KABUPATEN PASURUAN
Oleh :
SHINTA MONICA
Oleh :
SHINTA MONICA
Sekolah Tinggi Ilmu Keehatan Majapait, Program Studi S1 Keperawatan dan diterima untuk
memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ners (Ns) pada :
Mengesahkan :
Pembimbing Pembimbing
Pembimbing Pembimbing
Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan sebagai salah satu prasyarat dalam rangka
menyelesaikan program Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapait Mojokerto
Terselesainya laporan komunitas adalah berkat bantuan dan dukungan serta bimbingan
dari berbagai pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
1. Dr. Henry Sudiyanto.S.kp.M.Kes selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapait
Mojokerto
2. Achmad Nurdin Syafi’I S.E selaku Kepala Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan
3. Yana aminati Amd.Keb selaku Bidan desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan
keperawatan komunitas
6. Ika Suhartanti .M.Kep selaku pembimbing akademik selama kegiatan praktika keperawatan
komunitas
7. Nurul Mawaddah.M.Kep selaku pembimbing akademik selama kegiatan praktika
keperawatan komunitas
komunitas
9. Keluarga yang telah memberikan doa, bantuan, dan motivasi kepada penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir program Profesi Ners. Laporan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun yang diharapkan
ini.
kerj keras oleh sektor ksehatan, tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta
konstribusi positif sebagai sektor pembangunan lainnya. Untuk optimalisasi hasil serta
sebagai asas pokok program pembanguan nasional. Dengan perkataan lain untuk dapat
elemen dari system Kesehatan nasional harus berperan sebagai penggerak utama
pemerintah dan swasta. Apapun peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa
kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga Kesehatan mereka,
hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan
menentukan keberhasilan pembangunan Kesehatan. Oleh karena itu, salah satu upaya
pembangunan Kesehatan yaitu “ masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”. Strategi
Desa siaga adalah desa yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan
kemampuan serta kemauan serta kemauan untuk untuk mencegah dan mengatasi
hukum yang memiliki batas – batas wilayah, yang berwenang untuk mengatur dan
mengurus kepentingan yang diakui dan dihormati dalam Pemerintah Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
(1991) dapat disimpulkan bahwa kesehatan individu, kelompok, dan komunitas yang
optimal membutuhkan realisasi potensi penuh dari individu, baik secara fisik,
psikologis, sosial, spiritual, dan ekonomi, pemenuhan ekspektasi peran seorang dalam
keluarga, komunitas, tempat bekerja, dan realisasi kebijakan makro yang dapat
memperbaiki kondisi lingkungan makro. Pada tahun 1986, WHO dalam Piagam Ottawa
untuk Promosi Kesehatan (the Ottawa Charter for Health Promotion) menegaskan
dengan model kesehatan Dahlgren dan Whitehead (1991), Piagam Ottawa menegaskan
pangan dan papan yang cukup, ekosistem yang stabil, serta penggunaan suberdaya yang
berkelanjutan.
Kesehatan RI, pendidikan dan profesi keperawatan komunitas yang mencakup berbagai
unsur dan kompobnen seperti yang ada pada konsep desa siaga. Perawatan Kesehatan
prakteknya tersebut bersifat umum dan komperehensif yang ditujukan pada individu,
lingkungan, Kesehatan ibu dan anak, Kesehatan Remaja, Kesehatan lanjut usia (lansia)
sangat rendah seperti pemeriksaan Kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain
sebagainya.
dengan kompetensi yang harus dicapai, maka mahasisa Program Ners Keperawatan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu melakukan pendataan pengkajian komunitas
C. METODE PENULISAN
1. Wawancara
Merupakan Teknik pengumpulan data dengan mengadakan komunikasi
2. Observasi
D. MANFAAT
1. Mahasiswa
keperawatan komunitas.
hubungan interpersonal.
2. Mayarakat
masalah Kesehatan dan mengetahui cara penyelesain masalah Kesehatan yang di alami
masyarakat.
4. Profesi
nasional yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pembangunan
kesehatan tersebut merupakan upaya seluruh potensi bangsa Indonesia, baik masyarakat, swasta
maupun pemerintah.
Indonesia, maka direncenakanlah suatu strategi pendekatan untuk menggalang potensi yang ada
pada masyarakat sehingga masyarakat dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan derajat
Perawatan kesehatan menurut Ruth B. Freeman (1961) adalah sebagai suatu lapangan
erorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada keterampilan anggota profesi
kesehatan lain dan kepada tenaga sosial demi untuk memelihara kesehatan masyarakat. Oleh
melibatkan komunitas secara aktif, sesuai keyakinan keperawatan komunitas. Sedangkan asumsi
dasar keperawatan komunitas menurut American Nurses Assicoation (ANA, 1980) didasarkan
pada asumsi:
2. Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier merupakan komponen pelayanan kesehatan
3. Keperawatan merupakan sub sistem pelayanan kesehatan, dimana hasil pendidikan dan
3. Gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial (interaksi sosial
dan peran serta masyarakat)
4. Sasaran pelayanan adalah individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat baik yang
5. Ruang lingfkup kegiatan adalah upaya promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif dan
10. Bertujuan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan masyarakat
secara keseluruhan.
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau dan dapat diterima semua orang
2. Penyusunan kebijakan seharusnya melibatkan penerima pelayanan dalam hal ini komunitas
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan dan klien sebagai penerima pelayanan perlu terjalin
mengahambat
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
masalah Kesehatan keluarga, kelompok serta kelompok serta masyarakat melalui Langkah-
langkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi keperawatan
(Wahyudi,2010)
dimana proses ini bervariasi dalam setiap setuasi dan memiliki elemen-elemen penting yaitu
(need-oriented).
praktek penelitian.
b. Kepercayaan
lama.
Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang
melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4
hal penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia yang sehat
oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan. 8
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya
berkesinambungan.
pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan
harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam pelayanan
Manusia
LINGKUNGAN
berikut :
berada pada lokasi atau B batas geografi tertentu yang memiliki niliai-nilai, keyakinan dan
minat yang relatif sama serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi keluarga, komunitas, Komunitas sebagai
klien yang dimaksud termasuk kelompok resiko tinggi antara lain : daerah terpencil, daerah
kebutuhan dasar klien / komunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang dinamis sebagai
c. Lingkungan. Semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh disekitar klien
1. Tujuan Umum
Kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan kapasitas yang
mereka miliki.
