MAKALAH
Disusun oleh:
Salsabela Fithri, S. Ked (G1A219033)
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Permasalahan dalam Pelaksanaan Pelayanan Posyandu Di Wilayah
Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019”, disusun sebagai
salah satu tugas Koas Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada dr. Emildan Pasai
selaku Kepala Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dan Kasubag TU, yang telah
memberikan informasi dan data dalam penyusunan tugas ini. Penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh petugas
Puskesmas Putri Ayu, kader-kader posyandu, dan ibu-ibu yang telah
berpartisipasi menjadi narasumber dalam penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis
2. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan
mutu pelayanan Posyandu di puskesmas, sehingga Posyandu dapat berjalan dan
berkembang secara optimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, serta
mampu berpartisipasi secara aktif bersama dengan Puskesmas dan lintas sektor
yang terkait dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Posyandu yaitu Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi.2,3
2.1.2 Tujuan
1. Tujuan umum 1
2. Tujuan khusus 1
a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
d. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
e. Sebagai wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera
2.1.3 Sasaran
2.1.4 Fungsi
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita
(AKABA).
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.1
2.1.5 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI, AKB dan AKABA.
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat
a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI,
AKB dan AKABA.
3. Bagi Puskesmas
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi Sektor Lain
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait
dengan upaya penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi
setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing
sektor.1
2.1.6 Lokasi
Pengelola Organisasi
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya
terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Kriteria
pengelola Posyandu antara lain :
a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat
setempat
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.2
Kader Posyandu
Kader Posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota masyarakat
yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
Posyandu. Kader Posyandu menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela. Kriteria kader Posyandu antara lain sebagai berikut 2:
a. Berasal dari anggota masyarakat setempat
b. Dapat membaca dan menulis huruf latin
c. Berminat dan bersedia menjadi kader
d. Bersedia bekerja secara sukarela
e. Memiliki kemampuan dan waktu luang2
A. Kegiatan Utama
Kegiatan utama Posyandu sekurang-kurangnya mencakup lima kegiatan,
yakni:
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
a. Ibu hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan
kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan
pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid.
Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi
fundus/usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan
Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari
lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan Kelompok Ibu Hamil antara
lain:
a) Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan,
persiapan menyusui, KB, dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil
b. Ibu nifas dan menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui
mencakup:
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan
kebersihan jalan lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tingggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
c. Bayi dan anak balita
Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan,
anak balita sebaiknya tidak digending melainkan dilepas bermain
sesama balita dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan
kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai
dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan
Posyandu untuk balita mencakup:
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.2
2. Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Posyandu yang dapat
diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil
ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB,
Dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang
menunjang dilakukan pemasangan IUD.2
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.2
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah
bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi
penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian
sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan
pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal
di daerah gondok endemic. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada
kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.2
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penanggulangan diare
di Posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula
garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian Oralit
yang disediakan.2
B. Kegiatan pengembangan/tambahan
Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu
dengan kegiatan baru, di samping 5 kegiatan utama yang telah ditetapkan.
Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, dan berbagai program pembangunan
masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama
Posyandu Plus.2
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama
telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta
tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus
mendapat dukungan dari seluruh masyarakat. Beberapa kegiatan tambahan
Posyandu yangtelah diselenggarakan antara lain:
Bina Keluarga Balita (BKB)
Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB), misalnya ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio, campak, dan
tetanus neonatorum
Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB –
PLP)
Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan
perkarangan melalui tanaman obat keluarga (TOGA)
Desa siaga
Pos Malaria Desa (Posmaldes)
Kegiatan ekonomi produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam
Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas)2
MEJA V MEJA IV
Pelayanan dan konseling Penyuluhan KIA termasuk
kesehatan dan gizi oleh petugas tumbuh kembang anak
kesehatan menggunakan buku KIA
Imunisasi Penyuluhan gizi termasuk
KIA-KB termasuk stimulasi, pemberian kapsul vitamin
deteksi dan intervensi dini A, tablet tambah darah dan
tumbuh kembang balita PMT (pemberian Makanan
Gizi termasuk penanggulangan Tambahan)
gizi kurang dan buruk serta Merujuk balita ke meja V
penyakit pada balita
Kader keluarga,
Petugas kesehatan masyarakat
b. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di Posyandu satu
kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan
Puskesmas tidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk Posyandu yang buka
lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas Puskesmas pada hari buka
Posyandu antara lain sebagai berikut:
1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana di
langkah 5 (lima). Sesuai dengan kehadiran wajib petugas Puskesmas,
pelayanan kesehatan dan KB oleh petugas Puskesmas hanya
diselenggarakan satu kali sebulan. Dengan perkataan lain jika hari buka
Posyandu lebih dari satu kali dalam sebulan, pelayanan tersebut
diselenggarakan hanya oleh kader Posyandu sesuai dengan
kewenangannya.
