Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN OBSERVASI LAPANGAN

Puskesmas Somba Opu Kelompok III

Nusantara Sehat Individual Tahun 2020

Ketua kelompok :
dr. Gian Alodia Risamasu

Anggota kelompok :
Ruswati Minandi, Amd.Keb
Novi Rizki Arianti, Amd.Keb
Riska Ayu, Amd.Ak
drg. Teguh Laksmana
dr.Fraly Ipakit
dr. Maulida Arini
dr. Yolanda Anugrahwaty Kasi
dr.Hardiyanis
dr.Hamzah M. Hafiq

Balai Besar Pelatihan Kesehatan Makassar


(BBPK Makassar)
Tahun 2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Fasilitas Kesehatan Tingkat


Pertama (FKTP) yang bertanggungjawab atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa Puskesmas berfungsi
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan
Perseorangan (UKP) tingkat pertama.
Observasi Lapangan merupakan bagian dari rangkaian proses pembelajaran,
karena pada tahap ini dianggap sebagai suatu bentuk pengkayaan dari materi yang telah
diajarkan. Tujuan yang hendak dicapai pada kegiatan ini adalah untuk memberikan
kesempatan bagi peserta dalam melihat penerapan kegiatan pelayanan Puskesmas secara
nyata di lapangan.
Selain untuk pencapaian tujuan diatas, OL juga mempunyai dasar pertimbangan
berdasarkan teori yang mengatakan bahwa proses belajar dapat terjadi melalui 2 (dua)
cara yang berbeda, yaitu :
1. Belajar melalui pemahaman, dimana seseorang mulai belajar ketika munculnya
pemahaman atau pengertian yang terjadi akibat adanya hubungan antara suatu hal
dengan hal lainnya. Dalam kegiatan ini peserta OL akan mendapat banyak
pemahaman baru tentang bagaimana penyelenggaraan pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
2. Belajar melalui contoh, seseorang mulai belajar melalui pengamatannya terhadap
tingkah laku orang lain dan secara tidak sadar orang tersebut kemudian meniru
tingkah laku yang baru itu. Dalam kegiatan ini peserta OL akan banyak melihat
berbagai macam gambaran contoh yang sesuai ataupun tidak sesuai dengan pedoman
tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas pada umumnya secara langsung dan hal ini
tentunya akan dapat memperkaya pengetahuan dan keterampilan menuju kondisi yang
lebih baik lagi dikemudian hari.
B. TUJUAN OBSERVASI LAPANGAN
1. Tujuan Umum
Setelah selesai melakukan OL, peserta mendapatkan pengalaman nyata tentang
penerapan pelayanan kesehatan di Puskesmas yang terintegrasi dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, sebagai satu pengalaman (lesson
learnt) yang didapat dari proses pelatihan pembekalan penugasan khusus tenaga
kesehatan individual.
2. Tujuan Khusus
Setelah selesai OL, peserta dapat:
a. Mengetahui cara yang dilakukan Puskesmas dalam melakukan:
1) Pelayanan kesehatan ibu dan anak serta KB;
2) Pelayanan gizi
3) Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit;
4) Pelayanan kesehatan lingkungan;
5) Pelayanan kesehatan perseorangan
6) Pelayanan penunjang .
7) Pelayanan promosi kesehatan
8) Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
b. Mampu menyimpulkan tentang pelayanan kesehatan di Puskesmas lokasi OL.