2. Tujuan Khususn
Kesehatan/keperawatan
i. Menunjang fungsi puskesmas dalam menurunkan angka kematian bayi, ibu dan balita serta
diantaranya :
a. Individu Individu adalah bagian dati anggota keluarga. Apabila individu tersebut
suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik,
menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-
sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan (Ariani, Nuraeni, &
Supriyono, 2015).
c. Kelompok Khusus Kelompok hkusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan
pertumbuhannya, seperti;
a) Ibu hamil
c) Balita
e) Usia lanjut
2. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta
a) Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit kelamin lainnya.
b) Panti asuhan
d) Penitipan balita
keluarga. Dengan demikian, dilihat dari pengertian serta tujuan di atas bisa disimpulkan bahwa
disease, prevention and treatment of minor illments and restoration of health and rehabilitation
menyeluruh;
membedakan asal, sosial budaya, ekonomi, umur, jenis kelamin, politik serta bangsa;
e. Keperawatan komunitas mengakui keluarga dan komunitas adalah bagian dari unit
pelayanan;
perencanaan terkait dengan tujuan bagi pemeliharaan kesehatan h. Perawat komunitas harus
kualified
i. Keperawatan komunitas harus dilandaskan pada kebutuhan pasien dan
j. Evaluasi pelayanan kesehatan ini harus dikerjakan secara periodik dan kontinyu
bagi perawat
yang luas dan tetap menyesuaikan dengan tingkat pelayanan kesehatan, wilayah kerja perawat
tetapi secara umum kegiatan praktek keperawatan komunitas adalah sebagai berikut :
H. Tahap Persiapan
a. Pembekalan dari departemen komunitas dan dinas kesehatan tentang program
praktek.
kesehatan utama.
setempat.
g. Melakukan tabulasi data, menganalisa data dengan pendekatan demografi,
dan melatih masyarakat yang akan terlibat dalam musyawarah dan menyebarkan undangan.
2) Diskusi kelompok untuk menetapkan hasil masalah, prioritas masalah, garis besar
rencana kegiatan
ditetapkan.
instansi terkait.
I. Tahap Pelaksanaan
kerja kesehatan.
kesehatan:
2) Penyuluhan kesehatan
3) Simulasi/demonstrasi
4) Pembuatan model/percontohan
5) Kunjungan rumah (home health care)
kegiatan.
J. Tahap Evaluasi
a. Mengevaluasi setiap kegiatan yang dilakukan di komunitas dalam hal kesesuaian,
a. Pengkajian
b. Diagnosa Keperawatan
c. Perencanaan
d. Pelaksanaan
e. Evaluasi.
dengan menggunakan potensi dan sumber daya yang ada di dalam komunitas dan di luar
komunitas. Pendekatan yang digunakan menggunakan prinsip, landasan dan langkah dasar
a) Persiapan :
- Pengenalan komunitas
1. Tokoh-tokoh masyarakat
2. Ketua RW, RT
3. Kader kesehatan :
Dengan menjelaskan tujuan, program kegiatan, meminta dukungan dan partisipasi serta kontrak
kerjasama.
Landasan 7 saling :
-Memahami kedudukan,
6 Langkah :
tugas, fungsi masing-masing
3 prinsip : (Structure) -Penjajagan
Pengenalan Masalah
menjadi kebutuhan komunitas saai ini. Dengan tahap pengenalan masalah sebagai berikut :
1. Diawali dengan survey awal pada komunitas yang menjadi sasaran, meliputi :
o Survey Wilayah
o Survey Populasi
1. Analisa Data
a. Analisa Deskripti :
b. Analisa Korelasi : Menganalisa tingkat hubungan pngaruh dari dua atau lebih
c. Formulasi :
- Problem
- Etiologi
Penyadaran komunitas
A. Tujuan :
3. Menumbuhkan kesadaran komunitas untuk terlibat aktif menjadi tenaga potensial dalam
B. Kegiatan :
2. Diskusi kelompok :
merupakan calon kader kesehatan yang bertanggung jawabterhadap kegiatan yang direncanakan
melihat aktifitas kelompok kerja yang telah terbentuk melalui kerja sama dengan aparat
1) Pelatihan Kader
2) Penyuluhan kesehatan
4) Home care
5) Rujukan
D. Evaluasi
Komunitas
Gambar 2.6 : Peranan Perawat dan Masyarakat dalam Mencapai Tujuan Perawatan
Kesehatan Komunitas
Pada gambar di atas dapat dijelaskan alih peran untuk memandirikan klien
dalam menanggulangi masalah kesehatan, pada awalnya peran perawat lebih besar dari pada
klien dan berangsur-angsur peran klien lebih besar daripada perawat. Atau dapat digambarkan
• Pelaksanaan + ++++
• Penilaian + ++++
• Perluasan + ++++
dengan lima tugas kesehatan, yaitu: mengenal masalah kesehatan, mengambil keputusan
tindakan kesehatan, merawat anggota keluarga, menciptakan lingkungan yang dapat mendukung
upaya peningkatan kesehatan keluarga serta memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang
tersedia, sedangkan pendekatan yang digunakan adalah pemecahan masalah keperawatan yaitu
Pos layanan terpadu tau posyandu, secara sederhana dapat diartikan ebagai pusat
kegiatan dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan Kesehatan. Selain
itu posyandu juga dapat diartikan sebagai wahana kegiatan keterpaduan KB dan Kesehatan
B. KB
C. Imunisasi
D. Pningktan gizi
E. Penanggulangan Diare
F. Sanitasi dasar
Pelayanan yang diberikan diposyandu bersifat terpadu, hal ini bertujuan untuk
masyarakat dapat memperoleh pelayana lengkap pada waktu dan tempat yang sama. Posyandu
berjalan dengan baik, oleh karena itu pemerintah mengadakan revitalisasi posyandu. Revitalisasi
posyandu merupakan upaya emberdayaan posyandu untuk mengurangi dampak dari krisis
ekonomi terhadap penurunan status gizi serta Kesehatan ibu dan anak melalui peningkatan
5. Pendekatan dan pemerataan pelayanan Kesehatan pada penduduk berdasarkan letak geografi
6. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi untuk
1. Meja I
a. Pendaftaran
2. Meja II
3. Meja III
Pengisian KMS
a. Diketaui BB anak naik/tidak naik, Ibu hamil dengan reiko tinggi , PUS yang belum
mengikuti KB
b. Penyuluhan Kesehatan
c. Pelayanan PMT, oralit, Vit A, Tablet zat besi, Pil ulangan, Kondom
4. Meja IV
a. Pemberian imunisasi
b. Pemeriksaan kehamilan
b. Pemberian Vitamin A dosis tinggi (bulan Vitamin a pada bulan Febuari dan Agustus)
c. PMT
d. Imunisasi
berat badan setiap bulan. Keberhasilan program dapat dilihat melalui grafik pada kartu KMS
setiap bulan
dilaksanakan oleh kader PKK melalui meja IV dengan materi dasar dari KMS
balita dan ibu hamil. Keberhasilan posyandu tergambar melalui cakupan SKDN
Menurut (Nasrul Effendi, 2000) untuk meja I sampai meja IV dilaksanakan oleh
kader Kesehatan dan untuk meja V dilaksanakan oleh petugas Kesehatan seperti dokter, bidan,
perawat. Tetapi dilapakan yang kita temukan dari meja I ampai meja V dilaksanakan oleh
semua perawat puskesmas, hanya beberapa posyandu yang kader kesehatannya brperan aktif.
