Anda di halaman 1dari 39

0

LAPORAN MAGANG
MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN IBU DAN
ANAK (K1) DI PUSKESMAS PADANG PASIR KOTA PADANG
TAHUN 2021

Oleh :
Melisa Handayani
1710104069

Dosen Pembimbing :
Meyi Yanti, SKM, M.KM
Dewi Gusri, SKM (Pembimbing Lapangan)

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG
2021
iii

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Magang di Puskesmas Padang Pasir ini telah dipertahankan dihadapan

Tim Penguji Laporan Magang Program Studi Kesehatan Masyarakat Sekolah

Tinggi Kesehatan Alifah Padang.

Padang, April 2021

Tim Penguji

Ketua Penguji (Pembimbing)

Meyi Yanti, MK M

Penguji I (Narasumber I)

Dra. Hj. Wirda Bachtiar, M.Biomed

Penguji II (Nara Sumber II)

Ns. Hj. Delima. M,Kes


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, shalawat beriringan salam kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan akhir magang
yang berjudul “MANAJEMEN PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN
IBU DAN ANAK (K1) DI PUSKESMAS PADANG PASIR KOTA PADANG

“Laporan ini disusun untuk menyelesaikan laporan akhir dalam


pelaksanaan magang dilapangan pada Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKes Alifah Padang. Dalam proses pembuatan laporan ini, penulis telah banyak
mendapatkan bantuan dan bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak, dalam
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Meyi Yanti, MKM selaku pembimbing akademik yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dalam menyelesaikan
Laporan Magang.
2. Ibu Dewi Gusri, S.KM selaku pembimbing lapangan yang telah
memberikan bimbingan, pengarahan, dan petunjuk dalam pelaksanaan
Magang dan penyusunan laporan Magang.
3. Ibu Gusriati, M.Kes ketua Prodi Kesehatan Masyarakat
4. Ibu Ns. Asmawati, M.Kep Ketua STIKes Alifah Padang
5. Bapak dan Ibu pegawai Puskesmas Padang Pasir Kota Padang yang
telah membantu dalam kegiatan Magang.
6. Staff Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat yang telah membantu memberi
saran dan masukan demi kelancaran menulis laporan ini.
7. Orang tua tercinta dan keluarga yang selalu senantiasa mendoakan yang
terbaik, memotivasi, memberi semangat, membantu baik secara moril dan
materil dari awal kuliah sampai dengan penyelesaian laporan ini.
8. Teman-teman seperjuangan Kesehatan Masyarakat angkatan 2017 yang
telah memberikan dukungan dan do’a kepada penulis dalam penyusunan
laporanini.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
memberikan dukungan, motivasi, dan doa-doanya selama ini. Sukses untuk
kita semua.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah

diberikan dan semoga laporan ini bermanfaat bagi penulis dan bagi para pembaca

agar dapat digunakan sebaik-baiknya.Penulis menyadari bahwa laporan ini masih

banyak kekurangan baik dari segi penulisan, pemahaman materi, pemakaian

bahasa, dan lain-lain.Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun untuk kesempurnaan laporan ini.

Padang, April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................

DAFTAR TABEL...........................................................................................

DAFTAR GAMBAR......................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Tujuan...................................................................................................4
C. Manfaat.................................................................................................4
D. Ruang Lingkup.....................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas.............................................................................................35
B. Manajemen Puskesmas.........................................................................36
C. Program Kunjungan Ibu Hamil (K1)....................................................39
BAB III GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Kondisi Geografi..................................................................................42
B. Kondisi Demografi...............................................................................42
C. Struktur Organisasi .............................................................................44
D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan.........................................45

BAB IV HASIL OBSERVASI KEGIATAN

A. Instrumen Observasi/Wawancara Magang Puskesmas.........................49


B. Hasil wawancara dengan penanggung jawab program.........................52
BAB V PEMBAHASAN

A. Manajemen Program KIA-IBU K1......................................................25


v

BAB VI PENUTUPAN

A. Kesimpulan...........................................................................................30
B. Saran.....................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya Kesehatan merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan

secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan untuk memelihara dan

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit,

peningkatan kesehatan, pengobatan penyakit, dan pemulihan kesehatan oleh

pemerintah dan masyarakat. Pada hakekatnya untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat

kesehatan yang setinggi-tinnginya dibutuhkan pembangunan kesehatan yang

dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang berkesinambungan

antar upaya program dan sektor, serta upaya-upaya yang telah dilaksanakan

pada periode sebelumnya (Permenkes No 10 tahun 2018).

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), disebutkan bahwa Puskesmas mempunyai

tugas Pelaksanaan Kebijakan Kesehatan untuk mencapai tujuan Pembangunan

Kesehatan di wilayah kerjanya. Puskesmas dalam sistem kesehatan daerah

Kabupaten/Kota merupakan bagian dari Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

sebagai UPTD (Unit Pelaksanaan Tingkat Daerah) Dinas Kesehatan

Kabupaten/Kota. Oleh sebab itu, Puskesmas melaksanakan tugas Dinas

Kesehatan Kabupaten/Kota yang dilimpahkan kepadanya antara lain kegiatan

dalam standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan Kabupaten/Kota,

1
2

upaya kesehatan yang spesifik dibutuhkan oleh masyarakat setempat (local

spesific).

Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) merupakan salah satu priotas utama

pembangunan kesehatan di Indonesia. Program ini bertanggung jawab terhadap

pelayanan kesehatan bagi ibu hamil, ibu bersalin dan bayi neonatal. Salah satu

tujuan program ini adalah menurunkan kematian dan kejadian sakit pada ibu dan

anak melalui peningkatan mutu pelayanan dan menjaga kesinambungan pelayanan

kesehatan ibu dan prenatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan rujukan

primer (Sistriani, 2014).

