KELOMPOK 1 DAN 2
MAJULEA BAWAH
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
Kepala Prodi DII Keperawatan poso
Poltekkes Kemenkes Palu
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya seluruh kegiatan “ Praktek Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan
Gerontik “ di Dusun Majulea RT 05 dan 06 , Desa Toyado, Kecamatan Lage, Kabupaten
Poso, dan penyusunan hasil kegiatan ini dapat kami selesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bantuan dan
bimbingan serta kerja sama yang baik dari beberapa pihak. Oleh karena itu pada
kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada yang
terhormat :
1. Agusrianto, S. Kep., Ns., MM selaku ketua program studi DIII Keprawatan Poso Poltekkes
Kemenkes Palu.
2. Pembimbing Agusrianto, S. Kep., Ns,. MM , Nirva Rantesigi. S. Kep . Ns. MM , Dewi Nurviana
Suharto Ns, M . Kep .Sp. Kep. MB , Ni Made Ridla N Parwanta, S. Kep. Ns. M . Biomed selaku
pembimbing Praktek Keperawatan Komunitas, Keluarga, dan Gerontik.
3. Bapak Idul Bundano selaku Kepala Desa Toyado, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.
4. Bapak Saripudin selaku Kepala Dusun Majulea Bawah Desa Toyado, Kecamatan Lage,
Kabupaten Poso.
5. Seluruh dosen, staf Poltekkes Kemenkes Palu Prodi Poso yang telah memberikan masukan
kepada kelompok kami.
6. Orang tua kami yang telah memberikan doa restu kepada kami.
7. Teman – teman seperjuangan yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan laporan ini
Kami menyadari laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami mohon kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan di waktu yang akan datang. Besar harapan kami semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca umumnya, dan sebagai bahan tindak lanjut
untuk masalah kesehatan di Dusun Majulea Desa Toyado, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan baik dirumah sakit maupun puskesmas.
Keperawatan komunitas merupakan bidang khusus dalam ilmu keperawatan yang
merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, dan ilmu
sosial (WHO), yaitu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara
keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif
masyarakat. Peran serta masyarakat itu diartikan sebagai suatu proses dimana
individu, keluarga dan masyarakat bertanggung jawab atas kesehatan sendiri
berdasarakan asas kebersamaan dan kemandirian.
Sebagai tenaga kesehatan professional, keperawatan berkewajiban untuk
turut serta mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya
pembangunan dibidang kesehatan. Dimana dalam melaksanakan perannya di titik
beratkan pada promotif, prefentive dengan tidak mengabaikan kuratif dan
rehabilitative dalam setiap tindakan keperawatan. Sejalan dengan hal tersebut
maka jelaslah bahwa tindakan pencegahan dan peningktan kesehatan menjadi
area perhatian perawat yang bertujuan untuk mewujudkan derajat kesehatan
yang optimal.
Melihat betapa pentingnya tindakan promotif, prefentive dan untuk
mengatasi masalah kesehatan yang ada sehingga masyarakat dapat meningkatkan
kualitas hidupnya serta besarnya peran yng dapat dilakukan oleh perawat
dimasyarakat maka diperlukan preklinik di masyarakat.
Preklinik Keperawatan Komunitas merupakan pengalaman belajar lapangan
yang memeberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk meningkatkan
kemampuan menganalisa serta mensisntesa berbagai ilmu pengetahuan di dalam
memberikan asuhan dan pelayanan keperawatan untuk memantapkan
profesionalisme keperawatan. Preklinik ini dilakukan di Desa Toyado Dusun
Majulea bawah RT 05 dan RT 06 Kecamatan Lage Kabupaten Poso. Mahasiswa
membentuk kelompok Preklinik dimana wadah yang telah dibentuk tersebut
diharapkan akan dapat terus melanjutkan kegiatan-kegiatan yang ada meskipun
Preklinik oleh mahasiswa telah berakhir sehingga upaya tindakan pencegahan
penyakit dan peningkatan kesehatan dapat lebih ditingkatkan.
Dalam pemberian kegiatan untuk memecahkan masalah kesehatan
dimasyarakat mahasiswa berfokus pada sasaran keperawatan komunitas yang
telah ditargetkan oleh institusi yaitu Asuhan Keperawatan Komunitas, dimana
pengkajian yang akan digunakan menggunakan pengkajian format Das, Survei, dan
Wawancara dengan masyarakat di Dusun Majulea bawah RT 05 dan 06 Kecamatan
Lage Kabupaten Poso
1. Tujuan Umum
Mengambarkan hasil pengkajian Asuhan Keperawatan Komunitas,
gambaran umum dan hasil pengkajian serta rencana penyelesaian masalah
yang dilaksanakan di Dusun Majulea Bawah RT 05 dan Kecamatan lage
Kabupaten Poso
2. Tujuan Khusus
a. Menggambarkan pengkajian kesehatan masyarakat di wilayah
berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan serta
rencana tindakan masing-masing masalah kesehatan.
b. Menggambarkan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di Dusun
Majulea Bawah RT 05 dan 06 Kecamatan lage Kabupaten Poso
berdasarkan data kesehatan masyarakat yang telah dikumpulkan .
c. Menggambarkan kegiatan yang telah dilakukan oleh mahasiswa serta
masyarakat di Dusun Majulea Bawah RT 05 dan 06 Kecamatan lage
Kabupaten Poso
d. Menggambarkan rencana tindak lanjut kegiatan yang akan dilaksanakan
di Dusun Majulea Bawah RT 05 dan 06 Kecamatan lage Kabupaten Poso
e. Menyampaikan hasil pendokumentasian Asuhan Keperawatan Komunitas
di Dusun Majulea Bawah RT 05 dan 06 Kecamatan lage Kabupaten Poso
B. Manfaat
Terkait dengan tujuan maka makalah pembelajaran ini diharapkan dapat memberi manfaat.