Pendidikan dan pelatihan kader selama ini hanya sebatas wacana saja di masyarakt. Kader
seharusnya lebih aktif berpasitipasi dalam kegiatan posyandu. Keadaan ini masih perlu
2. Konsep Keluarga
a. Definisi Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
ada tiga fungsi pokok keluarga yaitu pertama, asih adalah memberikan kasih
saying, perhatian, rasa nyaman, kehangatan pada anggota keluarganya.Kedua, asuh adalah
anggota keluarga selalu terpelihara sehingga diharapkan mereka sehat fisik, mental, social,
dan spiritual.Ketiga, asah adalah memenuhi kebutuhan pendidikan setiap anak sehingga
menjadi manusia dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya (Effendi,
2004)
b. Struktur Keluarga
c. Berfikir positif
yang disampaikan jelas dan berkualitas, selalu menerima dan meminta dan
validasi.
2. Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi social yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam masyarakat
misalnya sebagai sami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi terkadang peran ini tidak dapat
dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain sedangkan orangtua
3. Sturktur kekuatan
mengendalikan atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif.
4. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu system, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak,
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan
suatu pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adlah perilaku yang
baik, menurut masyarakat berdasarkan system nilai dalam keluarga. Budaya adalah
kumpulan dari pola perilaku yang dapat dipelajari, dibagi, dan ditularkan dengan tujuan
1. Dukungan Penilaian
depresi dengan baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat digunakan
dalammenghadapi stressor. Dukungan ini juga merupakan dukungan yang terjadi bila
ada ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang
yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan
positif individu kepada individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau
perasaan seseorang dan perbandingan positif seseorang dengan orang lain, misalnya
bantuan finansial dan material berupa bantuan nyata (instrumental support material
support), suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah
praktis, termasuk di dalamnya bantuan langsung, seperti saat seseorang memberi atau
menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit ataupun mengalami depresi
yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata paling efektif bila
dihargai oleh individu dan mengurangi depresi individu. Pada dukungan nyata
keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.
3. Dukungan Informasional
Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama,
pengarahan, saran, atau umpan balik tentang apa yang dilakukan oleh seseorang.
yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stresor.
Individu yang mengalami depresi dapat keluar dari masalahnya dan memecahkan
masalahnya dengan dukungan dari keluarga dengan menyediakan feed back. Pada
informasi.
4. Dukungan Emosional
sedih, cemas dan kehilangan harga diri. Jika depresi mengurangi perasaan seseorang
akan hal yang dimiliki dan dicintai. Dukungan emosional memberikan individu
perasaan nyaman, merasa dicintai saat mengalami depresi, bantuan dalam bentuk
semangat, empati, rasa percaya, perhatian sehingga individu yang menerimanya merasa
berharga. Pada dukungan emosional ini keluarga menyediakan tempat istirahat dan
memberikan semangat.
d. Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman 1998 dalam Sudiharto (2007) antara lain
Seperti yang kita ketahui, baik pria maupun wanita sama-sama memiliki kebutuhan
biologis. Fungsi keluarga dalam memenuhi kebutuhan biologis ini sangat penting. Saat
suami dan istri saling memenuhi kebutuhan biologis, aktivitas tersebut akan berlanjut
pada tahap reproduksi atau meneruskan keturunan. Keluarga adalah sarana reproduksi
yang paling tepat. Setelah fungsi biologis dari suami dan istri terpenuhi, maka terjadi
Sebagaimana yang kita ketahui, keluarga adalah sarana yang sah secara hukum dan
agama untuk meneruskan keturunan. Akan tetapi, fungsi keluarga tidak hanya sebatas
kebutuhan lahiriah dan batiniahnya. Membesarkan anak adalah salah satu fungsi dari
keluarga yang tidak bisa diganggu gugat. Nah, apa saja yang harus dilakukan oleh
sebuah keluarga untuk memberi perawatan yang terbaik untuk anaknya? Keluarga
Yang dimaksud dari fungsi keluarga sebagai “rumah” bukan hanya sekedar
menyediakan tempat tinggal saja, tapi juga membuat seluruh anggota keluarga merasa
seperti memiliki “rumah” sebagai tempat perlindungan yang menawarkan rasa aman
dan proteksi yang baik. Sebuah “rumah” di dalam keluarga akan memberikan
dukungan emosional dan psikologis untuk semua anggota keluarga. Di samping itu,
fungsi “rumah” dalam keluarga adalah memenuhi kebutuhan cinta bagi setiap anggota
keluarga tersebut.
Fungsi keluarga yang satu ini juga tidak kalah penting dengan tiga fungsi yang sudah
Di dalam keluarga, seorang anak akan belajar tentang nilai, norma, moral, dan cara
untuk menjalin komunikasi dengan orang lain di luar keluarga. Selain itu, keluarga
terutama anak. Dari keluarga, anak bisa belajar mengenai hal-hal baik dan buruk
maupun yang salah atau benar. Melalui proses sosialisasi dalam keluarga, anak akan
Sejak zaman dahulu, fungsi ekonomi di dalam keluarga sudah berjalan tanpa kita
sadari. Keluarga adalah tempat di mana kita bisa memperoleh makanan, pakaian,
tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya. Keluarga akan memberikan dukungan
setiap anggota keluarganya, terutama bagi anak-anak. Keluarga adalah sarana pertama
jual-beli. Tanpa kita sadari, orang tua pasti pernah mengajarkan salah satu hal tersebut,
bukan? Bahkan, sebelum anak mendapat materi pendidikan ini di sekolah, sering kali
orang tua lebih dulu mengajarkan pendidikan dasar tersebu kepada anak-anaknya.
Tahap pertama sebuah keluarga dimulai pada saat seorang laki-laki dan
Keluarga baru yang sudah terbentuk, akan mulai mengalami perubahan ketika
Tahap ketiga sebuah keluarga dimulai ketika anak pertama melewati usia 2,5
Tahap keempat dalam kehidupan keluarga dimulai ketika anak pertama mulai
berumur 6 tahun, berakhir pada saat anak berumur 12 tahun. Anak pertama
mulai masuk Sekolah Dasar, maka orangtua harus menyesuaikan diri dengan
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah sehingga rumah menjadi kosong.
anak dan ada tidaknya anak yang belum berkeluarga serta tetap tinggal
bersama orangtua.
Tahap ketujuh dalam kehidupan sebuah keluarga dimulai saat anak yang
Tahap kedelapan yang menjadi tahap terakhir dari perjalanan sebuah keluarga,
dimulai ketika salah satu dari suami dan istri atau keduanya sudah mulai pensiun kerja,
PASURUAN
Pengumpulan data dilakukan pada tanggal 26-30 september 2020. Data yang
dikumpulkan meliputi :
1 Data Demografi
Desa kejapanan terdapat beberapa RT dan RW. Didalam desa Kejapanan terdapat
wilayah RW dari dusun lain yang berdekatan. Sepanjang jalan-jalan terdapat selokan air
Wilayah desa Kejapanan digunakan untuk area lapangan voly bisa juga untuk
futsal dan kondisi jalanan didesa Kejapanan beraspal. Berdasarkan dari hasil pendataan
yang dilakukan selama 5 hari didapatkan jumlah penduduk sebanyak 20 KK, dengan
NO Usia F %
1 0–5 4 1,26
2 6 - 12 5 4,62
3 13 – 18 2 13,8
4 19 – 35 9 15,43
5 36 – 54 11 21,6
6 ≥ 55 7 7,62
Berdasarkan table diatas tersebut diketahui bahwa berjumlah 20 KK Sebagian besar (21,6%)
penduduk Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berusian antara 36-54 tahun
dan sebagia kecil berjumlah 4 penduduk (1,26%) adalah berusia 0-5 tahun.
NO Jenis Kelamin F %
1 Laki-laki 15 49,1
2 Perempuan 19 50,9
Berdasarkan tabel diatas bahwa Sebagian besar penduduk Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 19 penduduk (50,95%)
NO Agama F %
1 Islam 32 98,8
NO Tingkat Pendidikan F %
1 Tidak Sekolah - -
2 SD 10 21%
3 SMP 6 8%
4 SMA 17 48,7%
5 S1 3 1,3 %
Berdasarkan table diatas diketahui kurang dari setengah penduduk Desa Kejapanan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 12 penduduk (48,7%) berpendidikan SMA.
NO Jenis Pekerjaan F %
1 Pelajar 16 27,1%
3 Swasta 6 4,8%
4 Wiraswasta 3 5,9%
5 PNS 2 1,2%
Berdasarkan table diatas diketahui sebagian kecil penduduk Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 16 penduduk (27,1%) sebagai pelajar.
NO Bentuk bangunan F %
1 Permanen 11 55%
NO Lantai rumah F %
1 Tanah 8 8,4%
2 Papan - -
3 Tegel/Semen 30 91,6%
Berdasarkan table diatas diketahui jenis lantai rumahDesa Kejapanan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan berjumlah 30 keluarga (91,6%)
NO Ada Ventilasi F %
1 Kurang 2 10%
2 Baik 18 90%
Berdasarkan table diatas diketahui setengah kondisi ventilasi rumah yang dimiliki
penduduk Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 30 keluarga
(90%) adalah baik.
NO Kepemilikan WC F %
1 Punya 18 65%
NO Jenis Jamban F %
1 Saptic tank 19 56,3%
2 Sungai 4 43,7%
Berdasarkan table diatas diketahui Sebagian penduduk Desa Kejapanan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 19 keluarga (56,3%) jenis jamban
yang dimiliki adalah Saptic Tank.
NO Kondisi Jamban F %
1 Terawat 28 56,3%
Tempat Pembuangan
NO F %
Sampah
1 Ada 18 85,4%
2 Tertutup 8 28,1%
Berdasarkan table diatas Sebagian besar tempat sampah yang dimiliki penduduk
Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 29 keluarga (71,9%)
dalam kadaan terbuka.
NO Pengelolaan Sampah F %
1 Dibakar 7 11,4%
NO Masalah Kesehatan F %
1 Ya 4 37,5%
2 Tidak 29 62,5%
2 Rematik 7 19,4%
3 Lain-Lain 18 77,8
Berdasarkan table diatas bahwa Sebagian besar penyakit tersering yang menyerang
penduduk Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 18 keluarga
(77,8%) dalam 1 tahun terakhir adalah penyakit lain selain yang tertera dari pilihan.
Data Pasangan Usia Subur dan Keluarga Berencana
Pasangan usia subur penduduk Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan
dalam 1 tahun terakhir bisa dilihat dari table dibawah ini
NO PUS F %
1 Ya 17 38,54%
2 Tidak 19 61,46%
Berdasarkan table diatas bahwa Sebagian penduduk Desa Kejapanan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan berjumlah 17 keluarga (38,54%) adalah paasangan usia subur.
Akseptor KB dan jenis kontrasepsi yang digunakan oleh pasangan usia subur di Desa
Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan bisa diliat dari table dibawah ini
NO Akseptor KB F %
1 Ya 17 38,54%
2 Tidak 19 61,46%
NO Kontrasepsi F %
1 IUD 3 3,1%
2 Suntik 14 41,6%
3 Pil 4 10,4%
4 Tidak KB 17 40%
Berdasarkan table diatas bahwa lebih dari setengah penduduk Desa Kejapanan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan berjumlah 17 keluarga (38,54%) menjadi akseptor KB
dan 14 penduduk (41,6%) lebih banyak menggunakan kontrasepsi suntik dibanding kontrasepsi
yang lainnya.
2 Tidak 24 94,14%
Jumlah balita 1-5 tahun di Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten
Pasuruan sebanyak 9 balita (19,7%)
Status gizi balita di Desa Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan dapat
dilihat pada table dibawah ini
2 Sedang 25 21,73%
Berdasarkan table diatas diketahui hamper seluruh (78,26%) balita di Des Kejapanan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan status gizinya baik.
Data Remaja
NO Remaja F %
1 Ya 17 86,1%
2 Tidak 5 13,9%
Berdasarkan table diatas diketahui jumlah remaja (86,1%) di Des Kejapanan
Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan status gizinya baik.
NO Kegiatan Remaja F %
1 Keagamaan 5 28,8%
3 Olahraga 2 4,4%
Berdasarkan table diatas diketahui kegiatan remaja di Deas Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan Sebagian besar (28,8) adalah keagamaan
NO Lansia F %
1 Ya 7 8,3%
2 Tidak 19 91,7%
Berdasarkan table diatas jumlah usia lanjut di Desa Kejapanan Kecamatan Gempol
Kabupaten Pasuruan sebanyak (8,3%) adalah penduduk usia lanjut.
2. Penyakit Lansia
NO Penyakit Lansia F %
1 Hipertensi 8 29,7%
2 Rematik 6 22,2%
3 Lain-lain 13 48,1%
Berdasarkan table diatas hamper setengah 13 penduduk berusia lanjut (48,1%) penyakit
lain selain yang tertera dari pilihn diatas. Diderita oleh usia lanjut di Desa Kejapanan Kecamatan
Gempol Kabupaten Pasuruan sebanyak (8,3%) adalah penduduk usia lanjut.
1. ANALISA DATA
2. PENAPISAN MASALAH
Dari hasil Analisa data , didapatkan data yang kemudian dilakukan penapisan
masalah untuk menentukan prioritas masalah Adapun penapisan tersebut dapat dilihat
sebagai berikut :
Kabupaten Pasuruan
Defisit pengetahuan remaja dalam memahami Virus
Kabupaten Pasuruan
Perilaku Kesehatan Cenderung Beresiko di Desa
3 34
kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan
Resiko terjadi penurunan derajat Kesehatan PUS, ibu
Kabupaten Pasuruan
4. INTERVENSI
Tujuan Khusus :
5. IMPLEMENTASI
Waktu : 30 Menit
Proses :
TUK 2 :
Waktu : 30 Menit
Proses :
Waktu : 30 Menit
Proses :
TUK 4 :
Waktu : 30 Menit
Proses :
6. EVALUASI
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
2 10.00 S: -Klien mengatakan mengerti dan mempraktikkan untuk
menerapkan Kesehatan lingkungan pada masyarakat
mampu individu
-Klien mengatakan mampu dan mempraktikkan
mencuci pakaian setelah melakukan kegiatan
-Klien mengatakan mampu dan menirukan atau
memperagakan cuci tangan dengan baik dan benar
.