Program Pelayanan Kesehatan Ibu ditujukan untuk meningkatkan status

kesehatan ibu, menurunkan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatnya

cakupan Keluarga Berencana.Beberapa indikator penting yang terkait dengan

status kesehatan ibu dan bayi antara lain AKI (angka kematian ibu) dan AKB

(angka kematian bayi). Selain itu penilaian terhadap pelaksanaan pelayanan

kesehatan ibu dapat dilakukan dengan melihat cakupan Pemantauan Wilayah

Setempat (PWS) (Laporan Tahunan Dinkes Kota Padang, 2020)

Capaian pelayanan kesehatan ibu hamil masih belum mencapai target 100%

yaitu sebesar 87,55% disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak semua ibu

hamil memeriksakan kehamilannya ke Puskesmas. Hampir 60% ibu hamil di Kota

Padang memeriksakan kehamilannya ke klinik swasta, bidan praktek mandiri,

spesialis dan Rumah Sakit, akan tetapi pencatatannya belum maksimal (Laporan

tahunan Dinkes kota Padang, 2020)


3

PWS KIA bertujuan untuk memantau pelayanan kesehatan ibu dan anak

secara berkesinambungan di setiap wilayah kerja Puskesmas mulai dari pelayanan

ANC (Ante Natal Care), persalinan, masa nifas, penanganan komplikasi

kebidanan serta kesehatan bayi hingga balita. Pemantauan yang dilakukan adalah

pemantauan kesehatan ibu hamil (K1, K4), Deteksi hamil resiko tinggi oleh

tenaga kesehatan/masyarakat, Persalinan oleh tenaga kesehatan dan oleh dukun,

kunjungan neonatus, penanganan neonatus komplikasi serta kunjungan bayi, dan

balita (Laporan Tahunan Dinkes Kota Padang, 2020).

Berdasarkan dari data laporan tahunan Dinas Kesehatan Kota padang tahun

2019 target pencapaian program untuk K1 99%. Tahun 2019 sasaran ibu hamil

berdasarkan data dari BPS di Kota Padang sebanyak 18.192 orang dengan capaian

K1 sebanyak 17.122 orang (94,12%). Angka ini belum mencapai target

disebabkan karena belum semua ibu hamil mengakses fasilitas pelayanan

kesehatan pada trimester pertama (K1 murni). Masih ada ibu hamil yang

mengakses fasyankes setelah kehamilan diatas 12 minggu (K1 akses). Capaian

kunjungan K1 yang sudah mencapai target terdapat di Puskesmas Air Dingin,

Pemancungan, Ikur Koto, Bungus, dan Lubuk Kilangan sedangkan capaian

terendah (74,3%) terdapat di Puskesmas Lubuk Buaya.

Pencapaian K1 puskesmas Padang pasir tahun 2020 pencapaiannya tidak

mencapai target yang sebesar 76,8% dengan target 100% menurun dibanding dari

tahun 2019 sebesar 95,99%. Penyebab penurunan kujungan ibu hamil dikarenakan
4

pandemi Covid-19 serta banyaknya ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya

di tempat selain Puskesmas.

Berdasarkan latar belakang diatas penulis memilih topik magang tentang

program KIA Ibu K1 untuk mengetahui manajemen pelaksanaan program

KIA Ibu K1 di Puskesmas Padang Pasir.

B. Tujuan
1. Tujuan umum

Mahasiswa mampu mengaplikasikan ilmu dan memperoleh


pengalaman praktis di lapangan dalam melakukan program Promosi
Kesehatan di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang.

2. Tujuan Khusus
a. Diketahuinya pencapaian program KIA Ibu K1 di Puskesmas Padang

Pasir

b. Diketahuinya proses Perencanaan (P1) KIA Ibu K1 di Puskesmas

Padang Pasir

c. Diketahuinya proses Penggerakan dan Pelaksanaan Program (P2) KIA

Ibu K1 di Puskesmas Padang Pasir

d. Diketahuinya Proses Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian

Program (P3) KIA Ibu K1 di Puskesmas Padang Pasir.

C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai sarana untuk menambah wawasan, pengalaman

dan pembelajaran di bagian peminatan Promosi Kesehatan


5

dalam hal program pelayanan kesehatan pada usia

produktif di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang.

b. Dapat mengetahui lebih jauh realita ilmu yang telah

diterima di perkuliahan dengan kenyataan yang ada di

lapangan.

c. Dapat memperdalam dan meningkatkan kreatifitas diri

dalam lingkungan yang sesuai dengan disiplin ilmu yang

telah dimiliki.

d. Dapat menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan

dalam lingkungan kerja dimasa mendatang.

2. Bagi STIKes Alifah Padang

a. Sebagai wadah untuk membina dan meningkatkan

kerjasama antara Instansi STIKes Alifah dengan Instansi

kesehatan khususnya pada Puskesmas Padang Pasir Kota

Padang.

b. Sebagai bahan evaluasi kurikulum yang telah diterapkan

di STIKes Alifah Kota Padang

3. Bagi Puskesmas Padang Pasir

a. Sebagai bahan masukan yang bermanfaat bagi Puskesmas

Padang Pasir Kota Padang mengenai pelaksanaan program

KIA ibu (K1)


6

b. Serta untuk meningkatkan dan memperluas jaringan

kerjasama antara Instansi STIKes Alifah Kota Padang dengan

Puskesmas Padang Pasir Kota Padang.

D. Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Laporan Magang ini terdiri dari Analisis manajemen

puskesmas terkait P1 (perencanaan), P2 (pelaksanaan dan penggerakan), P3

(pengawasan, pengendalian dan penilaian), serta melakukan identifikasi

Manajemen Program KIA Ibu K1 yang masih rendah pencapaiannya dan

membandingkan dengan teori yang sudah ada. Pelaksanaan kegiatan magang

dimulai dari tanggal 15 Maret 2021 sampai tanggal 9 April 2021 pada era

New Normal di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), adalah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif diwilayah kerjanya (Peraturan Menteri Kesehatan nomor
43, 2019).

2. Upaya dan Azaz Penyelenggaraan Puskesmas


a. Upaya
1) Upaya kesehatan wajibmeliputi:
1) Upaya promosi kesehatan
2) Upaya kesehatan lingkungan
3) Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
4) Upaya perbaikan gizi masyarakat
5) Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit (P2P)
6) Upaya pengobatan
7) Upaya perawatan kesehatan masyarakat
2) Upaya kesehatan pengembangan meliputi:
1) Upaya kesehatan sekolah
2) Upaya kesehatan olahraga
3) Upaya kesehatan kerja
4) Upaya kesehatan gigi dan mulut
5) Upaya kesehatan jiwa
6) Upaya kesehatan mata
7) Upaya kesehatan usia lanjut
8) Upaya pembinaan pengobatan tradisonal.

7
8

b. Azaz
1) Azas pertanggung jawaban wilayah
2) Azas pemberdayaan masyarakat
3) Azas keterpaduan :
a) Keterpaduan lintas program
b) Keterpaduan lintas sektor
4) Azas rujukan :
a) Rujukan upaya kesehatan perorangan
b) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
B. Manajemen Puskesmas
1. Pengertian Manajemen Puskesmas

Manajemen puskesmas merupakan serangkaian kegiatan yang bekerja


secara sistematik untuk menghasilkaniuran (output ) puskesmas yang efektif dan
efisien. Manajemen puskesmas adalah suatu rangkaian kegiatan yang bekerja
secara sinergik, sehingga menghasilkan keluaran (output) yang efisien dan efektif
dengan menggunakan instrument manajemen, yaitu perencanaan (P1),
penggerakan dan pengorganisasian (P2), serta pengawasan, pengendalian dan
penilaian (P3).

