Anda di halaman 1dari 45

MAKALAH

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI SOSIAL

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Ns. Florensa, M. Kep,. Sp.Kep J

DISUSUN OLEH:
Clara Erika (841191003)
Ananda (841191005)

PRODI D-III KEPERATAWAN SEMESTER IV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YAYASAN RUMAH
SAKIT ISLAM (YARSI) PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahuim

Puji syukur kita panjatkan kehadiran Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan karunia Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
tepat pada waktu nya. Dalam makalah ini kami membahas mengengai “Terapi
Aktivitas Kelompok Sosial"

Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari
berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama
mengerjakan makalah ini. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyusun makah
ini.

Kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Oleh karena itu,kepada semuanya untuk memberikan saran serta kritik
yang dapat membangun kamji menjadi lebih baik.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua

Pontianak, 03 Oktober 2021

penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................i


DAFTAR ISI .................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Tujuan penulisan...............................................................................................1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................3

2.1 Pengertian TAKS .......................................................................................3


2.2 Konsep Isolasi Sosial.................................................................................3
2.3 Proses Keperawatan.....................................................................................6
TAKS SESI I...............................................................................................29
TAKS SESI II.............................................................................................32
TAKS SESI III............................................................................................35
TAKS SESI IV............................................................................................38
TAKS SESI V.............................................................................................41
TAKS SESI V1...........................................................................................43
TAKS SESI VII..........................................................................................44

BAB III PENUTUP......................................................................................................45

3.1 Kepimpulan........................................................................................................45

3.2 Saran..................................................................................................................45

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................46
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Saat ini perkembangan teknologi banyak membawa perubahan baik dari segi
positif dan negatifnya. Akan tetpi dampak negative dari perkembangan tersebut sangat
mengganggu sehingga dapat mempengaruhi keseimbangan fisik, mental dan social atau
status kesehatan yang sering kali luput dapi perhatian.

Orang orang sengaja menghindari dan tidak mencari bantuan bagi orang yang
mengalami masalah ini, sehingga orang yang memiliki stressor yang tinggi ditambah
dengan masalah yang berat tetapi tidak bisa mengungkapkan kepada siapapun secara
terus menerus menjadi pemicu awal terjadinya gangguan jiwa akan membuat seseorang
tidak mampu beraktivitas secara normal. Jika masalah ini tidak ditangani secara cepat
akan mengakibatkan gangguan jiwa.

Kesehatan jiwa memiliki berbagai definisi dan persepsi yang ditemukan oleh
para ahli. Menurut Stuart (2013) Gangguan jiwa adalah pola psikologis yang
diperhatikan oleh individu berupa stress, gangguan fungsi dan penurunan kualitas
hidup.

Gangguan jiwa adalah suatu kondisi terganggunya fungsi mental, emosi, pikiran,
kemauan, perilaku psikomotorik dan verbal, yang menjadi kelompok gejala klinis yang
disertai oleh penderita dan mengakibatkan terganggunya humanistic individu (Dalami
dkk,2009). Mulai dari perilaku menghindar dari lingkungan, tidak mau berhubungan
atau berbicara dengan orang lain, berdiam saja sehingga berbicara dengan tidak jelas.

Gangguan jiwa berdasarkan banyaknya fenomena yang saat ini sering terjadi
adalah dampak negative dari isolasi social yang sering dikenal dengan skizofrenia.
Terjadinya gangguan ini dipengaruhi oleh factor predisposisi diantaranya perkembangan
dan social budaya. Kegagalan dapat mengakibatkan individu tidak percaya pada diri
sendiri, tidak percaya pada orang lain, ragu, takut salah, pesimis, putus ada terhadap
orang lain, tidak mampu merumuskan keinginan, dan merasa tertekan.
Selain itu isolasi social menurut Fortinash (2011) merupakan kondisi dimana
pasien selalu merasa sendiri dengan merasa kehadiran orang lain sebagai ancaman.
Menurut Damayanti(2012) Isolasi social dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
predisposisi dan faktor presipitasi. Faktor predisposisi meliputi faktor perkembangan,
faktor biologi dan faktor social budaya. Sedangkan faktor presipitasi terjadinya isolasi
social meliputi faktor internal maupun eksternal seperti stressor social budaya dan
stressor biokemia.

Dampak isolasi social yang sering terjadi antara lain mengalami kecemasan,
tidak percaya diri, tidak mampu berinteraksi, muncul halusinasi. Maka dari itu untuk
mengatasi masalah isolasi social dapat dilakukan dengan terapi yaitu TAKS.

Terapi Aktivitas Kelompok : Sosialisasi merupakan suatu rangkaian kegiatan


yang sangat pentng dilakukan untuk membantu dan memfasilitas klien isolasi social
untuk mampu bersosialisasi secara bertahap melalui tujuh sesi untuk melatih
kemampuan sosialisasi klien.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan terapi aktivitas kelompok


sosialiasi (TAKS) dapat meningkatkan kemampuan interaksi social pada pasien dengan
masalah isolasi social. Sehingga psien dapat dengan mudah melakukan interaksi dengan
yang lain.

1.2 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat menerapkan
“Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi” pada setiap proses keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi


A. Pengertian

Terapi Aktivitas Kelompok Sosial TAKS yaitu tahap persiapan, orientasi, tahap
kerja dan tahap terminasi dengan menggunakan metode dinamika kelompok,
diskusi atau tanya jawab serta bermain peran atau stimulasi (Surya, 2012) dalam
jurnal (Hastutiningtyas R. W, 2016).

Penelitian yang dilakukan oleh Setya, T dalam (Surya, 2012) didapatkan adanya
pengaruh TAKS terhadap kemampuan berinteraksi pada klien isolasi sosial di
Rumah Sakit Jiwa Pusat Dr. Soeharto Heerdjan Jakarta. Sedangkan penelitian Joko
dalam Surya (2012) di Rumah Sakit Jiwa Surakarta menyatakan bahwa ada
pengaruh yang signifikan pelaksanaan TAKS sesi satu dan sesi dua terhadap
perubahan perilaku menarik diri.

B. Tujuan Umum

Mampu meningkatkan hubungan antar anggota kelompok, mampu meningkatkan


komunikasi, saling memperhatikan, memberi tanggapan terhadap orang lain,
mengekspresikan ide serta menerima stimulasi eksternal.

C. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu memperkenalkan diri
b. Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
c. Pasien mampu bercakap cakap dengan anggota kelompok
d. Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik percakapan dan
masalah pribadi pada orang lain
e. Pasien mampu bekerja sama dalam permainan sosialisasi kelompok
f. Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan tentang
TAKS yang telah dilakukan
D. Aktivitas dan Indikasi
Aktivitas TAKS dilaksanakan dalam tujuh sesi yang bertujuan untuk melatih
kemampuan sosialisasi klien. Klien yang diindikasi mendapatkan TAKS adalah
klien yang mengalami gagguan hubungan sosialial berikut.
1. Klien yang mengalami isolasi social yang telah mulai melakukan interaksi
interpersonal.
2. Klien yang mengalami kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon
sesuai dengan stimulus.
a. Komponen kelompok
Jumlah anggota kelompok yang anggotanya 7 orang. Lamanya sesi
yang dilakukan 45 menit selama 8 kali pertemuan. Pertemuan dilakukan
setiap 2 hari sekali. Pertemuan pertama melakukan pengkajian dan
pendekatan serta mengajarkan strategi pelaksanaan, pertemuan kedua
melakukan sesi 1 dan 2, pertemuan ketiga melakukan sesi 3, pertemuan
keempat melakukan sesi 4, pertemuan kelima melakukan sesi 5,
pertemuan keenam melakukan sesi 6, pertemuan ketujuh melakukan sesi7.
b. Metode dan Media
Metode yang digunakan yaitu dinamika kelompok, diskusi Tanya
jawab dan bermain peran atau stimulasi. Media atau alat yang dipakai hp,
music, bola tenis, buku catatan dan pulpen.
c. Setting Tempat
Setting tempat : klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran
yang nyaman dan tenang
d. Teknis TAKS
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi mempunyai 7 tahap dalam
pelaksanaan intervensi antara lain :
a. Sesi 1 : Klien mampu memperkenalkan diri
b. Sesi 2 : Kemampuan berkenalan
c. Sesi 3 : Kemampuan bercakap cakap
d. Sesi 4 : Kemampuan bercakap cakap topik tertentu
e. Sesi 5: Kemampuan bercakap cakap masalah pribadi
f. Sesi 6 : Kemampuan bekerja sama
g. Sesi 7 : Evaluasi kemampuan social

1. Tahapan kegiatan
a. Tahapan persiapan /Prakelompok :
Dimulai dengan menentukan sebagai berikut :
1) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi social
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Tahap awal kelompok :
Fase orientasi yaitu anggota mulai mencoba mengembagkan sistem sosial
masing – masing, leader menunjukan rencana terapi dan menyepakati
kontrak dengan anggota. Meliputi sebagai berikut :
a) Memberikan salam terapeutik : salam dari terapis.
b) Evaluasi/ Validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
c) Kontrak topik, tempat, dan waktu

Fase konflik yaitu pemimpin perlu memfasilitasi ungkapan perasaan


baik positif maupun negatif dan membantu untuk mengenali penyebab
konflik, serta mencegah perilaku yang tidak produktif.

Fase kohesif yaitu anggota kelompok merasa bebas membuka diri


tentang informasi dan lebih intim satu sama lain

c. Tahap kerja :
Pada fase ini kelompok sudah menjadi tim, stabil dan realistis. Meliputi
sebagai berikut :
1. Hidupkan musik pada hp, dan operkan bola berlawanan arah jarum
jam
2. Pada saat musik dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobby, alamat.
3. Ulangi sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
4. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
d. Tahap terminasi :
Terminasi akan sukses ditandai ole perasaan puas dan pengalaman
kelompok akan digunakan secara individual pada kehidupan sehari – hari
yaitu sebagai berikut :
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
3. Melakukan kontrak waktu, tempat, topik yang akan dating
4. Mendo’akan klien dan berpamitan
2.2 Konsep Isolasi Sosial
A. Pengertian Isolasi Sosial
Skizofrenkia merupakan gangguan jiwa yang banyak terdapat dalam masyarakat,
dan sering dikonotasikan dengan keadaan gila. Menurut Videback (2014) Gejala
skizofrenia dapat digolongkan menjadi 2 gejala yaitu gejala positif dan gejala
negative sebagian besar dari gejala negative pasien dengan skizofrenia dapat berupa
isolasi social. Dalam jurnal (Kirana Sukma Ayu Candra, 2015). Menurut Fortinash,
(2011)Isolasi sosial merupakan kondisi dimana pasien selalu merasa sendiri dengan
merasa kehadiran orang lain sebagai ancaman, sedangkan menurut Herdman (2015)
isolasi sosial merupakan pengalaman kesendirian secara individu yang dirasakan
segan terhadap orang lain dan sebagai keadaan yang negatif atau mengancam dalam
jurnal (Julianto A. B, Dwi H. R, 2015)
Menurut beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa skizofrenia adalah
gangguan jiwa yang banyak terdapat dalam masyarakat sering dikonotasikan dengan
keadaan gila dan sebagian dampak negatifnya adalah isolasi sosial. Isolasi sosial
merupakan kondisi dimana pasien selalu merasa sendiri dengan merasa kehadiran
orang lain sebagai ancaman.

B. Etiologi Isolasi Sosial


Menurut Damaiyanti (2012) isolasi sosial dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor
predisposisi dan factor presipitasi. Pada faktor predisposisi meliputi, faktor
perkembangan, faktor biologi, dan faktor sosial budaya. Sedangkan pada faktor
presipitasi terjadinya isolasi sosial meliputi factor internal maupun eksternal seperti
stressor sosial budaya dan stressor biokimia dalam jurnal (Pandeirot, 2015).
1. Faktor Predisposisi
a. Faktor PerkembanganTumbuh kembang setiap individu harus dilalui
dengan sukses oleh setiap keluarga, maka dari itu keluarga merupakan
tempat yang paling penting dalam menjalin hubungan.Kurangnya kasih
sayang dan perhatian memberikan rasa tidak aman dan menghambat
terbentuknya rasa percaya diri.
b. Faktor Sosial BudayaMenarik diri dapat menjadi faktor pendukung terjadi
isolasi sosial atau bisa karena norma –norma yang salah dianut dalam
suatu lingkungan.
c. Faktor BiologisGenetik salah satu faktor pendukung terjadinya isolasi
sosial dan menyebabkan gangguan hubungan interaksi.
2. Faktor Presipitasi
a. Faktor Ekternal
Stressor sosial budaya dapat memicu seperti kejadian perceraian,
dipenjara, kesepian, berpisah dengan orang yang disayang.
b. Faktor Internal
Psikologi seseorang salah satunya kecemasan yang berat dapat
menurunkan kemampuan interaksi individu.
3. Tanda dan Gejala Isolasi Sosial
Tanda dan gejala
1) Data Subjektif
a. Klien menceritakan perasaan kesepian atau ditolak orang lain
b. Klien merasa tidak aman berada dengan orang lain
c. Klien merasa bosan
d. Klien tidak mau berinteraksi dan membuat keputusan
e. Klien merasa tidak berguna
2) Data Objektif
a. Menjawab pertanyaan dengan singkat seperti “ya” atau “tidak” dengan
nada pelan
b. Respon verbal kurang bahkan tidak ada
c. Berpikir tentang sesuatu menurut pikirannya sendiri
d. Menyendiri dalam ruangan, sering melamun
e. Mondar-mandir atau berdiam diri bahkan melakukan gerakan berulang-
ulang
f. Apatis (acuh terhadap lingkungan)
g. Ekspresi wajah tidak berseri
h. Tidak merawat diri dan tidak peduli kebersihan diri
i. Tidak bahkan kurang sadar dengan lingkungan sekitar

4. Rentang Respon
Menurut Stuart Sundeen rentang respon klien ditinjau dari interaksinya
dengan lingkungan sosial merupakan suatu kontinum yang terbentang antara
respon adaptif dengan maladaptif sebagai berikut :

Respon adaptif Respon maladaptif

Menyendiri Merasa sendiri Menarik diri


Otonomi Depedensi Ketergantunga
Berkerja sama Curiga n Manipulasi
Interdependen Curiga

Respon Adaptif :
Respon yang masih dapat diterima oleh norma –norma sosial dan kebudayaan
secara umum serta masih dalam batas normal dalam menyelesaikan masalah
a. Menyendiri adalah respon yang dibutuhkan seseorang untuk merenungkan apa yang
telah terjadi di lingkungan sosialnya.
b. Otonomi adalah kemampuan seseorang menentukan dan menyampaikan ide, pikiran
dan perasaan dalam berhubungan social
c. Bekerja sama adalah kemampuan individu yang saling membutuhkan satu sama lain.
d. Interdependen : Saling ketergantungan antara individu dengan orang lain dalam
membina hubungan interpersonal.
Respon Maladaptif :
Respon yang diberikan individu yang menyimpang dari norma sosial.yang
termasuk respons maladaptif adalah :
a. Menarik diri : seseorang yang mengalami kesulitan dalam membina hubungan secara
terbuka dengan orang lain.
b. Ketergantungan : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya diri sehingga
tergantung dengan orang lain.
c. Manipulasi : seseorang yang mengganggu orang lain sebagai objek individu sehingga
tidak dapatmembina hubungan sosial secara mendalam.
d. Curiga : seseorang gagal mengembangkan rasa percaya terhadap orang lain.
3.1 Proses Keperawatan

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI


TAKS – SESI I

Tujuan

Klien mampu mperkenalkan diri dengan menyebutkan : nama lengkap, nama


panggilan, asal dan hobi

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

1. Tape recorder/CD Player


2. Kaset dengan lagu yang ceria
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatam pasien

Metode

1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan Tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi

Langkah kegiatan

Persiapan
1. Memilih klien sesuai dengan indikasi , yaitu : isolasi social
2. Membuat kontrak dengan pasien
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Orientasi

Pada tahap ini terapis melakukan :

1. Memberi salam terapeutik : salam dari terapis


2. Evaluasi/validasi : menanyakan perasaan klien saat ini
3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan
b. Menjelaskan aturan main berikut :
1) Klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada
terapis
2) lama kegiatan 45 menit
3) setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

Tahap kerja

a. jelaskan kegiatan yaitu kaset/CD pada tape recorder/ CD player akan


dihidupkan serta bola diedarkan berlawanan searah dengan jarum jam
(yaitu kearah kanan yang sedang memegang bola) dan pada saat music di
hentikan maka anggota kelompok yang memegang bola memperkenalkan
diri
b. hidupkan kembali music dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah
jarum jam
c. pada saat music di hentikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan : salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, da nasal dimulai dari terapis sebagai contoh.
d. Tulis nama panggilan pada kertas/papan nama.
e. Ulangi b, c, dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Beri pujian utuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberui
tepuk tangan

Tahap Terminasi

a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
2) Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien.
c. Kontrak yang akan dating
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAKS berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAKS. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAKS. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut :

SESI I – TAKS
KEMAMPUAN MEMPERKENALKAN DIRI

A. Kemampuan verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien


1. Menyebutkan nama lengkap
2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

B. Kemampuan nonverbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang


sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal
sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:

1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda (√)jika
ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0, 1, atau 2 klien belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika tak pada catatan proses
keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti sesi 1 TAKS, klien mampu
memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal,dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain di ruang rawat (buat jadwal). (Eko prabowo,2014 :
249)

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK SOSIALISASI


TAKS – SESSI II
KEMAMPUAN PASIEN BERKENALAN

Tujuan

Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok :


1. Memperkenalkan identitas diri sendiri : nama lengkap, nam,a panggilan, asal dan hobi
2. Menanyakan identitas diri anggota kelompok lain : nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.

Setting

1. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


2. Ruanmgan nyaman dan tenang
3. Alat
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatam pasien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran \ stimulasi

Langkah-langkah Kegiatan
Persiapan
1. Melakukan kontrak dengan anggota kelompok sehari sebelumnya
2. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok
3. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
1. Memberi salam terapeutik
a. Salam dari terapis
b. Peserta dan terapis memakai papan nama

2. Evaluasi / validasi
a. Menanyakan perasaan pasien saat ini
b. Menanyakan apakah pasien telah mencoba memperkenalkan diri pada orang lain

3. Kontrak
a. Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
b. Menjelaskan aturan main, sebagai berikut :
1) Jika ada peserta yang akan meninggalkan kelompok, harus
meminta izin kepada terapis
2) Lama kegiatan 45 menit c)
3) Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai

Tahap Kerja
TAK soialisasi sesi II
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan pada bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
b. Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola,
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
1) Memberi salam
2) Menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
3) Menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
4) Dimulai oleh terapis sebagai contoh
c. Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
d. Hidupkan lagi kaset pada tape dan edarkan bola tenis. Pada sat tape dimatikan, minta
anggota kelompok yang memegang bola untuk memperkenalkan anggota kelompok
yang disebelah kananya kepada kelompok yaitu, nama lengkap, nama panggilan, asal
dan hobi. Dimulai oleh terapis sebagai contoh.
e. Ulangi d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
f. Berikan pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan.
Tahap Terminasi.
a. Evaluasi
1) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
2) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b. Rencana tindak lanjut
1) Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri kepada
orang lain dikehidupan sehari-hari
2) Memasukan kegiatan memperkenalkan diri kepada jadwal kegiatan harian pasien.
c. Kontrak yang akan datang
1) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota kelompok
2) Menyepakati waktu dan tempat.

Evalusai dan Dokumentasi


Evaluasi Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada
tahap kerja untuk menilai kemampuan pasien melakukan TAK. Aspek yang di evaluasi
adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 1, dievaluasi
kemampuan pasien memperkenalkan diri secara verbal dan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.(Eko probowi, 2014: 250-252).

SESI 2 – TAKS
KEMAMPUAN BERKENALAN

A. Kemampuan Verbal : bertanya

No Nama klien
Aspek yang dinilai

1 Menyebutkan nama lengkap


2 Menyebutkan nama panggilan
3 Menyebutkan asal
4 Menyebutkan hobi
5 Menanyakan nama lengkap
6 Menanyakan nama panggilan
7 Menanyakan asal
8 Menanyakan hobi
Jumlah

B. Kemampuan nonverbal

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x)jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan
a) Kemampuan verbal, disebut mampu jika mendapat nilai ≥ 6 ; disebut belum
mampu jika mendapat nilai ≤ 5.
b) Kemampuan non verbal disebut mampu jika mendapatkan nilai 3 atau 4 disebut
belum mampu jika mendapat nilai ≤ 2.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya jika nilai pasien 7 untuk verbal dan 3 untuk non verbal,
catatan keperawatan adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 2, pasien mampu berkenalan
secara verbal dan non verbal, anjurkan pasien untuk berkenalan dengan pasien lain, buat
jadwal. (Eko prabowo, 2014: 253-254).

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI


TAKS - SESSI III

Tujuan

Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok :


a. Menanyakan tentang kehidupan pribadi kepada satu orang anggota kelompok
b. Menjawab pertanyaan tentang kehidupan pribadi

Setting
a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat
a. Tape recorder
b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatam pasien

Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran \ stimulasi

Langkah-langkah kegiatan
a. Persiapan
1. Mengigatkan kontrak dengan anggota kelompok
2. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana ruang
yang tenang dan nyama).
b. Orientasi
1. Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan
a) Memberi salam terapeutik
b) Peserta dan terapis memakai papan nama
2. Evaluasi dan validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain
3. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu bertanya dan menjawab tentang kehidupan
pribadi
b) Menjelaskan aturan main:
- Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
- Lama kegiatan 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset/CD pada tape recorder/CD player dan edearkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat music di hentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giiliran untuk bertanya tentang kkehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara :
- Memberi salam
- Memanggil panggilan
- Menanyakan kehidupan pribadi : keluarga, sekolah atau pekerjaan
- Dimulai oleh terapis sebagai contoh
3) Ulangi langkah a dan b samapi semua peserta mendapatkan giliran
4) Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan

d. Tahap Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
2) Rencana tindak lanut
a) Menganjurkan agar pasien bercakap cakap tentang kehidupan pribadi dengan
orang lain pada kehidupan sehari-hari.
b) memasukkan kegiatan bercakap cakap pada jadwal kegiatan harian pasien
3) kontrak yang akan dating
a) menyepakati kegiatan berikut, yaitu menyampaikian dan membicarakan topic
pembicaraan tertentu.
b) Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi dan dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dialakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesaui dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sessi 3, dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan menjawab
pada saat bercakap cakap serta kemampuan non verbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikutnya.(Eko prabowo, 2014 : 255-257)

SESI III TAKS SOSIALISAI


KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP CAKAP

A. Kemampuan Verbal : bertanya

No Nama klien
Aspek yang dinilai

1. Mengajukan pertanyaan yang jelas


2. Mengajukan pertanyaan yang ringkas
3. Mengajukan pertanyaan secara relevan
4. Mengajukan pertanyaan secara spontan
Jumlah

B. Kemampuan non Verbal : menjawab

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menjawab secara jelas


2. Menjawab secara ringkas
3. Menjawab secara relevan
4. Menjawab secara spontan
Jumlah

C. Kemampuan non verbal :

No Aspek yang dinilai Nama klien


1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk
1. Di bawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS.
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi dengan tanda (√) jika
ditemukan pada klien atau tanda (x) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika ,mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien di anggap belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAK pada catatan


proses keperawatan tiap pasien. Misalnya nilai kemampuan verbal bertanya 2,
kemampuan verbal menjawab 2, dan kemampuan non verbal 2 maka catatan keperawatan
adalah : pasien mengikuti TAKS sesi 3, pasien mampu bercakap cakap secara verbal dan
non verbal, anjurkan latihan ulang diruang (buat jadwal).(Eko prabowo, 2014 :257-258)

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI


TAKS-SESSI IV

Tujuan

Klien mampu menyampaikan topik pembicaraan tertentu dengan anggota kelompok :


a. Menyampaikan topik yang ingin dibicarakan
b. Memilih topic yang ingin dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang topic yang dipilih

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

a. Tape recorder/CD Player


b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan pasien
f. Flipchart/whiteboard dan spidol

Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi

Langkah-Langkah Kegiatan

a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 3 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
Pada tahap ini tahap ini terapis melakukan
- Memberi salam terapeutik
- Peserta dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien telah berlatih bercakap – cakap dengan orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih, dan memberi
pendapat tentang topic percakapan
b) Menjelaskan aturan main berikut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
- Lama kegiatn 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset/CD pada tape recorde/CD player dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam
2) Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
gilirn untuk menyampaikan satu topic yang ingin dibicarakan.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

Terapis dapat menstimulasi anggota kelompok tentang topic yang


dipilih terkait dengan masalah interaksi dengan orang lain, misalnya
: cara mencari teman, cara berbincang yang baik, cara menanggapi
pembicaraan orang lain, cara menyampaikan ketidaksetujuan, cara
mengkritik yang baik, dan sebagainya

3) Tuliskan pada flipchart/whiteboard, topic yang disampaikan secara berurutan


4) Ulangi 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok menyampaikan topic yang ingin
dibicarakan
5) Hidupkan lagi music dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan anggota yang
memegang bola memilih topic yang disukai untuk dibicarakan dari daftar yang ada
6) Ulangi 5 sampai semua anggota kelompok memilih topic
7) Terapis membantu menetapkan topic yang paling banyak dipilih
8) Hidupkan lagi music dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan anggota yang
memegang bola menyampaikan pendapat tentang topic yang dipilih.
9) Ulangi 8 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat
10) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan

d. Terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota kelompok bercakap – cakap tentang topic
tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari – hari
b) Memasukkan kegiatahn bercakap – cakap pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu menyampaikan dan membicarakan
masalah pribadi
b) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap kerja.
Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk
TAK sesi 4, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih, dan memberi
pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan non verbal dengan menggunakan
formulir evaluasi berikut.(Eko prabowo, 2014: 259261).

SESI IV TAK SOSIALISASI


KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP – CAKAP TOPIK TERTENTU

a. Kemampuan Verbal: menyampaikan topic


Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyampaikan topic secara jelas


2. Menyanmpaikan topic secara ringkas
3. Menyampaikan topic yang relevan
4. Menyampaikan topic secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan non Verbal : memilih topic

Nama kl en
No Aspek yang dinilai

1. Memilih topic secara jelas


2. Memilih topic secara ringkas
3. Memilih topic yang relevan
4. Memilih topic secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal : memberi pendapat

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Memberi pendapat secara jelas


2. Memberi pendapat secara ringkas
3. Memberi pendapat yang relevan
4. Memberi pendapat secara spontan
Jumlah

d. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien


1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk

1. Dibawah judul nama pasien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien, semua aspek dinilai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada
pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 klien mampu dan
jika nila ≤ 2 pasien dianggap belum mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS. Misalnya, kemampuan


verbal menyampaikan dan memilih topik percakapan 3, kemampuan memberi pendapat 2,
dan kemampuan non verrbal 2. Oleh karena itu, catatan keperawatan adalah pasien mengikuti
TAKS sesi 4, pasien mampu menyampaikan dan memilih topik percakapan, tetapi belum
mampu memberi pendapat. Secara non verbal juga belum mampu. Dianjurkan untuk
melatihan pasien bercakap-cakap dengan topik tertentu diruang rawat (buat jadwal). (Eko
prabowo, 2014: 261-263)

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TAKS-SESSI V

Tujuan

Klien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi dengan orang lain:
a. Menyampaikan masalah pribadi
b. Memilih satu masalah untuk dibicarakan
c. Memberi pendapat tentang masalah pribadi yang dipilih

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

a. Tape recorder/CD player


b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
f. Flipchart/whiteboard dan spidol

Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi

Langkah-Langkah Kegiatan

a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 4 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan
1) Memberi salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Klien dan terapis memakai papan nama
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah klien telah berlatih bercakap – cakap tentang topik/hal
tertentu dengan orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih, dan memberi
poendapat tentang masalah pribadi
b) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
- Lama kegiatn 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset/CD pada tape recorde/CD player dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
gilirn untuk menyampaikan satu topic yang ingin dibicarakan.
Dimulai oleh terapis sebagai contoh.

Terapis memberi contoh masalah pribadi yang dialami. Contoh
sebaiknya dikaitkan dengan masalah interaksi dengan orang lain,
misalnya, “sulit bercerita” atau “tidak diperhatikan
ayah/ibu/kakak/teman”.

3) Tuliskan pada flipchart/whiteboard, masalah yang disampaikan


4) Ulangi 1, 2 dan 3 sampai semua anggota kelompok menyampaikan topic yang
ingin dibicarakan
5) Hidupkan lagi music dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan anggota yang
memegang bola memilih topic yang disukai untuk dibicarakan.
6) Ulangi 5 sampai semua anggota kelompok memilih topic yang ingin dibicarakan
7) Terapis membantu menetapkan topic yang paling banyak dipilih
8) Hidupkan lagi music dan edarkan bola tenis. Pada saat dimatikan anggota yang
memegang bola menyampaikan pendapat tentang topic yang dipilih.
9) Ulangi 8 sampai semua anggota kelompok menyampaikan pendapat
10) Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b) Memberi pujian atas pencapaian kelompok
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota kelompok bercakap – cakap tentang topic
tertentu dengan orang lain pada kehidupan sehari – hari
b) Memasukkan kegiatahn bercakap – cakap pada jadwal kegiatan harian klien
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikutnya, yaitu bekerja sama dalam kelompok
b) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir di bawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pad atahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 5, dievaluasi kemampuan verbal
pasien menyampaikan, memilih, dan memberi pendapat tentang percakapan mengenai
masalah pribadi, serta kemampuan nonverbal. (Eko prabowo, 2014: 264-266).

SESI 5-TAKS
KEMAMPUAN BERCAKAP – CAKAP MASALAH PRIBADI

a. Kemampuan Verbal: menyampaikan topic

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyampaikan topic secara jelas


2. Menyanmpaikan topic secara ringkas
3. Menyampaikan topic yang relevan
4. Menyampaikan topic secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan non Verbal : memilih topic

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Memilih topic secara jelas


2. Memilih topic secara ringkas
3. Memilih topic yang relevan
4. Memilih topic secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan verbal : memberi pendapat

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Memberi pendapat dengan jelas


2. Memberi pendapat secara ringkas
3. Memberi pendapat yang relevan
4. Memberi pendapat secara spontan
Jumlah

d. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada
pasien atau tanda [x] jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien mampu ;
jika nila ≤ 2 pasien dianggap belum mampu

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS pada catatan proses
keperawatan tiap pasien. Misalnya kemampuan menyampaikan topik masalah peribadi yang
akan dipercakapkan 3, memilih dan memberi pendapat 2, dan kemampuan nol verbal 4. Untuk
itu, catatan keperawatannya adalah : klien mengikuti TAKS sesi 5, klien mampu menyampaikan
masalah pribadi yang ingin dibicarakan, belum mampu memilih dan memberi pendapat, tetapi
nonverbalnya baik. Anjurkan/latih untuk bercakap – cakap tentang masalah pribadi dengan
perawat dank lien lain di ruang rawat (buat jadwal).

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TAKS – SESSI VI

Tujuan

Klien mampu bekerjasama dengan permainan sosialisasi kelompok :


a. Bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan orang lain
b. Menjawab dan memberi pendapat orang lain sesuai dengan permintaan

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

a. Tape recorder/CD player


b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien
f. Kartu kwartet

Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan tanya jawab
c. Bermain peran/simulasi

Langkah-Langkah Kegiatan

1) Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 5 TAKS
b. Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2) Orientasi
a. Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Klien dan terapis memakai papan nama
b. Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah latihan bercakap – cakap tentang masalah pribadi
dengan orang lain.
c. Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan, memilih, dan memberi
poendapat tentang masalah pribadi
b) Menjelaskan aturan main berikut :
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin
kepada terapis
- Lama kegiatn 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
3) Tahap kerja
a. Terapis membagi empat kartu kwartet untuk setiap anggota kelompok. Sisanya
diletakkan di atas meja
b. Terapis meminta tiap anggota kelompok untuk menyusun kartu sesuai dengan seri
(satu seri mempunyai 4 kartu)
c. Hidupkan music dan edarkan bola tenis berlawanan dengan arah jarum jam
d. Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola memulai
permainan berkut.
a) Meminta kartu yang dibutuhkan (seri yang belum lengkap) kepada anggota
kelompok di sebelah kanannya.
b) Jika kartu yang di pegang seri nya lengkap, di umumkan kepada kelompok
dengan membaca judul dan subjudul
c) Jika kartu yang di pegang serinya tidak lengkap diperkenankan mengambil
satu kartu dari tumpukan kartu di atas meja.
d) Jika anggota kelompok memberikan kartu yang dipegang pada yang diminta,
ia berhak mengambil datu kartu di tumpukan di atas meja.
e) Setiap menerima kartu, diminta mengucapkan terima kasih
e. Ulangi c dan d jika d2 atau d3 terjadi.
f. Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan
4) Tahap terminasi
Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan setiap anggota kelompok latihan bertanya, meminta, menjawab
dan memberi pada kehidupan sehari – hari (kerjasama)
b) Memasukkan kegiatan bekerja sama pada jadwal kegiatan harian klien
Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati kegiatan berikut, yaitu mengevaluasi kegiatan TAKS
b) Menyepakati waktu dan tempat

Evaluasi dan Dokumentasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adlah kemampuan
pasien sesuain dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 6, dievaluasi kemampuan verbal
pasien dalam bertanya, meminta, menjawab, dan memberi serta kemampuan nonverbal.
(Eko prabowo, 2014: 269-271).

SESI 6 – TAKS
KEMAMPUAN BEKERJASAMA

a. Kemampuan Verbal: bartanya dan meminta

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Bertanya dan meminta secara jelas


2. Bertanya dan meminta secara ringkas
3. Bertanya dan meminta secara relevan
4. Bertanya dan meminta secara spontan
Jumlah

b. Kemampuan Verbal : menjawab dan memberi


Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menjawab dan memberi secara jelas


2. Menjawab dan memberi secara ringkas
3. Menjawab dan memberi secara relevan
4. Menjawab dan memberi secara spontan
Jumlah

c. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

a. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
b. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada
pasien atua tanda [ - ] jika tidak ditemukan
c. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien mampu ;
jika nilain ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS berlangsung, pada catatat
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan verbal bertanya, meminta, menjawab
dan memberi 4, serta kemampuan nonverbal 4, maka catatan keperawatan adalah klien
mengikuti TAKS sesi 6, klien mampu secara verbal dan nonverbal dalam bertanya, meminta,
menjawab dan memberi. Anjurkan klien melakukannya di ruang rawat (buat jadwal).
TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI

TAKS – SESSI VII

Tujuan

Klien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan kelompok yang telah
dilakukan

Setting

a. Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran


b. Ruangan nyaman dan tenang

Alat

a. Tape recorder/CD player


b. Kaset dengan lagu yang ceria
c. Bola tenis
d. Buku catatan dan pulpen
e. Jadwal kegiatan klien

Metode

a. Dinamika kelompok
b. Diskusi dan Tanya jawab

Langkah – langkah kegiatan

a. Persiapan
1) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada sesi 6 TAKS
2) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis
b) Klien dan terapios memakai papan nama
2) Evaluasi/Validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan apakah telah latihan bekerjasama dengan orang lain
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu menyampaikan manfaat enam kali pertemuan
TAKS
b) Menjelaskan aturan main berkut
- Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok, harus meminta izin kepada
terapis
- Lama kegiatn 45 menit
- Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
c. Tahap kerja
1) Hidupkan kaset/CD pada tape recorder/CD player dan edarkan bola tenis
berlawanan dengan arah jarum jam
2) Pada saat music dihentikan, anggota kelompok yang memegang bola mendapat
kesempatan menyampaikan pendapat tentang manfaat dari enam kali pertemuan
yang telah berlalu.
3) Ulangi 1 dan 2 sampai semua anngota kelompok menyampaikan pedapat.
4) Beri pujian tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk tangan
d. Tahap terminasi
1) Evaluasi
a) Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAKS
b) Memberi pujian atas keberhasilan kelompok menyimpulkan 6
kemkamampuan dan 6 kali pertemuan yang lalu.
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurkan tiap anggota kelompok tetap melatih diri untuk enam
kemampuan yang telah dimiliki, baik di RS maupun di rumah
b) Melakukan pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk memberikan
dukungan pada klien dalam menjalankan kegiatan hidup sehari – hari
3) Kontrak yang akan datang
a) Menyepakati rencana evaluasi kemampuan secara periodik

Evaluasi/Validasi

Evaluasi
Evaluasi dilakukan menggunakan formulir dibawah ini pada saat proses TAK
berlangsung, khususnya pada tahap kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan
pasien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS sesi 7, dievaluasi kemampuan verbal
pasien menyampaiakan manfaat TAKS yang telah berlangsung 6 sesi secara verbal dan
disertai kemampuan non verbal. (Eko prabowo, 2014: 247-267).

SESI VII TAKS


EVALUASI KEMAMPUAN SOSIALISASI

a. Kemampuan Verbal: menyebutkan manfat enam kali TAKS

Nama klien
No Aspek yang dinilai

1. Menyebutkan manfaat secara jelas


2. Menyebutkan manfaat secara ringkas
3. Menyebutkan manfaat secara relevan
4. Menyebutkan manfaat secara spontan
Jumlah
b. Kemampuan non verbal

No Aspek yang dinilai Nama klien

1. Kontak mata

2. Duduk tegak

3. Mengggunakan bahasa tubuh yang sesuai


4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk :

1. Dibawah judul nama pasien, tuliskan nama panggilan pasien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan pada
pasien atau tanda [ -] jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditentukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4, pasien mampu ;
jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu.

Dokumentasi

Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika akhir TAKS pada catatan
proses keperawatan setiap pasien. Disimpulkan kemampuan yang telah dapat diterapkan oleh
pasien berhari-hari. Untuk pasien yang telah mampu, maka dianjurkan dan dievaluasi pada
kegiatan sehari-hari (melalui jadwal kegiatan keseharian). Jika pasien belum mampu, pasien
dapat disertakan pada kelompok TAKS yang baru.(Eko prabowo, 2014 : 267-277).

BAB III
PENUTUP

Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dan saran dari tinjauan teoritis yang
dilakukan kelompok :

3.1 kesimpulan
isolasi social merupakan suatu keadaan dimana individu mengalami suatu
kebutuhan atau mengharapkan untuk melibatkan orang lain, akan tetapi tidak dapat
membuat hubungan baik (Carpenito, 1995) dan menurut kelompok mengenai isolasi
social itu merupakan suatu situasi atau kondisi seseorang yang kurang baik atau
mengalami pola pikir sehingga menarik diri sendiri atau menutup diri untuk tidak
bergaul terhadap lingkungan atau terhadap orang lain. Dikatakan demikian karena
menurut Towsend isolasi social tersebut memiliki tanda dan gejala yang dapat
diketahui antara lain : kurang spoontan, apatis, ekspresi wajah tidak berseri, tidak
memperhatikan kebersihan diri, komunikasi verbal kurang, menyendiri, tidak perduli
lingkungan, asupan makan terganggu, aktivitas menurun, menolak berhubungan
dengan orang lain, sedih dan efek datar. Menurut kelompok isolasi social ini sering
terjadi karena kurangnya hubungan yang baik di dalam masyarakat tersebut sehingga
terjadi penarikan diri, gangguan poloa pikir terhadap individu tersebut.

3.2 saran
a. Adapun saran bagi mahasiswa/I untuk mampu melakukan sesuatu pengkajian
terhadap suatu tindakanm dan mampu mengangkat suatu diagnosa dari tindakan
pengkajian tersebut.
b. Bagi para perawat agar tetap menjalin kerjasama yang baik dalam melakukan
asuhan tindakan keperawatan terhadap pasien sesuai prosedur baik di dalam
bidang teori maupun praktek lapangan nantinya
c. Saran bagi para masyarakat untuk tetap membina hubungan yang baik dalam
menciptakan suasana lingkungan yang aman dan nyaman dalam mengurangi
angka kejadian terhadap isolasi social nantinya.
DAFTAR PUSTAKA

Keliat,Budi A.2013.Keperawatan Jiwa:Terapi Aktivitas Kelompok,


ED. 2. Jakarta:EGC
Ernawati, dkk, (2009). Asuhan Keperawatan Pasien Gangguan Jiwa Jakarta : Trans Info
Media
Keliat, B.A. (2011). Proses Keerawatan Kesehatan Jiwa :Edisi 2. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai