a. 90 b. 85 c. 80 d. 75 e. 70 32. Untuk menentukan bagian kecil
sebelah kiri atau kanan, maka dilakukan pemeriksaan leopold a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 33. Yang
termasuk tujuan afektif dalam pembelajaran adalah kecuali a. Pemberian respon b. Penerimaan
c. Kesiapan d. Penghargaan e. Pengorganisasian 34. Karsinogenik yang ada dalam rokok
berjumlah a. 30 b. 40 c. 50 d. 60 e. 70 35. Zat di otak yang memberikan rasa nyamaan sat
seseorang merokok adalah a. benzephin b. dopamin c. thiamin d. aspirin e. alanin 36. Yang
disebut dengan standar pelayanan antenatal adalah pelayanan yang dilakukan kepada ibu hamil
dengan memenuhi kriteria .... T a. 10 b. 9 c. 8 d. 7

307

e. 6 37. Balita vitamin A dalam setahun .. kali a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 38. Pelayanan kesehatan


usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang diberikan kepada anak usia
pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan kelas .... a. 7 b. 6 c. 5 d. 4 e. 3 39.
Pelayanan skrining puskesmas yang dilakukan untuk menentukan kesehatan usia 15–59 tahun
meliputi kecuali a. Deteksi kemungkinan diabetes melitus b. Pemeriksaan ketajaman
pendengaran c. Deteksi gangguan mental emosional d. Deteksi kemungkinan obesitas e. Deteksi
kecanduan obat 40. Pelayanan skrining puskesmas untuk menentukan kesehatan usia lebih 60
tahun dilakukan minimal a. 5 b. 4 c. 3 d. 2 e. 1 41. Sasaran pelayanan kesehatan untuk
hipertensi yaitu dimulai dari usia.... tahun a. 15 b. 20 c. 25 d. 30 e. 35 42. Pelayanan kesehatan
diberikan kepada penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar
penatalaksanaan sebagai berikut, kecuali a. Edukasi b. Konseling c. Aktifitas fisik d. Terapi nutrisi
medis e. Intervensi farmakologis 43. Prinsip pelayanan TB.. a. OAT b. TOSS c. Dukungan d.
Konseling

308
e. Penegakan diagnosa cepat 44. Lima Prinsip Dasar Kegiatan Gerakan Sayang Ibu, kecuali a.
Pendekatan kesehatan b. Intervensi yang integratif dan sinergis c. Sistem pemantauan yang
terus menerus d. Koordinasi yg efektif oleh pemda dan wilayah e. Partisipasi dan tanggungjawab
dari pihak laki laki 45. Yang termasuk pelayanan kesehatan dasar yang bisa dilakukan di desa
siaga aktif kecuali a. Pelayanan kesehatan anak b. Pelayanan kesehatan lansia c. Pelayanan
kesehatan ibu hamil d. Pelayanan kesehatan ibu menyusui e. Penemuan dan penanganan
penderita penyakit 46. Jumlah perilaku keluarga yang digunakan untuk mengukur pelaksanaan
PHBS sebanyak a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10 47. Tes IVA dilaksanakan setiap .... bulan sekali a. 1 b. 3
c. 6 d. 9 e. 12 48. Pendekatan Germas adalah pendekatan a. Terpadu b. Individu c. Keluarga d.
Kelompok e. Komunitas 49. Dikatakan Obesitas apabila IMT lebih dari a. 23 b. 25 c. 27 d. 29 e.
31 50. Seorang dengan usia 30 tahun maka denyut nadi latihan maksimalnya adalah.... x/menit
a. 112 b. 122 c. 132 d. 142 e. 152 51. Jumlah penduduk Indonesia lebih dari 18 tahun yang
mengalami obesitas menurut Riskesdas 2018 adalah ...% a. 19,8

309

b. 20,8 c. 21,8 d. 22,8 e. 23,8 52. Orang asing yang bekerja di Indonesia harus membayar BPJS
Kesehatan paling telat .. bulan setelah berada di Indonesia a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8 53. Peserta
harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang, maksimal ....... jam hari kerja
sejak masuk Rumah Sakit a. 1 x 24 b. 2 x 24 c. 3 x 24 d. 4 x 24 e. 5 x 24 54. Ini merupakan
lambang obat untuk

a. Obat China b. Obat Herbal c. Jamu d. Obat Narkotik e. Fitofarmaka 55. Berapa denyut jantung
pada kasus berikut

a. 64 b. 66 c. 68 d. 70 e. 72

310
56. Apa tindakan yang harus dilakukan jika menemukan kasus seperti ini

a. Lanjutkan RJP b. Berikan Oksigen c. Siapkan Epineprine d. Lanjutan bagging e. Lakukan DC


Shock 57. Orang yang menerima pesan yang melakukan prosesdecoding dan
menginterpretasikan pesan-pesan aktual a. Interpreter b. Decoding c. Encoder d. Receiver e.
Sender 58. Komunikasi yang terbuka, menghargai diri sendiri, dan orang lain. Komunikasi ini
tidak menaruh perhatian hanya padahasil akhir, tetapi juga hubungan perasaan antar manusia a.
Positif b. Agresif c. Pasif d. Asertif e. Komunikatif 59. Termasuk pada Narkotika golongan 1
kecuali a. heroin b. putauw c. kokain d. ganja e. morfin 60. Minuman dengan kadar etanol 20-45
%, termasuk pada golongan a. A b. B c. C d. D e. E 61. DPT-HB2, Polio 3, adalah untuk bayi...
bulan a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 62. Seorang perawat akan melakukan pembuatan lobang kolostomy
bag, diketahui diameter kolostomi adalah 11 cm, maka diameter kolostomi bag nya adalah a.
11,1 b. 11,2

311

c. 11,3 d. 11,4 e. 11,5 63. Beban traksi kulit maksimal adalah... kg a. 3 b. 5 c. 7 d. 9 e. 11 64.
Beban traksi skeletal untuk orang dengan BB 60kg adalah ... kg a. 10 b. 11 c. 12 d. 13 e. 14 65.
Berapakah ml urine minimal yang harus keluar pada pasien dengan berat badan 70 kg, dalam
waktu 4 jam? a. 110 b. 120 c. 130 d. 140 e. 150 66. Diketahui berat badan pasien dewasa 60 kg,
luas luka bakar 30% berapa tetes per menit untuk 8 jam pertama a. 147 b. 149 c. 151 d. 153 e.
155 67. Seorang laki – laki berusia 17 tahun, sepulang dari sekolah ia segera menanggalkan
pakaiannya dan mandi. Ketika mandi, ia menyabuni berulang ulang washlap dan menggosok
setiap inchi tubuhnya dengan kuat. Ketika keluar dari kamar mandi, ia sangat berhati hati
melangkahkan kakinya di atas keset kamar mandi yang putih bersih. Ia melipat handuk berulang
ulang sampai ia merasa benar-benar rapi. Lalu ia ulangi lagi. Apakah masalah keperawatan yang
bisa ditegakkan ? a. Gangguan obsesif kompulsif b. Gangguan ansietas c. Gangguan panik d.
Derealisasi e. Fobia 68. Seorang laki-laki usia 69 tahun, pensiunan. tinggal sendiri memiliki 2
orang anak yang tinggal di luar kota. Dibawa anaknya ke Poli Jiwa dengan alasan sudah 2 bulan
terakhir ini tidak mau makan, jarang tidur, malas mandi, berat badan turun, tidak mau berinteraksi
dengan orang lain, sering pergi sendiri tanpa tujuan. Istri pasien sudah meninggal 2 tahun yang
lalu. Pasien mengatakan ”percuma saya hidup di dunia tanpa ditemani pasangan”. Apakah
prioritas masalah keperawatan yang ditegakkan perawat?
312

a. Menarik diri b. Keputusasaan c. Harga diri rendah d. Ketidakberdayaan e. Defisit perawatan


diri 69. Seorang laki-laki usia 18 tahun, pendidikan SMA. Hasil pengkajian perawat di komunitas
pasien merasa sedih dan malu karena diejek teman-temannya akibat tidak bisa mengendarai
motor. Pasien menyendiri di kamar, tidak mau sekolah, tidak mau makan dan tidak mau mandi.
Kondisi saat interaksi kontak mata kurang, bicara pelan dan raguragu. Apakah masalah utama
kasus tersebut adalah? a. Halusinasi b. Isolasi sosial c. Harga diri rendah d. Gangguan ideal diri
e. Defisit Perawatan diri 70. Seorang perempuan berusia 24 tahun P1A0, post SC 6 jam yang
lalu. Pasien mengeluh ASI keluar sedikit dan bayi rewel terus menerus karena ASI kurang
banyak. Ibu berniat akan memberikan susu formula karena kasihan dengan bayinya. Payudara
teraba keras, putting aninverted, pada saat areola ditekan tampak kolostrum keluar sedikit.
Apakah tindakan keperawatan untuk pasien tersebut? a. Ajarkan ambulasi dini post partum b.
Jelaskan fisiologis pengeluaran ASI c. Jelaskan tentang ASI Eksklusif d. Jelaskan fisiologis ibu
post partum e. Anjurkan untuk minum yang banyak dan makan sayur-sayuran 71. Seorang ibu
berusia 2 tahun P1A0 melahirkan normal 10 jam yang lalu. Pasien sering bertanya tentang
pengeluaran darah yang banyak dari vaginanya, darah terlihat merah segar dan perdarahan
sekitar 100 cc/hari. Dari hasil pemeriksaan fisik TD: 120/80 mmHg, frekuensi nadi: 90x/m,
frekuensi napas: 24x/m, Suhu: 36.5º C. Pasien merasa khawatir dengan keadaannya. Tindakan
apa yang tepat untuk dilakukan pada pasien tersebut? a. Beri obat untuk mempercepat
pengeluaran ASI b. Konseling tentang perubahan masa nifas c. Beri obat penenang pada ibu d.
Konsultasikan ke dokter e. Rujuk ibu ke RS Jiwa 72. Anak-anak usia 5 tahun dibawa ke IGD
akibat tersedak bakso. Hasil pemeriksaan fisik didapatkan sianosis pada muka, tidak sadarkan
diri dan pernafasan 15 x/menit. Apakah tindakan utama untuk pasien? a. Melakukan finger
sweep b. Melakukan back blow c. Melakukan heimlich manuver d. Melakukan abdominal thrust
e. Melakukan chest thrust 73. Seorang laki-laki usia 40 tahun dibawa oleh tetangganya ke UGD
karena terjatuh dari pohon. Pasien mengeluh nyeri dengan skala nyeri 8. Dari hasil pemeriksaan
fisik terdapat jejas di leher dan deformitas di ekstrimitas sinistra bagian distal, terdapat luka

313

pada daerah oksipital, GCS E3M4V4, frekuensi napas 23 x/menit, frrekuensi nadi 110 x/menit,
TD 120/80 mmHg. Apakan tindakan keperawatan utama yang dilakukan? a. Memberikan
oksigen b. Melakukan balut tekan c. Memasang collar neck d. Memberikan posisi chin lift e.
Memasang balut bidai pada kaki. 74. Seorang laki-laki usia 50 tahun di rawat di ICU dan
terpasang Intraventricular catheter, pasien mengalami bingung, disorientasi, letargi, frekuensi
nadi 55 x/menit, peningkatan tekanan darah sistol dengan pelebaran tekanan pulse. Apakah
monitoring yang perlu dilakukan pada pasien tersebut? a. Elektrolit b. Pernapasan c. Analisa gas
darah d. Tekanan Intra cranial e. Tekanan vena central 75. Seorang laki laki berusia 23 tahun
diantar keluarganya ke UGD dengan kondisi penurunan kesadaran akibat kecelakaan lalu lintas.
Hasil pengkajian fisik didapatkan respon mata pasien tidak ada, suara hanya mengerang dan
lengan fleksi abnormal, suara nafas snoring, TD 80/50 mmHg, frekuensi nadi 70 kali/menit.
Berapakah nilai GCS pada pasien tersebut? a. 9 b. 8 c. 7 d. 6 e. 5 76. Seorang perawat
mengkaji keluarga Tn.A yang anaknya tidak pernah diimunisasi. Menurut keyakinan Tn.A,
imunisasi itu haram. Apakah yang harus dilakukan oleh perawat? a. Menjelaskan pada keluarga
bahwa keyakinannya tidak benar b. Menjelaskan pada keluarga bahwa imunisasi itu penting dan
tidak berbahaya c. Mengkaji lebih dalam mengenai keyaninan dan nilai-nilai yang dianut keluarga
tersebut d. Menjelaskan pada keluarga bahwa keluarga berhak menolak dan meyakini keyakinan
tsb. e. Melakukan pendekatan kepada tokoh agama sekitar untuk dapat merubah keyakinan
keluarga tersebut 77. Tn. B memiliki istri yang menderita Cancer. Tn. B dan keluarga merasa
stres, namun mereka berupaya untuk mengatasinya dengan selalu menghadiri pengajian.
Apakah jenis komping yang digunakan keluarga ? a. Normalisasi b. Pemecahan masalah
bersama c. Menggunakan dukungan spiritual d. Menggunakan sistem dukungan sosial e.
Memelihara jalinan aktif dengan komunitas

314

78. Seorang perawat keluarga telah memberikan tindakan berupa pendidikan kesehatan tentang
hipertensi, cara melakukan pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi hipertensi, mengajarkan cara
memasak menu hipertensi dan cara mengontrol emosi. Apakah jenis pencegahan pada
Implementasi yang dilakukan oleh perawat tersebut? a. Pencegahan Primer b. Pencegahan
sekunder c. Pencegahan tersier d. Pencegahan primordial e. Pencegahan kesehatan 79.
Keluarga Bp. A bersama Ny C tinggal dalam satu rumah dengan ketiga anaknya An I (12 tahun) ,
An.D(5 tahun), An. J(3 tahun), Kakek L (60 tahun) dan tante C (23 tahun), Kakek L mengalami
penyakit hipertensi dan sering mengeluh pusing. Apakah tipe keluarga Bp.A diatas? a. Nuclear
family b. Keluarga lansia c. Extended family d. Blended family e. Single parent Family 80.
Perawat komunitas akan membina sebuah desa.Setelah melakukan sosialisasi dan pengkajian,
perawat melakukan analisis data. Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan oleh perawat? a.
Merumuskan masalah b. Melakukan analisis data c. Membuat perencanaan d. Melakukan
pengolahan data e. Menetapkan prioritas masalah 81. Seorang laki-laki berusia 65 tahun
ditinggalkan oleh istrinya yang sudah meninggal 2 bulan yang lalu. Pada saat dikaji, klien
mengalami depresi dan masih merasakan bahwa istrinya masih ada. Bagaimanakah cara
berkomunikasi dengan lansia tersebut? a. Lakukan kontak sesering mungkin b. Kemukakan
kenyataan perlahan lahan. c. Beri perhatian terus – menerus. d. Libatkan klien dalam menolong
dirinya sendiri. e. Libatkan staf dan anggota dalam memberikan perhatian 82. Seorang perawat
pelaksana sedang membersihkan tempat tidur bekas pasien yang pulang, tindakan perawat
tersebut menurut teori Leavell merupakan upaya memutus hubungan penyebab sakit. Apakah
komponen yang diputus oleh perawat tersebut? a. Agent b. Hospes c. Environtment d.
Lingkungan fisik e. Manusia 83. Seorang perawat sedang memberikan informasi cara perawatan
luka yang harus dilakukan di rumah setelah klien pulang dengan cara mengajarkan pada
keluarga klien saat dilakukan perawatan luka. Apakah peran yang sedang dilakukan oleh ners
tersebut? a. Care giver

315

b. Educator c. Consellor d. Collaborator e. Client advocate 84. Pasien berusia 56 th, 2 jam paska
apendictomy, nampak kesakitan, belum bisa mobilisasi sendiri, terpasang infus. Apakah
klasifikasi tingkat ketergantungan pasien di atas? a. Minimal care b. Partial care c. Total care d.
Self care e. Intensive care 85. Anda ditunjuk oleh Karu untuk merawat 5 pasien dan bertanggung
jawab penuh selama 24 jam sampai dengan pasien pulang, anda diberikan kewenangan oleh
Karu untuk melakukan proses asuhan keperawatan lengkap untuk ke empat pasien tersebut.
Dalam melaksanakan implementasi anda juga dibantu oleh 3 orang perawat pelaksana. Apakah
jenis metode penugasan asuhan keperawatan di atas? a. Metode Primer b. Metode Fungsional
c. Metode Tim d. Kasus e. MPKP 86. Seorang anak laki - laki berusia 2,5 tahun dirawat di
ruangan anak sebuah rumah sakit. Keluarga mengatakan belum tahu dengan kondisi anak saat
ini. Hasil pemeriksaan fisik diperoleh anak tampak sangat kurus, wajah tampak kelihatan lebih
tua dari usianya, konjungtiva pucat , kulit kering dan bersisik, tampak edema di kedua punggung
kaki. Klien tampak lemah dan malas minum. Apakah masalah keperawatan utama pada klien
tersebut diatas ? a. Gangguan pemenuhan nutrisi b. Defisit volume cairan c. Kurang
pengetahuan keluarga d. Gangguan integritas kulit e. Intoleransi aktivitas 87. Apakah fungsi dari
angiotensin II? a. Meningkatkan vasodilatasi dan sekresi ADH b. Meningkatkan vasokonstriksi
dan sekresi aldosterone c. Meningkatkan vasokonstriksi dan sekresi ADH d. Meningkatkan
denyut jantung dan vasodilatasi e. Meningkatkan denyut jantung dan sekresi ADH 88. Apakah
tujuan diberikannya diet tinggi serat pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler? a.
Meningkatkan penyerapan nutrisi b. Mengurangi beban kerja jantung c. Mengurangi peningkatan
edema d. Mengurangi nafsu makan e. Meningkatkan metabolisme
316

