Anda di halaman 1dari 41

PERMASALAHAN DALAM PELAKSANAAN PELAYANAN

POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS


PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN 2019

MAKALAH

PUBLIC HEALTH REPORT SESSION (PHRS) 4

Dosen Pembimbing: dr. Nuriyah, M. BioMed

Disusun oleh:
Salsabela Fithri, S. Ked (G1A219033)

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR


STASE ILMU KESEHATAN MASYARAKAT / KOMUNITAS
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat,
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Permasalahan dalam Pelaksanaan Pelayanan Posyandu Di Wilayah
Kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi Tahun 2019”, disusun sebagai
salah satu tugas Koas Ilmu Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan Universitas Jambi.
Penulis mengucapkan terima kasih khususnya kepada dr. Emildan Pasai
selaku Kepala Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi dan Kasubag TU, yang telah
memberikan informasi dan data dalam penyusunan tugas ini. Penulis juga
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh petugas
Puskesmas Putri Ayu, kader-kader posyandu, dan ibu-ibu yang telah
berpartisipasi menjadi narasumber dalam penyusunan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun dari
semua pihak sangat penulis harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua.

Jambi, Agustus 2019

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan hak asasi setiap manusia, Salah satu upaya untuk
mewujudkan tujuan bangsa Indonesia menciptakan generasi-generasi yang
cerdas adalah dengan memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik, karena
kesehatan pun menjadi tolak ukur maju atau tidaknya suatu negara. Untuk
mencapai tujuan pembangunan nasional, perlu dilakukan upaya peningkatan
kualitas penduduk sebagai sumber daya manusia dilihat dari berbagai aspek
yang salah satunya aspek kesehatan. Salah satu bentuk pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh pemerintah antara lain perluasan jangkauan imunisasi,
pemberian vitamin A, ASI ekslusif, Gizi, Kesehatan Ibu Anak, Keluarga
Berencana, dan penanggulangan diare, serta menjangkau pelayanan kesehatan
secara langsung bersentuhan dengan masyarakat yaitu melalui Posyandu.1
Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu) adalah salah satu bentuk upaya
kesehatan bersumber daya masyarakat yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk ibu,
bayi dan anak balita, guna mempercepat penurunan angka kematian ibu dan
bayi. 1
Upaya pengembangan kualitas sumber daya manusia dengan
mengoptimalkan potensi tumbuh kembang anak dapat dilaksanakan secara
merata, apabila sistem pelayanan kesehatan yang berbasis masyarakat seperti
Posyandu dapat dilakukan secara efektif dan efisien dan dapat menjangkauan
semua sasaran yang membutuhkan layanan tumbuh kembang anak, ibu hamil,
ibu menyusui, dan ibu nifas.2
Program posyandu merupakan strategi jangka panjang untuk menurunkan
angka kematian bayi infant mortality rate, angka kelahiran bayi birth rate, dan
angka kematian ibu maternal mortality rate turunnya Infant mortality rate,
birth rate, maternal mortality rate di suatu daerah merupakan standart
keberhasilan pelaksanaan program terpadu di suatu wilayah tersebut. Untuk
mempercepat penurunan angka tersebut diperlukan peran serta masyarakat
dalam mengelola dan memanfaatkan posyandu karena posyandu adalah milik
masyarakat, dilaksanakan oleh masyarakat dan ditujukan untuk kepentingan
masyarakat.4

Beberapa masalah selama pelaksanaan Posyandu masih ditemui sehingga


manfaat yang dirasakan belum begitu optimal seperti masalah dalam pelayanan
Posyandu dan memerlukan alternatif penyelesaian masalahnya. Oleh karena itu
penulis tetarik untuk menyusun makalah tentang “Permasalahan dalam
Pelaksanaan Pelayanan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota
Jambi tahun 2019”.

1.2 Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum

Untuk mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan


Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi tahun 2019.

1.2.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan Posyandu di wilayah kerja
Puskesmas Putri Ayu
2. Untuk mengetahui permasalahan dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu
di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu
3. Untuk menentukan pemecahan masalah dalam pelaksanaan pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu

1.3 Manfaat
1. Bagi Penulis

Penulis dapat memahami kegiatan pelaksanaan pelayanan Posyandu dan


masalah-masalah yang ditemui dalam pelaksanaan pelayanan Posyandu di
wilayah kerja Puskesmas

2. Bagi Puskesmas
Diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan
mutu pelayanan Posyandu di puskesmas, sehingga Posyandu dapat berjalan dan
berkembang secara optimal dalam meningkatkan kesehatan masyarakat di
wilayah kerjanya.
3. Bagi Masyarakat
Masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal, serta
mampu berpartisipasi secara aktif bersama dengan Puskesmas dan lintas sektor
yang terkait dalam meningkatkan mutu pelayanan Posyandu untuk
meningkatkan kesehatan masyarakat itu sendiri.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Posyandu


2.1.1 Pengertian

Posyandu yaitu Pos Pelayanan Terpadu yang merupakan salah satu bentuk
Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan guna memberdayakan masyarakat
dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan
kesehatan dasar/sosial dasar untuk mempercepat penurunan Angka Kematian
Ibu dan Angka Kematian Bayi.2,3

Posyandu yang terintegrasi adalah kegiatan pelayanan sosial dasar


keluarga dalam aspek pemantauan tumbuh kembang anak. Dalam
pelaksanaannya dilakukan secara koordinatif dan integrative serta saling
memperkuat antar kegiatan dan program untuk kelangsungan pelayanan di
Posyandu sesuai dengan situasi/kebutuhan lokal yang dalam kegiatannya tetap
memperhatikan aspek pemberdayaan masyarakat.3,4

Dalam posyandu terdapat pelayanan kesehatan dasar yang merupakan


pelayanan kesehatan bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian
ibu dan bayi, yang sekurang-kurangnya mencakup 5 kegiatan yaitu, KIA, KB,
Imunisasi, Gizi dan penanggulangan Diare.5

2.1.2 Tujuan

1. Tujuan umum 1

Menunjang percepatan penurunan AKI, AKB, AKABA di Indonesia


melalui upaya pemberdayaan masyarakat.1

2. Tujuan khusus 1
a. Meningkatnya peran masyarakat dalam penyelenggaraan upaya
kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB
dan AKABA.
b. Meningkatnya peran lintas sektor dalam penyelenggaraan Posyandu,
terutama berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
c. Meningkatnya cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar,
terutama yang berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
d. Meningkatkan peran serta dan kemampuan masyarakat untuk
mengembangkan kegiatan kesehatan dan KB serta kegiatan lainnya yang
menunjang untuk tercapainya masyarakat sehat sejahtera.
e. Sebagai wahana Gerakan Reproduksi Keluarga Sejahtera, Gerakan
Ketahanan keluarga dan Gerakan Ekonomi Keluarga Sejahtera

