MENTAL
ALVINA DAMAYANTI
ANGGITA
ANANIUS UK
ASMITA A
RISKY TINGLOY
YAKOMINA SLARMANAT
ANISA KIKI
DEFENISI
Retardasi mental merupakan disabilitas kognitif yang muncul pada masa kanak-
kanak (sebelum usia 18 tahun) yang ditandai dengan fungsi intelektual di bawah
normal (IQ sekitar 2 standar deviasi yang dibawah normal, dalam rentang 65
sampai 75 atau kurang) disertai keterbatasan- keterbatasan lain pada sedikitnya
dua area fungsi adaptif: berbicara dan bahasa, keterampilan merawat diri,
kerumahtanggaan, keterampilan sosial, penggunaan sumber- sumber komunitas,
pengarahan diri, kesehatan dan keamanan, akademik fungsional, bersantai dan
bekerja (Betz dan Sowden, 2009).
Penyebab retardasi mental dibagi menjadi
beberapa kelompok:
ETIOLOGI 1.Trauma (sebelum dan sesudah lahir)
2. Infeksi (bawaan dan setelah lahir)
3. Kelainan kromosom
4. Kelainan metabolik
5. Keracunan
6. Gizi
7. Lingkungan
KLASIFIKA
SI 1. Reterdasi mental ringan.
2. Reterdasi mental sedang
3. Reterdasi mental berat.
4. Retardasi mental dengan keparahan tidak
ditentukan
b. Kejang
c. Kelainan kuli,rambut
d. Perawakan pendek
e. Distonia
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Beberapa indikasi untuk penilaian laboratoarium pada anak dengan
retardasi mental :
a. Kromosomal kariotipe
Munculnya masalah-masalah terkait, seperti paralisis serebral, deficit sensoris, gangguan psikiatrik, dan kejang
berhubungan dengan retardasi mental yang lebih berat. Diagnosis retardasi mental ditetapkan secara dini pada masa kanak-
kanak.
a. Paralisis serebral
b. Gangguan kejang
c. Masalah- masalah perilaku/psikiatrik
d. Defisit komunikasi
e. Konstipasi (akibat penurunan motilitas usus akibat obat- obatan
antikonvulsi, kurang mengosumsi makanan berserat dan cairan).
PENATALAKSAAN
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental bersifat multi dimensional dan sangat
individual. Semua anak yang mengalami retardasi mental juga memerlukan perawatan
seperti pemeriksaan kesehatan yang rutin, imunisasi, dan monitoring terhadap tumbuh
kembangnya (Soetjiningsih, 2012)
a. Pengobatan
b. Terapi Bermain
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA ANAK DENGAN
GANGGUAN RETARDASI
MENTAL
A. PENGKAJIAN
Our Center
1. Identitas Pasien
Nama : An. M
Umur : 11 tahun
Anak ke: satu dari tiga bersaudara
Agama: Islam
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny. N
Pendidikan: Strata 1
a. Riwayat kesehatan sekarang
Ny N mengatakan An. M susah dalam menyampaikan pendapat baik dalam tulisan maupun dengan
kata-kata, sulit berkonsentrasi, suka bermain, suka menanggapi orang dengan senyuman, suka
mengganggu adik adiknya, berbicara tidak jelas, An M tampak sering tersenyum, susah berkata
kata, sering ingin bermain, rambut tidak rapi, rongga mulut kurang bersih, beberapa gigi
mengalami karies, kuku jari tangan tampak panjang dan kotor, kuku jari kaki tampak panjang dan
kotor. An M mandi masih kurang bersih dan sering bermain air ketika mandi. An M tidak
menyadari akan keadaan.
b. Riwayat kesehatan dahulu
Ny N mengatakan An. M susah dalam menyampaikan pendapat baik dalam tulisan maupun dengan kata-
kata, sulit berkonsentrasi, suka bermain, suka menanggapi orang dengan senyuman, suka mengganggu
adik adiknya, berbicara tidak jelas, An. M tampak sering tersenyum, susah berkata kata, sering ingin
bermain, rambut tidak rapi, rongga mulut kurang bersih, beberapa gigi mengalami karies, kuku jari
tangan tampak panjang dan kotor, kuku jari kaki tampak panjang dan kotor. An M mandi masih kurang
bersih dan sering bermain air ketika mandi. An M tidak menyadari akan keadaan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
●Ny. N mengatakan
tidakada keluarga yang
mengalami gangguan
perkembangan retardasi
mental seperti yang dialami
An. M.
d. Pemeriksaan fisik e. Kebiasaan sehari-hari