89. Informasi apakah yang penting untuk disampaikan oleh perawat pada pasien yang diberi
terapi antihipertensi diuretic? a. Kosongkan kandung kemih setelah minum obat b. Ubah posisi
secara perlahan - lahan c. Lakukan diet rendah natrium d. Lakukan diet tinggi natrium e. Minum
obat sebelum tidur 90. Tn. B 25 tahun dibawa ke RSJ karena selama dirumah sering mengamuk,
mengganggu orang lain dan lingkungan, klien tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan
kawasan miskin, klien tinggal dengan keluarga besarnya dengan rumah yang sangat kecil. Klien
mengatakan kesal pada keluarganya karena sering diejek sebagai pengangguran yang tidak
berguna. Apakah faktor presipitasi dari perilaku kekerasan Tn. B? a. Keputusasaan b.
Kelemahan fisik c. Kehilangan orang yang dicintai d. Lingkungan yang padat dan ribut e.
Keluarga yang merendahkan harga diri 91. Ny. M (35 tahun) tampak pucat, lemah, dan detak
jantung cepat setelah mendengar anaknya didiagnosa kanker otak. Ny M menangis terisak
sambil mengatakan bahwa tidak percaya anaknya menderita kanker, padahal masih kecil dan
tidak seharusnya mendapatkan sakit separah ini. Pada tahap apakah fase kehilangan yang
dialami oleh Ny. M ? a. Denial b. Anger c. Bargaining d. Depresi e. Acceptance 92. Tn. E (35
tahun), tampak kusut tatapan mata tajam, tampak curiga, bicara dan tertawa sendiri. Dari hasil
pengkajian klien mengatakan sering mendengar suara-suara terutama di malam hari, sehingga
sering terbangun di malam hari dan mondar mandir di dalam ruangan. Apakah tindakan
keperawatan yang tepat pada kasus Tn. E di atas ? a. Mengidentifikasi halusinasi klien b.
Mengajarkan menghardik halusinasi c. Memberikan penghargaan atas perilaku positif klien d.
Mebuat rencana kegiatan harian e. Motivasi klien bercakap-cakap 93. Pada obat tradisional ada
yang dimaksud dengan galenik, artinya a. Sediaan sarian b. Sediaan bahan c. Sediaan
tanaman d. Sediaan sumber ramuan e. Sediaan awalan bahan ramuan 94. Bahan tambahan
obat tradisional, kecuali a. Pelarut b. Pelapis c. Pembantu d. Pewarna

317

e. Katalis 95. Sediaan kering, kental atau cair disebut dengan a. Ekstrak b. Bahan c. Bahan
siap produksi d. Hasil produksi e. Hasil tanaman produksi 96. C, Suhu pengeringan bahan tidak
lebih dari … oC a. 40 b. 50 c. 60 d. 70 e. 80 97. Sediaan obat tradisional terbuat dari Ekstrak,
mengandung natrium bikarbonat dan asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon
dioksida) saat dimasukkan ke dalam air, disebut a. Pastiles b. Efervesen c. Dodol d. Cairan
obat e. Parem 98. Kadar air obat tradisional berupa rajangan yang diseduh dengan air panas
sebelum digunakan sebanyak kurang dari .. % a. 5 b. 10 c. 15 d. 20 e. 25 99. Waktu hancur
kapsul lunak obat tradisional maksimal adalah .. menit a. 15 b. 25 c. 30 d. 45 e. 60 100.
Supositoria untuk wasir yang larut dalam lemak memiliki waktu hancur dalam … menit a. 15 b. 25
c. 30 d. 45 e. 60

318

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. A, Seseorang dinyatakan mati apabila fungsi sistem jantung, sirkulasi dan sistem pernafasan
terbukti telah berhenti secara permanen, atau kematian batang otak telah dapat dibuktikan 2. B,
Kemenkes RI merekomendasikan setiap ibu hamil untuk periksa kandungan secara berkala
setidaknya 4 (empat) kali. 3. E, berat plasenta adalah 0,5 – 1 kg 4. A, selama kehamilan,
kenaikan berat badan yang baik adalah 11 – 16 kg. Pada trimester pertama, kenaikan berat
badan ibu hamil sebaiknya 0,5 hingga 2,5 kg, setelah itu diikuti dengan kenaikan berat 0,5 kg per
minggu. 5. C, Idealnya, ukuran lingkar lengan atas harus lebih dari 23,5 cm. Apabila ukuran
lingkar lengan atas atau LILA kurang dari normal, dikhawatirkan ada risiko kekurangan energi
kronis (KEK) pada wanita usia subur. 6. E, DJJ normal berkisar antara 120-160. Pada kondisi
gawat janin, DJJ kurang dari 120 kali per menit atau 160 kali per menit. 7. E, Pada ibu hamil
sebaiknya diberikan imunisasi TT sebanyak o,5 cc sebanyak 2 kali dimana jarak antara imunisasi
pertama (TT1) dan kedua (TT2) adalah minimal 4 minggu. Imunisasi TT1 ini dapat diberikan
sedini mungkin di awal kehamilan. Untuk pemberian selanjutnya (TT3) dapat diberikan jika ibu
tersebut hamil kembali atau minimal 6 bulan setelah imunisasi sebelumnya (TT2). Imuniasi TT
selanjutnya (TT4) diberikan saat ibu hamil kembali atau minimal 1 tahun setelah pemberian
imunisasi sebelumnya (TT3), dan pemberian imunisasi TT5 diberikan minimal setahun setelah
imunisasi TT4. 8. E, Minimal 90 tablet penambah darah untuk ibu hamil yang anemia 9. A,
Jumlah peserta kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10 orang setiap kelas. Suami/keluarga ikut
serta minimal 1 kali pertemuan sehingga dapat mengikutiberbagai materi yang penting, misalnya
materi tentang persiapan persalinan atau materi yang lainnya 10. A, Sleeping on Side (SOS)
atau Posisi Tidur Miring, SOS merupakan posisi tidur ibu hamil muda paling ideal. Coba
berbaring pada sisi kiri tubuh. Posisi miring ke kanan dapat meningkatkan tekanan pada liver.
Oleh sebab itu, sebaiknya dihindari. Dianjurkan memosisikan tubuh ke kiri karena memungkinkan
asupan oksigen dan nutrisi untuk janin tetap lancar melalui plasenta. 11. E, IMD dilakukan
minimal selama 1 jam. Sebagian besar bayi akan berhasil menemukan puting ibunya dalam
waktu 30-60 menit. 12. B, pemasangan spiral paling cepat dapat dilakukan pada 10 menit
pertama setelah persalinan normal, dan masih dapat ditunggu sampai 3 hari. 13. D, WHO
merekomendasikan setiap ibu melakukan pemeriksaan setidaknya empat kali setelah
melahirkan, yaitu dalam 24 jam pertama setelah melahirkan, hari ke-3 setelah perawatan, 1
minggu dan 6 minggu setelah melahirkan. 14. B, Imunisasi primer: 20 mcg, 3 dosis pada 0, 1,
dan 6 bulan. 15. C, kebanyakan bayi bisa tertawa sejak usia 3-4 bulan 16. B, Anak yang
perkembangannya normal, biasanya sudah bisa mengenal perbedaan warna sejak usia 18 bulan

319

17. C, 1540: 10 kg pertama x 10 = 1000 10 kg kedua x 50 = 500 2 kg ketiga x 20 = 40

Jumlah kebutuhan cairan = 1540ml 18. B, 2 tahun 7 bulan dan 17 hari 10 – 04 – 2022 17 – 07 –
2017 17 – 7 – 2 19. C, Rumus (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama pemberian) 1000/500 x 21 x
24/24 2 x 21 x 1 42 tetes per menit 20. C, Rumus TFU x 8/7 26 x 8/7 29,7 dibulakan menjadi 30
minggu 21. C, hamil ke 3, pernah hamil dan keguguran saat usia janin 19 minggu, anak sulung
sekolah TK. Hamil ke 3 = G3 Partus = P1 karena anaknya TK Abortus = 1 karena kurang dari
20 minggu 22. B, Selain Hari Anak Internasional atau Childrens Day 2019, adapula Hari Anak
Universal atau World's Children Day atau Worlds Children Day yang diperingati setiap tanggal 20
November dan di Indonesia ada Hari Anak Nasional yang jatuh setiap 23 Juli. 23. D, Hari Palang
Merah dan Bulan Sabit Merah Sedunia adalah perayaan tahunan yang diselenggarakan setiap 8
Mei. Tanggal tersebut dipilih dari hari kelahiran Henry Dunant yang lahir pada 1828. Dia adalah
pendiri Komite Palang Merah Internasional (ICRC). Berkat dedikasinya itu, dia mendapatkan
Hadiah Nobel Perdamaian 24. C, Tanggal 29 September, setiap tahunnya, seluruh dunia
memperingati World Heart Day (WHD) atau Hari Jantung Sedunia 25. D, 8 Mei sebagai Hari
Palang Merah Sedunia karena merupakan hari lahir Bapak Palang Merah, Jean Henri Dunant.
Jean Henri Dunant merupakan seorang aktifis sosial asal Swiss dan beliau merupakan inspirasi
dari terbentuknya Komite Internasional Palang Merah (ICRC) pada tahun 1863. 26. B, specific
protection, merupakan promkes untuk menceah penyakit yang spesifik 27. C, Upaya advokasi,
dukungan sosial dan pemberdayaan inilah yang merupakan misi dan strategi utama dalam
promosi kesehatan. 28. C, Diagnosis Epidemiologi Pada fase ini dilakukan penilaian terhadap
faktor kesehatan yang mempengaruhi kualitas hidup seseorang atau masyarakat. Masalah
kesehatan harus digambarkan secara rinci: siapa atau kelompok mana yang mengalami masalah
kesehatan, seperti: umur, jenis kelamin, suku, lokasi dan lain-lain, bagaimana akibat dari
masalah kesehatan tersebut, seperti: mortalitas, morbiditas, disabilitas, tanda dan gejala yang
ditimbulkan. Bagaimana menanggulangi masalah kesehatan tersebut, seperti: imunisasi,
pengobatannya,
320

perubahan lingkungan dan perubahan perilaku. Data ini sangat diperlukan untuk menetapkan
prioritas masalah 29. C, Yang dimaksud kelompok besar disini adalah apabila peserta
penyuluhan itu lebih dari 15 orang. Metode yang baik untuk kelompok besar ini, antara lain
ceramah dan seminar. 30. C, Metode ini merupakan modifikasi metode diskusi kelompok, yang
diawali dengan pemberian kasus atau pemicu untuk menstimulasi tanggapan dari peserta.
Prinsipnya sama dengan metode diskusi kelompok. Bedanya, pada permulaan pemimpin
kelompok memancing dengan satu masalah dan kemudian tiap peserta memberikan jawaban
atau tanggapan (curah pendapat). Tanggapan atau jawaban-jawaban tersebut ditampung dan
ditulis dalam flipchart atau papan tulis. Sebelum semua peserta mencurahkan pendapatnya,
tidak boleh dikomentari oleh siapa pun. Baru setelah semua anggota dikeluarkan pendapatnya,
tiap anggota dapat mengomentari, dan akhirnya terjadi diskusi. 31. A, simulasi dapat
meningkatkan pemahaman sampai dengan 90%

32. B, Pemeriksaan Leopold II, untuk menentukan bagian janin yang berada pada kedua sisi
uterus, pada letak lintang tentukan di mana kepala janin, dan bagian-bagian kecil (ekstremitas)
33. C, Tujuan Afektif (Sikap) : 1. Penerimaan 2. Pemberian respon 3. Penghargaan 4.
Pengorganisasian 5. Karakterisasi 34. E, Di dalam rokok, terdapat 250 jenis zat beracun dan 70
jenis zat yang diketahui bersifat karsinogenik. 35. B, Setiap kali seseorang merokok, nikotin akan
diserap darah dan menuju otak. Setelah berada di otak, nikotin akan meningkatkan pelepasan
dopamin, zat kimia yang berfungsi membantu memperbaiki suasana hati dan menimbulkan rasa
puas 36. A, Pelayanan yang diberikan dalam kunjungan ANC dengan standar 10 T, yaitu : 1.
Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, 2. Tekanan darah, Tentukan / nilai status gizi (ukur
LiLA),

321

3. Tinggi fundus uterus, 4. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin, 5. Tetanus
toxoid, 6. Tablet besi, 7. Tes laboratorium (Rutin dan Khusus), 8. Tatalaksana kasus, 9. Temu
wicara atau Konseling (termasuk P4K, KB pascasalin, 10. Tempat pelayanan antenatal care,
Tanda bahaya kehamilan, tanda-tanda persalinan, nasehat untuk ibu selama hamil, dan lain-
lain). (6).

37. B, vitamin A diberikan secara gratis pada bulan Febuari dan Agustus setiap tahunnya.
Terdapat 2 macam kapsul yang diberikan, yaitu kapsul biru untuk bayi usia 6-11 bulan, serta
kapsul merah untuk anak usia 1-5 tahun dan ibu yang baru melahirkan 38. A, Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota wajib melakukan penjaringan kesehatan kepada anak usia pendidikan dasar di
wilayah kabupaten/kota tersebut pada waktu kelas 1 dan kelas 7. 39. E, Pelayanan skrining
kesehatan usia 15–59 tahun meliputi : a. Deteksi kemungkinan obesitas dilakukan dengan
memeriksa tinggi badan dan berat badan serta lingkar perut. b. Deteksi hipertensi dengan
memeriksa tekanan darah sebagai pencegahan primer. c. Deteksi kemungkinan diabetes
melitus menggunakan tes cepat gula darah. d. Deteksi gangguan mental emosional dan
perilaku. e. Pemeriksaan ketajaman penglihatan f. Pemeriksaan ketajaman pendengaran g.
Deteksi dini kanker dilakukan melalui pemeriksaan payudara klinis dan pemeriksaan IVA khusus
untuk wanita usia 30–59 tahun. 40. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan
skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya
minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun. 41. A, Pelayanan Kesehatan Penderita Hipertensi,
Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas 42. B, Pelayanan kesehatan diberikan kepada
penyandang DM di FKTP sesuai standar meliputi 4 (empat) pilar penatalaksanaan sebagai
berikut: a. Edukasi b. Aktifitas fisik c. Terapi nutrisi medis d. Intervensi farmakologis 43. B,
TOSS TBC merupakan singkatan dari Temukan Tuberkulosis, Obati Sampai Sembuh. Salah satu
pendekatan untuk menemukan, mendiagnosis, mengobati dan menyembuhkan pasien TBC,
untuk menghentikan penularan TBC di masyarakat. 44. A, Ada 5 prinsip dasar dalam GSI yaitu:
a. Pendekatan lintas sektoral dan multi disiplin ilmu; b. Intervensi yang integrative dan sinergis; c.
Partisipasi dan tanggungjawab pihak laki-laki;

322

d. Sistem pemantauan yang terus menerus; e. Koordinasi yang efektif oleh pemerintah daerah.
45. E, Penemuan dan penanganan penderita penyakit, tidak termasuk pelayanan kesehatan di
desa siaga aktif 46. E, PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga
Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 PHBS di Rumah Tangga
yaitu :

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan 2. Memberi bayi ASI eksklusif 3. Menimbang bayi
dan balita 4. Menggunakan air bersih 5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun 6.
Menggunakan jamban sehat 7. Memberantas jentik di rumah 8. Makan buah dan sayur setiap
hari 9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari 10. Tidak merokok di dalam rumah
47. A, Di Indonesia anjuran untuk melakukan pemeriksaan IVA bila : hasil positif (+) adalah 1
tahun sekali dan, bila hasil negative (-) adalah 5 tahun sekali 48. Germas atau Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pendekatan keluarga adalah salah satu
cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga. 49. A, Seseorang
mengalami obesitas jika IMT-nya berada di atas 25. Saat IMT seseorang menyentuh angka 23-
24,9, maka dia dikategorikan mengalami kelebihan berat badan. IMT normal berada di kisaran
18,5-22,9. Jika seseorang memiliki IMT di bawah angka 18,5, maka orang tersebut memiliki berat
badan di bawah normal 50. E, Rumusnya, yakni 220 - usia, kemudian hasilnya dikalikan 80
persen. Usia 30, 220 – 30 = 190 x 80% = 152 kali per menit 51. C, Berdasarkan data Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, epidemiologi obesitas pada usia di atas 18 tahun adalah
sekitar 21,8%. 52. C, Peserta adalah setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran Jaminan Kesehatan 53. C,
Peserta harus melengkapi persyaratan administrasi sebelum pasien pulang atau maksimal 3 x 24
jam hari kerja 54. C, logo Jamu

323

55. C, Heart rate 68 x/menit

Rumus: 1500/jumlah kotak kecil dari R-R’ 56. E, Penatalaksanaan fibrilasi ventrikel (VF) atau
ventrikel takikardia (VT) harus cepat dengan protokol resusitasi kardiopulmonal yang baku,
meliputi defibrilasi sesegera mungkin, diikuti resusitasi jantung paru (RJP), dengan pemberian
obat-obatan epinefrin, vasopresin dan amiodaron 57. D, Receiver (penerima pesan) adalah pihak
yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber (komunikator) 58. B, Komunikasi
asertif adalah suatu kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan
dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta
perasaan pihak lain. 59. E, Narkotika golongan I : opium mentah, tanaman koka, daun koka,
kokain mentah, heroina, metamfetamina, dan tanaman ganja; Narkotika golongan II : ekgonina,
morfin metobromida, dan morfina; Narkotika golongan III : etilmorfina, kodeina, polkodina, dan
propiram 60. C, Kadar etanol golongan C adalah 20—45%. Jenis minuman yang termasuk dalam
golongan ini adalah seperti Whisky, Vodka, TKW, Johny Walker, dll. Banyaknya minuman
alkohol yang boleh dikonsumsi oleh tubuh setiap golongan juga berbedabeda. 61. C, Pemberian
imunisasi disesuaikan dengan usia anak. Berikut daftar imunisasi dasar lengkap untuk bayi: -
Bayi berusia kurang dari 24 jam diberikan imunisasi Hepatitis B (HB-0), - Usia 1 bulan diberikan
(BCG dan Polio 1), - Usia 2 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 1 dan Polio 2), - Usia 3 bulan
diberikan (DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3), - Usia 4 bulan diberikan (DPT-HB-Hib 3, Polio 4 dan IPV
atau Polio suntik), dan - Usia 9 bulan diberikan (Campak atau MR). 62. C, rumus: diameter
osteomy + 0,3 cm jika diameter 11, maka diameter lobang kolostomi bag adalah 11,3 cm 63. B,
Beban pada traksi kulit sebesar 1/7 dari berat badan, maksimal 5 kg 64. B, Beban pada traksi
skeletal dapat 2 atau 3 kali lipat (1/5) dari berat badan 65. D rumus 0,5 – 1 ml/kgBB/jam 0,5 x
70 x 4 140 ml 66. C, Diketahui berat badan pasien dewasa 60 kg, luas luka bakar 30% berapa
tetes per menit untuk 8 jam pertama Rumus, 4 x Luas Luka Bakar x kg BB 4 x 30 x 60