O: -Klien tampak lebih rileks
-Klien mampu menjawab semua pertanyaan dari
perawat.
-Klien mampu memperagakan cuci tangan dengan baik
dan benar
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Defisit 1 S: - Klien mengatakan mampu memahami tentang apa itu
pengetahuan Virus COVID-19.
remaja dalam - Klien mengatakan mengerti bagaimana cara penularan
memahami virus Covid-19
Virus
- Klien mengatakan mampu memahami bagaimana
COVID-19
cara menghindari virus Covid-19.
di Desa
kejapanan - Klien mengatakan mengerti dan mempraktekkan
Kecamatan
Gempol bagaimana cara bagaimana penerapan pembatasan
Kabupaten karakteristika fisik untuk pencegahan Virus COVID-19
Pasuruan - Klien mengatakan mengerti tentang social distancing
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
S: -Klien mengatakan mengerti dan mempraktikkan untuk
menggunakan APD (masker) ketika keluar rumah
-Klien mengatakan mampu dan mempraktikkan
mencuci pakaian setelah keluar rumah/bepergian
-Klien mengatakan mampu dan menirukan atau
memperagakan cuci tangan dengan baik dan benar
.
O: -Klien tampak lebih rileks
-Klien mampu menjawab semua pertanyaan dari
perawat.
-Klien mampu memperagakan cuci tangan dengan baik
dan benar
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Perilaku 1 Subyektif :
Kesehatan
Cenderung Keluarga mengatakan bahwa hipertensi adalah tekanan
Beresiko di darah tinggi.
Desa
kejapanan Keluarga mengatakan bahwa penyebab dari hipertensi
Kecamatan yaitu salah satunya kurang olahraga dan suka
Gempol
Kabupaten mengkonsumsi banyak garam, kurang makan buah dan
Pasuruan sayur.
Objektif :
Analisis :
Perencanaan :
Subyektif :
Analisis :
Perencanaan :
Subyektif :
Objektif :
Keluarga sangat antusias dalam pembuatan obat herbal
seledri.
Keluarga memperhatikan instruksi yang diberikan oleh
perawat.
Analisis :
Perencanaan :
Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan dilahan praktik yaitu di wilayah Desa
mengaplikasikan konsep ilmu dan teori mengenai asuhan keperawatan kominitas yang
telah didapatkan selama in dalam proses akademik. Oleh karena itu, untuk lebih
keperawatan komunitas sehingga pada tanggal 1 Oktober 2020. Adapun Analisa yang
didapat kami laksanakan terhadap pelaksaan praktek kegiatan tersebut akan kami
Kabupaten Pasuruan hamper 100% asli warga Desa Kejapanan, yang Sebagian besar
Dengan bantuan dan kerja samadari anggota pokjakes, beberapa masalah dapat diatasi
dengan baik sehingga keseluruhan target pengkajian atau pengumpulan data komunitas
dapat terpenuhi. Total jumlah KK yang berhasil didata adalah sebanyak 20 KK yang
merupakan penduduk asli. Dari pengkajian data yang dilaksanakan oleh mahasiswa
4. Resiko terjadi penurunan derajat Kesehatan PUS, ibu hamil dan Balita
Dari keempat masalah yang berhasil dikaji oleh mahasiswa, masalah tersebut
Dalam perumusan masalah Kesehatan tersebut, kami dari mahasiswa hamper tidak
merasaka kesulitan yang berarti. Karena anggota POkjakesdan masyarakat yang semenjak
awal yang cukup menadai, sehingga dalam mahasiswa menulrkan ilmu dan konsep teori
masalah Kesehatan yang diintervensi lebih dahulu atau yang benar-benar dirasakan
karena msyarakat sudah mulai memiliki konsep mengenai model keperawatan komunitas.
Dengan berbekal latar belakang pendidikan dan pengalaman yang cuckup memadai maka
tidak sulit bagi mahasiswa mengarahkan kepada masyarakat mengenai teknis kegiatan
perencanaan selanjutnya.
3. Perencanaan
dapat disepakati dan musyawarah masyarakat desa sehingga dapat mengehemat waktu.
a. POKJA KESLING
b. POKJA REMAJA
a. PHBS
c. POKJA LANSIA
tidak kambuh
d. POKJA KIA
4. Pelaksanaan
masyarakat dengan cara Door To Door dan meminta izin kepada RT setempat untuk
dengan baik dan berhasil, dengan mengevaluasi dan antusias dari masyarakat terhadap
5. Evaluasi
Dimana saat evaluasi dilaporkan seluruh hasil kegiatan yang telah dilaksanakan oleh
PENUTUP
A. Kesimpulan
Studi Ilmu Keperawatan Ners STIKES Majapait Mojokerto, merupakan alah satu metode
pengaplikasian konsep ilmu dan teori yang telah didapatkan selama proses akademik.
sesui dengan konsep teori yang dibekalkan dari kampus yaitu mulai dari proses
keperawatan komunitas, mahasiswa banyak dibantu oleh warga ehingga apa yang
menjadi tujuan dari praktek keperawatan masyarakat dapat tercapai dengan baik.
dpat dikatakan berhasil dengan terlanaksanya seluruh kegiatan yang telah direncanakan
B. Saran
Adapun saran-saran yang ingin kami sampaikan kepada beberapa pihak adalah :
1. Pihak Pendidikan
Dalam proses bimbingan yang diberikan kepada mahasiswa sharusnya memiliki
suatu kesamaan ide, pendapat dan kesepakatan antara sesame pembimbing, sehingga
KABUPATEN PASURUAN
Oleh :
SHINTA MONICA
POKJA KESLING
KABUPATEN PASURUAN
A. PENDAHULUAN
Keperawatan komunitas saat ini menjadi perhatian bukan saja dari pihak
dambaan setiap orang, hal ini sejalan dengan Misi Indonesia Sehat 2007.
