Anda di halaman 1dari 14

BAHAN TUGAS KEPERAWATAN MENJELANG AJAL dan PALIATIF

DOSEN : FAISAL RIZAL,S.Kep.,Ns.,M.KeS

MACAM-MACAM DAN PATOFISIOLOGI PENYAKIT KRONIK


DAN KASUS PENYAKIT TERMINAL

KELOMPOK V

NUR HAFITA

NURUL FIRAWATI

DINA JULIANTI

ZULAEKHA SYAM

NANCY LODAR

DOLFINCY LETHFAR

JOMIMA KADUN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN FAMIKA MAKASSAR

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji kehadirat Tuhan yang esa , pencipta alam semesta, tidak lupa
sholawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad saw. karena atas
rahmat dan karunia Allah tugas ini dapat kami selesaikan. Tak lupa pula kami ucapkan
terimakasih kepada teman–teman semua yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini. Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas Keperawatan Menjelang Ajal
Program Studi S1 Keperawatan dan untuk memudahkan mahasiswa dalam memahami
makalah ini. Demikianlah makalah ini kami susun, dengan harapan dapat bermanfaat
bagi siapa saja yang membacanya. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu, semua krtik dan saran senantiasa kami harapkan untuk
kesempurnaan makalah ini agar menjadi lebih baik.

Gowa, 8 Oktober 2021.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................1
A.Latar belakang............................................................................................................1
B.Tujuan.........................................................................................................................1
BAB II TINJAUAN TEORI..............................................................................................2
A. Patofisiologi Dan Macam-Macam Penyakit Kronik.........................................5
B. Patofisiologi Dan Macam-Macam Kasus Penyakit Terminal...........................6
BAB III PENUTUP...........................................................................................................8
A. Kesimpulan..................................................................................................11
B. Saran.............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Paliatif care meupakan pendekatan yang bertujuan memperbaiki


kkualitas hidup pasien dan keluarga yang menghadapi masalah yang
berhubungan dengan penyaakit yang dapat mengancam jiwa.
Perawat dapat disebut sebagai profesi yang fokus diri pada perawatan
individu, keluarga, dan masyarakat. Hal ini dilakukan agar mereka bisa
mencapai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang maksimal,dengan
memperhatikan kualitas hidup dari hari kelahirannya sampai kematian. Peran
yang dimiliki perawat dalam menangani kasus terminal sangat komprehensif,
salah satunya adalah sebagai advokat atau pelindung dalam membimbing
spiritualitas pasien, yang merupakan pemenuhan kebutuhan biologis-psikologis-
spiritual (Ali Syahbana, Dwi Wahyuni, 2019).
Umumnya, pasien dengan kondisi terminal memiliki potensi untuk
mengalami depresi berat, dan merasakan amarah karena ketidakberdayaan serta
keputusasaan yang ada dalam kepalanya. Dalam tahap akhirnya ini, pasien perlu
selalu berada di dekat perawat, sehingga pemenuhan kebutuhan spiritual pasien
bisa meningkatkan motivasinya untuk melanjutkan hidup meski didiagnosa
keadaan terminal, serta membantu pasien mempersiapkan diri menghadapi alam
yang kekal dengan tipisnya harapan sembuh.

B. Tujuan
1. Mengartikan kembali bagaimana kondisi inidivu pada fase terminal.
2. Memahami konsep teroi kebutuhan terminal.
3. Memahami patofsiologi penyakit kronis dan kasus terminal
4. Mengetahui macam-macam penyakit kronis dan kasus penyakit terminal

1
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Patofisologi dan Macam-Macam Penyakit Kronik


1. Definisi Penyakit kronik
Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi atau masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
penatalaksanaan jangka panjang. Berdasarkan data WHO, pravelensi
penyakit kronik di dunia mencapai 70% dari kasus yang menyebabkan
kematian , hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok, dan stres yang
tinggi. Jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian adalah penyakit
kardiovaskuler, kanker, penyakit paru obstruksi. Penyakit kronis merupakan
jenis penyakit degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka
waktu yang sangat lama , yakni lebih dari enam bulan. Orang yang
menderita penyakit kronis cenderung memiliki tingkat kecemasan yang
tinggi dan cenderung mengembangkan perasaan hopelesness karena
berbagai macam pengobatan tidak dapat membantunya sembuh dari
penyakit kronis (Sarafino, 2006).

2. Macam-Macam Penyakit Kronik


a. Gagal jantung
Gagal jantung merupakan penyakit kronis pada jantung yang membuat
jantung membengkak, sehingga mengganggu kinerja jantung dalam
memompa darah.Gejala utama gagal jantung adalah sesak napas, cepat
lelah, serta pembengkakan pada tungkai dan pergelangan kaki. Gejala ini
dapat berkembang secara bertahap atau terjadi secara tiba-tiba.
Pengobatan gagal jantung dilakukan untuk meredakan gejala dan
meningkatkan kekuatan dan fungsi jantung. Untuk mengobati penyakit
kronis ini, dokter dapat menyarankan penderita gagal jantung untuk

2
membatasi aktivitasnya, mengurangi asupan cairan dan garam, serta
memberikan obat-obatan.
b. Kanker
Kanker adalah jenis penyakit kronis dengan angka kematian yang cukup
tinggi. Pasalnya, penyakit ini sering kali tidak menimbukan gejala pada
tahap awal, sehingga baru terdeteksi ketika kanker sudah memasuki
tahap yang berat atau stadium lanjut. Gejala kanker yang muncul
tergantung pada jenis kanker dan organ tubuh yang terkena. Namun,
secara umum, penderita kanker biasanya dapat mengalami beberapa
tanda dan gejala berupa:
 Muncul benjolan di bagian tubuh tertentu
 Nyeri di salah satu bagian tubuh
 Penurunan berat badan yang drastis tanpa sebab yang jelas
 Demam berkepanjangan
 Lemas dan mudah lelah
 Batuk kronis
Mudah memar atau sering mengalami perdarahan secara spontan,
misalnya mimisan atau BAB berdarahPenyakit kronis ini perlu
dideteksi sejak dini dengan pemeriksaan skrining kanker. Jika
seseorang terdiagnosis kanker, dokter akan mengobati penyakit
tersebut dengan kemoterapi, operasi, dan radioterapi. Penentuan
jenis penanganan akan disesuaikan dengan kondisi penderita serta
jenis dan stadium kanker.
c. Hipertensi
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis yang
dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke, jika tidak diobati.
Penyakit kronis ini umumnya tidak bergejala. Biasanya, gejala hipertensi
baru muncul bila tekanan darah penderitanya sudah sangat tinggi. Gejala
yang dapat muncul, yaitu sakit kepala, lemas, gangguan penglihatan,
nyeri dada, dada berdebar, dan sesak napas. Penyakit kronis ini bisa

3
dicegah dan diatasi dengan cara menjalani pola gaya hidup sehat,
mengurangi asupan garam, dan konsumsi obat antihipertensi sesuai resep
dokter.
d. Diabetes
Diabetes adalah penyakit kronis yang ditandai dengan tingginya kadar
gula darah. Penyakit kronis ini dapat menyebabkan penderitanya
mengalami beberapa gejala berupa sering haus dan lapar, sering buang
air kecil (terutama di malam hari), pandangan kabur, luka yang sulit
sembuh, sering mengalami infeksi, kulit gatal, dan munculnya sensasi
kesemutan, perih, atau mati rasa.
Penyakit ini bisa diobati dengan cara menjalani pola makan sehat,
menggunakan obat diabetes, dan mempertahankan berat badan ideal.
e. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis (GGK) adalah kondisi ketika fungsi ginjal menurun
secara bertahap dan menetap. Gagal ginjal disebut kronis jika sudah
terjadi dalam waktu berbulan-bulan atau bertahun-tahun. Kondisi ini bisa
juga diawali dengan gagal ginjal akut yang tidak tertangani. Gejala gagal
ginjal kronis meliputi pembengkakan pada tungkai, nyeri dada, dan
tekanan darah tinggi yang tidak terkendali. Secara umum, pengobatan
gagal ginjal kronis meliputi pemberian obat-obatan, cuci darah, dan
transplantasi ginjal.

3. Fase penyakit kronik


a. Fase Pra-Trajectory
Merupakan resiko terhadap penyakit kronis terhadap faktor-faktor
genetik atau perilaku yang meningkatkan ketahanan seseorang terhadap
penyakit kronis .
b. Fase Trajectory
Gejala yang berkaitan dengan penyakit kronis, fase ini sering tidak jelas
karena sedang dievaluasi dan sering dilakukan pemeriksaan diagnostik

4
c. Fase Stabil
Fase yang terjadi ketika gejala-gejala dan perjalanan penyakit terkontrol.
Aktivitas kehidupan sehari-hari tertangani dalam keterbatasan penyakit.

4. Sifat Penyakit Kronik


a. Progresi yaitu penyakit kronik yang semakin lama semakin bertambah
parah.Contohnya, penyakit jantung
b. Menetap yaitu setelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit
tersebut akan melekat pada individu. Contohnya, diabetes mellitus
c. Kambuh yaitu penyakit kronik yang dapat hilang timbul timbul
sewaktu-waktu dengan kondisi yang sama atau berbeda. Contohnya,
penyakit athrithis

5. Perilaku Klien Dengan Penyakit Kronik


a. Danial
Reaksi umum yang terjadi pada penderita penyakit kronis seperti
jantung, stroke dan kanker. Pasien akan memperlihatkan sikap seolah-
olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat.
b. Cemas
Beberapa pasien terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada
dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya.
Perubahan fisik yang terjadi dengan cepat akan memicu reaksi cemas
pada individu (misal : dengan penyakit kanker).
c. Depresi
Kurang lebih sepertiga dari individu penderita stroke, kanker, dan
penyakit jantung.

6. Dampak Penyakit Kronik Terhadap Klien


a. Dampak Psikologis
 Klien menjadi pasif

5
 Ketergantungan
 Kekanak-kanakan
 Merasa tidak nyaman
 Bingung
 Menderita
b. Dampak Somatic
 Dampak terhadap gangguan seksual akibat dari perubahan fungsi
secara fisik dan perubahan secara psikologis
 Dampak gangguan aktivitas total atau sebagian

Respon pasien terhadap penyakit kronik dipengaruhi :

 Persepsi pasien terhadap situasi


 Kepribadian pasien
 Persepsi keluarga terhadap situasi
 Beratnya patofisiologi atau ketidakmampuan
 Sikap dan tindakan lingkungan
 Tersedianya fasilitas kesehatan
7. Respon klien terhadap penyakit kronik
a. Kehilangan kesehatan
 Takut
 Cemas
 Pandangan tidak realistic
 aktivitas terbatas
b. kehilangan kemandirian
 Perilaku
 Bersifat kenak-kanakan
 Ketergantungan
c. Kehilangan situasi

6
Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari bersama
keluarga dan kelompoknya.
d. Kehilangan rasa nyaman
Akibat gangguan fungsi tubuh seperti panas dan nyeri.
e. Kehilangan fungsi fisik , misalnya dampak kehilangan fungsi organ
tubuh klien seperti gagal ginjal dibantu hemodialisa.
f. Kehilangan fungsi mental
 Klien mengalami kecemasan dan depresi
 Tidak dapat berkosentrasi dan berpikir efisien sehingga klien
tidak dapat berpikir rasional.
g. Kehilangan konsep diri
 Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah mencakup
bentuk dan fungsi sehingga klien tidak dapat berpkir secara
rasional peran serta identitasnya.
 Hal ini dapat akan mempengaruhi idealisme diri dan harga diri
rendah
 Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga.

B. Macam-Macam dan Patofisiologi Penyakit Terminal


1. Definisi Penyakit Terminal
Merupakan suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tiddak ada
harapan lagi bagi penderita untuk sembuh. Penyakit terminal juga
merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang menuju ke arah kematian
yang berjalan melalui suatu proses penurunan fisik, psikososial, dan spiritul
bagi individu (Carpenito 1999). Pada penyakit terminal membutuhkan
pendekatan paliatif care sehingga dapat mengurangi keluhan dan menambah
kuaalitas hidup seseorang.

2. Kriteria Penyakit Terminal

7
a. Penyakit tidak dapat disembuhkan, yaitu golongan penyakit apapun yang
sudah tidak memungkinkan secara medis untuk sembuh karena sudah
dalam stadium lanjut.
b. Stase akhir kehidupan dan penyakit mengarah pada kematian,
sehubungan dengan upaya medis sudah tidak bisa menolong lagi.
c. Diagnosa medis sudah jelas. Penegakan diagnosa dengan golden standar
dengan menetapkan ukuran yang akurat.
d. Tidak ada obat untuk menyembuhkan, secara medis seringkali obat yang
masuk menjdai tidak mempunyai efek terpeutik.
e. Prognosis jelek, kemungkinan sembuh sangat kecil yang artinya
kemungkinan terjadi kematian sangat besar.
f. Bersifat progresif yaitu peningkatan menjadi parah sangat cepat dan
tidak ada kemajuan untuk bisa sembuh kembali.
g. Tubuh sudah tidak cukup menerima efek obat.

3. Jenis Penyakit Terminal


a. Kanker yang sudah masuk ke stadium lanjut.
b. Penyakit degeneratif, sering terjadi pada lansia.
c. Penyakit paru obstruktif kronis, cystic fibrosis
d. Parkinson
e. Stroke
f. Penyakit Genetika
g. Gagal Jantung
h. Penyakit infeksi HIV/AIDS yang sudah memberi dampak komplikasi
keseluruh tubuh.
i. Akibat kecelakaan fatal

Kematian adalah suatu pengalaman tersendiri, dimana setiap individu akan


mengalami/menghadapinya seorang diri, sesuatu yang tidak dapat dihindri, dan
merupakan suatu kehilangan.

8
4. Tahap-Tahap Menjelang Ajal
a. Menolak/denial
Pasien tidak menerima keadaan yang sebenarnya
b. Marah/anger
Kemarahan timbul karena kondisi klien mengancam kehidupannya
c. Menawar/bergaining
Kemarahan biasanya mereda dan pasien malahan menimbulkan
kesan sudah menerima apa yang terjadi dengan dirinya.
d. Kemurungan/depresi
Pasien cenderung untuk tidak banyak bicara dan mungkin banyak
menangis.
e. Menerima/pasrah
Terjadi proses penerimaan secara sadar oleh klien dan keluarga.

5. Tanda-Tanda Klinis Menjelang Kematian


a. Kehilangan tanus otot
b. Kelambatan dalam sirkulasi
c. Perubahan-perubahan dalam tanda-tanda vital
d. Gangguan sensori

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi atau masalah kesehatan yang
berkaitan dengan gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan
penatalaksanaan jangka panjang. Penyakit kronis merupakan jenis penyakit
degeneratif yang berkembang atau bertahan dalam jangka waktu yang sangat
lama , yakni lebih dari enam bulan. Orang yang menderita penyakit kronis
cenderung memiliki tingkat kecemasan yang tinggi dan cenderung
mengembangkan perasaan hopelesness karena berbagai macam pengobatan
tidak dapat membantunya sembuh dari penyakit kronis (Sarafino, 2006).
Penyakit terminal juga merupakan penyakit progresif yaitu penyakit yang
menuju ke arah kematian yang berjalan melalui suatu proses penurunan fisik,
psikososial, dan spiritul bagi individu (Carpenito 1999). Pada penyakit terminal
membutuhkan pendekatan paliatif care sehingga dapat mengurangi keluhan dan
menambah kuaalitas hidup seseorang.
Perawat perlu memahami apa yang tengah dialami pasien saat menjalani
kondisi terminal, tujuannya untuk bisa mempersiapkan dukungan dan dan
menyediakan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat terakhirnya bisa lebih
bermakna dan akhirnya bisa meninggal dengan damai dan tenang.

B. Saran
Perawat harus memahami apa yang dialami oleh seorang klien dengan kondisi
terminal tujuannya untuk dapat menyiapkan bantuan dan dukungan bagi klien.
Ketika seorang perawat melakukan tugas dalam merawat klien harus
bertanggung jawab dengan mempertimbangkan kebutuhan fisik, psikologis, dan
sosial.

10
DAFTAR PUSTAKA

dlscrib.com-pdf-patofisiologi-penyakit-kronik-dan-terminalpptx
dl_fe0820ea50281f37b5114e11bb242eb7

http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/6062/

http://repo.stikesicmejbg.ac.id/4438/3/Keperawatan Menjelang Ajal dan Paliatif.pdf

https://pdfcoffee.com/makalah-patofisiologi-penyakit-terminal-pdf-free.html

https://www.alodokter.com/memahami-perbedaan-akut-dan-kronis-pada-penyakit

11

Anda mungkin juga menyukai