324

= 7200 ml karena yang diminta adalah 8 jam pertama, maka volume yang diberikan adalah
setengah dari volume total = 7200/2 = 3600ml

masukan pada rumus Kanduru = (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) 3600/500 x 7 x


24/8 151,2 tetes per menit 67. A, Gangguan obsesif kompulsif (obsessive compulsive disorder
atau OCD) adalah bentuk gangguan kecemasan yang ditandai adanya suatu obsesi yang
mendorong seseorang untuk melakukan aksi tertentu secara berulang (kompulsi). Aksi kompulsif
ini dilakukan untuk mengurangi rasa cemas yang muncul dari pikirannya sendiri. 68. B,
keputusasaan merupakan kondisi subyektif yang ditandai dengan individu memandang hanya
ada sedikit atau bahkan tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi
energi demi kepentingannya sendiri 69. C, Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,
tidak berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri dan kemampuan diri. Adanya perasaan hilang percaya diri , merasa gagal karena karena
tidak mampu mencapai keinginansesuai ideal diri 70. B, dengan menjelaskan fisiologi keluarnya
ASI pasien bisa memahami bagaimana proses lakstasi, sehingga akan terus berupaya untuk
menetekan anaknya 71. D, pengeluaran darah sudah diatas normal 72. C, Heimlich maneuver
merupakan teknik mengatasi tersedak pada anak yang dapat dicoba untuk anak di atas satu
tahun. 73. C, ada jejas dari clavicula ke atas, harus dicurigai adanya faktur tulang dasar
tengkorak 74. D, tekanan intracranial Intraventricular catheter dipasang untuk menurunkan
tekanan intakranial 75. D, Respon mata pasien tidak ada, suara hanya mengerang dan lengan
fleksi abnormal, Respon mata tidak ada = 1 Mengerang = 2 Fleksi abnormal = 3 sehingga
jumlahnya 6
Nilai tingkat kesadaran GCS orang dewasa Berikut nilai acuan dalam penilaian GCS pada orang
dewasa: 1. Eye (respon membuka mata) (4) : spontan atau membuka mata dengan sendirinya
tanpa dirangsang (3) : dengan rangsang suara, ddilakukan dengan menyuruh pasien untuk
membuka mata) (2) : dengan memberikan rangsangan nyeri, misalnya menekan kuku jari (1) :
tidak ada respon meskipun sudah dirangsang. 2. Verbal (respon verbal atau ucapan) (5) :
orientasi baik, bicaranya jelas (4) : bingung, berbicara mengacau (berulang-ulang), disorientasi
tempat dan waktu (3) : mengucapkan kata-kata yang tidak jelas (2) : suara tanpa arti (mengerang

325

(1) : tidak ada respon 3. Motorik (gerakan) (6) : mengikuti perintah pemeriksa (5) : melokalisir
nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri (4) : withdraws,
menghindar atau menarik tubuh untuk menjauhi stimulus saat diberi rangsang nyeri (3) : flexi
abnormal, salah satu tangan atau keduanya menekuk saat diberi rangsang nyeri (2) : extensi
abnormal, salah satu tangan atau keduanya bergerak lurus (ekstensi) di sisi tubuh saat diberi
rangsang nyeri (1) : tidak ada respon 76. C, Mengkaji lebih dalam mengenai keyaninan dan nilai-
nilai yang dianut keluarga tersebut 77. C, dukungan spiritual 78. B, sekunder Cara melakukan
pemeriksaan mandiri untuk mendeteksi hipertensi, mengajarkan cara memasak menu hipertensi
dan cara mengontrol emosi merupakan pencegahan yang spesifik pada penyakit tertentu dalam
hal ini adalah hipetensi 79. C, keluarga besar karena keluarga inti ditambah bukan inti 80. A,
merumuskan masalah 81. B, mengemukakan secara perlahan-lahan 82. C, membereskan
lingkungan pasien 83. B, berperan sebagai pendidik 84. C, perawatan total, karena pasien
belum mampu melakukan mobilisasi 85. C, Metode tim merupakan suatu metode pemberian
asuhan keperawatan dimana seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga
keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan kelompok klien melalui upaya kooperatif
dan kolaboratif 86. A, pasien mengalami kekurangan cairan 87. C, Angiotensin II berfungsi
sebagai hormon yang meningkatkan tekanan darah dan volume darah dalam beberapa cara.
Sebagai contoh, angiotensin II menaikan tekanan dengan cara menyempitkan arteriola,
menurunkan aliran darah ke banyak kapiler, termasuk kapiler ginjal. 88. B, mengurangi kerja
jantung, dengan makan tinggi serat akan mengurangi kejadian konstipasi yang akan
meningatkan reflek vagal. 89. C, lakukan diet rendah natrium, natrium dapat mengikat air yang
dapat meningkatkan volume darah 90. E, sering diejek sebagai pengangguran 91. A, denial, Ny
M menangis terisak sambil mengatakan bahwa tidak percaya anaknya menderita kanker,
padahal masih kecil dan tidak seharusnya mendapatkan sakit separah ini. 92. B, mengajarkan
menghardik halusinasi 93. A, Sediaan galenik adalah sediaan yang dibuat dari bahan baku
hewan atau tumbuhan yang diambil sarinya. Zat-zat yang tersari (berkhasiat) biasanya terdapat
dalam sel-sel bagian tumbuh-tumbuhan yang umumnya dalam keadaan kering.
326

94. E, Bahan Tambahan adalah komponen Obat Tradisional yang dimaksudkan sebagai zat,
pelarut, pelapis, pembantu, dan zat yang dimaksudkan untuk mempertinggi kegunaan,
kemantapan, keawetan, atau sebagai zat warna dan tidak mempunyai efek farmakologis. 95. A,
Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari Simplisia nabati atau
hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung 96.Simplisia
adalah bahan alam yang telah dikeringkan yang digunakan untuk pengobatan dan belum
mengalami pengolahan, kecuali dinyatakan lain suhu pengeringan tidak lebih dari 60oC. 97. B,
Efervesen adalah sediaan padat Obat Tradisional, terbuat dari Ekstrak, mengandung natrium
bikarbonat dan asam organik yang menghasilkan gelembung gas (karbon dioksida) saat
dimasukkan ke dalam air. 98. B, kadar air rajangan 10% 99.E, Waktu hancur

Pil

: ≤ 60 menit

Kapsul

: ≤ 30 menit

Kapsul Lunak

: ≤ 60 menit

Tablet/kaplet tidak bersalut

: ≤ 30 menit
Tablet bersalut gula

: ≤ 60 menit

Tablet bersalut film

: ≤ 60 menit

100. C, Tidak lebih dari 30 menit untuk Supositoria dengan dasar lemak, tidak lebih dari 60 menit
untuk Supositoria dengan dasar larut dalam air

327

1. Airborne Precaustion bertujuan untuk menurunkan penyebaran penyakit melalui.. a. udara b.


air c. sentuhan d. tranfusi e. cairan 2. Yang tidak digolongkan sebagai Angka Kematian Ibu
adalah a. kematian ibu karena komplikasi kehamilan b. kematian ibu akibat penyakit
sebelumnya c. kematian ibu akibat kecelakaan d. kematian ibu akibat preeklamsi e. kematian ibu
karena proses persalinan 3. Jumlah penderita malaria klinis per 1000 penduduk disebuah
wilayah disebut a. gross malaria incidence b. sum of malaria incidence c. annual malaria
incidence d. clinical malaria incidence e. yearly malaria incidence 4. Anak balita disebut anemia
apabila hemoglobin kurang dari a. 7 b. 8 c. 9 d. 10 e. 11 5. Anemia ditandai dengan penurunan
feritin kurang dari ... mcq/dl a. 9 b. 10 c. 12 d. 13 e. 14 6. Angka kelahiran umum atau CBR
adalah jumlah kelahiran pada seribu ibu yang berusia ... tahun a. 15-30 b. 15-35 c. 15-39 d. 15-
45 e. 15-49 7. Low Birth Weight adalah bayi yang kurang berat badan yang ditimbang dalam
waktu 24 jam setelah melahirkan dengan berat sama atau dibawah ... gram a. 2100 b. 2200 c.
2300 d. 2400 e. 2500 8. Basil Tahan Asam (BTA) biasanya berbentuk a. oval

328
b. bulat c. kubus d. batang e. lonjong 9. Yang tidak termasuk pada data ante mortem adalah a.
keutuhan badaan saat ditemukan b. pakaian yang dipakai c. barang yang dibawa d. tato e. sidik
jari 10. C, Test serologi untuk mendeteksi respon humoral adalah a. immunoglobulin b. mantoux
c. elisa d. widal e. comb 11. Pemusnahan inang infeksi untuk menanggulangi penyebaran
disebut a. reposisi b. radiasi c. eradikasi d. isolasi e. karantina 12. Batas kecukupan pangan
yang dihitung perkapita per hari dengan jumlah kalori minimum sebesar .... kalori a. 2000 b.
2100 c. 2300 d. 2500 e. 2700 13. Hipoglikemia adalah kondisi tubuh kekurangan gula darah
kurang dari ... mg/dl a. 40 b. 45 c. 50 d. 55 e. 60 14. Batas atas IMT normal untuk laki laki
adalah a. 20,9 b. 21,9 c. 22,9 d. 23,9 e. 24,9 15. Cakupan K1 dianggap rendah apabila kurang
dari ...% a. 40 b. 50 c. 60 d. 70

329

e. 80 16. Kualitas pelayanan antenatal dianggap kurang apabila cakupan K4 kurang dari ... a. 40
b. 50 c. 60 d. 70 e. 80 17. Kurang Energi Kronis pada wanita usia subur dan ibu hamil jika lingkar
lengan atas ... cm a. 22.5 b. 23 c. 23.5 d. 24 e. 24.5 18. Seluruh anggota keluarga yang berusia
10 - 65 bisa membaca merupakan keriteria keluarga a. pra sejahtera b. sejahtera c. sejahtera 1
d. sejahtera 2 e. sejahtera 3 19. Kontak neonatal dengan petugas kesehatan (KN1), paling
lambat adalah ... hari a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 20. Berikut bukan Metode Kontrasepsi Efektif
Terpilih adalah a. IUD b. Implan c. Kalender d. MOP e. MOW 21. Mini pil hanya berisi hormon a.
Estrogen b. Progestreron c. Progestin d. Endoprin e. Histamin 22. Istilah lain dari Marbus Hansen
adalah a. Panu b. Lepra c. Kutil d. Scabies e. Gondongan 23. Lambang Obat Bebas Terbatas
disebut a. Bulatan hijau

330

b. Bulatan biru c. K dalam bulatan merah d. Tanda palang dalam lingkaran merah dengan latar
putih e. Gambar daun 24. Out Response Immunization (ORI) adalah upaya penanggulangan
KLB penyakit polio dengan memberikan vaksin polio oral dalam waktu .. jam a. 48 b. 50 c. 62 d.
70 e. 72
25. Batas atas usia Pra Usia Lanjut adalah .... tahun a. 45 b. 50 c. 55 d. 58 e. 59 26. Jumlah
dokter umum di rumah sakit kelas A adalah a. 15 b. 16 c. 17 d. 18 e. 19 27. Tetanus neonatorum
adalah tetanus yang menyerang anak berusia maksimal hari a. 27 b. 28 c. 29 d. 30 e. 31 28.
SKDN adalah data balita dalam penimbangan dimana hurup K menunjukan.. a. Jumlah balita
datang dan turun berat badannya b. Jumlah balita datang dan naik berat badannya c. Jumlah
balita yang ada diwilayah tersebut d. Jumlah balita yang memiliki KMS e. Jumlah balita yang
datang ke posyandu 29. Derajat luka bakar yang memerlukan skin graft adalah a. I b. IA c. IIA d.
IIB e. III 30. Derajat luka bakar mengenai otot dan tulang adalah a. I b. IA c. IIA

331

d. IIB e. III 31. Luka bakar mengenai bagian depan lengan kiri dan dada....% a. 9 b. 13 c. 13,5 d.
15 e. 18 32. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah ..... ml per 8 jam a. 7000 b. 5500 c. 4500 d. 3500 e.
2500 33. Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70
kilogram maka kebutuhan cairannya adalah ..... berapa tetes per menit untuk 16 jam selanjutnya
a. 147 b. 94 c. 90 d. 78 e. 73,5 34. Seorang anak balita dengan bb 16 kg berapa kebutuhan
cairan selama 24 jam ... ml a. 1400 b. 1350 c. 1300 d. 1250 e. 1200 35. Kebutuhan cairan anak
1500 ml per hari, berapakah tetesan per menitnya. a. 60 b. 61 c. 63 d. 65 e. 67 36. Besaran
iuran BPJS Kelas II adalah a. 25500 b. 51000 c. 80000 d. 110000 e. 160000 37. Kementerian
Kesehatan (Kemenkes) masih akan fokus pada empat isu masalah kesehatan pada 2020,
kecuali a. BPJS b. Stunting c. Penyakit menular

332

d. Angka Kematian Ibu e. Angka Kematian Bayi 38. Jumlah tempat tidur maksimal di Pustu
adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 39. TB 165 berapa panjang kruk yang harus disiapkan a. 120 b.
125 c. 130 d. 135 e. 140 40. Pada orang sehat, JVP maksimum di atas sudut sternum ... cm a. 1
- 4 b. 2 - 4 c. 3 - 4 d. 4 - 5 e. 4 - 6 41. Berapakah hematrokrit pasien normal jika hb-nya 12 a. 20
b. 30 c. 36 d. 40 e. 45 42. Determinan kesehatan menurut Bloom, kecuali a. keturunan b.
perilaku c. lingkungan d. akses kesehatan e. pelayanan kesehatan 43. 5 level pencegahan
dicetuskan oleh a. Sundeen b. Leavell c. Green d. Stewart e. John 44. Ottawa Charter
mengemukakan pilar utama/cara untuk mempromosikan kesehatan (yang bunyi pernyataannya
sesungguhnya bersifat perintah), kecuali a. Build Healthy Public Policy b. Create Supportive
Environment c. Strengthen Community Action d. Reorient Public Health e. Develop Personal
Skills

333

45. Pengkajian kebutuhan belajar klien untuk promosi kesehatan bisa didapat perawat dari .... a.
Riwayat keperawatan b. Hasil pengkajian fisik c. Informasi dari orang lain d. Pengkajian Faktor
pemungkin e. Semua benar 46. Inti / Pokok Masalah dari diagnosa kebutuhan belajar adalah ….
a. Kurang terpapar informas b. Kurang pengetahuan c. Salah tafsir d. Perilaku menyimpang
kesehatan e. Resiko tinggi terjadi masalah kesehatan 47. Metode promosi kesehatan untuk
strategi advokasi dapat dilakukan dengan cara …. a. Menyebar brosur b. Dialog c. Pidato di
televisi d. Iklan e. Artikel 48. Skala prioritas yang dikembangkan oleh Bailon & Maglaya (1988)
lebih tepat digunakanuntuk pelaksanaan SAP dalam kelompok …. a. individu b. Keluarga c.
Besar d. Propinsi e. Nasional 49. Cara melakukan monitoring diantaranya adalah …. a. Angket,
observasi, interogasi, dan fokus grup diskusi. b. Wawancara mendalam, observasi,
pendelegasian, angket dan fokus grup diskusi. c. Fokus grup diskusi, observasi, angket, dan
interogasi. d. Observasi, angket, delegasi, kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota rumah
tangga e. Wawancara yang mendalam, fokus grup diskusi, observasi, dan angket. 50. Perawat
akan memberikan injeksi aphicilin 375mg, sementara sediaan yang ada adalah 1 vial yang berisi
1000mg, berapa ml yang diberikan pada pasien jika dilarutkan dalam 4 ml... a. 0,5 b. 1 c. 1,5 d.
2 e. 2,5 51. Ibu S, 65 tahun, harus diberikan obat antiaritmia (digoksin) sebanyak 0,25 mg per
intra vena(IV). Pada vial / kemasan obat tersebut tertulis 0,125 mg = 1 cc. Berapa cc digoksin
yangharus perawat berikan untuk Ibu S ? a. 0,5 b. 1

334

c. 1,5 d. 2 e. 2,5 52. Pasien A mendapatkan antibiotik ceftriaxone 250 mg inj.via IV, obat yang
tersedia dalam 1vial ceftriaxone berisi 1 gram = 1000 mg yang diuplos aquades 10cc . berapa
jumlah yang diberikan? a. 0,5 b. 1 c. 1,5 d. 2 e. 2,5 53. Anak usia 6 bulan, mengalami demam
tinggi, untuk menurunkan panas anak tersebutmendapatkan resep obat paracetamol, berapa mg
dosis yang diberikan untuk akan tersebut (dosis dewasa 500mg) a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 e. 30 54.
Vaksin Varicella diberikan melalui... a. IM b. IC c. SC d. IV e. Oral 55. Seorang balita dibawa ke
posyandu tanggal 13 Maret 2020, lahir tanggal 24 Oktober 2018. Berapa usia anak a. 1 tahun 4
bulan 29 hari b. 1 tahun 4 bulan 19 hari c. 1 tahun 4 bulan 9 hari d. 1 tahun 4 bulan 6 hari e. 1
tahun 4 bulan 8 hari 56. Tinggi Fundus uteri 26, berapa usia kehamilan pasien... * a. 7,1 bulan b.
7,2 bulan c. 7,3 bulan d. 7,4 bulan e. 7,5 bulan 57. Perawat ingin menentukan bagian bawah
pada janin, maka perawat melakukan pemeriksaan Leopold a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