2. Model Manajemen Puskesmas


Agar visi puskesmas dapat tercapai, contoh model manajemen dan
penjabaran fungsinya antara lain model P1,P2,P3 (Perencanaan, Pengawasan,
Pelaksanaan, Pengendalian dan Penilaian). Model seperti ini biasanya digunakan
oleh jajaran kesehatan yang berada di Puskesmas dijabarkan dengan :
a. P1 (Perencanaan) berbentuk Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
b. P2 (PenggerakanPelaksanaan) berbentuk lokakarya mini puskesmas
c. P3 (Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian) berbentuk stratifikasi
puskesmas yang berubah menjadi penilaian kinerja puskesmas.
9

3. Tahapan Manajemen Puskesmas


a. Perencanaan (P1)
Perencanaan adalah suatu proses penyusunan rencana tahunan untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayah kerjanya. Perencanaan merupakan
serangkaian kegiatan dimana keputusan yang dibuat dituangkan dalam bentuk
tindakan. Dinas kesehatan kabupaten/ kota adalah SKPD yang harus bertanggung
jawab kepada kepala daerah. Untuk itu,dinas kesehatan kabupaten/kota harus
mempunyai rencana strategik untuk lima tahunan dan rencana jangka pendek
berupa rencana tahunan. Disamping itu, dinas kesehatan kabupaten/kota atau
puskesmas dalam melaksanakan program yang ada juga mempunyai rencana
dalam bentuk Plan Of Action (POA) di masing-masing bidang/seksi yang ada.
Perencanaan disusun melalui pengenalan permasalahan secara tepat
berdasarkan data yang akurat, serta diperoleh dengan cara dan dalam waktu yang
tepat, maka akan dapat mengarahkan upaya kesehatan yang dilaksanakan
Puskesmas dalam mencapai sasaran dan tujuannya. Puskesmas akan menyusun
rencana 5 (lima) tahunan dan rincian rencana tahunannya berdasarkan pada hasil
evaluasi tahun sebelumnya dan mengacu pada kebijakan kesehatan dari tingkat
administrasi diatasnya, baik kabupaten/kota, provinsi, dan pusat. Untuk
kepentingan penyusunan perencanaan Puskesmas, perlu diselaraskan dengan
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga dan program kesehatan
nasional lainnya (Permenkes kesehatan No 44 tahun 2016).
1) Penyusunan Rencana Lima Tahunan
2) Penyusunan Rencana Tahunan
3) Penyusunan Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
Penyusunan RUK diformulasikan setelah melalui tahapan diatas, bersama
dengan lintas sektor terkait dan didampingi oleh dinas kesehatan kabupaten/kota.
Penyusunan RUK terintegrasi kedalam sistem perencanaan daerah dan dalam
tataran target pencapaian akses, target kualitas pelayanan, target pencapaian
output dan outcome, serta menghilangkan kondisi yang dapat menyebabkan
kehilangan peluang dari sasaran program untuk mendapatkan pelayanan kesehatan
10

yang seharusnya dapat dilaksanakan secara terintegrasi dalam satu pelaksanaan


(missed opportunity).

4) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)


Tahap penyusunan RPK dilaksanakan melalui pendekatan keterpaduan
lintas program dan lintas sektor dalam lingkup siklus kehidupan. Keterpaduan
penting untuk dilaksanakan mengingat adanya keterbatasan sumber daya di
Puskesmas. Dengan keterpaduan tidak akan terjadi missed opportunity, kegiatan
Puskesmas dapat terselenggara secara efisien, efektif, bermutu, dan target prioritas
yang ditetapkan pada perencanaan lima tahunan dapat tercapai.

b. Penggerakan dan Pelaksanaan (P2)


Program/kegiatan merupakan kegiatan lanjutan dari Rencana
Pelaksanaan Kegiatan (RPK). Penggerakan pelaksanaan
program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya
adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan
kegiatan dari setiap program sesuai penjadwalan pada Rencana
Pelaksanaan Kegiatan bulanan, maupun dilakukan melalui forum yang
dibentuk khusus untuk itu. Forum yang dibentuk khusus untuk
melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan
forum Lokakarya Mini Puskesmas. Dalam rangka penggerakan dan
pelaksanaan program/kegiatan, Kepala Puskesmas dapat melakukan
pengorganisasian ulang petugas di Puskesmas dalam rangka penguatan
dan pemantapan organisasi (Permenkes RI No 44 tentang Manajemen
Puskesmas, 2016).

c. Pengawasan, pengendalian dan penilaian (P3)


Tujuan dari pengawasan dan pengendalian adalah sebagai
berikut:
1) Mengetahui sejauh mana pelaksanaan pelayanan kesehatan,
apakah sesuai dengan standar atau rencana kerja, apakah sumber
11

daya telah ada dan digunakan sesuai dengan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien.
2) Mengetahui adanya kendala, hambatan/tantangan dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan, sehingga dapat ditetapkan
pemecahan masalah sedini mungkin.
3) Mengetahui adanya penyimpangan pada pelaksanaan pelayanan
kesehatan sehingga dapat segera dilakukan klarifikasi.
4) Memberikan informasi kepada pengambil keputusan tentang
adanya penyimpangan dan penyebabnya, sehingga dapat
mengambil keputusan untuk melakukan koreksi pada pelaksanaan
kegiatan atau program terkait, baik yang sedang berjalan maupun
pengembangannya di masa mendatang.
5) Memberikan informasi/laporan kepada pengambil keputusan
tentang adanya perubahan-perubahan lingkungan yang harus
ditindaklanjuti dengan penyesuaian kegiatan.
6) Memberikan informasi tentang akuntabilitas pelaksanaan dan hasil
kinerja program/kegiatan kepada pihak yang berkepentingan,
secara kontinyu dan dari waktu ke waktu.

