Oleh :
FAUZIANA
1710104013
DOSEN PEMBIMBING :
Meyi Yanti, M.Kes (Pembimbing Akademik)
Dewi Gusri, SKM (Pembimbing Lapangan)
1
2
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan Magang di Puskesmas Padang Pasir ini telah diperiksa dan disetujui
Diketahui oleh,
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
Ketua,
(Gusrianti, M.Kes)
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya, shalawat beriringan salam kepada junjungan kita Nabi
dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih
1. Ibu Meyi Yanti, MKM Pembimbing Akademik yang telah meluangkan waktu
2. Ibu Dewi Gusri, SKM Pembimbing Lapangan yang telah meluangkan waktu
Alifah Padang.
4. Ibu Ns. Asmawati, M.Kep Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Alifah
Padang
5. Ibu Dr. Winanda Kepala Puskesmas yang telah memberikan izin kepada
penulis dan para staf yang telah membantu hingga selesainya Laporan Magang
ini.
6. Seluruh staf dan dosen pengajar di STIKes Alifah Padang yang telah banyak
persatu.
masih terdapat kekurangan, hal ini bukanlah suatu kesengajaan melainkan karena
Penulis
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
angka kematian ibu dan bayi. Meskipun posyandu bersumber daya masyarakat,
pemerintah tetap ikut andil terutama dalam hal penyediaan bantuan teknis dan
kematian bayi dan lahir, serta mempercepat penerimaan norma keluarga kecil
dan pelatihan dari puskesmas mengenai pelayanan kesehatan dasar. Selain itu,
angka kematian bayi dan anak serta angka kelahiran. Dalam pelaksanaan
Posyandu banyak kader yang telah dilatih tidak aktif lagi atau “drop out”
dengan alasan karena sibuk urusan rumah tangga, pindah tempat, tidak
yang ada di Kota Padang sebanyak 23 Puskesmas, jumlah posyandu yang ada
sebanyak 904 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 2.952 orang. Secara
timbang ke posyandu dikota Padang sebanyak 71,10%, hal ini masih dibawah
target pencapaian yaitu sebesar 85%. Dilihat dari data profil Dinas Kesehatan
target yaitu sebanyak 47,58% dari pencapaian target 85%, cakupan ini
7
merupakan angka terendah dari 23 puskesmas yang ada di Kota Padang (Profil
pos, jumlah ini bertambah dibandingkan tahun 2018 (914 pos). Berdasarkan
Posyandu Purnama 600 buah dan Posyandu Mandiri 172 buah. Dari
keseluruhan Posyandu yang ada, jumlah Posyandu yang aktif yaitu posyandu
purnama dan mandiri (PURI) adalah 772 buah atau sebesar 84%, jumlah ini
puskesmas Padang Pasir. Dari grafik diatas dapat dilihat D/S belum mencapai
target yang ditentukan yaitu 85% tahun 2019 ini baru mencapai 48,2%.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum kegiatan magang ini adalah untuk mengetahui program cakupan
penimbangan balita (D/S) yang dilakukan di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang.
2. Tujuan khusus
Pasir
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Alifah Padang
9
balita.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Puskesmas
1. Pengertian Puskesmas
b. Azaz
1) Azas pertanggung jawaban wilayah
2) Azas pemberdayaan masyarakat
3) Azas keterpaduan :
a) Keterpaduan lintas program
b) Keterpaduan lintas sektor
4) Azas rujukan :
a) Rujukan upaya kesehatan perorangan
b) Rujukan upaya kesehatan masyarakat
B. Manajemen Puskesmas
1. Pengertian manajemen puskesmas
C. Posyandu Balita
1. Defenisi
dari, oleh dan untuk masyarakat yang dibantu oleh petugas kesehatan
tumbuh kembang anak secara sempurna, baik fisik maupun mental sehingga
penurunan angka kematian ibu (ibu hamil, melahirkan,dan ibu nifas) dan
keluarga sejahtera
3. Manfaat Posyandu
kesehatan bagi anak balita dan ibu, pertumbuhan anak balita terpantau
sehingga tidak menderita gizi kurang atau gizi buruk. Bayi dan ank balita
17
hamil juga akan terpantau berat badanya dan memperoleh tablet tambah
darah serta imunisasi TT, ibu nifas memperoleh kapsul vitamin A dan tablet
tentang kesehatan ibu dan anak. Bagi Kader yaitu mendapatkan berbagai
informasi kesehatan lebih dahulu dan lebih lengkap. Ikut berperan secara
nyata dalam tubuh kembang anak balita dan kesehatan ibu. Citra diri
kesehatan menjadi panutan karena telah mejadi demi pertumbuhan anak dan
kegagalan walaupun ada juga yang berhasil. Kegagalan dan kendala tersebut
a. Kurangnya kader
atau retraining sehingga kemampuan teknis gizi” para kader yang aktif
menjadi macet.
kemudian mengambil jatah PMT dan pulang. Balita yang sudah selesai
karena
yang paling baik adalah teratur setiap bulan atau 12 kali per tahun. Ibu balita
sebanyak ≥ 8 kali dalam 1 tahun, sedangkan ibu balita dikatakan tidak aktif
ke posyandu jika ibu hadir dalam mengunjungi posyandu < 8 kali dalam 1
terbentuk dari
1) Pengetahuan
20
atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur
b) Sedang, jika 60 % - 80 %
2) Pekerjaan Ibu
anak akan berkurang, sehingga ibu balita yang harus bekerja di luar
kurang atau bahkan tidak ada waktu sama sekali, sehingga ibu rumah
(Suryaningsih,2012).
berikut :
a) Kurangnya kader
rutin.
lain-lain.
apa.
BAB III
A. Kondisi Geografi
Secara geografis letak daerah Kecamatan Padang Barat adalah 0º.58” Lintang
Selatan dan 100º.21.11” Bujur Timur. Tinggi daerah dari permukaan laut adalah 0-8
meter yang merupakan daerah zona merah stunami. Jumlah kelurahan di Kecamatan
Padang Barat sebanyak 10 Kelurahan yang menjadi wilayah kerja Puskesmas Padang
Pasir. Temperatur 22ºC – 31.7º C dengan curah hujan 384,88 mm/bln.
Gambar 3.1.
Peta Wilayah Kecamatan Padang Barat
B. Kondisi Demografi
Penduduk wilayah kerja Puskesmas Padang Pasir Tahun 2019 berjumlah 49.545
jiwa dengan rincian laki-laki 24.784 jiwa dan Perempuan 24.761 jiwa dan jumlah KK
10.892 KK. Sebagain besar penduduk mempunyai pekerjaan sebagai pedagangyang
terdiri dari berbagai jenis suku, agama, tingkat pendidikan dan tingkat ekonomi yang
heterogen dan tingkat mobilitas yang tinggi.
24
25
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Padang Barat Tahun 2019
L P Total
1 Flamboyan Baru 2,4
4,815 85 432 347
88 2,327 2,408
4 Purus 3,1
6,270 112 473 446
54 3,116 3,225
5 Olo 2,6
5,342 96 462 384
33 2,709 2,807
KECAMATAN 24,7
49,545 876 4,229 3,569
84 24,761 25,629
Sumber : Pusdatin
C. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Setelah PPK BLUD
Puskesmas Padang Pasir Tahun 2020
Pimpinan BLUD / KPA
Tabel 3.2
Sarana dan prasarana yang dimiliki Puskesmas Padang Pasir
Sarana dan Prasarana
No Lantai 1 Lantai 2
1 Ruang tunggu pasien Poli TB
2 Ruang pendaftaran Poli Imunisasi
3 Ruang rekam medis Poli KB dan IVA
4 Poli umum Poli gigi
5 Poli Lansia Ruang Kesling dan UKS
6 Poli KIA Anak Ruang Gizi dan Promkes
7 Poli KIA Ibu Ruang laktasi
8 Laboratorium Ruang aula
9 Apotik Ruang pimpinan
10 Klinik bersalin Ruang Tata Usaha
11 IGD Toilet
12 Gudang obat
13 Ruang tunggu pasien
14 Ruangan tunggu anak
15 Ruang Konseling
16 Toilet
17 Sarana disabilitas
Puskesmas Induk Padang Pasir dibangun di atas tanah dengan luas tanah 699
m² , dengan bangunan 2 tingkat, lantai I : 348 m lantai 2 m² : 310,50 m ² dengan luas
bangunan 658,50 m ².