335

58. Seorang pasien mampu melawan gravitasi dan sedikit tahanan,maka kekuatan ototnya
adalah a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 59. Seorang laki-laki usia 45 tahun dirawat di ruang bedah karena
tersiram air panas ketika memasak air. Pada daerah ½ dada dan ½ perut, berat badan 50 kg.
Berapakah ml cairan yang harus diberikan pada kasus tersebut? a. 1800 b. 2400 c. 2800 d.
3200 e. 3600 60. Seorang perempuan berusia 45 tahun diantar keluarga ke poliklinik dengan
keluhan gatal di sekitar ostoma. Hasil pegkajian didapatkan data: merah di sekitar ostoma,
riwayat post operasi kolostomi dua bulan yang lalu.Apakah yang dilakukan perawat selanjutnya?
* a. Menekan daerah iritasi dengan lembut b. Mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi c.
Memberikan kompres NaCl 0,9% di sekitar ostoma d. Segera mengganti kolostomi-bag dengan
yang baru e. Melarang pasien menyentuh daerah iritasi 61. Seorang perawat bekerja di ruang
penyakit dalam sedang menunggu pergantian dinas, dari dinas malam ke pagi, 3 menit sebelum
waktu pergantian, seorang pasien mengalami serangan jantung. Perawat langsung memberikan
tindakan sesuai dengan protap yang telah ditentukan. 1 jam kemudian pasien membaik. Setelah
pasien membaik, perawat tersebut baru meninggalkan ruangan.Apakah nilai utama yang
dilakukan oleh perawat tersebut? a. Caring b. Empati c. Alturisme d. Integritas e. Simpati 62.
Seorang laki-laki berusia 46 tahun dirawat diruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas.
Hasil pengkajian diketahui pasien sedang menjalankan terapi dialisa 2 (dua) x dalam seminggu,
edema positif 2 pada ekstremitas, kulit berwarna kehitaman dan gatal, volume urine 550 cc/24
jam, berat badan pasien 56,8 kg. Hasil Tekanan darah 160/90mmHg, frekuensi nadi 84x/mnt,
frekuensi napas 20x/mnt, suhu 36,60C. Apakah masalah keperawatan yang tepat pada kasus
tersebut? a. Gangguan citra diri b. Pola nafas tidak efektif c. Kelebihan volume cairan d.
Kerusakan integritas kulit e. Gangguan pemenuhan nutrisi
336

63. Perawat komunitas melakukan pendidikan kesehatan pada keluarga yang memiliki bayi 6
bulan. Apakah tema yang sesuai pada kasus tersebut? a. Menutup saklar listrik b. Mengunci
kamar c. Menjauhkan obyek berbahaya d. Menggunakan tempat tidur dengan penghalang e.
Membuat pembatas antar ruangan yang dekat dengan dapur 64. Seorang laki-laki 26 tahun
dirawat di sebuah Rumah Sakit Jiwa dengan perilaku yang mudah memukul orang lain tanpa
diketahui penyebabnya. Ketika ditanya, Pasien mengatakan ada yang menyuruhnya memukul
orang. Apakah tujuan rencana tindakan keperawatan utama pada kasus di atas? a. Pasien tidak
marah b. Terbina hubungan saling percaya c. Keluarga memantau pasien dalam minum obat d.
Pasien bisa mengendalikan halusinasinya e. Pasien tidak memukul orang lain 65. Seorang
perempuan berusia 30 tahun, sudah menikah, belum punya anak, pekerjaan sekretaris,
menderita Ca pada payudara kanan dan direncanakan operasi 1 minggu lagi. Klien mengatakan
hasil pemeriksaan tersebut mungkin salah, mengapa dia yang terkena padahal belum punya
anak dan hasil pemeriksaan itu mungkin hasil pemeriksaan orang lain bukan hasil pemeriksaan
saya.Apakah fase kehilangan pada kasus tersebut? * a. Anger b. Denial c. Depresi d. Bergaining
e. Acceptance 66. Seorang perempuan usia 28 tahun postpartum 4 minggu yang lalu datang ke
polikandungan ingin menggunakan kontrasepsi. Hasil anamnesa pasien aktif menyusui, belum
datang haid, tidak ada riwayat darah tinggi dan asma.Apakah jenis kontrasepsi yang cocok
dengan pasien tersebut? a. Implan b. Alamiah c. Pil kombinasi d. Suntik pregestin e. Suntik
Kombinasi 67. Seorang perempuan 32 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan keluar air-
air dan merasakan nyeri perut hebat. Setelah dilakukan vaginal toucher, didapatkan pembukaan
5 cm, penurunan kepala di hodge 3, portio tipis dan lunak. Vital signs: TD= 110/90 mmHg,
frekuensi nadi = 94 xmenit, frekuensi napas = 34 x/menit. Manakah intervensi keperawatan
pertama yang diberikan pada ibu tersebut? a. Menganjurkan ibu bedrest total b. Menganjurkan
klien miring ke kiri c. Memberikan terapi dengan oksitosin d. Mengajarkan ibu teknik meneran
yang benar e. Menganjurkan ibu untuk mekan terlebih dahulu

337

68. Seorang laki-laki berusia 35 tahun di rawat di ruang unit gawat darurat dengan luka bakar di
daerah dada, perut dan kedua paha depan, tampak kulit kemerahan dan melepuh, pasien
mengeluh panas dan perih pada kulit. Berat badan 60kg. Berapakah kebutuhan cairan untuk 24
jam pada kasus tersebut? a. 6380 ml b. 6480 ml c. 6580 ml d. 6680 ml e. 6780 ml 69. Seorang
laki-laki berusia 54 tahun dirawat diruang penyakit dalam. Hasil pengkajian didapatkan luka
bakar didaerah wajah dan dada, kumis dan alis terbakar, suara parau, pasien tampak mengeluh
nyeri dan panas, terdapat luka terbuka pada paha pasien dengan perdarahan aktif. TD
130/90mmHg, frekuensi nadi 100x/menit, frekuensi napas 26x/menit, suhu 38,2oC. Apakah
kriteria hasil yang diinginkan pada kasus tersebut? a. Nyeri akut hilang b. Resiko infeksi tidak
ada c. Gangguan jalan nafas tidak terjadi d. Resiko syok hipovolemik tidak terjadi e. Gangguan
integritas kulit sembuh 70. Seorang laki-laki berusia 55 tahun dirawat di ruang perawatan bedah
sedang di berikan transfusi darah whole blood 250 ml. Tiba-tiba pasien mengatakan sesak
napas, dada terasa berat dan terlihat gelisah. Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi sejak
10 tahun yang lalu. Manakah tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. Posisi tidur semi fowler
b. Hentikan transfusi darah c. Berikan oksigen per nasal kanul d. Observasi tanda vital e.
Hubungi dokter 71. Seorang laki-laki dengan berat badan 50kg, dengan Hb 5 akan diberikan
tranfusi whole blood, berapa orang diperlukan jika tiap orang diambil 250ml darah. a. 4 b. 5 c. 6
d. 7 e. 8 72. Seorang perawat melakukan penilaian Apgar scor pada bayi laki-laki yang baru lahir
dengan BB 3.200 gr dan PB 49 cm. Hasil pemeriksaan didapat frekuensi nadi > 100x/menit reflek
sedikit, warna kulit tampak merah pada seluruh tubuh, merintih, bergerak aktif. Berapakah
APGAR score pada bayi tersebut ? a. 7 b. 6 c. 8 d. 9 e. 10

338

73. Seorang bayi umur 7 hari di bawah ibunya ke rs dengan kulit kuning, hasil pengkajian tdk
mau menyusu, ikterik dari kepala, badan dan seluruh tangan dan kaki, hasil laboratorium kulit
bilirubin total 12,4 mg/dl berapakah derajat ikterus pada kasus diatas? a. I b. II c. III d. IV e. V
74. Bayi baru lahir 5 hr yg lalu, dirawat di ruang perinatologi dgn usia gestasi 32 minggu dan
berat lahir 1800 gram. Selama perawatan 3 hari kondisi bayi stabil. Saat ini perawat akan
melakukan perawatan metode kanguru. Orang tua sudah disiapkan. Baju bayi sudah dilepas.
Hanya menggunakan popok dan topi. Apa tindakan selanjutnya a. Pakaikan baju ibu b.
Observasi kondisi bayi c. Fiksasi bayi di tubuh ibu d. Posisikan bayi di dada ibu e. Pakaikan kaos
kaki bayi 75. Pembesaran jaringan yang disebabkan karena pertambahan ukuran sel disebut?
a. Hypertrophy b. Hyperplasy c. Metaplasi d. Displasi e. Atropy 76. Terbangun dimalam hari
karena ingi kencing dinamakan? a. Inkontinesia b. Frequency c. Hesitansi d. Nocturia e. Oliguri
77. Serum yang digunakan untuk melihat kelainan di prostat dinamakan? a. PSA b. LTH c. LH d.
CK e. GH 78. Seorang laki-laki berusia 70 tahun dirawat di ruang penyakit bedah dengan
keluhan post op TURP hari ke 4. Hasil pengkajian didapatkan pasien mengeluh nyeri, skala 4 (0-
10), urin tampak kemerahan, pasien tampak cemas, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD
100/70mmHg, frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 20x/menit, suhu 37,6oC. Hb 9gr/dl.
Apakah evaluasi yang diharapkan pada kasus tersebut? a. Pengetahuan meningkat b. Warna
urine bening c. Infeksi tidak terjadi d. Kecemasan hilang e. Nyeri hilang
339

79. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri
persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk, skala 6 (0-10), tampak sendi kaki,
dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien menyatakan nyeri kalau berjalan, tidak napsu makan,
tidak bisa tidur. Apakah prioritas hasil yang diharapkan dari kasus tersebut a. Pasien dapat
menghabiskan makanannya b. Pasien dapat tidur dengan nyenyak c. Secara verbal nyeri hilang
d. Suhu tubuh normal e. Aktivitas mandiri 80. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang
penyakit dalam dengan keluhan nyeri persendian. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti
tertusuk, skala 6 (0-10), tampak sendi kaki, dan lutut kemerahan dan bengkak, pasien
menyatakan nyeri kalau berjalan, tidak napsu makan, tidak bisa tidur, IMT 30. Pasin dianjurkan
untuk memeriksakan jaringan sinovial, akan tetapi menolak. Apakah prinsip etik pada kasus
tersebut? a. Beneficience b. Autonomy c. Veracity d. Fidelity e. Justice 81. Seorang laki-laki
berusia 67 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri dada. Hasil pengkajian
didapatkan nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, skala 6 (0-10), nyeri menjalar dagu, pundak dan
lengan kiri. Pasien terlihat sangat lemah, berkeringat, napas pendek dan gelisah. Hasil
pemeriksaan EKG: ST elevasi di lead II, III, aVF. Apakah pemeriksaan lanjutan pada kasus
tersebut? a. Apakah yang memicu serangan? b. Daerah mana yang berdampak? c. Bagaimana
nyeri dirasakan? d. Kemana penyebaran nyeri? e. Sejak kapan serangan? 82. Peraturan Menteri
Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit Termaktub dalam PMK Tahun 2017 no ... a. 34 b. 44
c. 54 d. 64 e. 74 83. Akreditasi Rumah Sakit dilakukan secara berkala dan paling sedikit setiap...
tahun a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 84. Rumah sakit baru harus di akreditasi paling lama dalam waktu ...
tahun a. 2 b. 3

340

c. 4 d. 5 e. 6 85. Berdasarkan penyebarannya COVID-19 termasuk pada ... a. Sporadis b.


Pandemi c. Endimi d. Wabah e. KLB 86. Target Sector kesehatan pada SDGs .. buah a. 16 b. 17
c. 18 d. 19 e. 20 87. Organel sel yang berfugsi untuk memproduksi energi adalah a. lisosom b.
ribosom c. sitosom d. nucleus e. mitokondria 88. Dasar Hukum Akreditasi Puskesmas a.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 35 Tahun 2014 b. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 45
Tahun 2014 c. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 55 Tahun 2014 d. Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 65 Tahun 2014 e. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 89.
Metode pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran umum situasi dan
keadaan suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh
masyarakat dan observasi lingkungan. Merupakan pengertian dari a. Pengkajian b. Pendataan
c. Windshileled Survey d. Kunjungan keluarga e. Survailance 90. Pelayanan Kesehatan berada
di Meja Posyandu ke a. 1 b. 2 c. 5 d. 4 e. 3 91. Berikut ini yang unshockable adalah a. VT b. VF
c. PEA d. AF

341

e. SVT 92. Perbandingan kompresi dan napas buatan dengan 2 orang penolong pada anak
adalah a. 30 : 2 b. 15 : 1 c. 15 : 2 d. 30 : 1 e. 30 : 3

93. Kedalaman kompresi pada anak bayi adalah …cm a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5

94. Suhu orang paska serangan jantung harus dipertahankan dalam rentang … oC a. 32 – 34 b.
32 – 36 c. 34 – 36 d. 34 – 37 e. 34 – 38

95. Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan jantung apabila reflek pupil tidak ada
pada …. Jam setelah serangan a. 24 b. 36 c. 48 d. 64 e. 72

96. Pada pasien dengan serangan jantung dan memiliki riwayat overdosis opoid, maka diberikan
suntikan … secara IM a. Epineprin b. Nolakson c. Adrenalin d. Sulfat e. Amiodaron

97. Ketukan pada nervus facialis dapat menyebabkan spasme atau tetani, kontraksi yang
melibatkan beberapa atau semua otot facialis, tanda tersebut dinamakan a. Chvostek’s sign b.
Bettle’sign c. Chultz’s sign d. McBurney’s sign e. Kernig’s sign

342
98. Edema yang disebabkan karena peningkatan permeabilitas sawar darah otak tehadap unsur
unsur dalam serum dinamakan a. Interstisial b. Vasogenik c. Sitotoksik d. Anasarka e.
Ballotement

99. Pada saat adanya gempa bumi hebat A: terbaring diam dengan luka menganga dikepala, B:
berteriak teriak karena patah tulang tibia terbuka, C: mendapatkan serangan asma karena
kaget, D meraung raung karena rumahnya ambruk, dan mendapatkan luka lecet di kepala, E:
perdarahan akibat keguguran. Manakah yang pertama kali ditolong? a. A b. B c. C d. D e. E

100. Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut diperbolehkan naik
ke kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II misalnya, adalah selisih tarif INA-CBG
kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah pembayaran biaya dari kelas I ke kelas VIP
paling banyak ….% dari tarif INA-CBG kelas I. a. 55 b. 60 c. 65 d. 70 e. 75

343

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. A, Penyakit menular melalui udara (airborne infectious disease) adalah penyakit menular yang
terjadi secara langsung maupun tidak langsung yang diperantarai oleh medium udara statis,
udara mengalir, maupun permukaan barang. 2. C, Angka kematian ibu (AKI) adalah jumlah
kematian selama kehamilan atau dalam periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat
semua sebab yang terkait dengan atau diperberat oleh kehamilan atau penanganannya, tetapi
bukan disebabkan oleh kecelakaan atau cedera (WHO, 2014) 3. C, annual malaria incidence
adalah Jumlah penderita malaria klinis per 1000 penduduk disebuah wilayah disebut 4. E, Anak
balita disebut anemia apabila hemoglobin kurang dari 11 g/dl 5. C, Anemia ditandai dengan
penurunan feritin kurang dari 12 mcq/dl 6. E, Angka kelahiran umum atau CBR adalah jumlah
kelahiran pada seribu ibu yang berusia 15 – 49 tahun 7. E, Low birth weight, Bayi dengan berat
badan lahir rendah (BBLR) mempunyai berat kurang dari 2500 gram 8. D, Mycobacterium
tuberculosis berbentuk batang atau basil dan bersifat tahan asam bila diwarna dengan
pewarnaan bakteri tahan asam misalnya pewarnaan Ziehl Neelsen, oleh sebab itu M.tuberculosis
dikenal dengan istilah basil tahan asam (BTA). 9. E, Ante Mortem (AM) merupakan data-data
fisik khas dari korban sebelum meninggal. Mulai dari data umum korban seperti nama, umur,
berat badan, tinggi badan, pakaian dan aksesoris yang dikenakan korban terakhir kali, sampai
dengan barang bawaan korban serta kepemilikan lainnya. Data medis korban sebelum
meninggal juga sangat penting dalam pengumpulan data Ante Mortem (AM) seperti warna kulit,
warna dan jenis rambut, mata, golongan darah, tattoo, cacat, tanda khusus lainnya sampai
dengan catatan medis gigi geligi. Sedangkan data Post Mortem (PM) merupakan data-data fisik
yang diperoleh melalui Personal Identification setelah korban meninggal. Data-data tersebut
seperti sidik jari, golongan darah, ciri-ciri fisik korban yang spesifik, konstruksi gigi geligi, foto
rontgen dan foto diri korban lengkap dengan pakaian dan aksesoris yang melekat di tubuh
korban. Ada dua metode identifikasi yang dilakukan dalam pencocokkan data korban, yaitu
Identifikasi Primer berupa sidik jari, catatan gigi dan DNA. Dan Identifikasi Sekunder berupa
diskripsi personal atau temuan medis dan harta benda milik korban (property). Setelah data Ante
Mortem lengkap maka Tim Forensik dari DVI (Disaster Victim Identification) akan
membandingkan dan mencocokkan dengan data Post Mortem. Jika data dinyatakan cocok,
maka status korban teridentifikasi. 10. C, ELISA (Enzyme-linked immunosorbent assay) atau
'penetapan kadar imunosorben taut-enzim' merupakan uji serologis yang umum digunakan di
berbagai laboratorium imunologi. 11. C, Eradikasi atau pemberantasan adalah pengurangan
prevalensi penyakit menular pada populasi inang global menjadi nol. Istilah ini terkadang
dikelirukan dengan eliminasi, yaitu pengurangan prevalensi penyakit menular pada populasi
regional menjadi nol, atau pengurangan prevalensi global ke jumlah yang dapat diabaikan