2.1.3 Sasaran

Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat/keluarga, utamanya adalah


bayi baru lahir, balita, ibu hamil, ibu menyusui, ibu nifas, PUS (pasangan usia
subur).1

2.1.4 Fungsi
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
masyarakat dalam rangka mempercepat penurunan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Anak Balita
(AKABA).
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.1

2.1.5 Manfaat
1. Bagi Masyarakat
a. Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI, AKB dan AKABA.
b. Memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak.
c. Efisiensi dalam mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan
pelayanan sosial dasar sektor lain terkait.
2. Bagi Kader, pengurus Posyandu dan tokoh masyarakat
a. Mendapatkan informasi terlebih dahulu tentang upaya kesehatan
yang terkait dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.
b. Dapat mewujudkan aktualisasi dirinya dalam membantu masyarakat
menyelesaikan masalah kesehatan terkait dengan penurunan AKI,
AKB dan AKABA.
3. Bagi Puskesmas
a. Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer dan pusat
pelayanan kesehatan masyarakat primer.
b. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat.
c. Mendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat.
4. Bagi Sektor Lain
a. Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan dan sosial dasar lainnya, terutama yang terkait
dengan upaya penurunan AKI, AKB dan AKABA sesuai kondisi
setempat.
b. Meningkatkan efisiensi melalui pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) masing-masing
sektor.1
2.1.6 Lokasi

Posyandu berlokasi disetiap desa/kelurahan. Bila diperlukan dan


memiliki kemampuan, dimungkinkan untuk didirikan di RW, dusun atau
sebutan lainnya yang sesuai. Tempat penyelenggaraan kegiatan Posyandu
sebaiknya berada pada lokasi yang mudah dijangkau oleh masyarakat.1

2.1.7 Pengorganisasian Posyandu


 Struktur Organisasi
Struktur organisasi Posyandu ditetapkan oleh musyawarah masyarakat pada
saat pembentukan Posyandu. Struktur organisasi tersebut bersifat fleksibel,
sehingga dapat dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, kondisi, permasalahan
dan kemampuan sumberdaya. Struktur organisasi minimal terdiri dari ketua,
sekretaris, dan bendahara serta kader Posyandu yang merangkap sebagai
anggota. Kemudian dari beberapa Posyandu yang ada di suatu wilayah
(desa/kelurahan atau dengan sebutan lain), selayaknya dikelola oleh suatu
Unit/Kelompok Pengelola Posyandu yang keanggotaannya dari kalangan
masyarakat setempat.
Unit Pengelola Posyandu tersebut dipimpin oleh seorang ketua, yang
dipilih dari para anggotanya. Bentuk organisasi Unit Pengelola Posyandu,
tugas dan tanggung jawab masing-masing unsur Pengelola Posyandu,
disepakati dalam Unit/Kelompok Pengelola Posyandu bersama masyarakat
setempat.2

 Pengelola Organisasi
Pengelola Posyandu dipilih dari dan oleh masyarakat pada saat
musyawarah pembentukan Posyandu. Pengurus Posyandu sekurang-kurangnya
terdiri dari seorang ketua, seorang sekretaris dan seorang bendahara. Kriteria
pengelola Posyandu antara lain :
a. Diutamakan berasal dari para dermawan dan tokoh masyarakat
setempat
b. Memiliki semangat pengabdian, berinisiatif tinggi dan mampu
memotivasi masyarakat
c. Bersedia bekerja secara sukarela bersama masyarakat.2

 Kader Posyandu
Kader Posyandu dipilih oleh pengurus Posyandu dari anggota masyarakat
yang bersedia, mampu dan memiliki waktu untuk menyelenggarakan kegiatan
Posyandu. Kader Posyandu menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara
sukarela. Kriteria kader Posyandu antara lain sebagai berikut 2:
a. Berasal dari anggota masyarakat setempat
b. Dapat membaca dan menulis huruf latin
c. Berminat dan bersedia menjadi kader
d. Bersedia bekerja secara sukarela
e. Memiliki kemampuan dan waktu luang2

2.1.8 Pembentukan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu


Pembentukan dan pemantauan kegiatan Posyandu dilakukan dengan
kegiatan sebagai berikut:
a. Pemilihan Pengurus dan Kader Posyandu Pemilihan pengurus dan kader
Posyandu dilakukan melalui pertemuan khusus dengan mengundang para
tokoh dan anggota masyarakat terpilih. Undangan dipersiapkan oleh
Puskesmas dan ditandatangani oleh Kepala Desa/Lurah. Pemilihan
dilakukan secara musyawarah mufakat sesuai dengan tata cara dan kriteria
yang berlaku.
b. Orientasi Pengurus dan Pelatihan Kader Posyandu Sebelum melaksanakan
tugasnya, kepada pengurus dan kader terpilih perlu diberikan orientasi dan
pelatihan. Orientasi ditujukan kepada pengurus Posyandu dan pelatihan
ditujukan kepada kader Posyandu yang keduanya dilaksanakan oleh
Puskesmas sesuai dengan pedoman orientasi dan pelatihan yang berlaku.
Pada waktu menyelenggarakan orientasi pengurus, sekaligus disusun
rencana kerja (Plan of Action) Posyandu yang akan dibentuk, lengkap
dengan waktu dan tempat penyelenggaraan, para pelaksana dan pembagian
tugas serta sarana dan prasarana yang diperlukan.
c. Pembentukan dan Peresmian Posyandu Pengurus dan kader yang telah
mengikuti orientasi dan pelatihan, selanjutnya mengorganisasikan diri ke
dalam wadah Posyandu. Kegiatan utama Posyandu ada 5 (lima) yakni
KIA, KB, imunisasi, gizi, dan penanggulangan diare. Jika kegiatan
tersebut ditambah sesuai dengan kesepakatan masyarakat misalnya
kesehatan lingkungan, pencegahan penyakit menular, Bina Keluarga Balita
(BKB) dan Pembinaan Anak Usia Dini (PAUD), Posyandu tersebut
disebut dengan nama ”Posyandu Terintegrasi”. Peresmian Posyandu
dilaksanakan dalam suatu acara khusus yang dihadiri oleh pimpinan
daerah, tokoh serta anggota masyarakat setempat.
d. Penyelenggaraan dan Pemantauan Kegiatan Posyandu
Setelah Posyandu resmi dibentuk, dilanjutkan dengan pelaksanaan
kegiatan Posyandu secara rutin, berpedoman pada panduan yang berlaku.
Secara berkala kegiatan Posyandu dipantau oleh Puskesmas, yang hasilnya
dipakai sebagai masukan untuk perencanaan dan pengembangan Posyandu
selanjutnya secara lintas sektoral.2