1. Dari segi akademis, merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam
asuhan keperawatan komunitas dalam bidang sistem Komunitas
2. Dari segi praktis, makalah pembelajaran ini bermanfaaat bagi :
a. Bagi mahasiswa poltekkes kemenkes palu prodi DIII keperawatan poso
Hasil makalah pembelajaran ini dapat menjadi masukkan bagi mahasiswa poltekkes
kemenkes palu prodi DIII keperawatan poso lainnya dalam asuhan keperawatan
komunitas.
b. Untuk Penulis
Hasil penulisan makalah ini dapat menjadi salah satu rujukan bagi penulis
berikutnya, yang akan melakukan penulisan asuhan keperawatan komunitas dalam
bidang sistem Komunitas.
BAB II
PEMBAHASAN
Table 11. distribusi balita berdasarkan posisi berat badan dalam KMS
Frekueans
Penyebab i %
Berada di garis hijau 6 86%
Berada di garis
kuning 0 0%
Berada di garis
merah 1 14%
Di bawah garis
merah 0 0%
100
Jumlah 7 %
Table di atas menunjukkan distribusi balita berdasarkan posisi berat badan dalam KMS
terbanyak berada di garis hijau dengan presentase (86%) sedangkan yang terendah
berada pada garis merah dengan presentase (14%) dan tidak ada balita yang berada di
garis kuning dan juga berada di bawah di bawah garis merah dengan presentase (0%).
Table 33. Penyakit yang di derita anak usia sekolah 3 bulan terakhir
Penyakit yang di derita anak usia sekolah 3 bukan terakhir Frekuensi %
Demam 7 54%
Kurang gizi 1 8%
Diare 0 0%
Tidak sakit 5 38%
Jumlah 13 100%
Table diatas menunjukan penyakit yang diderita anak usia sekolah 3 bulan terakhir
yaitu demam sebanyak 7 anak (54%) sedangkan yang diare dengan persentase (0%)
tabel 59. Pola perilaku kesehatan orang dewasa dusun majulea bawah
Frekuensi
Pola perilaku orang dewasa
Ya % Tidak %
Kebiasaan makan asin 12 30% 28 70%
Kebiasaan makan/minum manis 15 38% 25 63%
Kebiasaan makan berlemak/gorengan 20 50% 20 50%
Kebiasaan makan tinggi purin 5 13% 35 88%
Minum kopi > 1 gelas/hari 12 30% 28 70%
Minum miras/alkohol 0 0% 40 100%
Tidak pernah sarapan pagi 18 45% 22 55%
Tidak menggunakan alat pelindung diri saat
bekerja 3 8% 37 93%
Jumlah 40 100% 40 100%
Tabel diatas menunjukan pola perilaku yang diderita orang dewasa kebiasaan makan
berlemak/gorengan terbanyak 20 jiwa (50%) sedangkan tidak menggunakan alat
pelindung disaat bekerja dengan persentase (8%)
Masyarakat
yang
menderita
penyakit
hipertensi saat
ini di dusun
Majulea bawah
dengan
presentase
(4%)
Masyarakat
yang
menderita
penyakit gout
athritis saat ini
di dusun
Majulea bawah
dengan
presentase
(1%)
Masyarakat
yang
mengkonsumsi
Kebiasaan
makan tinggi
purin pada
lansia dusun
Majulea bawah
dengan
presentase
(57%)
Masyarakat
dengan tidak
memiliki
kebiasaan
berolahraga
pada lansia
dusun majulea
bawah dengan
presentase
(100%)
Masyarakat
dengan
kebiasaan
makan
gorengan
dusun majulea
bawah pada
orang dewasa
dengan
presentase
(50%)
2. Pemeliharaan kesehatan komunitas Ketidakmampuan Anak dengan
tidak efektif menggunakan kebiasaan
layanan kesehatan mengkonsumsi
jajanan di
warung dusun
Majulea bawah
dengan
presentase
(100%)
Pengetahuan
anak tentang
makanan yang
berbahaya,
anak yang
kurang
mengetahui di
dusun Majulea
bawah dengan
presentase
(100%)
status gizi
lansia di dusun
Majulea bawah
ada yang
kurang dengan
presentase
(43%)
kebiasaan
minum kopi
pada lansia
dengan
presentase
(57%)
Lansia dusun
majulea bawah
yang
mengkonsumsi
obat-obatan
bebas dengan
presentasi
(57%)
Masyarakat
dengan jenis
lantai rumah
plester,
masyarakat
dusun Majulea
bawah dengan
presentase
(95%)
3. Resiko terjadinya penyakit infeksi Kurangnya motivasi kebiasaan
(seperti diare, thyfus abdominalis, masyarakat dalam mencuci
DBD) kebersihan tangan anak di
lingkungan dusun Majulea
bawah dengan
presentase
(60%)
kebiasaan
memotong
kuku anak di
dusun
manjulea
bawah dengan
presentase
(57%)
Masyarakat
dengan
kebersihan
dalam rumah
dan
perkarangan
rumah dusun
Majulea bawah
yang kurang
bersih dengan
presentase
(27%)
Masyarakat
dengan
pembuangan
sampah dusun
Majulea bawah
sebagian besar
tidak memiliki
tempat
pembuangan
sampah,
dengan
presentase
(61%)
Masyarakat
dengan
pengolahan
sampah di
dusun Majulea
bawah yang
dibakar dengan
presentase
(70%) dan
yang di buang
ke sungai
dengan
presentase
(25%)
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan\ tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
Kriteria
No Diagnosa Keperawatan Jumlah Keterangan
A B C D E F G H I J K L
1 Resiko peningkatan 4 4 2 2 3 2 5 3 2 4 2 4 37 Keterangan kriteria :
penyakit tidak menular A. Sesuai dengan
seperti hipertensi, gout peran perawat
arthritis pada dusun komunitas