344

12. D, Batas kecukupan pangan dihitung setara 2.100 kilo kalori per kapita per hari 13. B, Gula
darah terlalu rendah atau hipoglikemia terjadi ketika kadar gula darah di bawah 45 mg/dL.
Kondisi ini juga umum terjadi pada penderita diabetes, yaitu akibat efek samping obat
antidiabetes yang dikonsumsinya. Obat antidiabetes, khususnya insulin, bisa menurunkan kadar
gula darah secara berlebihan 14. C, Seseorang mengalami obesitas jika IMT-nya berada di atas
25. Saat IMT seseorang menyentuh angka 23-24,9, maka dia dikategorikan mengalami
kelebihan berat badan. IMT normal berada di kisaran 18,5-22,9. Jika seseorang memiliki IMT di
bawah angka 18,5, maka orang tersebut memiliki berat badan di bawah normal. 15. D,
Kunjungan baru ibu hamil, yaitu kunjungan ibu hamil yang pertama kali pada masa kehamilan.
Cakupan K1 dibawah 70% (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam kurun waktu satu
tahun) menunjukan keterjangkauan peayanan antenatal yang rendah yang mungkin disebabkan
oleh pola pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya K1 menunjukan bahwa akses petuga
kepada ibu masih perlu ditingkatkan. 16. C, Kontak miimal 4 kali semala masa kehamilan untuk
mendpatkan pelayanan antenatal, terdiri atas minimal 1 kali kontak pada trimester pertama, satu
kali pada trimester kedua dan dua kali pada trimester ketiga. Cakupa K4 dibawah 60%
(dibandingkan jumlah sasaran ibu hami dalam kurun waktu satu tahun) menunjukan kualitas
pelayanan antenatal yang belum memadai. Rendahnya K4 menunjukan rendahnya kesempatan
untuk menjaring dan menangani resiko tinggi obstetric. 17. C. Kekurangan energi kronis (KEK)
adalah masalah gizi yang disebabkan karena kekurangan asupan makanan dalam waktu yang
cukup lama, hitungan tahun. Kondisi kurang energi kronik (KEK) biasanya terjadi pada wanita
usia subur yaitu wanita yang berusia 15-45 tahun. Ditandai dengan ukuran lingkar lengan atas
(LiLa) 23,5 cm. 18. C, Tingkat kesejahteraan keluarga menurut Badan Koordinasi Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN) dikelompokkan menjadi 5 (lima) tahapan, yaitu: 1. Tahapan
Keluarga Pra Sejahtera (KPS)

Keluarga Pra Sejahtera yaitu keluarga yang tidak memenuhi salah satu dari 6 (enam) indikator
Keluarga Sejahtera I (KS I) atau indikator ”kebutuhan dasar keluarga” (basic needs). 2. Tahapan
Keluarga Sejahtera I (KS-I)

Keluarga Sejahtera I yaitu keluarga mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, tetapi
tidak memenuhi salah satu dari 8 (delapan) indikator Keluarga Sejahtera II atau indikator
”kebutuhan psikologis” (psychological needs) keluarga. 3. Tahapan Keluarga Sejahtera II (KS-II)

Keluarga Sejahtera II yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I
dan 8 (delapan) indikator KS II, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 5 (lima) indikator Keluarga
Sejahtera III (KS III), atau indikator ”kebutuhan pengembangan” (develomental needs) dari
keluarga. 4. Tahapan Keluarga Sejahtera III (KS-III)

345

Keluarga Sejahtera III yaitu keluarga yang mampu memenuhi 6 (enam) indikator tahapan KS I, 8
(delapan) indikator KS II, dan 5 (lima) indikator KS III, tetapi tidak memenuhi salah satu dari 2
(dua) indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus) atau indikator ”aktualisasi diri” (self
esteem) keluarga. 5. Tahapan Keluarga Sejahtera III Plus (KS-III Plus)

Keluarga Sejahtera III Plus yaitu keluarga yang mampu memenuhi keseluruhan dari 6 (enam)
indikator tahapan KS I, 8 (delapan) indikator KS II, 5 (lima) indikator KS III, serta 2 (dua) indikator
tahapan KS III Plus.

Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera Menurut BKKBN No. Indikator Kriteria Klasifikasi
kebutuhan dasar keluarga (basic needs)
1.

Pada umumnya makan dua kali sehari atau lebihPengertian makan adalah makan menurut
pengertian dan kebiasaan masyarakat setempat, seperti makan nasi bagi mereka yang biasa
makan nasi sebagai makanan pokoknya (staple food), atau seperti makan sagu bagi mereka
yang biasa makan sagu dan sebagainya

Keluarga Sejahtera I Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 6 indikator KS-I maka
termasuk ke dalam Keluarga Prasejahtera

2.

Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerja/sekolah dan
bepergianPengertian pakaian yang berbeda adalah pemilikan pakaian yang tidak hanya satu
pasang, sehingga tidak terpaksa harus memakai pakaian yang sama dalam kegiatan hidup yang
berbeda beda. Misalnya pakaian untuk di rumah (untuk tidur atau beristirahat di rumah) lain
dengan pakaian untuk ke sekolah atau untuk bekerja (ke sawah, ke kantor, berjualan dan
sebagainya) dan lain pula dengan pakaian untuk bepergian (seperti menghadiri undangan
perkawinan, piknik, ke rumah ibadah dan sebagainya).

3.

Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik.Pengertian
Rumah yang ditempati keluarga ini adalah keadaan rumah tinggal keluarga mempunyai atap,
lantai dan dinding dalam kondisi yang layak ditempati, baik dari segi perlindungan maupun dari
segi kesehatan.

4.

Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan.Pengertian sarana kesehatan
adalah sarana kesehatan modern,

346

seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu,
Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya, yang memberikan obat obatan yang diproduksi secara
modern dan telah mendapat izin peredaran dari instansi yang berwenang (Departemen
Kesehatan/Badan POM).

5.
Bila pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi.Pengertian Sarana
Pelayanan Kontrasepsi adalah sarana atau tempat pelayanan KB, seperti Rumah Sakit,
Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan, Apotek, Posyandu, Poliklinik, Dokter
Swasta, Bidan Desa dan sebagainya, yang memberikan pelayanan KB dengan alat kontrasepsi
modern, seperti IUD, MOW, MOP, Kondom, Implan, Suntikan dan Pil, kepada pasangan usia
subur yang membutuhkan. (Hanya untuk keluarga yang berstatus Pasangan Usia Subur).

6.

Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.Pengertian Semua anak umur 715
tahun adalah semua anak 7-15 tahun dari keluarga (jika keluarga mempunyai anak 7-15 tahun),
yang harus mengikuti wajib belajar 9 tahun. Bersekolah diartikan anak usia 7-15 tahun di
keluarga itu terdaftar dan aktif bersekolah setingkat SD/sederajat SD atau setingkat
SLTP/sederajat SLTP. Klasifikasi kebutuhan psikologis (psychological needs) keluarga

7.

Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan
masing-masing.Pengertian anggota keluarga melaksanakan ibadah adalah kegiatan keluarga
untuk melaksanakan ibadah, sesuai dengan ajaran agama/kepercayaan yang dianut oleh masing
masing keluarga/anggota keluarga. Ibadah tersebut dapat dilakukan sendiri-sendiri atau bersama
sama oleh keluarga di rumah, atau di tempat tempat yang sesuai dengan ditentukan menurut
ajaran masing masing agama/kepercayaan.

Keluarga Sejahtera II Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 8 indikator KS-II maka
termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera I

347

8.

Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur.Pengertian


makan daging/ikan/telur adalah memakan daging atau ikan atau telur, sebagai lauk pada waktu
makan untuk melengkapi keperluan gizi protein. Indikator ini tidak berlaku untuk keluarga
vegetarian.

9.

Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam
setahun.Pengertian pakaian baru adalah pakaian layak pakai (baru/bekas) yang merupakan
tambahan yang telah dimiliki baik dari membeli atau dari pemberian pihak lain, yaitu jenis
pakaian yang lazim dipakai sehari hari oleh masyarakat setempat.

10.

Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah.Luas Lantai rumah paling
kurang 8 m2 adalah keseluruhan luas lantai rumah, baik tingkat atas, maupun tingkat bawah,
termasuk bagian dapur, kamar mandi, paviliun, garasi dan gudang yang apabila dibagi dengan
jumlah penghuni rumah diperoleh luas ruang tidak kurang dari 8 m2.

11.

Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugas/fungsi
masing-masing.Pengertian Keadaan sehat adalah kondisi kesehatan seseorang dalam keluarga
yang berada dalam batas batas normal, sehingga yang bersangkutan tidak harus dirawat di
rumah sakit, atau tidak terpaksa harus tinggal di rumah, atau tidak terpaksa absen bekerja/ke
sekolah selama jangka waktu lebih dari 4 hari. Dengan demikian anggota keluarga tersebut
dapat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai dengan kedudukan masing masing di dalam
keluarga.

12.

Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan.Pengertian anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan adalah
keluarga yang paling kurang salah seorang anggotanya yang sudah dewasa

348

memperoleh penghasilan berupa uang atau barang dari sumber penghasilan yang dipandang
layak oleh masyarakat, yang dapat memenuhi kebutuhan minimal sehari hari secara terus
menerus.

13.

Seluruh anggota keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin.Pengertian anggota
keluarga umur 10 - 60 tahun bisa baca tulisan latin adalah anggota keluarga yang berumur 10 -
60 tahun dalam keluarga dapat membaca tulisan huruf latin dan sekaligus memahami arti dari
kalimat kalimat dalam tulisan tersebut. Indikator ini tidak berlaku bagi keluarga yang tidak
mempunyai anggota keluarga berumur 10-60 tahun.

14.
Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alat/obat
kontrasepsi.Pengertian Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan
alat/obat kontrasepsi adalah keluarga yang masih berstatus Pasangan Usia Subur dengan
jumlah anak dua atau lebih ikut KB dengan menggunakan salah satu alat kontrasepsi modern,
seperti IUD, Pil, Suntikan, Implan, Kondom, MOP dan MOW. Klasifikasi kebutuhan
pengembangan (develomental needs) dari keluarga

15.

Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.Pengertian keluarga berupaya


meningkatkan pengetahuan agama adalah upaya keluarga untuk meningkatkan pengetahunan
agama mereka masing masing. Misalnya mendengarkan pengajian, mendatangkan guru mengaji
atau guru agama bagi anak anak, sekolah madrasah bagi anak anak yang beragama Islam atau
sekolah minggu bagi anak anak yang beragama Kristen.

Keluarga Sejahtera III Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 5 indikator KS-III maka
termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera II

16.

Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.Pengertian sebagian
penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang adalah sebagian penghasilan
keluarga yang disisihkan untuk ditabung baik berupa uang maupun berupa barang (misalnya
dibelikan hewan ternak, sawah, tanah, barang

349

perhiasan, rumah sewaan dan sebagainya). Tabungan berupa barang, apabila diuangkan
minimal senilai Rp. 500.000,-

17.

Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk
berkomunikasi.Pengertian kebiasaan keluarga makan bersama adalah kebiasaan seluruh
anggota keluarga untuk makan bersama sama, sehingga waktu sebelum atau sesudah makan
dapat digunakan untuk komunikasi membahas persoalan yang dihadapi dalam satu minggu atau
untuk berkomunikasi dan bermusyawarah antar seluruh anggota keluarga.

18.
Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.Pengertian Keluarga ikut
dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal adalah keikutsertaan seluruh atau
sebagian dari anggota keluarga dalam kegiatan masyarakat di sekitarnya yang bersifat sosial
kemasyarakatan, seperti gotong royong, ronda malam, rapat RT, arisan, pengajian, kegiatan
PKK, kegiatan kesenian, olah raga dan sebagainya.

19.

Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar/majalah/ radio/tv/internet.Pengertian Keluarga


memperoleh informasi dari surat kabar/ majalah/ radio/tv/internet adalah tersedianya kesempatan
bagi anggota keluarga untuk memperoleh akses informasi baik secara lokal, nasional, regional,
maupun internasional, melalui media cetak (seperti surat kabar, majalah, bulletin) atau media
elektronik (seperti radio, televisi, internet). Media massa tersebut tidak perlu hanya yang dimiliki
atau dibeli sendiri oleh keluarga yang bersangkutan, tetapi dapat juga yang dipinjamkan atau
dimiliki oleh orang/keluarga lain, ataupun yang menjadi milik umum/milik bersama. Klasifikasi
aktualisasi diri (self esteem) keluarga

20.

Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan
sosial.Pengertian Keluarga secara

Keluarga Sejahtera III Plus Jika tidak dapat memenuhi satu atau lebih dari 2 indikator KS-III

350

teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial adalah keluarga
yang memiliki rasa sosial yang besar dengan memberikan sumbangan materiil secara teratur
(waktu tertentu) dan sukarela, baik dalam bentuk uang maupun barang, bagi kepentingan
masyarakat (seperti untuk anak yatim piatu, rumah ibadah, yayasan pendidikan, rumah jompo,
untuk membiayai kegiatan kegiatan di tingkat RT/RW/Dusun, Desa dan sebagainya) dalam hal
ini tidak termasuk sumbangan wajib.

Plus maka termasuk ke dalam Keluarga Sejahtera III

21.

Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/ institusi
masyarakat.Pengertian ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/ institusi masyarakat adalah keluarga yang memiliki rasa sosial yang besar
dengan memberikan bantuan tenaga, pikiran dan moral secara terus menerus untuk kepentingan
sosial kemasyarakatan dengan menjadi pengurus pada berbagai organisasi/kepanitiaan (seperti
pengurus pada yayasan, organisasi adat, kesenian, olah raga, keagamaan, kepemudaan,
institusi masyarakat, pengurus RT/RW, LKMD/LMD dan sebagainya). 19. B, Pelaksanaan
Kunjungan Neonatus (KN) dan Kunjungan Nifas (KF) KN KF KN 1 (6 jam - 48 jam) KF 1 (6 jam -
48 jam) KN 2 (3 hari - 7 hari) KF 2 (4 hari - 28 hari) KN 3 (8 - 28 hari) KF 3 (29 hari - 42 hari)
Jadi dalam pelaksanaannya, KN1 bersamaan dengan KF1 yaitu antara 6-48 jam, sementara KN2
dan KN3 bersamaan dengan KF2 yaitu antara 3-28 hari setelah persalinan, tetapi untuk KF
idealnya dari hari ke 4. Sedangkan kunjungan nifas ke 3 (KF3) dilakukan diantara hari ke 29-42
hari. 20. E, Metode kontrasepsi efektif terpilih merupakan penggunaan alat atau cara mencegah
terjadinya kehamilan untuk jangka panjang, atau terutama dianjurkan bagi pasangan yang tidak
menginginkan anak lagi. Efektifitas tinggi (95%) apabila dipakai dengan baik dan teratur. Jenis
metode kontrasepsi Suntik, IUD, Implan, MOP dan MOW. 21. C, Kontrasepsi Pil Progestin
(Minipill or Progestin Only Contraceptive)

351

a. Mini pil adalah pil KB yang hanya mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah. b.
Cara kerja dari kontrasepsi pil progestin atau mini pil dalam mencegah kehamilan antara lain
dengan cara: c. Pil progestin atau mini pil sangat efektif (98,5 persen) 22. B, Kusta atau lepra
dikenal juga dengan nama penyakit Hansen atau Morbus Hansen 23. B, bulat biru. Obat bebas
terbatas (dulu disebut daftar W) yakni obat-obatan yang dalam jumlah tertentu masih bisa dibeli
di apotek, tanpa resep dokter, memakai tanda lingkaran biru bergaris tepi hitam. Contohnya, obat
anti mabuk (Antimo), anti flu (Noza). 24. E, Outbreak Response Immunization (Ori): Upaya
penanggulangan KLB penyakit polio oral paling lambat 72 jam setelah ditemukan kasus polio
dengan luas daerah selektif 25. E, Pra lansia yaitu seseorang yang berusia antara 45-59 tahun
26. D, Tenaga medis paling sedikit terdiri atas18 (delapan belas) dokter umum untuk pelayanan
medik dasar; 27. B, Tetanus neonatorum adalah tetanus yang menyerang anak berusia
maksimal 0 – 28 hari 28. D, Data balita pada kegiatan penimbangan di posyandu yang artinya S
= jumlah seluruh balita yang ada di wilayah kerja posyandu K = jumlah balita yang memiliki KMS
pada bulan yang bersangkutan D = jumlah balita yang dating ke posyandu dan ditimbang N =
jumlah balita yang dating ke posyandu dan naik berat badannya 29. D, Pada Derajat II B,
Penyembuhan Agak Lama, Bila Luas Perlu Skin Graft 30. E, Derajat luka bakar mengenai otot
dan tulang 31. C, Luka bakar mengenai bagian depan lengan kiri 4,5% dan dada 9% = 13,5%
32. D, 3500 ml Seorang laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan
70 kilogram maka kebutuhan cairannya adalah ..... ml per 8 jam Rumus = 4 x LB x BB 4 x 25 x
70 = 7000 ml sehingga untuk 8 jam pertama adalah 3500 ml 33. E, 73,5 tetes per menit Seorang
laki-laki berusia 28 tahun dengan luas luka bakar 25% dan berat badan 70 kilogram maka
kebutuhan cairannya adalah ..... berapa tetes per menit untuk 16 jam selanjutnya Rumus = 4 x
LB x BB 4 x 25 x 70 = 7000 ml sehingga untuk 16 jam pertama adalah 3500 ml Masukan ke
rumus Kanduru (jumlah cairan/500) x 7 x ( 24 /lama pemberian) (3500/500) x 7 x (24/16) 7 x 7 x
1,5 73,5 tetes per menit 34. C, 1300 ml Seorang anak balita dengan bb 16 kg berapa kebutuhan
cairan selama 24 jam ... ml

