Anda di halaman 1dari 50

KONSEP DASAR

KEPERAWATAN KOMUNITAS
Oleh: Ns. Muhammad Syahrul alam,S.Kep,M.Kes

1
A. Pengertian

1. Komunitas

 Kelompok sosial yang tinggal disuatu tempat,


saling berinteraksi satu sama lain, mempunyai
minat dan interest yang umum (WHO).

2
2. Keperawatan kesehatan komunitas

 Perpaduan dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan


masyarakat dalam rangka meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat. ( Dep Kes Rl).
 Pelayanan kesehatan profesional yang ditujukan pada
komunitas dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan
dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan, dengan melibatkan klien sebagai mitra
dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
kesehatan. (Spradley, 1985, logan & Dawkin, 1987)

3
Paradigma Keperawatan komunitas

Paradigma keperawatan komunitas terdiri


dari empat komponen pokok, yaitu
manusia, keperawatan, kesehatan dan
lingkungan (Logan & Dawkins, 1987).
Sebagai sasaran praktik keperawatan klien
dapat dibedakan menjadi individu,
keluarga dan masyarakat.

4
B. Tujuan

Pencegahan penyakit & peningkatan kesehatan


komunitas melalui:
 Pelayanan keperawatan langsung (direct care)
terhadap individu & keluarga dalam konteks
komunitas
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh
komunitas & mempertimbangkan bagaimana
masalah/issue kesehatan komunitas mempengaruhi
individu, keluarga dan kelompok
5
C. Sasaran

Sasarang keperawatan komunitas termasuk


individu, keluarga & kelompok berisiko
tinggi (kelompok penduduk di daerah
kumuh, daerah terisolasi, & daerah yang
tidak terjangkau) termasuk kelompok bayi,
kelompok balita, ibu hamil dan menyusui.

6
Ruang lingkup

1. Promotif
2. Preventif
3. Kuratif
4. Rehabilitatif
5. Resosialitatif

7
D. Asumsi Dan Keyakinan Keperawatan
Kesehatan Komunitas

ANA, (1980) menyatakan asumsi & keyakinan sbb:


Asumsi dasar
• Sistem pelayanan kesehatan adalah kompleks
• Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tertier
merupakan komponen dari sistem pelayanan kesehatan
• Keperawatan sebagai sub sistem pelayanan kesehatan
merupakan hasil produk pendidikan dan riset yang
dilandasi praktik
• Fokus utama praktik keperawatan kesehatan komunitas
adalah PHC
• Keperawatan kesehatan komunitas terutama terjadi
ditantanan pelayanan kesehatan utama.
8
E. Falsafah dan Filosofi Keperawatan
Kesehatan Komunitas
 Stanhope & Lancaster (1990), mengemukakan
falsafah keperawatan keperawatan komunitas, yaitu
pelayanan yang memberikan perhatian terhadap
pengaruh faktor lingkungan (fisik, biologis,
psikologis, sosial, & kultural) terhadap kesehatan
komunitas & memberi prioritas pada strategi
pencegahan & pemeliharaan kesehatan.
 Filosofi tersebut diatas membedakan keperawatan
kesehatan komunitas, dengan cabang ilmu
keperawatan lain, dimana fokus utamanya adalah
komunitas. Sedangkan pelayanan keperawatan
diberikan langsung kepada individu & keluarga
9
dalam konteks komunitas.
F. Paradigma Keperawatan dalam
Keperawatan Kesehatan Komunitas

Individu
Kelurga Komunitas
Kelompok
Manusia

Keperawatan Kesehatan
(3 level pencegahan) (sehat sakit)

Lingkungan
(Fisik, biologis, psikologis, sosial,
spiritual, & kultural)

Logan & Dawkins, (1987)


