1
KATA PENGANTAR
2
IKHTISAR EKSEKUTIF
Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 berisikan pemaparan mengenai
profil Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang dengan kondisi sumber
daya manusia dan sarana prasarana, dapat dilihat pada bab I, pada bab II menguraikan
tentang perencanaan strategis Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang
yang di dalamnya berisikan visi, misi, tujuan, sasaran, kebijakan dan program kegiatan
yang telah dilaksanakan oleh Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang.
Hal penting yang harus diperhatikan dari program kerja adalah program kerja Program
Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang terdapat pada bab III yang menguraikan
tentang perencanaan kinerja disertai analisis pencapaian kinerja dan dilengkapi strategis
pemecahan masalah. Bab IV berisi kesimpulan dan saran.
Keseluruhan uraian yang terdapat dalam laporan akuntabilitas kinerja ini dapat
disimpulkan bahwa Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang sudah
berupaya dan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
pelanggan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang, hal ini dapat terlihat
dengan peningkatan pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang.
Masih ada beberapa masalah yang harus diselesaikan secara bersama-sama dan
bertahap, seperti belum tertibnya pelaporan dan pencatatan, rekam medis pasien ibu dan
anak yang masih belum tertib, sarana pendukung yang masih minimal.
Laporan akuntabilitas ini berguna sebagai materi evaluasi dan perbaikan dalam
menyusun rencana kerja bagi Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas Jatilawang
agar mampu mengambangkan potensi dan memperbaiki kekurangan-kekurangan menjadi
sumber kekuatan kearah yang lebih baik.
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi – tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan
dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
pelatihan khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, dan anak.
Perhatian khusus harus diberikan terhadap peningkatan kesehatan ibu
termasuk bayi baru lahir, bayi, dan balita dengan menyelenggarakan berbagai upaya
terobosan yang didukung oleh kemampuan manajemen tenaga pengelola dan
pelaksana program KIA.
Dalam rangka mendukung program Kesehatan Ibu dan Anak pemerintah
membuat beberapa strategi khusus dalam bentuk kegiatan sebagai berikut,
melaksanakan kelas ibu hamil, melaksanakan Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi (P4K), kunjungan ibu hamil resiko tinggi, kunjungan ibu
nifas resiko tinggi, kunjungan neonatal / bayi resiko tinggi, pendampingan oleh bidan
dalam sistem rujukan terhadap ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, neonatal, dan bayi
resiko tinggi serta peningkatan sumber daya manusia dalam hal ini tenaga bidan
( Pelatihan APN, Poned, Imunisasi, CTU, Penatalaksanaan bayi dan asfiksia ).
Sebagai terobosan baru di Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan
Program EMAS ( Expanding Maternal And Neonatal Survival ) yang bertujuan untuk
menunjukan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas, adapun beberapa kegiatan yang
diadakan antara lain; membuat sistem manajemen rujukan dengan “SIJARI EMAS”,
membuat alat pantau kinerja klinis, membuat alat bantau kinerja rujukan,
perlengkapan sarana dan prasarana, pemberdayaan dokter umum untuk
melaksanakan tindakan kebidanan di puskesmas, bekerjasama dengan dokter
spesialis kebidanan ( Obgyn ) rumah sakit sbagai konsultan untuk kasus – kasus
kebidanan yang ada di Puskesmas.
Adapun bentuk upaya penurunan AKI dan AKB di Puskesmas juga melibatkan
kerjasama dengan lintas sektoral antara lain dengan Gerakan Sayang Ibu ( GSI ),
Forum Masyarakat Madani ( FMM ), PKK Desa, Kader Posyandu Desa, Kemitraan
dukun bayi.
B. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Program Kesehatan Ibu dan Anak Puskesmas
Jatilawang sebagai berikut :
1. Peningkatan pelayanan antenatal sesuai standar bagi seluruh ibu hamil
disemua fasilitas kesehatan
4
2. Peningkatan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan kompeten ke
fasilitas kesehatan
3. Peningkatan pelayanan bagi seluruh ibu nifas sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan
4. Peningkatan pelayanan bagi seluruh neonatus sesuai standar di semua
fasilitas kesehatan
5. Peningkatan deteksi dini factor resiko dan komplikasi kebidanan dan
neonatus oleh tenaga kesehatan maupun masyarakat
6. Peningkatan penanganan komplikasi kebidanan dan neonatus secara
adekuat dan pengamatan secara terus – menerus oleh tenaga kesehatan
7. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh bayi sesuai standar di
semua fasilitas kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan bagi seluruh anak balita sesuai standar
disemua fasilitas kesehatan
9. Peningkatan pelayanan KB sesuai satandar
C. Kondisi Kepegawaian
1. Biodata Bidan Pemegang Program Kesehatan Ibu dan Anak
Tahun 2016
No Nama Pend TMT Jabatan
DIV
1. Sayekti S.ST Kebidanan 1990 Bidan Koordinator
Komunitas
Nunung
DIII Pemegang Program imunisasi
2. Suryatni 1998
Kebidanan dan KB
Amd.Keb
Darwati DIII
3. 1992 Pemegang Program Anak
Amd.Keb Kebidanan
Suratmi DIII
4. 1990 Pemegang Program Ibu
Amd.Keb Kebidanan
Pamungkas DIII Bidan Pelaksana dan
5. 2007
Puji R Amd.Keb Kebidanan Pemegang Program UKS
DI
6. Lilik Astuti 2007 Bidan Pelaksana
Kebidanan
5
Pelatihan APN
5. Pamungkas Puji 2015 Pelatihan PONED
R Amd.Keb Pelatihan APN
6. Lilik Astuti 2000 Pelatihan APN
6
D. Sarana dan Prasarana
1. Infentaris mebeler dan elektronik
Jumlah Tambah Kurang Jumlah
No Nama Barang Keterangan
awal (Tgl) (Tgl) Sekarang
1 Lampu sorot 3 unit - - 3 unit Baik
2 Infarm Warmer 1 unit - - 1 unit Baik
3 Inkubator 1 unit - - 1 unit Baik
4 Seaction 1 unit - - 1 unit Baik
5 Sterilisator 2 unit - - 2 unit Baik
6 Lemari Es 1 unit - - 1 unit Baik
7 Bed Pasien 8 unit - - 8 unit Baik
8 Gyn Bed 2 unit - - 2 unit Baik
9 Lemari Obat 2 unit - - 2 unit Baik
10 Meja/Kursi 4/10 unit - - 4/10 unit Baik
11 Kursi Roda 1 unit - - 1 unit Baik
12 Rak Buku 10 unit - - 10 unit Baik
13 Trolly 2 unit - - 2 unit Baik
Emergency
14 Tiang Infus 3 unit - - 3 unit Baik
15 Meja Pasien 6 unit - - 6 unit Baik
7
A. Ketenagaan
NO KETENAGAAN JUMLAH STATUS KEBUTUHAN KEKURANGAN
1. Dokter 2 PNS
Puskesmas
2. Dokter 2 Non
Puskesmas PNS
3. Bidan 10 PNS
4. Bidan 13 Non
PNS
2. Pelayanan :
Target Pelayanan Program Kesehatan Ibu dan Anak tahun 2016 adalah :
No Kegiatan Target Keterangan
1. Pelayanan Antenatal:
a. K1 100 %
b. K4 98%
2. Pelayanan Persalinan oleh Tenaga 100 %
Kesehatan
3. Pelayanan Nifas 100 %
4. Deteksi Resiko Tinggi Ibu hamil oleh 100 %
Masyarakat
5. Deteksi Resiko Tinggi Ibu hamil oleh Tenaga 100 %
kesehatan
6. Penanganan Komplikasi Obstetri 100 %
7. Pelayanan KB Aktif 80 %
8. Kunjungan Neonatal 100 %
9. Kunjungan Bayi 100 %
10. Kunjungan Balita 100 %
11. Kunjungan Balita Sakit 80%
12. Persalinan oleh Tenaga Kesehatan di 75%
Fasilitas Pelayanan Kesehatan
8
BAB II
PERENCANAAN STRATEGIS
Kegiatan Pokok
a) Tatalaksana Pasien
1) Penemuan kasus
2) Diagnosis dan klasifikasi
3) Kolaborasi lintas program ( BP, Laboratorium, Gizi, Gigi )
4) Pengobatan atau tindakan medis
5) Rujukan kasus atau tindakan medis ke rumah sakit bila dibutuhkan
b) Tatalaksana Program
1) Perencanaan
2) Pelatihan
3) Penyuluhan dan advokasi
4) Supervisi
5) Pencatatan dan pelaporan
6) Monitoring dan evaluasi
7) Pengelolaan logistik
B. Sasaran
No Nama Desa Jumlah Ibu Ibu Bayi WUS PUS
Penduduk Hamil Bersalin
1 Gunungwetan 6852 107 102 97 1500 992
2 Pekuncen 6253 111 106 101 1369 972
3 Karanglewas 2698 32 30 29 590 513
9
4 Karanganyar 3223 56 54 51 705 541
5 Margasana 2334 31 29 28 511 450
6 Adisara 4678 68 65 62 1024 825
7 Kedungwringin 8073 144 138 131 1767 1383
8 Bantar 6969 144 138 131 1526 1577
9 Tinggarjaya 11189 240 229 218 2450 2038
10 Tunjung 10189 229 218 208 2231 1793
11 Gentawangi 6719 84 80 76 1471 1016
JUMLAH 69177 1246 1189 1132 15144 12100
C. Indikator Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan Ibu dan Anak 2016
1. Akses pelayanan antenatal (cakupan K1)
Adalah cakupan ibu hamil yang pertama kali mendapat pelayanan antenatal
oleh tenaga kesehatan di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Indikator akses ini digunakan untuk mengetahui jangkauan pelayanan antenatal
serta kemampuan program dalam menggerakkan masyarakat.
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui Proyeksi,
dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil dengan menggunakan rumus :
1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk
Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir CBR
kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan Pusat Statistik
(BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR kabupaten/kota tidak ada maka dapat
digunakan angka terakhir CBR propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh juga dari
buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan 2007 – 2011
(Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun 2007).
Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di desa/kelurahan X di
kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2 .000 jiwa dan angka CBR
terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk, maka :
Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x 2.000 = 59,4.
Jadi sasaran ibu hamil di desa/kelurahan X adalah 59 orang.
10
Dengan indikator ini dapat diketahui cakupan pelayanan antenatal secara
lengkap (memenuhi standar pelayanan dan menepati waktu yang ditetapkan),
yang menggambarkan tingkat perlindungan ibu hamil di suatu wilayah, di
samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan
program KIA.
Rumus yang dipergunakan adalah :
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal
minimal 4 kali sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100
Jumlah sasaran ibu hamil disuatu wilayah dalam 1 tahun
11
samping menggambarkan kemampuan manajemen ataupun kelangsungan
program KIA.
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas
sesuai standar oleh tenaga kesehatan disuatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
x100
Jumlah sasaran ibu nifas di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran ibu nifas sama dengan jumlah sasaran ibu bersalin.
12
7. Deteksi faktor risiko dan komplikasi oleh Masyarakat
Adalah cakupan ibu hamil dengan faktor risiko atau komplikasi yang ditemukan
oleh kader atau dukun bayi atau masyarakat serta dirujuk ke tenaga kesehatan
di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu. Masyarakat disini, bisa
keluarga ataupun ibu hamil, bersalin, nifas itu sendiri.
Indikator ini menggambarkan peran serta dan keterlibatan masyarakat dalam
mendukung upaya peningkatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas.
Rumus yang dipergunakan :
Jumlah ibu hamil yang berisiko yang ditemukan kader
atau dukun bayi atau masyarakat di suatu wilayah kerja
pada kurun waktu tertentu
x 100
20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah dalam 1 tahun
13
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang
mendapat penanganan definitif di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100
15 % x jumlah sasaran bayi di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit yang datang ke
puskesmas (register rawat jalan di Puskesmas). Jumlah anak balita sakit yang
14
mendapat pelayanan standar diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan
MTBS
15
E. Rencana Kerja Tahun 2016
1. Pengembangan SDM
Bentuk
NO NAMA STAF Pendidikan Pelatihan Yang Dimiliki
FORMAL NON FORMAL
Sayekti S.ST Pelatihan PONED √
Pelatihan APN
DIV Kebidanan Pelatihan Desa Siaga √
1.
Komunitas Pelatihan CTU
Pelatihan Penanganan Bayi
Dengan Asfiksia
Nunung Suryatni Amd.Keb Pelatihan Imunisasi
2. DIII Kebidanan Pelatihan CTU
√
Pelatihan APN
Darwati Amd.Keb Pelatihan MTBS dan MTBM √
3. DIII Kebidanan
Pelatihan APN
Suratmi Amd.Keb Pelatihan PONED √
4. DIII Kebidanan
Pelatihan APN
Pamungkas Puji R Amd.Keb Pelatihan PONED √
5. DIII Kebidanan
Pelatihan APN
Lilik Astuti Pelatihan APN √
6. DI Kebidanan Pelatihan Desa Siaga
16
Pelatihan Desa Siaga
17
Dini Phiodarina Amd.Keb DIII Kebidanan Pelatihan APN
18. Pelatihan Desa Siaga
2. Kegiatan Pengembangan
18
HARGA Awal Pencapaian
VOLUME SATUAN
SATUAN Target 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Program Peningkatan 1. Pelatihan 1. Pelatihan APN 23 orang / 100 %
Kualitas Sumber Daya tahun
Manusia 2. Pelatihan PONED 23 orang / 100 %
tahun
4. Pendidikan 1. DIII
Formal Kebidanan
2. DIV
Kebidanan
19
4. Pengadaan Infarm Warmer
Perlengkapan Inkubator
Rumah Tangga Section
elektronik Sterilisator
Puskesmas Lampu Sorot
5. Pengadaan alat Spidol Permanen 100 %
tulis kantor Bolpoint 100 %
papan White Board
Penghapus
3. Program Pemeliharaan Pemeliharaan Sesuai 100 %
Sarana dan Prasarana rutin/berkala Jadwal
Puskesmas
Kalibrasi alat-alat 1 Tahun 100 %
kedokteran dan Sekali
kesehatan
20
SATUA HARGA Awal Pencapaian
VOLUME
N SATUAN Target 2016
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Kesehatan Ibu Pendataan Ibu Kunjungan Rumah Setiap 100 %
Hamil Bulan
Pelayanan di PKD dan Sesuai 100 %
Posyandu Jadwal
Sweeping Ibu hamil yang Setiap 100%
periksa di luar wilayah Bulan
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Hasil Pendataan Ibu Sekali
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
Penjaringan Ibu Kegiatan P4K Setiap 100 %
Hamil Resiko Bulan
Tinggi Kelas Ibu 3 Bulan 100 %
sekali
21
Pendampingan Mendampingi Ibu Hamil Setiap Ada 100%
Rujukan Ibu Resiko Tinggi Untuk Kasus
Hamil Resiko Dikonsulkan ke Puskesmas
Tinggi atau Rumah sakit Ponek
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pendampingan Rujukan Ibu Sekali
Hamil Resiko Tinggi
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
Deteksi Resiko Mengadakan Kegiatan 3 Bulan 100%
Tinggi Pada Ibu Konsultasi dan Sekali
Hamil Pemeriksaan Ibu Hamil
Resiko Tinggi oleh
dr.Sp.OG dari Rumah Sakit
Ponek di Puskesmas
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Deteksi Resiko Tinggi Pada Sekali
Ibu Hamil
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
Pelayanan Ibu Pendampingan Ibu Bersalin Setiap Ada 100%
Bersalin Resiko Resiko tinggi Kasus
Tinggi Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pelayanan Ibu Bersalin Sekali
Resiko Tinggi
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
Pelayanan Ibu Kunjungan Nifas Normal Sesuai 100%
Nifas jadwal
Kunjungan Nifas Resiko Sesuai 100%
Tinggi Jadwal
22
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pelayanan Ibu Nifas Sekali
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
Pelayanan Pelayanan ANC Terstandar Setiap Hari 100%
Kesehatan Ibu dan Terintegrasi
Pelayanan KB 1 Minggi 100%
sekali
Pelayanan IVA 1 Minggu 100%
Sekali
Pelayanan IMS 1 Minggu 100%
Sekali
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pelayanan Kesehatan Ibu Sekali
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
23
Pelayanan Pendampingan Rujukan Setiap Ada 100%
Kesehatan Anak Neonatal, Bayi, Balita, Kasus
Resiko Tinggi Resiko Tinggi ke
Puskesmas/RS Ponek
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pelayanan Kesehatan Anak Sekali
Resiko Tinggi
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
sekali
3. Kesehatan Remaja Pelayanan Pelayanan Konseling Calon 2 Minggu 100 %
Kesehatan Peduli Pengantin Sekali
Remaja (PKPR) Imunisasi Calon Pengantin 2 Minggu 100%
Sekali
Penyuluhan Kesehatan 1 Tahun 100%
Reproduksi Sekolah (SMP Sekali
dan SMA)
Pembentukan Keder PKPR 1 Tahun 100%
Untuk Siswa (SMP dan Sekali
SMA)
Pencatatan dan Pelaporan 1 Bulan 100%
Pelayanan Kesehatan Sekali
Peduli Remaja (PKPR)
Monitoring dan evaluasi 3 Bulan 100%
Sekali
4. KB Kegiatan Pendataan PUS dan WUS 1 Minggu 100 %
Pelayanan KB Sekali
Pelayanan KB Setiap Ada 100 %
Kasus
Konseling KB 1 Tahun 100 %
Sekali
24
Rujukan Akseptor KB yang 1 Bulan 100 %
Beresiko ke RS Sekali
Pencatatan dan Pelaporan 3 Bulan 100 %
Kegiatan Pelayanan KB Sekali
Monitoring dan evaluasi 100 %
4. Rencana Anggaran
25
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
DEBITUR JUMLAH
NO BULAN
BPJS UMUM
26
Jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun dapat diperoleh melalui Proyeksi,
dihitung berdasarkan perkiraan jumlah ibu hamil dengan menggunakan rumus
:
1,10 X angka kelahiran kasar (CBR) X jumlah penduduk
Angka kelahiran kasar (CBR) yang digunakan adalah angka terakhir CBR
kabupaten/kota yang diperoleh dari kantor perwakilan Badan Pusat Statistik
(BPS) di kabupaten/kota. Bila angka CBR kabupaten/kota tidak ada maka
dapat digunakan angka terakhir CBR propinsi. CBR propinsi dapat diperoleh
juga dari buku Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan
2007 – 2011 (Pusat Data Kesehatan Depkes RI, tahun 2007).
Contoh : untuk menghitung perkiraan jumlah ibu hamil di desa/kelurahan X di
kabupaten Y yang mempunyai penduduk sebanyak 2 .000 jiwa dan angka
CBR terakhir kabupaten Y 27,0/1.000 penduduk, maka :
Jumlah ibu hamil = 1,10 X 0,027 x 2.000 = 59,4.
Jadi sasaran ibu hamil di desa/kelurahan X adalah 59 orang.
27
kompeten disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100
Jumlah sasaran ibu bersalin disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah sasaran ibu nifas sama dengan jumlah sasaran ibu bersalin.
28
Jumlah sasaran bayi bisa didapatkan dari perhitungan berdasarkan jumlah
perkiraan (angka proyeksi) bayi dalam satu wilayah tertentu dengan
menggunakan rumus sebagai berikut :
Jumlah sasaran bayi = Crude Birth Rate x jumlah penduduk
Contoh : untuk menghitung jumlah perkiraan bayi di suatu desa Z di Kota Y
Propinsi X yang mempunyai penduduk sebanyak 1.500 jiwa dan angka CBR
terakhir Kota Y 24,8/1.000 penduduk, maka :
Jumlah bayi = 0,0248 x 1500 = 37,2.
Jadi sasaran bayi di desa Z adalah 37 bayi.
29
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk
menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara professional kepada ibu
hamil bersalin dan nifas dengan komplikasi.
Rumus yang dipergunakan :
Jumlah komplikasi kebidanan yang mendapatkan penanganan
definitif di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x100
20% x jumlah sasaran ibu hamil di suatu wilayah kerja dalam 1 tahun
30
k. Cakupan pelayanan anak balita (12 – 59 bulan).
Adalah cakupan anak balita (12 – 59 bulan) yang memperoleh pelayanan
sesuai standar, meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8x setahun,
pemantauan perkembangan minimal 2 x setahun, pemberian vitamin A 2 x
setahun
Rumus yang digunakan adalah :
Jumlah anak balita yg memperoleh pelayanan sesuai
standar disuatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100
Jumlah seluruh anak balita disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
l. Cakupan Pelayanan kesehatan anak balita sakit yang dilayani dengan MTBS
Adalah cakupan anak balita (umur 12 – 59 bulan) yang berobat ke Puskesmas
dan mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar (MTBS) di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Rumus yang digunakan adalah :
Jumlah anak balita sakit yg memperoleh pelayanan
sesuai tatalaksana MTBS di Puskesmas di
suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu
x 100
Jumlah seluruh anak balita sakit yang berkunjung
ke Puskesmas disuatu wilayah kerja dalam 1 tahun
Jumlah anak balita sakit diperoleh dari kunjungan balita sakit yang datang ke
puskesmas (register rawat jalan di Puskesmas). Jumlah anak balita sakit yang
mendapat pelayanan standar diperoleh dari format pencatatan dan pelaporan
MTBS
31
ANALISIS PENCAPAIAN KINERJA
Jumlah Penderita kusta yang diobati tahun 2015 sebanyak 7 orang. Perawat
pemegang program P2P Kusta telah mengikuti pelatihan P2P Kusta Propinsi Jawa
Tengah pada Bulan November 2015.
32
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Program kegiatan tahun 2016 disusun sebagai pedoman dalam memberikan
pelayanan dan memenuhi standarisasi pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak di
Puskesmas Jatilawang. Semoga program ini dapat tercapai dan terpenuhi di akhir
tahun 2016.
B. SARAN
Dalam rangka mencapai program kegiatan tahun 2016 diperlukan kerjasama semua
pihak yang terkait.
33
DAFTAR PUSTAKA
PERNEFRI. (2003). Konsensus dialisis. Jakarta: Sub Bagian Ginjal dan Hipertensi–
Bagian Ilmu Penyakit dalam. FKUI-RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo.
34