2.2 Pelayanan Posyandu


2.2.1 Kegiatan Posyandu
Kegiatan pelayanan Posyandu terdiri dari kegiatan utama dan kegiatan
pengembangan/pilihan. Secara rinci kegiatan Posyandu adalah sebagai
berikut2 :

A. Kegiatan Utama
Kegiatan utama Posyandu sekurang-kurangnya mencakup lima kegiatan,
yakni:
1. Kesehatan ibu dan anak (KIA)
a. Ibu hamil
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu hamil mencakup:
 Penimbangan berat badan dan pemberian tablet besi yang dilakukan
kader kesehatan. Jika ada petugas Puskesmas ditambah dengan
pengukuran tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid.
Bila tersedia ruang pemeriksaan, ditambah dengan pemeriksaan tinggi
fundus/usia kehamilan. Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke
Puskesmas.
 Untuk lebih meningkatkan kesehatan ibu hamil, perlu diselenggarakan
Kelompok Ibu Hamil pada setiap hari buka Posyandu atau pada hari
lain sesuai dengan kesepakatan. Kegiatan Kelompok Ibu Hamil antara
lain:
a) Penyuluhan: tanda bahaya pada ibu hamil, persiapan persalinan,
persiapan menyusui, KB, dan gizi
b) Perawatan payudara dan pemberian ASI
c) Peragaan pola makan ibu hamil
d) Peragaan perawatan bayi baru lahir
e) Senam ibu hamil
b. Ibu nifas dan menyusui
Pelayanan yang diselenggarakan untuk ibu nifas dan menyusui
mencakup:
1. Penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizi, ibu nifas, perawatan
kebersihan jalan lahir (vagina)
2. Pemberian vitamin A dan tablet besi
3. Perawatan payudara
4. Senam ibu nifas
5. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dan tersedia ruangan,
dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tingggi fundus dan pemeriksaan lochia. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
c. Bayi dan anak balita
Pelayanan Posyandu untuk balita harus dilaksanakan secara
menyenangkan dan memacu kreativitas tumbuh kembang anak. Jika
ruang pelayanan memadai, pada waktu menunggu giliran pelayanan,
anak balita sebaiknya tidak digending melainkan dilepas bermain
sesama balita dengan pengawasan orang tua di bawah bimbingan
kader. Untuk itu perlu disediakan sarana permainan yang sesuai
dengan umur balita. Adapun jenis pelayanan yang diselenggarakan
Posyandu untuk balita mencakup:
1) Penimbangan berat badan
2) Penentuan status pertumbuhan
3) Penyuluhan
4) Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan pemeriksaan
kesehatan, imunisasi dan deteksi dini tumbuh kembang. Apabila
ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.2
2. Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Posyandu yang dapat
diselenggarakan oleh kader adalah pemberian kondom dan pemberian pil
ulangan. Jika ada tenaga kesehatan Puskesmas dilakukan suntikan KB,
Dan konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang
menunjang dilakukan pemasangan IUD.2
3. Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan apabila ada
petugas Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program, baik terhadap bayi dan balita maupun terhadap ibu hamil.2
4. Gizi
Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader. Sasarannya adalah
bayi, balita, ibu hamil dan WUS. Jenis pelayanan yang diberikan meliputi
penimbangan berat badan, deteksi dini gangguan pertumbuhan,
penyuluhan gizi, pemberian PMT, pemberian vitamin A dan pemberian
sirup Fe. Khusus untuk ibu hamil dan ibu nifas ditambah dengan
pemberian tablet besi serta kapsul yodium untuk yang bertempat tinggal
di daerah gondok endemic. Apabila setelah 2 kali penimbangan tidak ada
kenaikan berat badan, segera dirujuk ke Puskesmas.2
5. Pencegahan dan penanggulangan diare
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan antara lain dengan
penyuluhan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS). Penanggulangan diare
di Posyandu dilakukan antara lain penyuluhan, pemberian larutan gula
garam yang dapat dibuat sendiri oleh masyarakat atau pemberian Oralit
yang disediakan.2
B. Kegiatan pengembangan/tambahan
Dalam keadaan tertentu masyarakat dapat menambah kegiatan Posyandu
dengan kegiatan baru, di samping 5 kegiatan utama yang telah ditetapkan.
Kegiatan baru tersebut misalnya: perbaikan kesehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, dan berbagai program pembangunan
masyarakat desa lainnya. Posyandu yang seperti ini disebut dengan nama
Posyandu Plus.2
Penambahan kegiatan baru sebaiknya dilakukan apabila 5 kegiatan utama
telah dilaksanakan dengan baik dalam arti cakupannya di atas 50%, serta
tersedia sumber daya yang mendukung. Penetapan kegiatan baru harus
mendapat dukungan dari seluruh masyarakat. Beberapa kegiatan tambahan
Posyandu yangtelah diselenggarakan antara lain:
 Bina Keluarga Balita (BKB)
 Penemuan dini dan pengamatan penyakit potensial Kejadian Luar Biasa
(KLB), misalnya ISPA, demam berdarah, gizi buruk, polio, campak, dan
tetanus neonatorum
 Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
 Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat Desa (UKGMD)
 Penyediaan air bersih dan penyehatan lingkungan pemukiman (PAB –
PLP)
 Program diversifikasi pertanian tanaman pangan dan pemanfaatan
perkarangan melalui tanaman obat keluarga (TOGA)
 Desa siaga
 Pos Malaria Desa (Posmaldes)
 Kegiatan ekonomi produktif seperti Usaha Peningkatan Pendapatan
Keluarga (UP2K), usaha simpan pinjam
 Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Tabungan Masyarakat (Tabumas)2

2.2.2 Pola Pelayanan Posyandu


a. Meja I
Mendaftar bayi atau balita dengan menuliskan nama balita pada KMS dan
secarik kertas yang diselipkan pada KMS, mendaftar ibu hamil yaitu
menuliskan nama ibu hamil pada formulir atau register ibu hamil dan wanita
usia subur
b. Meja II
Penimbangan bayi atau balita, mencatat hasil penimbangan pada secarik
kertas yang akan dipindahkan pada KMS, penimbangan ibu hamil.
c. Meja III
Pengisian KMS atau memindahkan catatan hasil penimbangan balita dari
secarik kertas ke dalam KMS anak tersebut.
d. Meja IV
Terdiri dari beberapa kegiatan yaitu :
1) Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan
berat badan yang digambarkan dalam grafik KMS kepada ibu dan anak
yang bersangkutan
2) Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data
KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang
dialami sasaran
3) Memberikan rujukan ke Puskesmas apabila diperlukan untuk balita, ibu
hamil dan menyusui dengan langkah yaitu dimana balita yang apabila
berat badannya dibawah garis merah (BGM) pada KMS 2 kali berturut-
turut berat badannya tidak naik, kelihatan sakit (lesu, kurus, busung
lapar), ibu hamil atau menyusui apabila keadaan kurus, pucat, bengkak
kaki, pusing, perdarahan, sesak nafas, gondokan, dan orang sakit
4) Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu
misalnya dalam pemberian pil tambah darah (pil besi), vitamin A, oralit.
e. Meja V
Merupakan kegiatan pelayanan sector yang biasanya dilakukan oleh petugas
kesehatan, Pusat Layanan Keluarga Berencana (PLKB), Pusat Program
Layanan (PPL). Pelayanan yang diberikan yaitu pelayanan imunisasi,
pemeriksaan kehamilan, pelayanan keluarga berencana (KB) berupa IUD dan
suntikan, pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian tablet zat Fe,
vitamin A.2