10
PERBEDAAN KEPERAWATAN DI RS
DENGAN KEPERAWATAN KOMUNITAS :

DI RS : DI KOMUNITAS :
1. Fokus ps di RS 1. Fokus klg & kom
(klg risti)
2. Pelayanan kep bersifat 2. Yan kep berkelanjtan
kejadian kasus (terdistribusi)
(episodik) 3. Bekerjasama dng
3. Bekerja pd unit-unit semua kondisi sehat
tertentu sakit di berbagai
4. Bekerja pd tatanan
RS/institusi
5. Koord keperawatan pd tatanan 4. Bekerjasama dng unit terkait
RS dr perenc pulang 5. Koord yan di berbagai tatana
6. Menerima instruksi utk di kom
pengobatan 6. Lebih banyak tind yg bersifat
7. Merenc & melaks yankep yg mandiri
bersifat individu 7. Merenc & melaks kep melalui
8.Batasi otonomi ps di lingk RS klg
9. Obs terbatas pd interaksi klg 8. Mendorong ekonomi, kontrol
& indikator kes klg kecuali kasus menular
10. Hubuangan terbatas yaitu 9. Mengobs berbagai fakta utk
hanya dng profesi lain di RS kes
10. Memfasilitasi hubungan yg
profesional dng profesi lain
5 Tahapan Proses Keperawatan

Teori Newman  kelompok / komunitas dilihat


sbg klien yg dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu komunitas yg merupakan klien dan
penggunaan proses kepr sbg pendekatan yg terdiri
dari lima tahapan :
1. Pengkajian
2. Diagnosa keperawatan
3. Perencanaan
4. Implementasi
5. Evaluasi
A. Pengkajian
 Pengkajian komunitas merupakan suatu proses,
merupakan upaya utk dpt mengenal masyarakat.
 Tujuan kepr dlm mengkaji komunitas  utk
mengidentifikasi faktor-faktor (baik positif maupun
negatif) yg mempengaruhi kesh warga masy agar dpt
mengembangkan strategi promosi kesh.
 Prwt mencari, mengambil, mengidentifikasi
informasi scr terus menerus thd semua komponen yg
ada pd suatu komunitas.
Pengkajian

Metode yg dpt digunakan dlm rangka


pengumpulan data di komunitas :
1. Interview
2. Observasi partisipasi
3. Windshield survey
4. Survey terstruktur
5. Angket
Jenis Data
Data Subjektif  data yg diperoleh dari
keluhan atau masalah yg dirasakan oleh
individu, keluarga, kelompok dan komunitas
yg diungkapkan scr lgsg melalui lisan.
Data Obyektif  Data yg diperoleh melalui
suatu pemeriksaan, pengamatan dan
pengukuran.
Pengkajian meliputi :

Pengkajian data dasar  pengkajian inti komunitas


 dilak dgn singkat mengenai : data penddk sbg
struktur inti 
- riwayat kesh yg ada ( bgm tjdnya resiko penyakit,
jenis penyakit yg sering ada, mengenai siapa saja,
berapa lama, didaerah mana, bgm upaya masy,
bgm program yg ada),
- konsep diri ( bgm persepsi anggota thd
kelompok / masy itu sendiri, bgm koping masy thd
suatu mslh yg sdg dihadapi)
Pengkajian

- Kultur  bgm perkemb masy itu sendiri, bgm


nilai/keyakinan masy, adakah tradisi khusus,
bgm mengartikan sehat-sakit.
- Support  adakah dukungan dari profesi,
masy, bgm bentuk dukungan yg ada
- Statistik  distribusi usia, jenis kelamin,
tingkat pendidikan, penghasilan, pekerjaan,
suku, mortalitas, morbiditas, dll
Pengkajian

Data lingkungan fisik (masyarakat maupun


lingkungan)  melakukan pemeriksaan pd
masyarakat dgn berkeliling wilayah melakukan
observasi sekilas (windshield survey)

Hasil analisa dari data dasar tsb dijadikan bahan utk


diskusi pd loka karya mini atau musyawarah dgn
masyarakat yang pertama.
Pengkajian Data Masyarakat

Pengkajian data masyarakat  interaksi 8 sub


sistem , meliputi :
1.Lingkungan fisik  bgm bentuk rumah,
kondisinya, halaman, pembuangan sampah, MCK,
sumber air, Map/denah daerah, batas wilayah, bgm
lingk sekitarnya, kondisinya, geografisnya,
kepadatan (luas daerah/jmh penduduk), bgm
kualitas udara-tumbuh-tumbuhan-binatang
peliharaan, keindahan alam, kondisi air,…
Lanjutan 8 Sub Sistem