352

Rumus 10 kg pertama x 100ml = 10 x 100 = 1000 10 kg kedua x 50ml = 6 x 50 = 300 jadi


kebutuhan cairannya adalah 1300ml 35. C, 63 tetes per menit Kebutuhan cairan anak 1500 ml
per hari, berapakah tetesan per menitnya Rumus Kanduru: (jumlah cairan/500) x 21 x (24/lama
pemberian) = 1500/500 x 21 x 1 = 3 x 21 = 63 tetes per menit 36. B, Iuran program JKN-KIS
disesuaikan menjadi Rp80 ribu untuk kelas pertama, Rp51 ribu bagi kelas dua dan Rp25.500
untuk kelas tiga. 37. C, penyakit menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) masih akan fokus
pada empat isu masalah kesehatan pada 2020. Empat isu itu, yakni persoalan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, stunting (balita bertubuh pendek), angka
kematian ibu, angka kematian bayi 38. B, Pada Puskesmas Pembantu yang mampu memberikan
pelayanan persalinan normal. Maksimal 2 (dua) tempat tidur 39. B, TB = 165 cm, maka panjang
kruk adalah TB – 40cm = 125cm 40. C, Pada orang sehat, JVP maksimum 3-4 cm di atas sudut
sternum 41. C, Hb 12 maka hematokritnya dalah Hb x3 = 36 42. D, empat determinan kesehatan
dan kesejahteran seperti terlihat dalam model klasik dari Bloom (Forcefield Paradigm of Health
and Wellbeing), yaitu: 1. Lingkungan, 2. Perilaku, 3. Pelayanan kesehatan, dan 4. Faktor genetik
(atau diperluas menjadi faktor kependudukan). 43. B, 5 tingkat pencegahan dari Leavell and
Clark (1967): a. Pencegahan primer, yang terdiri dari: I. Peningkatan derajat kesehatan (health
promotion), II. Perlidungan khusus (specific protection) b. Pencegahan sekunder III. Diagnosis
dini dan pengobatan segera (early diagnosis and prompt treatment) IV. Pembatasan cacat
(disability limitation) c. Pencegahan tertier: V. Rehabilitasi (rehabilitation) 44. D, Ottawa Charter
mengemukakan 5 (lima) pilar utama/cara untuk mempromosikan kesehatan (yang bunyi
pernyataannya sesungguhnya bersifat perintah), yaitu: a. Build Healthy Public Policy (Buat
kebijakan publik yang sehat) b. Create Supportive Environment (Ciptakan lingkungan yang
mendukung) c. Strengthen Community Action (Perkuat kegiatan masyarakat) d. Develop
Personal Skills (Kembangkan / tumbuhkan keterampilan pribadi) e. Reorient Health Services
(Orientasi ulang pelayanan kesehatan) 45. E, semua benar 46. B, “ kurang pengetahuan “ atau
“ketidakmampuan“ yang menjadi pokok masalahnya. 47. B, dialog
353

48. B, Khusus untuk keluarga, dapat dipergunakan skala prioritas yang dikembangkan oleh
Bailon & Maglaya 49. E, Cara Monitoring a. Kunjungan rumah dan diskusi dengan anggota
rumah tangga b. Wawancara mendalam c. Fokus group diskusi d. Observasi e. Angket f. Artikel
50. C, 1,5 ml Perawat akan memberikan injeksi aphicilin 375mg, sementara sediaan yang ada
adalah 1 vial yang berisi 1000mg, berapa ml yang diberikan pada pasien jika dilarutkan dalam 4
ml... 4ml = 1000mg, sementara kebutuhannya adalah 375mg 4/x = 1000/375 x = 1500/1000 x =
1,5 ml 51. D, karena 1 vial adalah 0,125 mg maka diperlukan 2 vial untuk mendapatkan dosis
0,25 mg. 52. E, pasien memerlukan ¼ dari dosis yang ada sehingga 10/4 = 2,5. 53. C, Rumus =
(n/ n + 12) x dosis dewasa, 6 bulan = 0,5 tahun (0,5/0,5+12) x 500mg (0,5/12,5) x 500mg 20 mg
Jadi dosis anak tersebut adalah 20 mg 54. C, Campak/MMR/Vericella pemberian vaksin secara
subkutan. 55. B, Seorang balita dibawa ke posyandu tanggal 13 Maret 2020, lahir tanggal 24
Oktober 2018. 13 Maret 2020 24 Oktober 2018 19 – 4 – 1 jadi usianya adalah 1 tahun 4 bulan
dan 19 hari 56. D, Tinggi Fundus uteri 26, TFU x 2/7 = 26 x2 /7 = 52/7 = 7,4 bulan 57. C,
Pemeriksaan Leopold III, Tujuan: untuk menentukan bagian janin apa (kepala atau bokong) yang
terdapat di bagian bawah perut ibu, serta apakah bagian janin tersebut sudah memasuki pintu
atas panggul (PAP). 58. D, Bisa bergerak melawan tahanan pemeriksa tetapi kekuatanya
berkurang 59. A, 1800ml 4 x luas luka bakar x berat badan 4 x 9 x 50 1800 ml 60. B,
mengoleskan salep tipis-tipis pada daerah iritasi, karena sudah ada kemerahan dan gatal
diskeita ostoma.

354

61. C, alturisme, Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain tanpa
memperhatikan diri sendiri. 62. C, kelebihan volume cairan oedema 2+, urin 550cc/24 jam 63. D,
Bayi 6 bulan belajar berdiri menggunakan tempat tidur dengan penghalang 64. D, pasien dapat
mengendalikan halusinasinya dengan cara mengajarkan cara mengharik halusinasi 65. B, denial,
pasien menolak kenyataan yang dihadapi 66. D, progestin aman untuk pasien yang sedang
menyusui, karena tidak mempengaruhi ASI 67. B, miringkiri mempercepat pembukaan, dengan
miring kiri juga aliran darah ke uterus menjadi lebih lancer sehingga pembukaan semakin cepat
68. B, 6480 ml dada 9 perut 9 2, paha depan 9

4 x LB x BB 4 x 27 x 60 6480ml
69. C, Gangguan jalan nafas tidak terjadi, tanda tanda akan terjadi gangguan jalan napas adalah
suara parau, yang menndakan pita suara terkena udara panas. 70. B, hentikan transfuse karena
pasien menunjukan adanya reaksi imun terhadap transfuse 71. C, 6 orang Rumus: delta Hb x 6
x BB 5 x 6 x 50 = 1500 ml / 250 = 6 orang

355

72. C, 8

Kulit merah diseluruh tubuh = 2 Nadi 100 = 2 refrek sedikit = 1 merintih =1 aktif = 2

total = 8 73. D, derajat IV

74. D, memposikan bayi ada tubuh ibu untuk medapatkan panas dari tubuh ibu 75. A,
pertambahan ukuran sel 76. D, Nocturia terjadi ketika seseorang harus bangun di malam hari
untuk buang air kencing. Jika ini terjadi lebih dari dua kali semalam, hal ini bisa menjadi masalah.
Nocturia itu biasa terjadi pada orang tua. Hal ini dapat menyulitkan kehidupan sehari-hari 77. A,
PSA (prostate specific antigen) atau antigen spesifik prostat adalah protein yang diproduksi oleh
sel-sel di kelenjar prostat. Kelenjar prostat sendiri terletak tepat di bawah kandung kemih pria
dan berfungsi melindungi serta memperkaya sperma.

356

Tingginya kadar PSA dalam darah, menandakan ada sesuatu yang terjadi pada kelenjar prostat.
78. B, warna urine bening menunjukan tidak adanya perdarahan 79. C, masalah prioritas nyeri
maka hasil yang diharapkan adalah nyeri hilang dilaporkan secara verbal 80. B, autonomy,
pasien menolak tindakan 81. A, apa yang memicu serang berdasarkan prinsip PQRST 82. A,
Peraturan Menteri Kesehatan tentang Akreditasi Rumah Sakit Termaktub dalam PMK Tahun
2017 Nomor 34 83. C, Akreditasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan secara
berkala paling sedikit setiap 3 (tiga) tahun. Pasal 3 84. A, Akreditasi oleh Rumah Sakit paling
lama setelah beroperasi 2 (dua) tahun sejak memperoleh izin operasional untuk pertama kali.
85. B, pandemic, adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua,
dan umumnya menjangkiti banyak orang 86. D, Sektor kesehatan pada SDGs terdapat 4 Goals,
19 Target dan 31 Indikator. 87. E, Mitokondria, kondriosom (bahasa Inggris: chondriosome,
mitochondrion, plural:mitochondria) yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel
makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina,
homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler, dan penghasil energi. 88. E, Yang menjadi dasar
hukum akreditasi puskesmas adalah Permenkes No.75 Tahun 2014 tentang Puskesmas, dimana
pada pasal 39 ayat 1 tertulis “Dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib di
akreditasi secara berkala paling sedikit 3 tahun sekali” 89. C, Windshield Survey merupakan
pengamatan terhadap suatu wilayah untuk mendapatkan gambaran umum situasi dan keadaan
suatu wilayah, yang didapat melalui wawancara dengan penduduk setempat, tokoh masyarakat
dan observasi lingkungan. 90. C, Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB dan Imunisasi 91. C, PEA,
Aktivitas Listrik Tanpa Denyut (Pulseless Electrical Activity/PEA) adalah suatu keadaan dimana
masih terdapat aktivitas listrik jantung, tanpa disertai respon mekanik jantung berkontraksi untuk
menghasilkan denyut yang teraba atau tekanan darah yang terukur. 92. C, dua atau lebih
penolong, rasionya 15:2 93. D, Posisikan bayi untuk tidur terlentang pada permukaan yang datar
dan solid. Bayangkan garis horizontal di antara kedua puting susu bayi dan letakkan dua jari (dari
satu tangan) di bawah garis tersebut di tengah dada. Lakukan kompresi dada sedalam kurang
lebih 4 cm dengan hati-hati sekitar 1/3-1/2 kedalaman dada. 94. B, suhu yang harus
dipertahankan adalah 32 – 36 oC 95. E, Keadaan neurologis dianggap buruk setelah serangan
jantung apabila reflek pupil tidak ada pada 72 Jam setelah serangan 96. B, nolakson diberikan
pada pasien dengan riwayat overdosis opioid 97. A, Merupakan pemeriksaan dengan cara
menyentuh pipi atau memukul ringan 2 cm di depan Tragus telinga (bagian telinga yang
menonjol kecil di daerah pipi/jambang).

357

98. B, Merupakan hasil peningkatan permeabilitas sawar darah otak terhadap unsurunsur dalam
serum. Perkembangan edema vasogenik merefleksikan kerusakan sel endotel yang membentuk
sawar darah otak. Edema tipe ini terjadi jika ada kerusakan sawar darah otak. 99. D, pasien
hanya lecet dikepala, prisipnya mana yang paling memiliki peluang lebih baik untuk hidup 100. E,
Peserta dengan hak rawat kelas III dan II pun oleh Permenkes tersebut diperbolehkan naik ke
kelas VIP dengan syarat tertentu. Yaitu, untuk kelas II misalnya, adalah selisih tarif INA-CBG
kelas I dengan tarif INA-CBG kelas II ditambah pembayaran biaya dari kelas I ke kelas VIP
paling banyak 75 % dari tarif INA-CBG kelas I.
357

1. Nilai SO2 60 – 80 maka jumlah aliran oksigennya … liter a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8 2. Aliran


oksigen untuk simple mask maksimum adalah … liter a. 4 b. 5 c. 6 d. 7 e. 8 3. Pasien PPOM
dengan saturasi 92% maka pemberian oksigennya adalah .. liter a. 1 b. 2 c. 4 d. 8 e. 12 4. Suara
napas di lapang paru adalah… a. Sonor b. Vesikuler c. Bronchil d. Ronchi e. Wheezing 5.
Suara usus yang terdengar saat kita lapar dinamakan a. Borborigmi b. Turbulensi c. Murmur d.
Biot e. Gallop 6. Bunyi jantung seperti kaki kuda dinamakan? a. Borborigmi b. Turbulensi c.
Murmur d. Biot e. Gallop 7. Seorang dokter munulis resep dan ditandai denga kata Ad.lib
artinya a. Boleh minum sesukanya b. Diminum 1 kali sehari c. Diminum 2 kali sehari d. Obat
untuk pemakaian luar e. Jika perlu 8. Duante Ceonam artinya a. Sebelum makan b. Selagi
makan

358

c. Setelah makan d. Jangan di makan e. 30 menit sebelum makan 9. Sefotaksim merupakan


obat golongan sefalosforin generasi ke.. a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 10. Bentuk sediaan obat
tiamfenikol terbesar adalah .. mg a. 150 b. 200 c. 250 d. 400 e. 500 11. Asiklovir tablet bentuk
sediaan obanya adalah .. mg a. 100 b. 150 c. 250 d. 350 e. 400 12. Yang termasuk anti diuretic
kuat adalah a. HTC b. Furosemide c. Amiloride d. Sprinolakton e. Indapamid 13. Face maker
jantung adalah a. AV node b. SA node c. Purkinje d. His e. Bundle Branch 14. Berikut contoh
obat analgetik anti inflamasi yaitu a. kodein b. asetosal c. ibuprofen d. levodopa e. metampiron
15. Berikut contoh obat anti parkinson yaitu a. diazepam b. asetosal c. klorfomazin d. levodopa
e. metampiron

359
16. Tubuh tidak bisa menggunakan langsung vitamin tersebut tetapi harus mendapatkan bantuan
dari luar a. Vitamin A b. Vitamin B c. Vitamin C d. Vitamin D e. Vitamin E 17. Pada anak,
menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar
dilakukan dalam waktu … detik a. 3 b. 5 c. 7 d. 10 e. 20 18. Pada dewasa, menghisap lendir
dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar dilakukan dalam waktu
10 detik a. 3 b. 5 c. 7 d. 10 e. 20 19. Pasien berusia 10 tahun maka dengan badan 20 kg, maka
cairan yang didapatkan dari metabolisme adalah…. ml a. 100 b. 120 c. 140 d. 160 e. 180 20.
Diketahui usia anak 5 tahun, dengan bb 15 kg maka IWL nya adalah a. 325 b. 350 c. 375 d. 400
e. 425 21. Pengembangan paru tidak maksimal dinamakan a. Surfactant b. Atelektaksis c.
Kolaps d. Recoil e. Relaps 22. Tempat insersi WSD dengan tujuan membuang cairan dilakukan
di intercostals 7-8-9 di garis.. a. Mid clavicula b. Mid axilaris c. Posterior axilaris d. Inferior
akxilaris

360

e. Anterior axilaris 23. Tahapan perkembangan keluarga dengan anak prasekolah dimulai sejak
anak berusia…. Bulan a. 12 b. 24 c. 25 d. 30 e. 36 24. Berdsarkan KATZ index Kemandirian
dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan 1 fungsi tambahan, maka
masuk pada kategori a. A b. B c. C d. D e. E 25. Melakukan physical distancing merupakan
pelaksanaan dari fungsi keluarga a. Pendidikan b. Social c. Physical d. Ekonomi e. Ekonomi
26. Komunikasi terjadi hanya satu arah dari atas kebawah, merupakan ciri dari penggunaan gaya
kepemimpinan a. Situasional b. Kharismatik c. Otoriter d. Otokratik e. Demokratis 27. Metode
MPKP yang berorientasi pada hasil adalah a. Primer b. Kasus c. Fungional d. Tim e.
Campuran 28. Perawat melakukan perencanaan dalam perilaku masyarakat, merupakan peran
peran perawat sebagai a. Educator b. Change agent c. Advocate d. Coordinator e.
Kolaborator 29. Seorang pemimpin mencari alternative solusi dari masalah yang dihadapi, maka
menjalankan fungsi manajemen … a. Planning b. Actuating c. Controlling

361
d. Evaluating e. Organizing 30. Perawat menggunakan inisial dalam membuat laporan yang
yang dapat dibaca public maka perawat tersebut melaksanakan tindakan yang sesuai dengan
etika a. Justice b. Beneficience c. Confidentiality d. Non maleficience e. Autonomy 31.
Seorang laki-laki berusia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan nyeri perut
sebelah kanan bawah. Hasil pengkajian didapatkan nyeri seperti tertusuk-tusuk dengan skala 6
(0-10), nyeri dirasakan bertahap, pasien mengatakan tidak bisa tidur, mual dan muntah, pasien
tampak meringis, selalu bertanya tentang penyakitnya. TD 110/80 mmHg, frekuensi napas
20x/menit, frekuensi nadi 98x/menit, suhu 37,5oC. Apakah evaluasi keperawatan utama pada
kasus tersebut? a. nyeri dilaporkan hilang b. istirahat tidur terpenuhi c. pengetahuan meningkat
d. kebutuhan cairan terpenuhi e. kebutuhan nutrisi terpenuhi 32. Dikatakan AIDS apabila CD4
nya kurang dari ..... sel/MCL a. 150 b. 200 c. 250 d. 350 e. 500 33. CD4 disebut juga dengan
nama a. Sel B b. Sel A c. Sel C d. Sel T e. Sel Y 34. Esefalopati sering tejadi pada penderita
AIDS jika CD4 kurang dari a. 50 b. 100 c. 150 d. 200 e. 250 35. Toksoplasmosis, yaitu infeksi
parasit yang juga umum menyerang orang-orang dengan CD4 di bawah a. 50 b. 100 c. 150 d.
200 e. 250 36. Epistaksis terjadi pada DHF grade..