Gambar 2.1 Cara Melaksanakan Kegiatan di Posyandu


Skema Pola Pelayanan Posyandu

MEJA I Pendaftaran oleh kader Posyandu

Penimbangan dan pemantauan tumbuh


MEJA II
kembang oleh kader Posyandu
Pengisian KMS atau buku KIA
MEJA III
oleh kader

MEJA V MEJA IV
 Pelayanan dan konseling  Penyuluhan KIA termasuk
kesehatan dan gizi oleh petugas tumbuh kembang anak
kesehatan menggunakan buku KIA
 Imunisasi  Penyuluhan gizi termasuk
 KIA-KB termasuk stimulasi, pemberian kapsul vitamin
deteksi dan intervensi dini A, tablet tambah darah dan
tumbuh kembang balita PMT (pemberian Makanan
 Gizi termasuk penanggulangan Tambahan)
gizi kurang dan buruk serta  Merujuk balita ke meja V
penyakit pada balita
Kader keluarga,
Petugas kesehatan masyarakat

Gambar 2.2 Pola Pelayanan Posyandu

Gambar 2.3 Uraian setiap langkah dan para penanggung jawab


pelaksanaan posyandu1

2.2.3 Tugas dan Tanggungjawab Para Pelaksana


a. Kader
 Sebelum hari buka Posyandu, antara lain:
a) Menyebarluaskan hari buka Posyandu melalui pertemuan warga
setempat
b) Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu
c) Mempersiapkan sarana Posyandu
d) Melakukan pembagian tugas antar kader
e) Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas lainnya
f) Mempersiapkan bahan PMT penyuluhan2
 Pada hari buka Posyandu, antara lain:
a) Melaksanakan pendaftaran pengunjung Posyandu
b) Melaksanakan penimbangan balita dan ibu hamil yang berkunjung ke
Posyandu
c) Mencatat hasil penimbangan di buku KIA atau KMS dan mengisi buku
register Posyandu
d) Pengukuran LILA pada ibu hamil dan WUS
e) Melaksanakan kegiatan penyuluhan dan konseling kesehatan dan gizi
sesuai dengan hasil penimbangan serta memberikan PMT
f) Membantu petugas kesehatan memberikan pelayanan kesehatan dan KB
sesuai kewenangannya
g) Setelah pelayanan Posyandu selesai, kader bersama petugas kesehatan
melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta tindak
lanjut.2
 Di luar hari buka Posyandu, antara lain:
a) Mengadakan pemutakhiran data sasaran Posyandu: ibu hamil, ibu nifas
dan ibu menyusui serta bayi dan anak balita
b) Membuat diagram batang (balok) SKDN tentang jumlah Semua balita
yang bertempat tinggal di wilayah kerja Posyandu, jumlah balita yang
mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) atau Buku KIA, jumlah balita
yang Datang pada hari buka Posyandu dan jumlah balita yang
timbangan berat badannya Naik
c) Melakukan tindak lanjut terhadap:
1) Sasaran yang tidak datang
2) Sasaran yang memerlukan penyuluhan lanjutan
d) Memberitahukan kepada kelompok sasaran agar berkunjung ke
Posyandu saat hari buka
e) Melakukan kunjungan tatap muka ke tokoh masyarakat, dan menghadiri
pertemuan rutin kelompok masyarakat atau organisasi keagamaan.2
Gambar 2.4 Tugas-tugas Kader Posyandu
Kader posyandu merupakan pelaksana usaha perbaikan gizi keluarga yang
merupakan anggota masyarakat dan mau bekerja secara sukarela dan ikhlas,
sanggup melaksanakan kegiatan UPGK (Usaha Perbaikan Gizi Keluarga) dan
sanggup menngerakkan masyarakat menggerakkan kegiatan UPGK.

b. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan Puskesmas yang diwajibkan di Posyandu satu
kali dalam sebulan. Dengan perkataan lain kehadiran tenaga kesehatan
Puskesmas tidak pada setiap hari buka Posyandu (untuk Posyandu yang buka
lebih dari 1 kali dalam sebulan). Peran petugas Puskesmas pada hari buka
Posyandu antara lain sebagai berikut:
1. Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu
2. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan Keluarga Berencana di
langkah 5 (lima). Sesuai dengan kehadiran wajib petugas Puskesmas,
pelayanan kesehatan dan KB oleh petugas Puskesmas hanya
diselenggarakan satu kali sebulan. Dengan perkataan lain jika hari buka
Posyandu lebih dari satu kali dalam sebulan, pelayanan tersebut
diselenggarakan hanya oleh kader Posyandu sesuai dengan
kewenangannya.
3. Menyelenggarakan penyuluhan dan konseling kesehatan, KB dan gizi
kepada pengunjung Posyandu dan masyarakat luas
4. Menganalisa hasil kegiatan Posyandu, melaporkan hasilnya kepada
Puskesmas serta menyusun rencana kerja dan melaksanakan upaya
perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu.
5. Melakukan deteksi dini tanda bahaya umum terhadap Ibu Hamil, bayi dan
anak balita serta melakukan rujukan ke Puskesmas apabila dibutuhkan.2

c. Stakeholder (Unsur Pembina dan Penggerak Terkait)