C. SASARAN
Setiap angkatan/kelas peserta dibagi menjadi 3 lokus OL/Puskesmas yang masing-
masing terdiri dari 4 kelompok, untuk mengamati, mendapatkan informasi, dan memberi
kesimpulan tentang pelaksanaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi dengan Program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Pembagian kelompok terdiri dari :
Kelompok I : Melakukan pengamatan terhadap pelayanan KIA-KB dan
pelayanan gizi
Kelompok II : Melakukan pengamatan terhadap pelayanan kesehatan
lingkungan serta pelayanan pencegahan dan pengendalian
penyakit
Kelompok : Melakukan pengamatan terhadap pelayanan kesehatan
III perseorangan dan pelayanan penunjang
Kelompok : Melakukan pengamatan terhadap pelayanan promosi
IV kesehatan dan pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga

D. WAKTU DAN TEMPAT


Observasi Lapangan (OL) dilakukan pada :
Hari / Tanggal : Sabtu / 01 Februari 2020
Tempat : Puskesmas Somba Opu, Kecamatan Somba Opu
Kabupaten Gowa
BAB II
PROSES KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

Proses Kegiatan obserservasi lapangan dilakukan di puskesmas Somba Opu


kabupaten gowa pada hari Sabtu, Pukul. 08.00-11.30. Pengamamatan di lakukan di beberapa
tempat dengan metode pengumpulan data dan wawancara langsung pada petugas kesehatan
yang bertanggung jawab pada bagiannya. Adapun tempat yang dilakukan pengamatan yaitu :
Proses Kegiatan obserservasi lapangan dilakukan di puskesmas Somba Opu
kabupaten gowa pada hari Sabtu, 01 Februari 2020 pukul 08.45 WITA sampai selesai.
Pengamamatan di lakukan di beberapa tempat dengan metode pengumpulan data dan
wawancara langsung pada petugas kesehatan yang bertanggung jawab pada bagiannya.
Adapun tempat yang dilakukan pengamatan yaitu :
A. Tempat pelayanan KIA-KB dan pelayanan gizi
1. Pelayananan KIA-KB
Pelayanan KIA –KB dilakukan senin sampai sabtu dari pukul 08.00 sampai dengan
14.00 WITA
2. Pelayanan gizi
Pelayanan gizi dilakukan senin sampai sabtu dari pukul 08.00 sampai dengan 14.00.
B. Tempat pelayanan pelayanan kesehatan lingkungan serta pelayanan pencegahan dan
pengendalian penyakit
Pelayanan kesehatan lingkunagan dilakukan di klinik sanitasi dan untuk pengendalian
penyakit dilakukan di P2P.
C. Tempat pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan penunjang
a. Pelayanan perorangan
Pelayanan perorangan meliputi : pelayanan poli umum, poli gigi, poli kia, pelayanan
gizi masyarakat, UGD dan ruang bersalin.
b. Pelayanan penunjang
Pelayanan penunjang meliputi apotek dan laboratorium.
D. Pengamatan terhadap pelayanan promosi kesehatan dan pelaksanaan program Indonesia
sehat dengan keluarga
Untuk pengumpulan data PIS-PK dan PROMKES di lakukan di ruangan UKM dengan
mewawancarai pemegang program promkes dan pemegang program PIS-PK serta
melihat beberapa dokumen terkait PIS-PK dan PROMKES.
BAB III
HASIL KEGIATAN OBSERVASI LAPANGAN