2. Pelayanan kesehatan / sosial  apakah ada pusat


pelayanan umum, jenisnya, bagaimana
karakteristik pemakainya, statistiknya,
adekuatkah, dpt dicapai, diterima, bgm tingkat
kepercayaan pengguna jasa.
3. Ekonomi  bgm tingkat perekonomiannya,
sejauhmana mempengaruhi tingkat kesehatan,
berp jmh pengangguran, prosentase masy yg
hidup dibawah garis kemiskinan, pendapatan
perbulan, kemampuan daya beli masy terutama
kesh, apakah terdpt tmpt industri, pertokoan,
lapangan kerja, kemana warga berbelanja.
8 Subsistem

4. Keamanan & transportasi  bgm keadaan


keamanan masy, pelayanan keamanan, tingkat
kriminalitas, jenis transportasi yg ada, bgm situasi
jalannya, apakah dekat dgn pelayanan kesh bgm
mencapainya.
5. Politik dan pemerintahan  bgm struktur
organisasi dimasy, aktif tdk, formal/non formal,
jenis keyakinan/nilai thd politik kelompok ttt,
apakah ada peran serta partai politik dlm yankesh,
adakah distribusi power di masy, toma, toga ,
tempat berkumpul.
8 Subsistem

6. Komunikasi  bgm masy memperoleh


informasi, apakah ada papan informasi, jenis
perkumpulan /pertemuan yg ada, alat komunikasi,
7. Pendidikan  Prosentase masy yg sekolah, apa
saja pendidikan yg tersedia di masy, apakah masy
memerlukan pengetahuan khusus, tersedia sarana
pendidikan khusus, siapakah pengguna, bgm
karakteristiknya.
8 Subsistem

8.Rekreasi  Bgm persepsi masy tentang rekreasi,


tempat yg sering digunakan, fasilitas rekreasi yg
ada, apakah terjangkau oleh komunitas, dimana
anak-anak bermain,
Persepsi
1. Warga masy : bgm perasaan warga thd masy,
apkh yg mereka anggap sbg kekuatan masy, apa
yg mereka anggap sbg mslh masy, ajukan
pertanyaan kpd warga dari berbagai klpk yg
berbeda, & buat catatan ttg siapa & apa jwbnya.
Musyawarah Warga

MW II (Musyawarah Warga II)

Dlm musyawarah masyarakat tersebut ditampilkan


semua hasil dari pengkajian berdasarkan
permasalahan yg muncul kmd ditanggapi oleh
masy, bgm respon masy thd hasil tsb, setelah data
dianalisa maka kmd dirumuskan diagnosa
keperawatan komunitas.
1. Manusia
Manusia sebagai klien secara umum ada 3 kategori yaitu
individu, keluarga dan komunitas termasuk kelompok risiko
tinggi
Individu sebagai klien:
Individu sebagai penerima pelayanan langsung (direct care)
yaitu atas dasar masalah komunitas.
Keluarga sebagai klien
Keluarga dapat dilihat dari berbagai sudut pandang keluarga
yaitu sebagai: unit pelayanan, lingkungan, sumber daya,
kelompok sosial, sistem idividual yang berisiko
Komunitas sebagai klien
Komunitas merupakan sumber dan lingkungan bagi
keluarga. Komunitas sebagai klien termasuk kelompok yang
berisiko tinggi. 26
2. Lingkungan
Semua kondisi lingkungan yang
mempengaruhi perkembangan komunitas yg
termasuk di dlmnya a/ dia sendiri juga bgn
dari lingkungan. Mencakup lingkungan fisik,
biologis, psikologis, sosial, spiritual, &
kultural yng secara langsung & tidak
langsung mempengaruhi kesehatan
komunitas, baik yang mendukung maupun
yang menghambat.

