KELOMPOK V
NUR HAFITA
NURUL FIRAWATI
DINA JULIANTI
ZULAEKHA SYAM
NANCY LODAR
DOLFINCY LETHFAR
JOMIMA KADUN
2021
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Tuhan yang esa , pencipta alam semesta, tidak lupa
sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. karena atas
rahmat dan karunia Allah tugas ini dapat kami selesaikan. Tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada teman–teman semua yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Menjelang Ajal
Program Studi S1 Keperawatan dan untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami
makalah ini. Demikianlah makalah ini kami susun, dengan harapan dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini agar menjadi lebih baik.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A.Latar belakang............................................................................................................1
B.Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................................2
A. Patofisiologi Dan Macam-Macam Penyakit Kronik.........................................5
B. Patofisiologi Dan Macam-Macam Kasus Penyakit Terminal...........................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Tujuan
1. Mengartikan kembali bagaimana kondisi inidivu pada fase terminal.
2. Memahami konsep teroi kebutuhan terminal.
3. Memahami patofsiologi penyakit kronis dan kasus terminal
4. Mengetahui macam-macam penyakit kronis dan kasus penyakit terminal
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2
membatasi aktivitasnya, mengurangi asupan cairan dan garam, serta
memberikan obat-obatan.
b. Kanker
Kanker adalah jenis penyakit kronis dengan angka kematian yang cukup
tinggi. Pasalnya, penyakit ini sering kali tidak menimbukan gejala pada
tahap awal, sehingga baru terdeteksi ketika kanker sudah memasuki
tahap yang berat atau stadium lanjut. Gejala kanker yang muncul
tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena. Namun,
secara umum, penderita kanker biasanya dapat mengalami beberapa
tanda dan gejala berupa:
Muncul benjolan di bagian tubuh tertentu
Nyeri di salah satu bagian tubuh
Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas
Demam berkepanjangan
Lemas dan mudah lelah
Batuk kronis
Mudah memar atau sering mengalami perdarahan secara spontan,
misalnya mimisan atau BAB berdarahPenyakit kronis ini perlu
dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan skrining kanker. Jika
seseorang terdiagnosis kanker, dokter akan mengobati penyakit
tersebut dengan kemoterapi, operasi, dan radioterapi. Penentuan
jenis penanganan akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta
jenis dan stadium kanker.
c. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang
dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, jika tidak diobati.
Penyakit kronis ini umumnya tidak bergejala. Biasanya, gejala hipertensi
baru muncul bila tekanan darah penderitanya sudah sangat tinggi. Gejala
yang dapat muncul, yaitu sakit kepala, lemas, gangguan penglihatan,
nyeri dada, dada berdebar, dan sesak napas. Penyakit kronis ini bisa
3
dicegah dan diatasi dengan cara menjalani pola gaya hidup sehat,
mengurangi asupan garam, dan konsumsi obat antihipertensi sesuai resep
dokter.
d. Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah. Penyakit kronis ini dapat menyebabkan penderitanya
mengalami beberapa gejala berupa sering haus dan lapar, sering buang
air kecil (terutama di malam hari), pandangan kabur, luka yang sulit
sembuh, sering mengalami infeksi, kulit gatal, dan munculnya sensasi
kesemutan, perih, atau mati rasa.
Penyakit ini bisa diobati dengan cara menjalani pola makan sehat,
menggunakan obat diabetes, dan mempertahankan berat badan ideal.
e. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun
secara bertahap dan menetap. Gagal ginjal disebut kronis jika sudah
terjadi dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kondisi ini bisa
juga diawali dengan gagal ginjal akut yang tidak tertangani. Gejala gagal
ginjal kronis meliputi pembengkakan pada tungkai, nyeri dada, dan
tekanan darah tinggi yang tidak terkendali. Secara umum, pengobatan
gagal ginjal kronis meliputi pemberian obat-obatan, cuci darah, dan
transplantasi ginjal.
4
c. Fase Stabil
Fase yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.
Aktivitas kehidupan sehari-hari tertangani dalam keterbatasan penyakit.
5
Ketergantungan
Kekanak-kanakan
Merasa tidak nyaman
Bingung
Menderita
b. Dampak Somatic
Dampak terhadap gangguan seksual akibat dari perubahan fungsi
secara fisik dan perubahan secara psikologis
Dampak gangguan aktivitas total atau sebagian
6
Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari bersama
keluarga dan kelompoknya.
d. Kehilangan rasa nyaman
Akibat gangguan fungsi tubuh seperti panas dan nyeri.
e. Kehilangan fungsi fisik , misalnya dampak kehilangan fungsi organ
tubuh klien seperti gagal ginjal dibantu hemodialisa.
f. Kehilangan fungsi mental
Klien mengalami kecemasan dan depresi
Tidak dapat berkosentrasi dan berpikir efisien sehingga klien
tidak dapat berpikir rasional.
g. Kehilangan konsep diri
Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah mencakup
bentuk dan fungsi sehingga klien tidak dapat berpkir secara
rasional peran serta identitasnya.
Hal ini dapat akan mempengaruhi idealisme diri dan harga diri
rendah
Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga.
7
a. Penyakit tidak dapat disembuhkan, yaitu golongan penyakit apapun yang
sudah tidak memungkinkan secara medis untuk sembuh karena sudah
dalam stadium lanjut.
b. Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada kematian,
sehubungan dengan upaya medis sudah tidak bisa menolong lagi.
c. Diagnosa medis sudah jelas. Penegakan diagnosa dengan golden standar
dengan menetapkan ukuran yang akurat.
d. Tidak ada obat untuk menyembuhkan, secara medis seringkali obat yang
masuk menjdai tidak mempunyai efek terpeutik.
e. Prognosis jelek, kemungkinan sembuh sangat kecil yang artinya
kemungkinan terjadi kematian sangat besar.
f. Bersifat progresif yaitu peningkatan menjadi parah sangat cepat dan
tidak ada kemajuan untuk bisa sembuh kembali.
g. Tubuh sudah tidak cukup menerima efek obat.
8
4. Tahap-Tahap Menjelang Ajal
a. Menolak/denial
Pasien tidak menerima keadaan yang sebenarnya
b. Marah/anger
Kemarahan timbul karena kondisi klien mengancam kehidupannya
c. Menawar/bergaining
Kemarahan biasanya mereda dan pasien malahan menimbulkan
kesan sudah menerima apa yang terjadi dengan dirinya.
d. Kemurungan/depresi
Pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak
menangis.
e. Menerima/pasrah
Terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi atau masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
penatalaksanaan jangka panjang. Penyakit kronis merupakan jenis penyakit
degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat
lama , yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderita penyakit kronis
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan cenderung
mengembangkan perasaan hopelesness karena berbagai macam pengobatan
tidak dapat membantunya sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006).
Penyakit terminal juga merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang
menuju ke arah kematian yang berjalan melalui suatu proses penurunan fisik,
psikososial, dan spiritul bagi individu (Carpenito 1999). Pada penyakit terminal
membutuhkan pendekatan paliatif care sehingga dapat mengurangi keluhan dan
menambah kuaalitas hidup seseorang.
Perawat perlu memahami apa yang tengah dialami pasien saat menjalani
kondisi terminal, tujuannya untuk bisa mempersiapkan dukungan dan dan
menyediakan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat terakhirnya bisa lebih
bermakna dan akhirnya bisa meninggal dengan damai dan tenang.
B. Saran
Perawat harus memahami apa yang dialami oleh seorang klien dengan kondisi
terminal tujuannya untuk dapat menyiapkan bantuan dan dukungan bagi klien.
Ketika seorang perawat melakukan tugas dalam merawat klien harus
bertanggung jawab dengan mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan
sosial.
10
DAFTAR PUSTAKA
dlscrib.com-pdf-patofisiologi-penyakit-kronik-dan-terminalpptx
dl_fe0820ea50281f37b5114e11bb242eb7
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6062/
https://pdfcoffee.com/makalah-patofisiologi-penyakit-terminal-pdf-free.html
https://www.alodokter.com/memahami-perbedaan-akut-dan-kronis-pada-penyakit
11