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling kesehatan, KB dan gizi
kepada pengunjung Posyandu dan masyarakat luas
4. Menganalisa hasil kegiatan Posyandu, melaporkan hasilnya kepada
Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya
perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu.
5. Melakukan deteksi dini tanda bahaya umum terhadap Ibu Hamil, bayi dan
anak balita serta melakukan rujukan ke Puskesmas apabila dibutuhkan.2
7. Organisasi Kemasyarakatan/LSM
a. Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan Posyandu,
antara lain: pelayanan kesehatan masyarakat, penyuluhan,
penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi organisasi
b. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan
Posyandu
8. Swasta/Dunia Usaha
a. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk kegiatan Posyandu
b. Berperan aktif sebagai sukarelawan pelaksanaan kegiatan Posyandu2
BAB III
Anggrek II 08 (8,9,10)
Anggrek IV 17 (17)
Anggrek IX 11 (11,12)
Anggrek X 03 ( 01,02,03)
2. Murni Melati I 11 ( 7,8,9,10,11,12)
Melati IV 13 (13,14,15,16)
Melati V 06 (4,5,6,7)
Bougenvil I 01 (1,2,3,24)
Bougenvil II 11 (10,11,12)
Bougenvil IV 17 (17,25,26)
Bougenvil VIII 19
Bougenvil IX 18
Bougenvil X 23
Teratai I 01 (1,2,3,4,33)
Teratai II 40 (2,23,34,40)
Teratai IV 19 (19,20,37)
Teratai V 25 (20,25,26,36)
Legok
4. Teratai VI 01 (1,2,3,4,33)
(11 Posyandu)
Teratai VII 21 (21,22,28.32)
Teratai IX 18 (16,17,18)
Teratai X 30 (30,31)
Teratai XI 14 (14,15)
5. Selamat Bunga Tanjung 03 (1,2,3)
Raflesia 12 (11,12,13,32)
Matahari 16 (14,15,16)
Teratai 18 (17,18,19)
Anda 21 20,21,22)
Alamanda 27 (23,25,26,27)
Melati 28 (24,28,29,30)
2. Pola Pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi umumnya
sudah menerapkan sistem 5 meja namun masih ada beberapa posyandu
yang belum menerapkan sistem 5 meja dengan baik dikarenakan pada
waktu kegitan tidak semua kader datang. Informasi ini diperoleh dari
pengamatan dan wawancara dengan kader Posyandu yaitu “jika ada
bayi/balita yang datang, dilayani oleh 1 atau 2 orang kader saja, jadi
sistemnya saling membantu tidak ada tugas tersendiri”. Begitu juga
dengan petugas kesehatan, dari hasil pengamatan, petugas kesehatan ikut
serta dalam penimbangan dan pengisian KMS. 8,9,10
3. Tempat Pelayanan
Pelayanan Posyandu biasanya di rumah ketua RT, rumah kader,
rumah warga, kantor lurah, PAUD, dan sebagainya. Tempat posyandu
masih dirasa belum maksimal dari segi kapasitas dan kenyamanannya
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan Posyandu karena bayi/balita
merasa tidak nyaman dan mengajak segera pulang dan ibu-ibu menjadi
terburu-buru untuk pulang. Berdasarkan hasil pengamatan langsung ke
beberapa posyandu, beberapa posyandu memiliki fasilitas tempat duduk,
meja yang lengkap, tempat yang nyaman, dan ada beberapa posyandu yang
fasilitasnya belum lengkap, sehingga kegiatan posyandu berjalan kurang
maksimal di wilayah kerja Putri Ayu.
Hal ini di dapat langsung dari wawancara kepada ibu balita yang
membawa anaknya ke Posyandu. Kegiatan yang dilakukan posyandu
hanya pemeriksaan tumbuh kembang bayi dengan penimbangan, sehingga
ibu bayi dan balita merasa bosan, kalau bagusnya ada kegiatan seperti
lomba bayi atau balita sehat dan mendapatkan hadiah maka motivasi ibu-
ibu untuk datang ke posyandu akan meningkat.
Manusia
Material / Bahan
Orangtua tidak
Sararana dan Kader jarang melakukan
sempat
Kurangnya prasarana Kit penyuluhan diluar
membawa anak
leaflet/poster Posyandu Posyandu
ke Posyandu
tentang belum lengkap
Posyandu
Posyandu
dilaksankan
Dana yang pada jam
Dana yang terbatas terbatas kerja orgtua Kader kurang aktif
Kurangnya musyawarah
orgtua ke para kader dan
petugas
Kurangnya
kunjungan
masyarakat ke
posyandu
Tempat Kursi
Kurangnya Pasien datang hanya
Posyandu sempit tempat
sistem 5 meja saat bulan vitamin A
menunggu
dan obat cacing
Kurangnya lahan tidak ada
untuk Posyandu Kurangnya
Kurangna Kurangnya
pengetahuan
perhatian kader tentang kesadaran orgtua
masyarakat pola pelayanan
untuk memantau
Kurangnya posyandu
konstribusi tumbang anak
masyarakat
Kurangnya pelatihan
pada kader
Kurangnya penyuluhan
kepada orangtua
Lingkungan Proses
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Hanya saja sedikit kendala yang dihadapi pada saat pemberian imunisasi,
pelaksanaan kegiatan Posyandu, kesadaran kader untuk aktif berkurang,
Penimbangan balita tiap bulan cakupan dibawah 70%, pola pelayanan Pola
pelayanan yang tidak teratur dan tidak menerapkan sistem 5 meja secara benar,
Jumlah pengunjung posyandu yang sedikit, tempat yang kurang nyaman, dan
kurangnya variasi dalam kegiatan Posyandu bagi Ibu balita (masyarakat).
4.2 Saran
Agar terwujudnya kegiatan pelayanan Posyandu yang optimal diharapkan :
1. Jam pelaksanaan kegiatan posyandu sebaiknya disesuaikan dengan
masyarakat sekitar.
2. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan Rt, Rw, tokoh yang
berpengaruh di tempat kegiatan posyandu.
3. Untuk pelayanan diposyandu sebaiknya melakukan sistem 5 meja.
4. Petugas dan kader posyandu diberikan pelatihan dan motivasi
5. Untuk tempat pelayanan posyandu dipilih tempat yang nyaman.
6. Hendaknya para kader selalu aktif dalam mencari dan mengajak
warga untuk datang ke posyandu.
7. Para kader yang telah dilatih harus bisa berkomunikasi yang baik
kepada warga
8. Berikan penyuluhan agar ibu- ibu rutin membawa bayi atau balitanya
ke posyandu.
9. Sesekali adakan lomba- lomba.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman umum pengelolaan posyandu.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
2. Kementrian Kesehatan RI dan Pokjanal Posyandu Pusat. Kurikulum dan
modul pelatihan kader posyandu. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI;
2012.
3. Briawan, Dodik. Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya
perbaikan gizi masyarakat. Bogor; KKP Ilmu Gizi; 2012.
4. Bidang pemberdayaan masyarakat Kota Jambi. Pedoman pengelolaan
Posyandu. Jambi: Depkes; 2009.
5. Kementerian kesehatan RI. Buku panduan kader Posyandu mneuju
keluarga sadar gizi. Jakarta: 2011.
DOKUMENTASI KEGIATAN
Kondisi Posyandu