2. Tujuan 2. Memastikan potensi vaksin tetap terjaga dalam kondisi suhu yang ditetapkan dari awal
pengiriman, penerimaan sampai digunakan. Dalam hal ini :
1.Suhu dalam ruang penyimpanan barang harus sesuai dengan standar penyimpanan
yang telah ditentukan, sehingga vaksin yang disimpan dalam ruangan tersebut
terjamin mutunya
2.Memastikan suhu pada ruang penyimpanan barang relatif merata di semua titik dan
alat ukur yang ada menunjukan titik suhu yang representatif dan terkalibrasi.
3.Untuk mengetahui suhu dalam area penyimpanan baik yang terendah maupun
tertinggi sehingga suhu dapat dimonitor.
4.Memastikan produk disimpan sesuai temperatur yang ditetapkan oleh principal.
6. Vaccine Storage and Handling Toolkit of Centers for Disease Control and
Prevention U.S. Department of Health and Human Services
membuka pintu, agar suhu stabil lalu mengukur suhu kembali untuk menentukan
apakah termostat harus disetel ulang.
c. Mengatur penyesuaian ke pengaturan yang lebih hangat atau lebih dingin dengan
memutar kenop termostat secara perlahan untuk menghindari keluar dari kisaran
suhu yang benar lalu membiarkan suhu di dalam unit menjadi stabil selama 30
menit tanpa membuka pintu.
d. Mengukur ulang suhu unit penyimpanan dan mengulangi langkah-langkah ini
sesuai kebutuhan sampai suhu stabil antara 2°C s.d 8°C untuk vaccine
refrigerator.
e. Menempatkan botol air tambahan di dalam unit untuk membantu meningkatkan
stabilitas suhu jika diperlukan.
f. Mencatat aktifitas penyesuaian atau pengaturan suhu dalam Kartu Monitor
Suhu.
g. Koordinator Vaksin harus melakukan pemeriksaan Kartu Monitor Suhu minimal
1 kali dalam sebulan.
a. Menggunakan Digital Data Logger (DDL) dengan arus dan Sertifikat Pengujian
Kalibrasi yang valid dan harus mencakup nama atau nomor
model/perangkat, nomor seri, tanggal kalibrasi (tanggal laporan atau
penerbitan) , konfirmasi bahwa instrumen lulus pengujian (atau instrumen dalam
toleransi) , Ketidakpastian yang direkomendasikan atas +/- 0,5 ° C atau kurang.
b. Menyimpan Digital Data Logger (DDL) selama tiga tahun agar dapat dianalisis
untuk tren jangka panjang dan/atau masalah yang berulang.
c. Memastikan keakuratan pemantauan suhu dengan menggunakan DDL dengan
fitur berikut: probe yang dapat dilepas yang paling mencerminkan suhu vaksin
(mis., Probe yang dilapisi glikol, manik-manik kaca, pasir, atau Tefon®), alarm
untuk suhu di luar kisaran, Indikator baterai lemah, tampilan suhu saat ini,
minimum, dan maksimum, ketidakpastian yang direkomendasikan atas +/- 0,5 °
C , interval pencatatan (atau kecepatan membaca) yang dapat diprogram oleh
pengguna untuk mengukur dan mencatat suhu setidaknya setiap 30 menit.
d. Kartu Monitor Suhu harus disimpan minimal 5 tahun (shelf-life) + 1 tahun.
Menghubungi teknisi
Pemantauan
Bulanan Mencatat penyesuaian di Kartu Monitor
Suhu
Melakukan
Kalibrasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :5-6