KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh: Ns. Muhammad Syahrul alam,S.Kep,M.Kes
1
A. Pengertian
1. Komunitas
2
2. Keperawatan kesehatan komunitas
3
Paradigma Keperawatan komunitas
4
B. Tujuan
6
Ruang lingkup
1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
5. Resosialitatif
7
D. Asumsi Dan Keyakinan Keperawatan
Kesehatan Komunitas
Individu
Kelurga Komunitas
Kelompok
Manusia
Keperawatan Kesehatan
(3 level pencegahan) (sehat sakit)
Lingkungan
(Fisik, biologis, psikologis, sosial,
spiritual, & kultural)
DI RS : DI KOMUNITAS :
1. Fokus ps di RS 1. Fokus klg & kom
(klg risti)
2. Pelayanan kep bersifat 2. Yan kep berkelanjtan
kejadian kasus (terdistribusi)
(episodik) 3. Bekerjasama dng
3. Bekerja pd unit-unit semua kondisi sehat
tertentu sakit di berbagai
4. Bekerja pd tatanan
RS/institusi
5. Koord keperawatan pd tatanan 4. Bekerjasama dng unit terkait
RS dr perenc pulang 5. Koord yan di berbagai tatana
6. Menerima instruksi utk di kom
pengobatan 6. Lebih banyak tind yg bersifat
7. Merenc & melaks yankep yg mandiri
bersifat individu 7. Merenc & melaks kep melalui
8.Batasi otonomi ps di lingk RS klg
9. Obs terbatas pd interaksi klg 8. Mendorong ekonomi, kontrol
& indikator kes klg kecuali kasus menular
10. Hubuangan terbatas yaitu 9. Mengobs berbagai fakta utk
hanya dng profesi lain di RS kes
10. Memfasilitasi hubungan yg
profesional dng profesi lain
5 Tahapan Proses Keperawatan
27
3. Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik,
memandang komunits sebagai sesuatu yang
holistik, berkontribusi terhadap komunitas melalui
pengkajian komunitas, identifikasi & perumusan
diagnosa keperawatan, perencanaan untuk
menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi &
evaluasi terhadap status kesehatan komunitas.
Keperawatan dipandang dari tipe, kualitas,
ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat, efektif &
efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan yaitu
prevensi primer, sekunder dan tertier serta
mengutamakan prevensi primer.
28
4. Kesehatan
Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi, keadaan
seimbang dimana sub sistem dlm keadaan harmonis
sehingga dapat menampilkan potensi yang
maksimal. Menurut pandangan keperawatan
kesehatan komunitas, kesehatan dilihat dari
pandangan model:
Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/ pemenuhan
& pengembangan potensi secara sempurna.
Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas
interaksi fisik & lingkungan sosial.
Penampilan peran artinya kemampuan penampilan peran
secara efektif
Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit
atau ketidakmampuan
29
G. Fokus Utama Keperawatan
Kesehatan Komunitas
1. Peningkatan kesehatan adalah kegiatan yang
diarahkan pada sumber-sumber yang ada pada
klien guna pemeliharaan & peningkatan
kesejahteraan. Misalnya pendidikan orang tua
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sebagai orang tua.
2. Pencegahan penyakit adalah kegiatan yang
ditujukan untuk melindungi klien dari ancaman
kesehatan baik risiko maupun aktual termasuk
akibat yang membahayakan. Misalnya
pemberian imunisasi terhadap penyakit
menular. (Pender)
30
Pender mengemukakan bahwa
prevensi primer mencakup:
1.Health promotion adalah kombinasi
pendidikan kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan, situasi ekonomi yang
mempengaruhi perilaku yang menunjang
kesehatan. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
Kesehatan & merokok
Pemakaian obat-obatan beralkohol yang
salah
Nutrisi
Physicall fitness & exercise
Kontrol terhadap stres & perilaku marah 31
Lanjutan
2. Health protection adalah perlindungan pada lingkungan
misalnya pabrik, industri dll, yang melindungi
masyarakat dari bahaya. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
Kontrol terhadap bahan-bahan beracun
Kesehatan & keselamatan kerja
Pencegahan kecelakaan
Flourdation & dental health
3. Preventif health adalah pelayanan yang dilakukan
petugas kesehatan kepada masyarakat. Contoh kegiatan
dibidang ini mencakup:
Kontrol tekanan darah
Keluarga berencana
KIA
Imunisasi
Mencegah penularan penyakit.
32
Leavell & Clark, (1965) keperawatan
kesehatan komunitas bekerja pada 3 level
prevensi yaitu:
1. Prevensi primer
Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya &
perlindungan khusus terhadap penyakit. Prevensi primer mencakup
peningkatan kesehatan (health promotion), pendidikan kesehatan (health
education), pencegahan penyakit (specifik protection), & pencegahan
lingkungan (enviromental protection). Contoh kegiatan di bidang
prevensi primer antara lain:
Imunisasi
Pelayanan keluarga berencana
Asuhan prenatal
Kelompok-kelompok MPP (masa persiapan pensiun)
Perlindungan gigi (dental prophylaxis)
Penyuluhan tentang pencegahan keracunan (Poison-control teaching)
Bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga & asuhan anak/balita
Penyuluhan tentang gizi balita
33
2. Prevensi sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa dini &
intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi,
sehingga memperpendek waktu sakit & tingkat
keparahan/keseriusan penyakit. Contoh kegiatan dibidang
prevensi sekunder antara lain:
Mengamati hubungan ibu-anak yang kurang baik & memberi "model
–
peran“ untuk tehnik-tehnik baru dalam interaksi
Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita
Mengajar & mendorong/memperkuat perlunya melakukan
pemeriksaan payudara sendiri
Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala termasuk kesehatan gigi & mata terhadap anak balita.
Penemuan dini & pengobatan (early detection & treatment
Gawat darurat (emergency care)
Perawatan akut & kritis (acute & critical care)
Penentuan diagnosa & pengobatan
34
3. Prevensi tersier
Pencegahan tersier mulai pada saat cacat atau
ketidakmampuan terjadi, menjadi stabil/menetap atau tidak
dapat diperbaiki (irreversibel). Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier lebih dari upaya menghambat proses
penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan individu
ketingkat berfungsi yang optimal di dlam hambatan dari
ketidakmampuannya. Contoh kegiatan dibidang prevensi
tersier antara lain:
Perawat mengajarkan seorang klien dengan artritis bagaimana
beristirahat secara bertahap sepanjang hari
Membantu klien pasca CVA untuk melanjutkan terapi fisik & wicara
Mengajarkan kelurga untuk melakukan perwatan anak dengan
kolostomi di rumah
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan
anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah
Perawatan waktu lama/berkelanjuta (long term care)
Perawatan proses kematian (care of dying)
35
H. Fenomena/ Masalah dan Intervensi
Keperawatan Komunitas
Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode yaitu :
1. 1860-1900 :
– Direct Nursing
– Fokus: orang sakit miskin
– Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
– Orientasi keperawatan individual
– Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
– Instusi: voluntir / pemerintah
37
Lanjutan
2. 1900-1970 :
"Public health Nursing"
Fokus Masyarakat
Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya RS
Orientasi keperawatan keluarga
Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
"Community Health Nursing"
Fokus. seluruh kom.
Alasan bukan hanya keluarga miskin yang membutuhkan
pelayanan kesehatan di komunitas Tetapi seluruh komunitas
baik kaya maupun miskin
Orientasi keperawatan penduduk
Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
38
Di Indonesia
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasj yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia
1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi maslah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI
40
Periode 1959 – 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
PKMD
1970 - PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
skr. suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan
41
J. Perbedaan Keperawatan Di
Rumah Sakit dan Komunitas
No Variabel Rumah Sakit Komunitas
1 Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel
(termasuk kelompok risiko)
2 Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
3 Bekerja : Pasien pada unit Pd semua kondisi sehat - sakit
spesialisasi T3. Pada pd berbagai tatanan yan kes
satu RS atau institusi dg semua intitusi yg terkait dg
komunitas & fasilitas
kesehatan (Agency)
4 Koordinasi Dg institusi a/ agency Berbagai tenaga komunitas
keperawatan lain pd tatanan RS untuk "Agences" baik medik
perncanaan maupun non medik
42
Lanjutan
47
Spesialist
1. Community Health Nursing Theory
2. Public Health Science
3. Leadership and Management
4. Interdisipliner Kolaborasi
5. Riset dan proses evaluasi
6. Kebijakan dan perencanaan kesehatan
7. Organisasi komunitas
8. Politik dan ekonomi kesehatan
Sumber: ANA , 1990.
48
L. Peran dan Fungsi Perawat
Komunitas
1. Pemberi pelayanan kesehatan (provider)
.2. Pendidik (edukator)
3. Pengelola (Manajer)
4. Konselor (Konsultan)
5. Memberikan konseling / bimbingan kpd
kader
6. Pembela klien (advocade)
7. Melindungi & memfasilitasi keluarga
8. Peneliti
49
50