362

a. I b. II c. III d. IV e. V 37. Hematrokrit akan meningkat pada pasien yang dinyatakan DHF
sebesar… % a. 10 b. 15 c. 20 d. 25 e. 30 38. Derajat Luka bakar dengan kemungkinan sembuh
diatas 30 hari adalah a. I b. IIa c. IIb d. III e. IV 39. Denyut Jantung Janin mulai terdengar dan
menjadi tanda past kehamilan yaitu pada usia … minggu a. 13 b. 15 c. 17 d. 19 e. 21 40.
Kehamilan diluar kandungan disebut juga dengan nama a. Anggur b. Mola hidatidosa c. Extopik
d. Extaraovarium e. Peritoneal gestation 41. Yang termasuk tanda pasti kehamilan adalah a.
Morning sickness b. Hcg positif c. Gerakan janin d. Fundus uteri lunak e. Amenorea 42.
Rupture perineum yang terkena mukosa vagina, kulit dan jaringan otot perineum, maka termasuk
pada derajat a. I b. II c. III d. IV e. V 43. Kala 2 primi para rata-rata … jam a. 8 b. 10

363

c. 12 d. 14 e. 16 44. Fase laten adalah pembukaan sampai dengan … cm a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5


45. Berat plasenta adalah … gram a. 400 b. 450 c. 500 d. 550 e. 600 46. Jumlah kotiledon pada
plasenta adalah … buah a. 10 b. 12 c. 14 d. 16 e. 18 47. Lama waktu fase katif deselerasi
adalah… jam a. 1 b. 2 c. 3 d. 4 e. 5 48. Memecahkan ketuban dinamakan a. Amnioektomi b.
Amniotomi c. Amniosectie d. Amniostomi e. Amniofungtie 49. Bermain peran merupakan
permainan berdasarkan karakter a. Solitaire b. Dramatic c. Pleasure d. Asosiatif e. Paralel
50. Sekelompok anak bermain dengan saling menukar mainan tapi tidak bekerja sama.. adalah
jenis permainan a. Solitaire b. Dramatic c. Pleasure d. Asosiatif e. Paralel

364

51. Bermain cilukba cocok untuk anak sejak berusia … bulan a. 6 b. 7 c. 8 d. 9 e. 10 52. Bayi
menangis lemah dan pernapasan tidak teratur maka nilai berdasarkan APGAR adalah a. 1 b. 2
c. 3 d. 4 e. 5 53. Seorang perempuan berusia 20 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan
keluhan perih setelah makan. Hasil pengkajian pasien mengatakan perih disertai nyeri dengan
skala 3 (0-10), pasien kadang makan tidak teratur, suka makan yang pedas pedas. TD
100/80mmHg, frekuensi napas 18x/menit, frekuensi nadi 80x/ menit, suhu 37,5oC. Apakah
pencegahan sekunder pada pada kasus tersebut? a. Anjurkan tarik napas dalam saat sakit
menyerang b. Kolaborasi pemberian obat antasida c. Pasang infus d. Mencegah kerusakan lebih
lanjut e. Pendidikan kesehatan tentang pola makan 54. Seorang laki-laki berusia 32 tahun
dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan sesak napas. Hasil pengkajian didapatkan
adanya retraksi dinding dada, sklera anemis, kulit terasa lembab. TD 110/60 mmHg, frekuensi
nadi 98x per menit, frekuensi napas 29x/menit, suhu 37,60C. Hasil lab CD4+ 250. Apakah
evaluasi tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. MAP dalam batas normal b. Nutrisi terpenuhi
c. tidak anemia d. saturasi oksigen normal e. tidak terjadi penularan infeksi 55. Seorang
perempuan berusia 52 tahun dirawat di ruang penyakit paru mengeluh sesak napas. Hasil
pengkajian pasien menyatakan nyeri pada bagian dada kanan, mual dan lemah. Pasien
direncanakan untuk dilakukan pemasangan Water Seal Drainage (WSD) tetapi pasien dan
keluarga menolak dengan alasan efek samping tindakan. Apakah dilema etik pada kasus
tersebut? a. Beneficience Vs Non Maleficience b. Non maleficience Vs Veracity c. Autonomi Vs
Beneficience d. Fidelity Vs Do Not Harm e. Veracity Vs Justice 56. Seorang perempuan dirawat
di ruang bersalin dengan kehamilan 37 minggu masuk kala II persalinan. Pasien segera dipimpin
untuk meneran. Plasenta lahir 5 menit setelah bayi lahir dan diperkiraan kehilangan darah ± 150
ml. Perawat melakukan
365

pemamtauan secara ketat pada dua jam pertama pasca persalinan. Apakah masalah
keperawatan utama pada kasus tersebut? a. Resiko Gangguan Perlekatan Orang Tua Dan Bayi
b. Gangguan Rasa Nyaman: Nyeri c. Resiko Tinggi Infeksi d. Resiko Perdarahan e. Retensi Urin
57. Seorang perempuan, 30 tahun berada di ruang bersalin. Hasil pengkajian didapatkan 15
menit yang lalu telah lahir bayi perempuan. Sampai saat ini plasenta belum lepas dan
sebelumnya sudah dilakukan penegangan dan dorongan dorsocranial. Apakah tindakan
selanjutnya pada kasus tersebut? a. Lakukan kateterisasi b. Lakukan manual plasenta c. Beri
dosis ulangan oksitosin 10 unit IM d. Lakukan kembali penegangan tali pusat e. Lakukan
massage pada tinggi fundus uteri 58. Seorang perempuan berusia 26 tahun mempunyai dua
orang anak, datang ke Puskesmas diantar oleh suaminya bermaksud ingin menggunakan alat
kontrasepsi, pasien mengeluhkan pernah ada benjolan pada payudara. Apakah alat kontrasepsi
yang aman digunakan untuk pasien tersebut? a. Suntik Depoprovera b. Implan c. Pil Kombinasi
d. Mini Pil e. IUD 59. Nilai Cardio Thoracal Ratio normal adalah … % a. 40 b. 45 c. 50 d. 55 e. 60
60. fase psikotik pada halusinasi merupakan fase ke… a. I b. II c. III d. IV e. V 61. Seorang
perempuan berusia 35 tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan keluhan mimisan dan gusi
berdarah. Hasil pengkajian didapatkan keluarga mengatakan panas tinggi sejak 4 hari, tampak
gelisah, kondisi umum tampak lemah, wajah dan telapak tangan pucat, konjunktiva anemis.TD
80/60 mmHg, frekuensi nadi 102x/menit, frekuensi napas 24 x/menit, suhu 39,4oC. Hb 10 Ht 40,
trombosit 25.000. Apa evaluasi keperawatan prioritas pada kasus tersebut? a. syok tidak terjadi
b. kesadaran normal c. nilai labortorium normal

366

d. perdarahan berhenti e. suhu normal 62. Seorang perawat melakukan pengkajian pada pasien
yang mengeluh adanya penurunan sensasi di kaki, pasien mengatakan kadang merasa kebas.
Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat peningkatan gula darah sejak 5 tahun yang lalu.
Apakah pendidikan kesehatan prioritas pada kasus tersebut tersebut? a. Menggunakan alas kaki
setiap saat b. Mencuci kaki setiap mau tidur c. Jaga kelembaban kaki d. Ikuti senam diabetes di
puskemas e. Menggunakan kain yang menyerap keringat 63. Seorang laki-laki berusia 50 tahun
tinggi badan 165 cm, berapakah berat badan ideal yang seharusnya ? a. 48.5 Kilogram b. 53.5
Kilogram c. 50.5 Kilogram d. 58.5 Kilogram e. 60.0 Kilogram 64. Seorang perempuan berusia 40
tahun dirawat di ruang penyakit dalam dengan kemoterapi. Hasil pengkajian pasien mengatakan
setelah kemoterapi suka mual dan muntah beberapa hari, napsu makan menurun, nyeri kepala,
tubuh terasa lemah dan lelah. Apakah evaluasi keperawatan utama pada kasus tersebut? a.
berat badan tidak turun b. aktivitas sehari-hari tidak dibantu c. bisa menjelaskan makanan
pantangan d. bisa mempraktekan cara mengurangi mual e. pasien tahu cara memodifikasi pola
dietnya 65. Seorang pasien laki-laki 50 tahun korban kecelakaan lalulintas diantar ke unit gawat
darurat dalam kondisi tidak sadar. Hasil pengkajian didapatkan terdapat luka luka terbuka di dahi
dan wajah disertai keluarnya darah dari hidung dan telinga, tampak memar pada bagian
abdomen, distensi abdomen (+), fraktur terbuka ½ cruris dextra, akral dingin. TD 90/50 mmHg,
frekuensi napas 25x/menit, frekuensi nadi 110 x/menit. Apakah label triase pada kasus tersebut?
a. hitam b. merah c. orange d. kuning e. hijau 66. Seorang laki-laki berusia 35 tahun, diantar ke
Instalasi Gawat Darurat dalam keadaan tidak sadar. Hasil pengkajian didapatkan pasien korban
kecelakaan lalu lintas, tidak sadar, grugling, echimosis dibelakang telinga, rinorea, orthorea, dahi
kiri memar dan odema, pada daerah tulang kepala belakang (occipital) terdapat luka dengan
lebar 4 cm. TD 80/60mmHg, frekuensi nadi 60x/menit, frekuensi napas, 21x/menit. Apakah
tindakan prioritas pada kasus tersebut? a. suction b. jaw trust

367

c. monitor kesadaran d. pemberian oksigen e. menghentikan perdarahan 67. Seorang laki-laki


berusia 30 tahun, datang di UGD dengan luka tusuk pada bagian dada sebelah kanan, pasien
nampak kesulitan bernapas, terdapat tarikan otot interkostalis, terdapat hembusan udara dari
luka bekas tusukan, dipalpasi terdapat deviasi ke arah kiri dari trachea. Apakah tindakan prioritas
pada kasus tersebut? a. Memasang balutan kasa 3 sisi b. Menutup rapat luka dengan kasa
lembab c. Membiarkan luka tetap terbuka d. Melakukan penjahitan pada luka e. Mengompres
luka dengan NaCl 0,9% 68. Seorang perawat sedang mengendarai kendaraannya menuju rumah
sakit tempat kerjanya, tiba – tiba ada seorang laki-laki berusia 25 tahun yang mengalami
kecelakaan motor dan terlempar sejauh 3 meter tanpa menggunakan helm. Apakah tindakan
prioritas pada kasus tersebut? a. Amankan diri b. Amankan lingkungan c. Amankan jalan
napas d. Memindahkan pasien ke tempat aman oleh 4 orang e. Menghubungi rumah sakit untuk
meminta ambulance 69. Penentuan jumlah insulin yang disesuaikan dengan kadar gula darah
dinamakan a. penetapan dosis b. sliding scale c. oplosan d. dosis tunggal e. dosis percobaan
70. Ictus kordis berada pada sela iga ke a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 71. Selah memasang V2 maka
selanjutnya adalah memasang …. a. V1 b. V3 c. V4 d. V5 e. V6 72. Lebar 1 kotak kecil adalah …
detik a. 0,02 b. 0,04 c. 0,05 d. 0,5 e. 1

368
73. Jika kecepatan EKG adalah normal, maka berapa jumlah kotak kecil dalam waktu 1 menit? a.
600 b. 750 c. 1000 d. 1500 e. 2000 74. Depolarisasi atrium akan muncul gelombang a. P b. Q c.
R d. S e. T 75. Lebar gelombang P normal adalah … kotak kecil a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 76.
Kriteria irama sinus, kecuali a. irama regular b. frekuensi 60 – 100 x/menit c. Gelobang P diikuti
komplek QRS d. Gelombang QRS normal <0,10 detik e. PR interval normal 0,12 – 0,20 detik
77. Pada pemasangan OPA, pemutaran dilakukan dalam berapa derajat? a. 45 b. 90 c. 120 d.
160 e. 180 78. Dimanakah terlihat kelainannya?

a. posterior b. anterior c. inferior

369

d. lateral e. septal 79. Seorang laki-laki berusia 23 tahun korban tabrak lari, di rawat ruang unit
gawat darurat tiba-tiba mengalami henti napas dan henti jantung. Perawat langsung melakukan
tindakan resusitasi jantung paru (RJP) selama 2 menit. Berapakah kecepatan kompresi yang
harus dilakukan? a. 30- kali per menit b. 30-40 kali per menit c. 60-100 kali per menit d. 100-120
kali per menit e. 120-140 kali per menit 80. Jika saturasi oksigen 93%. Apakah alat yang
dipergunakan untuk memberikan oksigen pada kasus tersebut? a. Kanule b. Rebreathing mask
c. Non rebreathing mask d. Venturi mask e. Face mask 81. Seorang wanita berusia 25 tahun
dirawat di ruang tenang Rumah Sakit Jiwa (RSJ) sejak 3 hari yang lalu. Saat dikaji perawat,
pasien mau menjawab pertanyaan perawat walaupun singkat, pasien mengatakan bahwa dirinya
berbeda dengan orang lain. Dirinya hanyalah orang kampung yang bodoh dan miskin. Apakah
diagnosa keperawatan utama dari kasus di atas? a. Waham b. Halusianasi c. Isolasi sosial d.
Resiko bunuh diri e. Harga diri rendah 82. Seorang perawat perempuan berusia 20 tahun sedang
melakukan asuhan kepada pasien di Ruang Bedah. Sambil wawancara dengan pasien, tampak
perawat menyilangkan kaki dan asyik menggunakan telepon genggamnya.Pertanyaan
soalApakah aspek yang harus dikembangkan oleh perawat pada kasus di atas? a. Menghadirkan
diri secara terapeutik b. Komunikasi verbal dannon verbal c. Dimnensi Tindakan d. Mendengar
aktif e. Dimensi respon 83. Seorang wanita berusia 20 tahun dirawat diruang tenang rumah sakit
jiwa, klien tampak bicara dan senyum sendiri, keluarga mengatakan pasien menjadi seperti itu
setelah dikeluarkan dari tempat kerjanya, sehingga setelah dikeluarkan dari tempak kerjanya ia
banyak melamun dan jarang keluar rumah. Manakah prinsif tindakan untuk mengatasi masalah
tersebut? a. Fokus pada gejala b. Membantah isi halusinasi c. Mendukung isi halusinasi d.
Identifikasi stressor waham
370

e. Identifikasi isi waham 84. Seorang pasien trauma kepala karena kecelakaan, koma, dirawat di
Intensive Care Unit, setelah mengetahui hasil pemeriksaan dari tim dokter dan hasil laboratorium
pasien harus segera dioperasi. Setelah mendapatkan penjelasan dari dokter, keluarga menolak
dengan alasan bahwa kemungkinan ada gejala sisa. Akhirnya perawat dan tim menerima
keputusan pasien. Apakah konsep etik keperawatan yang sesuai dengan tindakan perawat dan
tim? a. Justice b. Freedom c. Autonomy d. Nonmaleficence e. Benefiecence 85. Pasien 34 tahun,
direncanakan akan diberikan 4000 ml cairan dalam 24 jam. Berapa tetes permenit cairan yang
diberikan pada kasus tersebut? a. 54 b. 56 c. 58 d. 60 e. 62 86. Seorang perempuan 40 tahun di
rawat di ruang penyakit bedah dengan cancer stadium lanjut. Hasil pengkajian kesadaran
menurun, gelisah, tangan dan kali dipasang restraint, terapi obat penurun rasa sakit diberikan per
infus, pasien berupaya mencabut infus. TD 90/70mmHg, frekuensi nadi 110 xmenit, frekuensi
napas 27x/menit, suhu 37.5oC. Apakah tindakan keperawatan pada kasus tersebut? a. Pantau
kesadaran b. Pantau tanda vital c. Berikan palliative care d. Libatkan keluarga dalam perawatan
e. Pindahkan ke ruang rawat intensive 87. Berat jenis urine normal adalah a. 1.006-1.020 b.
1.006-1.022 c. 1.006-1.024 d. 1.006-1.026 e. 1.006-1.028 88. Arah dalam meluruskan lobang
telinga dewasa adalah a. Jam 6 b. Jam 7 c. Jam 8 d. Jam 9 e. Jam 10 89. Seorang perempuan
berusia 28 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan keluhan bab encer sejak seminggu
yang lalu. Hasil pengkajian: suami pasien meninggal 3 bulan yang lalu karena HIV, pasien takut
akan anaknya menderita penyakit yang sama.Manakah cara berkomunikasi yang baik pada
pasien tersebut?

371

a. Ibu, anak ibu tidak akan apa-apa b. Ibu, kita akan coba memeriksakan anak ibu c. Ibu, yang
tenang semua sudah jadi takdir yang maha kuasa d. Ibu, coba bawa anaknya ke dokter e. Ibu,
yang sabar 90. Terjadi kasus baru Filariasis di Desa X sebanyak 2 orang, seluruh warga desa
telah diberikan obat anti filaria. Apakah tujuan prevensi sekunder dari tindakan pemberian obat
yang dilakukan oleh perawat kepada seluruh warga? a. Mengobati seluruh warga karena tertular
b. Mencegah supaya tidak terjadi penularan c. Mengobati supaya tidak terjadi kecacatan d.
Mengobati supaya tidak terjadi pembengkakan e. Supaya pengobatan terhadap penderita lebih
efektif

91. Angka kejadian gizi buruk tahun 2018 di Dinas Kesehatan X. 6%, berdasarkan hasil survey
di Desa Y. ditemukan angka gizi buruk 10%, dalam 3 bulan terakhir 80% balita pernah
mengalami diare. Keadaan lingkungan kotor, kebiasaan anak balita bermain di tanah. Apa
masalah keperawatan yang paling tepat untuk kasus diatas ? a. Tingginya kejadian diare di Desa
Y. b. Tingginya kejadian gizi buruk di Desa Y. c. Rendahnya sanitasi lingkungan di Desa Y. d.
Resiko meningkatnya kasus gizi buruk di Desa Y. e. Tingginya angka kejadian gizi buruk di Dinas
Kesehatan X. 92. Telah terjadi bencana Tsunami di wilayah pantai selatan jawa. Anda sebagai
perawat datang ke tempat kejadian pada awal minggu ketiga dan telah lapor ke satkorlak.
Berdasarkan hasil observasi anda, terdapat korban luka-luka yang telah dirawat di tenda
perawatan. Tampak anak-anak yang sedang termenung tanpa aktifitas, terlihat ada beban yang
mendalam diwajah mereka. Apa tindakan keperawatan prioritas untuk mengatasi masalah
tersebut? a. Melakukan evakuasi korban dari tenda perawatan ke rumah sakit terdekat b.
Melakukan perawatan terhadap korban luka di tenda perawatan c. Melakukan terapi bermain
bagi anak-anak korban tsunami d. Melakukan pencarian korban yang belum teridentifikasi e.
Mendirikan tenda untuk melakukan perawatan terhadap korban. 93. Terdapat 1 orang kasus
campak di Desa Y, Puskesmas memberikan immunisasi Campak pada seluruh Balita di Wilayah
kerjanya. Apakah tujuan dari tindakan immunisasi tersebut? a. Health promotion b. General
protection c. Specific protection d. Early diagnosis e. Prompt treatment 94. Seorang laki-laki 20
tahun dirawat di ruang trauma akibat kecelakaan. Hasil pengkajian didapatkan GCS 8, sudah
terpasang ETT, terapi oksigen dengan non rebreathing mask 8 liter per menit, terdapat tanda-
tanda frakture dasar tengkorak.

372

Pasien direncanakan akan dilakukan pemeriksaan CT Scan bagian leher.Berapa orang yang
diperlukan untuk memindahkan pasien tersebut? a. 2 b. 3 c. 4 d. 5 e. 6 95. Seorang laki-laki 55
tahun dirawat diruang bedah dengan keluhan patah tulang terbuka paha kanan satu hari yang
lalu. Hasil pengkajian pasien tampak meringis jika menggerakan kakinya, terpasang bidai, pasien
direncanakan untuk dilakukan operasi ORIF, aktivitas dibantu oleh keluarga. TD 130/80mmHg,
frekuensi nadi 80x/menit, frekuensi napas 18x/menit, suhu 37,4C. Apakah tindakan keperawatan
pada pasien tersebut? a. Cek Hb b. Kaji nyeri c. Pasang infus d. Merawat luka e. Membantu
aktivitas 96. Seorang laki-laki 30 tahun mengalami trauma kepala dirawat di ruang penyakit
syaraf. Dari hasil pengajian pasien diketahui mengalami gangguan perfusi cerebral.Apakah
posisi yang tepat untuk pasien tersebut? a. Head up b. Fowler c. Sim d. Miring e. Tundenbreg 97.
Mengurangi berat badan 10kg dapat menurunkan tekanan darah sebesar … mmHg? a. 5 – 10 b.
5 – 15 c. 5 – 20 d. 5 – 25 e. 5 – 30 98. Nama lain dari Riboflavin a. Vit A b. Vit B1 c. Vit B2 d.
Vit B 7 e. Vit 9 99. Seorang laki-laki berusia 45 tahun datang ke poli klinik penyakit dalam dengan
keluhan utama luka pada tumit. Lama luka kurang lebih 2 bulan. Klien menyatakan memiliki
riwayat penyakit diabetes mellitus sudah 10 tahun. Apakah pengkajian selanjutnya yang harus
dilakukan oleh perawat? a. Kaji tipe DM b. Kaji kondisi luka c. Kaji penyebab luka

373

d. Kaji lamanya menderita DM e. Kaji terapi DM yang didapat 100. Seorang perempuan berusia
21 tahun dirawat di ruang Bedah dengan post operasi amputasi ibu jari kaki kiri. Hasil pengkajian
didapatkan pasien merasa sedih kehilangan salah satu ibu jari dan malu tidak bisa pakai sepatu
terbuka nanti. Apakah masalah keperawatan pada kasus tersebut? a. Kehilangan dan berduka
b. Ansietas c. Ketidakberdayaan d. Gangguan citra tubuh e. Berduka disfungsional

374

Kunci Jawaban dan Pembahasan Singkat

1. E, SO2 60-80% medapatkan aliran oksigen sebanyak 8-12 liter dengan menggunakan
rebreathing mask 2. E, Aliran oksigen untuk simple mask maksimal adalah 8 liter 3. B,
pemberian oksigen pada pasien dengan PPOM adalah 2 liter per menit, karena pemberian lebih
banyak menyebabkan keracunan pada pasien 4. B, Vesikuler : suara napas vesikuler terdengar
di semua lapang paru yang normal, bersifat halus, nada rendah, inspirasi lebih panjang dari
ekspiasi. 5. A, Borborigmi adalah bunyi yang ditimbulkan akibat udara yang melalui usus. Pada
umumnya borborigmi muncul saat sedang lapar, namun sering juga didengar sesudah makan. 6.
E, gallop, yakni ketika bunyi jantung menyerupai bunyi derap langkah kuda, kerap berkaitan
dengan kondisi gagal jantung. 7. A, Ad libitum artinya Sesukanya 8. B, Duante Ceonam artinya
selagi makan 9. C, Sefotaksim merupakan obat golongan sefalosforin generasi ke 3 10. E,
bentuk sediaan obat tiamfenikol terbesar adalah 500mg 11. E, Asiklovir tablet bentuk sediaan
obanya adalah 400 mg 12. B, Yang termasuk anti diuretic kuat adalah furosemide Diuretik 1)
Diuretik tiazid: HCT, klortalidon, indapamid. 2) Diuretik kuat (loop): Furosemid, bumetanid,
torsemid. 3) Diuretik hemat kalium: amilorid, spironolakton 13. B, SA Node Pacemaker adalah
alat pacu detak jantung dan langsung mengontrol detak jantung 14. C, Ibupropen Obat yang
termasuk golongan analgetik, antipiretik dan antiinflamasi adalah: a. Analgetik narkotik: kodein,
fentanil, morfin, sulfentanil, (tramadol*). b. Analgetik antipiretik: asetosal, parasetamol,
metampiron. c. Analgetik antiinflamasi (non steroid): ibuprofen, indometasin, asam mefenamat,
fenilbutazon, piroksikam, meloksikan. d. Antipirai (antigout): alopurinol, piroksikam, kolkisin,
sulfipirazon, probenesid 15. D, Salah satu neurotransmiter penghambat yang berpengaruh
terhadap kejadian parkinson adalah dopamin. Sehingga untuk pengobatannya digunakan zat
yang yang membantu meningkatkan kadar dopamin di SSP. Obat yang digunakan adalah
levodopa, selegilin, trihekaifenidil, bromokriptin. 16. D, tubuh mendapatkan provitamin D, dan
harus dirubah dengan bantuan sinar matahari 17. C, Pada anak, menghisap lendir dengan
menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan sambil memutar dilakukan dalam waktu 5 detik
18. D, Pada anak, menghisap lendir dengan menutup lubang kanul, menarik keluar perlahan
sambil memutar dilakukan dalam waktu 10 detik

375

19. B, 120 ml rumus cara mencari jumlah air dari hasil metabolisme untuk 10 tahun
6-7/kgBB/24jam 6 x 20 120 ml 20. C, 375 ml usia 5 tahun bb 15 rumus (30-umur) x BB 25 x 15
375 ml 21. C, Atelektasis berasal dari bahasa Yunani yaitu ateles dan ekstasis yang berarti
pengembangan yang tidak sempurna 22. B, untuk pengeluaran cairan dilakukan pada
intercostals 7-8-9 mid aksilaris line/dorsal axillar line 23. D, Tahapan perkembangan keluarga
dengan anak prasekolah dimulai sejak anak berusia 30 Bulan 24. E, Berdsarkan KATZ index
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian, ke kamar kecil dan 1 fungsi tambahan,
maka masuk pada kategori E 25. D, physical distancing adalah kegiatan untuk menjaga jarak
saat interaksi social 26. C, komunikasi searah terjadi pada penerapan kepemimpinan otoriter
27. B, Metode MPKP yang berorientasi pada hasil adalah kasus. Metode kasus adalah
pengorganisasian pelayanan atau asuhan keperawatan untuk satu atau beberapa klien oleh satu
orang perawat pada saat bertugas atau jaga selama periode waktu tertentu sampai klien pulang.
28. B, Agen Perubahan (Agent of Change) adalah individu atau seseorang yang bertugas
mempengaruhi target / sasaran perubahan agar mereka mengambil keputusan sesuai dengan
arah yang dikehendakinya 29. C, Kendali, sering juga disebut Pengawasan, Controlling atau,
sering juga disebut pengendalian adalah satu diantara beberapa fungsi manajemen berupa
mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi atau solusi alternative sehingga apa yang
dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan tujuan yang telah digariskan
semula. 30. C, Confidentiality: Inti utama aspek pivacy atau confidentiality adalah usaha untuk
menjaga informasi dari orang yang tidak berhak mengakses 31. A, dengan skala 6 maka
masalah utamanya adalah nyeri 32. B, CD4+ kurang dari 200 sel/MCL mengindikasikan adanya
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) dan risiko tinggi terkena infeksi oportunistik. 33. D,
Sel T atau limfosit T adalah kelompok sel darah putih yang memainkan peran utama pada
kekebalan seluler. Sel T mampu membedakan jenis patogen dengan kemampuan berevolusi
sepanjang waktu demi peningkatan kekebalan setiap kali tubuh terpapar patogen. 34. B,
Ensefalopati yang berkaitan dengan HIV. Gangguan medis ini menyerang otak seiring
berjalannya usia, dan sering menyerang individu yang memilki jumlah CD4 kurang dari 100.

376

35. D, Toksoplasmosis, yaitu infeksi parasit yang juga umum menyerang orang-orang dengan
CD4 di bawah 200 36. B, epistaksis sering terjadi pada DHF grade ke II 1. Derajat I Demam
disertai gejala klinis lain, tanpa perdarahan spontan, , trombositopenia dan hemokonsentrasi. 2.
Derajat II Derajat I dan disertai pula perdarahan spontan pada kulit atau tempat lain. 3. Derajat
III Ditemukan kegagalan sirkulasi, yaitu nadi cepat dan lemah, tekanan darah rendah (hipotensi),
gelisah, cyanosis sekitar mulut, hidung dan jari (tanda- tanda dini renjatan). 4. Renjatan berat
(DSS) dengan nadi tak teraba dan tekanan darah tak dapat diukur 37. C, Pada kasus DBD,
terjadinya peningkatan nilai hematocrit (hemokonsentrasi) dikarenakan oleh penurunan kadar
plasma darah akibat kebocoran vaskuler. 38. C, Derajat luka bakar 2B adalah ketika luka bakar
mengenai lapisan dermis yang lebih dalam. Tanda luka bakar 2B adalah sebagai berikut ini:
Muncul lepuhan Warna luka lebih pucat Tidak terlalu menimbulkan rasa sakit ketika disentuh
Bisa meninggalkan bekas ketika sembuh. 39. C, Denyut Jantung Janin mulai terdengar dan
menjadi tanda past kehamilan yaitu pada usia 17 minggu 40. C, Kehamilan ektopik adalah
kelainan implantasi dari pembuahan sel telur. Sel telur yang telah dibuahi oleh sperma secara
alami seharusnya akan menempel pada dinding rahim. 41. C, gerakan janin merupakan tanda
pasti kehamilan 42. B, rupture perineum derajat 2 Pada ruptur perineum tingkat 2, bagian yang
robek adalah kulit dan otot-otot perineum di bagian dalam vagina. Kondisi ini perlu ditangani
dengan jahitan dan membutuhkan waktu sekitar beberapa minggu untuk sembuh 43. C, kala 2
primi para rata-rata 12 jam 44. C, Fase laten: pembukaan sampai mencapai 3 cm, berlangsung
sekitar delapan jam. Fase aktif: pembukaan dari 3 cm sampai lengkap (+ 10 cm), berlangsung
sekitar enam jam. 45. C, Plasenta merupakan organ penting bagi janin, karena sebagai alat
pertukaran zat antara ibu dan bayi atau sebaliknya. Plasenta berbentuk bundar atau hampir
bundar dengan diameter 15-20 cm dan tebal ± 2,5 cm, berat rata-rata 500 gram. Umumnya
plasenta terbentuk lengkap pada kehamilan kurang dari 16 minggu dengan ruang amnion telah
mengisi seluruh kavum uteri. 46. D, 16 buah Plasenta mempunyai dua permukaan, yaitu
permukaan fetal dan maternal. Permukaan fetal adalah permukaan yang menghadap ke janin,
warnanya keputihputihan dan licin. Hal ini disebabkan karena permukaan fetal tertutup oleh
amnion, di bawah nampak pembuluh-pembuluh darah. Permukaan maternal adalah permukaan
yang menghadap dinding rahim, berwarna merah dan terbagi oleh celah

377

celah yang berasal dari jaringan ibu. Jumlah celah pada plasenta dibagi menjadi 1620 kotiledon
47. B, Lama waktu fase aktif deselerasi adalah 2 jam Fase akselerasi (sekitar 2 jam),
pembukaan 3 cm sampai 4 cm. Fase dilatasi maksimal (sekitar 2 jam), pembukaan 4 cm sampai
9 cm Fase deselerasi (sekitar 2 jam), pembukaan 9 cm sampai lengkap (+ 10 cm) 48. C, Ketuban
pecah buatan (juga dikenal sebagai amniotomi) adalah tindakan untuk membuka selaput amnion
dengan jalan membuat robekan kecil yang kemudian akan melebar secara spontan akibat gaya
berat cairan dan adanya tekanan di dalam rongga amnion. 49. B, Permainan dramatik adalah
suatu bentuk permainan yang dilakukan secara berpura-pura. Permainan dengan aturan (formal
play). Permainan dengan aturan adalah suatu bentuk permainan yang dilakukan oleh anak
dengan memiliki aturanaturan tertentu yang harus dipatuhi oleh anak yang memainkannya 50. E,
Parallel Play (bermain parallel) merupakan suatu kegiatan bermain yang dilakukan secara
kelompok dengan alat permainan yang sama, tetapi masing masing anak bermain sendiri. 51. A,
Dalam riset ini ditemukan, permainan ciluk ba cocok untuk anak usia lebih dari 6 52. B, nilainya
adalah 2 yaitu bayi menangis lemah dan pernapasan tidak teratur 53. B, pencegahan sekunder
adalah pengobatan dini 54. C, masalahnya adalah pola napas, sehingga evaluasinya adalah
saturasi normal 55. C, pasien menolak maka autonomy dan pemasangan WSD adalah
beneficience 56. D, pemantauan 2 jam post partum bertujuan untuk mencegah terjadinya
perdarahan 57. C, pemebrian oksitosis dapat meningkatkan kontraksi dan menghentikan resiko
perdarahan 58. E, pemberian kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan resiko pertumbuhan
tumor 59. C, nilai lebih dari 50% dinamakan kardiomegali 60. C, fase psikotik pada halusinasi
merupakan fase ke III fase I adalah confortating, non psikotik fase II adalah complementing, non
psikotik fase III adalah controlling, psikotik fase IV adalah conquering panic 61. A, syok tidak
terjadi, pasien sudah mengalami perpindahan cairan yang di tandai dengan hematokrit tinggi 62.
A, kaki kebas sering menjadi penyebab pasien tidak merasakan saat menginjak benda tajam,
sehingga adanya luka tidak diketahui 63. D, TB 165 maka berat badan idealnya adalah (TB-100)
x 0,9 = 58,5 kg 64. E, pasien dengan keoterapi sering merasakan mual muntah pos kemo,
sehingga untuk mmenuhi kebutuhan nutrisi pasien harus memodifikasi pola makannya 65. B,
pasien termasuk pda kategori merah, karena dicurigai fraktur dasar tengkorak 66. A, suction,
pasien mengalami sumbatan jalan napas yang disebabkan oleh cairan “gurgling” maka tindakan
untuk membersihkan jalan napas dilakukan dengan cara mensuction 67. A, Luka tusuk
membutuhkan penutupan luka segera yang tertutup atau perban kedap udara. Pasang perban
oklusif steril untuk menutupi luka terbuka, (misalnya menggunakan plastik wrap atau petrolatum
gauze) dengan menempelkan perekat
378

pada ketiga sisi. Tindakan ini dapat mencegah udara ruang memasuki rongga pleura tetapi udara
dapat keluar dari rongga pleura ke ruangan saat proses ekspirasi melalui tepi yang tidak ditempel
perekat. 68. A pendekatan yang digunakan adalah mengamankan diri dulu, pasien dan
lingkungan. Baru meminta pertolongan 69. B, Metode sliding scale adalah metode dimana
insulin kerja pendek digunakan dan diberikan dengan peningkatan dosis secara progresif yang
disesuaikan dengan kadar glukosa darah. 70. D, Ictus Pada orang dewasa normal yang agak
kurus, seringkali tampak dengan mudah pulsasi yang disebut ictus cordis pada sela iga V, linea
medioclavicularis kiri. Pulsasi ini letaknya sesuai dengan apeks jantung. Diameter pulsasi kira-
kira 2 cm, dengan punctum maksimum di tengah-tengah daerah tersebut. 71. C, setelah
memasang V2 maka selanjutnya adalah memasang V4, dan untuk V3 berada antara V2 dan V4
72. B, lebar kotak kecil adalah 0,04 detik 73. D, 1500 kotak kecil kecepatan normal 25 kotak
kecil per detik, sehingga untuk 60 detik adalah 1500 74. A, glombang p menunjukan depolarisasi
atrium 75. B, lebar gelombang p adalah 0,12 detik atau 3 kotak kecil 76. D, kriteria irama sinus
a. irama regular b. frekuensi 60 – 100 x/menit c. Gelobang P diikuti komplek QRS d. Gelombang
QRS normal 0,06 – 0,12 detik e. PR interval normal 0,12 – 0,20 detik 77. E, Lakukan
pemasangan dengan cara memutar 180o. akan tetapi, teknik ini tidak dilakukan pada infant
karena dapat melukai jaringan lunak di orofaring. Solusinya dapat menggunakan tongue spatel
untuk menekan lidah infant sebelum memasang OPA 78. C, terdapat kelainan di lead II, III dan
aVF berupa ST elevasi, sehingga di inferior

79. D, kecepatan kompresi pada dewasa adadalah 100 – 120 x per menit 80. B, saturasi 93%
pemberian oksigennya melalui rebreathing mask 81. E, harga diri rendah, menyatakan negative
terhadap dirinya sendiri 82. A, sikap perawat tidak terapeutik dengan cara menyilangkan kaki
depan pasien 83. B, membantah sama dengan menghardik halusinasi 84. C, pasien menolak
tindakan karena takut gejala sisa 85. B, 56 dari (jumlah cairan/500) x 7 x (24/lama pemberian) =
4000/500 x 7 x 24/24 = 56

379
86. C, pasien ca stadium lanjut maka tindakannya palliative care 87. B, berat jenis urin normal
adalah 1.006-1.022 88. E, meluruskan lubang telinga dewasa adalah kebelakang dan keatas 89.
B, lebih terapeutik dan tidak memberikan janji atau pernyataan yang tidak sesuai 90. B,
pengobatan kesemua warga untuk mencegah penularan 91. B, gizi buruk merupakan prioritas
program kemenkes 92. C, terapi bermain dapat mengurangi trauma akibat bencana 93. E,
karena ada kasus campak maka tindakannya adalah segera pengobatan dini 94. C,
memindahkan orang dengan resiko cidera dasar tengkorak adalah dengan 4 orang 95. E,
mambantu aktivitas pasien, karena perobahan posisi menyebabkan nnyeri 96. A, head up dapat
menurukan tekanan intra kranial 97. C, menurunkan berat badan akan mengurangi beban
tekanan darah yang keluar dari jantung 98. C, nama lain Riboflavin adalah vitamin B2 99. B,
mengkaji kondisi luka akan menentukan tindakan keperawatan selanj

100. D, gangguan citra tubuh karena jarinya dipotong

Anda mungkin juga menyukai