Anda di halaman 1dari 6

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

PEMANTAUAN SUHU VAKSIN


No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :1-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

1. Pengertian 1. Proses pemantauan/monitoring suhu di semua bagian ruang penyimpanan vaksin,


mulai dari penerimaan sampai dengan pengiriman

2. Tujuan 2. Memastikan potensi vaksin tetap terjaga dalam kondisi suhu yang ditetapkan dari awal
pengiriman, penerimaan sampai digunakan. Dalam hal ini :
1.Suhu dalam ruang penyimpanan barang harus sesuai dengan standar penyimpanan
yang telah ditentukan, sehingga vaksin yang disimpan dalam ruangan tersebut
terjamin mutunya
2.Memastikan suhu pada ruang penyimpanan barang relatif merata di semua titik dan
alat ukur yang ada menunjukan titik suhu yang representatif dan terkalibrasi.
3.Untuk mengetahui suhu dalam area penyimpanan baik yang terendah maupun
tertinggi sehingga suhu dapat dimonitor.
4.Memastikan produk disimpan sesuai temperatur yang ditetapkan oleh principal.

3. Kebijakan 3. A. Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Padangsari Nomor A/I/SK/XII/16/1471


Tentang Komunikasi, Koordinasi Dan Integrasi Penyelenggaraan Pelayanan;
4. Referensi 4. 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2017 tentang
Penyelenggaraan Imunisasi
2. Peraturan BPOM No. 4 Tahun 2018 tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan
Obat, Narkotika, Psikotropika dan Prekursor di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian.
3. Peraturan Badan Pengawas obat dan Makanan Nomor 6 Tahun 2020 tentang
Perubahan atas Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan No. 9 tahun 2019
tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik
4. Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor
HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
5. Petunjuk Teknis Pengawasan & Pendampingan Distribusi Vaksin Covid-19 BPO

6. Vaccine Storage and Handling Toolkit of Centers for Disease Control and
Prevention U.S. Department of Health and Human Services

5. Prosedur 5. Alat dan Bahan:


1. Cold Box/ Vaccine Carrier/Styrofoam
2. Ice Pack/ Cold Pack/Ice Gel
3. Vaccine Refrigerator
4. Termometer terkalibrasi/ Digital Data Logger
5. Pembatas/Divider/lainya
6. Form Pencatatan

Langkah-Langkah Pemantauan Suhu Vaksin:

1. Pemantauan Suhu Pengiriman Vaksin


a. Memastikan prosedur pengepakan vaksin sesuai standar yang ditentukan dalam
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :2-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

SOP untuk menghindari kerusakan atau menurunnya potensi vaksin.


b. Melakukan pengukuran suhu vaksin tetap berada pada rentang antara 2°C s.d
8°C sebelum dilakukan pengiriman ke sarana selanjutnya dan mencatat semua
informasi di Kartu Monitor Suhu dan dokumen pengiriman/dokumen validasi.
2. Pemantauan Suhu Penerimaan Vaksin
a. Memeriksa dokumen pengiriman vaksin/dokumen validasi disaat yang sama saat
vaksin diterima dan memastikan dokumen lengkap dan memenuhi persyaratan
sebelum menerima vaksin.
b. Melakukan pemeriksaan suhu vaksin disaat yang sama saat vaksin diterima dan
memastikan suhu vaksin tetap berada pada rentang antara 2°C s.d 8°C dengan
melihat termometer pada vaccine carrier dan melakukan pencatatan di Kartu
Monitor Suhu
3. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Harian
a. Melakukan pemantauan suhu tempat penyimpanan vaksin minimal 2 kali sehari
di awal dan di akhir hari.
b. Memastikan suhu pada vaccine refrigerator terjaga suhunya antara 2°C s.d 8°C .
c. Melakukan pencatatan aktivitas pada Kartu Monitor Suhu dengan melengkapi
informasi suhu minimum / maksimum, tanggal, waktu.
d. Jika terjadi penyimpangan suhu, setiap staf yang mendengar alarm atau
mengetahui adanya penyimpangan suhu di Digital Data Logger (DDL) harus
melaporkan kepada penanggung jawab sarana .
e. Memberi label vaksin yang terpapar "JANGAN DIGUNAKAN" dan
menempatkannya dalam wadah terpisah selain dari vaksin lain (jangan buang
vaksin ini).  
f. Melakukan pemeriksaan dasar pada pintu unit, satu daya, dan pengaturan
termostat jika alarm suhu berbunyi berulang kali, dan tidak diperkenankan
memutuskan hubungan alarm sampai petugas menentukan dan mengatasi
penyebabnya.
g. Melakukan transfer vaksin ke unit cadangan jika alarm terus berbunyi atau suhu
tetap di luar kisaran seperti yang diarahkan oleh SOP.
h. Menghubungi teknisi untuk memeriksa peralatan dan menentukan perlunya
perbaikan atau penggantian serta mencatatkan kejadian berikut di Kartu Monitor
Suhu.
4. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Bulanan
a. Melakukan pengecekan apakah diperlukan penyesuaian/pengaturan suhu unit
penyimpanan (vaccine refrigerator) berdasarkan informasi dari pengukuran saat
itu dan log pemantauan suhu di luar hari kerja ketika pintu unit sering dibuka dan
ditutup. 
b. Memastikan tempat penyimpanan vaksin dihubungkan erat ke sumber listrik,
mengukur suhu di dalam unit penyimpanan, menunggu selama 30 menit tanpa
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :3-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

membuka pintu, agar suhu stabil lalu mengukur suhu kembali untuk menentukan
apakah termostat harus disetel ulang.
c. Mengatur penyesuaian ke pengaturan yang lebih hangat atau lebih dingin dengan
memutar kenop termostat secara perlahan untuk menghindari keluar dari kisaran
suhu yang benar lalu membiarkan suhu di dalam unit menjadi stabil selama 30
menit tanpa membuka pintu.
d. Mengukur ulang suhu unit penyimpanan dan mengulangi langkah-langkah ini
sesuai kebutuhan sampai suhu stabil antara 2°C s.d 8°C untuk vaccine
refrigerator.
e. Menempatkan botol air tambahan di dalam unit untuk membantu meningkatkan
stabilitas suhu jika diperlukan. 
f. Mencatat aktifitas penyesuaian atau pengaturan suhu dalam Kartu Monitor
Suhu. 
g. Koordinator Vaksin harus melakukan pemeriksaan Kartu Monitor Suhu minimal
1 kali dalam sebulan.

5. Pemantauan Suhu Penyimpanan Vaksin Tahunan :

a. Menggunakan Digital Data Logger (DDL) dengan arus dan Sertifikat Pengujian
Kalibrasi yang valid dan harus mencakup nama atau nomor
model/perangkat, nomor seri, tanggal kalibrasi (tanggal laporan atau
penerbitan) , konfirmasi bahwa instrumen lulus pengujian  (atau instrumen dalam
toleransi) , Ketidakpastian yang direkomendasikan atas +/- 0,5 ° C atau kurang. 
b. Menyimpan Digital Data Logger (DDL) selama tiga tahun agar dapat dianalisis
untuk tren jangka panjang dan/atau masalah yang berulang.
c. Memastikan keakuratan pemantauan suhu dengan menggunakan DDL dengan
fitur berikut:  probe yang dapat dilepas yang paling mencerminkan suhu vaksin
(mis., Probe yang dilapisi glikol, manik-manik kaca, pasir, atau Tefon®), alarm
untuk suhu di luar kisaran, Indikator baterai lemah, tampilan suhu saat ini,
minimum, dan maksimum, ketidakpastian yang direkomendasikan atas +/- 0,5 °
C , interval pencatatan (atau kecepatan membaca) yang dapat diprogram oleh
pengguna untuk mengukur dan mencatat suhu setidaknya setiap 30 menit.
d. Kartu Monitor Suhu harus disimpan minimal 5 tahun (shelf-life) + 1 tahun.

6. Diagram 6. 1. Pengiriman dan Penerimaan


Alir
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :4-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

Melakukan pencatatan aktivitas pada Kartu


Monitor Suhu

Jika terjadi penyimpangan suhu, setiap


staf yang mendengar alarm atau
mengetahui adanya penyimpangan suhu
Melakukan pemantauan suhu selama 2 (dua) kali sehari di DDL harus melapor ke koordinator
vaksin utama atau alternatif.

Melaporkan masalah tersebut ke


Penanggung jawab sarana dilanjutkan
ke Quality Assurance dengan Memberi label vaksin yang terpapar
mendokumentasikan kejadian "JANGAN DIGUNAKAN" dan
menempatkannya dalam wadah terpisah
selain dari vaksin lain

2. Pemantauan Harian, Bulanan dan Tahun


Melakukan pemeriksaan dasar

Menghubungi teknisi

Melakukan penyesuaian Suhu

Pemantauan
Bulanan Mencatat penyesuaian di Kartu Monitor
Suhu

Pemantauan Mengambil data DDL


Tahunan

Melakukan
Kalibrasi
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :5-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

7. Unit 7. 1.Penanggung Jawab Sarana


2.Petugas Pengelola Vaksin
Terkait

8. Rekaman Histori Perubahan


No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal
Diberlakukan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
PEMANTAUAN SUHU VAKSIN
No. Kode : SOP/B/ / /
Terbitan :
SOP No. Revisi :
UPTD PUSKESMAS
PEMERINTAH KOTA Tgl. Mulai Berlaku :
SEMARANG PADANGSARI
Halaman :6-6

Ditetapkan Oleh dr. Puriyanto Wahyu Nugroho


Kepala UPTD Puskesmas Padangsari NIP. 19781123 200903 1002

Anda mungkin juga menyukai