C. Program Kunjungan Ibu Hamil (K1)


Antenatal care merupakan pelayanan yang diberikan bidan kepada ibu
selama hamil. Misalnya dengan memantau kesehatan fisik dan psikis,
termasuk tumbuh kembang janin, serta mempersiapkan persalinan dan
persalinan, ibu siap menghadapi peran baru sebagai orang tua. Antenal care
juga merupakan komponen pelayanan kesehatan bagi ibu hamil untuk
menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Keteraturan antenatal care dapat
ditunjukkan melalui frekuensi kunjungan, ternyata hal ini menjadi masalah
karena tidak semua ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara rutin
sehingga kelainan yang timbul dalam kehamilan tidak dapat terdeteksi sedini
mungkin (Alexander & Hudayanti, 2020).
12

Peraturan yang berlaku Indonesia untuk kunjungan antenal care


minimal 4 kali selama kehamilan yaitu minimal 1 kali pada trimester 1 (K1)
dan trimester 2 (K2), serta minimal 2 kali pada trimester III (K3). Antenatal
care secara tertur pada ibu hamil diharapkan dapat mendeteksi dan menangani
komplikasi yang sering terjadi pada ibu hamil sedini mungkin, sehingga
penting untuk memastikan proses kehamilan yang normal secara alami
(WHO, 2016).
1. Kunjungan K1
K1 merupakan kunjungan ibu hamil yang pertama kali saat hamil,
K1 terbagi menjadi 2 yaitu K1 akses dan K1 murni. K1 murni
mengacu pada jumlah ibu hamil yang pertama kali melakukan
kontak dengan tenaga kesehatan dengan umur kehamilan kurang dari
12 minggu dan K1 akses adalah jumlah kontak pertama ibu hamil
dengan tenaga kesehatan tanpa melihat umur kehamilan (Iswati,
2016).
Cakupan Kunjungan K-1 adalah cakupan ibu hamil yang pertama
kali mendapat pelayanan antenatal oleh tenaga kesehatan pada masa
kehamilan di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Pelayanan antenatal yang diberikan sesuai dengan standar pelayanan
10 T. Standar pelayanan 10 T tersebut mencakup (Laporan tahunan
Dinkes tahun 2019):
a. Timbang berat badan dan ukur tinggi
Timbang berat badan dan mengukur tinggi ibu hamil
dilakukan untuk mengetahui resiko kehamilan yang akan terjadi.
Setiap bulan pertambahan berat tubuh terus dicatat untuk
mengetahui normal atau tidaknya masa kehamilan.
b. Pemeriksaan tekanan darah
Tekanan darah normal untuk ibu hamil berada pada 110/80
hingga 140/90 mmHg.
13

c. Nilai status gizi (LILA)


Penetapan status nilai gizi dilakukan dengan mengukur
lingkar lengan atas dan jarak pangkal bahu keujung siku.
Penetapan status gizi pada ibu hamil untuk mengetahui gizi ibu
hamil tercukupi atau tidak agar risiko bayi berat badan lahir
rendah tidak meningkat.
d. Tinggi fundus uteri
Fundus uteri yaitu puncak tulang panggul sampai ke bagian
paling atas perut ibu hamil. Tinggi fundus yang normal yaitu
menyesuaikan dengan usia kehamilan. Usia kehamilan 12 minggu
tinggi fundus normal yaitu 10-14 cm.
e. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin
Menentukan denyut jantung bayi bertujuan untuk
mendeteksi faktor risiko kematian janin yang disebabkan cacat
bawaan, infeksi, atau gangguan pertumbuhan.
f. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan bila diperlukan
g. Pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama kehamilan
Bidan puskesmas meresepkan beberapa suplemen seperti
asam folat, kalsium, dan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi ibu hamil.
h. Tes laboratorium (Hb, Triple E (HIV, Hepatitis B, Sifilis), protein
urine, gula darah)
Tes laboratorium bertujuan untuk mengetahui kondisi ibu
hamil yang berisiko selama masa kehamilan.
i. Tatalaksana kasus
Tatalaksana kasus digunakan untuk ibu hamil berisiko
tinggi dan mendapatkan perawatan serta fasilitas yang memadai.
j. Temu wicara (konseling) termasuk perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K) serta kb pasca salin.
BAB III

GAMBARAN UMUM PUSKESMAS

A. Kondisi Geografi
Secara geografis letak daerah Kecamatan Padang Barat adalah 0º.58”
Lintang Selatan dan 100º.21.11” Bujur Timur. Tinggi daerah dari permukaan laut
adalah 0-8 meter yang merupakan daerah zona merah stunami. Jumlah kelurahan
di Kecamatan Padang Barat sebanyak 10 Kelurahan yang menjadi wilayah kerja
Puskesmas Padang Pasir. Temperatur 22ºC – 31.7º C dengan curah hujan 384,88
mm/bln.

Luas daerah Kecamatan Padang Barat 7.00 Km2, dengan batas wilayah :

o Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Padang Utara


o Sebelah Slatan berbatasan dengan Kecamatan Padang Selatan
o Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Padang Timur
o Sebelah Barat berbatasan dengan Samudera Indonesia

Gambar 3.1.
Peta Wilayah Kecamatan Padang Barat
B. Kondisi Demografi
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir Tahun 2019 berjumlah
49.545 jiwa dengan rincian laki-laki 24.784 jiwa dan Perempuan 24.761 jiwa

14
15

dan jumlah KK 10.892 KK. Sebagain besar penduduk mempunyai pekerjaan


sebagai pedagangyang terdiri dari berbagai jenis suku, agama, tingkat pendidikan
dan tingkat ekonomi yang heterogen dan tingkat mobilitas yang tinggi.

Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Padang Barat Tahun 2020

No Kelurahan Jlh Penduduk Bayi Balita WUS LANSI


A
L P Total
1 Flamboyan 2
85 432 347
Baru ,488 2,327 4,815 2,408
2 Rimbo 2
81 413 331
Kaluang ,292 2,286 4,578 2,365
3 Ujung Gurun 2
92 459 374
,617 2,580 5,197 2,672
4 Purus 3
112 473 446
,154 3,116 6,270 3,225
5 Olo 2
96 462 384
,633 2,709 5,342 2,807
6 Padang Pasir 2
91 425 366
,449 2,619 5,068 2,713
7 Kampung Jao 2
87 415 364
,324 2,705 5,029 2,802
8 Belakang 1
62 315 264
Tangsi ,731 1,854 3,585 1,913
9 Kampung 2
75 388 320
Pondok ,166 2,234 4,400 2,311
10 Berok Nipah 2
95 447 373
,930 2,331 5,261 2,413
KECAMAT
24
AN 24,76 876 4,229 25,62 3,569
,784 49,545
1 9
Sumber : laporan Tahunan Puskesmas Padang Pasir Tahun 2020
16
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah PPK BLUD
Puskesmas Padang Pasir Tahun 2020
Pimpinan BLUD / KPA

Dr. Winanda, MARS

Ka. Tata Usaha/PPK (pejabat Pengelola Keuangan)

Dewi Gusri, SKM

Pejabat Teknis/ PPTK

Drg. Vince Rinal


Simpus Rumah Tangga
Bendahara/ Keuangan
Rita Ratna Sari Inventaris : Donna Noviarti
Bend. Penerimaan : Nurfis Saumi
Bend. Pengeluaran : RikaYuniarti
Umum : Khorry Yuliadi
PJ. Upaya Kesehatan Jejaring dan Bencana
Upaya Kesehatan Masyarakat Pj. Upaya Kesehatan Perorangan
Drg. Ermawati
Dr. C. Juliartrini S
A. P.J. UKM Essensial dan Perkesmas B. P.J. UKM Pengembangan
Drg. Wita Fitriani drg. Hilda Lestari 1.Pustu Kantor Gubernur : drg. Ermawati
1.Koord.bp lansia : dr. C. Juliartrini S
2. Pustu Berok Nipah : Ramadayal Ftri
2.Koord. bp umum : dr. Renny Yusmarita
1.Koord. Promkes : Widana Sari, AMd.Keb 1. Koord.Kesorga : Dian Fitrah 3. Pustu Balaikota : Basnida Erpita
3.Koord.bp kia ibu : Erna Mulyani
2.Koord. Kesling : Eva Reny 2. Koord.UKGS : Melza Nursyamsi 4. Pustu Rimbo Kaluang : drg. Nurhidayah
3.Koord. Kia – kb 3.Koord.UKGMD : Vramawita
4. Koord.bp kia anak : Rohendrya Yesmita
5. Pustu Purus V : Putria Sari Narulita
* KIA ibu : Erna Mulyani 4. Koord.Kes.Indra : Desmu Susantri 5. Koord.kb dan IVA : Erlina
6. Poskeskel Kampung Pondok : Deri Novita Sari
* KIA Anak : Rohendrya Yesmita 5. Koord.UKS & PKPR : Ajijah HS 6. Koord.P3K : Eng Trisna
7. Poskeskel Rimbo Kaluang : Masnita
* KB : Erlina 6. Koord.UKK : Eva Gim Nora 7. Koord. PRB : Yenny Chandra
8. Poskeskel Ujung Gurun : Irza
4. Koord. Gizi : Hayati Basir 7. Koord Lansia dan Prolanis : Juwita Muspita 8. Koord.kesehatan gigi dan mulut : drg. Wita Fitriani
5.Koord. P2P : dr. Renny Yusmarita 8. Koord.Batra : Wessi Anhar 9. Poskeskel Olo : Rina
10. Koord.kefarmasian : Khairinal
* Surveillance : Eva Gim Nora 9. Koord.Haji : Eng Trisna 11. Koord.laboratorium : Feblinda Erawati
* DBD : Eva Gim Nora 10. Koord.Jiwa : Yenni Chandra
12. Koord. Rekam Medis : Rika Yuniarti
* Imunisasi : Dian Anggraini 11. Koord.Poskeskel : Putria Sari Narulita
* P2 TB dan Kusta : Widya Deswita, AMd,Kep 13. Koord. Gudang Farmasi : Zartini
* HIV-AIDS : Mery Rozalya, AMd.Kep 14.Koord.klinik bersalin : Yuli Harmelia
*P2 Ispa : Rina 15. Koord.UGD : Yumi Erpita
*Perkesmas, PTM : Yumi Efrita, AMd.Kep
* Rabies + Kecacingan : Afriza Putri 17
* P2 Hepatitis : Erna Mulyani
* P2 Campak dan Malaria : Donna Noviarti
18

D. Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan


1. Sarana Fisik
Puskesmas Padang Pasir dibangun di atas tanah dengan luas tanah 699 m²
dengan bangunan 2 tingkat, lantai 1 : 348 m lantai 2 m² : 310,50 m ² dengan luas
bangunan 658,50 m ² terdiri dari ruang :

Tabel 3.2
Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Padang Pasir
No Sarana dan Prasarana
Lantai 1 Lantai 2
1 Ruang tunggu pasien Poli TB
2 Ruang pendaftaran Poli Imunisasi
3 Ruang rekam medis Poli KB dan IVA
4 Poli umum Poli gigi
5 Poli Lansia Ruang Kesling dan UKS
6 Poli KIA Anak Ruang Gizi dan Promkes
7 Poli KIA Ibu Ruang laktasi
8 Laboratorium Ruang aula
9 Apotik Ruang pimpinan
10 Klinik bersalin Ruang Tata Usaha
11 IGD Toilet
12 Gudang obat
13 Ruang tunggu pasien
14 Ruangan tunggu anak
15 Ruang Konseling
16 Toilet
17 Sarana disabilitas

Puskesmas Induk Padang Pasir dibangun di atas tanah dengan luas


tanah 699 m² , dengan bangunan 2 tingkat, lantai I : 348 m lantai 2 m² : 310,50
m ² dengan luas bangunan 658,50 m ².

Dalam memberikan pelayanan kesehatan, Puskesmas Padang Pasir


berusaha untuk menjangkau semua masyarakat yang ada di wilayah kerjanya
dengan adanya jejaring, hal ini terlihat dengan adanya 5 puskesmas pembantu dan
4 poskeskel yang berada di 8 kelurahan dari 10 kelurahan, untuk 2 kelurahan yang
19

belum memiliki pustu dan poskeskel tetap memiliki jarak yang dekat dengan
poskeskel kelurahan terdekat yaitu ± 300 meter.

