Anda di halaman 1dari 82

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI SMP NEGERI 1 KEBAKKRAMAT


KECAMATAN KEBAKKRAMAT
KABUPATEN KARANGANYAR

DISUSUN OLEH :

1. AAS NANDYAWATI
2. ARIF SYARIFUDIN
3. ARNUM RUSTYANINGSIH
4. DWI FEBRYANI
5. DWIRATNA SUCI P
6. IBNU BAHRUDIN
7. NITA MEI AYU L
8. NOFITA INDRASWURI
9. RIRIN DWI JAYANTI
10. CHANDRA GILBERT LODA

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN


STIKES KUSUMA HUSADA
2017
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan hasil praktek Asuhan Keperawatan Komunitas dalam konteks Pelayanan


Kesehatan Utama di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kebakkramat Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar, 3 Januari 2017 sampai tanggal 21 Januari 2017,
telah mendapatkan persetujuan tanggal
20 Januari 2017

Pembimbing Akademik,

Joko Kismanto, S.Kep.,Ns.

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Stikes Kusuma Husada Surakarta

Ns,. Meri Oktariani, S.Kep,. M.Kep


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat-
Nyalah kami dapat menyelesaikan kegiatan Praktik Klinik Keperawatan
Komunitas dan Keluarga di Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat Kecamatan
Kebakkramat Kabupaten Karanganyar penyusunan hasil kegiatan ini dapat kami
selesaikan.
Kegiatan dan penyusunan laporan ini dapat kami selesaikan berkat adanya
bantuan dan bimbingan serta kerjasama yang baik dari beberapa pihak. Oleh
karena itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih dan
penghargaan kepada yang terhormat:
1. Ns. Meri Oktariani, M. Kep selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan KusumaHusada.
2. Ns. Nurul Devi A, S.Kep., M.Kep selaku koordinator praktik komunitas.

3. Ns. Joko kismanto, S.Kep selaku pembimbing akademik I Praktek


Keperawatan Komunitas dan Keluarga.
4. Dra. Sri Lestari M. Pd Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Kebakkramat
Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.
5. Sudarto S. Pd dan Iskandar Haris S. Pd selaku Pembimbing CI dari Kelas 7C
dan 7D SMP N 1 Kebakkramat . Seluruh dosen, staff STIKes Kusuma
Husada Surakarta yang telahmemberikan bantuan moril kepada
kelompokkami.
6. Seluruh dosen, staff STIKes Kusuma Husada Surakarta yang telah
memberikan bantuan moril kepada kelompok kami.
7. Orang tua kami yang telah memberikan doa restu kepadakami.

8. Siswa siswi kelas 7C dan 7D yang telah berpartisipasi secara aktif

9. Teman teman sejawat yang telah bekerja sama dalam menyelesaikan laporan
ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna, untuk itu kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan diwaktu yang akan
datang. Besar harapan kami semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca umumnya, pihak keluarga dan Puskesmas Kebakkramat sebagai
bahan tindak lanjut untuk masalah kesehatan di SekolahSMP Negeri 1
Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat Kabupaten Karanganyar.

Karanganyar, Januari 2017


Mahasiswa Praktek Komunitas

Kelompok 2
DAFTAR ISI

HALAMAN
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GRAFIK
DAFTAR LAMPIRAN
BABI PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Manfaat Laporan

D. Tindak Lanjut Kegiatan

E. Sistematika Penulisan

BABII TINJAUANTEORI

A. Pelayanan Kesehatan Utama

B. Konsep Keperawatan Komunitas

C. Peran Perawat Komunitas

D. Asuhan Keperawatan Komunitas

E. Teori Perubahan Komunitas

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SEKOLAH

A. Tahap Persiapan

B. Tahap Pengkajian

C. Analisa Data

D. Diagnosa Keperawatan Komunitas

E. Penapisan Diagnosa Keperawatan

F. Perencanaan Komunitas
G. Tahap Implementasi

H. Evaluasi

I. Rencana Tindak Lanjut

BABIV PEMBAHASAN

A. Tahap Persiapan

B. Tahap Pengkajian

C. Diagnosa Keperawatan Komunitas

D. Tahap Perencanaan

E. Tahap Implementasi

F. Tahap Evaluasi

BABV KESIMPULAN

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama


untuk hidup, karena setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki
kesehatan. Kenyataan tidak semua orang memperoleh atau memiliki derajat
kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara global diantaranya
adalah: kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah, yang
menyebabkan tidak terpenuhinya gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan dan
kesehatan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan
salah satu pendekatan dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada
tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam rangka mencapai
derajat kesehatan yang optimal (Depkes RI, 1992).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan
mampu mendorong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan.Berbagai upaya
kesehatan telah diselenggarakan.Salah satu bentuk pelayanan kesehatan yaitu
melalui Puskesmas dan Rumah sakit sebagai rujukannya.Hal ini merupakan
Sistem Pelayanan Kesehatan yang dianut dan dikembangkan dalam Sistem
Kesehatan Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan dalam lingkup sekolah
diantaranya dengan melakukan penyuluhan dan pelatihan kesehatan pada
semua siswa siswi dan meningkatkan derajat kesehatan terutama di SMP
Negeri 1 Kebakkramat.
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan
alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan
pembangunan kesehatan dalam mencapai derajat kesehatan yang optimal yang
telah dicanangkan oleh pemerintah pada pembukaan Rakernas Departemen
Kesehatan RI pada tahun 1999.
Siswa siswi kelas 7C dan 7D SMP Negeri 1 Kebakkramat terdiri dari
71 siswa siswi hasilnya adalah sebagai kondisi lingkungan di SMP Negeri 1
Kebakkramat merupakan daerah yang banyak disegani oleh siswa,
perkampungan dengan kondisi jalan yang rata, saluran pembuangan yang
cukup lancar, pembuangan sampah yang cukup tertib tetapi siswa siswi belum
membuang sampah sesuai jenisnya organik dan non organik sehingga
memungkinkan terjadinya penyakit yang berbasis pada lingkungan seperti flu,
demam, diare, batuk dan lainnya.
Untuk melaksanakan tugas tersebut dibutuhkan seorang perawat yang
kompeten dalam memberikan asuhan keperawatan komunitas, untuk
mendapatkan hasil yang optimal dibutuhkan pengalaman selain pengetahuan.
Salah satu cara memperoleh pengalaman adalah melalui Praktek Komunitas
SMP Negeri 1 Kebakkramat.

B. TUJUAN

1. Tujuan InstruksionalUmum

Membantu dan memfasilitasi warga sekolah untuk meningkatkan derajat


kesehatan yang optimal di SMP Negeri 1 Kebakkramat serta mampu
mengenal dirinya sendiri.
2. Tujuan Instruksional Khusus

Tujuan yang ingin dicapai pada praktek komunitas di Kelas 7C


dan 7D SMP N 1 Kebakkramat adalah sebagai berikut :
a. Melakukan pengumpulan data komunitas yang berhubungan dengan
kesehatan dengan siswa siswi kelas 7C dan 7D dengan menggunakan
format survei kesehatan dilingkup SMP N 1 Kebakkramat
b. Membentuk dan menggerakkan kelompok kerja kesehatan (Pokjakes).

c. Menganalisa data kesehatan yang didapatkan dilingkup SMP N 1


Kebakkramat.
3. Merumuskan diagnosa / masalah kesehatan dengan menyelenggarakan
musyawarah sekolah.
4. Melakukan tindakankeperawatan:

a. Menggerakkan semua siswa kelas 7C dan 7D melakukan kegiatan


yang telah direncanakan.
b. Mengubah perilaku kesehatan semua siswa.

c. Melakukan pembangunan dan pengorganisasian semua siswa.

d. Melakukan koordinasi atau kerja sama dengan semua pihak sekolah


yang ada.
5. Melakukan evaluasi keperawatan
C. MANFAAT LAPORAN

Laporan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1. SMP Negeri 1 Kebakkramat


Menambah pengetahuan tentang masalah kesehatan yang muncul di Kelas
7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat agar dapat mengatasi masalah masalah
kesehatan tersebut

2. Mahasiswa /penyusun

Menambah pengetahuan dan pengalaman secara langsung dalam


memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga, kelompok dan
komunitas khususnya di Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
Kecamatan

D. TINDAK LANJUT KEGIATAN

Setelah selesai program praktik Komunitas SMP Negeri 1 Kebakkramat


diharapakan ada tindak lanjut dari kegiatan yang telah berjalan, pada
kesempatan ini kelompok kami merekomendasikan rencana tindak lanjut yaitu
Kerja bakti setiap hari jumat ,pemasangan gambar cuci tangan 6 langkah benar,
dalam pelajaran Biologi guru pengampu selalu memberikan kebersihan organ
reproduksi serta keputihan, Berkolaborasi dengan pihak puskesmas memberikan
pendidikan kesehatan tentang keputihan dan kebersihan organ reproduks,
Berkolaborasi dengan guru BP untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang
merokok

E. SISTEMATIKAPENULISAN

Sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan laporan praktek


komunitas khusus sebagai berikut :
BabI : Pendahuluan terdiri dari latar belakang, tujuan praktik,manfaat
laporan, ruang lingkup, tindak lanjut kegiatan dan sistematika
penulisan
BabII : Tinjauan teori pelayanan kesehatan utama, konsep keperawatan
komunitas, peran perawat komunitas, asuhan keperawatan
komunitas, teori perubahan komunitas
Bab III :Aplikasi asuhan keperawatan komunitas SMP Negeri 1
Kebakkramatyang terdiri dari dari tahap persiapan, tahap
pengkajian, tahap perumusan diagnosa keperawatan komunitas,
tahap perencanaan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi.
Bab IV : Pembahasan berisi tentang hal hal yang harus dibahas mulai
dari tahap terdiri dari tahap persiapan, pengkajian, perumusan
diagnosa keperawatan, implementasi, dan tahap evaluasi.
BabV : Penutupan terdiri dari kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PELAYANAN KESEHATAN UTAMA

Pelayanan kesehatan utama (PKU) atau primary health care adalah


suatau strategi yang mampu menjamin kesehatan masyarakat yang paling
dasar.Pelayanan kesehatan utama bertujuan untuk mengatasi masalah
kesehatan dasar dalam masyarakat melalui upaya pencegahan, peningkatan
kesehatan, pengobatan dan pemulihan dengan teknologi tepat guna, melalui
pemdekatan multisektoral dan distribusi yang merata.Pelayanan kesehatan
utama di berikan dengan sasaran pada individu, keluarga dan masyarakat
dengan prinsip mengikut sertakan masyarakat secara aktif dalam kegiatan
pelayanan kesehatan.
Untuk mencapai drajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat yang
optimal, dapat melalui perawatan kesehatan masyarakat. Perawatan kesehatan
adalah bidang khusus dari keperawatan yang merupakan gabungan dari ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial yang merupakan
bagian integral dari pelayanan kesehatan yang di berikan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat baik yang sehat maupun yang
sakit. Secara komprehensif melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif serta rasionalitatif dengan melibatkan serta peran aktif dari
masyarakat. Peran serta aktif masyarakat bersama tim kesehatan di harapkan
dapat mengenal masalah kesehatan yang dihadapi serta memecahkan masalah
tersebut.
Tanggung jawab perawat dalam sistem pelayanan kesehatan utama
Adalah :
1.Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pembangunandan
implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikankesehatan.
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga danindividu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tehnik self care padamasyarakat
4.Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan
dan kepadamasyarakat
5. Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentangmasyarakat.
Sasaran pelayanan kesehatan utama adalah individu, keluarga/ kelompok
khusus dan masyarakat dengan fokus upaya kesehatan primer, sekunder, dan
tersier oleh karenanya pendidikan masyarakat dalam mendorong semangat untuk
merawat diri sendiri, hidup mandiri dan menentukan nasibnya sendiri dalam
menciptakan derajat kesehatan yangoptimal.

Prinsip dalam pelayanan kesehatan utama berorientasi pada distribusi


pelayanan kesehatan yang merata. Melibatkan masyarakat, menggunakan
teknologi tepat guna (menggunakan sarana dan fasilitas yang di dalam
masyarakat itu sendiri), berfokus pada pelayanan kesehatan utama meliputi;
pendidikan kesehatan terhadap kesehatan yang pokok, cara penanggulangan
dan pencegahan serta pengobatannya.

Hubungan konsep pelayanan kesehatan utama dan komunitas adalah


untuk melaksanakan kesehatan masyarakat, mengatur jenjang tingkat
pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumah tangga (individu atau keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh masyarakat), tingkat rujukan
pertama (rumah sakit tipa A dan B), serta menyelenggarakan kerja sama
lintas sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat.
Peran serta masyarakat diperlukan dalam hal perorangan, komunitas sebagai
subyek dan obyek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil
keputusan dalam menjaga kesehatannya, sebagian akhirtujuan pelayanan

kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri menjaga dan


meningkatkan status sehatan masyarakat dimana mereka tinggal.

B. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

Menurut koentjacaraningrat (2007), komunitas adalah sekumpulan


manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi.
Betty neurman (2005) berpendapat bahwa komunitas dipandang sebagai klien
clien is an interacting open system in total interface with both internal and
external forces or stressors. Sedangkan logan dan Dawkin (2007)
menuliskan bahwa pengertian keperawatan komunitas adalah pelayanan
keperawatan profesional yang ditunjukan pada masyarakat dengan penekanan
pada kelompok resiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan, dengan
menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan, dan
melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pelayanan keperawatan. Pernyataan lain menurut Soerjono Soekanto (2008)
komunitas adalah menujuk pada bagian masyarakat yang bertempat tinggal di
suatu wilayah (dalam arti geografi) dengan batas-batas tertentu, dimana yang
menjadi dasarnya adalah interaksi yang lebih besar dari anggota-anggotanya,
dibandingkan dengan penduduk diluar bataswilayahnya.
Adapun menurut WHO (2005) komunitas adalah kelompok social
yang ditentukan oleh batas-batas wilayah nilai-nilai keyakinan dan minat
yang sama serta saling adanya saling mengenal dan interaksi antar anggota
masyarakat.
Keperawatan komunitas adalah sebagai salah satu bentuk pelayanan
kesehatan utama yang ditunjukan pada masyarakat pada prakteknya
memerlukan acuan atau landasan teoritis untuk menyelesaikan penyimpangan
dalam kebutuhan dasar komunitas.Salah satunya adalah konsep menurut
(Christine Ibrahim, 2006) keperawatan dikarakteristikan oleh 4 (empat)
konsep pokok, yang meliputi konsep manusia, kesehatan, masyarakat, dan
keperawatan. Paradigma keperawatan ini menggambarkan teori-teori itu
berhubngan satu dengan yang lain sehingga menimbulkan hal-hal yang perlu
diselidiki (Christine Ibrahim, 2006).

MANUSIA

KEPERAWATAN KEPERAWATAN

MASYARAKAT

Gambar 1. Paradigma Keperawatan


Model teori Neuman menggambarkan bahwa komunitas adalah sistem
terbuka yang mempunyai sumber energi (infra struktur) dan mempunyai 5
variabel yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya dalam
komunitas yaitu: biologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan
spiritual.
Model teori Neuman dilandasi oleh teori sistem dimana terdiri dari
individu, keluarga atau kelompok yang merupakan target pelayanan
kesehatan. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis
antara komunitas dan lingkungan serta tenaga kesehatan untuk melakukan
tiga tingkat pencegahan yaitu: pencegahan primer, sekunder dantersier.
1. PencegahanPrimer

Pencegahan primer dari arti sebenarnya, terjadi sebelum sakit atau


diaplikasikan kepopulasi yang sehat pada umumnya.Pencegahan primer
ini mencakup kegiatan mengidentifikasi faktor resiko yang terjadi
penyakit, mengkaji kegiatan-kegiatan promosi kesehatan dan pendidikan
dalam komunitas.Pencegahan ini mencakup peningkatan kesehatan pada
umumnya dan perlindungan khusus terhadap penyakit.
2. PencegahanSekunder

Pencegahan sekunder adalah intervensi yang dilakukan pada saat


terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukannya
masalah kesehatan. Pencegahan sekunder menekankan pada diagnosa
dini intervensi yang tepat, memperpendek waktu sakit dan tingkat
keparahan atau keseriusan penyakit.
3. PencegahanTersier

Tingkat pencegahan ini adalah untuk mempertahankan kesehatan setelah


terjadi gangguan beberapa sistem tubuh. Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier tidak hanya untuk menghambat proses penyakitnya,
tetapi juga mengendalikan individu kepada tingkat berfungsi yang
optimal dari ketidakmampuannya.
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu,
keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun yang
sakitmempunyai masalah kesehatan atau perawatan (Nasrul Effendy, 2006),
sasaran ini terdiri dari:
1. Individu

Individu adalah bagian dari anggota keluaraga. Apabila individu tersebut


mempunyai masalah kesehatan atau keperawatan karena
ketidakmampuan merawat dirinya sendiri oleh sesuatu hal dan
sebab,maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik
secara fisik, mental maupun sosial.
2. Keluarga

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala


keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpuldan tinggal dalam
satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau
adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila
salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan
atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota-anggota
keluarga lain, dan keluarga-keluarga yang adadisekitarnya.
3. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan


jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang
sangat rawan terhadap masalah kesehatan, dan termasuk diantaranya
adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru
lahir, anak balita, anak usia sekolah, usialanjut.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
penderita penyakit menular seperti: TBC, AIDS, penyakit kelamin
dan lainnya. Penderita yang menderita penyakit tidak menular,
seperti : diabetes melitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan
mentaldll.
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya
adalah: Panti Wredha, panti asuhan, pusat rehabilitasi (cacat fisik,
mental, sosial dan lainnya), penitipan anakbalita.

d. Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya: Panti


Wredha, Panti Asuhan, pusat rehabilitasi .
4. Tingkat Komunitas

Pelayanan asuhan keperawatan berorientasi pada individu, keluarga


dilihat sebagai satu kesatuan dalam komunitas.Asuhan ini diberikan
untuk kelompok beresiko atau masyarakat wilayah binaan. Pada tingkat
komunitas, asuhan keperawatan komunitas diberikan dengan memandang
komunitas sebagai klien

C. PERAN PERAWAT KOMUNITAS (PROVIDER OF NURSING CARE)


Banyak peran yang dapat dilakukan oleh perawat kesehatan
masyarakat diantaranya:
1. Sebagai pendidikan (Health Education)

Memberikan pendidikan kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok,


dan masyarakat baik di rumah, puskesmas, dan di masyarakat secara
terorganisir dalam rangka menanamkan perilaku sehat, sehingga terjadi
perubahan perilaku seperti yang diharapkan dalam mencapai derajat
kesehatan yang optimal.

2. Sebagai Pengamat Kesehatan (Health Monitor)

Melaksanakan monitoring terhadap perubahan perubahan yang terjadi


pada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang menyangkut
masalah masalah kesehatan dan keperawatan yang timbul serta
berdampak terhadap status kesehatan melalui kunjungan rumah,
pertemuan pertemuan, observasi dan pengumpulan data.

3.Koordinator Pelayanan Kesehatan (Coordinator Of Service)


Mengkoordinir seluruh kegiatan upaya pelayanan kesehatan masyarakat
dan puskesmas dalam mencapai tujuan melalui kerjasama dengan team
kesehatan lainnya sehingga tercipta keterpaduan dalam sistem pelayanan
kesehatan. Dengan demikian pelayanan kesehatan yang diberikan
merupakan suatu kegiatan yang menyeluruh dan tidak terpisah-pisah
antara satu dengan yang lainnya.
D.

1. Sebagai pembaharuan(inovator)

E. Perawat kesahatan masyarakat dapat berperan sebagai agen pembaharu


terhadap individu, keluarga, kelompok dan terutama dalam merubah
perilaku dan pola hidup yang erat kaitannya dengan peningkatan dan
pemeliharaan kesehatan

F.
1. Pengorganisir pelayanan kesehatan(organisator)
G.
H. Perawat kesehatan masyarakat dapat berperan serta dalam memberikan
motivasi dalam meningkatkan keikutsertaan masyarakat individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam setiap upaya pelayanan
kesehatan yang dilaksanakan oleh masyarakat: kegiatan posyandu, dana
sehat, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai tahap penilaian.
Sehingga ikut dalam berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan
pengorganisasian masyarakat dalam bidang kesehatan.
I.
1. Sebagai panutan (rolemodel)
J.
K. Perawat kesehatan masyarakat harus dapat memberikan contoh yang baik
dalam bidang kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat yang dapat ditiru dan
di contoh oleh masyarakat.
L.
1. Sebagai tempat bertanya(fasilitator)
M.
N. Perawat kesehatan masyarakat dapat dijadikan tempat bertanya individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat untuk memecahkan berbagai
permasalahan dalam bidang kesehatan dan keperawatan yang dihadapi
sehari-hari. Dan perawat kesehatan diharapkan dapat membantu
memberikan jalan keluar dalam mengatasi masalah kesehatan dan
keperawatan yang mereka hadapi.
O.

P.
1. Sebagai pengelola(manager)
Q.
R. Perawat kesehatan masyarakat diharapkan dapat mengelola
berbagai kegiatan pelayanan kesehatan puskesmas dan masyarakat sesuai
dengan beban tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.
S.
T.
U. ASUHAN KEPERAWATANKOMUNITAS
V.
1. Pengkajian
W.
X. Dilakukan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan dan
keperawatan individu, keluarga, melalui pendekatan sosial dengan
langkah langkah sebagai berikut :
a. Pengenalan warga SMP N 1 Kebakkramat
Y.
1) Pendekatan terhadap tokoh tokoh pihak pihak sekolahan
Formal Lade seperti ( kepala sekolah, dll ), Informal leader
seperti tokoh dalam warga SMP N 1 Kebakkramat
2) Mengenal struktur organisasi SMP N 1 Kebakkramat
Z.
1) Mengenal organisasi sosial di SMP N 1 Kebakkramat
AA.
1) Pemetaan demografi wialayah SMP N 1 Kebakkramat
AB.
a. Pengenalan Masalah
AC.
AD. Pengenalan masalah dilakukan dengan melalui
pengumpulan data ( survei )atau yang lebih dikenal survei mawas
diri dengan menggunakan instrumen pengumpulan data, contoh :
Wawancara,
AE.
AF.

AG. Observasi, Studi dokumentasi dan pemeriksaan fisik


terhadap seluruh warga Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
serta pihak terkait, meliputi : keadaan demografis, geografis, data
aktual, data kesehatan, sarana dan prasarana.
a. Pengolahan data
AH.
AI. Data yang sudah terkumpul kemudian diteliti kembali
validitas dan raliabilitasnya dengan langkah sebagai berikut :
Editing, Coding, klasifikasi, tabulasi, analisa data, perumusan
masalah, prioritas masalah.
1. Perencanaan
AJ.
AK. Setelah data diolah dan diketahui masalah kesehatan dan
keperawatan yang dihadapi oleh kelompok khusus warga Kelas 7C dan
7D SMP N 1 Kebakkramat kelas 7C dan 7D secara keseluruhan, dengan
mempertimbangkan faktor sebagai berikut:
a. Tujuan yang ingin dicapai
AL.
a. Kelompok sasaran
AM.
a. Jangka waktu
AN.
a. Target yang ingin dicapai
AO.
a. Sumber sumber yang tersedia di SMP N 1 Kebakkramat
AP.
a. Biaya dalam proses belajar mengajar
AQ.
a. Kelompok kerja kesehatan
AR.
AS.

1. Pelaksanaan
AT.
AU. Setelah perencanaan disusun, maka kegiatan selanjutnya adalah
kegiatan untuk menanggulangi masalah kesehatan dan keperawatan yang
ditemukan pada tingkat individu, keluarga, kelompok melalui kegiatan
kegiatan : bimbingan dan penyuluhan kesehatan, mendidik dalam
pelaksanaan perawatan dasar, menemukan kasus secara dini dan
melaksanakan rujukan dan tindak lanjut pembinaan kasus, mengadakan
pendidikan dan pelatihan kesehatan, mengorganisir dalam menanggulangi
masalah kesehatan dan keperawatan, mendorong partisipasi aktif siswa
siswi seluruhnya.
AV.
1. Penilaian danPemantauan
AW.
AX. Penilaian dan pemantauan merupakan kegiatan untuk menilai
sejauh mana keberhasilan pencapaian tujuan dari rencana yang telah di
buat, apakah telah mencapai hasilyang maksimal atau belum sesuai
dengan kriteria dan standar yang telah ditetapkan. Penilaian dan
pemantauan dapat dilaksanakan:
a. Selama pelaksanaan kegiatan ( penilaian formatif)
AY.
a. Setelah pelaksanaan kegiatan ( penialaian sumatif)
AZ.
BA. Penilaian dan pemantauan penting artinya untuk mengkaji
ulang perencanaan pembinaan dalam pelaksanaan perawatan kesehatan
masyarakat yang telah disusun mencapai sasaran atau tidak dan penting
juga untuk pengembangan perencanaan selanjutnya, termasuk perluasan
BB.
BC.

BD. kegiatan dari segi kualitatif ( kualitas kegiatan ) apabila kegiatan


tersebut mendatangkan manfaat yang besar bagi masyarakat dan
perluasan kegiatan bila dilihat dari segi kuantitatif ( penambahan jumlah
kegiatan ) bila kegiatan tersebut dipandang perlu untuk ditambah,
setelah melihat hasil hasil yang telah dicapai.
BE.
BF.
BG.
BH.
BI.
BJ.
BK.
BL.
BM.
BN.
BO.
BP.
BQ.
BR.
BS.
BT.
BU.
BV.
BW.
BX.
BY.
BZ.

CA.

CB.
CC.
CD.
CE.
CF.

CG. BAB III


CH.
CI. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI SMP
NEGERI 1 KEBAKKRAMAT KECAMATAN KEBAKRAMAT
CJ. KABUPATEN KARANGANYAR
CK.
CL. Dalam rangka mengaplikasikan ilmu keperawatan dikomunitas
dan untuk menerapkan konsep-konsep dalam memberikan asuhan keperawatan
dalam konteks keperawatan dasar, maka mendapatkan tugas keperawatan
komunitas diwilayah SMP Negeri 1 Kebakkramat Kecamatan Kebakkramat
kabupaten karanganyar, mulai tanggal 3 Januari 2017 sampai 21 januari 2017
CM. Tahap kegiatan, kelompok kerja komunitas yang akan dilaporkan
meliputi tahap-tahap sebagai berikut : persiapan, pengkajian, perencanaan,
pelaksanaan program kegiatan dan evaluasi serta rencana tindak lanjut.
CN.
A. TAHAP PERSIAPAN
CO. Kegiatan asuhan keperawatan komunitas dimulai dengan tahap
awal dari semua kegiatan yang akan dilakukan oleh mahasiswa selama
melakukan keperawatan komunitas. Tahap persiapan diawali dengan
sosialisasi mahasiswa dengan siswa yaitu dengan cara pendekatan dengan
tokoh sekolah yaitu kepala sekolah baik formal maupun informal dan
perijinan terhadap kegiatan kelompok di SMP Negeri 1 Kebakkramat. Dalam
tahap ini juga dilakukan penyusunan format pengkajian yang digunakan
untuk pengambilan data komunitas dilingkungan SMP N 1 Kebakkramat.
Tahap persiapan ini dimulai tanggal 3 januari 2017.
CP.
B. TAHAP PENGKAJIAN
CQ.
CR.Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan
asuhan keperawatan komunitas.Pada tahap ini kita melakukan pengkajian
data dasar, data lingkungan fisik dan pengkajian data warga sekolah. Pada
data dasar dan observasi sekitar lingkungan (Windshield Survey) ini dilakukan
dengan cara wawancara dengan tokoh antara lain dengan kepala sekolah,
guru, staf karyawan dan siswa yang ada dilingkungan SMP Negeri 1
Kebakkramat dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah kami
persiapkan. Selain itu kami juga melakukan observasi langsung dilingkungan
sekolah dengan menggunakan pedoman Windshield survey. Hal yang
diobservasi antara lain quesioner, halaman sekolah, kamar mandi, tempat
pembuangan sampah, penampungan air dan pusat pelayanan kesehatan.
Metode lain yang kita gunakan adalah obsevasi partisipasi yang kami lakukan
dengan pengamatan secara langsung terhadap keadaan dan tatanan sosial di
SMP Negeri 1 Kebakkramat, selain itu kami juga menggunakan metode
analisa data dan sekunder dengan melakukan penelusuran data yang ada di
SMP Negeri 1 Kebakkramat. Pengkajian ini dimulai tanggal 4 januari 2017,
hasil analisa dari data dasar tersebut dijadikan bahan untuk diskusi pada
Musyawarah Sekolah
CS. Mahasiswa melakukan pengkajian dengan membagikan kuesioner
dari siswa diwilayah SMP Negeri 1 Kebakkramat. Berdasarkan hasil yang
diperoleh sudah cukup mewakili. Adapun data yang telah diolah dan
disajikan adalah sebagai berikut:
1. Hasil Windshield Survey di SMP Negeri 1 Kebakkramat
a. Batas wilayah SMP Negeri 1 Kebakramat
CT. SebelahBarat :
lapangan
CU. Sebelah Timur
: jalan Sebelah Utara
:jalan
CV. Sebelah
Selatan : TK
b. Kepadatan pemukiman penduduk dilingkungan SMP Negeri 1
Kebakkramat termasuk pemukiman padat.
c. Jenis bangunan rumah permanen.
CW.
CX.
d. Jalan utama SMP Negeri 1 Kebakkramat beraspal, jalan menggunakan
aspal keadaannya datar.
e. Memiliki pendidikan formal.
f. Pusat pelayanan kesehatan Puskesmas di SMP Negeri 1 Kebakkramat
dengan penyuluhan kesehatan, pemberian obat.
g. Transportasi dapat menggunakan kendaraan umum, sepeda.
CY.
2. Hasil pengkajian data berdasarkan quesioner di SMP Negeri 1 Kebakkramat.
Data didapat dari quesioner yang dibagikan kepada 71 siswa dengan
pendampingan langsung dengan mahasiswa.

CZ. DATA DEMOGRAFI

1. Jumlah siswa : 71siswa

2. Jumlah guru : 37 orang

3. Jumlah karyawan : 15 orang

4. Umur
siswa :
13tahun
14 tahun
15 tahun
5. Jeniskelamin : Laki-laki : 22 siswa

DA. Perempuan : 49 siswi

6. Agama : Islam : 71 siswa


DB.
DC.
DD.
DE.
DF.
DG.
DH.
DI.
DJ.
C. PENGUMPULAN DATA
DK.
DL.

Apakah anda telah mengalami mentruasi?


Ya Tidak

20%

80%

DM. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswi data epidemiologi


yang telah mengalami menstruasi : yang mengalami menstruasi 80 %,
yang belum mengalami menstruasi 20 %.

DN.

DO.

DP. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswi data epidemiologi yang


telah mengalami menstruasi : yang mengalami menstruasi teratur tiap
bulan 43%, yang belum mengalami menstruasi teratur tiap bulan 57 %.

DQ.
DR.

DS. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


yang telah mengalami keputihan : yang mengalami keputihan 61%, yang
belum mengalami keputihan 39 %.

DT.

akah anda pernah mengalami gatal-gatal disekitar kemaluan


Ya Tidak

39%

61%

DU.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


yang mengalami gatal gatal disekitar kemaluan : yang mengalami gatal
gatal disekitar kemaluan 61% yang tidak mengalami gatal gatal disekitar
kemaluan 39 %.

DV.

DW.

DX.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


yang pernah berpacaran 44 % yang belum 56 %

DY.

DZ.

EA. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


yang sekarang memiliki pacar 5 % yang tidak 95 %

EB.

EC.

Apakah keluarga mengetahuinya


Ya Tidak

48%
52%

ED. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang berpacaran yang keluarganya mengetahui 52 % yang tidak 48%

EE.

EF.

EG.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


yang pernah membahas atau menanyakan dengan keluarga mengenai
masalah HIV atau AIDS dan penyakit kelamin lainya adalah yang pernah
36% yang tidak pernah 64 %

EH.

EI.
EJ. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi
yang suka bermain video game atau playstasion atau game online adalah
21% yang tidak 79%

EK.

a iya berapa jam dalam sehari anda bermain video game/ Ga

3%

1 jam/hari 2 jam/hari > 3 jam/hari

45% 52%

EL. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


dalam sehari anda bermain video game/ Game online adalah 1 jam/hari
52%, 2 jam/hari 45%, >3 jam 3%

EM.

EN.

EO.

EP. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi makan besar (Nasi+lauk pauk) dalam sehari adalah 1
kali sehari 0%, 2-3 kali sehari 73%, >3 kali sehari 27%
EQ.
ER.

Apakah anda rutin berolahraga


Sering jarang Tidak pernah

4%
24%

71%

ES. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang rutinitas olahraga adalah sering 24%, jarang 71%, tidak pernah
5%

ET.

EU.

EV. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi kegiatan olahraga yang di lakukan adalah tiap hari
16%, 2 kali seminggu 34%, 1 kali seminggu 50%

EW.

EX. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi mandi dalam sehari adalah 1 kali sehari 0%, 2 kali
sehari 91%, 3 kali sehari 9%
EY.

EZ.

FA.

Berapa kali anda keramas dalam seminggu


Tiap hari 3 kali seminggu 2 kali seminggu

5%
25%

70%

FB. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi keramas dalam seminggu adalah tiap hari 5%, 3 kali
seminggu 70%, 2 kali seminggu 25%

FC.

FD. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi mengosok gigi dalam sehari adalah 1 kali sehari 0%, 2
kali sehari 55%, 3 kali sehari 45%
FE.
FF.

FG.
FH.

apakah anda merokok

10%
ya
tidak

90%

FI. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang siswa siswi yang merokok adalah yang merokok 10%, yang tidak
90%
FJ.
FK.
apakah kondisi fisik dalam rumah anda membuat anda tidak nyaman sehingga anda tidak betah berada dirumah
Ya Tidak

7%

93%

FL. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang kondisi fisik dalam rumah yang membuat tidak nyaman
sehingga tidak betah berada dirumah adalah iya 7%, tidak 93%
FM.

FN.

FO. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang sarana kesehatan yang terdekat dengan rumah adalah puskesmas
83%, RS 4%, dokter praktek 8%, mantri/bidan 5%

FP.

FQ.
FR.

FS. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang sarana kesehatan yang sering digunakan adalah puskesmas 38%,
RS 9%, dokter praktik 9%, mantri/bidan 44%

FT.

FU. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang sumber informasi apa yang sering digunakan untuk
mendapatkan informasi kesehatan adalah koran/majalah/buku 12%, radio
12%, televisi 71%, internet 5%
FV.

Apakah anda pernah memperoleh informasi mengenai keseh


Ya Tidak

51% 49%

FW.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang frekuensi dalam 6 bulan terakhir, Apakah pernah memperoleh
informasi mengenai kesehatan reproduksi / seks pranikah adalah iya
49%, tidak 51%

FX.

FY. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang kepada siapa bercerita jika mempunyai masalah kesehatan yang
berhubungan dengan reorduksi adalah kepada orang tua 89%, teman
11%, pacar 0%, guru 0%

FZ.

GA.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang hubungan dengan anggota keluaraga lain dalam satu rumah
adalah sangat baik 62%, baik 35%, kurang baik 0%, tidak baik 3%
GB.

GC.

Apakah ada organisasi pemuda untuk remaja dilingkungan disekitar anda


Ada Tidak ada

5%

95%

GD.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang apakah ada organisasi pemuda untuk remaja dilingkungan
disekitar : ada 95%, tidak 5%

GE.
GF.

GG. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data


epidemiologi tentang apakah terlibat aktif dalam kegiatan di
masyarakat : iya 39, tidak 61%
GH.

GI.

GJ. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang perkumpulan apakah yang ikuti pengajian 53%, olahraga 20%,
kesenian 23%, karang taruna 4%

GK.

Jenis rekreasi yang biasa dilakukan bersama anggota keluarga


Nonton TV Berkunjung kerumah saudara
Berkunjung ketempat wisata Lainnya

3%
23%
39%

35%

GL.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang jenis rekreasi yang biasa dilakukan bersama anggota keluarga
adalah nonton TV 39%, berkunjung dirumah saudara 35%, berkunjung
ketempat wisata 23%, lainnya 3%
GM.

GN.

GO. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data


epidemiologi tentang frekuensi rekreasi keluar rumah adalah 1 kali
seminggu 30%, 1 kali sebulan 56%, 1 kali setahun 10%, lainnya 4%
GP.
GQ.

GR.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang pemanfaatan waktu luang oleh remaja adalah belajar 33%,
olahraga 7%, musik 24%, lainnya 36%

GS.

GT.

apakah anda sedang mengikuti pendidikan(les/kursus)diluar sekolah?


ya tidak

25%

75%

GU.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang apakah sekarang sedang mengikuti pendidikan(les/kursus)diluar
sekolah iya 25%, tidak 75%
GV.

GW. Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data


epidemiologi tentang bagaimana dukungan orang tua terhadap
pendidikan anggota keluarga : sangat baik 77%, baik 23%, kurang baik
0%

GX.

GY.
GZ.

apa yang biasa anda lakukan bila ada masalah?


curhat ke orang lain pergi dari rumah
mengurung diri di kamar marah marah

3%
12%

86%

HA.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang apa yang biasa di lakukan bila ada masalah : curhat ke orang tua
86%, pergi dari rumah 0%, mengurung diri dirumah 11%, marah marah
3%
HB.
HC.

HD.Berdasarkan gambar di atas, dari 71 siswa siswi data epidemiologi


tentang apakah anda taat menjalankan ibadah sholat lima waktu : ya
55%, kadang kadang 43%, tidak 2%
HE.
HF.
HG.
HH.
HI.
HJ.
HK.
HL.
HM.
HN.
HO.
HP.
HQ.
HR.
HS.
HT.
HU.
HV.
HW.
HX.
HY.
HZ.
IA.
IB.
IC.
ID.
IE.
IF.
IG.
IH.
II.

IJ.

IK. D. ANALISA DATA

IL. IM. DATA IN. DIAGNOS


N A
IO. IP. Data Subyektif IT. Ketidakefek
1 - Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa- tifan
siswi SMP N 1 Kebakramat ,masalah yang pemeliharaa
sering dialami dalam satu tahun terakhir ini n kesehatan
adalah flu, batuk, diare dan demam. komunitas
IQ. Kelas 7C
IR. Data Obyektif dan 7D
- Dari hasil observasi anak-anak sering jajan SMP N 1
makanan berwarna mencolok atau Kebakkram
berwarna-warni. at
- Terlihat banyak anak mengalami flu dan
IU.
batuk.
IV.
- Sebagian besar siswa-siswi sebelum dan
sesudah makan tidak melakukan cuci
tangan.
- Berdasarkan hasil kuesioner dari 71 siswa-
siswi, 84 % dalam setahun pernah
mengalami flu, batuk, diare dan demam.
IS.
IW. IX. Data Subyektif JC. Kurang
2 - Berdasarkan hasil wawancara dengan siswi Pengetahua
kelas 7C dan 7D bahwa masalah yang sering n siswi
mereka alami adalah masalah keputihan. Kelas 7C
- Berdasarkan hasil wawancara dari beberapa
dan 7D
siswi kelas 7C dan 7D mereka mengatakan
SMP N 1
tidak pernah mendapatkan pengetahuan
Kebakkram
maupun informasi mengenai apa itu
at tentang
keputihan, penyebab serta pencegahan
keputihan
keputihan yang abnormal.
JD.
IY.
IZ.
JA. Data Obyektif
- Berdasarkan hasil kuesioner dari 71 siswa
siswi, 69 % siswa siswi sering mengalami
masalah keputihan.
JB.

JE.JF. Data Subyektif JJ. Perilaku


3 - Dari hasil wawancara dengan siswa kelas7C kesehatan
dan 7D Kelas 7C dan 7D SMP N 1 cenderung
Kebakkramat mereka mengatakan ada yang beresiko
merokok. bagi siswa
- Dari hasil wawancara dengan siswa 7C dan
Kelas 7C
7D Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
dan 7D
mereka mengatakan belum pernah
SMP N 1
mendapatkan pendidikan kesehatan tentang
Kebakkram
merokok .
at tentang
- Dari hasil wawancara dengan guru BK
merokok
Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
JK.
mengatakan dalam 4 tahun terakhir ini tidak
ada pendidikan kesehatan tentang merokok
bagi siswa-siswi .
JG.
JH. Data Obyektif
- Berdasarkan hasil kuesioner dari 405 siswa-
siswi, 10 % perokok. Dengan rata-rata
dalam satu hari menghabiskan < 4 batang
rokok.
JI.
JL.
JM.
JN.
JO.
JP. E. DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan komunitas SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang Pengetahuan siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat tentang
keputihan
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko bagi siswa Kelas 7C dan 7D SMP N 1
Kebakkramat tentang merokok
JQ.
JR.
JS.
JT.
JU.
JV.
JW.
JX.
JY.
JZ.
KA.
KB.
KC.
KD.
KE.
KF.
KG.
KH.
KI.
KJ.
KK.
KL.
KM.
KN.
KO.
KP.
KQ.
KR.
KS.
KT.
KU.
KV.
KW. F. PERENCANAAN KOMUNITAS
KX. KY.DIAG KZ.TUJUAN LA. TUJUAN LB. RENCAN
N NOSA UMUM KHUSUS A
KEPE KEGIATA
RAWA N
TAN
KOM
UNIT
AS
LC. LD. Ketida LF. Setelah dilakukan LH. Setelah 1. Pendidikan
1 kkefekt tindakan keperawatan dilakukan kesehatan dan
ifan selama 3 minggu tindakan pelatihan
pemeli .Diharapkan siswa- keperawatan tentang
haraan siswi Kelas 7C dan 7D selama 3 minggu Perilaku Hidup
kesehat SMP N 1 Kebakkramat .Siswa-siswi Bersih Sehat
an dalam pemeliharaan Kelas 7C dan 7D (PHBS )
2. Pendidikan
komuni kesehatan meningkat SMP N 1
kesehatan dan
tas dengan kriteria hasil : Kebakkramat
pelatihan
SMP Siswa mampu mampu :
tentang Cuci
N 1 menjaga Siswa
Tangan yang
Kebakk lingkungan yang mampu
benar
ramat bersih dan sehat menjaga 3. Melakukan
LE. (Perilaku Hidup lingkungan kerja bakti
Bersih Sehat ) yang bersih sekolah secara
LG. dan sehat rutin
Siswa
LI.
mampu
berperilaku
hidup bersih
sehat
Siswa
mampu
melakukan
cuci tangan
secara
LJ. LL. Kurang LO. Setelah dilakukan LQ. Setelah 1. Pendidikan
Penget tindakan keperawatan dilakukan tindakan kesehatan
LK. ahuan selama 3 minggu keperawatan tentang
2 siswi .Diharapkan selama 3 minggu keputihan
2. Pendidikan
Kelas pengetahuan siswi .Siswi Kelas 7C
kesehatan
7C dan Kelas 7C dan 7D dan 7D SMP N 1
tentang
7D SMP N 1 Kebakkramat
perawatan
SMP N Kebakkramat tentang mampu :
organ
1 keputihan meningkat Siswi mampu
reproduksi
Kebakk dengan kriteria hasil : menyebutkan 3. Koordinasi
ramat Siswi Kelas 7C definisi dengan guru
tentang dan 7D SMP N 1 Keputihan yang
keputih Siswi mampu
Kebakkramat mengampu
an mampu menyebutkan
tentang
LM. mengetahui penyebab dan
masalah
LN. tentang keputihan pencegahan
kesehatan
LP. Keputihan
Siswi mampu reproduksi

menjaga untuk

kebersihan memberikan

organ materi tentang

reproduksi keputihan

LR. dalam jadwal


pembelajaran
LS.
LT. LU. Perilak LW. Setelah dilakukan LY. Setelah 1. Pendidikan
3 u tindakan keperawatan dilakukan tindakan kesehatan
kesehat selama 3 minggu keperawatan tentang rokok.
2. Demonstrasika
an .Diharapkan selama 3 minggu.
n melalui
cender pengetahuan siswa Siswa Kelas 7C
video tentang
ung Kelas 7C dan 7D dan 7D SMP N 1
rokok.
beresik SMP N 1 Kebakkramat
3. Koordinasi
o bagi Kebakkramat tentang mampu :
dengan guru
siswa bahaya merokok Siswa
Kelas meningkat dengan mampu BK dan pihak
7C dan kriteria hasil : mengetahui Puskesmas
7D Siswa mampu tentang untuk
SMP N mengetahui bahaya melaksanakan
1 tentang bahaya merokok Prndidikan
Kebakk Siswa kesehatan
merokok.
ramat mampu mengenai
LX.
tentang mengontrol rokok secara
meroko dan berhenti rutin minimal
k merokok satu tahun
LV. sekali.
LZ.
MA.
MB.
MC.
MD.
ME.
MF.
MG.
MH.
MI.
MJ.
MK.
ML.
MM.
MN.
MO.
MP.
MQ.
MR.
MS.
MT.
MU.
MV.G. TAHAP IMPLEMENTASI
MW. MX. MY. MZ. Jenis Kegiatan NA.Evaluasi
N Har W

NB. NC. NF. 1. Memberikan pendidikan OL. Semua siswa-siswi


1. Jum 0 kesehatan dan pelatihan kelas 7 dan 8 Kelas
tentang Perilaku Hidup Bersih 7C dan 7D SMP N
ND. Sehat (PHBS ) tentang : 1 Kebakkramat
13 hadir
NG.a. Menjelaskan apa itu sampah
Siswa-siswi sangat
NH. Sampah merupakan
NE. antusias dalam
sesuatu bahan atau benda padat
201 mengikuti acara
ataupun cair yang sudah tidak
sampai selesai.
terpakai lagi oleh manusia atau Siswa-siswi dapat
benda yang sudah digunakan menyebutkan
lagi dalam suatu kegiatan kembali dan
manusia dan dibuang membuang sampah
NI. sesuai sampah
NJ. b.Menjelaskan jenis-jenis organic atau
sampah anorganik
1) Sampah organik Siswa-siswi dapat
sampah yang mudah mempraktekkan
membusuk kembali cara cuci
seperti sisa makanan,
tangan yang benar.
sayuran, daun- daun Siswa-siswi selalu
kering, dan sebagainya. melakukan kerja
Sampah ini dapat di bakti pada hari
olah lebih lanjut Jumat sesuai
menjadi kompos. dengan yang
2) Sampah anorganik
sampah yang tidak direncanakan.
mudah membusuk, OM.
seperti plastik, wadah
pembungkus makanan,
kertas, plastik mainan,
botol dan gelas
minuman, kaleng,
kayu, dan sebagainya.

NK. c.Menjelaskan bahaya


sampah bagi kesehatan
Menurut Soekidjo
Nototmodjo (2009:
168) sampah erat
kaitannya dengan
kesehatan masyarakat,
karena dari sampah-
sampah tersebut akan
hidup berbagai
Mikroorganisme
penyebab penyakit dan
juga binatang serangga
sebagai pemindahan
penyebar penyakit.
Oleh karena itu, harus
dikelola dengan sampai
sekecil mungkin
sehingga tidak
mengganggu kesehatan
masyarakat.

NL.

NM. d.Menjelaskan perilaku


membuang sampah yang benar
Buanglah selalu sampah
pada tempat sampah, sekali
apapun sampah tersebut,
jangan dibuang
disembarang tempat.
Sisahkan antara sampah
organik dengan sampah
anorganik.
Sampah organik bisa
dimanfaatkan sebagai
pupuk untuk tanaman.
Sampah anorganik juga
bisa dimanfaatkan kembali,
misalnya kaleng bekas
dimanfaatkan sebagai pot
bunga. Sampah yang tidak
bisa dimanfaatkan sendiri,
jangan dibiarkan
menumpuk terlalu lama.
Secara periodik buanglah
ke TPS (Tempat
Pembuangan Sampah
Sementara) agar diangkat
oleh truk sampah ke tempat
pengelolaan sampah.
Jangan membakar sampah
sembarangan, karena selain
menimbulkan asap yang
menyesakkan nafas,
sampah-sampah tertentu
dapat menghasilkan yang
menyebabkan penyakit bila
dibakar (seperti bahan
plastik dan karet bila
dibakar menghasilkan gas
yang dapat menyebabkan
kanker). Selain itu ada juga
sampah yang dapat
meledak bila terkena
panas/ dibakar (botol
aerosol).
NN.

NO. e. Menjelaskan manfaat


perilaku membuang sampah
yang benar
Mencegah terjadinya
penyakit seperti diare,
kolera, tifus, malaria, DBD,
dll.
Menjaga nilai estetika
lingkungan (keindahan).
Sampah-sampah yang
dimanfaatkan kembali dapat
menghemat pengeluaran,
seperti kaleng bekas yang
dimanfaatkan sebagai pot
bunga sehingga tidak
diperlukan lagi uang untuk
membeli pot bunga
NP.
2. Memberikan pendidikan
kesehatan dan pelatihan
tentang Cuci Tangan yang
benar

NQ.a. Menjelaskan cara mencuci


tangan
NR. Mencuci tangan
adalah menggososk tangan
dengan sabun secara bersama-
sama diseluruh permukaan
seluruh tangan mulai dari siku
sampai ujung jari kemudian
dibilas dengan air.

NS.

NT. b. Menjelaskan cara tujuan


mencuci tangan
NU. Tujuan mencuci
tangan menurut Depkes
(2007) adalah merupakan
salah satu unsur pencegahan
penularan infeksi
NV.
NW. c.Menjelaskan air yang
bersih
NX. Air yang bersih
tentu saja yang jernih, tidak
berbau dan tidakberwarna.
Ada banyak sekali setandart
kesehatan mengenai air yang
bersih: air yang bebas
termasuk mikroorganisme,
bahan kimia, dan bahan radio
aktif.
NY.
NZ. d. Menjelaskan cara mencuci
tangan
Menuci tangan dengan
sabun mencuci tangan
dengan sabun padat
maupun cair ini akan
membantu proses
pelepasan kotoran dan
kuman yang menempel
dipermukaan luar kulit
tangan dan kuku.
Mencuci tangan dengan
air mengalir Dengan
mencuci tangan air
mengalir maka kotoran
dan kuman akan luruh
terbawa air.

OA. e. Menjelaskan langkah-


langkah mencuci tangan
OB.
OC.

OD.
OE.
OF. f. Menjelaskan 5 waktu
cuci tangan
1. sebelum makan
2. sesudah makan
3. sebelum menyiapkan
makanan
4. sesudah buang sair besar
dan buang air kecil
5. sebelum
memegang bayi

OG.

3. Mengadakan lomba cuci tangan


perkelas
OH.
OI.
OJ. 4. Melakukan kerja
bakti sekolah secara rutin
Melaksanakan
kerja bakti setiap hari jumat

OK.
ON. OO. OP. 1. Memberikan pendidikan PX. Semua siswa -siswi
2. Ka 0 kesehatan tentang keputihan kelas 7 dan 8 Kelas
,yaitu : 7C dan 7D SMP N
1 Kebakkramat
OQ. a.Menjelaskan tentang
hadir
keputihan
Siswi sangat
OR. Keputihan atau Fluor
antusias dalam
Albus merupakan sekresi
mengikuti acara
vaginal abnormal pada wanita.
sampai selesai.
Keputihan yang disebabkan Siswi dapat
oleh infeksi biasanya disertai menyebutkan
dengan rasa gatal di dalam kembali penyebab
vagina dan di sekitar bibir dan cara mencegah
vagina bagian luar. Yang sering keputihan.
menimbulkan keputihan ini Siswa-siswi dapat
antara lain bakteri, virus, jamur menyebutkan
OS. kembali system
OT. b.Menjelaskan klasifikasi organ reproduksi
keputihan . pria dan wanita
Siswa-siswi dapat
a) Keputihan fisiologis
menyebutkan
OU. Keputihan fisiologi penyakit menular
s terjadimendekati ovulasi seksual
Siswa-siswi dapat
(karena
menjelaskan
rangsangan seksual),
kembali cara
menjelang dan sesudah
merawat genetalia
menstruasi atau pengaruh
pria dan wanita
hormon pada kehamilan
Pihak guru
b) Keputihan patologis menambahkan
materi tentang
OV. Keputihan
reproduksi
patologis terjadi
PY.
karena infeksi vaginal, inf
PZ.
eksi trikomonasvaginalis
, infeksi jamur candidaal
bicans, keganasan reprod
uksi ataupun adanya
benda asing dalam jalan
lahir.

OW.

OX. c.Menjelaskan gejala-


gejala keputihan
Keluarnya cairan
berwarna putih
kekuningan atau putih
kelabu dari saluran vagina
Biasanya keputihan
yang normal tidak disertai
dengan rasa gatal
Gadis muda kadang-
kadang juga mengalami
keputihan sesaat sebelum
masa pubertas, biasanya
gejala ini akan hilang
dengan sendirinya.
Rasa seperti terbakar di
vagina terutama saat
berhubungan seksual atau
berkemih.
Kemerahan dan bengkak
di vulva dan nyeri di
vagina

OY. d.Menjelaskan penyebab


dari keputihan
Memakai pakaian dalam
yang ketat dari bahan
sintetis
Tidak mengganti panty
liner
Membilas vagina dari arah
yang salah. Yaitu dari arah
anus ke arah depan vagina
Sering bertukar celana
dalam/handuk dengan
orang lain
Kurang menjaga
kebersihan vagina
Kelelahan yang amat
sangat
Stress
Tidak segera mengganti
pembalut saat menstruasi
Memakai sembarang
sabun untuk membasuh
vagina
Tidak mejalani pola hidup
sehat (makan tidak teratur,
tidak pernah olah raga,
tidur kurang)
Tinggal di daerah tropis
yang lembap
Lingkungan sanitasi yang
kotor.
Sering berganti pasangan
dalam berhubungan sex
Hormon yang tidak
seimbang
Sering menggaruk vagina

OZ.
PA. e. Menjelaskan cara
mencegah keputihan
Menjaga
alat kelamin tetap bersih
dan kering.
Menghindari pakaian
ketat.
Seing mengganti pembalut
saat datang haid.
Menghindari douche (men
cuci/membilas) vagina den
gan larutan antiseptik.
Mencuci
alat kelamin bagian luar
dengan air bersih
Menjaga kebersihan
daerah alat kelamin
Membilas alat kelamin
dengan cara yang benar
Jangan suka tukar-tukaran
celana dalam
menggunakan celana
dalam bersama dengan
teman wanita lainnya
Jangan menggunakan
handuk bersamaan ( suka
tukar-tukaran handuk )
Lebih berhati hati dalam
menggunakan sarana toilet
umum
Jalani Pola hidup sehat,
cukup tidur, olah raga
teratur, makan makanan
dengan gizi yang
seimbang
Hindari gonta ganti
pasangan dalam
berhubungan

PB.
PC. f.Menjelaskan akibat dari
keputihan
PD. Keputihan yang abnormal
atau berlebihan dan dalam
jangka waktu yang lama bisa
mengakibatkan kemandulan.
PE.
2. Memberikan pendidikan
kesehatan tentang perawatan
organ reproduksi, yaitu :

PF. a.Menjelaskan tentang


pengertian reproduksi
PG. Kesehatan
reproduksi menurut WHO
adalah suatu keadaan fisik,
mental dan sosial yang utuh,
bukan hanya bebas dari
penyakit atau kecacatan dalam
segala aspek yang
berhubungan dengan sistem
reproduksi, fungsi serta
prosesnya

PH.
PI.

PJ. b.Menjelaskan system


reproduksi pria dan wanita
PK. Sistem Reproduksi
pria :
vesikal seminalis
uretra
kelenjar prostat
rektum
vasdiferens
krotum
penis
PL. Sistem reproduksi
wanita
ligamen ovarium
oviduk
endometerium
uterus
ovarium
serviks
vagina
PM. c. Menjelaskan
penyakit menular
Gonore
Kandidiasis vagina
Trikomoniasis
HIV atau AIDS
Sipilis
Herpes

PN. d.Menjelaskan ciri-ciri


kematangan organ reproduksi
wanita dan pria
PO. 1. Organ reproduksi
wanita
Menstruasi
Payudara dan bokong
membesar
Mulai tumbuh bulu
sekitar ketiak dan
vagina
Tumbuh bertambah
tinggi
PP. 2. Organ reproduksi
pria
Bahu dan dada melebar
Badan bertambah berat
dan tinggi
Suara pecah dan
menjadi agak berat
Mimpi basah
Tumbuh rambut
disekitar kelamin dan
ketiak, dan lain-lain
PQ.
PR. e. Menjelaskan cara
merawat genital wanita dan
pria
PS. 1. Merawat genital
wanita
Biasakan untuk
membilas vagina setiap
kali selesai buang urin
atau air besar, harus
membilasnya sampai
bersih.
Gantilah celana dalam
paling tidak dua kali
dalam sehari, apalagi
saat udara panas
Hindari celana dalam
yang terlalu ketat.
Gunakan pembalut
dengan permukaan
yang lembut dan
kering.
Hindari penggunaan
cairan khusus
pembersih organ intim
secara rutin.
Hindari stres berlebihan
dan beralihlah ke gaya
hidup aktif dengan
teratur berolahraga dan
konsumsi makanan
seimbang
PT.
PU. 2. Merawat genital
pria
Kebiasaan yang baik
bisa menjaga
kesehatan
reproduksi
Gunakan celana
dalam bersih
higienis.
Cuci bersih secara
rutin alat kelamin.
Cukur rambut
kemaluan secara
berkala.
Jaga kelembapan.
PV.
3. Berkoordinasi dengan guru
biologi yang mengampu
tentang masalah kesehatan
reproduksi untuk memberikan
materi tentang keputihan
dalam jadwal pembelajaran

PW.
QA. QB. QD. 1. Memberikan pendidikan QP. Semua siswa -siswi
3. Rab 0 kesehatan tentang rokok , kelas 7 dan 8 Kelas
yaitu : 7C dan 7D SMP N
QC. QE. 1 Kebakkramat
QF. a. Menjelaskan pengertian
11 W hadir
merokok dan rokok
Siswa-siswi sangat
Merokok adalah
antusias dalam
menghisap zat-zat yang
mengikuti acara
dapat menimbulkan
sampai selesai.
gangguan pada organ Siswa-siswi dapat
tubuh. menjelaskan
Rokok adalah silinder
kembali tentang
dari kertas berukuran
bahaya merokok
panjang antara 70 hingga Siswa-siswi dapat
120 mm (bervariasi menyebutkan
tergantung negara) kembali tentang
dengan diameter sekitar kiat-kiat untuk
10 mm yang berisi daun- berhenti merokok
daun tembakau yang telah Siswa-siswi
dicacah. Rokok dibakar terlihat
pada salah satu ujungnya memperhatikan
dan dibiarkan membara saat diberikan
agar asapnya dapat materi audiovisual
dihirup lewat mulut pada melalui video dan
ujung lainnya dapat menjelaskan
QG. kembali tentang isi
QH. b.Menjelaskan bahaya dari video
Pihak guru BK dan
yang ditimbulkan akibat
Puskesmas akan
merokok
memberikan
Rambut rontok pendidikan
Katarak
kesehatan kepada
Kulit keriput
Hilangnya pendengaran Siswa-siswi Kelas
Kanker kulit
7C dan 7D SMP N
Caries
Enfisema 1 Kebakkramat
Kerusakan paru
tentang Rokok.
Berisiko tinggi terkena
kanker paru-paru dan
jantung
Osteoporosis
Penyakit jantung
Tukak lambung
Kanker uterus
Kerusakan sperma

QI. c.Mejelaskan cara


mengurangi efek jelek dari
rokok
Kurangi jumlah rokok
yang diisap perharinya
Jangan menghisap asap
dalam-dalam
Tinggalkan puntung
rokok sejauh mungkin
(jangan menghisap
sampai habis)
Melepaskan rokok dari
bibir diantara tiap sedotan
Memakai rokok yang
berfilter, pipa atau cerutu.

QJ. d.Menjelaskan alasan


harus menghindari rokok
Melemahkan pikiran,
ketagihan, cemas dan
gelisah
Kita akan mempunyai
kebugaran dan penampilan
yang segar
Akan menghemat uang
Asap rokok akan merusak
kesehatan keluarga dan
lingkungan
Tidak menambah polusi
alam dan turut memelihara
kesehatan lingkungan
dengan udara bersih.

QK. e. Menjelaskan cara


mencegah merokok
Agar dibuat peta merokok
selama 20 jam
setiap merokok agar
ditulis waktu dan apa yang
dilakukan pada saat itu.
Hal ini agar dilakukan
setiap merokok dalam satu
hari.
Peta dan situasi ketika
merokok agar dicatat dan
dipelajari
Untuk menghitung
jumlah rokok setiap hari
agar dicatat pada setiap
dimana kita menikmati
Merubah situasi merokok.
Apakah merokok ketika
jenuh, konsentrasi penuh,
istirahat, minum dengan
teman, dan sesudah
makan?
Sekarang perlu
dipertimbangkan untuk
melakukan kegiatan lain
pada situasi tersebut diatas
untuk merubah kebiasaan
merokok pada saat itu
Apabila jenuh,
tanganipekerjaan yang
sudah lama tertunda
Apabila konsentrasi,
kunyah sebatang wortel
atau apel
Luangkan lebih bannyak
waktu dengan orang yang
tidak merokok dan
mendiskusikan masalah
menarik yang sedang
terjadi
Setelah makan, jalan-jalan
atau membaca buku

QL. f. Mejelaskan kiat-kiat


berhenti merokok
Tidak membeli rokok
Melakukan hobi yang
menyenangkan setiap kali
teringat atau merokok
Meminta keluarga atau
teman yang tidak merokok
untuk mengingatkan agar
tidak merokok setiap kali
kita akan mulai merokok
Setiap ada perasaan ingin
merokok agar ditunggu 10
menit, tarik nafas dalam-
dalam atau genggam
kepalan tangan erat-erat
dan coba untuk santai,
dorongan merokok akan
hilang
QM.
2. Memberikan materi audiovisual
melalui video tentang rokok

QN.

3. Berkoordinasi dengan guru BK


dan pihak Puskesmas untuk
melaksanakan Pendidikan
kesehatan mengenai rokok
secara rutin minimal satu tahun
sekali

QO.
QQ.
QR.
QS.
QT.
QU.
QV.
QW.
QX.
QY.
QZ.
RA.
RB.
RC.
RD.
RE.
RF.
RG.
RH.
RI. I. EVALUASI
RJ. RK.Diagnosa RL. Evaluasi
N
Keperawatan

RM. VT. Ketidakefektifa ZC. S:


1. n pemeliharaan - Siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
RN. kesehatan Kebakkramat mengatakan sudah mengerti tentang
RO. komunitas SMP Perilaku Hidup Bersi Sehat ( PHBS )
- Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
RP. N1
Kebakkramat mengatakan sudah memahami cara
RQ. Kebakkramat
VU. cuci tangan yang benar.
RR.
VV. - Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
RS. VW.
Kebakkramat mengatakan sudah memahami cara
VX.
RT.
VY. pemilahan sampah yang benar ( sampah organik
RU. VZ.
dan sampah anorganik )
WA.
RV. - Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
WB.
RW. WC. Kebakkramat mengatakan sudah mengerti tentang
WD.
RX. pentingnya pemeliharaan lingkungan sekolah
WE.
RY. WF. dengan cara kerja bakti dan akan melaksanakannya
WG.
RZ. secara rutin.
WH.
ZD. O:
SA. WI.
- Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
WJ.
SB.
WK. Kebakkramat tampak antusias mengikuti jalannya
SC. WL.
kegiatan sampai selesai.
WM.
SD. - Siswa siswi nampak aktif memberikan umpan
WN.
SE. WO. balik.
WP. - Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
SF.
WQ. Kebakkramat tampak sudah melakukan kerja bakti
SG.
WR. dan cuci tangan dengan benar
SH.
- Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
WS.
SI.
Kebakkramat tampak sudah membuang sampah
WT.
SJ.
WU. dengan benar sesuai jenisnya di tempat sampah
SK. WV.
yang sudah disediakan ( organik dan anorganik ).
WW.
SL. ZE.
WX.
ZF. A:
SM. WY.
- Masalah pemahan siswa siswi Kelas 7C dan 7D
WZ.
SN.
XA. SMP N 1 Kebakkramat tentang PHBS sudah
SO. XB.
teratasi.
XC.
SP. - Masalah pemahan siswa siswi Kelas 7C dan 7D
XD.
SQ. XE. SMP N 1 Kebakkramat tentang cara cuci tangan
SR. XF. yang benar sudah teratasi
XG. - Masalah pemahaman siswa siswi Kelas 7C dan
SS.
XH.
7D SMP N 1 Kebakkramat tentang pentingnya
ST. XI.
XJ. pemeliraan lingkungan sekolah dengan cara kerja
SU.
XK.
bakti sudah teratasi.
SV. XL.
- Masalah pemahaman siswa siswi Kelas 7C dan
XM.
SW.
XN. 7D SMP N 1 Kebakkramat tentang cara pemilahan
SX. XO.
sampah yang benar sudah teratasi.
XP.
SY. ZG. P:
XQ.
- Memotivasi siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
SZ. XR. Kurang
Kebakkramat untuk selalu menerapkan PHBS salah
TA. pengetahuan
satunya dengan cuci tangan dengan benar
TB. siswi Kelas 7C
- Memotivasi siswa - siswi Kelas 7C dan 7D SMP N
TC. dan 7D SMP N
1 Kebakkramat untuk selalu memperhatikan
TD. 1 Kebakkramat
pemeliharaan lingkungan sekolah dengan kerja
TE. tentang
bakti secara rutin setiap jumat dan melakukan
TF. keputihan
pemilahan sampah yang benar.
TG.
XS.
ZH. S:
TH.
XT.
- Siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
TI.XU.
mengatakan sudah mengerti mengenai masalah
TJ.XV.
keputihan.
TK.
XW. - Siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
TL.
XX. Kebakkramat mengatakan sudah mengerti cara
TM.
XY. membersihkan organ reproduksi
- Siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
TN.
XZ.
Kebakkramat mengatakan sudah mengerti tentang
2. YA.
cara perawatan organ reproduksi.
TO.
YB.
- Guru Biology Kelas 7C dan 7D SMP N 1
TP.YC.
Kebakkramat mengatakan bersedia untuk
TQ.
YD.
memberikan materi tentang keputihan dalam jadwal
TR.
YE.
pembelajarannya
TS.YF. ZI. O:
- Siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1 Kebakkramat
TT.
YG.
nampak sudah memahami materi yang telah
TU.
YH.
diberikan melalui kegiatan pendkes
TV.
YI.
- Siswa - siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
TW.
YJ.
Kebakkramat tampak mengikuti jalannya kegiatan
TX.
YK.
TY.
YL. pendkes sampai selesai.
- Siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
TZ.
YM.
Kebakkramat nampak aktif bertanya
UA.
YN.
- Siswa - siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
UB.
YO.
Kebakkramat tampak antusias mengikuti kegiatan.
UC.
YP. ZJ. A:
- Masalah pemahaman siswi Kelas 7C dan 7D SMP
UD.
YQ.
N 1 Kebakkramat tentang keputihan sudah
UE.
YR.
teratasi.
UF.
YS.
- Masalah pemahaman siswa siswi Kelas 7C dan
UG.
YT.
7D SMP N 1 Kebakkramat tentang cara
UH.
YU.
membersihkan dan merawat organ reproduksi
UI.YV.
sudah teratasi.
UJ.YW. ZK. P:
UK.
YX. ZL. Memotivasi siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP
UL.
YY. N 1 Kebakkramat untuk selalu memperhatikan
UM.
YZ. kebersihan dan perawatan organ reproduksi.
UN. ZA. Perilaku ZM.
ZN. S :
UO. kesehatan
- Beberapa siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
UP. cenderung
Kebakkramat mengatakan sudah mengerti tentang
UQ. beresiko bagi
bahaya rokok dan resiko dari perilaku merokok
UR. siswa Kelas 7C
- Beberapa siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
US. dan 7D SMP N
Kebakkramat mengatakan belum mengerti
UT. 1 Kebakkramat
mengenai bahaya rokok dan resiko dari perilaku
UU. tentang
merokok
UV. merokok - Beberapa siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
UW. ZB. Kebakkramat mengatakan akan berhenti merokok
UX. ZO. O :
UY. - Beberapa siswa siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
UZ. Kebakkramat nampak masih belum memahami
3. tentang bahaya rokok dan resiko dari perilaku
VA. merokok.
VB. - Siswa-siswi kelas Kelas 7C dan 7D SMP N 1
VC. Kebakkramat tampak mengikuti jalannya kegiatan
VD. pendkes sampai selesai.
VE. ZP. A :
VF. ZQ. Masalah pemahaman siswa siswi Kelas 7C dan
VG. 7D SMP N 1 Kebakkramat tentang bahaya rokok
VH. dan resiko dari perilaku merokok, teratasi sebagian
VI. ZR. P :
VJ. - Memotivasi siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
VK. Kebakkramat untuk berhenti dan menghindari
VL. rokok.
- Memotivasi siswa-siswi Kelas 7C dan 7D SMP N 1
VM.
Kebakkramat untuk selalu memperhatikan
VN.
dampak / bahaya dari rokok bagi kesehatan.
VO.
- Berkoordinasi dengan guru BK dan pihak
VP.
Puskesmas untuk melaksanakan pendidikan
VQ.
kesehatan mengenai rokok secara rutin minimal
VR.
satu tahun sekali
VS. - Lanjutkan intervensi sesuai RTL
ZS.
ZT.
ZU.
ZV.

ZW.
ZX.
ZY.
ZZ.
AAA.
AAB.
AAC.
AAD.
AAE.
AAF.
AAG.
AAI.
AAJ. J. RENCANA TINDAK LANJUT
AAK. AAL. T AAM. AAN. AAO. AAP. T AAQ.
Mas ujua Kegiata Sa Waktu emp Ta
a n n at
l
a
h

K
e
s
e
h
a
t
a
n
AAR. AAS. - Kerja bakti
M AAV.- Setiap AAX. D AAY.
Keti emi setiap hari Se seminggu i Wa
d nim jumat sekali hari SM
AAT.
a alka jumat PN
AAU.
AAW.
k nma 1
e sala - Pemasangan Keb
- Satu kali
f h gambar akkr
e kese cuci tangan ama
k hata 6 langkah t
t n benar
i pada
f sisw
a a
n sisw
i,
p den
e gan
m crite
e ria
l hasil
i :
h- Pengetahuan
a siswa siswi
r tentang
a perilaku
a hidup bersih
n sehat
meningkat
k
e
s
e
h
a
t
a
n
AAZ. ABA. - Dalam
M ABC.- Satu ABM. D- Guru
Peril emi pelajaran Sis proses i penga
a nim Biologi pembelaja SM mpu
k alka guru ran. PN biologi
ABD. - Pihak
u nma pengampu 1
puskes
sala selalu Keb
ABE.
k mas
h memberika akkr
e kese n ABF. ama
s hata kebersihan t
e ABG.
n organ
h pada reproduksi
ABH.
a sisw serta
t a keputihan. ABI.
a sisw - Berkolaboras
ABJ.
n i, i dengan
den pihak
ABK.
c gan puskesmas
e crite memberika
ABL.
n ria n
d hasil pendidikan
- Setiap
e : kesehatan
setahun
r - Pengetahua tentang
sekali saat
u nsiswa keputihan
pembelaja
n siswi dan
ran
g tentang kebersihan
pertama.
keputihan organ
b dan reproduksi
e menjaga
r kebersihan
e organ
s reproduksi
i meningkat
k ABB.
o

t
e
n
t
a
n
g

k
e
p
u
t
i
h
a
n
ABN. ABO. - Berkolaboras
M ABP.- Satu kali ABR. D ABS.
Peril emi i dengan Sis proses i Gu
a nim guru BP pembelaja SM
k alka untuk ran PN
u nma memberika ABQ. 1
sala n Keb
k h pendidikan akkr
e kese kesehatan ama
s hata tentang t
e n merokok
h pada
a sisw
t a
a sisw
n i,
den
c gan
e crite
n ria
d hasil
e :
r- Pengetahuan
u siswa siswi
n tentang
g dampak
merokok
b meningkat
e
r
e
s
i
k
o

t
e
n
t
a
n
g

m
e
r
o
k
o
k
ABT.
ABU.
ABV.
ABW.
ABX.
ABY.
ABZ.
ACA.
ACB.
ACC.
ACD. BAB IV
ACE. PEMBAHASAN
ACF.
ACG. Pelayanan kesehatan komunitas adalah pekerjaan yang ditujukan pada
individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Dalam rangka melaksnakan
keperawatan komunitas di SMP N 1 Kebakkramat, kami berupaya untuk
meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya Kesehatan drajat
kesehatan di SMP N 1 Kebakkramat khususnya siswa-siswi di SMP N 1 Kebakkramat
pada umumnya dengan melakukan kegiatan-kegiatan bersama siswa-siswi di SMP N
1 Kebakkramat dan mengingat beragamnya karakteristik siswa-siswi dengan asuhan
keperawatan, maka ada beberapa kendala yang dihadapi dalam setiap kegiatan asuhan
keperawatan komunitas.
ACH.
A. Tahap Persiapan
ACI. Tahap persiapan merupakan tahap awal kegiatan praktek keperawatan
komunitas. Pada tahap persiapan dilakukan penyusunan format pengkajian dengan
membagikan lembar kuesioner, pendekatan warga SMP N 1 Kebakkramat serta
sosialisasi keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan mahasiswa.
Penyusunan format pengkajian dilakukan untuk mempermudah dalam pengambilan
data komunitas. Pendekatan kepada warga SMP N 1 Kebakkramat dan sosialisasi
keberadaan mahasiswa dan perijinan terhadap kegiatan mahasiswa pada tahap
persiapan untuk membina hubungan saling percaya dengan warga SMP N 1
Kebakkramat sehingga untuk mempermudah kegiatan yang akan dilakukan di SMP N
1 Kebakkramat selanjutnya.
1. Faktor pendukung
a. Kepala sekolah SMP N 1 Kebakkramat menerima mahasiswa dengan baik
dan membantu proses sosialisasi mahasiswa kepada warga SMP N 1
Kebakkramat.
b. Penyusunan format pengkajian berjalan lancar.
c. Mahasiswa sudah mendapatkan basecamp pada minggu pertama.
2. Faktor penghambat
ACJ. Informasi dan sosialisasi tentang keberadaan mahasiswa belum
diketahui oleh seluruh warga SMP N 1 Kebakkramat. Pada saat pengisian
kuesioner belum memuaskan karena banyak faktor yang mempengaruhi
diantaranya banyak pengisian yang salah.
3. Faktor kesempatan
ACK. Kesempatan yang didapat mahasiswa untuk melakukan cukup besar
karena para guru membantu proses tersebut dengan baik.
ACL.
B. Tahap Pengkajian
ACM. Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan asuhan
keperawatan komunitas. Pada tahap pengkajian ini dilakukan pengkajian data dasar
yang meliputi kesehatan reproduksi, pengetahuan kesehatan dan perilaku yang
menyimpang pada siswa dengan menggunakan angket atau kuesioner dan wawancara
dengan guru dan siswa yang ada di SMP N 1 Kebakkramat. Pengumpulan data ini
dilakukan melalui pembagian kuesioner. Selain itu pengumpulan data dilakukan
melalui wawancara dengan kepala sekolah dan guru yang ada di wilayah SMP N 1
Kebakkramat.
ACN. Sebelum melakukan pendataan kepada siswa-siswi mahasiswa terlebih
dahulu melakukan pertemuan. Musyawarah kelas yang pertama untuk keperluan
sosialisasi dan eksplorasi masalah yang dirasakan siswa sehingga pengkajian bisa
lebih terarah.
ACO. Setelah pengumpulan data selesai dilanjutkan dalam proses analisa data untuk
merumuskan masalah kesehatan komunitas. Pada saat dilakukan pengkajian ini ada
beberapa faktor pendukung dan faktor penghambat dalam memperoleh data
komunikasi yang diperlukan.
1. Faktor pengkajian
a. Hubungan saling percaya
ACP. Hubungan saling percaya mulai terbina saat mahasiswa melakukan
pendataan melalui wawancara kepada kepala sekolah dan guru untuk
pengumpulan data. Hal ini terlihat dari kesediaan pihak sekolah untuk
menerima mahasiswa dan menjawab pertanyaan yang diberikan mahasiswa.
b. Penerimaan siswa-siswi
ACQ. Semua siswa-siswi SMP N 1 Kebakkramat pada umumya dapat
menerima kehadiran mahasiswa dengan baik. Tanggapan siswa-siswi sangat
positif terhadap kehadiran mahasiswa.
ACR.
ACS.
c. Peran serta pihak sekolah
ACT. Kepala sekolah dan guru bersedia memberikan data yang dibutuhkan
terkait siswa-siswi yang ada di SMP N 1 Kebakkramat
2. Faktor penghambat
ACU. Waktu : Waktu yang dimiliki oleh mahasiswa dalam pengkajian cukup
singkat karena bersamaan dengan kegiatan pembelajaran sekolah.
3. Faktor kesempatan
ACV. Mahasiswa memiliki kesempatan yang besar dalam pengkajian karena
murid dan guru menerima mahasiswa dengan baik.
4. Faktor ancaman
ACW. Kesulitan untuk menemui kepala keluarga sehingga dilakukan
kunjungan ulang.
ACX.
C. Diagnosa Keperawatan Komunitas
ACY. Diagnosa keperawatan merupakan respon masyarakat terhadap
masalah kesehatan baik aktual,resiko maupun potensial yang dapat diantisipasi
masyarakat ,diagnosa keperawatan komunitas menggambarkan masalah respon,
kondisi dan mengidentifikasi kemungkinan data penyebab, data yang diperoleh
kemudian dianalisa dan disajikan kepada warga sekolah SMP N 1 Kebakkramat
dalam pertemuan musyawarah warga dari hasil pengkajian ditemukan 3 masalah
kesehatan yaitu:
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
ACZ. Prioritas diagnosa keperawatan komunitas utama yang diangkat adalah
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan. Dari hasil observasi anak-anak sering jajan
sembarangan dan banyak anak mengalami flu,batuk, diare dan demam.
ADA. Prioritas diagnosa keperawatan komunitas kedua yaitu kurang pengetahuan
siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan.
ADB. Prioritas diagnosa ke tiga yaitu Perilaku kesehatan cinderung beresiko
tentang merokok bagi siswa SMP N 1 Kebakkramat.
ADC.
ADD.
ADE.
1. Faktor Pendukung
ADF. Data ditemukan oleh mahasiswa secara nyata melalui proses
pengumpulan data yaitu wawancara dengan murid,guru dan wali kelas SMP N 1
Kebakkramat sesuai dengan format yang ada.
a. Dukungan dari warga sekolah SMP N 1 Kebakkramat berjalan dengan
lancar, mereka memberikan informasi kesehatan yang ada di SMP N 1
Kebakkramat seperti yang diharapkan mahasiswa.
b. Dukungan dari kepala sekolah dan guru telah menyadari dan merasakan
adanya kesehatan komunitas tersebut, hal ini terlihat dari dukungan guru
dan wali kelas dari pernyataan sekolah sewaktu musyawarah sekolah yang
pertama.
2. Faktor Penghambat
ADG. Kesulitan dalam mengamakan data yang diperoleh dari sekolah dan
dari hasil pengkajian yang dilakukan dengan cara menyebarkan quisioner.
3. Faktor Kesempatan
ADH. Kesempatan yang dimiliki mahasiswa dalam merencanakan diagnosa
keperawatan besar sekali, karena mahasiswa memiliki sumber pustaka sebagai
bahan diskusi untuk merumuskan masalah kesehatan komunitas.
4. Faktor Ancaman
ADI. Dengan adanya data yang kurang falied maka dalam menentukan
prioritas diagnosa keperawatan menjadi lebih sulit.
ADJ.
D. Tahap Perencanaan
ADK. Tahap perencanaan merupakan tahap ketiga dari proses asuhan
keperawatan komunitas setelah pengkajian dan perumasan diagnosa keperawatan.
Pada tahap ini biasanya yang dilakukan mahasiswa antara lain memprioritaskan
masalah, perumusan tujuan baik jangka panjang maupun jangka pendek, menetapkan
rencana tindakan yang sesuai dengan masalah komunitas serta menetapkan rencana
evaluasi.
ADL. Masalah keperawatan yang telah teridentifikasi kemudian
diprioritaskan untuk masing-masing masalah dengan menggunakan kriteria prioritas
diagnosa keperawatan komunitas. Berdasarkan hasil scoring prioritas masalah
kesehatan yang ada di SMP N 1 Kebakkramat dan kesepakatan dengan siswa-siswi
maka urutan prioritasnya adalah sebagai berikut :
ADM.
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
ADN. Dalam membuat perencanaan kegiatan keperawatan komunitas
melibatkan peran serta siswa dan guru. Hal ini dimaksudkan untuk membangun
kesadaran guru untuk mendorong anak dalam bidang kesehatan. Perencanaan kegiatan
ini telah disesuaikan dengan sumber daya dan sumber dana di SMP N 1 Kebakkramat.
ADO. Perumusan tujuan disesuaikan dengan masalah yang akan ditindak
lanjuti dengan rumusan jangka panjang yang beroirentasi pada perubahan perilaku
baik secara kognitif, afektif, psikomotor dan rumusan tujuan jangka pendek yang
merupakan tujuan dan langkah yang harus dicapai untuk mencapai tujuan jangka
panjang serta hasil yang diharapkan pada setiap akhir kegiatan.
ADP.
ADQ. Perumusan kegiatan untuk mengatasi masalah komunitas dalam
Musyawarah
ADR. Kelas yang kedua. Dalam menetapkan rencana tindakan setelah
dipertimbangkan beberapa hal yang terkait seperti yang direncenakan, kapan
dilaksanakan, siapa sasarannya, siapa penanggung jawab kegiatan dan sumber dana
kegiatan tersebut sumber daya masyarakat, kekuatan yang ada di wilayah SMP N 1
Kebakkramat kecamatan Kebakkramat.Penetapan rencana evaluasi didiskripsikan
dalam pernyataan kriteria yang merupakan tolak ukur keberhasilan kegiatan dan
standart yang merupakan tingkat penampilan sesuai dengan tolak ukur yang ada.
1. Faktor Pendukung
ADS. Faktor pendukung dalam dalam perencanaan antara lain semua
perangkat siswa-siswi, wali kelas dan guru SMP N 2 Kebakkramt.
2. Faktor Penghambat
ADT. Murid yang baru saja masuk belum sepenuhnya aktif karena sebagian
pengurus pokjakes belum perpengalaman dan belum pernah mendapatkan ilmu
pengetahuan yang cukup. Sehingga dalam hal penetapan rencana tindakan banyak
difasilitasi oleh mahasiswa.
3. Faktor kesempatan
ADU. Kesempatan yang dimiliki cukup besar karena mahasiswa memiliki
sumber pustaka untuk bahan diskusi unttuk perencanaan tindakan.
ADV.
E. Tahap Implementasi
ADW. Implementasi merupakan tahap realisasi dari rencana keperawatan
yang telah disusun. Implementasi diberikan secara langsung maupun tidak langsung
kepada siswa-siswi. Pada umumnya tindakan keperawatan masyarakat yang dilakukan
di SMP N 1 Kebakkramat sesuai dengan teori yaitu berfokus pada upaya
meningkatkan, mempertahankan, memperbaiki kesehatan, mencegah penyakit dan
rehabilitas dengan menggunakan strategi yaitu proses kelompok, health promotion
dan partnership.
ADX. Peningkatan kesehatan atau health promotion merupakan aktifitas individu
dan komunitas dalam upaya meningkatkan gaya hidup sehat yang siswa siswi
SMP N 1 Kebakkramat. Kegiatan partnership dilakukan dalam bentuk kerja sama
lintas program dan lintas sektoral yaitu kerja sama guna mengidentifikasi dan
menjalin hubungan dengan murid dan guru baik formal atau informal, memberikan
fasilitas perluasan informasi dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada
murid SMP N 1 Kebakkramat.
ADY. Tindakan pelaksanaan atau implementasi yang dilakukan untuk
mengatasi masalah masalah keperawatan komunitas adalah hasil kerja sama dengan
wali kelas dan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat. Implementasi pada :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat.
ADZ. Implementasi :
AEA. Memberikan pendidikan kesehatan dan pelatihan tentang
Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS ), Memberikan pendidikan kesehatan dan
pelatihan tentang Cuci Tangan yang benar , Melakukan kerja bakti sekolah secara
rutin
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
AEB. Implementasi :
AEC. Memberikan pendidikan kesehatan tentang keputihan,
Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan organ reproduksi,
Berkoordinasi dengan guru yang mengampu tentang masalah kesehatan reproduksi
untuk memberikan materi tentang keputihan dalam jadwal pembelajaran
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AED. Implementasi :
AEE. Memberikan pendidikan kesehatan tentang rokok, Memberikan
materi audiovisual melalui video tentang rokok, Berkoordinasi dengan guru BK
dan pihak Puskesmas untuk melaksanakan Pendidikan kesehatan mengenai rokok
secara rutin minimal satu tahun sekali
AEF. Siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat yaitu mengajarkan
tentang pendidikan kesehatan reproduksi, mengajarkan cuci tangan, pendidikan
tentang bahaya merokok.
1. Faktor Pendukung
a. Peran serta siswa siswi
AEG. Siswa siswi aktif mengikuti kegitan yang dilakukan. Siswa
siswi SMP N 1 Kebakkramat menyambut dengan baik dan antusias
terhadap kegiatan yang dilaksanakan. Kepala sekolah dan guru yang ada
berpartisipasi dan memfasilitasi setiap kegiatan.
b. Sarana Prasarana
AEH. Kepala sekolah dan guru menyediakan tempat setiap diadakan
kegiatan yang direncanakan.
2. Faktor Penghambat
a. Penyuluhan pada siswa
AEI. Beberapa siswa masih kurang paham dengan materi tentang
bahaya merokok karena banyak siswa yang ramai.
b. Penyuluhan Lingkungan
AEJ. Lingkungan kelas yang kurang luas dan banyaknya siswa yang
berkumpul menjadi satu, menjadikan susasana penyuluhan kurang
kondusif.
3. Faktor Kesempatan
AEK. Kesempatan yang dimiliki cukup besar mengingat adanya
peran serta guru, siswa, dan kepala sekolah untuk implementasi yang
dilakukan.
AEL.
F. Tahap Evaluasi
AEM. Evaluasi tahap akhir dari proses keperawatan yang digunakan untuk
menjalin keberhasilan dari pemecahan masalah keperawatan komunitas yang ada dari
evaluasi yang dilaksanakan bisa diketahui masalah keperawatan komunitas bisa
dipecahkan seluruhnya, sebagian atau tidak terpecahkan tetapi menimbulkan masalah
baru. Kegiatan evaluasi yang dilakukan adalah mengukur keberhasilan dengan
mengumpulkan data dan menganalisa kegiatan yang dilakukan bersama guru dan
siswa. Materi yang dihasilkan secara umum meliputi evaluasi program yang disusun
dengan kebutuhan siswa, rencana yang dibuat, efisiensi biaya, dan efektifitas program
bagi siswa dan guru.
AEN. Evaluasi hasil kegiatan telah dilakukan untuk menilai efektifitas
kegiatan sesaat setelah kegiatan yang dilakukan dan evaluasi yang dilakukan pada
akhir program untuk menilai aktifitas jangka panjang yang akan dilakukan rencana
tindak lanjut di SMP N 1 Kebakkramat. Evaluasi secara umum dilakukan setelah
mahasiswa selesai melaksanakan kegiatan yang direncanakan.
AEO. Saat melaksanakan evaluasi kegiatan untuk mengatasi masalah
kesehatan yang muncul siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat siswa-siswi antusias
dalam mengikuti kegiatan sangat baik.
AEP. Hasil evaluasi untuk mengatasi ;
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AEQ.
AER.
AES.
AET.
AEU.
AEV.
AEW.
AEX.
AEY.
AEZ.
AFA.
AFB.
AFC.
AFD.
AFE.
AFF.
AFG.
AFH.
AFI.
AFJ. BAB V
AFK. PENUTUP
AFL.
A. Kesimpulan
AFM. Dari hasil pengkajian masalah-masalah kesehatan di SMP N 1
Kebakkramat di dapatkan data sebagai berikut :
1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan siswa siswi SMP N 1 Kebakkramat
2. Kurang pegetahuan siswi SMP N 1 Kebakkramat tentang keputihan
3. Perilaku kesehatan cinderung beresiko tentang merokok bagi siswa SMP N 1
Kebakkramat
AFN.
B. Saran
1. Institusi Pendidikan
AFO.Diharapkan adanya tindakan rencana tindak lanjut sesuai dengan
kesepakatan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa-siswi SMP N 1
Kebakkramat.
2. Siswa
AFP. Perlu adanya kesadaran dari siswa untuk meningkatkan derajat
kesehatan yang optimal.
3. Kepala Sekolah dan Wali Kelas
AFQ.Diharapkan adanya pasrtisispasi aktif dari kepala sekolah dan guru
agar dapat meningkatkan derajat kesehatan siswa-siswi SMP N 1 Kebakkramat.
AFR.
AFS.

Anda mungkin juga menyukai