adalah pokja lansia, pokja remaja, pokja Kesehatan lingkungan, pokja KIA, pokja
Kesehatan yang menyangkut pola Kesehatan dan kebersihan pada mayarakat. Ini
B. NAMA KEGIATAN
Kegiatan ini adalah bagian dari kegiatan praktik keperawatan komunits
Kbupaten Pasuruan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
yang optimal bagi masyarakat dan keluarganya untuk menjamin Kesehatan setiap
2. Tujuan Khusus
mandiri
lingkungan
c. Mengubah perilaku yang tidak sehat menjadi seht serta lingkungan yang tidak
D. JENIS KEGIATAN
Memberikan penyuluhan berjudul “Rumah Sehat” kepada warga di Desa
E. TEKNIK KEGIATAN
Desa Kejapanan
Kabupaten Pasuruan
F. PELAKSANA
Terlampir
I. PENUTUP
D. KOMUNIKATOR
Mahasiswa Profesi Ners STIKes Majapahit Mojokerto
E. PENGORGANISASIAN
1. Pembicara : Shinta Monica
2. Peserta : Masyarakat
F. METODE
1. Ceramah
2. Leaflet
H. KEGIATAN PENYULUHAN
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepian materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Audien siap di ruangan
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan yang direncanakan
b. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
d. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
J. MATERI PENYULUHAN
menguntungkan Kesehatan orang yang bersangkutan. Sebuah rumah sehat tidak harus
merupakan rumah ang besar dan mewah. Melainkan rumah yang biasa atau kecil bisa
termasuk menjadi rumah sehat jika bersih dan terawat dengan benar. Rumah tradisional
acap kali dapat memenuhi selera orang-orang serta kegiatan yang mereka lakukan justru
B. Letak Rumah
Letak rumah yang didirikan amat penting artinya bagi Kesehatan. Misalnya
4. Ditempat dimana air hujan dan air kotor tidak menggenang sehingga
menyebabkan banjir
C. Ruangan
Cukup Luas
D. Tata Ruang
Disediakan cara tersendiri untuk membuang air limbah atau mungkin untuk
menyirami tanaman. Sampah padat dibuang dengan cara khusus dan ada petugas yang
E. Ventilasi
Luas lubang ventilasi yang permanen minimal 100% luas lantai. Rumah
sebaiknya dibuat sedemikian rupa agar udara segar dapat masuk ke dalam rumah secara
bebas. Pintu dan jendela dalam posisi yang benar dan tepat.
1. Lantai yang terbuat dari kayu, bamboo, ubin atau lainnya sehingga orang
berjalan diatasnya tidak seperti berjalan diatas tanah terbuka dan mudah dibersihkan
2. Dindding rumah dengan permukaan lembut dan datar serta tidak ada
G. Air Bersih
1. Tidak berbau
2. Tidak berwarna/jernih
3. Tidak berasa/tawar
5. Air PDAM
I. Pencahayaan
menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan minimal 60 lux dan tidak
menyilaukan mata.
J. Kualitas Udara
Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang didalam rumah
L. Penyediaan Air
Tersedia saran penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal 60liter per
menurut permenkes 416 tahun 1990 dan Kepmenkes 907 tahun 2002.
M. Pembuangan Limbah
Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber air, tidak
Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulakn bau, tidak
N. Kepadatan Hunian
Luas kamar tidur minimal 8meter persegi, dan tidak dianjurkan untuk lebih dari
2 orang tidur.
ketempat peliharaan ke dalam kendang khusus seurangnya lebih dari 10meter dari
rumah.
rumah tangga lainnya dengan limbah rumah tangga yang digunakan untuk menyirami
yang dapat diraih secara mudah, namun juga cukup aman dari gangguan debu, tikus,
pembuangan asap diatap rumah. Hal ini perlu agar dapat memperkecil bahaya
kebakaran.
sedhingga udara kotor atau asap yang berada didalam rumah segera terbawa keluar.
KABUPATEN PASURUAN
Oleh :
SHINTA MONICA
POKJA REMAJA
KABUPATEN PASURUAN
A. PENDAHULUAN
Coronavirus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala
ringan sampai berat. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan
penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus Disease 2019 (COVID-
19) adalah penyakit jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Virus
penyebab COVID-19 ini dinamakan SarsCoV-2. Virus corona adalah zoonosis (ditularkan antara
hewan dan manusia). Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak
(civet cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi sumber
Berdasarkan bukti ilmiah, COVID-19 dapat menular dari manusia ke manusia melalui
percikan batuk/bersin (droplet), tidak melalui udara. Orang yang paling berisiko tertular penyakit
ini adalah orang yang kontak erat dengan pasien COVID-19 termasuk yang merawat pasien
COVID-19. Rekomendasi standar untuk mencegah penyebaran infeksi adalah melalui cuci
tangan secara teratur menggunakan sabun dan air bersih, menerapkan etika batuk dan bersin,
menghindari kontak secara langsung dengan ternak dan hewan liar serta menghindari kontak
dekat dengan siapapun yang menunjukkan gejala penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin.
Selain itu, menerapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) saat berada di fasilitas
Kbupaten Pasuruan.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kemenkes Banjarmasin
D. JENIS KEGIATAN
Desa Kejapanan
F. PELAKSANA
G. PESERTA
Terlampir
I. PENUTUP
beberapa hal dan kendala akibat Stok Masker, Handscoon, Desinfektan di Pasaran
sempat mengalami kelangkaan. Tujuan dan maksud diadakan Upaya Pencegahan dan
rantai penyebaran COVID-19 yang menjadi pandemic Dunia sehingga kita bisa bebas
dari COVID-19 yang telah melemahkan Kesehatan dan bahkan Ekonomi menjadi
Lemah. Semoga Penyebaran COVID-19 dapat segera di tangani dan COVID-19 sudah
tidak ada di Indonesia. Kami dari Stikes Majapait menyambut baik arahan yang
Kejapanan , kami buat dengan sebenar-benarnya tanpa ada hal yang ditambahkan
B. POKOK BAHASAN
Virus Covid-19
C. SASARAN
Remaja
D. KOMUNIKATOR
Mahasiswa Profesi Ners STIKes Majapahit Mojokerto
E. PENGORGANISASIAN
3. Pembicara : Shinta Monica
4. Peserta : Remaja
F. METODE
3. Ceramah
4. Leaflet
I. KRITERIA EVALUASI
3. Evaluasi Struktur
e. Kesepian materi
f. Kesiapan SAP
g. Kesiapan media : leaflet
h. Audien siap di ruangan
4. Evaluasi Proses
f. Fase dimulai sesuai dengan yang direncanakan
g. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
h. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
i. Suasana penyuluhan tertib
j. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
J. MATERI PENYULUHAN
f. Komplikasi
Menurut penelitian gejala Covid-19 muncul dalam waktu 2 hari sampai 2 minggu
setelah terpapar virus Corona. Namun, secara umum ada 3 gejala umum yang bisa
menandakan seseorang terinfeksi virus Covid-19, yaitu :
Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius
Sesak nafas
Flu ( batuk, pilek, sakit tenggorokan, pusing)
Virus Corona dapat terinfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih berbahaya atau
bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil, orang yang sedang sakit, atau
orang yang daya tahan tubuhnya lemah. Seseorang dapat tertular Covid-19 melalui
berbagai cara, yaitu:
Tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita Covid-19
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah menyentuh
benda yang terkena cipratan air liur penderita Covid-19
Kontak jarak dekat dengan penderita Covid-19, misalnya bersentuhan atau berjabat
tangan
D. Cara Pemeriksaan Virus Covid-19
Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan menanyakan
gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien bepergian atau
tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum gejala muncul. Guna
memastikan diagnosis Covid-19, dokter akan melakukan pemeriksaan lanjutan berikut :
Uji sampel darah
Tes usap tenggorokan untuk meneliti sampel dahak (tes PCR)
Rontgen dada untuk mendeteksi infiltrat cairan di paru-paru
F. Komplikasi
Pada kasus yang parah, infeksi virus Corona bisa menyebabkan beberapa komplikasi
serius berikut ini :
4. Pneumonia
5. Infeksi sekunder pada organ lain
6. Gagal ginjal
7. Acute cardiac injury
8. Kematian
Sampai saat ini, belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus Corona atau Covid-
19. Oleh sebab itu, cara pencegahan yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-
faktor yang bisa menyebabkan Anda terinfeksi virus ini, yaitu :
Hindari bepergian ke tempat-tempat umum yang ramai pengunjung (social
distancing).