Tabel 3.3
Sarana Kesehatan Milik Puskesmas Padang Pasir

Puskesmas dan Jejaring


No Kelurahan Puskesmas Puskesmas
Poskeskel
Induk Pembantu
1 Flamboyan - - -
2 Rimbo Kaluang - 1 1
3 Ujung Gurun - - 1
4 Padang Pasir 1 1 -
5 Kampung Jao - 1 -
6 Purus - 1 -
7 Olo - - 1
8 Belakang Tangsi - - -
9 Kampung Pondok - - 1
10 Berok Nipah - 1 -
Jumlah 1 5 4

2. Tenaga Kesehatan
20

Tabel 3.4
Jenis Ketenagaan Puskesmas Padang Pasir
NO JENIS KETENAGAAN JUMLAH
1 Medis 9
2 Paramedis 43
3 Non Medis 17
4 Umum 12
JUMLAH TOTAL 81
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas Padang Pasir 2020

Tabel 3.5
Jenis Tenaga Puskesmas Padang Pasir

STATUS KEPEGAWAIAN
JENIS KONTRAK
NO VOLUN JLH
KETENAGAAN PNS PTT BLUD/
TEER
HONOR
1 Dokter umum 3 1 4
2 Dokter Gigi 5 5
3 Nurse 1 1
4 Apoteker 1 1
5 Sarjana Kesmas 2 2
6 DIV kebidanan 6 6
7 DIV Kesling 1 1
8 DIII Farmasi 1 1
9 DIII Gizi 1 1
10 SI Gizi 1 1
11 DIII Perawat Gigi 2 2
12 DIII Perawat 11 11
13 DIII Kebidanan 12 5 17
14 DIII Analisis 3 3
15 DIII Kesling 1 1 2
21

16 DIII Rekam Medis 2 2 4


17 DI Kebidanan 3 3
18 SAA 2 2
19 SPK 2 2
20 Pekarya Kes/ SMA 2 5 7
21 DIII Fisioterapi - 1 1
22 Di Komputer 1 1
23 DIII Akuntansi 1 1
24 S1 Sosial 1 1
JUMLAH TOTAL 63 2 16 81
BAB IV

HASIL OBSERVASI KEGIATAN

A. InstrumenObservasi/WawancaraMagangPuskesmas
TempatMagang : Puskesmas Padang Pasir
Tabel 4. 1InstrumenObservasi/ WawancaraManajamenPuskesmas

No Manajemen Puskesmas Ada Tidak Keterangan


Ada
P1 (Perencanaan)
1 Mempunyai rencana lima √ Renstra tersedia dalam jangkawaktu 5
tahunan tahunyaitudaritahun 2019 sampai 2024.
Program/kegiatan Puskesmas Padang
Pasir berdasarkan renstra dengan adanya
rencana program terdiri dari 6 program
pokok Puskesmas dan 5 program
pengembangan, Adapun kelompok
sasaran program/kegiatan meliputi bayi,
balita, usia sekolah, remaja, usia
produktif, ibu hamil dan lansia.
Indikator pelayanan Puskesmas yang
mengacu kepada Standar Pelayanan
Minimum. RenstraPuskesmas Padang
Pasirmengacupadarenstra DKK.
2 Ada Rencana Usulan √ Seluruhnya ada analisa dan perumusan
Kegiatan (RUK) yang masalah
disusun berdasarkan
rencana lima tahunan dan
melalui analisis situasi dan
perumusan masalah
3 Menyusun RPK secara √ Tahapanpenyusunan RPK Puskesmas
terinci dan lengkap Padang Pasir :
1. Tahap persiapan (mempersiapkan staf
yang akan terlibat)
2. Analisis situasi (informasi mengenai
keadaan dan permasalahan yang
dihadapi)
3. Penyusunan RUK
Analisis Masalah
4 Perencanaan Program √ Semua Perencanaan program yang akan
Disusun berdasarkan disusun harus mengacu kepada renstra,
Renstra, RUP, RPK, dan RUP,RPK, dan melalui analisis situasi
melalui analisis situasi yang jelas.
yang jelas
22

5 Dilakukan invetarisi √ Semuaperalatan di Puskesmas Padang


peralatan di Puskesmas Pasirtelahdilakukaninvetarisasi, dan
memiliki kode/nomor invertaris masing-
masing sesuai dengan ketentuannya.
6 Ada daftar invetaris sarana √ Untuk semua sarana di Puskesmas
di Puskesmas dibuat daftar inventarisnya, kemudian
daftar tersebut ditempelkan pada
masing-masing ruangan, yang
berhubungan dengan sarana/ peralatan
yang ada di ruangan tersebut.
Dalaminventarisperalatan di Puskesmas
Padang Pasir di bagimenjadi 4 KIB
(kartu inventaris barang), sesuai dengan
kelompok masing-masing :
a. kartu inventaris tanah
b. kartu inventaris peralatan dan mesin
c. kartu inventaris gedung dan bangunan
d. kartu inventaris jalan, irigasi dan
jaringannya
7 Mencatat penerimaan dan √ Ketika pasien mengambil obat di bagian
pengeluaran obat di setiap apotek, petugas memasukkan daftar obat
unit pelayanan yang ada di resep kedalam buku
pengeluaran obat, begitu juga dengan
penerimaan obat.
8 Ada struktur organisasi √ Strukturorganisasidapatdilihatpadalapor
antahunanPuskesmas Padang Pasir,
baikdalambentuk softcopy
maupundalambentukdokumennya.
9 Ada pembagian tugas dan √ AdanyapenunjukanPenanggungjawabma
tanggung jawab tenaga sing-masing program dengan ketetapan
Puskesmas dari Kepala puskesmas (SK kepala
puskesmas tentang Penanggungjawab
Program), dilengkapi dengan uraian
tugas dan rencana kerja berdasarkan
RPK puskesmas
10 Dilakukan evaluasi kinerja √ Di Puskesmas Padang
tenaga Puskesmas Pasirevaluasikinerjanyadalambentuk
SKP (sasaran kerja Pegawai) dan DP3
tahunan
P2 (Pelaksanaan) Target Pencapaian Keterangan
UKM Esensial
KIA dan KB
KIA Ibu
1) K1 100% 76,8% 23,2%
(belummeme
nuhi target)
23

2) K4 100% 76,27% 23,73%


(belummeme
nuhi target)
3) PersalinanLinakes 100% 76,08% 23,92%
(belummeme
nuhi target)
4) BumilResti 100% 100% 100%
(sudahmeme
nuhi target)
5) KunjunganIbuNifas (KF1) 100% 75,97% 24,03%
(belummeme
nuhi target)
6) Kunjungan IbuNifas (KF3) 100% 75,75% 24,25%
(belummeme
nuhi target)
7) KunjunganIbuNifas (KF2) 100% 75,97% 24,03%
(belummeme
nuhi target)
8) KunjunganNeonatus 100% 75% 25%
(belummeme
nuhi target)
9) PenangananKomplikasi (PK) 100% 44,97% 55,03%
(belummeme
nuhi target)
P3 (Monitoring dan Evaluasi) Ada Tidak Keterangan
Ada
1 Melaksanakan mini lokakarya bulanan √ Setiap bulan
9-12 x/tahun
2 Melaksanakan mini lokakarya tri bulanan √ 4x/ tahun
3 Membuat penilaian kinerja di tahun sebelumnya, √ Selalu
mengirimkan ke DKK dan mendapat umpan balik membuat dan
dari DKK mengirimkan
ke DKK
tepat waktu
dan
mendapat
feedback dari
DKK
4 Melaksanakan mini lokakarya bulanan √ Setiap bulan
9-12 x/tahun
5 Dilakukan evaluasi kinerja tenaga Puskesmas √ Di
Puskesmas
Padang Pasir
evaluasi
kinerjanya
dalam bentuk
24

