Anda di halaman 1dari 4

Nama : Stefani Belinda Santosa

Kelas : 3 A2/ P1337420117060

Resume Jurnal Keperawatan Paliatif

Pengaruh Perawatan Paliatif Terhadap Pasien Kanker Stadium Akhir

Salah satu penyakit yang belum bisa disembuhkan adalah kanker, Kanker adalah
proses yang bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetic dari DNA seluler.
Terdapat 4 stadium atau tahapan keganasan penyakit kanker, yaitu stadium I, II, III, dan
IV. Pada pasien stadium IV terjadi penurunan yang signifikan didalam fisik, social dan
spiritual. Salah satu nya paliatif yang merupakan bagian penting dalam perawatan
pasien terminal yang dapat dilakuakan secara sederhana. Selama ini masih sedikit
rumah sakit yang menerapkan perawatan paliatif untuk pasien kanker karena
kebanyakan hanya menggunakan kuratif. Perawatan paliatif amat berperan dalam
tercapainya kualitas hidup maksimal pada pasien kanker stadium IV sehingga
mengurangi sakit ataupun persiapan terhadap kematian.

Tujuan perawatan paliatif adalah meningkatkan kulaitas hidup dan menganggap


kematian sebagai proses normal, tidak mempercepat atau menunda kematian,
menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu, menjaga keseimbangan
psikologis dan spiritual, mengusahakan agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya
dan mengusahakan membantu mengatasi suasana duka cita pada keluarga. Namun
masih jarang terdapat perawatan paliatif dirumahsakit karena masih berfokus kepada
kuratif. Sedangkan perubahan secara fisek, sosial dan spiritual tidak bisa diintervensi
seluruhnya dengan kuratif.

Perawatan paliaif adalah semua tindakan aktif guna meringankan beban


penderita, terutama yang tak mungkin disembuhkan. Tindakan aktif yang dimaksud
antara lain menghilangkan nyeri dan keluhan lain, serta mengupayakan perbaikan dalam
aspek psikologis, sosial dan spiritual. Perawatan paliatif yang baik mampu merubah
kualitas hidup pasien kanker sesorang menjadi lebih baik. Namun perawatan paliatif
mash jarag terdapat dirumah sakit di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih kurangnya
pemahaman dan kesadaran rumahsakit terhadap pentingnya perawatan paliatif bagi
pasien kanker stadium akhir.

Menurut Prayogi, Agus Sarwo (2013) Penelitian deskriptif kepada 30 orang


penderita kanker. Pada pandangan pertama, definisi ini tampaknya memiliki sedikit
hubun gannya dengan perawatan akut disampaikanda lam pengaturan seperti gawt
darurat Bahkan, se mentara sampai dengan 60% dari pasien meningg al di rumah di ,
dilaorkan sedikitnya 35% dari pasien ingin mati dirumah. Keperawatan paliatif terutama
penerimaan akan kem kematian sangat dibutuhkan oleh pasien kanker.

Perubahan yang terjadi pada kanker stadium akhir menyebabkan perubahan


kualitas hidup karena kualitas hidup terdiri dari empat dimensi yaitu dimensi fisik,
psikologis, hubungan sosial dan lingkungan yang tidak hanya ditangani dengan kuratif
tapi perlu pendekatan yang lebih bersifat personal pada fisik, psikologi, soaial dan
spiritual sehingga dapat disimpelkan bahwa perawtan paliatif memiliki pengaruh
terhadap pasien kanker stadium akhir.
Nama : Stefani Belinda Santosa

Kelas : 3 A2/ P1337420117060

Resume Jurnal Keperawatan Paliatif

Gambaran Pengetahuan Perawat Tentang Perawatan Paliatif Pada Pasien


Kanker Di RSUD Dr. Moewardi

Penyakit kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi
penyebab kematian utama di seluruh dunia (WHO, 2017). Kanker muncul akibat
pertumbuhan sel jaringan tubuh yang tidak normal. Pertumbuhan yang abnormal
disebabkan karena sel mengalami mutasi gen dan berubah menjadi sel kanker
(Kemenkes RI, 2015). Pasien kanker membutuhkan perawatan paliatif. Menurut laporan
Palliative Care Quality Network menyatakan kanker menjadi angka tertinggi yang
memperoleh perawatan paliatif yaitu sebesar 30,0% (Palliative Care Quality Network,
2017).

Perawatan paliatif diberikan pada pasien kanker agar penderitaan yang dirasakan
pasien berkurang, memperpanjang usia serta memberi dukungan bagi keluarga pasien.
Bersamaan dengan diberikannya perawatan paliatif, pasien diharapkan dapat menjalani
hari-hari dengan semangat dan tidak putus asa serta dengan memberikan dukungan pada
pasien untuk melakukan aktivitas yang masih dapat dilakukan dan bermanfaat bagi
spiritual pasien. Walaupun pada akhirnya pasien akan meninggal, namun yang
terpenting adalah pasien tidak stres dalam menghadapi penyakit kanker serta siap secara
psikologis dan spiritual sebelum meninggal (Anita, 2016).

Pembahasan dalam penelitian ini mencakup karakteristik responden dan


pengetahuan perawat tentang perawatan paliatif pada pasien kanker di RSUD Dr.
Moewardi. Penelitian ini menunjukkan bahwa perawat yang belum mengikuti pelatihan
perawatan paliatif lebih dominan dibandingkan perawat yang telah mengikuti perawatan
paliatif. Hal ini sesuai dengan penelitian Morsy (2014) yang mengungkapkan bahwa
sebagian besar sampel dalam penelitiannya tidak menerima program pelatihan
perawatan paliatif.

Dalam penelitian ini perawat memiliki pengetahuan yang kurang mengenai


prinsip perawatan paliatif dan aspek psikologis, namun perawat memiliki pengetahuan
yang cukup tentang manajemen dan gejala nyeri. Hal ini dapat disebabkan karena dalam
kurikulum perawatan paliatif bukan hal yang difokuskan. Selain itu perawat lebih fokus
pada keluhan yang dikatakan pasien mengenai gejala yang tampak dan nyeri yang
dirasakan, namun pasien masih tertutup mengenai permasalahan psikologis yang ia
rasakan. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wulandari (2012) yang menyatakan bahwa
perawat lebih fokus pada kondisi fisik pasien dibandingkan penatalaksanaan psikososial
dan spiritual pasien. Menurut Morsy (2014) perawat perlu diberikan pendidikan formal
tentang perawatan paliatif serta asuhan keperawatan yang mengarah pada kehidupan
yang lebih berarti sebelum kematian.

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa perawat dengan jenis kelamin
perempuan lebih dominan daripada laki-laki, pendidikan terakhir perawat mayoritas
adalah D3, perawat yang diteliti paling banyak bekerja pada rentang 1-5 tahun dan
mayoritas perawat yang diteliti belum mengikuti pelatihan tentang perawatan paliatif.
Dari keseluruhan hasil penelitian mengenai pengetahuan perawat tentang perawatan
paliatif menunjukkan bahwa perawat dominan memiliki pengetahuan yang cukup
dibandingkan dengan perawat yang memiliki pengetahuan baik dan kurang.

Anda mungkin juga menyukai