I. Latar Belakang
1.1 Latar Belakang
Program Internsip Dokter Indonesia merupakan sebuah program yang
dajalankan oleh Kementrian Kesehatan yang dimulai sejak tahun 2011.
Melalui program ini diharapkan dokter-dokter yang baru lulus dari
faklultas-fakultas kedokteran di seluruh Indonesia dapat berkontribusi
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat tertutama dalam bidang
kesehatan. Salah satu caranya adalah melalui program mini project yang
bertujuan membantu Puskesmas dalam melaksanakan program upaya
kesehatan di Puskesmas.
Puskesmas Sungai Durian merupakan satu di antara 14 puskesmas di
Kabupaten Kubu Raya. Terletak di Kecamatan sungai raya dengan wilayah
kerja ................ desa. Salah satu upaya pokok Puskesmas Sungai Durian
yang menjadi salah satu unggulan adalah program peningkatan status gizi.
Dimana terdapat TFC di Puskesmas Sungai Durian.
Salah satu instrumen yang penting untuk mendukung peningkatan
status gizi masyarakat adalah Posyandu. Posyandu bermanfaat untuk
menjaring bayi dengan kondizi gizi buruk, memantau pertumbuhan balita
dan sebagai wadah untuk pemberian edukasi rutin kepada masyarakat,
terutama ibu dengan balita mengenai masalah gizi dan masalah kesehatan
anak yang unum.
Kader Posyandu dirasa sangat vital perannya dalam penyampaian
pengetahuan mengenai gizi. Kader tidak hanya berperan dalam
mempersiapkan tempat dan alat-alat yang digunakan pada kegiatan
Posyandu. Peranan Kader dapat lebih ditingkatkan menjadi mata rantai
dalam penyampaian informasi Kesehatan dari Tenaga Kesehatan kepada
masyarakat yang tinggal di daerah sekitar posyandu.Namun agar dapat
menjadi mata rantai informasi tersebut, seorang kader harus memiliki
tingkat pengetahuan yang cukup baik mengenai masalah-masalah gizi
yang umum di masyarakat.
Vital nya peran kader juga dikarenakan oleh beberapa faktor lainnya.
Yaitu kader tinggal di tengah tengah masyarakat, sehingga lebih mudah
dalam menyampaikan iformasi kepada masyarakat dibandingkan tenaga
kesehatan yang hanya dapat mengunjungi posyandu 1 bulan sekali. Kader
juga dapat lebih efektif menyampaikan informasi mengenai masalah gizi
dan dalam bahasa sehari-hari masyarakat sehingga lebih mudah dimengerti
oleh masyarakat.
Fungsi edukasi ini diupayakan agar dapat dimaksimalkan melalui
program mini project ini. Di daerah kerja Puskesmas Sungai Durian,
terdapat ... Posyandu dengan yang tersebar di .... desa dengan jarak anatra
... hingga .... km dari lokasi Puskesmas. kegiatan Posyandu dilakukan tiap
bulan dihadiri oleh seorang tenaga kesehatan (nakes) dari Puskesmas yang
bertugas sebagai pembina posyandu , dibantu oleh bidan atau perawat di
Puskesmas Pembantu atau Pos Kesehatan Desa di daerah tersebut, kader
Posyandu dan masyarakat yang akan melakukan penimbangan.
1.3 Tujuan
Memberi contoh penggunaan instrumen tersebut kepada kader dan
nakes pembina posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Durian.
1.4 Manfaat
Instrumen dapat digunakan untuk menambah pengetahuan kader
mengenai masalah gizi yang umum terjadi.
Dapat tercapai standarisasi tingkat pengetahuan kader di semua posyandu
di wilayah kerja puskesmas sungai durian
Pedoman dapat digunakan sebagai panduan bagi kader tentang kapan
menganjurkan masyarakat ke petugas kesehatan.
II. Tinjauan Pustaka
2.1. Pengertian Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber
Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi.
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya
mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi
perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan
kesejahteraan sosial.
UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat, yang dibentuk atas
dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk dan bersama
masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, lintas sektor dan
lembaga terkait lainnya.
Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya fasilitasi yang bersifat
non instruktif, guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
masyarakat, agar mampu mengidentifikasi masalah yang dihadapi, potensi
yang dimiliki, merencanakan dan melakukan pemecahannya dengan
memanfaatkan potensi setempat.
Pemberdayaan masyarakat di bidang kesehatan adalah proses
pemberian informasi kepada individu, keluarga atau kelompok (klien)
secara terus menerus dan berkesinambungan mengikuti perkembangan
klien, serta proses membantu klien, agar klien tersebut berubah dari tidak
tahu menjadi tahu atau sadar (aspek pengetahuan atau knowledge), dari
tahu menjadi mau (aspek sikap atau attitude), dan dari mau menjadi
mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek tindakan atau
practice).
Pelayanan kesehatan dasar di Posyandu adalah pelayanan kesehatan
yang mencakup sekurang-kurangnya 5 (lima) kegiatan, yakni Kesehatan
Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), imunisasi, gizi, dan
penanggulangan diare.
IV. Hasil
V. Diskusi
Kuesioner untuk
mengetahui
masalah utama
Memberi
penyuluhan sesuai
masalah gizi utama
Kuesioner untuk
mengetahui peningkatan
pengetahuan mengenai
masalah utama