SKP (sasaran
kerja
Pegawai) dan
DP3 tahunan

B. Hasil wawancara dengan penanggung jawab program


Hasil wawancara yang dilakukan dengan penanggung jawab program
promkes terkit dengan pelaksanaan KIA K1 di wilayah kerja puskesmas
padang Pasir yaitu terkait dengan kendala dan permasalahan KIA K1 yang
belum mencapai target yaitu:
a. kegiatan yang tidak bisa dilakukan dengan maksimal karena adanya
pandemi,
b. masih kurangnya komitmen dari stakeholder terkait untuk menunjang
kegiatan KIA di lapangan baik secara materil maupun moril.
c. Belum optimalnya koordinasi antara kegiatan promkes dengan kegiatan
lain yang terkait.
d. Belum tersedianya sarana dan prasarana tata usaha untuk melakukan
penyuluhan didalam dan diluar gedung (sound system,media cetak
lainnya).
e. Masih kurangnya partisipasi kader,RT dan RW dalam mengajak
masyarakat yaitu ibu hamil untuk memeriksakan kandungan kepada
petugas kesehatan
BAB V
PEMBAHASAN

A. Manajemen Program KIA-IBU K1


Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang yang dilakukan di
Puskesmas Padang Pasir, pada program KIA K1 di tahun 2020 belum
mencapai target yaitu sebesar 76,8%, dan memiliki kesenjangan 23,2% dari
target yang ditetapkan yaitu 100%. Dari hasil observasi P1, P2, dan P3 di
puskesmas Padang Pasir , ditemukan hasil program KIA K1 sebagai berikut:

1. P1 (Perencanaan)

Perencana program KIA IBU K1 (kunjungan ibu hamil ) di Puskesmas


Padang pasir telah dilakukan sesuai dengan pedoman yang ada, salah dari
data capaian tahun sebelumnya, laporan tahunan dan indikator lainnya
untuk membantu perencanaan.
Perencanaan program KIA-IBU (kunjungan ibu hamil ) Puskesmas
Padang pasir disusun berdasarkan Renstra, RUK, RPK dan analisis situasi
di puskesmas yang mengacu pada Renstra Dinas Kesehatan Kota Padang.
Perencanaan sudah memenuhi unsur – unsur berupa input, proses dan
output. Perencanaan program dimulai dari penetapan dari segi manusia,
dana, material, machine, dan metode sebagai input perencanaan sesuai
dengan kebutuhan. Pendanaan untuk menjalankan program KIA-IBU
(kunjungan ibu hamil) Puskesmas Padang pasir bersumber dari dana BOK.
Perencaan program pencegahan dan penanggulangan KIA-IBU K1
(kunjungan ibu hamil) di Puskesmas Padang pasir melibatkan petugas
kesehatan yang memegang program KIA-IBU tersebut. Setelah dilakukan
perencanaan maka kepala Puskesmas yang berperan menyetujui Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) program yang telah dibuat tersebut. Perencanaan
yang dibuat akan dijadikan pedoman untuk pelaksanaan selama satu tahun
kedepan.
26

Dalam pengelolaannya dan analisis data kunjungan ibu hamil, di Puskesmas


Padang pasir menggunakan metode secara manual. Data kunjungan ibu
hamil direkap dalam bentuk file laporan kemudian Puskesmas mengirimkan
data pencapaian ke Dinas Kesehatan. Rencana usulan kegiatan program
pencegahan dan pengendalian kunjungan ibu hamil di Puskesmas Padang
pasir akan menghasilkan output berupa kerangka acuan kegiatan dan target
pencapaian untuk tiap indikator.

a. Ketersediaan Rencana Strategik (Renstra) yang mengacu kepada


Renstra Dinas Kesehatan.
b. Ketersediaan Rencana Tahunan pada program KIA K1 yang disusun
berdasarkan kepada analisis situasi tahun sebelumnya.
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program KIA K1
RUK program KIA K1 memiliki rencana kegiatan yaitu pelayanan
kesehatan, pemeriksaan kesehatan pada ibu hamil, dan sosialisasi
program KIA K1.
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program KIA K1.
RPK program kesehatan KIA K1 telah disusun secara rinci dan
lengkap yang dikemas dalam bentuk matriks. Dimana di dalam
matriks RPK program KIA K1 terdiri dari beberapa kolom yaitu
jenis kegiatan, tujuan, sasaran, petugas pelaksana, dana, dan waktu.
c. Indikator Mutu Dan Kinerja Program KIA K1
Kunjungan ibu hamil dalam kegiatan kunjungan ibu hamil
trimester 1, persentase ibu yang mendapatkan pelayanan kesehatan
dalam dan luar gedung di wilayah kerja dalam satu tahun, dengan
target 100%.
27

2. P2 (Penggerakan dan Pelaksanaan)

Bentuk Pelaksanaan pada Program KIA K1 Puskesmas Padang

Pasir sesuai dengan RUK Puskesmas Padang Pasir adalah memberikan

pelayanan kesehatan luar gedung, pemeriksaan kesehatan pada ibu

hamil, dan sosialisasi program. Kegiatan dilaksanakan secara rutin

dalam waktu 1 kali dalam sebulan, yang dilakukan oleh petugas

kesehatan dan kader yang sudah dilatih.