1. Camat, selaku penanggung jawab Kelompok Kerja Operasional
(Pokjanal) Posyandu kecamatan:
a. Mengkoordinasikan hasil kegiatan dan tindak lanjut kegiatan
Posyandu
b. Memberikan dukungan dalam upaya meningkatkan kinerja Posyandu
c. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu
secara teratur.
2. Lurah/Kepala Desa atau sebutan lain, selaku penanggung jawab Pokja
Posyandu desa/kelurahan
a. Memberikan dukungan kebijakan, sarana dan dana untuk
penyelenggaraan Posyandu
b. Mengkoordinasikan penggerakan masyarakat untuk dapat hadir pada
hari buka Posyandu
c. Mengkoordinasikan peran kader Posyandu, pengurus Posyandu dan
tokoh masyarakat untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan
Posyandu
d. Menindaklanjuti hasil kegiatan Posyandu bersama Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Lembaga Kemasyarakatan atau
sebutan lainnya
e. Melakukan pembinaan untuk terselenggaranya kegiatan Posyandu
secara teratur.
3. Instansi/Lembaga Terkait
1) Badan / Kantor / Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan
Desa (BPMPD). Berperan dalam fungsi koordinasi penyelenggaraan
pembinaan, penggerakan peran serta masyarakat, pengembangan
jaringan kemitraan, pengembangan metode pendampingan
masyarakat, teknis advokasi, fasilitasi, pemantauan dan sebagainya.
2) Dinas Kesehatan, berperan dalam membantu pemenuhan pelayanan
sarana dan prasarana kesehatan (pengadaan alat timbangan, distribusi
Buku KIA atau KMS, obat-obatan dan vitamin) serta dukungan
bimbingan tenaga teknis kesehatan.
3) SKPD KB di Provinsi dan Kabupaten/Kota, berperan dalam
penyuluhan, penggerakan peran serta masyarakat melalui BKB dan
BKL.
4) BAPPEDA, berperan dalam koordinasi perencanaan umum, dukungan
program dan anggaran serta evaluasi.
5) Kantor Kementerian Agama, Dinas Pendidikan, Dinas Pertanian,
Dinas Perindustrian dan UKM, Dinas Perdagangan dan sebagainya,
berperan dalam mendukung teknis operasional Posyandu sesuai
dengan peran dan fungsinya masing-masing. Selain
dinas/institusi/lembaga tersebut diatas, kemungkinan masih terdapat
beberapa unsur dinas/instansi/lembaga yang dapat melakukan peran
dan fungsinya dalam Posyandu namun untuk daerah-daerah tertentu
mungkin tidak terdapat unsur dinas/instansi/lembaga sebagaimana
tersebut diatas, karena struktur organisasi pada jajaran Pemerintah
Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota saat ini cukup bervariasi.
4. Kelompok Kerja (Pokja) Posyandu
a. Mengelola berbagai data dan informasi yang berkaitan dengan
kegiatan Posyandu.
b. Menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya
sumber-sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan pembinaan
Posyandu.
c. Melakukan analisis masalah pelaksanaan program berdasarkan
alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan kebutuhan
desa/kelurahan.
d. Melakukan bimbingan dan pembinaan, fasilitasi, pemantauan dan
evaluasi terhadap pengelolaan kegiatan dan kinerja kader Posyandu
secara berkesinambungan.
e. Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan
swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu.
f. Mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan.
g. Melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan Posyandu kepada Kepala
Desa/Lurah dan Ketua Pokjanal Posyandu Kecamatan.
5. Tim Penggerak PKK
a. Berperan aktif dalam penyelenggaraan Posyandu
b. Penggerakkan peran serta masyarakat dalam kegiatan Posyandu
c. Penyuluhan, baik di Posyandu maupun di luar Posyandu
d. Melengkapi data sesuai dengan Sistim Informasi Posyandu (SIP)
atau Sistim Informasi Manajemen (SIM)
6. Tokoh Masyarakat/Forum Peduli Kesehatan Kecamatan (apabila telah
terbentuk)
a. Menggali sumber daya untuk kelangsungan penyelenggaraan
Posyandu
b. Menaungi dan membina kegiatan Posyandu
c. Menggerakkan masyarakat untuk dapat hadir dan berperan aktif
dalam kegiatan Posyandu

7. Organisasi Kemasyarakatan/LSM
a. Bersama petugas Puskesmas berperan aktif dalam kegiatan Posyandu,
antara lain: pelayanan kesehatan masyarakat, penyuluhan,
penggerakan kader sesuai dengan minat dan misi organisasi
b. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk pelaksanaan kegiatan
Posyandu
8. Swasta/Dunia Usaha
a. Memberikan dukungan sarana dan dana untuk kegiatan Posyandu
b. Berperan aktif sebagai sukarelawan pelaksanaan kegiatan Posyandu2

2.2.4 Tingkat Perkembangan Posyandu


Perkembangan masing-masing Posyandu tidak sama. Dengan demikian,
pembinaan yang dilakukan untuk masing-masing Posyandu juga berbeda.
Untuk mengetahui tingkat perkembangan Posyandu, telah dikembangkan
metode dan alat telaahan perkembangan Posyandu yang dikenal dengan nama
Telaah kemandirian Posyandu. Tujuan telaahan adalah untuk mengetahui
tingkat perkembangan Posyandu yang secara umum dibedakan atas 4 tingkat
sbb:
1. Posyandu Pratama
Posyandu Pratama adalah Posyandu yang belum mantap, yang ditandai
oleh kegiatan bulanan Posyandu belum terlaksana secara rutin serta jumlah
kader sangat terbatas yakni kurang dari 5 (lima) orang. Penyebab tidak
terlaksananya kegiatan rutin bulanan Posyandu, di samping karena jumlah
kader yang terbatas, dapat pula karena belum siapnya masyarakat.
Intervensi yang dapat dilakukan untuk perbaikan peringkat adalah
memotivasi masyarakat serta menambah jumlah kader.
2. Posyandu Madya
Posyandu madya adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak
lima orang atau lebih, tetapi cakupan kelima kegiatan utamanya masih
rendah, yaitu kurang dari 50 %. Intervensi yang dapat dilakukan untuk
perbaikan peringkat adalah meningkatkan cakupan dengan
mengikutsertakan tokoh masyarakat sebagai motivator serta lebih
menggiatkan kader dalam mengelola kegiatan Posyandu.
3. Posyandu Purnama
Posyandu Purnama adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak
5 orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 %,
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh
sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya masih terbatas yakni kurang dari 50 % KK di wilayah kerja
Posyandu.
4. Posyandu Mandiri
Posyandu Mandiri adalah Posyandu yang sudah dapat melaksanakan
kegiatan lebih dari 8 kali per tahun, dengan rata-rata jumlah kader sebanyak
lima orang atau lebih, cakupan kelima kegiatan utamanya lebih dari 50 %
mampu menyelenggarakan program tambahan, serta telah memperoleh
sumber pembiayaan dari dana sehat yang dikelola oleh masyarakat yang
pesertanya lebih dari 50 KK yang bertempat tinggal di wilayah kerja
Posyandu.2

Tabel 2.1 Kit Posyandu5


2.2.5 Pembiayaan
a. Sumber Biaya1,2
Pembiayaan Posyandu berasal dari berbagai sumber, antara lain:1
A. Masyarakat
a. Iuran pengguna/pengunjung Posyandu
b. Iuran masyarakat umum dalam bentuk dana sehat
c. Sumbangan/donatur dari perorangan atau kelompok
masyarakat
d. Sumber dana sosial lainnya, misal dana sosial keagamaan,
zakat, infaq, sodaqoh (ZIS), kolekte, punia paramitha, dan
sebagainya.
Apabila Forum Peduli Kesehatan Kecamatan telah terbentuk,
upaya pengumpulan dana dari masyarakat ini seyogyanya
dikoordinir oleh Forum Peduli Kesehatan Kecamatan.
B. Swasta/Dunia Usaha
Peran aktif swasta/dunia usaha juga diharapkan dapat
menunjang pembiayaan Posyandu. Misalnya dengan menjadikan
Posyandu sebagai anak angkat perusahaan. Bantuan yang
diberikan dapat berupa dana, sarana, prasarana, atau tenaga,
yakni sebagai sukarelawan Posyandu.
C. Hasil Usaha
Pengurus dan kader Posyandu dapat melakukan usaha yang
hasilnya disumbangkan untuk biaya pengelolaan Posyandu.
Contoh kegiatan usaha yang dilakukan antara lain:
a. Kelompok Usaha Bersama (KUB)
b. Hasil karya kader Posyandu, misalnya kerajinan, Taman
Obat Keluarga (TOGA)
D. Pemerintah
Bantuan dari pemerintah terutama diharapkan pada tahap awal
pembentukan, yakni berupa dana stimulan atau bantuan lainnya
dalam bentuk sarana dan prasarana Posyandu yang bersumber
dari dana APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota,
APBDes dan sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

BAB III

PERMASALAHAN DALAM PELAYANAN POSYANDU


3.1 Posyandu di Wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu

Puskesmas Putri Ayu luas bangunan pelayanan 1.020 M2. Jumlah


Penduduk Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu berdasarkan data tahun 2016
adalah : 70.841 Jiwa dengan perincian :
- Legok : 19.143
- Murni : 7.591
- Solok Sipin : 14.726
- Sungai Putri : 14.285
- Slamet : 15.096
Dari 5 kelurahan, dibagi beberapa posyandu sesuai dengan jumlah penduduk
yang ada di tiap kelurahan tersebut. Ada 45 jumlah posyandu yang terdapat di
wilayah kerja puskesmas putri ayu yaitu terlampir sebagai berikut :
Tabel 3.1 Posyandu pada Wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi

No. Kelurahan Posyandu Wilayah Kerja (RT)


Anggrek I 15 (15,16)

Anggrek II 08 (8,9,10)

Anggrek III 14 (13,14)

Anggrek IV 17 (17)

Solok Sipin Anggrek V 21 (321,22,23)


1.
(10 Posyandu) Anggrek VI 06 ( 4,5,6,7,31)

Anggrek VII 25 (24,25,26,27,28,29,30)

Anggrek VIII 19 (18,19)

Anggrek IX 11 (11,12)

Anggrek X 03 ( 01,02,03)
2. Murni Melati I 11 ( 7,8,9,10,11,12)

(5 Posyandu) Melati II 01 (1,2,3,20,21)


Melati III 17 (17,18,19)

Melati IV 13 (13,14,15,16)

Melati V 06 (4,5,6,7)
Bougenvil I 01 (1,2,3,24)

Bougenvil II 11 (10,11,12)

Bougenvil III 08 (7,8,9)

Bougenvil IV 17 (17,25,26)

Sungai Putri Bougenvil V 21 (20,21,22)


3.
(10 Posyandu) Bougenvil VI 05 (13,14,15,16)

Bougenvil VII 15 (13,14,15,16)

Bougenvil VIII 19

Bougenvil IX 18

Bougenvil X 23
Teratai I 01 (1,2,3,4,33)

Teratai II 40 (2,23,34,40)

Teratai III 28 (27,28,29,34,35,38)

Teratai IV 19 (19,20,37)

Teratai V 25 (20,25,26,36)
Legok
4. Teratai VI 01 (1,2,3,4,33)
(11 Posyandu)
Teratai VII 21 (21,22,28.32)

Teratai VIII 15 (12,13,14,15)

Teratai IX 18 (16,17,18)

Teratai X 30 (30,31)

Teratai XI 14 (14,15)
5. Selamat Bunga Tanjung 03 (1,2,3)

(9 Posyandu) Jaya kusuma 06 (4,5,6)


Kemuning 07 (7,8,9,10)

Raflesia 12 (11,12,13,32)

Matahari 16 (14,15,16)

Teratai 18 (17,18,19)

Anda 21 20,21,22)

Alamanda 27 (23,25,26,27)

Melati 28 (24,28,29,30)

3.2 Kegiatan Posyandu putri Ayu

Kegiatan yang dilaksanakan di posyandu wilayah kerja puskesmas Putri


Ayu antara lain :
 Timbang berat badan bayi dan anak
 Pemberian kapsul vitamin A ( pada bulan vitamin A)
 Jika ada yang diare, diberikan oralit
 Pemberian makanan tambahan (kadang- kadang)
 Pemeriksaaan ibu hamil( kadang- kadang)
 Pemberian imunisasi (jarang)
 Pelayanan KB ( jarang)
 Pemeriksaan kesehatan pada lansia (dilakukan pada tanggal 17
setiap bulannya)
 Pemberian obat-obatan kepada lansia yang berobat ke posyandu
lansia

Hal ini menunjukan bahwa kegiatan Posyandu di Puskesmas Putri


Ayu tidak lengkap, Informasi ini diperoleh dari pengamatan langsung dan
wawancara dengan kader Posyandu dan Petugas kesehatan.

3.3 Alur Pelayanan Posyandu


Di setiap posyandu terdiri dari 5 kader. kegiatan yang dilakukan kader
Posyandu dibantu oleh petugas kesehatan yaitu:
1. Mendaftar bayi atau balita
2. Penimbangan bayi atau balita
3. Mencatat hasil penimbangan pada KMS
4. Menjelaskan data KMS atau keadaan anak berdasarkan data kenaikan
berat badan yang digambarkan pada grafik dalam KMS kepada ibu dan
anak yang bersangkutan.
5. Memberikan penyuluhan kepada setiap ibu dengan mengacu pada data
KMS anaknya atau dari hasil pengamatan mengenai masalah yang
dialami sasaran
6. Untuk balita dimana balita berat badannya dibawah garis merah (BGM)
pada KMS 2 kali berturut-turut berat badannya tidak naik, kelihatan
sakit (lesu, kurus, busung lapar), kader/ bidan penanggung jawab
posyandu menjelaskan dan menyarankan ibu agar segera membawa
anaknya ke puskesmas agar mendapatkan pemeriksaan status gizi ulang
dan tatalaksana lebih lanjut.
7. Memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar oleh kader Posyandu
misalnya dalam vitamin A, oralit.
8. Pemberian makanan tambahan (PMT)