27
3. Keperawatan
Keperawatan merupakan profesi yang unik,
memandang komunits sebagai sesuatu yang
holistik, berkontribusi terhadap komunitas melalui
pengkajian komunitas, identifikasi & perumusan
diagnosa keperawatan, perencanaan untuk
menyelesaikan masalah, melaksanakan intervensi &
evaluasi terhadap status kesehatan komunitas.
Keperawatan dipandang dari tipe, kualitas,
ketersediaannya, mudah dicapai, adekuat, efektif &
efisien serta berfokus pada 3 level pencegahan yaitu
prevensi primer, sekunder dan tertier serta
mengutamakan prevensi primer.
28
4. Kesehatan
Sehat adalah kemampuan untuk berfungsi, keadaan
seimbang dimana sub sistem dlm keadaan harmonis
sehingga dapat menampilkan potensi yang
maksimal. Menurut pandangan keperawatan
kesehatan komunitas, kesehatan dilihat dari
pandangan model:
 Endaimonistic artinya pencapaian jati diri a/ pemenuhan
& pengembangan potensi secara sempurna.
 Adaptif artinya keadaan dimana terjadi efektifitas
interaksi fisik & lingkungan sosial.
 Penampilan peran artinya kemampuan penampilan peran
secara efektif
 Klinik artinya terhindar dari tanda & gejala penyakit
atau ketidakmampuan
29
G. Fokus Utama Keperawatan
Kesehatan Komunitas
1. Peningkatan kesehatan adalah kegiatan yang
diarahkan pada sumber-sumber yang ada pada
klien guna pemeliharaan & peningkatan
kesejahteraan. Misalnya pendidikan orang tua
yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas
sebagai orang tua.
2. Pencegahan penyakit adalah kegiatan yang
ditujukan untuk melindungi klien dari ancaman
kesehatan baik risiko maupun aktual termasuk
akibat yang membahayakan. Misalnya
pemberian imunisasi terhadap penyakit
menular. (Pender)
30
Pender mengemukakan bahwa
prevensi primer mencakup:
1.Health promotion adalah kombinasi
pendidikan kesehatan yang berkaitan
dengan lingkungan, situasi ekonomi yang
mempengaruhi perilaku yang menunjang
kesehatan. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
 Kesehatan & merokok
 Pemakaian obat-obatan beralkohol yang
salah
 Nutrisi
 Physicall fitness & exercise
 Kontrol terhadap stres & perilaku marah 31
Lanjutan
2. Health protection adalah perlindungan pada lingkungan
misalnya pabrik, industri dll, yang melindungi
masyarakat dari bahaya. Contoh kegiatan dibidang ini
mencakup:
 Kontrol terhadap bahan-bahan beracun
 Kesehatan & keselamatan kerja
 Pencegahan kecelakaan
 Flourdation & dental health
3. Preventif health adalah pelayanan yang dilakukan
petugas kesehatan kepada masyarakat. Contoh kegiatan
dibidang ini mencakup:
 Kontrol tekanan darah
 Keluarga berencana
 KIA
 Imunisasi
 Mencegah penularan penyakit.
32
Leavell & Clark, (1965) keperawatan
kesehatan komunitas bekerja pada 3 level
prevensi yaitu:
1. Prevensi primer
Pencegahan primer mencakup peningkatan kesehatan pada umumnya &
perlindungan khusus terhadap penyakit. Prevensi primer mencakup
peningkatan kesehatan (health promotion), pendidikan kesehatan (health
education), pencegahan penyakit (specifik protection), & pencegahan
lingkungan (enviromental protection). Contoh kegiatan di bidang
prevensi primer antara lain:
Imunisasi
Pelayanan keluarga berencana
Asuhan prenatal
Kelompok-kelompok MPP (masa persiapan pensiun)
Perlindungan gigi (dental prophylaxis)
Penyuluhan tentang pencegahan keracunan (Poison-control teaching)
Bimbingan dini/awal dalam kesehatan keluarga & asuhan anak/balita
Penyuluhan tentang gizi balita
33
2. Prevensi sekunder
Pencegahan sekunder menekankan diagnosa dini &
intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi,
sehingga memperpendek waktu sakit & tingkat
keparahan/keseriusan penyakit. Contoh kegiatan dibidang
prevensi sekunder antara lain:
Mengamati hubungan ibu-anak yang kurang baik & memberi "model

peran“ untuk tehnik-tehnik baru dalam interaksi
Mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang seorang anak/balita
Mengajar & mendorong/memperkuat perlunya melakukan
pemeriksaan payudara sendiri
Memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala termasuk kesehatan gigi & mata terhadap anak balita.
Penemuan dini & pengobatan (early detection & treatment
Gawat darurat (emergency care)
Perawatan akut & kritis (acute & critical care)
Penentuan diagnosa & pengobatan