Gunakan masker saat beraktivitas di tempat umum atau keramaian.
Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung
alkohol minimal 60% setelah beraktivitas di luar rumah atau di tempat umum.
Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan.
Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan
hewan, cuci tangan setelahnya.
Masak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi.
Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke
tempat sampah.
Hindari berdekatan dengan orang yang sedang sakit demam, batuk, atau pilek.
Jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Adalah tindakan yang bertujuan mencegah orang sakit melakukan kontak dalam
jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus. Menurut
Center For Disease Control (CDC) atau pusat pengendalian dan pencegahan penyakit
yang merupakan badan departeme kesehatan dan layanan masyarakat Amerika Serikat
adalah meauhi perkumpula, menghidari pertemua massal dan menjaga jarak antara
manusia.
Menurut Katie Pearce dari John Hopkins University adalah praktek dalam kesehatan
masyarakat untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang sehat guna
mengurangi peluang penularan penyakit. Tidakan ini bisa dilakuka dengan cara
membatalkan acara kelmpk atau menutup ruang publik, serta menghindari keramaian.
Dalam menjalani social distancing anda dapat menajaga jarak minimal 2 meter dengan
orang lain dan dianjurkan tidak berjabat tangan atau berpelukan saat bertemu orang
lain.
SATUAN ACARA KEGIATAN
atau radang paru-paru misterius pada Desember 2019. Kasus ini diduga
berkaitan dengan pasar hewan Huanan di Wuhan yang menjual berbagai jenis
daging binatang, termasuk yang tidak biasa dikonsumsi, misal ular, kelelawar,
pasar hewan tersebut. Virus Corona atau COVID-19 diduga dibawa kelelawar
dan hewan lain yang dimakan manusia hingga terjadi penularan. Coronavirus
sebetulnya tidak asing dalam dunia kesehatan hewan, tapi hanya beberapa
jenis yang mampu menginfeksi manusia hingga menjadi penyakit radang paru.
tersebut, virus Corona bukan kali ini saja membuat warga dunia panik. Memiliki
gejala yang sama-sama mirip flu, virus Corona berkembang cepat hingga
Menjaga jarak)
seperti keluarga/teman
III. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Diskusi
IV. Media
K. Materi
(Covid-19)
VII. Evaluasi
1. Evaluasi Formatif
2. Evaluasi Sumatif
Peserta mampu menjawab tentang aapa itu Covid-19 dan cara pencegahannya.
PROPOSAL KEGIATAN DAN SAP “HIPERTENSI”
KABUPATEN PASURUAN
Oleh :
SHINTA MONICA
POKJA LANSIA
TOPIK : Hipertensi
SASARAN : Lansia
HARI/TANGGAL : Sabtu 26 September 2020
WAKTU : 30 menit
TEMPAT : Di rumah
JAM : 16.30 – 17.00 WIB
A. TUJUAN
a. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
B. POKOK BAHASAN
Hipertensi
C. SASARAN
Lansia
D. KOMUNIKATOR
Mahasiswa Profesi Ners STIKes Majapahit Mojokerto
E. PENGORGANISASIAN
5. Pembicara : Shinta Monica
6. Peserta : Lansia
F. METODE
5. Ceramah
6. Leaflet
1. Pengertian Hipertensi
2. Gejala Hipertensi
I. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesepian materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media : leaflet
d. Audien siap di ruangan
2. Evaluasi Proses
c. Fase dimulai sesuai dengan yang direncanakan
d. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
e. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
f. Suasana penyuluhan tertib
e. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
J. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian Hipertensi
2. Gejala Hipertensi
6. Komplikasi
MATERI PENYULUHAN
HIPERTENSI
A. Pengertian Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi saat tekanan darah berada pada
nilai 130/80 mmHg atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi berbahaya, karena jantung dipaksa
memompa darah lebih keras ke seluruh tubuh, hingga bisa mengakibatkan timbulnya
Hipertensi adalah nama lain dari tekanan darah tinggi. Kondisi ini dapat
Tekanan darah adalah kekuatan yang diberikan oleh sirkulasi darah terhadap
dinding arteri tubuh, yaitu pembuluh darah utama dalam tubuh. Tekanan ini tergantung
pada resistensi pembuluh darah dan seberapa keras jantung bekerja. Semakin banyak
darah yang dipompa jantung dan semakin sempit arteri, maka semakin tinggi tekanan
darah.
Untuk orang dewasa minimal memeriksakan darah setiap lima tahun sekali.Hasil
tekanan darah ditulis dalam dua angka. Angka pertama (sistolik) mewakili tekanan
dalam pembuluh darah ketika jantung berkontraksi atau berdetak. Angka kedua
Seseorang bisa dikatakan mengalami hipertensi bila ketika diukur pada dua
hari yang berbeda, pembacaan tekanan darah sistolik pada kedua hari adalah lebih besar
dari 140 mmHg dan / atau pembacaan tekanan darah diastolik pada kedua hari adalah
B. Gejala Hipertensi
Seseorang yang mengidap hipertensi akan merasakan beberapa gejala yang
timbul. Gejala yang muncul akibat hipertensi, antara lain:
Sakit kepala.
Lemas.
Masalah dalam penglihatan.
Nyeri dada.
Sesak napas.
Aritmia.
Adanya darah dalam urine.
Ada dua jenis tekanan darah tinggi, yaitu hipertensi primer dan hipertensi
1. Hipertensi Primer
Pada kebanyakan orang dewasa penyebab tekanan darah tinggi ini seringkali
bertahun-tahun.
2. Hipertensi Sekunder
o Masalah ginjal.
o Tumor kelenjar adrenal.
o Masalah tiroid.
o Obat-obatan, seperti pil KB, obat flu, dekongestan, obat penghilang rasa
menanyakan gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya apakah pasien
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona sebelum
L. Pengobatan Hipertensi
Bagi sebagian pengidap hipertensi, konsumsi obat harus dilakukan
seumur hidup untuk mengatur tekanan darah. Namun, jika tekanan darah pengidap
sudah terkendali melalui perubahan gaya hidup, penurunan dosis obat atau konsumsinya
dapat dihentikan. Dosis yang sudah ditentukan merupakan hal yang penting untuk
diperhatikan, karena takarannya disesuaikan dengan tingkat tekanan darah. Selain itu,
obat yang diberikan juga harus diperhatikan apa saja dampak dan efek samping yang
lain:
Obat untuk membuang kelebihan garam dan cairan di tubuh melalui urine.