Bentuk Pelaksanaan pada Program KIA K1 di Puskesmas Padang


Pasir sesuai dengan RUK Puskesmas Padang Pasir adalah pembinaan
kepada ibu hamil dengan melakukan penyuluhan kesehatan terkait
penerapan pelayanan kesehatan ibu hamil luar gedung, maupun dalam
gedung. Kegiatan tersebut mencakup pemegang program promkes yaitu
ibu Erna Mulyani dan mitra kerja di puskasmas.
3. Pengawasan, Pengendalian, dan Penilaian (P3)

Penanggung jawab program melakukan telaah secara berkala terhadap hasil


kegiatan secara bulanan dan tahunan.Telaah yang dilakukan dalam rangka
pemantauan hasil kegiatan cakupan program yang dinilai adalah pencapaian dan
kinerja program. Dalam hal mutu pelayanan yaitu penilaian terhadap pelayanan
prima dan kinerja staf/pegawai puskesmas, serta masalah dan hambatan yang
dihadapi. Pimpinan Puskesmas melakukan pengawasan dan penilaian terhadap
pemegang program secara berkala yaitu setiap 6 bulan. Disamping itu, pemegang
program juga melakukan evaluasi dan membuat laporan pertanggung jawaban
baik setiap bulan maupun tahunan terhadap seluruh kegiatan Program KIA K1
tersebut.
Adapun bentuk dari pengendalian, pengawasan dan penilaian (P3) di
Puskesmas padang pasir ini adalah membuat penilaian kinerja, penilaian
puskesmas dibuat dalam penilaian capaian sasaran kerja yang akan dikirim secara
online ke BKD. Evaluasi juga dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas setiap bulan
28

berupa laporan bulanan program yang dikirim ke Dinkes tanggal 2 setiap bulan,
penanggung jawab Program KIA K1 dan tenaga kesehatan yang ada di program
itu dengan melihat proses pelaksanaan dan penggerakan dengan penilaian sasaran
dan target.
Adapun hasil faktor penyebab rendahnya capaian Program KIA K1 di
Puskesmas padang pasir ini adalah:
1. Kurangnya peran lintas sector Kurangnya peran lintas sektor disebabkan
karena kurangnya sumber daya dan merupakan salah satu faktor penyebab
rendahnya pencapaian program KIA K1 di Puskesmas padang pasir.
2. Banyaknya ibu hamil yang memeriksakan kemahamilannya ditempat
selain Puskesmas, seperti ke spesialis obgym atau klinik Banyaknya
ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di selain Puskesmas
dikarenakan kurangnya penyuluhan tentang pelayanan kesehatan ibu hamil
yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 sehingga Puskesmas tidakbisa
melakukan penyuluhan.
29

Pemegang program melakukan evaluasi dan membuat laporan


pertanggung jawaban baik setiap bulan maupun tahunan terhadap
seluruh kegiatan Program KIA K1tersebut.
Adapun bentuk dari pengendalian, pengawasan dan penilaian (P3)
di Puskesmas Padang Pasir ini adalah :
a. Membuat penilaian kinerja, penilaian puskesmas dibuat dalam
penilaian capaian sasaran kerja yang akan dikirim secara online
ke BKD
b. Evaluasi juga dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas setiap bulan
berupa laporan bulanan program yang dikirim ke Dinkes
tanggal 2 setiap bulan, penanggung jawab Program KIA K1
dan tenaga kesehatan yang ada di program itu dengan melihat
proses pelaksanaan dan penggerakan dengan penilaian sasaran
dan target maka didapat hasil capaian dari program KIA K1
tersebut.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan cara :

a. memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan berkala


yang meliputi aspek masukan (input), proses, dan luaran
(output)
b. pengamatan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan
pelayanan untuk mengtetahui kemajuan dan hambatan yang ada
BAB VI
PENUTUPAN

A. Kesimpulan

Dari beberapa uraian di atas, ada beberapa hal yang dapat disimpulkan
antara lain :
1. Pencapaian program kesehatan ibu dan anak K1 capaian 76,8% dengan
target 100% di Puskesmas Padang Pasir.
2. Di Puskesmas Padang Pasir untuk pelaksanaan manajemen Puskesmas dari
P1, P2, P3, sudah sesuai dengan Permenkes RI Nomor 44 Tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
3. Proses Perencanaan (P1) di telah sesuai dengan Permenkes RI Nomor 44
Tahun 2016, telah mempunyai RUK dan RPK di dalam bidang program
kesehatan pengembangan.
4. Proses Penggerakan dan Pelaksanaan (P2) ini juga sudah sesuai dengan
Permenkes RI Nomor 44 Tahun 2016, karena sudah memiliki lokmin
bulanan, lokmin triwulan serta lokmin tahunan. Semua penggerakan dan
pelaksanaan ini sudah terlaksanakan dengan baik.
5. Proses Pengendalian, Pengawasan dan Penilaian (P3) ini juga sudah sesuai
dengan Permenkes RI Nomor 44 Tahun 2016, pengendalian, pengawasan
dan penilaian ini berupa laporan tahunan yang di kumpulkan pada setiap
bulannya yang dilaporkan ke Dinkes tanggal 2 pada setiap bulannya.

B. Saran
1. Secara keseluruhan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan di
Puskesmas Padang Pasir sudah baik, dan program yang ada pun sudah
berjalan dengan baik walaupun ada beberapa capaian program yang belum
mencapai target salah satunya program KIA K1 di Puskesmas Padang
Pasir. Untuk itu diharapkan tenaga kesehatan atau penanggung jawab
program KIA Ibu Puskesmas Padang Pasir lebih memperhatikan
perencanaan program KIA K1 di Puskesmas Padang Pasir dan lebih
31

mengoptimalkan setiap perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dan


untuk pencapaian yang lebih baik dan lebih sempurna lagi diharapkan
tenaga kesehatan atau penanggung jawab Puskesmas Padang Pasir harus
lebih meningkatkan lagi strategi dalam program KIA Ibu yang akan bahkan
telah dilakukan.
2. Disarankan Kepada Pusekesmas dan Penanggung jawab program KIA
Ibu lebih memaksimalkan kerja sama dengan lintas sektor agar
tercapainya keberhasilan pelaksanaan program KIA Ibu K1
32

DAFTAR PUSTAKA

Permenkes No. 10 Tahun 2019 Tentang Pengawasan di Bidang Kesehatan.


Permenkes No. 43 Tahun 2019 Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas.
Dinas Kesehatan Kota Padang. (2020). Laporan tahunan tahun 2019 edisi 2020.
Puskesmas Padang Pasir Kota Padang. (2020). Laporan tahunan tahun 2019.
Puskesmas Padang Pasir.2020. Profil Puskesmas Padang Pasir. Kota Padang.

Puskesmas Padang Pasir. 2020. Laporan tahunan Puskesmas Padang Pasir. Kota
Padang

Renstra BLUD Puskesmas Padang Pasir Tahun 2018-2022.


Dinas Kesehatan Kota Padang (2019). Laporan Tahunan Dinas Kesehatan Kota
Padang tahun 2018 edisi 2019. Kota Padang

Renstra DKK Puskesmas Padang Pasir Tahun 2019-2024

STIKes Alifah 2021. Buku Pedoman Magang Program Studi Kesehatan


Masyarakat. Padang

Anda mungkin juga menyukai