3.4 Masalah dalam Pelayanan Posyandu di Puskesmas Putri Ayu


1. Kegiatan Posyandu

Posyandu di wilayah kerja Putri Ayu pada umumnya melakukan


semua kegiatan utama Posyandu yang telah ditetapkan seperti kegiatan
imunisasi, KIA, KB, gizi, dan pencegahan diare. Informasi ini diperoleh
dari hasil pengamatan langsung ke beberapa posyandu di wilayah kerja
Puskesmas dan petugas Puskesmas, “….kegiatan biasa yang dilakukan di
puskesmas berjalan sudah sesuai dengan prosedur…. “

Namun terdapat beberapa kendala, seperti :

1) Pemberian imunisasi. Balita yang di imunisasi hanya 1 atau 2 orang,


karena sebagian balita sudah ada yang di imunisasi di Puskesmas,
Puskesmas Pembantu atau Bidan, sehingga sisa vaksin masih banyak
tersisa dan terbuang. Sedangkan kendala utk pemeriksan Ibu hamil
sebagian posyandu belum memiliki ruangan pemeriksaan, sehingga
pemeriksaan ibu hamil di lakukan di kamar warga setempat atau kader
tempat posyandu.
2) Kesadaran kader untuk aktif berkurang
a. Waktu pelaksanaan kegiatan posyandu masih ada kader
yang tidak datang
b. Masih ada sehari sebelum kegiatan posyandu kader lupa
mengumumkan ke mayarakat.
dan ditanyakan alasan ketidak hadirannya ke posyandu.biasanya
dikarenakan kader sibuk dengan kegiatan lain seperti mengurus anak
atau kegiatan lainnya, sehingga kegiatan di posyandu tidak
telaksanakan secara tidak optimal
3) Penimbangan balita tiap bulan cakupan dibawah 70%

dikarenakan ibu tidak membawa balita keposyandu dengan


berbagai alasan yaitu :
1. Ibu lupa dikarenakan kesibukan aktifitas
2. Ibu telah melakukan penimbangan di tempat lain seperti
praktek dokter atau rumah sakit.
3. Dan sebagian ibu ada yang beranggapan anaknya datang
hanya ditimbang saja tidak dilakukan imunisasi karena
imunisasi dilakukan di puskesma.
4. Kebanyakan dari ibu tidak bisa hadir dikarenakan jam
posyandu sama dengan jam kerja ibu. 8,9,10
5) Jumlah Kunjungan Ke posyandu
Jumlah kunjungan bayi atau balita yang masih kurang.
Dikerenakan ada berbagai alasan dari para ibu-ibu setempat untuk tidak
datang ke Posyandu seperti alasan ketiduran, anaknya sedang tidur,
anaknya sudah di periksa dan dibawa ke dokter. Ibu terkadang tidak
rutin membawa anaknya ke posyandu sehingga pemantauan KMS dari
anak menjadi tidak optimal.

2. Pola Pelayanan
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Putri Ayu Kota Jambi umumnya
sudah menerapkan sistem 5 meja namun masih ada beberapa posyandu
yang belum menerapkan sistem 5 meja dengan baik dikarenakan pada
waktu kegitan tidak semua kader datang. Informasi ini diperoleh dari
pengamatan dan wawancara dengan kader Posyandu yaitu “jika ada
bayi/balita yang datang, dilayani oleh 1 atau 2 orang kader saja, jadi
sistemnya saling membantu tidak ada tugas tersendiri”. Begitu juga
dengan petugas kesehatan, dari hasil pengamatan, petugas kesehatan ikut
serta dalam penimbangan dan pengisian KMS. 8,9,10
3. Tempat Pelayanan
Pelayanan Posyandu biasanya di rumah ketua RT, rumah kader,
rumah warga, kantor lurah, PAUD, dan sebagainya. Tempat posyandu
masih dirasa belum maksimal dari segi kapasitas dan kenyamanannya
dalam melaksanakan kegiatan pelayanan Posyandu karena bayi/balita
merasa tidak nyaman dan mengajak segera pulang dan ibu-ibu menjadi
terburu-buru untuk pulang. Berdasarkan hasil pengamatan langsung ke
beberapa posyandu, beberapa posyandu memiliki fasilitas tempat duduk,
meja yang lengkap, tempat yang nyaman, dan ada beberapa posyandu yang
fasilitasnya belum lengkap, sehingga kegiatan posyandu berjalan kurang
maksimal di wilayah kerja Putri Ayu.

4. Kurangnya variasi dalam kegiatan Posyandu bagi Ibu balita (masyarakat)

Hal ini di dapat langsung dari wawancara kepada ibu balita yang
membawa anaknya ke Posyandu. Kegiatan yang dilakukan posyandu
hanya pemeriksaan tumbuh kembang bayi dengan penimbangan, sehingga
ibu bayi dan balita merasa bosan, kalau bagusnya ada kegiatan seperti
lomba bayi atau balita sehat dan mendapatkan hadiah maka motivasi ibu-
ibu untuk datang ke posyandu akan meningkat.

“…… kalau bisa posyandu mengadakan kegiatan lomba bayi dan


balita sehat dan kami dapat hadiah, jadi orang-orang akan banyak yang
membawa bayi dan balitanya ke posyandu, ibaratnya ada variasi dari
posyandu sehingga kami lebih termotivasi”. 8,9,1

Untuk menanggulangi suatu masalah, harus diketahui terlebih dahulu


sebab terjadinya masalah tersebut. Salah satu caranya dengan menggunakan
diagram tulang ikan (Fish Bone) atau diagram sebab akibat.

