Anda di halaman 1dari 3

Nama : atusastiya

Kelas : PSIK 4.2


NIM : 160204078

CONTOH KASUS TIMBANG TERIMA


Menurut teori yang disampaikan Nursalam (2014) disebutkan tahapan timbang
terima dilakukan pada saat pergantian sift meliputi tahap persiapan, pelaksanaan dan
kegiatan pasca timbang terima. Pada tahap persiapan kegiatan dilakukan di nursestation
oleh PA dan PP, yang perlu dipertimbangkan adalah semua pasien baru dan pasien yang
memiliki permasalahan yang belum teratasi dan memerlukan observasi lebih lanjut,
PA / PP menyampaikankepada PP shift selanjutnya meliputi aspek umum M1/M5,
jumlah pasien, identitas pasien beserta diagnosa medis dan masalah keperawatan yang
mungkin masih muncul, tindakan keperawatan yang telah dan belum dilaksanakan,
Intervensi kolaborasi dan dependen, rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan
dalam kegiatan selanjutnya.
Berdasarkan observasi di RSUA lantai 4, tahapan persiapan sudah dilaksanakan
sesuai dengan teori. PP dan PA melaksanakan timbang terima setiap pergantian shift, di
nursestation PP/PA melaporkan kepada PP shift selanjutnya mengenai aspek umum
M1/M5, jumlah pasien, identitas pasien beserta diagnosa medis dan masalah
keperawatan yang mungkin masih muncul, tindakan keperawatan yang telah dan belum
dilaksanakan, Intervensi kolaborasi dan dependen, rencana umum dan persiapan yang
perlu dilakukan dalam kegiatan selanjutnya.
Di nursestation, Setelah dibuka oleh kepala ruang, kelompok shift selanjutnya
mencatat hal-hal yang disampaikan PP/PA yang jaga, Penyampaian yang singkat, padat,
jelas, Perawat shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaian pada saat timbang terima
secara singkat dan jelas. Kemudian kedua kelompok jaga menuju ke masing-masing
pasien, Kepala ruang atau PP menyampaikan salam dan menanyakan kebutuhan dasar
pasien, Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh tentang masalah keperawatan,

1
kebutuhan dan intervensi yang telah/belum dilaksanakan serta hal penting lain selama
masa perawatan (Nursalam, 2014).
Pada pelaksanaan timbang terima di RSUA sudah sesuai teori yang
dikemukakan oleh Nursalam (2014), di nursestation kelompok shift selanjutnya
mencatat hal-hal yang disampaikan PP/PA yang jaga, Penyampaian yang singkat, padat,
jelas, Perawat shift selanjutnya dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan
validasi terhadap hal-hal yang kurang jelas Penyampaian pada saat timbang terima
secara singkat dan jelas. Kemudian kedua kelompok jaga menuju ke masing-masing
pasien, Kepala ruang atau PP menyampaikan salam dan menanyakan kebutuhan dasar
pasien, Perawat jaga selanjutnya mengkaji secara penuh tentang masalah keperawatan,
kebutuhan dan intervensi yang telah/belum dilaksanakan serta hal penting lain selama
masa perawatan.
Tahap akhir dari timbang terima menurut Nursalam (2014) adalah kegiatan
pasca timbang terima yang dilakukan di nursestation, meliputi Diskusi, Pelaporan
langsung dituliskan pada forum timbang terima dengan ditandatangani PP jaga dan PP
jaga berikutnya, diketahui oleh KaRu kemudian timbang terima ditutup oleh kepala
ruang.
Di RSUA sudah melakukan diskusi pasca timbang terima, namun penulisan
laporan pada forum timbang terima dengan tanda tangan PP jaga dan PP jaga
selanjutnya yang diketahui kepala ruang tidak dilakukan, setelah melakukan diskusi
langsung ditutup oleh kepala ruang.

2
ANALISIS KASUS
Kesalahan terjadi pada tahap akhir timbang terima dimanaPP jaga dan PP jaga
selanjutnya, tidak menuliskan laporan pada forum timbang terima melainkan setelah
melakukan diskusi kepala ruang langsung menutup kegiatan timbang terima.

SOLUSI YANG DAPAT DILAKUKAN


PP jaga selanjutnya yang sudah mulai melaksanakan tugas harus melaporkan kembali
kepada kepala ruangan agar menghubungi PP jaga sebelumnya agar dapat kembali
untuk menandatangani laporan forum timbang terima. Agar apapun yang terjadi
sebelumnya tidak menjadi masalah untuk PP jaga yang bertugas.

Anda mungkin juga menyukai