Tabel 3.3
Sarana Kesehatan Milik Puskesmas Padang Pasir
1. Tenaga Kesehatan
Tabel 3.4
Jenis Ketenagaan Puskesmas Padang Pasir
4 Umum 12
JUMLAH TOTAL 81
Sumber : Laporan Tahunan Puskesmas
Tabel 3.5
29
STATUS KEPEGAWAIAN
NO JENIS KETENAGAAN KONTRAK JLH
VOLUNT
PNS PTT BLUD/
EER
HONOR
1 Dokter umum 3 1 4
2 Dokter Gigi 5 5
3 Nurse 1 1
4 Apoteker 1 1
5 Sarjana Kesmas 2 2
6 DIV kebidanan 6 6
7 DIV Kesling 1 1
8 DIII Farmasi 1 1
9 DIII Gizi 1 1
10 SI Gizi 1 1
11 DIII Perawat Gigi 2 2
12 DIII Perawat 11 11
13 DIII Kebidanan 12 5 17
14 DIII Analisis 3 3
15 DIII Kesling 1 1 2
16 DIII Rekam Medis 2 2 4
17 DI Kebidanan 3 3
18 SAA 2 2
19 SPK 2 2
20 Pekarya Kes/ SMA 2 5 7
21 DIII Fisioterapi - 1 1
22 Di Komputer 1 1
23 DIII Akuntansi 1 1
24 S1 Sosial 1 1
JUMLAH TOTAL 63 2 16 81
BAB IV
A. InstrumenObservasi/WawancaraMagangPuskesmas
TempatMagang : Puskesmas Padang Pasir
Tabel 4. 1InstrumenObservasi/ WawancaraManajamenPuskesmas
c. Output Perencanaan
Output yaitu hasil langsung atau keluaran suatu sistem, yang
menjadi output dalam pelayanan terpadu adalah produk program
Posyandu, dalam hal ini yang dimaksudkan dengan produk adalah
cakupan kelima program yandu untuk masing-masing kelompok sasaran,
keluaran kegiatan posyandu berupa cakupan hasil kegiatan penimbangan,
pelayanan pemberian makanan tambahan, distribusi paket perbaikan gizi,
pelayanan imunisasi, pelayanan keluarga berencana dan penyuluhan.
Sedangkan output kegiatan yang diharapkan berupa peningkatan status
gizi balita dan ibu hamil, peningkatan cakupan imunisasi bagi
bayi/balita, penurunan angka kematian ibu dan bayi, peningkatan
cakupan pelayanan KB.
1) Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Program Pelaksanaan Posyandu
RUK program D/S di posyandu memiliki rencana kegiatan yaitu
penimbangan BB bayi dan Balita, melakukan pengukuran TB anak
bayi dan balita pelayanan kesehatan, pemeriksaan kesehatan pada
anak balita, dan sosialisasi program pelaksanaan Posyandu.
2) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Program Pelaksanaan
Posyandu.
RPK program D/S pada anak balita telah disusun secara rinci dan
lengkap yang dikemas dalam bentuk matriks. Dimana di dalam
matriks RPK program D/S terdiri dari beberapa kolom yaitu nama,
tempat dan tanggal lahir, berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,
dan waktu pelaksanaan.
2. Pelaksanaan Posyandu
Pelaksanaan/penggerakan cakupan penimbangan balita terdiri dari
persiapan petugas kesehatan maupun kader untuk melaksanakan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan terdiri dari persiapan petugas, persiapan kader. Persiapan
petugas meliputi penetuan sasaran kegiatan, sebelum melaksanakan penimbungan
balita di lapangan petugas harus mempersiapkan alat yang akan dibawa.
Terselenggaranya posyandu melibatkan berbagai pihak seperti kader. Peran kader
35
Pelaksanaan Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Pdang Pasir pada tahun 2020
sempat terhenti beberapa bulan akibat masa pandemi Covid-19, pemerintah
menghimbau agar kegiatan yang mengundang banyak orang atau kerumunan untuk
dihentikan sementara waktu agar bisa memutuskan rantai penularan Covid-19.
Pelaksanaan Posyandu dilaksanakan kembali dengan kondisi tatanan pola hidup
baru atau yang di sebut dengan era New Normal Covid-19, pelaksanaan Posyandu
di era new normal harus sesuai dengan anjuran pemerintah, memetahui protokol
kesehatan yang diberlakukan diseluruh daerah. Petugas kesehatan, kader dan
pengunjung Posyandu diharapkan memakai masker, mencuci tangan dengan
menggunakan sabun sebelum memasuki area kegiatan Posyandu, kader juga harus
mempersiapkan tempat cuci tangan dan sabun agar pengunjung Posyandu dan
petugas kesehatan bisa melaksanakan protokol kesehatan yang di anjurkan
pemerintah. Akibat pandemi Covid-19 kunjungan Ibu ke Posyandu di wilayah
kerja Puskesmas Padang Pasir menurun karna para Ibu masih takut untuk
36
Monitoring danevaluasidilakukandengancara :
a. memanfaatkan data hasil pencatatan dan pelaporan berkala
(output)
1.Lokasi kurangsrategis.
38
2. Keadaan pandemi covid-19 ini membuat orang tua dari anak takut
Posyandu.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Setalah melakukan kegiatan magang di Puskesmas Padang Pasir,
Mahasiswa mampu mengetahui perencanaan (P1) program cakupan
penimbangan balita (D/S) di Puskesmas Padang Pasir Kota Padang dan
tahu bagaimana melakukan suatu perencanaan untuk menjalankan suatu
program, yaitu dengan berpedoman kepada Renstra,RUK dan RPK
Puskesmas.
2. Manajemen P2 puskesmas yaitu pelaksanaan dan penggerakan untuk
program program cakupan penimbangan balita (D/S) di Puskesmas Padang
Pasir Kota Padang sudah dilakukan dengan baik dan terstruktur sesuai
dengan RUK.
3. Dengan kegiatan magang ini mahasiswa mampu mengidentifikasi
manajemen P3 Puskesmas, yaitu pengawasan, pengendalian dan penilaian
tentang program cakupan penimbangan balita (D/S) di Puskesmas Padang
Pasir. Pengawasan, pengendalian dan penilaian digunakan untuk
menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan perencanaan, merancang
sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan dengan standar
yang telah ditetapkan, menentukan dan mengukur penyimpangan, serta
mengambil tindakan controlling terkait dengan program cakupan
penimbangan balita.
B. Saran
1. Puskesmas Padang Pasir diharapkan lebih meningkatkan upaya advokasi
lintas program dan lintas sector dalam mendukung pelaksanaan progam
cakupan penimbangan balita (D/S) di Puskesmas Padang Pasir.
2. Puskesmas Padang Pasir diharapkan bisa melakukan penyegaran kader
dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan agar kader mampu melaksanakan tugas tugas pada
pelaksanaan penimbangan balita dan mampu mempengaruhi sasaran untuk
dating ke posyandu.
3. Salah satu upaya efektif yang bisa dilakukan oleh Puskesmas Padang Pasir
pada masa Pandemi ini adalah dengan melakukan pendekatan persuasif
terhadap kader, sehingga apabila ada masalah kesehatan di masyarakat,
maka kader akan memberikan informasi kepada petugas kesehatan dan
petugas wajib untuk mengunjungi keluarga dengan melakukan pembinaan
untuk menuju keluarga sehat.
42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Serah terima mahasiswa magang di Puskesmas Padang Pasir
K
46
47
48
49