Hipertensi membuat pengidapnya rentan terhadap kadar garam tinggi dalam tubuh,
untuk itu penggunaan obat ini dibutuhkan sebagai bagian dari pengobatan.
pembuluh darah.
pembuluh. Tujuan penggunaan obat ini adalah untuk menurunkan tekanan darah
pengidap hipertensi.
menghambat kerja enzim yang berfungsi untuk menaikan tekanan darah dan dihasilkan
oleh ginjal. Jika renin bekerja berlebihan, tekanan darah akan naik tidak terkendali.
melalui terapi relaksasi, misalnya terapi meditasi atau terapi yoga. Terapi tersebut
bertujuan untuk mengendalikan stres dan memberikan dampak relaksasi bagi pengidap
hipertensi. Pengobatan terhadap hipertensi juga tidak akan berjalan lancar jika tidak
disertai dengan perubahan gaya hidup. Menjalani pola makan dan hidup sehat, serta
menghindari konsumsi kafein dan garam yang berlebihan juga harus dilakukan.
M. Komplikasi Hipertensi
Tekanan darah tinggi bisa merusak pembuluh darah dan organ-organ lain di
dalam tubuh. Jika dibiarkan tanpa penanganan, hipertensi hipertensi yang tidak
Aterosklerosis
Kehilangan penglihatan
Terbentuk aneurisma
Gagal ginjal
N. Cara Pencegahan Hipertensi
Berhenti merokok.
dalam jarak dekat dengan orang lain untuk mengurangi peluang penularan virus.
Menurut Center For Disease Control (CDC) atau pusat pengendalian dan pencegahan
penyakit yang merupakan badan departeme kesehatan dan layanan masyarakat Amerika
Serikat adalah meauhi perkumpula, menghidari pertemua massal dan menjaga jarak
antara manusia.
Menurut Katie Pearce dari John Hopkins University adalah praktek dalam
kesehatan masyarakat untuk mencegah orang sakit melakukan kontak dengan orang
sehat guna mengurangi peluang penularan penyakit. Tidakan ini bisa dilakuka dengan
cara membatalkan acara kelmpk atau menutup ruang publik, serta menghindari
keramaian. Dalam menjalani social distancing anda dapat menajaga jarak minimal 2
meter dengan orang lain dan dianjurkan tidak berjabat tangan atau berpelukan saat
Oleh:
SHINTA MONICA
Setelah mengikuti penyuluhan pada keluarga mampu memahami apa perannya dalam
mencegah penderita rematik dirumah diharapkan masyarakat mampu:
a. Menjelaskan pengertian MPASI
b. Menjelaskan Tujuan pemberian MPASI
c. Menjelaskan Cara Pembrian MPASI
d. Menjelaskan Dampak Pemberian MPASI terlalu dini
e. Menjelaskan Waktu Pemberian MPASI
L. POKOK BAHASAN
MP ASI pada balita
M. SASARAN
Ibu dan Balita
N. KOMUNIKATOR
Mahasiswa Profesi Ners STIKes Majapahit Mojokerto
O. PENGORGANISASIAN
7. Pembicara : Shinta Monica
8. Peserta : Ibu dan Balita
P. METODE
7. Ceramah
8. Leaflet
9. Tanya jawab
R. KEGIATAN PENYULUHAN
S. KRITERIA EVALUASI
5. Evaluasi Struktur
i. Kesepian materi
j. Kesiapan SAP
k. Kesiapan media : leaflet
l. Audien siap di ruangan
6. Evaluasi Proses
k. Fase dimulai sesuai dengan yang direncanakan
l. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
m. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
n. Suasana penyuluhan tertib
o. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
T. MATERI PENYULUHAN
1. Pengertian MPASI
2. Tujuan Pemberian MPASI
3. Cara Pemberian MPASI
4. Dampak Pemberian MPASI terlalu dini
5. Waktu Pemberian MPASI
MATERI PENYULUHAN
ASI Eklusif dan MPASI
A. Pengertuian MPASI
Makanan pendamping adalah makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah
bayi berusia 6 bulan sampai berusia 24 bulan. Jadi, selain makanan pendamping ASI, ASI pun
harus tetap diberikan kepada bayi, paling tidak sampai usia 24 bulan.
Pasca enam bulan bayi harus mulai belajar mengenal makanan padat. Makanan tambahan
yang diberikan pada bayi setelah usia 6 bulan ini disebut juga makanan pendamping ASI (MP-
ASI). MP- ASI ini diberikan kepada bayi karena cadangan vitamin dan mineral dalam tubuhnya
yang diperoleh semasa dalam kandungan mulai menurun, sehingga diperlukan makanan
tambahan selain ASI.
F. Penatalaksanaan
Sesuai dengan bertambahnya umur bayi/anak, perkembangan dan kemampuan bayi/anak
menerima makanan, makanan bayi/anak umur 0-24 bulan dibagi menjadi 4 tahap :
Berikan klostrum
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuningkuningan. Kolostrum mengandung zat-zat gizi dan zat kekebalan yang
tinggi.
INGAT 1
INGAT !
Teruskan
Pengolahan pemberian ASI
MPASI
Berikan makanan keluarga 3 kali sehari
Berikananak
a. Untuk makanan selingan 2 kali sehari
6-9 bulan
Gunakan beraneka ragam bahan makanan setiap harinya
1) Bubur Susu
Bahan : tepung beras 2 sdm, 1 sdm susu bubuk daqn 2sdt gula pasir
Cara membuat :
Larutkan gula, tepung beras, susu dengan air secukupnya
Aduk hingga rata
Panaskan diatas api keci
. Aduk sampai matan
Pisang lumat halus
2) Bahan : pisang masak 1 buah
Cara membuat :
1. cuci kulit pisang sampai bersih
2. kupas kulitnya separuh
3. keroklah pisang dengan se3ndok kecil
4. segera berikan kerokan pisang kepada bayi
b. untuk anak 9-12 Bulan
1) nasi tim
bahan :
2 sdm beras
1 potong tempe (10 gr) (bisa diganti tahu, ikan atau telur 1 butir)
1 sdm santan (bisa diganti minyak kelapa)
Garam secukupnya
gelas air putih
Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel kangkung atau sayuran
lainnya)
Cara memasak:
Haluskan semua bahan
Masukan semua bahan kedalam panic kecuali daun bayam
Masaklah sambil diaduk sampai matang
Masukan daun bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panic saat
masakan hamper matang
Tambahkan sedikit garam
Aduk sampai matang
Makanan siap disajiikan kpd bayi selagi hangat