Manusia
Material / Bahan
Orangtua tidak
Sararana dan Kader jarang melakukan
sempat
Kurangnya prasarana Kit penyuluhan diluar
membawa anak
leaflet/poster Posyandu Posyandu
ke Posyandu
tentang belum lengkap
Posyandu
Posyandu
dilaksankan
Dana yang pada jam
Dana yang terbatas terbatas kerja orgtua Kader kurang aktif

Kurangnya musyawarah
orgtua ke para kader dan
petugas

Kurangnya
kunjungan
masyarakat ke
posyandu

Tempat Kursi
Kurangnya Pasien datang hanya
Posyandu sempit tempat
sistem 5 meja saat bulan vitamin A
menunggu
dan obat cacing
Kurangnya lahan tidak ada
untuk Posyandu Kurangnya
Kurangna Kurangnya
pengetahuan
perhatian kader tentang kesadaran orgtua
masyarakat pola pelayanan
untuk memantau
Kurangnya posyandu
konstribusi tumbang anak
masyarakat
Kurangnya pelatihan
pada kader
Kurangnya penyuluhan
kepada orangtua

Lingkungan Proses

Gambar 5.2 Diagram Fish Bone

3.5 Pemecahan Masalah


1. - Jam pelaksanaan kegiatan posyandu sebaiknya disesuaikan dengan
masyarakat sekitar. Misalkan jika para ibu sibuk di waktu pagi sampai
siang, jadwal posyandu lebih baik dilaksanakan di siang ke sore hari.
- Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan Rt, Rw, tokoh yang
berpengaruh di tempat tersebut, Lurah, Camat dalam mendukung
kegiatan posyandu. Warga juga harus ikut berpartisipasi agar
posyandu yang ada tetap berjalan.
- Untuk permasalahan seperti banjir, mungkin sebaiknya bisa diatasi
dengan mencari tempat kegiatan yang lain (misalnya di kantor lurah
atau rumah warga yang tidak terkena banjir). Jadi kegiatan posyandu
tetap berjalan apalagi dalam keadaan demikian posyandu sangat
diperlukan oleh masyarakat sekitar.
2. Untuk pelayanan diposyandu sebaiknya melakukan sistem 5 meja agar
para ibu yang datang dapat mengantri dan mengikuti alur yang ada.
Sehingga ibupun tidak bingung saat membawa anaknya keposyandu
untuk dilakukan pemeriksaan. Petugas kader mendapatkan tugas
masing- masing.
Pemberian tablet Fe pada ibu hamil untuk mencegah anemia dan
diingatkan untuk melakukan ANC
Petugas yang datang tetap membawa seperti obat KB, imunisasi
ketika turun ke posyandu. Sehingga saat ibu datang menanyakan
pelayanan tersebut, kita sudah menyiapkan semua alat- alat yang
diperlukan.
3. Petugas dan kader posyandu diberikan pelatihan dan motivasi dari
petugas puskesmas agar tetap semangat menjalankan tugasnya.
Kader juga sebaiknya memiliku buku panduan untuk kader posyandu
yang bisa mereka baca untuk menambah wawasan kader.
 Untuk kader dan petugas hendaknya tepat waktu dan hadir semua
saat pelayanan. Jika ada kader yang tidak datang, sebaiknya diberi
sanksi yang dibuat secara internal guna menimbulkan efek jera bagi
kader yang tidak hadir. Seperti dikenakan denda yaitu membawa
makanan untuk kader yang hadir. Para petugas hendaknya selalu
mengabsensi setiap kader yang hadir saat pelaksanaan kegiatan
posyandu.
 Petugas tidak diberikan tugas yang lain ( rangkap) saat jadwal
turun ke posyandu.
4. Untuk tempat pelayanan posyandu sebaiknya dipilih tempat yang
nyaman dan sirkulasi udara yang baik, menjaga kebersihan di tempat
kegiatn posyandu, dan disediakan kursi- kursi untuk pengunjung
posyandu. Seperti kasus di Legok, untuk pembangunan tempat
posyandu yang baru bisa di ajukan dari pihak warga, kader, dan
petugas puskesmas untuk perencanaan dan pengajuan dana
pembuatan tempat posyandu yang baru. Atau bisa juga dibangun
posyandu dari hasil sumbangan dana masyarakat setempat dan
gotong- royong.
5. Hendaknya para kader selalu aktif dalam mencari dan mengajak
warga untuk datang ke posyandu.
6. Para kader yang telah dilatih harus bisa berkomunikasi yang baik
kepada warga sehingga ia bisa menjelaskan dengan baik kepada ibu-
balita tentang hasil di KMS dan juga memberikan nasihat- nasihat
kepada pengunjung yang datang.
7. Berikan penyuluhan agar ibu- ibu rutin membawa bayi atau balitanya
ke posyandu.
8. Sesekali adakan lomba- lomba seperti bayi sehat agar ibu termotivasi
untuk terus memantau perkembangan dan pertumbuhan anaknya ke
posyandu.

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kegiatan Pelayanan Posyandu di wilayah Kerja Puskesmas Putri Ayu


sudah merata di beberapa wilayah kerja. Kegiatan pelayananan pada umumnya
sudah melaksanakan semua kegiatan utama Posyandu seperti kegiatan
imunisasi, KIA, KB, dan pencegahan diare.

Hanya saja sedikit kendala yang dihadapi pada saat pemberian imunisasi,
pelaksanaan kegiatan Posyandu, kesadaran kader untuk aktif berkurang,
Penimbangan balita tiap bulan cakupan dibawah 70%, pola pelayanan Pola
pelayanan yang tidak teratur dan tidak menerapkan sistem 5 meja secara benar,
Jumlah pengunjung posyandu yang sedikit, tempat yang kurang nyaman, dan
kurangnya variasi dalam kegiatan Posyandu bagi Ibu balita (masyarakat).

4.2 Saran
Agar terwujudnya kegiatan pelayanan Posyandu yang optimal diharapkan :
1. Jam pelaksanaan kegiatan posyandu sebaiknya disesuaikan dengan
masyarakat sekitar.
2. Menjalin dan meningkatkan kerja sama dengan Rt, Rw, tokoh yang
berpengaruh di tempat kegiatan posyandu.
3. Untuk pelayanan diposyandu sebaiknya melakukan sistem 5 meja.
4. Petugas dan kader posyandu diberikan pelatihan dan motivasi
5. Untuk tempat pelayanan posyandu dipilih tempat yang nyaman.
6. Hendaknya para kader selalu aktif dalam mencari dan mengajak
warga untuk datang ke posyandu.
7. Para kader yang telah dilatih harus bisa berkomunikasi yang baik
kepada warga
8. Berikan penyuluhan agar ibu- ibu rutin membawa bayi atau balitanya
ke posyandu.
9. Sesekali adakan lomba- lomba.
DAFTAR PUSTAKA
1. Kementerian Kesehatan RI. Pedoman umum pengelolaan posyandu.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2012.
2. Kementrian Kesehatan RI dan Pokjanal Posyandu Pusat. Kurikulum dan
modul pelatihan kader posyandu. Jakarta : Kementrian Kesehatan RI;
2012.
3. Briawan, Dodik. Optimalisasi posyandu dan posbindu dalam upaya
perbaikan gizi masyarakat. Bogor; KKP Ilmu Gizi; 2012.
4. Bidang pemberdayaan masyarakat Kota Jambi. Pedoman pengelolaan
Posyandu. Jambi: Depkes; 2009.
5. Kementerian kesehatan RI. Buku panduan kader Posyandu mneuju
keluarga sadar gizi. Jakarta: 2011.

DOKUMENTASI KEGIATAN
Kondisi Posyandu

Anda mungkin juga menyukai