A. Pelayanan KIA-KB dan pelayanan gizi


Proses Kegiatan obserservasi lapangan dilakukan di puskesmas somba opu
kecamatan somba opu kabupaten gowa pada hari sabtu, 01 Februari 2020 pukul. 08.00
sampai selesai. Pengamamatan di lakukan di beberapa tempat dengan metode
pengumpulan data dan wawancara langsung pada petugas kesehatan yang
bertanggung jawab pada bagiannya. Adapun tempat yang dilakukan pengamatan yaitu
:
1. Program Pelayanan KIA-KB
Program kegiatan kesehatan ibu dan anak di puskesmas somba opu
a. Pendataan sasaran KIA
b. Dalam puskesmas Somba Opu pelaksanaan program sasaran KIA telah di
laksanankan dan mencapai target, dimana target yang di inginkan 100% dan
capaiannya
c. SDIDTK dan pemberian Vit. A di tingkat sekolah TK
d. Program SDIDTK sudah berjalan namun, telah mencapai target hal ini petugas
melakukan kunjungan dalam pelaksanaan SDIDTK minimal 8 kali kunjungan
e. Pemasangan stiker P4K
f. Pemasangan stiker P4K yang di lakukan oleh petugas kesehatan telah di
lakukan, tetapi belum mencapai target, di karenakan kurangnya SDM/nakes
serta lokasi yang sulit di jangkau.
g. Kemitraan bidan dan kader
h. Program Kemitraan bidan dan kader sudah berjalan dengan baik, dengan
melakukan pembinaan dan pemberian informasi pada kader bagaimana
mengenali tanda-tanda bahaya pada ibu hamil serta mau mengajak ibu hamil
untuk memeriksakan kehamilannya dan memeriksakan kehamilannya di paskes.
i. Supervisi fasilitatif ke praktek mandiri bidan (PMB)
j. Program Supervisi fasilitatif ke praktek mandiri bidan (PMB) sudah berjalan
dan tercapai dengan pemantauan sejauh mana kepatuhan bidan dalam
melaksanakan kerja dan mutu pelayanan di PMB sesuai dengan SOP
k. Supervisi fasilitatif bidan desa
l. Program Supervisi fasilitatif bidan desa telah di laksanakan dengan cara
memperbaiki kinerja dan mutu KIA di paskes dengan menilai kepatuhan
terhadap standar
m. Angka kematian ibu dan anak di puskesmas somba opu masih tergolong tinggi,
di karenakan terdapat 7 ibu hamil yang meninggal pada tahun 2018 di delapan
kelurahan, beberapa penyebab kematian ibu hamil yaitu mengalami pre
eklamsi , meningitis, perdarahan, lupus, dan gagal ginjal. Sedangkan angka
kematian pada anak dipuskesmas somba opu juga masi tergolong tinggi, karena
pada tahun 2018 terdapat 10 kasus kematian anak. Tahun 2019, angka kematian
ibu hamil menurun menjadi 1 kasus.
n. Kelas ibu balita
o. Kelas ibu hamil
p. Sosialisasi inovasi sakina
q. Pelatihan relawan sakina
Untuk program KB di puskesmas somba opu tidak memiliki program khusus,
seperti penyuluhan tentang KB, di karenakan program seperti penyuluhan di berikan
oleh promkes.
di puskesmas somba opu membuat program inovasi di tahun 2019 yaitu
program Sosialisasi inovasi sakina, Pelatihan relawan sakina, dan kelas ibu hamil.
Tahun 2020 belum dilakukan inovasi.

B. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Serta Pelayanan Pencegahan dan


Pengendalian Penyakit
1. kesehatan lingkungan

Kesehatan lingkungan merupakan bagian dari dasar-dasar kesehatan


masyarakat modern meliputi terhadap semua aspek manusia dalam hubungannya
dengan lingkungan, dengan tujuan untuk meningkatkan dan mempertahankan
nilai-nilai kesehatan manusia pada tingkat setinggi-tingginya dengan jalan
memodifisir tidak hanya faktor social dan lingkungan fisik semata-mata, tetapi juga
terhadap semua sifat-sifat dan kelakuan lingkungan yang dapat membawa
pengaruh terhadap ketenangan kesehatan, dan keselamatan organisme umat
manusia (Mulia Ricky M, 2005).
Kesehatan lingkungan menurut WHO (World Health Organization) adalah
suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungan agar
dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Menurut Himpunan Ahli Kesehatan
Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi
lingkungan yang mampu menompang keseimbangan ekologi yang dinamis antara
manusia dan lingkungannya untuk mendukung tercapainya kualitas hidup manusia
yang sehat dan bahagia.
Ruang lingkup kesehatan lingkungan (Ghandi, 2010) meliputi :
a) Penyedian air minum
b) Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
c) Pembuangan sampah padat
d) Pengendalian vector
e) Pencegahan / pengendalian pencemaran tanah oleh ekstreta manusia
f) Higiene makanan termasuk higiene susu
g) pengendalian pencemaran udara,
h) pengedalian radiasi,
i) kesehatan kerja
j) pengendalian kebisingan
k) perumahan dan pemukiman
l) aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara
m) perencanaan daerah perkotaan
n) pencegahan kecelakaan
o) reaksi umum pariwisata
p) tindakan-tindakan sanitasi yang berhubungan keadaan epidemic / wabah.
q) Bencana alam dan perpindahan penduduk
r) Tindakan pencegahan yang diperlukan untuk menjamin lingkungan.

2. Proses Kegiatan Observasi di Puskesmas SOMBA OPU


Inovasi yang dilakukan dipuskesmas Sombu Opu
a) Komposter
Salah satu bentuk usaha pemanfaatan limbah rumah tangga untuk
menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, mengandung prinsip reuse,
reduce, recicle.
b) SDIDTK Kusta anak sekolah
Suatu usaha untuk menjaring dan mendeteksi penderita kusta sejak dini, yang
bertujuan untuk meningkatkan angka temuan penderita kusta.
c) Survey ICF ( kontak keluarga )
Suatu kegiatan yang di lakukan dengan cara mendeteksi keluarga yang sudah
kontak satu rumah dengan penderita.
d) Pos TB Desa
Pos yang didirikan di setiap desa untuk membantu menemukan penderita baru
atau suspek dan menjembatani petugas kesehatan dan penderita.
e) Pendampingan pasien ODHA
Pendampingan ini dilakukan oleh pasien yang sudah terdiagnosis ODHA dan
memberikan dukungan dan dorongan mental kepada pasien ODHA baru agara
mau melakukan pengobatan

3. Sanitasi Tempat-tempat Umum (STTU)


Suatu usaha yang dilakukan petugas puskesmas Somba Opu untuk
mengawasi dan menjaga kerugian akibat dari tempat-tempat umum terutam yang
erat hubungannya dengan timbulnya atau menular.
1) Melakukan pemeriksaan terhadap factor lingkungan dan
perlengkapan/peralatan dari tempat-tempat umu misalnya :
1) Lingkungan perkarangan
2) Bangunan
3) Tempat perabotan
4) Persedian air bersih
5) SPAL
6) Perlengkapan WC dll.
2) Melakukan penyuluhan terhadap masyarakat, terutama yang menyangkut
pengertian dan kesadaran masyarakat terhadap bahaya-bahaya yang timbul
dari tempat-tempat umum.

4. Pengelolaan Air Buangan dan Pengendalian Pencemaran


Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran puskesmas Rombu
Opu melakukan pengolahan bahan organic maupun kontaminan lainnya yang ada
didalamnya secara alamiah melalui proses fisik, kimia dan biologis. Didalam proses
tersebut ada beberapa proses yang terjadi yaitu proses pengenceran, pengendapan
proses kimia dan proses biokimia.

5. Klinik Sanitasi
Upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas Somba Opu meliputi
kegiatan yang mengintegrasi pelayanan kesehatan promotif, preventif dan kuratif.
1) Pengendalian dan pencegahan penyakit
Strategi pemberantasan penyakit menular yang dilakukan oleh puskesmas Somba
Opu melalui pendekatan strategi sebagai berikut :
a) Identifikasi pencarian dan pengobatan kasus
Melakukan pencarian dan mengobati penderita yang juga upaya pokok untuk
menghilangkan sumber penularan dengan cara pemutusan matarantai
penularan. puskesmas Somba Opu melakukan secara intensif dengan
memperluas jangkauan pelayanan seperti melakukan kunjungan keluarga
untuk memberikan iinformasi dan edukasi kepada penderita TB, HIV Aids,
kusta, malaria dan DBD.
b) Memberikan perlindungna spesifik dan imunisasi
Puskesmas Somba Opu melakukan pengendalian penyakit menular dengan
cara memberikan imunisasi.
6. Program pelayanan Gizi
Program kegiatan pelayanan gizi
a. Pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita
Dalam program Pemberian makanan tambahan ibu hamil dan balita
Telah dilakukan oleh petugas puskesmas somba opu bekerja sama dengan kader
kesehatan dengan melakukan pemberian PMT bumil dan MP ASI.
b. Pemberian Vit.A
Dalam program Pemberian Vit.A pada bayi (6-11) kapsul warna biru dan balita ( 1-
5) kapsul berwarna merah, rutin di berikan 2 kali dalam setahun. Di mana target
pencapaian yaitu 100% dan hasilnya mencapai target.
c. Pemberian FE di sekolah
Dalam program pemberian FE disekolah telah di lakukan oleh petugas puskesmas
somba opu petugas kesehatan telah turun ke sekolah SMP dan SMA. Target
capaian yaitu 100%, dan hasil yang di capai oleh petugas belum mencapai target di
karenakan petugas tidak memiliki izin pemberian FE di SMA.
d. Deteksi dini tumbuh kembang anak di posyandu
Dalam pelaksanaan program deteksi dini tumbuh kembang anak di posyandu telah
di lakukan oleh petugas kesehatan, bersamaan dengan pemberian Vit.A`
e. Pemantauan garam yodium di masyarakat
Program tersebut sudah berjalan, tetapi tidak mencapai target di karenakan masi
banyaknya warga yang tidak mengetahui cara penyimpanan garam tersebut.

C. Pelayanan Kesehatan Lingkungan Serta Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian


Penyakit
1. Pelayanan Kesehatan Perseorangan dan Pelayanan Penunjang
a. Pelayanan Kesehatan Perseorangan dan Pelayanan Penunjang
Pelayanan Puskesmas Rawat Jalan
Senin- Kamis : Pukul 07.30-14.00
Jumat : Pukul 07.30-11.00
Sabtu : Pukul 07.30-13.00
Tanggal merah : Libur
Rawat inap dan UGD 24 Jam
1) Loket Pendaftaran
Loket pendaftaran di Puskesmas Somba Opu bergabung dengan administrasi,
dimana setiap pasien yang datang menyerahkan kartu kunjungannya di loket
tersebut serta langsung membayar pula administrasinya. Adapun kartu kunjungan
yang ada diklasifikasikan menjadi warna, yaitu :
 Biru : Pasien baru
 Kuning: Pasien lama (Family folder)
 Pink : Imunisasi, lansia
Kekurangan:
Belum adanya pembagian pasien prioritas di loket pendaftaran.
Depan loket pendaftaran Proses penggambilan kartu

Penyimpanan Rekam Medik berdasarkan kelurahan yang dibedakan berdasarkan warna box mile

a. Ruang Anamnesa
Ruang anamnesa bertujuan untuk mendapatkan data/informasi keluhan pasien yang
dialami dan melakukan pemeriksaaan fisik pasien setelah dari loket pendaftaran. Di
ruang anamnesa ini terdiri dari 3 meja, dimana pasien yang datang bias langsung
dikaji sekaligus 3 orang.
Meja Anamnesa PKM Sombu Opu terdiri dari 3 meja Petugas

b. Ruang Pemeriksaan Umum


Setelah dianamnesa, pasien diantar ke ruang poli masing-masing. Pelayanan Ruang
pemeriksaan umum terdiri dari poli umum dan poli gigi yang tersedia petugasnya
( dokter) setiap hari kerja, serta Ruang KIA KB.
c. Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut

Jumlah tenaga kesehatan : 4 dokter gigi Dan 2 perawat gigi

Program UKP :
• Tindakan pencabutan gigi (Ekstraksi)
• Tindakan penambalan gigi (Restorasi)
• Tindakan pembersihan karang gigi (skeling manual)
• Premedikasi
• Rujuk
• Dll.

Program UKM :
• UKGS
- Pemeriksaan gigi dan mulut pada siswa di SD
- Pencabutan gigi sulung Yang mau tanggal di SD
- Penyuluhan kesehatan gigi Dan mulut
- Program sikat gigi massal
• Penyuluhan kesehatan gigi Dan mulut di posyandu terkhususnya pada ibu hamil
• Pelatihan kader mengenai masalah kesehatan gigi Dan mulut
Inovasi : Program pencegahan karies gigi secara dini melalui UKGS tingkat siswa TK
yang meliputi penyuluhan gigi Dan mulut terkhusus untuk siswa Dan ibunya,
pemeriksaan gigi Dan mulut, Dan program sikat gigi massal.

Ruang Poli Gigi

d. Apotek
Arah akhir dari pasien rawat jalan adalah apotek. Ruang apotek yang tersedia
bergabung dengan gudang obat. Dimana resep yang masuk ke apotek diskrining
terlebih dahulu untuk menerapkan prinsip 7B.
Tampak depan Apotik Pelayanan tampak dalam ruangan

e. UGD
Ruang UGD terdiri dari 3 bed, dimana pasien yang datang langsung ditriase terlebih
dahulu menggunakan gelang triase. Pasien diobservasi di ruangan ini 6 jam yang
kemudian ditentukan apakah pasienya bisa pulang atau dipindahkan ke ruang rawat
inap.
Kekurangan:
 Kurang lengkapnya alat APD yang digunakan
Jalur Triase Ruang UGD Ruang Dalam UGD

f. Laboratorium
Lab yang tersedia di PKM Somba opu terbagi menjadi 3 ruangan, yaitu ruang
pengambilan sampling, ruang mikrobiologi, dan ruang analisa. Setelah pengecekan
lab dilakukan, pasien diarahkan untuk kembali menunggu ke ruang pemeriksaan dan
hasil lab akan diantarkan ke ruangan oleh petugas.

Kekurangan:
 Jumlah safety box yang kurang memadai

R
uang pengambilan Sampling Ruang Analisis

Ruang Mikrobiologi

D. Pelayanan Promosi Kesehatan dan Pelaksanaan Program Indonesia Sehat Dengan


Keluarga (PIS-PK)
1. Pelayanan Promosi Kesehatan
Puskesmas Somba Opu memiliki beberapa program kegiatan promosi
kesehatan yang dilaksanakan baik didalam gedung maupun diluar gedung. Kegiatan
promosi kesehatan yang dilaksanakan diluar gedung yaitu :
a. Penyuluhan Kelompok
Salah satu Kegiatan penyuluhan kelompok yaitu penyuluhan PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat) pada Anak Sekolah Dasar (SD) tentang UKGS (Usaha
Kesehatan Gigi Sekolah) dan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun). Selain itu,
penyuluhan kelompok juga dilakukan pada SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan
Sekolah Menengah Keatas tentang bahaya merokok, napza dan pemberian vitamin
Fe.
b. Survei Mawas Diri (SMD)
Mawas Diri (SMD) baru dilakukan di 4 Kelurahan yaitu Kelurahan Kalegowa,
Kelurahan Batangkaluku, Kelurahan Tompobalang, dan Kelurahan Sungguminasa.
Kegiatan SMD terintegrasi dengan kegiatan PIS-PK.
c. Pembinaaan dan Pemberdayaan Masyarakat melaui Desa Siaga
Pembinaan dilakukan oleh petugas kesehatan terhadap kelurahan di wilayah kerja
Puskesmas Somba Opu. Semua Kelurahan di wililayah kerja Puskesmas Somba
Opu sudah termasuk desa siaga karena semua kelurahan sudah memiliki
ambulance kelurahan.
d. Pemberdayaan dan pembinaan individu/keluarga melalui kunjungan rumah
Kegiatan dilakukan oleh tenaga kesehatan sebagai tindak lanjut upaya promosi
kesehatan di dalam gedung puskesmas yang telah dilakukan kepada
individu/keluarga terhadap masalahnya yang masih memerlukan pembinaan.
e. SALEHA (Sabtu Lansia Sehat)
Sedangkan kegiatan yang dilaksanakan didalam gedung yaitu :
a. Penyegaran / refreshing, orientasi kader kesehatan dalam upaya kesehatan secara
terpadu
Refreshing kader di Puskesmas Somba Opu dilaksanakan setiap tahun.
b. Advokasi tingkat kelurahan dan kecamatan bidang kesehatan
c. Penggalangan dukungan masyarakat dan lintas sektor
Adapun kendala yang didapatkan pada saat kegiatan yaitu kurangnya
partisipasi dari masyarakat setempat dan mulai berkembangnya media social.
Inovasi yang puskesmas lakukan yaitu bekerja sama dengan pemerintah
daerah yaitu Kawasan tanpa rokok (KTR).
2. Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)
Puskesmas Somba Opu memiliki 8 wilayah kerja yaitu kelurahan
sungguminasa, kelurahan Batangkaluku, Kelurahan Tompobalang, Kelurahan
Kalegowa, Kelurahan Bonto-bontoa, Kelurahan Katangka, Kelurahan Pandang-
pandang, dan Kelurahan Tombolo. Jumlah kepala keluarga wilayah kerja Puskesmas
Somba Opu yaitu sebanyak 16.267 kepala keluarga. Pelayanan PIS-PK sudah
dilaksanakan di Puskesmas Somba Opu. Hingga tahun 2020, sudah sebanyak 85%
dari total KK yang sudah di data. Adapun yang menjadi masalah kesehatan
berdasarkan capaian indikator Keluarga Sehat (IKS) adalah sebagai berikut :
1. Penderita Hipertensi yang melakukan pegobatan rutin sebesar 27.7 %
2. Anggota keluarga yg tidak merokok sebesar 52.0 %
3. Keluaga yg sdh menjadi anggota JKN 63.6 %
Adapun kendala yang didapatkan pada saat pendataan yaitu ada masyarakat
yang menolak untuk didata karena mereka tidak ingin diganggu, ada sebagian
masyarakat yang bertempat tinggal di gowa tetapi bekerja di Makassar sehingga pada
saat pendataan mereka tidak berada ditempat.
Solusi yang dilakukan oleh petugas Puskesmas Somba Opu yaitu petugas
membuat janji untuk melakukan kunjungan keluarga.

BAB IV
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. KESIMPULAN
1. Pelayanan KIA-KB dan Pelayanan Gizi sudah berjalan dengan baik tetapi masih
banyak program-program yang belum tercapai. Hal ini dapat dilihat dari
banyaknya kematian ibu dan anak pada Kecamatan Somba Opu.
2. Pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas Somba Opu
Ruang lingkup kesehatan lingkungan yang dilakukan di Puskesmas Somba Opu
yaitu :
a. Usaha Kesehatan Kerja (UKK)
b. Pemeriksaan PTM
c. Sanitasi Tempat-tempat Umum (STTU)
d. Pengelolaan air buangan dan pengendalian pencemaran
e. Klinik sanitasi
3. Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P3) meliputi :
a. Identifikasi pencarian dan pengobatan kasus
b. Memberikan perlidungan spesifik dan imunisasi
4. Kesehatan Perseorangan dan Pelayanan Penunjang
Secara garis besar pelayanan UKP sudah berjalan dengan baik dan terstruktur.
1. Pelayanan promosi kesehatan
Promkes sudah terintegrasi hampir di semua program yang ada di puskesmas.
2. Pelaksanaan program indonesia sehat dengan pendekatan keluaraga.
Puskesmas sudah melaksanakan program indonesia sehat dengan melakukan
kunjungan keluarga yang menjadi wilayah kerja puskesmas, namun baru empat
puskesmas yang sudah dilakukan pendataan.

B. REKOMENDASI
1. Sebaiknya menyediakan ruangan pojok ASI.
2. Untuk melakukan pemeriksaan Hb, ada baiknya menggunakan alat otomatis,
bukan hanya Hb Sahli.

Anda mungkin juga menyukai