34
3. Prevensi tersier
Pencegahan tersier mulai pada saat cacat atau
ketidakmampuan terjadi, menjadi stabil/menetap atau tidak
dapat diperbaiki (irreversibel). Rehabilitasi sebagai tujuan
pencegahan tersier lebih dari upaya menghambat proses
penyakitnya sendiri, yaitu mengembalikan individu
ketingkat berfungsi yang optimal di dlam hambatan dari
ketidakmampuannya. Contoh kegiatan dibidang prevensi
tersier antara lain:
Perawat mengajarkan seorang klien dengan artritis bagaimana
beristirahat secara bertahap sepanjang hari
Membantu klien pasca CVA untuk melanjutkan terapi fisik & wicara
Mengajarkan kelurga untuk melakukan perwatan anak dengan
kolostomi di rumah
Membantu keluarga yang mempunyai anak dengan kelumpuhan
anggota gerak untuk latihan secara teratur di rumah
Perawatan waktu lama/berkelanjuta (long term care)
Perawatan proses kematian (care of dying)
35
H. Fenomena/ Masalah dan Intervensi
Keperawatan Komunitas

Terjadinya masalah keperawatan komunitas


adalah karena tidak terpenuhinya kebutuhan
dasar komunitas sebagai klien oleh karena
adanya ketidak tahuan, ketidak mampuan
dan ketidak mauan. Masalah & intervensi
keperawatan kesehatan komunitas sesuai
dengan fokus keperawatan kesehatan
komunitas yaitu diagnosa keperawatan
keluarga dan diagnosa keperawatan
komunitas.
36
I. Sejarah Perkembangan CHN

 Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode yaitu :
1. 1860-1900 :
– Direct Nursing
– Fokus: orang sakit miskin
– Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
– Orientasi keperawatan individual
– Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
– Instusi: voluntir / pemerintah
37
Lanjutan
2. 1900-1970 :
 "Public health Nursing"
 Fokus Masyarakat
 Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya RS
 Orientasi keperawatan keluarga
 Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
 Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
 "Community Health Nursing"
 Fokus. seluruh kom.
 Alasan bukan hanya keluarga miskin yang membutuhkan
pelayanan kesehatan di komunitas Tetapi seluruh komunitas
baik kaya maupun miskin
 Orientasi keperawatan penduduk
 Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
 Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
38
Di Indonesia
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasj yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia

1924 Didirikan wilayah percontohan proyek pemberantasan cacing tambang di


Banyumas Jawa Tengah oleh Dokter Jl. Hydrick dan Dr. Sumidi. Proyek
ini menekankan pada Pendidikan Kesehatan lingkungan guna
menggalang kerja sama dengan masyarakat dalam upaya kesehatan
untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan.
1930 Dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam pelayanan KIA
1936 Hydric mendirikan "sekolah Mantri Hygiene" di Kabupaten Banyumas.
Para mantri ini kemudian sebagai pendidik Hygiene.
39
Periode 1945 – 1958
1948 Didirikan sekolah tenaga penyuluh kesehatan di Magelang
ditetapkan 2 daerah praktik lapangan di Magelang dan Yogyakarta.

1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi maslah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI

40
Periode 1959 – 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
 PKMD
1970 - PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
skr. suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat  bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan
41
J. Perbedaan Keperawatan Di
Rumah Sakit dan Komunitas
No Variabel Rumah Sakit Komunitas
1 Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel
(termasuk kelompok risiko)
2 Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
3 Bekerja : Pasien pada unit Pd semua kondisi sehat - sakit
spesialisasi T3. Pada pd berbagai tatanan yan kes
satu RS atau institusi dg semua intitusi yg terkait dg
komunitas & fasilitas
kesehatan (Agency)
4 Koordinasi Dg institusi a/ agency Berbagai tenaga komunitas
keperawatan lain pd tatanan RS untuk "Agences" baik medik
perncanaan maupun non medik

42
Lanjutan

No Variabel Rumah Sakit Komunitas


5 Merencanak Bersifat individual Berfokus pada keluarga
an & mem-
beri yankep
6 Otonomi Dibatasi dg lingku- Didorong& kontrol keluarga
ngan RS kecuali untuk kasus
penyakit menular.
7 Observasi Terbatas pd interaksi Berbagai faktor yang
keluarga & indikator mempengaruhi kesehatan
kesehatan lain
8 Hubungan  Formil yg mencip-  Intim dengan klien
takan lingkungan dan tidak ketat
terbatas untuk  Memfasilitas hubungan
pasien dengan
pakaian RS.
 Terbatasnya
hubungan
43
Karakteristik keperawatan komunitas
sebagai berikut:
1. Mempunyai kebebasan memilih klien untuk
pelayanan dan menetapkan klien yang mana yang
perlu mandapat pelayanan, dengan demikian
CHN mempunyai otonomi yang tinggi dan
kemandirian dalam praktik
2. Bekerjasama dengan sejumlah klien dalam
jangka waktu yang panjang dan bentuk asuhan
berkelanjutan
3. Mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit.
4. Seacara langsung mengkaji dan mengintervensi
klien dan lingkungannya termasuk lingkungan
sosial, emosi dan fisik.
44
K. Kategori Pendidikan dan
Kompotensi Yang Diharapkan
Ada 2 katagori perawat komberdasarkan tingkat
pendidikannya yaitu generalis dan spesialis
Kompotensi yang Diharapkan adalah sbb:
1. Menerapkan konsep teori sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam praktik :
2. Mengumpulkan data secara sistematis,
komprehensif dan akurat
3. Menganalisa data individual, keluarga,
komunitas untuk menetapkan diagnosis
4. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan
yang spesifik dan unit untuk memenuhi
kebutuhan klien pada setiap langkah pencegahan
45
Lanjutan
5. Dengan menggunakan rencana sebagai pedoman
perawat melaksanakan intervensi untuk
meningkatkan, mempertahankan atau
memperbaiki kesehatan untuk mencegah sakit
dan rehabilitasi
6. Mengevaluasi respon individual, keluarga
komunitas terhadap intervensi yang dilakukan
dalam rangka menilai perkembangan terhadap
pencapaian tujuan dan revisi data, diagnosa dan
rencana
7. Quality assurancce dan Profesional development
8. Kolaborasi interdisipliner
9. Riset
46
Pengetahuan Yang Harus Dimiliki
Perawat CHN
 Generalist
1. General sistem theory termasuk sistem pelayanan
kesehatan
2. Pengantar epidemiologi
3. Statistik
4. Pengkajian komunitas mencangkup struktur, pola dan
sumber
5. Sejarah, prinsip dan praktik kesehatan masyarakat
( public Health and Community Health )
6. Pengetahuan tentang hukum dan kaidah dan komunitas
7. Kesehatan dan keamanan lingkungan

47
Spesialist
1. Community Health Nursing Theory
2. Public Health Science
3. Leadership and Management
4. Interdisipliner Kolaborasi
5. Riset dan proses evaluasi
6. Kebijakan dan perencanaan kesehatan
7. Organisasi komunitas
8. Politik dan ekonomi kesehatan
Sumber: ANA , 1990.
48
L. Peran dan Fungsi Perawat
Komunitas
1. Pemberi pelayanan kesehatan (provider)
.2. Pendidik (edukator)
3. Pengelola (Manajer)
4. Konselor (Konsultan)
5. Memberikan konseling / bimbingan kpd
kader
6. Pembela klien (advocade)
7. Melindungi & memfasilitasi keluarga
8. Peneliti
49
50

Anda mungkin juga menyukai