majulea bawah B. Resiko terjadi
berhubungan dengan pola C. Resiko parah
hidup tidak sehat D. Potensi untuk
pendidikan
kesehatan
E. Interest untuk
komunitas
F. Kemungkinan
diatasi
G. Relevan
dengan
program
H. Tersedianya
tempat
I. Tersedianya
waktu
J. Tersedianya
dana
K. Tersedianya
fasilitas
L. Tersedianya
sumberdaya
2 Pemeliharaan kesehatan 4 3 4 2 2 3 4 3 2 4 2 4 37 Keterangan
komunitas tidak efektif pembobotan :
pada dusun majulea 1. sangat rendah
bawah berhubungan 2. rendah
dengan Ketidakmampuan 3. Cukup
menggunakan layanan 4. Tinggi
kesehatan
5. Sangat tinggi
Resiko peningkatan 3 2 2 7
penyakit tidak
menular seperti
hipertensi, gout
arthritis pada dusun
majulea bawah
berhubungan dengan
pola hidup tidak
sehat
Pemeliharaan 2 3 2 7
kesehatan komunitas
tidak efektif pada
dusun majulea bawah
berhubungan dengan
Ketidakmampuan
menggunakan layanan
kesehatan
Resiko terjadinya 3 3 2 8
penyakit infeksi
seperti diare, thyfus
abdominalis, DBD
pada dusun majulea
bawah berhubungan
dengan Kurangnya
motivasi masyarakat
dalam kebersihan
lingkungan
PENANGG
RENCANA WAKTU
NO MASALAH UNG TEMPAT KEGIATAN
KEGIATAN KEGIATAN
JAWAB
1. Resiko Penyuluhan Mahasiswa Jumat, 9 Rumah warga RT 05
peningkatan tentang desember dan RT 06 dusun
penyakit penyakit 2022 Majulea bawah
tidak hipertensi da
menular gout arthritis
IMPLEMENTASI
Durasi : 30 menit
Sub Topik : Pengertian, penyebab, tanda dan gejala dari penyakit asam urat,
bahaya, serta cara pengobatan dan tips bagi penderita asam urat
A. Latar Belakang
Asam urat adalah senyawa turunan purina. Kelebihan (hiperurisemia,
hyperuricemia) atau kekurangan (hipourisemia, hyporuricemia) kadar asam urat
dalam plasma darah ini sering menjadi indikasi adanya penyakit atau gangguan pada
tubuh manusia. Pada manusia, asam urat adalah produk terakhir lintasan katabolisme
nukleotida purina, sebab tiadanya enzim urikase yang mengkonversi asam urat menjadi
alantoin. Kadar asam urat yang berlebih kemudian akan menimbulkan batu ginjal dan
atau pirai di persendian.
Penyakit asam urat merupakan akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan.
Purin diolah tubuh menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak
mampu mengeluarkan sehingga kristal asam urat menumpuk dipersendian. Akibatnya
sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Purin sendiri adalah zat yang terdapat
dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tibuh makhluk hidup. Dengan kata lain,
dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin ini, lalu karena makhluk tersebut
dimakan, maka zat tersebut pindah ketubuh yang memakannya. Berbagai tumbuhan
dan buahan juga terdapat zat purin. Selain itu purin juga dapat berasal dari perusakan
sel-sel tubuh secara normal ataupun karena adanya penyakit.
Penyakit asam urat biasanya menyerang pada usia lanjut. Dewasa ini penyakit
asam urat sudah tidak asing lagi dikalangan masyarakat terutama masyarakat di
perkampungan atau pedesaan. Banyak masyarakat yang menderita penyakit asam urat
tidak mengetahui penyebab dari penyakit asam urat dan tidak mengetahui makanan
atau apa saja yang harus dihindari untuk dikonsumsi. Oleh karena itu penyuluhan ini
dilakukan untuk memberikan edukasi ke masyarakat agar masyarakat lebih mengerti
dan memahami apa itu penyakit asam urat serta apa yang harus dihindari atau
pencegahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum: Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu
memahami penyakit Asam Urat.
2. Tujuan Khusus:
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran dapat:
a. Menjelaskan pengertian penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
b. Menjelaskan faktor resiko dan penyebab penyakit Asam Urat tanpa melihat
leaflet
c. Menjelaskan tanda dan gejala penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
d. Menjelaskan akibat penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
e. Menjelaskan kembali pencegahan penyakit Asam Urat tanpa melihat leaflet
C. Materi Penyuluhan
1. Pengertian penyakit Asam Urat
2. Faktor resiko dan penyebab penyakit Asam Urat
3. Tanda dan gejala penyakit Asam Urat
4. Akibat penyakit Asam Urat
5. Pengobatan dan tips bagi penderita penyakit Asam Urat
D. Strategi Pelaksanaan
Dari hasil analisis data, didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah, adapun penapisan\ tersebut dapat
dilihat sebagai berikut :
D. Media
1. Leaflet
E. Evaluasi
Evaluasi dilaksanakan selama proses dan pada akhir kegiatan penkes dengan
memberikan pertanyaan secara lisan dan sasaran mampu menjawab pertanyaan di
bawah ini dengan benar:
1. Apakah yang dimaksud dengan penyakit Asam Urat?
2. Apa saja yang dapat menyebabkan penyakit Asam Urat?
3. Apa tanda dan gejala yang sering muncul pada penderita penyakit Asam Urat?
4. Apa bahaya yang dapat ditimbulkan oleh penyakit Asam Urat?
5. Bagaimana cara pengobatan dan tips bagi penderita penyakit Asam Urat?
F. Materi
Terlampir
MATERI ASAM URAT
A. Pengertian
Asam urat merupakan zat sisa dari pemecahan purin yang dibentuk oleh tubuh pada
saat regenerasi sel. Kadar asam urat normal adalah 2,4-5,7 mg/dl pada wanita dan 3,7-7
mg/dl pada pria. Normalnya, asam urat larut dalam darah dan dikeluarkan dari tubuh
melalui urin. Secara umum asam urat adalah sisa metabolisme zat purin yang berasal dari
makanan yang kita konsumsi. Purin sendiri adalah zat yang terdapat dalam setiap bahan
makanan yang berasal dari tubuh makhluk hidup. Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk
hidup terdapat zat purin ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat
purin tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan juga
terdapat purin. Purin jugadihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh yang terjadi secara
normal atau karena penyakit tertentu (Hidayat, 2007)
Penyakit asam urat atau dalam bahasa inggris gout atau penyakit pirai. Gout atau
pirai adalah peradangan yang banyak dirasakan pada persendian otot atau urat dalam
tubuh. Penyakit asam urat sangat erat kaitannya dengan meningakatnya kadar asam urat
dalam darah. Penyakit asam urat ini banyak dialami oleh pria dibandingkan wanita, karena
dalam hal ini wanita mempunyai hormon esterogen yang snagat tinggi yang berfungsi
sebagai salah satu hormon yang membantu pembuangan kadar usam urat yang terlampau
tinggi melalui pembuangan air seni.Penyakit asam urat mempunyai beberapa fase yaitu:
1. Fase asimtomatik
Dalam fase akut ini biasanya kadar asam urat naik secara tiba-tiba dan
dirasakan pada malam hari menjelang pagi. Biasanya pada fase ini penderita asam urat
akan merasakan rasa nyeri yang begitu hebat pada bagian ibu jari kaki, namun akan
hilang secara perlahan dan dengan sendirinya dalam waktu 2 minggu.
3. Fase interkritikal
Merupakan masa bebas dari gejala sakit diantara dua serangan gout akut.
Banyak penderita yang mengalami serangan kedua dalam 6 bulan sampai 2 tahun.
Serangan yang tertunda tersebut dapat terjadi karena tidak diobati secara terus-
menerus.
4. Kronis
Jika gout tidak dirawat secara baik, akhirnya akan menjadi kronis. Pada kondisi
ini, rasa nyeri disendi berlangsung secara terus – menerus serta terdapat timbunan
kristal asam urat yang banyak didalam jaringan lunak, tulang rawan, selaput diantara
tulang dan rendo, timbunan asam urat tersebut membentuk tofus.adapun radang
kronik dan endapan asam urat, membuat persendian susah digerakan.
Makanan penyebab asam urat dan pantangan bagi penderita asam urat:
1. Makanan jeroan: hati, otak, babat, ginjal, limpa, usus,dan paru.
2. Daging: daging sapi, daging kuda dan daging kambing.
3. Ekstrak daging: dendeng dan abon.
4. Seafood: kepiting, cumi-cumi, kerang, sotong, remis, ikan sarden, ikan teri,tiram, udang.
5. Bebek: kalkun dan angsa.
6. Makanan kaleng: sarden, kornet sapi dll.
7. Buah-buahan: nanas dan durian.
8. Sayuran: bayam, buncis, kembang kol, jamur kuping, daun pepaya, daun singkong,
kangkung dan asparagus.
9. Kacang-kacangan: kacang tanah, tauge, kacang hijau, melinjo, emping, kacang kedelai
termasuk kedelai olahan seperti tempe,susu kedelai, oncom dan tauco.
10. Makanan gorengan, makanan yang dimasak dengan mentega atau margarin, makanan
bersantan.
11. Makanan yang mengandung lemak dan protein tinggi.
12. Keju, kaldu, kuah daging yang kental, es krim, air kelapa dan telur
1. LATAR BELAKANG
Hipertensi adalah keadaan peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang
akan berlanjut untuk suatu target organ seperti stroke (untuk otak), penyakit jantung
koroner (untuk pembuluh darah jantung) dan left ventricle hypertrophy (untuk otot
jantung). Dengan target organ di otak yang berupa stroke, hipertensi adalah penyebab
utama stroke yang membawa kematian tinggi. Menurut Gunawan (2001) penyebab
hipertensi diantaranya karena faktor keturunan, ciri dari perseorangan serta kebiasaan
hidup seseorang. Seseorang memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan
hipertensi jika orang tuanya adalah penderita hipertensi. Oleh karenanya pengelolaan
hipertensi oleh keluarga sangat penting untuk mencegah terjadinya hipertensi dan
menanggulangi komplikasi akibat hipertensi.
