Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERKEMBANGAN TINDAK PIDANA KORUPSI

DISUSUN OLEH
Ananda 841191005
Bagus Triadi 841191004
Clara Erika 841191003

DOSEN PENGAMPU
Nisma, M. Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM
PRODI DIII KEPPERAWATAN
2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Bsa yang telah melimpahkan ilmu
kepada kita semua. Kami berterima kasih kepada Dosen Mata Pendidikan Anti
Korupsi yang telah memberikan kepercayaan kepada kami dalam menyusun makalah
ini serta teman-teman yang memberi dukungan kepada kami dalam penyelesaikan
makalah ini.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas Mata
Kuliah Pendidikan Anti Korupsi di Sekolah Tinggi Perguruan dan Ilmu Pendidikan
Singkawang. Makalah ini berjudul ‘Perkembangan Tindak Pidana Korupsi“ ini kami
buat agar pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.

Dalam menyusun makalah ini kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah


ini masih jauh dari kesempurnaan sebab pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki
penulis masih terbatas, cukup banyak tantangan dan hambatan yang penulis temukan
dalam menyusun makalah ini. Kami mohon maaf apabila ditemukannya kesalahan.
Kami penulis menerima kritik dan saran dari pembaca.

Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khusunya dan
bagi pembaca pada umumnya. Sekian kata pengantar dari kami, atas perhatiannya
kami ucapkan terima kasih.

Pontianak , 10 Maret 222


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam masyarakat.
Perkembangannya terus meningkat dari tahun ke tahun, baik dari jumlah kasus
yang terjadi dan jumlah kerugian negara maupun dan segi kualitas tinndak pidana
yang dilakukan semakin sistematis serta lingkupnya yang memasuki seluruh aspek
kehidupan masyarakat. Meningkatnya tindak pidana korups yang tidak terkendali
akan membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian nasional
tetapi, juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya. Tindak
pidang korupsi yang meluas dan sistematis juga merupakan pelanggaran terhadap
hak-hak sosial dan hak-hak ekonomi masyarakat, dan karena itu semua maka
tindak pidana korupsi tidak dapat golongkan sebagai kejahatan biasa melainkan
telah menjadi suatu kejahatan luar biasa (Penjelasan umum UU Republik
Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 Tentang KPK). Begitu pun dalam upaya
pemberantasannya tidak lagi dapat di lakukan secara biasa, tetapi dituntut cara
cara yang luar biasa. Membahas masalah tindak pidana korupsi hampir tidak
pernah ada habisnya, Pemberantasan dan pertumbuhan tindak pidana ini seakan
saling berlomba-lomba muncul, Berbagai upaya dilakukan untuk memberantasan
namun selalu muncul korupsi yang lebih besar dengan melibatkan level pejabat
yang semakin tinggi kedudukannya.

Korupsi merupakan ancaman terhadap cita-cita menuju masyarakat


yang adil dan makmur. Selama ini korupsi lebih banyak dimaklumi oleh
berbagai pihak daripada memberantasnya, padahal tindak pidana korupsi adalah
salah satu jenis kejahatan yang dapat menyentuh berbagai kepentingan yang
menyangkut hak asasi, ideologi negara, perekonomian, keuangan negara, moral
bangsa, dan sebagainya, yang merupakan perilaku jahat yang cenderung sulit
untuk ditanggulangi.
Tindak pidana korupsi adalah suatu tindak pidana yang dengan
penyuapan manipulasi dan perbuatan-perbuatan melawan hukum yang
merugikan atau dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara,
merugikan kesejahteraan atau kepentingan rakyat/umum. Tindak pidana korupsi
adalah tindak pidana melawan hukum yang diatur dalam peraturan perundang-
undangan tentang tindak pidana korupsi Pasal 1 angka 1 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2002 tentang. Komisi Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi.

Gratifikasi dinyatakan pada Pasal 12 B jo. Pasal 12 K (Pegawai Negeri


menerima gratifikasi dan tidak lapor KPK). Perbuatan korupsi dalam bentuk
gratifikasi, antara lain setiap gratifikasi kepada Pegawai Negeri atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan
jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban tugasnya.
Istilah Money Laundering sebenarnya belum lama dipakai dimana
untuk pertama kalinya digunakan oleh surat kabar dalam memberitakan skandal
Watergate yang melibatkan Presiden Nixon di Amerika Serikat pada tahun 1973.
Sedangkan sebagai istilah hukum muncul untuk pertama kalinya tahun 1982
dalam perkara US vs $4,255,625.39. (1982) 551 F Supp.314. Sejak tahun itulah
menurut Billy Steel istilah ini dipakai secara resmi di seluruh dunia. Sebagai
istilah hukum, yang dipersoalkan dalam money loundering adalah legalitas dari
sumber uang, pendapatan atau kekayaan yang berasal dari aktivitas/kegiatan
illegal . Dengan demikian money loundering dapat dinyatakan sebagai suatu cara
atau proses untuk mengubah uang yang sebenarnya dihasilkan dari kegiatan
haram /illegal menjadi seolah-olah berasal dari hasil kegiatan yang halal.

Perbuatan menghalangi proses peradilan atau (obstruction of justice)


merupakan suatu tindakan seseorang yang menghalangi proses hukum, karena
tindakan menghalang-halangi ini merupakan perbuatan melawan hukum yang
notabene mereka sudah jelas menerabas dan menentang penegakan hukumX
^dindakan menghalang proses hukum merupakan tindakan kriminal karena jelas
menghambat penegakan hukum dan merusak citra lembaga penegak hukum.
Istilah Whistle Blower dalam bahasa Inggris diartikan sebagai “peniup
peluit”, disebut demikian karena sebagaimana halnya wasit dalam pertandingan
sepak bola atau olahraga lainnya yang meniupkan peluit sebagai pengungkapan
fakta akan adanya kesalahan atau terjadinya suatu pelanggaran. Saksi pelaku
yang bekerja sama dikenal dengan beragam istilah, yaitu justice collaborator,
cooperative, whistleblower, collaborators with justice atau peniti (Italia).
(Semendawai, 2013).
Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 tahun 2016
tentang Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar. Saber pungli adalah unit
pemberantasan pungutan liar yang mempunyai tugas melaksanakan
pemberantasan pungutan liar secara efektif dan efesien dengan pemanfaatan
personil, satuan kerja, dan sarana prasarana, baik yang berada di
kementrian/lembaga maupun pemerintahan daerah yang dibentuk.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan tindak pidana korupsi di Indonesia ?
2. Bagaimana perkembangan gratifikasi di Indonesia ?
3. Apa itu tindak pidana korupsi pencucian uang ?
4. Apa itu Obstruction Of Justice ?
5. Apa itu Whistle Bower and Justice Collaborator
6. Apa itu saber pungli ?

Anda mungkin juga menyukai