Anda di halaman 1dari 5

KERANGKA ACUAN

KEGIATAN KELAS IBU HAMIL

I. Pendahuluan
Kesehatan Ibu merupakan indikator pembangunan kesehatan suatu daerah
sehingga menjadi salah satu program yang diutamakan. Pelayanan kesehatan Ibu yang
optimal akan mampu melahirkan generasi sehat, unggul dan berkualitas. Karena
keberhasilan Golden periode pada anak di mulai sejak dalam kandungan. Program
Kesehatan Ibu masih tetap fokus pada upaya penurunan angka kematian ibu. Kota
Semarang Angka Kematian Ibu Tahun 2021 95,3/100.000 KH naik sebelum tahun 2020
yaitu 71,35/100.000 KH. Ini disebabkan karena adanya pandemi covid 19 yang
berpengaruh pada derajat kesehatan bagi ibu hamil dan ibu nifas. Dari analisis penyebab
kematian ibu terbesar adalah covid 19. Berbagai program dan upaya telah dilakukan
untuk menekan Angka Kematian Ibu salah satunya adalah pendekatan akses pelayanan
melalui kelas Ibu hamil. Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama
tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam bentuk
kelompok dengan maksimal peserta 10 ibu hamil. Di masa pandemi ini kelas ibu hamil
dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Dari tempat pelaksanaan, teknis
pelaksanaan dan APD yang harus digunakan saat kelas ibu hamil benar-benar
dipersiapkan sebelum pelaksanaan kelas ibu hamil. Ibu hamil termasuk kelompok yang
rentan, kelompok beresiko terhadap penularan virus covid 19 sehingga menjadi perhatian
untuk selalu dipantau, diingatkan,diajak komunikasi tentang kesehatannya. Kelas ibu
hamil sangat efektif sebagai media untuk menjalin komunikasi yang lebih dekat dengan
ibu hamil.

Berdasarkan Monitoring dan evaluasi pelaksanaan kelas ibu hamil tahun 2020
cakupan di Kota Semarang masih rendah yaitu sekitar 27 %, ini artinya dari seluruh
jumlah ibu hamil yang pernah ikut kelas ibu hamil sekitar 27 %. Cakupan masih rendah
di Tahun 2021 disebabkan karena pandemi covid 19, recofusing anggaran dimana
anggaran dipangkas untuk difokuskan untuk penanganan covid 19, tidak semua ibu hamil
yang diundang bisa hadir saat kelas ibu hamil. Persebaran pelaksanaan kelas ibu hamil
setiap kelurahanpun berbeda-beda. Tidak semua kelurahan ada pelaksanaan kelas ibu
hamil. Sebenarnya secara juknis untuk anggaran kelas ibu hamil dapat disupport dengan
dana desa namun sampai saat ini kelurahan tidak pernah mengganggarkan kegiatan
tersebut. Sehingga perlu advokasi dan koordinasi lebih optimal supaya kelas ibu hamil
dapat berjalan lebih maksimal
II. Tujuan Kegiatan
a. Mendekatkan akses pelayanan konsultasi ibu hamil dengan tenaga kesehatan
b. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan ibu hamil, persiapan persalinan dan
Keluarga Berencana
c. Menggali permasalahan ibu hamil dari sisi kesehatan atau permasalahan yang lain
yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu
d. Meningkatkan cakupan pelayanan ibu hamil di luar gedung
III. Jadwal Pelaksanaan
Hari/tanggal :
Jam :
Tempat :
IV. Jadwal Kegiatan
a. Pembukaan
b. Penyampaian materi
c. Tanya jawab/diskusi
d. Konsultasi
e. penutup
V. PESERTA
10 ibu hamil di wilayah kelurahan, perwakilan kader
VI. Materi yang dapat disampaikan
a. Tips menjaga Kesehatan selama kehamilan
b. Gizi seimbang ibu hamil
c. Olahraga untuk membuat ibu hamil tetap bugar dan aktif selama kehamilan
d. Tanda Bahaya Kehamilan
e. Tanda-tanda persalinan dan persiapan persalinan
f. Bagaimana membantu diri sendiri selama persalinan dan kelahiran
g. Program Keluarga Berencana
h. Bentuk kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan anak dan cara mendapatkan
perlindungan
i. Cara merawat bayi, termasuk menyusui
VII. SUMBER DANA
BOK Tahun 2022
VIII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Semarang,
Kasie Kesehatan Ibu dan Anak
Caturinta, SKM

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENINGKATAN PELAYANAN KEGAWATAN MATERNAL DI
PUSKESMAS PONED

I. Pendahuluan
Program penurunan Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi di
setiap tahun masih menjadi prioritas di Dinas Kesehatan Kota Semarang.
Perencanaan kegiatan dan anggaran tahun ini berdasarkan monev dari hasil kegiatan
di tahun sebelumnya. Kegiatan yang berkelanjutan dari tahun sebelumnya untuk
dilanjutkan ditahun ini salah satunya masih perlunya peningkatan kapasitas nakes
dalam peningkatan keterampilan/skill di Puskesmas PONED. Kegiatan ini juga yang
melatar belakangi adanya program Raisa ( Rawat Inap Bersalin Gratis )di tahun
2021 .Program Raisa Puskesmas rawat inap harus mampu memberikan pelayanan ibu
yang mau bersalin secara gratis baik gratis persalinan, gratis antarjemput dan gratis
Loundry. Sehingga perlu didukung Sumber Daya Manusia yang mumpuni dan sarpras
yang memadai. Sehingga di awal tahun ini perlu dilaksanakan kegiatan Peningkatan
kegawatan maternal di Puskesmas PONED.
Kegiatan Peningkatan pelayanan kesehatan maternal dan neonatal tidak hanya
di Puskesmas namun juga jejaring Puskesmas. Sesuai dengan kesepakatan pada
kegiatan penyusunan Pedoman Alat Pantau Kinerja Klinik tingkat PMB/Klinik
Bersalin dengan pengurus IBI dan Tim PONED maka dalam kesempatan ini Dinas
Kesehatan akan mensosialisasi APKK tingkat PMB/Klinik Bersalin.Harapannya ke
depan PMB/klinik Bersalin mempunyai pedoman dalam melakukan pelayanan
maternal dan neonatal . Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam melakukan
pembinaan bisa berpedoman pada APKK ini.
II. Tujuan Kegiatan
a. Memonitor dan mengevaluasi progres sejauhmana peningkatan pelayanan Kesehatan
Ibu dan Anak pemenuhan Alat Pantau Kinerja Klinis.
b. Menilai kesigapan Puskesmas dalam menjawab dan menindalanjuti kendala dan
permasalahan yang ditemukan
c. Mengrekomendasi upaya yang harus dilakukan Puskesmas dalam peningkatan
pelayanan kesehatan ibu da anak.
d. Sosialisasi APKK tingkat PMB/Klinik Bersalin

III. Jadwal Pelaksanaan


Tanggal
No Tempat Pelaksanaan Narsum
Pelaksanaan
1. 16-Mar-21 Puskesmas Mangkang - Tim KIA
      - dr. Suryanto Setyo.P
      - Ambarwati, S.SiT
2. 17-Mar-21 Puskesmas Kr.malang -Tim KIA
      - dr.Ahnaf
      - Pudji Astuti, Am.Keb
3. 22-Mar-21 Puskesmas Ngaliyan ‘- Tim KIA
      - dr. Setyo
      - Ambarwati, S.SiT
4. 24-Mar-21 Puskesmas Srondol - Tim KIA
      - dr.Ahnaf
      - Pudji Astuti, Am.Keb
5. 29-Mar-21 Puskesmas Gunung Pati - Tim KIA
      - dr.Muhammad Hidayanto
      - Galuh Nainia

IV. Jadwal Kegiatan


a. Paparan tentang Program Kesehatan Ibu dan Anak
b. Paparan tentang Sosialisasi APKK tingkat PMB/Klinik Bersalin
c. Diskusi terkait Perencanaan, Permasalahan dan Solusi ke depan tentang Pelayanan
Kesehatan Ibu dan Anak termasuk Program Raisa
d. Tanya Jawab
V. PESERTA
Kepala Puskesmas beserta jajarannya, PMB/Klinik Bersalin, Tim KIA dan tim mentor
VI. SUMBER DANA
APBD II tahun 2021
VII. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kegiatan dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Semarang,10 Maret 2021


Ymt. Kasie Kesehatan Ibu dan Anak

Siti Minasari, SKM

Anda mungkin juga menyukai