Hipertensi merupakan masalah kesehatan global yang membutuhkan perhatian
karena dapat menyebabkan kematian utama di Negara-negara maju maupun negara
berkembang. Menurut survey yang dilakukan oleh Word Health Organization (WHO)
pada tahun 2000, jumlah penduduk dunia yang menderita hipertensi untuk pria sekitar
26,6% dan wanita sekitar 26,1% dan diperkirakan pada tahun 2025 jumlahnya akan
meningkat menjadi 29,2% (Apriany, 2012). Prevalensi penderita hipertensi di Indonesia
terus terjadi peningkatan. Hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun
2000 sebesar 21% menjadi 26,4% dan 27,5% pada tahun 2001 dan 2004. Selanjutnya,
diperkirakan meningkat lagi menjadi 37% pada tahun 2015 dan menjadi 42% pada
tahun 2025. Menurut data Kementrian Kesehatan RI tahun 2009 menunjukkan bahwa
prevalensi hipertensi sebesar 29,6% dan meningkat menjadi 34,1% tahun 2010.
Prevalensi hipertensi pada umur ≥ 18 tahun menurut kabupaten/kota, Provinsi Bali,
Riskesdas 2013 prevalensi hipertensi di Kabupaten Klungkung sebesar 20,5%. Data
Dinas Kesehatan Provinsi Bali tahun 2014 menunjukkan, penyakit tidak menular
penyebab kematian terbesar di Bali disebabkan oleh penyakit Hipertensi. Jumlah
penderita hipertensi di tahun 2014 mencapai 8.886 kasus. "Data dihimpun dari 9 rumah
sakit pemerintah yang ada di Bali, penyakit hipertensi menjadi penyakit yang paling
banyak diderita masyarakat," terang Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Gede Wira Sunetra,
Jumat (24/4/2015).
Hipertensi kini menjadi masalah global karena prevalensinya yang terus
meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, obesitas, inaktivitas
fisik dan stres psikososial. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg dan tekanan diastolik diatas 90 mmHg.
Pada populasi lanjut usia, hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik 90 mmHg (Sheps,2005).
Hipertensi disebut “silent killer” karena sering tidak memiliki tanda-tanda
peringatan atau gejala, dan banyak orang tidak tahu mereka memilikinya. Selain dapat
menyebabkan serangan jantung, store dan masalah ginjal jika tidak segera diobati,
penyakit hipertensi ternyata juga mempengaruhi penglihatan mata atau dengan kata
lain meningkatkan resiko memiliki penyakit mata. Hipertensi dapat menyebabkan
kerusakan pada darah pembuluh di retina, daerah di belakang mata yang disebut
retinopati.
Penatalaksanaan hipertensi seperti kepatuhan diet, modifikasi lingkungan, dan
sebagainya merupakan hal penting yang dapat mengontrol hipertensi pada lansia.
Dalam melaksanakan pengobatan hipertensi ini, dukungan dan motivasi kepada lansia
penting dilakukan oleh keluarga, karena keluarga memberikan pengaruh yang penting
dalam mempercepat kesembuhan lansia. Dengan pemberian edukasi yang dilakukan
oleh perawat kepada keluarga mengenai hipertensi dan cara penanggulangannya
diharapkan tekanan darah lansia berada dalam kisaran normal serta mencegah
terjadinya kekambuhan stroke pada anggota keluarga yang menderita stroke
sebelumnya akibat hipertensi.
I. TUJUAN
A. Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah diberikan penyuluhan mengenai Hipertensi selama 40 menit diharapkan
masyarakat dapat mengetahui dan memahami tentang penyakit hipertensi dan
penatalaksanaannya.
III. KEGIATAN
No Kegiatan Waktu Penyuluh Peserta
1 Orientasi 2 Menit 1. Mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri Menyimak
3. Menyampaikan maksud dan Mendengarkan dan
tujuan penyuluhan menjawab
4. Menanyakan ketersediaan pertanyaan
5. Melakukan kontrak waktu
penyuluhan
6. Menyebutkan materi yang akan
disampaikan
7. Menanyakan pertanyaan
persepsi
2 Kerja 35 Menit 1. Menyampaikan dan Mendengarkan
menjelaskan materi tentang dengan penuh
hiperteni yang meliputi: perhatian
a. Pengertian hipertensi Menanyakan hal-
b. Penyebab hipertensi hal yang belum
c. Tanda dan gejala jelas
hipertensi Memperhatikan
d. Pencegahan hipertensi jawaban dari
Memberi kesempatan pasien
dan keluarga untuk bertanya penceramah
Menjawab pertanyaan Memperhatikan
Demonstrasi dan mampu
mempraktekkan
3 Terminasi 3 Menit Melakukan Evaluasi materi: Sasaran dapat
a) Memberikan 5 pertanyaan menjawab tentang
yang berkaitan dengan pertanyaan yang
materi diajukan
b) Demonstrasi Mendengar
Mengakhiri pertemuan dan Memperhatikan
penyampaian Terima Kasih Menjawab salam
Salam penutup
Setting tempat
Bertempat di MAJULEA BAWAH RT 05 dan RT 06
IV. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Evaluasi
V. MEDIA
1. Lefleat
VI. SUMBER
Effensy, Nasrul. 2012. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
Brunner dan Suddarth. 2001. Keperawatan Medikal Bedah. Vol I . Jakarta:EGC
Mansjoer, et al. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius
Potter & Perry. (2006). Fundamental Keperawatan Jilid I. Jakarta: EGC
Price, Sylvia A. 2005. Patofisiologi Konsep Klinis dan Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Sujana, Wayan. 2011. Hipertensi Untuk Dicegah Dan Dihindari. (online). Avaible :
http://idijembrana.or.id/index.php?module=artikel&kode=13 (10-09-2016)
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi adalah meningkatnya tekanan darah arteri yang peristen. Hipertensi atau
penyakit darah tinggi sebenarnya adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang
mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke
jaringan tubuh yang membutuhkan. Menurut WHO (World Health Organization), batas
tekanan darah yang masih dianggap normal adalah 120-140 mmHg sistolik dan 80-90
mmHg diastolik. Jadi, seseorang disebut mengidap hipertensi bila tekanan darahnya selalu
terbaca di atas 140/90 mmHg. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyararakat yang
serius, karena jika tidak terkendali akan berkembang dan menimbulkan komplikasi yang
berbahaya. Akibatnya bisa fatal karena sering timbul komplikasi, misalnya stroke
(pendarahan otak), penyakit jantung koroner, dan gagal ginjal.
B. Penyebab Hipertensi
Secara umum hipertensi disebabkan oleh :
Asupan garam yang tinggi
Strees psikologis
Faktor genetik (keturunan)
Kurang olahraga
Kebiasaan hidup yang tidak baik seperti merokok dan alcohol
Penyempitan pembuluh darah oleh lemak/kolesterol tinggi
Peningkatan usia
Kegemukan
D. Komplikasi Hipertensi
Komplikasi dari penyakit hipertensi apabila tidak ditangani dengan baik dapat berdampak
pada :
1. Stroke
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pecahnya pembuluh
darah otak (stroke). Stroke sendiri merupakan kematian jaringan otak yang terjadi
karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Biasanya kasus ini terjadi secara
mendadak dan menyebabkan kerusakan otak dalam beberapa menit (complete stroke).
2. Gagal jantung
Tekanan darah yang terlalu tinggi memaksa otot jantung bekerja lebih berat
untuk memompa darah dan menyebabkan pembesaran otot jantung kiri sehingga
jantung mengalami gagal fungsi. Pembesaran disebabkan kerja keras jantung memompa
darah.
3. Gagal ginjal
Tingginya tekanan darah membuat pembuluh darah dalam ginjal tertekan dan
akhirnya menyebabkan pembuluh darah rusak. Akibatnya fungsi ginjal menurun hingga
mengalami gagal ginjal. Ada dua jenis kelainan ginjal akibat hipertensi, yaitu
nefrosklerosis benigna dan nefrosklerosis maligna. Nefrosklerosis benigna terjadi pada
hipertensi yang sudah berlangsung lama sehingga terjadi pengendapan pada pembuluh
darah akibat proses menua. Hal ini menyebabkan permeabilitas (kelenturan) dinding
pembuluh darah berkurang. Sementara itu, nefrosklerosis maligna meruapakan
kelainan ginjal yang ditandai dengan naiknya tekanan diastole diatas 130 mmHg yang
terganggunya fungsi ginjal.
4. Kerusakan pada mata
Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebakan kerusakan pembuluh
darah dan saraf pada mata.
E. Pencegahan Hipertensi
Cara untuk mencegah hipertensi, yaitu :
a. Pencegahan dengan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup yang sehat dalam keseharian kita sangat penting dalam
pencegahan hipertensi. Sebaliknya pola hidup yang tidak sehat beresiko tinggi terkena
penyakit hipertensi.
Termasuk dalam pola hidup yang tidak sehat misalnya merokok, minum alkohol,
suka makan enak alias banyak mengandung kolesterol, makanan yang gurih dengan
kadar garam berlebih, minuman berkafein, dll. Sementara pada saat yang sama kurang
berolahraga atau kurang beraktifitas, sering stress, minim air putih, serta kurang makan
buah dan sayuran. Berikut ini adalah Daftar Buah yang dapat menurunkan tekanan
darah tinggi, antara lain:
1) Melon
Melon adalah sumber yang sangat baik dari vitamin A, vitamin C, thiamin
dan kalium. Satu cangkir melon (173 g) mengandung 484 mg kalium, ini setara
dengan 14 persen dari nilai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Melon juga
merupakan sumber yang baik dari magnesium, asam folat dan vitamin B6.
2) Semangka
Semangka adalah salah satu buah yang mudah sekali didapat karena
memang banyak di Indonesia, banyak juga yang mengonsumsinya terutama ketika
tahu manfaatnya. Tahukah Anda bahwa buah semangka dapat menurunkan tekanan
darah tinggi karena kandungan L-citrulline. Zat ini akan membantu memebuat rileks
pembuluh darah, sehingga buah semangka bisa menjadi penurun darah tinggi.
3) Alpukat
Setengah potong buah alpukat memberikan 1% kalsium, 5% magnesium,
dan 10% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Selain mengandung mineral yang
dapat menurunkan darah tinggi, buah alpukat juga kaya lemak tak jenuh tunggal
yang sehat bagi jantung.
4) Buah kiwi
Satu buah kiwi berukuran sedang menyediakan 2% kalsium, 7% magnesium,
dan 9% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Memang buah ini jarang tersedia di
pasar tradisional, tapi dapat dengan mudah kita temui di supermarket. Selain itu,
buah kiwi juga kaya akan vitamin C, bahkan dengan ukuran yang sama lebih banyak
kandungan vitamin C nya daripada jeruk.
5) Pisang
Satu buah pisang ukuran sedang menyediakan 1% kalsium, 8% magnesium,
dan 12% kalium yang kita butuhkan setiap hari. Kadar kalium yang tinggi inilah
yang baik untuk menurunkan tekanan darah. Makanlah 2 buah pisang setiap hari
untuk hasil terbaik. Tambahkan satu pisang (ketiga) untuk mencegah penyakit
stroke, dan membantu bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga stroke.
6) Jeruk
Aneka macam jeruk merupakan buah-buahan yang terkenal karena
kandungan vitamin C, artinya ini merupakan makanan tinggi nutrisi dan rendah
kalori. Dengan kandungan kalium sebanyak 326 mg dan tidak mengandung natrium,
maka ini merupakan salah satu buah penurun darah tinggi terbaik. Lemon juga
merupakan sumber potasium yang baik, kalsium, fosfor, vitamin A dan folat.
7) Buah Anggur
Pilihlah buah anggur yang matang untuk rasa dan kualitas terbaik.
Bioflavonoid yang ada dalam anggur tidak hanya membantu menurunkan tekanan
darah tinggi tetapi juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. Anggur
sebanyak 123 g mengandung 166 mg kalium dan ini memenuhi 5 persen dari nilai
harian kalium yang direkomendasikan.
8) Aprikot
Aprikot merupakan sumber kalium dan vitamin A yang sangat baik. Dalam
satu cangkir aprikot kering (119 g) mengandung 2.202 mg kalium, mungkin ini
merupakan salah satu jenis makanan terbaik yang kaya akan kalium. Buah ini hanya
sedikit megandung natrium, lemak jenuh dan kolesterol.
9) Jambu Biji
Jika Anda ingin meniru hasil studi klinis yang dilakukan di India, maka Anda
harus makan jambu sebelum makan siang atau makan malam. Buah jambu ini
memiliki kadar kalium yang tinggi, kaya serat alami. Dengan demikian, buah jambu
bisa menurunkan darah tinggi dan membantu melancarkan pencernaan sehingga
membatu juga dalam upaya meurunkan berat badan.
10) Buah Tomat
Menurunkan tekanan darah adalah salah satu dari sekian banyak manfaat
mengonsumsi buah tomat. Tomat yang kaya akan lycopene, diketahuo membantui
dapat membantu dalam membantu mencegah diabetes, penuaan dini, dan termasuk
menurunkan hipertensi. Dalam penyajiannya, akan lebih baik dimakan tanpa banyak
pemrosesan, dan tidak dengan bahan-bahan lain seperti keju dan daging berlemak
seperti pada pizza.
11) Blueberry
Blueberry mengandung banyak antioksidan di dalamnya, seperti halnya
raspberry, dan ini memiliki dampak langsung pada tekanan darah, dengan cara
mengalahkan radikal bebas dalam tubuh. Pertibangkan untuk makan semangkuk
blueberry segar dicampur dengan buah-buahan lainnya sebagai sarapan yang
menyegarkan. Hanya lakukan yang terbaik dalam mengonsumsinya, yaitu tanpa
menambahkan gula, atau dengan pencampuran bahan-bahan lainnya.nsu
Selain mengonsumsi buah-buahn di atas, Anda juga harus menghindari
makanan pantangan darah tinggi sehingga hipertensi dapat terkontrol dan
meminimalisir komplikasi, seperti stroke, gagal jantung, gagal ginjal dan lain-lain.
b. Pencegahan dengan medical check up
Mengunjungi seorang dokter atau tenaga para medis, jangan selalu diartikan
mau berobat. Bisa juga dalam rangka pencegahan satu penyakit, misalnya pencegahan
hipertensi. Itulah yang disebut pencegahan / pemeriksaan secara medis (medical check
up).
Orang yang rentan terhadap hipertensi, baik karena faktor keturunan atau pun
gaya hidup, sebaiknya rajin memeriksakan diri tekanan darahnya ke dokter atau tenaga
medis lain. Sebab, darah tinggi atau hipertensi bila tidak segera diatasi adalah pra
kondisi bagi penyakit lain yang lebih serius. Dengan demikian, mencegah darah tinggi
berarti pula mencegah diri kita dari penyakit lain. Jika dalam pemeriksaan ditemukan
tanda atau gejala hipertensi, seorang dokter akan memberikan advise penanganannya.
Sebaliknya jika tidak berarti ditemukan gejala apapun.
SATUAN ACARA PENULUHAN
(SAP)
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
I. Tujuan
Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat pada
masyarakat dusun MAJULEA BAWAH RT 05 dan RT 06
Tujuan Khusus
Serelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, diharapkan masyarakat dapat:
1. Mendefinisikan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di musholah secara
sederhana
2. Menjelaskan indikator apa saja yang termasuk dalam perilaku hidup bersih
dan sehat di musholah
3. Mengetahui dan mengaplikasikan siapa saja yang harus menjalankan perilaku
hidup bersih dan sehat di musholah
4. Mengetahui dampak buruk dari tidak dilakukannya perilaku hidup bersih dan
sehat
III. Setting
Peserta penyuluhan duduk berhadapan dengan penyaji
Keterangan :
: Penyuluh
: Moderator (optional)
: Fasilitator
: Peserta penyuluhan
V. Evaluasi
a. Evaluasi Struktural
Kontrak waktu pertemuan dengan peserta jelas
Kesiapan penyuluh dan media
b. Evaluasi Proses
Peserta
- peserta penyuluhan mengikuti kegiatan sampai selesai.
- Peserta aktif berdiskusi (min. 2-3 orang mengajukan pertanyaan)
Penyuluh
- Mampu memfasilitasi jalannya penyuluhan.
- Mampu menjalankan perannya sesuai tugas dan tanggung jawab.
c. Evaluasi Hasil
Pada bagian akhir, peserta secara volunteer/ditunjuk mampu menyebutkan
ulang hal-hal berikut ini:
- Mengetahui tentang pengertian PHBS
- Mengetahui perilaku PHBS
- Mengetahui manfaat PHBS
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
A. Pengertian
Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas mahkluk hidup yang dapat diamati secara
langsung maupun tidak langsung yang dapat diamati oleh pihak luar. Perilaku kesehatan
adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berhubungan dengan sakit,
penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, serta lingkungan. PHBS di
institusi pendidikan adalah upaya pemberdayaan dan peningkatan kemampuan untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat di tatanan institusi pendidikan.
B. Tujuan PHBS
PHBS adalah upaya memberikan pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga,
kelompok, dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan
edukasi guna meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi,
bina suasana (social support), dan gerakan masyarakat (empowerment) sehingga dapat
menerapkan cara-cara hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan
kesehatan masyarakat. Aplikasi paradigma hidup sehat dapat dilihat dalam program
perilaku hidup bersih dan sehat.12 Kebijakan pembangunan kesehatan ditekankan pada
upaya promotif dan preventif agar orang yang sehat menjadi lebih sehat dan produktif.
Pola hidup sehat merupakan perwujudan paradigma sehat yang berkaitan dengan perilaku
perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat yang berorientasi sehat dapat
meningkatkan, memelihara, dan melindungi kualitas kesehatan baik fisik, mental, spiritual
maupun sosial.
C. Manfaat PHBS
Manfaat PHBS di lingkungan sekolah yaitu agar terwujudnya sekolah yang bersih dan
sehat sehingga siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah terlindungi dari berbagai
ancaman penyakit, meningkatkan semangat proses belajar mengajar yang berdampak pada
prestasi belajar siswa, citra sekolah sebagai institusi pendidikan semakin meningkat
sehingga mampu menarik minat orang tua dan dapat mengangkat citra dan kinerja
pemerintah dibidang pendidikan, serta menjadi percontohan sekolah sehat bagi daerah
lain.
D. Indikator PHBS
a. Mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir
Siswa dan guru mencuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir
sebelum makan dan sesudah buang air besar. Perilaku cuci tangan dengan air mengalir
dan menggunakan sabun mencegah penularan penyakit seperti diare, kolera, disentri,
typus, cacingan, penyakit kulit, hepatitis A, ISPA, flu burung, dan lain sebagainya
Alokasi Waktu :
Hari, tanggal :
Pukul :
NO KEGIATAN URAIAN WAKTU
1. Pembukaan A. Salam pembuka 5 menit
B. Penjelasan tujuan
C. Kontrak waktu
2. Pemaparan materi Ceramah 20 menit
A. Pengertian jajanan sehat
B. Jenis jajanan
C. Cara memilih jajanan sehat
D. Dampak jajan sembarangan
E. Contoh jajanan yang tidak sehat
F. Cara agar tidak jajan
sembarangan
Demonstrasi
Diskusi
Merangkum
Evaluasi
3. Penutup a. Penyampaian rencana tindak lanjut 5 menit
b. Salam penutup
2. Setting Tempat
Pustu
3. Evaluasi :
3. Kerja Bakti
Jumat, 10 desember 2022
Jam : 07:30
Penanggung jawab: ABD. HALID
Tempat sasaran : Mushola dan lingkungan masyarakat
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan, yang merupakan gabungan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat
dan social (WHO, 1959). Dengan demikian ada 3 teori yang menjadi dasar ilmu
perawatan kesehatan masyarakat yaitu : Ilmu Keperawatan, Ilmu Kesehatan Masyarakat,
Ilmu Sosial (Peran Serta Masyarakat).
Proses keperawatan adalah serangkaian perbuatan atau tindakan untuk
menetapkan, merencanakan dan melaksanakan pelayanan keperawatan dalam rangka
membantu klien untuk mencapai dan memelihara kesehatannya seoptimal mungkin.
Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan secara berurutan, terus menerus, saling
berkaitan dan dinamis. Selanjutnya menetapkan langkah proses keperawatan sebagai
proses pengumpulan data, pengkajian, perencanaan dan pelaksanaan (Wolf, Weitzel dan
Fuerst, 1979). Jadi proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan keperawatan
yang bersifat ilmiah, sistematis, dinamis, kontinyu dan berkesinambungan dalam rangka
memecahkan masalah kesehatan dari klien, keluarga, kelompok atau masyarakat yang
langkah – langkahnya dimulai dari (1) pengkajian : pengumpulan data, analisis data dan
penentuan masalah, (2) diagnosis keperawatan, perencanaan tindakan keperawatan,
pelaksanaan dan evaluasi tindakan keperawatan. (Wahit, 2005).
Proses Evaluasi adalah langkah akhir dari proses keperawatan. Tugas selama
tahap ini termasuk pencatatan pernyataan evaluasi dan revisi rencana tindakan
keperawatan dan intervensi jika perlu.
Pernyataan evaluasi memberikan informasi yang penting tentang pengaruh
intervensi yang direncanakan pada keadaan kesehatan klien. Suatu pernyataan evaluasi
terdiri dari dua komponen yaitu :
1. Pencatatan data mengenai status klien saat itu.
2. Pernyataan kesimpulan mengindikasikan penilaian perawat sehubungan dengan
pengaruh intervensi terhadap status kesehatan klien.
B. Saran
1. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat bekerja sama dengan komunitas dan
populasi untuk memperbaiki kembali kesehatan.
2. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat memperhatikan standar evaluasi atau
penilaian dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas.
3. Perawat kesehatan komunitas kiranya dapat terlibat dalam koordinasi dan organisasi
dalam merespons isu-isu yang berhubungan dengan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA