Salah satu keberhasilan suatu Organisasi adalah jika masing masing sektor mengerti dan mengetahui serta
menjalankan tugasnya dengan baik, dibuatnya peraturan dan Undang Undang tujuan utamanya agar
menghasilkan suatu kebijakan dan pelayanan yang optimal kepada Masyarakat .berikut adalah Tugas dan
.
URAIAN TUGAS :
1. Membuat rencana kerja program KIA berdasarkan ketentuan yang berlaku
2. Pendataan sasaran bayi, bumil, busui, balita, dan apras
3. Pemeliharaan kesehatan Bumil untuk menurunkan IMR, MMR, dan anemia gizi Bumil melalui
pemantauan K1, K4
4. Memberikan Pertolongan Persalinan
5. Memberi perawatan pada bayi, bulin dan busui
6. Memberi perawatan pada Balita dan Apras serta Deteksi tumbuh kembang anak
7. Peningkatan kemitraan Bidan Dukun
8. Memberikan imunisasi pada ibu hamil dan bayi
9. Merujuk penderita dan specimen yang memerlukan tindak lanjut
10. Memberi penyuluhan kepada masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak
11. Membuat rencana Kerja (POA) BOK berdasarkan ketentuan yang berlaku
12. Mengelola Dana BOK bersama Tim (pihak terkait)
13. Mencatat penerimaan dan pengeluaran Dana BOK di Buku Kas sesuai petunjuk
14. Membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan dana BOK sesuai petunjuk
15. Membuat laporan bulanan dan visualisasi data
TANGGUNG JAWAB :
1. Tersusunnya rencana kegiatan
2. Terlayaninya pasien dengan baik
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
4. Terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh atasan
WEWENANG :
Untuk terlaksananya Tugas dan Tanggung jawab tersebut terkadang Koordinasi Kedesa Sangat di
perlukan untuk menjalin kerja sama yang baik Antara Induk dengan desa setempat berikut adalah
foto kegiatan ..
PERAN DAN FUNGSI BIDAN DI PUSKESMAS RI NGADIREJO
5 Votes
Bidan adalah petugas kesehatan yang dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kompetensi dan kewenangannya. Bidan adalah sebuah profesi dan untuk dapat dikatakan sebagai seseorang
yang bekerja profesional, maka bidan harus dapat memahami sejauh mana peran dan fungsinya sebagai
seorang bidan. Bidan dalam menjalankan profesinya mempunyai peran dan fungsi yaitu pelaksana, pengelola,
pendidik dan peneliti.
A. Peran
Peran adalah perangkat tingkah laku yang diharapkan dan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam
masyarakat (Tim Media pena,2002 : 112 )
B. Fungsi
Fungsi adalah kegunaan suatu hal, daya guna, jabatan (pekerjaan) yang dilakukan, kerja bagian tubuh (Tim
Media Pena,2002:117)
C.Peran Dan Fungsi Bidan Di Puskesmas Rawat Inap Ngadirejo
Di Puskesmas Rawat inap Ngadirejo terdapat 6 bidan puskesmas, masing-masing bertugas sebagai koordinator
pelayanan KIA, koordinator pelayanan KB, koordinator pelayanan imunisasi, Koordinator pelayanan di ruang
bersalin, Koordinator pembinaan dukun bayi, Koordinator rawat inap dll
Peran bidan di Puskesmas Rawat Inap Ngadirejo adalah:
1.Sebagai pelaksana,
Meliputi 3 kategori tugas yaitu tugas mandiri, tugas kolaborasi dan tugas ketergantungan
a.Tugas Mandiri
Tugas mandiri bidan yaitu tugas yang menjadi tanggung jawab bidan sesuai kewenangannya dengan
menetapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan yang diberikan meliputi:
1) Pelayanan KIA meliputi: pemeriksaan ibu hamil normal, pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan
imunisasi dasar pada bayi, pemeriksaan caten
2) Pelayanan KB meliputi : suntik KB, pemasangan IUD dan implant
3) Pelayanan ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru lahir di ruang bersalin. dengan melibatkan klien /keluarga,
meliputi:persalinan normal, amniotomi, episitomi dan luka penjahitan perineum tingkat I dan II, pemberian
suntikan uterotonika, tindakan manual atau digital pada retensio plasenta/sisa plasenta, manajemen atonia
uteri (termasuk KBE/KBI), pertolongan persalinanan dengan vaccum ekstraksi pada preskep di H IV,
perawatan tali pusat, resusitasi pada BBL dengan asfixia ringan
4) Di IGD: pertolongan pertama kegawatdaruratan kebidanan pada ibu dan anak ( tugas mandiri& kolaborasi)
5) Di Rawat inap: perawatan bumil dengan penyulit misalnya hiperemesis gravidarum, perdarahan ante natal,
perdarahan postpartum, perawatan bayi asfiksi ringan-sedang, perawatan BBL, BBLR dll (mandiri dan
kolaborasi)
4) Di posyandu; pemeriksaan ibu hamil normal, pemberian imunisasi TT pada ibu hamil dan imunisasi dasar
pada bayi, pelayanan pada lansia
b. Tugas Kolaborasi
Merupakan tugas yang dilakukan oleh bidan sebagai anggota tim yang kegiatannya dilakukan secara
bersamaan atau sebagai salah satu urutan dari proses kegiatan pelayanan kesehatan, kolaborasi dilakukan
dengan:
1) dokter pada pemberian terapi pada klien dengan dengan resiko tinggi dan kegawatdaruratan baik di rawat
jalan maupun di rawat inap
2) dokter/perawat gigi untuk pemeriksaan kesehatan gigi
3) analis untuk pemeriksaan laboratorium; Hb, urine protein
4) nutrisionis untuk konsultasi gizi
5) PLKB untuk pengadaan alat kontrasepsi bagi aksetor jamkesmas dll
c. Tugas Ketergantungan / Merujuk
g.yaitu tugas yang dilakukan oleh bidan dalam rangka rujukan ke sistem pelayanan yang lebih tinggi atau
sebaliknya yaitu pelayanan yang dilakukan oleh bidan sewaktu menerima rujukan dari bidan desa baik dari
dalam maupun luar wilayah bahkan dari bidan puskesmas lain
1) Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan sesuai dengan fungsi rujukan
keterlibatan klien dan keluarga
2) Memberikan asuhan kebidanan melalui konsultasi dan rujukan pada klien dengan resiko tinggi dan kegawat
daruratan misalnya pada penderita PEB/Eklamsi, Kala II lama, presbo dll dengan melibatkan klien dan
keluarga
3) menerima rujukan dari bidan desa dan bidan puskesmas lain
2.Peran sebagai pengelola
Sebagai pengelola bidan memiliki 2 tugas yaitu tugas pengembangan pelayanan dasar kesehatan dan tugas
partisipasi dalam tim
a.Pengembangkan pelayanan dasar kesehatan
Bidan bertugas mengembangkan pelayanan dasar kesehatan terutama pelayanan kebidanan untuk individu,
keluarga kelompok khusus dan masyarakat di wilayah kerja dengan melibatkan masyarakat/ klien meliputi :
1) Mengkaji kebutuhan terutama yang berhubungan dengan kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan serta
mengembangkan program pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya bersama tim kesehatan dan pemuka
masyarakat.
2) Menyusun rencana kerja sesuai dengan hasil kajian bersama masyarakat
3) Mengelola kegiatan pelayanan kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.
4) Mengkoordinir, mengawasi dan membimbing kader dan dukun atau petugas kesehatan lain dalam
melaksanakan program/ kegiatan pelayanan KIA/KB
5) Mengembangkan strategi untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya KIA KB termasuk
pemanfaatan sumber yang ada pada program dan sektor terkait. misalnya P4K, pemasangan poster dan leaflet
di ruang pemeriksaan dan ruang tunggu dll
6) Menggerakkan dan mengembangkan kemampuan masyarakat serta memelihara kesehatannya dengan
memanfaatkan potensi yang ada misalnya lewat posyandu, desa siaga dll
7) Mempertahankan dan meningkatkan mutu serta keamanan praktik profesional melalui
1. Pendidikan ; bidan puskesmas RI Ngadirejo lulusan D III semua
2. Pelatihan : beberapa bidan sudah mendapat pelatihan PONED, APN dll
3. Pembinaan oleh kepala puskesmas yang dilakukan tiap bulan pada rapat KGI
8) Mendokumentasikan seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan
b Berpartisipasi dalam tim
Bidan berpartisi dalam tim untuk melaksanakan program kesehatan dan sektor lain melalui peningkatan
kemampuan dukun bayi, kader, dan tenaga kesehatan lain yang berada di wilayah kerjanya, meliputi :
1) Bekerjasama dengan Puskesmas, institusi lain sebagai anggota tim dalam memberi asuhan kepada klien
bentuk konsultasi, rujukan & tindak lanjut
2) Membina hubungan baik dengan dukun bayi, kader kesehatan, PLKB dan masyarakat
3) Melaksanakan pelatihan serta membimbing dukun bayi, kader dan petugas kesehatan lain
4) Memberikan asuhan kepada klien rujukan dari dukun bayi
5) Membina kegiatan yang ada di masyarakat yang berkaitan dengan kesehatan
3. Peran sebagai pendidik
Sebagai pendidik bidan mempunyai 2 tugas yaitu sebagai pendidik dan penyuluh kesehatan bagi klien serta
pelatih dan pembimbing kader
a Memberikan pendidikan dan penyuluhan kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat tentang
penanggulanagan masalah kesehatan khususnya KIA/KB
b Melatih dan membimbing siswa bidan/keperawatan yang PKL di puskesmas Ngadirejo
c membina dukun di wilayah kerja puskesmas Ngadirejo
d. membina kader di desa binaannya masing-masing
4. Peran sebagai peneliti
Peran bidan puskesmas sebagai peneliti dengan melakukan investigasi atau penelitian terapan dalam bidang
kesehatan baik secara mandiri maupun kelompok.di puskesmas RI Ngadirejo belum dilakukan secara
maksimal
B. Fungsi Bidan
1. Fungsi Pelaksana
Fungsi bidan di puskesmas Ngadirejo sebagai pelaksana mencakup:
a. Melakukan bimbingan dan penyuluhan kepada individu, keluarga, serta masyarakat (khususnya kaum
remaja) pada masa praperkawinan dengan berkolaborasi dengan KUA dalam bentuk edukasi pada caten,
dengan sekolah (smp/smu) dengan melakukan pemeriksaan dan penyuluhan
b. Melakukan asuhan kebidanan untuk proses kehamilan normal, kehamilan dengan kasus patologis tertentu,
dan kehamilan dengan risiko tinggi.
c. Menolong persalinan normal dan kasus persalinan patologis tertentu; Kala II lama, persalinan VE pada
presentasi kepala pada Hodge IV, perawatan pasien hiper emesis gravidarum di rawat inap dll
d. Merawat bayi segera setelah lahir normal dan bayi dengan risiko tinggi: BBLR,
f. Melakukan asuhan kebidanan pada ibu nifas
g. Melakukan pelayanan kesehatan pada anak balita dan prasekolah melalui posyandu dan pemeriksaan anak
TK
h. Memberi pelayanan KB; suntik,implant IUD, pil dan kondom.
i. Memberi bimbingan dan pelayanan kesehatan untuk kasus gangguan sistem reproduksi, termasuk wanita
pada masa klimakterium internal dan menopause di posyandu lansia
2. Fungsi Pengelola
Fungsi bidan sebagai pengelola mencakup:
a. Mengembangkan konsep kegiatan pelayanan kebidanan bagi individu, keluarga, kelompok masyarakat,
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat yang didukung oleh partisipasi masyarakat.
b. Menyusun rencana pelaksanaan pelayanan kebidanan
c. Memimpin koordinasi kegiatan pelayanan kebidanan.
d. Melakukan kerja sama serta komunikasi inter dan antarsektor yang terkait dengan pelayanan kebidanan
e. Memimpin evaluasi hasil kegiatan tim atau unit pelayanan kebidanan.
3. Fungsi Pendidik
Fungsi bidan sebagai pendidik mencakup:
a. Memberi penyuluhan kepada individu, keluarga, dan kelompok masyarakat terkait dengan pelayanan
kebidanan dalam lingkup kesehatan serta KB
b. Membimbing dan melatih dukun bayi serta kader kesehatan
d. Memberi bimbingan kepada para peserta didik bidan dalam kegiatan praktik di klinik dan di masyarakat.
sesuai dengan bidang keahliannya.
3. Fungsi Peneliti
Fungsi bidan sebagai peneliti mencakup:
a. Melakukan evaluasi, pengkajian, survei, dan penelitian yang dilakukan sendiri atau berkelompok dalam
lingkup pelayanan kebidanan.
b. Melakukan penelitian kesehatan keluarga dan KB
Fungsi bidan sebagai peneliti belum dilakukan secara maksimal
9 Tugas Pokok dan Fungsi Bidan Puskesmas kesehatan ibu dan anak (KIA). Guna memberikan
kontribusi pelayanan yang optimal kepada sasaran, maka setiap bidan harus memahami
tugas pokoknya, baik sebagai bidan koordinator, bidan desa (kelurahan) maupun bidan
klinik KIA Puskemas. Dalam rangka memperingati Hari Bidan Indonesia, yang ditetapkan
setiap tanggal 24 Juni, kali ini admin blog puskel akan memaparkan bagaimana tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) bidan, khususnya yang bertugas di puskesmas. Berdasarkan
rangkuman berbacam informasi pelayanan puskesmas, terdapat standar minimal 9
(sembilan) tugas pokok dan fungsi, seorang bidan, yakni : 1. Melaksanakan asuhan
kebidanan kepada ibu hamil (Ante Natal Care) 2. Melakukan asuhan persalinan fisiologis
kepada ibu bersalin (Post Natal Care) 3. Menyelenggarakan pelayanan terhadap bayi baru
lahir (kunjungan neanatal) 4. Mengupayakan kerjasama kemitraan dengan dukun bersalin di
wilayah kerja puskesmas. 5. Memberikan edukasi melalui penyuluhan kesehatan reproduksi
dan kebidanan. 6. Melaksanakan pelayanan Keluarga Berencana (KB) kepada wanita usia
subur (WUS). 7. Melakukan pelacakan dan pelayanan rujukan kepada ibu hamil risiko tinggi
(bumil risti) 8. Mengupayakan diskusi audit maternal perinatal (AMP) bila ada kasus
kematian ibu dan bayi. 9. Melaksanakan mekanisme pencatatan dan pelaporan terpadu
pelayanan puskesmas. Selamat merayakan Hari Bidan Indonesia, semoga bisa
melaksanakan tugasnya memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Bahkan bisa
menjadi bidan delima, idola semuanya. Diposkan oleh Bidan Sejati di 03.29 Kirimkan Ini
lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Bagikan ke Pinterest 1
komentar: saikhu din16 Oktober 2016 09.33 artikelnya sangat menarik sekedar bagi2 ilmu
dan informasi http://tugaskebidanand3.blogspot.co.id/ Balas
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas Sungkai merupakan salah satu unit pelaksana tehnis dinas (UPTD) yang
menjalankan peran sebagai salah satu unit pelaksana pembangunan kesehatan di wilayah
kecamatan Simpang Empat. Untuk menjalankan peran tersebut, Puskesmas Sungkai memiliki
rencana program kegiatan pokok dan kegiatan pengembangan yang berkelanjutan. Dukungan
terhadap kegiatan tersebut berupa sumber daya manusia, anggaran dan sarana dan prasarana
kerja. Atas perannya tersebut, maka Puskesmas Sungkai merupakan salah satu satuan
organisasi yang diberikan kewenangan kemandirian oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar
untuk melaksanakan tugas operasional pembangunan kesehatan di wilayah kecamatan
Simpang Empat.
Untuk menunjang optimalisasi Kinerja Puskesmas Sungkai dalam melaksanaan fungsi dan
program kegiatannya , telah dijalankan sistem Managemen meliputi (1) Perencanaan tingkat
Puskesmas ; (2) lokakarya mini Puskesmas; (3) Sistem Pencatatan dan
Pelaporan (SP2TP) yang disederhanakan disebut Sistem Informasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) ; (4) Monitoring Bulanan ; (5) Pelaksanaan quality Assurance dan (6) Stratifikasi agar
Puskesmas dapat mendiagnosis masyarakat wilayah kerjanya, memenuhi kebutuhan logistik,
perencanaan, monitoring dan evaluasinya, guna mengantisipasi perubahan lingkungan
kerjanya, tuntutan masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, pengaruh
globalisasi dan sebagainya sehingga Puskesmas dapat selalu up to date dan berkembang
terus.
1. Motto :
S E H A T I ( Sehat jasmani,Sehat Hati/Rohani dan sehat Iman/Spiritual )
1. Visi
Mewujudkan Kecamatan Simpang Empat Sehat yang merupakan bagian integral dari
Kabupaten Banjar Sehat 2010
1. Misi
1. Menggerakkan pembangunan kecamatan yang berwawasan kesehatan
2. Mendorong kemandirian masyarakat dan keluarga untuk hidup sehat
3. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat beserta
lingkungannya.
A. C. PROGRAM PUSKESMAS
Adalah segala fasilitasi yang bersifat non instruktif guna meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan masyarakat
Pada era desentralisasi ini, program Puskesmas dibedakan menjadi program kesehatan dasar
dan program kesehatan pengembangan. Program Kesehatan dasar di Puskesmas Sungkai
adalah program minimal yang harus dilaksanakan yang dikemas dalam basic Six , yaitu ;
1. Promosi Kesehatan
2. Kesehatan Lingkungan
3. Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
4. Perbaikan Gizi
5. Pemberantasan Penyakit Menular
6. Pengobatan
Sedangkan program pengembangan / inovatif yang dijalankan di Puskesmas Sungkai
adalah Puskesmas dengan fasilitas UGD (Unit Gawat Darurat) ,Program Mata dan jiwa
,Kehatan Gigi,Perkesmas,Kesehatan Lansia.
Penilaian Kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian atas hasil kerja
yang dilaksanakan Puskesmas dan sebagai Instrument Mawas Diri dalam menilai hasil
kinerjanya secara mandiri.
1. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk melihat tingkat pencapaian Kinerja Puskesmas Sungkai yang berkualitas dan optimal
dalam kontribusinya untuk mendukung pebcapaian pembangunan kesehatan tingkat kabupaten
1. Tujuan khusus
1) Untuk mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta
managemen Puskesmas Sungkai pada akhir tahun kegiatan 2008
2) Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas Sungkai pada akhir tahun berdasarkan
urutan peringkat katagori kelompok Puskesmas,
3) Untuk mendapatkan informasi analisis kinerja Puskesmas Sungkai dan bahan masukan
dalam penyusunan rencana kegiatan Puskesmas Sungkai dan Dinas Kesehatan Kabuapen
Banjar di tahun tahun mendatang
1. Manfaat
1. Diketahuinya tingkat pencapaian (porestasi) kunjungan dibandingkan dengan target
yang harus dicapai
2. Dapat melakukan identifkasi dan analisis masalah , mencari penyebab dan latar
belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerja Puskesmas berdasarkan
adanya kesenjangan pencapaian kinerja Puskesmas yang didapat. ( Output dan Out
come )
3. Dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera di tahun
berjalan berdasarkan prioritas
Secara garis besar lingkup penilaian kinerja Puskesmas Sungkai didasarkan pada upaya-upaya
Puskesmas Sungkai dalam menyelenggarakan ;
1. Upaya Kesehatan Dasar ( Basic Six )
1.Proses pelayanan medis dan non-medis yang diukur dengan kepatuhannya terhadap standar
pelayanan
2.Out-come baik dalam asfek teknis maupun non-teknis yaitu asfek personel dari klien yan
dilayani.
G. WAKTU PENILAIAN
Cakupan pelayanan upaya kesehatan mulai Januari 2008 sampai dengan akhir Desember
2008
BAB II
ANALISA SITUASI
1. A. DATA UMUM
2. 1. GEOGRAFIS DAN DEMOGRAFIS
Tabel II.1 : Luas Desa dan Kepadatan Penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Sungkai tahun 2008
LUAS KEPADATAN
N NAMA PENDUDU
O DESA ( km ) K ( orang / km )
Pasar
3 Lama 10,95 1179 107,7
Sungkai
4 Baru 10,50 1695 161,4
Berkat
5 Mulia 15,00 1002 66,8
Garis
7 Hanyar 8,71 1333 153,04
Keramat
8 Mina 8,50 1834 215,8
Banua
10 Hanyar 45,00 621 13,8
Rantau
11 Bujur 75,00 1129 15,1
Telaga
13 Baru 39,00 610 15,6
1. 2. PENDIDIKAN
Jumlah sekolah yang ada di wilayah kerja Puskesmas Sungkai hingga akhir tahun 2007
adalah :
1 Dokter Umum S1 3
2 Dokter Gigi S1 1
3 Apoteker S1 1
5 Perawat Ahli S1 1
7 Nutrisionis D III 1
10 Bidan SPK ( + ) 5
11 Sanitarian S 1 Kesmas 1
Jumlah 31
1. 2. SARANA KESEHATAN
1 tidak ada
bangunan , Pustu
2 Puskesmas Pembantu 7 Banua Hanyar
3 Polindes 2
4 Posyandu 18 Aktif
Mobil Puskesmas
5 Keliling 1 Baik
Tabel II. 4 : Data Peran Serta Massyarakat Puskesmas Sungkai tahun 2008
1 Posyandu 18 aktif
PP Al
Mubarokah,tidak
3 Poskestren 1 aktif
6 Batra 10
PT.PPA Batu
8 Pos Kesehatan Kerja 1 Balian
1. 4. PROGRAM KESEHATAN
2. a. Perbaikan gizi
Tabel II.5 : Hasil kegiatan prog. Gizi Puskesmas Sungkai tahun 2008
HASIL
SASARA TARGE KEGIATA
KEGIATAN N T N %
Fe 1
Pemberia bumil 476 90 % 424 89
n
Fe 3
bumil 476 90 % 316 66
Fe
Bufas 455 80 % 392 86
Vitam
in A 174 100 % 174 10
Bayi 0
Vitam
in A
Balita 1927 90 % 1676 87
Vitam
in A
Bufas 455 80 % 392 86
1. b. Penyehatan Lingkungan
HASIL
SASARA TARGE KEGIATA
KEGIATAN N T N %
Cakupan
Kesehatan Air Bersih 18911 60 % 6807 60
Lingkunga
n
Inspeksi
SAB 1043 625 438 70
Inspeksi
SPAL 102 61 42 70
Inspeksi
rumah
sehat 4088 2453 1226 50
Inspeksi
Jaga 1545 927 463 50
Pengawasa
n TPM 174 174 174 10
0
Pengawasa 10
n TP2 6 6 6 0
Pengawasa 10
n TTU 117 117 117 0
Pengawasa
n Industri
Rumah 10
tangga 14 14 14 0
Pembqngu
nan .:
SPAL
JAGA
11
SAB 14 Desa 84 100 9
Klinik 10
sanitasi 1 1 1 0
Tabel II.7 : Hasil kegiatan program P2M Puskesmas Sungkai tahun 2008
HASIL
SASARA TARGE KEGIATA
KEGIATAN N T N %
1. BC
IMUN G 433 90 % 487 109,
I S AS I 9
b. DPT 104,
HB 1 433 90 % 465 9
1. DP
T HB 433 80 % 427 96,4
3
109,
1. Po 433 80 % 484 2
lio 1
1. TT
1 477 90 % 336 70,4
bumil
1. TT
2 477 80 % 308 64,5
bumil
1. TT 166 80 % 78 45,9
catin
Penemua
TBC n 18911 240 63 26,2
Paru Suspek
yang
periksa
dahak
Temuan
penderit
a BTA
positif 240 24 6 24
Konversi 24 6 6 100
Sembuh
( 2006) 6 6 6 100
BTA
negatif
Rontgen
positif 0 1 6 600
DO 0 1 1 100
Penemuan
Diare Penderita 18911 624 489 87
Pneumon
ia 1891 189 107 56,6
Non
Pnemoni
ISPA a 891
Malaria
Klinis 299
MALARI Malaria
A Lab (+) 6
PB 1 0 0
MB 18911 1 4 400
Survei
kontak 4
Pemeriks
KUSTA aan SD 3
Tabel II.8 : Hasil kegiatan program KIA Puskesmas Sungkai tahun 2008
TARGE
T HASIL
SASARA KEGIATA
KEGIATAN N SPM N %
KI Bumil K 1 72,
A murni 477 95 % 344 1
Bumil K 1 91,
Akses 477 95 % 445 4
59,
Bumil K 4 477 95 % 289 3
Bumil Kunj.L
ama 1882
Persalinan 57,
Nakes 455 90 % 267 5
Persalinan
DK 133
Kunj.
Neonatus K 91,
1 433 90 % 406 6
Kunj.
Neonatus K 91,
2 433 90 % 406 6
Resti
Bumil:Masyk
at 99 20 % 22 26
Kunj.Bayi :
Baru 394
Kunj.Bayi :
Lama 392
Kunj.Balita :
Baru 424
Kunj.Balita :
Lama 724
Kunj.Bufas :
455 90 % 400 88
Kunj.Buteki
Baru 394
Kunj.Buteki
lama 406
Det.Dini Tum
bang
-Bayi
-Balita
Pembinaan 2X 20
TK 2 setahun 4 0
7 0806 DM 168
4. Vit.B.Komplek 23.553
8. Vitamin B 6 10 mg 10.515
BAB III
1. A. PROGRAM POKOK
A. 1. Promosi Kesehatan
Cakupan Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Pengkajian PHBS yang dilakukan
1 Puskesmas 85
Kampanye pemberdayaan
3 masyarakat 100
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Promosi Kesehatan yang
tercapai tahun 2008 adalah 82,8, dengan demikian termasuk dalam kelompok
II atau sedang
Berdasarkan masalah yang didapat, yaitu masih rendahnya peran serta masyarakat untuk
berupaya meningkatkan derajat kesehatannya, beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kinerja Program Promosi Kesehatan tahun 2009 adalah dengan peningkatan
kerjasama lintas program dan sektoral terkait pada berbagai kesempatan
2. Kesehatan Lingkungan
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Kesehatan Lingkungan
yang tercapai tahun 2008 adalah 82,13 dengan demikian termasuk dalam kelompok II atau
Sedang
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
2 Kesehatan Bayi 83
5 Pelayanan KB 47,03
4. Perbaikan Gizi
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Perbaikan gizi
masyarakat yang tercapai tahun 2008 adalah 93,66 dengan demikian termasuk
dalam kelompok I atau Baik
Masih rendahnya pencapaian kinerja Program gizi disebabkan karena masih rendahnya
kesadaran keluarga untuk membawa anak Balita ke pelayanan kesehatan,terutama setelah
usia 1 tahun sehingga berdampak terhadap kunjungan di Posyandu
Cakupan Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
2 Malaria 100
3 Kusta 133,3
5 Diare 100
6 ISPA 100
Dari data diatas cakupan rata-rata kinerja P2M yang tercapai tahun 2008 adalah
100,85 dengan demikian termasuk dalam kelompok I atau Baik
Tingginya nilai kinerja Program P2M disebabkan karena semua program dikelola dan
dijalankan secara aktif dan bertangung jawab oleh masing-masing pengelola . Didukung pula
dengan temuan kasus yang ada di lapangan.
6. Pengobatan
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Pemeriksaaan Laboratorium
3 Sederhana 58,9
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Program Pengobatan
yang tercapai tahun 2008 adalah 100,47 dengan demikian termasuk dalam kelompok
I atau baik
Tingginya kinerja program pengobatan dikarenakan sejak tahun 2008 Puskesmas Sungkai
dengan fasilitas pendukung UGD telah menjalankan pelayanan Puskesmas secara 24 Jam
sebelum dijalankannya Program Kesehatan Dasar- Gratis 24 jam oleh Pemerintah Kabupaten
Banjar . Pendukung lainnya semua Perawat yang bertugas di UGD telah mempunyai Surat Ijin
Kerja (SIK). Masalah yang masih ditemui adalah semua petugas perawat belum mendapatkan
sertifikasi Kegawat Daruratan.
B. PROGRAM PENGEMBANGAN
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Pencegahan dan
4 Penanggulangan Peny.gigi 129,8
7 Perkesmas 142,5
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Program Pengembangan
yang tercapai tahun 2008 adalah 58,06 dengan demikian termasuk dalam kelompok III atau
kurang
C. MANAJEMEN PUSKESMAS
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
1 Manajemen Operasional 6,6
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja Kesehatan Lingkungan
yang tercapai tahun 2008 adalah 8,3 , dengan demikian termasuk dalam kelompok Sedang
D. MUTU PELAYANAN
Cakupa
n Cakupan
No Variabel Variabel rata-rata
Dari data diatas dapat disampaikan bahwa cakupan rata-rata kinerja mutu Pelayanan yang
tercapai tahun 2008 adalah 8,13 , dengan demikian termasuk dalam kelompok Sedang
BAB IV
Dari gambaran hasil kegiatan yang telah dilaksanakan di atas didapat gambaran permasalahan
pada Kinerja Puskesmas Sungkai tahun 2008 sebagai berikut ;
1. Pencapaian kegiatan Program Promosi Kesehatan tahun 2008 sebesar : 82,8 dengan
demikian termasuk dalam kelompok II atau sedang
2. Pencapaian kegiatan Program Kesehatan Lingkungan tahun 2008
sebesar : 82,13 dengan demikian termasuk dalam kelompok II atau sedang
3. Pencapaian kegiatan Program KIA/KB tahun 2008 sebesar 87,15 dengan demikian
termasuk dalam kelompok II atau sedang
4. Pencapaian kegiatan Program Perbaikan Gizi tahun 2008 sebesar : 93,66 dengan
demikian termasuk dalam kelompok I atau baik
5. Pencapaian kegiatan P2M tahun 2008 sebesar 100,85 dengan demikian termasuk
dalam kelompok I atau Baik
6. Pencapaian kegiatan Program Pengobatan tahun 2008 sebesar 100,47 dengan
demikian termasuk dalam kelompok I atau baik
7. Pencapaian kegiatan Program Pengembangan tahun 2008 sebesar 58,06 dengan
demikian termasuk dalam kelompok III atau kurang
8. Pencapaian kinerja Manajemen Kesehatan tahun 2008 sebesar 8,3 dengan demikian
termasuk dalam kelompok II atau sedang
9. Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan tahun 2007 sebesar 8,13 dengan demikian
termasuk dalam kelompok II atau sedang
Berdasarkan hasil perhitungan diatas,maka Penilaian Kinerja Puskesmas Sungkai tahun 2008
adalah :
Beberapa faktor yang mendukung pencapaian hasil kegiatan program pokok kesehatan di
Puskesmas Sungkai tahun 2008 adalah sebagai berikut :
Sedangkan permasalahan yang masih ditemui pada Penilaian Kinerja Puskesmas Sungkai
tahun 2008 adalah :
1. Ratio tenaga Kebidanan masih kurang jika dibandingkan dengan jumlah desa yang ada/
Jumlah penduduk
2. Keadaan geografis wilayah kerja Puskesmas Sungkai yang bervariasi dan luas
sehingga menghambat mobilisasi kunjungan ke beberapa daerah terpencil.
3. Hampir semua tenaga Perawat yang bertugas di UGD yang juga berperan aktif sebagai
petugas Pelayanan Program Kesehatan Gratis 24 Jam belum mempunyai sertifikasi
Kegawat Daruratan ( ATLS/BTLS)
4. Ada program/ kegiatan Puskesmas dipegang rangkap oleh 1 orang
1. Adanya program/kegiatan Puskesmas yang dipegang oleh bukan ahlinya, seperti
Bendahara Puskesmas dan Tata Usaha/Administrasi.
BAB V
1. A. TUJUAN
Tujuan pembuatan rencana Tindak Lanjut adalah untuk meningkatkan hasil penilaian
Penampilan Puskesmas Sungkai dari 86,87 pada tahun 2008 menjadi lebih dari 88 pada
tahun 2009
1. B. RENCANA KEGIATAN
Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2009 merupakan kegiatan-kegiatan
yang dapat meningkatkan hasil pencapaian terhadap program-program dan variable kegiatan
yang pada tahun 2008 masih dibawah target.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN-SARAN
1. Perlu penambahan tenaga bidan di desa dan perawat di UGD dalam rangka
peningkatan kinerja pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang lebih baik .
2. Perlu kiranya sertifikasi kegawatdaruratan terhadap petugas UGD dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan perlindungan hukum .
3. Perlu adanya dukungan dana operasional khusus untuk Puskesmas Sungkai sebagai
Puskesmas UGD ( dalam perencanaan menjadi Puskesmas Rawat Inap)
4. Perlu pembinaan berkesinambungan dari Pemegang kebijakkan program di
Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar untuk kesepahaman pelaksanaan kegiatan .
Muh.Fakhrurrozie,A.Md, SKM
5. Perencanaan Operasional yang terintegrasi (RUK & RPK) (RBA & RPK, untuk BLUD)
1.1.5. 1. SOP., monitoring oleh kepala Puskesmas
dan Penanggungjawab program,
Bukti hasil monitoring,
2. SK., penetapan indikator prioritas kinerja, SK
ind
3. SOP., monitoring oleh kepala Puskesmas dan Bukti tindak lanjut,
Penanggungjawab program,
Hasil analisis monitoring,
Rencana tindak lanjut,
4. Bukti revisi rencana program berdasarkan
hasil monitoring,
Bukti pelaksanaan program kegiatan.
Akreditasi Puskesmas merupakan target nasional di dalam RPJM Kemenkes RI . pada program
Pengauatan Pelayanan Kesehatan dengan sasaran Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan
Primer Yang Berkualitas Bagi Masyarakat Indikator Kinerja Program salah satunya adalah Jumlah
Kecamatan Yang Memilki Minimal 1 Puskesmas Tersertifikasi Akreditasi. Sehingga salah satu
program prioritas penguatan pelayanan kesehatan primer adalah meningkatkan Mutu melalui akreditasi.
Penilaian Akreditasi puskesmas saat ini dilakukan oleh komisi akreditasi FKTP yang ada di kementerian
kesehatan. Standar yang harus dipenuhi disusun dalam sebuah dokumen yang terdiri atas 9 Bab dengan
jumlah Elemen Penilaian adalah sebagai berikut ;
Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP) dengan 59 EP
Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP) dengan 121 EP
Bab III. Peningkatan Mutu dan Manajemen Risiko (PMMR) dengan 32 EP
Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran (UKMBS) dengan 53 EP
Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat (KMUKM) dengan 101 EP
Bab VI. Sasaran Kinerja UKM (SKUKM) dengan 29 EP
Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKBP) dengan 151 EP
Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK) dengan 172 EP
Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien (PMKP) dengan 58 EP
Secara garis besar dapat dikelompokan menjadi 3 kelompok yaitu;
1. Bab 1, 2, dan 3 dapat dikelompokan dalam Administrasi dan Manajemen (ADMEN)
Pokok bahasan utama di kelompok ini menyusun dan menilai kinerja bagian manajemen Puskesmas
(tata usaha Puskesmas). Pokok bahasan utama/standar yang dinilai di pokja ini yaitu:
1. Perencanaan , akses dan pelaksanaan kegiatan dan evaluasi kinerja di puskesmas
2. tata kelola, pemenuhan SDM, pengelolaan, hak dan kewajiban, hubungan dengan pihak ketiga, dan
sistem pemeliharaan sarana dan prasarana di puskesmas
3. manajemen mutu, perbaikan kinerja, peran serta sasaran, evaluasi, memberdayakan sasaran,
perbaikan berkesinambungan, dan kaji banding kinerja Puskesmas.
2. Denah Puskesmas,
Master plan Puskesmas,
3. Denah persyaratan lingkungan Puskesmas,
2.1.3. 1. Denah ruang- ruang pelayanan Puskesmas,
2. Petunjuk kemasing- masing pelayanan,
Denah setiap tempat pelayanan,
3. Tempat dan alur pelayanan penyandang cacat,
anak dan orang lanjut usia,
3. Pemenuhan terhadap persyaratan prasarana (system utilitas) (2.1.4)
2.1.4. 1. Daftar prasarana,
2. Rencana pemeliharaan sarana,
Jadual pemeliharaan prasarana,
Bukti dokumen pemeliharaan prasarana,
3. Jadual monitoring terhadap pemeliharaan
prasarana,
Dokumen hasil monitoring pemeliharaan sarana,
4. Jadual monitoring fungsi prasarana Puskesmas,
Dokumen hasil monitoring fungsi prasarana
Puskesmas,
5. Rencana tindak lanjut hasil monitoring, Bukti tindak lanjut hasil
monitoring,
4. Pemenuhan terhadap persyaratan peralatan (2.1.5)
2.1.5. 1. Daftar inventaris peralalatan medis sesuai dengan
pelayanan,
Daftar inventaris peralatan non medis sesuai
dengan pelayanan,
2. Jadual pemeliharaan peralatan medis,
Jadual pemeliharaan peralatan non medis,
3. Jadualmonitoring pemeliharaan peralatan medis,
Jadual monitoring pemeliharaan peralatan non
medis,
Bukti hasil monitoring pemeliharaan peralatan
medis,
Bukti hasil monitoring pemeliharaan peralatan non
medis,
4. Jadual monitoring fungsi peralatan medis,
Jadual monitoring fungsi peralatan non medis,
Bukti hasil monitoring fungsi peralatan medis,
Bukti hasil monitoring fungsi peralatan non medis,
5. Rencana tindak lanjut hasil monitoring perlatan Bukti tindak lanjut hasil
medis, monitoring perlatan medis,
Rencana tindak lanjut hasil monitoring peralatan Bukti tindak lanjut hasil
non medis, monitoring peralatan non
medis,
6. Sertifikat kalibrasi alat ukur medis dan non medis,
Stiker bukti kalibrasi alat ukur medis dan non medis,
7. Bukti dokumen perijinan peralatan medis dan non
medis,
B. Pemenuhan terhadap persyaratan ketenagaan
Persyaratan kepala puskesmas (2.2.1)
2.2.1. 1. Fotocopy ijasah dan sertifikat- sertifikat pelatihan
manajemen,
Surat pengangkatan menjadi kepala Puskesmas,
2. Persyaratan/ standar kepala Puskesmas,
3. Uraian tugas dan wewenang kepala Puskesmas,
4. Bukti analisis standar/ persyaratan kepala
Puskesmas,
Ketersediaan tenaga sesuai dengan kebutuhan dan jenis pelayanan (2.2.2)
2.2.2. 1. Dokumen hasil analisis tenaga,
Daftar kepegawaian,
2. Standar kompetensi masing- masing tenaga,
Analisis kompetensi masing- masing tenaga,
3. Dokumen bukti pemenuhan kebutuhan tenaga/
rencana pengembangan tenaga,
4. Uraian tugas dan wewenang setiap tenaga,
5. Fotocopy ijin dan sertifikat- sertifikat sesuai
dengan jenis ketenagaan (tenaga medis,
keperawatan, dan tenaga lain)
2.3.3 1. Dilakukan evaluasi struktur organisasi setiap 6 bulan
sekali,
SOP., evaluasi struktur organisasi,
Rencana tindak lanjut hasil evaluasi struktur Bukti tindak lanjut hasil
organisasi, evaluasi struktur organisasi,
C. Kegiatan Pengelolaan Puskesmas
1. Pengorganisasian: struktur organisasi, kejelasan tugas tanggung jawab dan kewenangan, kaji ulang struktur
2.3.1. 1. SK., kepala Dinas Kesehatan Kab./Kota tentang
struktur organisasi Puskesmas,
Struktur organisasi Puskesmas,
Bagan organisasi Puskesmas,
2. SK., semua penanggungjawab UKM.,
3. Alur komunikasi dan koordinasi pada posisi- posisi
pada stuktur organisasi,
Bagan organisasi dengan alur komunikasi dan
koordinasi,
2.3.2. 1. Uraian tugas sesuai dengan struktur organisasi,
2. Dokumen hasil evaluasi terhadap uraian tugas (6 buan
sekali),
SOP., evaluasi terhadap uraian tugas,
2. Pemenuhan terhadap standar kompetensi
1. Standar kompetensi masing- masing tenaga,
Analisis kompetensi masing- masing tenaga,
3. Kewajiban untuk orientasi bagi karyawan baru
2.3.5. 1. SK., orientasi semua karyawan baru,
SOP., orientasi karyawan baru,
2. Dokumen kurikulum pelatihan orientasi karyawan
baru,
Bukti dokumen laporan orientasi karyawan baru (bila
ada karyawan baru),
3. Dokumen kesempatan mengikuti seminar atau
meninjau ketempat lain,
4. Penetapan visi, misi, tujuan, tata nilai dalam pengelolaan puskesmas
2.3.6. 1. Visi, misi, tujuan, tatanilai,
2. SOP., mengkomunikasikan tujuan dan tatanilai
Puskesmas,
Dokumen mengkomuniasikan tujuan dan tatanilai,
3. SOP.,meninjau ulang tatanilai dan tujuan
Puskesmas,
Bukti dokumen hasil meninjau ulang tatanilai dan
tujuan Puskesmas,
4. SOP., menilai kinerja Puskesmas sesuai dengan visi,
misi, tujuan dan tatanilai Puskesmas,
Bukti dokumen penilaian kinerja dengan visi, misi,
tujuan dan tatanilai Puskesmas,
5. Arah strategi dalam penyelenggaraan puskesmas
2.3.7. 1. SOP., pengarahan kepala Puskesmas kepada
penanngungjawab dan pelaksana,
Bukti pengarahan kepala Puskesmas kepada
penanngungjawab dan pelaksana,
2. SOP., penelusuran kinerja pelayanan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan,
Bukti dokumen penelusuran kinerja pelayanan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan,
3. Dokumen struktur organisasi dan bagan organisasi
setiap setiap UKM,
4. SOP., pencatatan dan pelaporan,
Bukti dokumen pencatatan dan pelaporan,
Bukti pelaporan,
6. Peran puskesmas dalam memfasilitasi pembangunan berwawasan kesehatan
2.3.8. 1. SK., kejelasan tanggungjawab kepala Puskesmas,
penanggungjawab memfasilitasi pembangunan
berwawasan kesehatan,
Perencanaan memfasilitasi pembangunan berwawasan
kesehatan,
Bukti pelaksanaan memfasilitasi pembangunan
berwawasan kesehatan,
Instrumen evaluasi memfasilitasi pembangunan
berwawasan kesehatan,
Hasil evaluasi memfasilitasi pembangunan
berwawasan kesehatan,
2. SOP., memfasilitasi pembangunan berwawasan
kesehatan,
3. Bukti dokumen komunikasi penyelenggaraan UKM
dengan masyarakat,
7. Pendelegasian wewenang oleh pimpinan
2.3.9. 1. Dokumen hasil kajian akuntabilitas oleh kepala
Puskesmas dan penanggungjawab UKM, sesuai
dengan tujuan pelayanan, dan penyimpangan dari visi,
misi, tujuan, kebijakan Puskesmas,
Instrumen kajian dokumen hasil kajian akuntabilitas
oleh kepala Puskesmas dan penanggungjawab UKM,
sesuai dengan tujuan pelayanan, dan penyimpangan
dari visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas,
2. Kriteria pendelegasian wewenang dari kepala
Puskesmas,
Kriteria pendelegasian wewenang dari
penanggungjawab UKM Puskesmas kepada pelaksana,
SK., pendelegasian wewenang kepala Puskesmas,
SK., pendelegasian wewenang penanggungjawab
UKM.,
3. SOP., memperoleh umpan balik dari pelaksana
kepada penanggungjawab untuk perbaikan
kinerja,
SOP., memperoleh umpan balik dari
penanggungawan kepada kepala Puskesmas untuk
perbaikan kinerja,
Bukti dokumen umpan balik dari pelaksana kepada
penanngungjawab, dan penanggungjawab kepada
kepala Puskesmas,
8. Tata hubungan kerja lintas sector dan lintas program
2.3.10. 1. Identifikasi pihak- pihak terkait dalam
penyelenggaraan UKM,
2. Uraian tugas dan wewenang terhadap pihak- pihak
terkait dalam penyelenggaraan UKM,
SK., peran dan tugas wewenang pihak- pihak
terkait dalam penyelenggaraan UKM,
3. Bukti dokumen komunikasi dan koordinasi
4. Instrumen evaluasi pihak- pihak terkait terhadap
peran sera pihak terkait dalam penyelenggaraan
UKM,
Hasil evaluasi pihak- pihak terkait terhadap peran sera
pihak terkait terkait dalam penyelenggaraan UKM,
12. Pengelolaan jejaring dan jaringan pelayanan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
2.3.14. 1. Identifikasi jaringan dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan wilayah Puskesmas,
Data jejaring dan jejaringan fasilitas
pelayanan kesehatan wilayah Puskesmas,
2. Program kerja pembinaan jejaringan dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan wilayah Puskesmas,
Jadual pembinaan jejaring dan jejaringan fasilitas
pelayanan kesehatan wilayah Puskesmas,
3. Bukti dokumen pelaksanaan program pembinaan
jeraring dan jejaringan fasilitas pelayanan kesehatan
wilayah Puskesmas,
4. Rencana tindak lanjut hasil pembinaan jejaring dan Bukti tindak lanjut hasil
jejaringan fasilitas pelayanan kesehatan wilayah pembinaan jejaring dan
Puskesmas, jejaringan fasilitas
pelayanan kesehatan wilayah
Puskesmas,
5. Bukti dokumen pelaksanaan pembinaan jejaring dan
jejaringan fasilitas pelayanan kesehatan wilayah
Puskesmas,
Dokumen umpan balik kepada jejaring dan jejaringan
fasilitas pelayanan kesehatan wilayah Puskesmas
berdasarkan hasil pembinaan,
Dokumen laporan pembinaan kepada jejaring dan
jejaringan fasilitas pelayanan kesehatan wilayah
Puskesmas,
13. Pengelolaan keuangan
2.3.15. 1. Tim pengelola keuangan Puskesmas,
Dokumen perencanaan anggaran Puskesmas,
Dokumen bukti penggunaan anggaran Puskesmas,
Hasil monitoring penggunaan anggaran Puskesmas,
2. SK., tanggungjawab pengelola keuangan
Puskesmas,
3. SOP., penggunaan anggaran dalam pelaksanaan
UKM dan pelayanan,
4. Dokumen pembukuan keuangan Puskesmas,
5. SOP., audit keuangan Puskesmas,
Pedoman audit keuangan Puskesmas
2.3.16. 1. SK.,petugas pengelola keuangan Puskesmas,
2. Uraian tugas dan wewenang pengelola keuangan
Puskesmas,
3. Standar/ peraturan pengelola keuangan Puskesmas,
Acuan pengelolaan keuangan Puskesmas,
4. Dokumen laporan pengelolaan keuangan Puskesmas,
5. Instrumen audit keuangan Puskesmas, Bukti tindak lanjut hasil audit
Dokumen hasil audit keuangan Puskesmas, keuangan Puskesmas,
Rencana tindak lanjut hasil audit keuangan Puskesmas,
14. Pengelolaan data dan infromasi
2.3.17. 1. Instrumen/ format identifikasi data dan informasi
Puskesmas,
Rekapan data dan informasi data dan informasi
Puskesmas,
2. SOP., pengumpulan data dan informasi Puskesmas,
SOP., penyimpanan data dan informasi Puskesmas,
SOP., pencarian kembali data dan informasi,
3. SOP., Analisis data dan informasi,
Hasil analisis data dan informasi Puskesmas,
4. SOP., pelaporan dan pendistribusian informasi
kepada pihak yang membutuhkan dan berhak
memperoleh,
5. Evaluasi terhadap pengelolaan data dan informasi Bukti tindak lanjut hasil
Puskesmas, evaluasi terhadap pengelolaan
Rencana tindak lanjut hasil evaluasi terhadap data dan informasi
pengelolaan data dan informasi Puskesmas, Puskesmas,
D. Hak dan kewajiban pengguna:
1. Penetapan hak dan kewajiban pengguna
2.4.1. 1. SK., hak dan kewajiban pengguna Puskesmas,
Hak dan kewajiban pengguna Puskesmas,
2. Bukti dokumen sosialisasi hak dan kewajiban
pengguna Puskesmas,
3. SOP., mencerminkan penyelenggaraan Puskesmas
yang menhak dan kewajiban pengguna Puskesmas,
2.
3. Peraturan internal (code of conduct) dlam pelayanan
2.4.2. 1. Peraturan internal Puskesmas dalam melaksanakan
pelayanan sesuai dengan visi,misi, tatanilai, dan tujuan
Puskesmas,
Peraturan internal Puskesmas dalam melaksanakan
UKM sesuai dengan visi,misi, tatanilai, dan tujuan
Puskesmas,
disini saya akan sharing daokumen yang mesti disiapkan oleh Puskesmas.
Dokumen ini disiapkan dan disusun oleh puskesmas untuk persyaratan utama
dalam akreditasi Puskesmas. secara umum dokumen yang harus disiapkan pada
bab 1 ini berdasarkan kriteria dan elemen penilaian masing-masing kriteria adalah
sebagai berikut:
Kriteri EP Dokumen Rekaman Keterangan
a
A. Analisis Kebutuhan Masyarakat sebagai dasar dalam Perencanaan Puskesmas(Perencanaan
Puskesmaas berdasar analisis kebutuhan masyarakat) :
1. Ketersediaan Pelayanan Puskesmas sesuai prioritas kebutuhan masyarakat.
1.1.1. 1. SK.Jenis Pelayanan
Puskesmas,
2. Brosur, flyer, papan
pemberitahuan, poster
3. Rekam kegiatan
menjalin komunikasi,
4. Hasil identifikasi kebutuhan dan
harapan masyarakat,
Instrumen survei
5. Rencana usulan kegiatan Dokumen proses
(RUK), perencanaan
Rencana usulan kegiatan Puskesmas,
(RPK),
6. Visi Puskesmas, Hasil keselarasan antara
Misi Puskesmas, harapan masyarakat
Tupoksi Puskesmas dengan visi, misi,
tupoksi Puskesmas,
2. Perencanaan Puskesmas berdasarkan hasil analisis kebutuhan masyarakat (community health
analysis), keterlibatan aktif masyarakat melalui SMD & MMD.
1.1.2. 1. -
2. SOP identifikasi
kebutuhan dan tanggapan
masyarakat terhadap mutu
pelayanan,
Instrumen identifkasi mutu
pelayanan,
Hasil identifikasi terhadap
mutu pelayanan,
3. Dokumen respon umpan balik,
Dokumen upaya menanggapi
umpan balik,
3. Inovasi peluang pengembangan berdasarkan kebutuhan prioritas.
1.1.3. 1. Hasil identifikasi peluang Bukti tindak lanjut,
perbaikan,
Rencana tindak lanjut,
2. Bukti inovasi perbaikan
pelayanan,
Bukti inovasi perbaikan UKM,
Bukti dokumen rekomendasi/
motivasi dari kepala
Puskesmas,
3. SOP untuk memperbaiki
mutu,
Hasil-hasil perbaikan mutu,
dengan tehnologi,
4. Disusun perencanaan lima tahunan/perencanaan strategi bisnis (BLUD).
1.1.4. 1. Rencana usulan kegiatan,
2. Rencana pelaksanaan kegiatan,
3. Dokumen pertemuan
penyusunan Perencanaan
Puskesmas,
Hasil keselarasan antara
harapan masyarakat dengan
visi, misi, tupoksi
4. RUK,
RPK,
5. Rencana lima tahunan
Puskesmas,
5. Perencanaan Operasional yang terintegrasi (RUK & RPK) (RBA & RPK, untuk BLUD)
1.1.5. 1. SOP., monitoring oleh
kepala Puskesmas dan
Penanggungjawab program,
Bukti hasil monitoring,
2. SK., penetapan indikator SK.Kadinkes
prioritas kinerja, indikator-
indikator
prioritas,
3. SOP., monitoring oleh Bukti tindak lanjut,
kepala Puskesmas dan
Penanggungjawab program,
Hasil analisis monitoring,
Rencana tindak lanjut,
4. Bukti revisi rencana program
berdasarkan hasil monitoring,
Bukti pelaksanaan program
kegiatan.
5. Peran pimpinan dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu dan kinerja.3.1.3.
3.1.3. 1. Peran dan tugas kepala Puskesmas,
penanggungjawab UKM dan
pelaksana dalam peningkatan mutu
dan kinerja,
2. Bukti dokumen pihak terkait
berperan dalam peningkatan mutu
dan kinerja,
3. Bukti dokumen ide- ide pihak
terkait,
6. Evaluasi perbaikan kinerja melalui audit internal.3.1.4.
3.1.4. 1. Rekapan data kinerja,
Analisis data kinerja
2. Rencana audit internal mutu dan
kinerja,
Bukti hasil audit internal mutu dan
kinerja,
Rencana perbaikan/ korektif hasil
audit internal,
Rencana perbaikan/ preventif hasil
audit internal,
Bukti dokumen perbaikan korektif,
Bukti dokumen perbaikan preventif,
3. Laporan audit internal,
4. Rencana tindak lanjut hasil audit Bukti tindak lanjut
internal, hasil audit internal,
5. Bukti dokumen rujukan maslah
yang tidak bisa diselesaikan di
Puskesmas,
"HANYA BAB 7 YANG BERDASAR EP, BAB LAINNYA SISTEM PAK"
Judul diatas adalah informasi yang saya dapat ketika melakukan kaji banding ke satu Puskesmas
di Pulau Jawa tepatnya di kabupaten Kulon Progo Jogjakarta. bagi tim puskesmas yang melakukan kaji
banding sebagian masih belum "ngeh" alias belum terlalu mengerti apa maksud dari kalimat pimpinan
Puskesmas tersebut. bagi saya sendiri, saya harus menelaah dan menelusur kembali dokumen pelatihan
pendamping puskesmas saya agar ini dapat dipahami. ketika saya dalami ternyata tidak terlalu jauh dari
pemahaman saya selama ini akan akreditasi FKTP ini.
kajian kali ini sangat terkait dengan bahasan saya sebelumnya (akreditasi puskesmas antara
sistem dan dokumen?). setelah dikaji ternyata dalam instrumen penilaian akreditasi yang terdiri atas 9
BAB, tiap BAB ada standar dan kriteria, dan setiap standar terdiri lagi atas beberapa elemen penilaian
(EP). coba perhatikan lagi intrumen akreditasi dan pemetaan dokumen yang telah saya share
sebelumnya. bila kita perhatikan BAB 1-9 kecuali Bab 7, saling berkaitan dan berhubungan. merupakan
suatu sistem yang berpola PDCA, ada suatu kendali mutu di setiap kegiatan yang bergerak dalam suatu
proses kegiatan itu sendiri. misalnya; tentang kegiatan pelayanan (example: posyandu), dari
perencanaan kegiatan (RTP, RUK, dan RPK bab 1, dan bab 4), pelaksanaan kegiatan (bab 1, bab IV, bab
V), evaluasi kegiatan dan Rencana tindak lanjut (minlok, peningkatan mutu) saling berkaitan bab 1, bab
3, bab 4, 5 dan 6 serta bab 9.
kenapa BAB 7 berdasarkan elemen penilaian ?, pertanyaan ini yang selanjutnya muncul.
berdasarkan telaah terhadap instrumen akreditasi bab 7 tentang Pelayanan Klinis yang berorientasi ke
Pasien, penulis mempersepsikan pada Bab ini fokus pada layanan kuratif yang dilakukan puskesmas.
suatu layanan kuratif diwajibkan harus mengikuti standar yang telah ditetapkan secara ilmu pengetahuan
dan peraturan perundangan. sehingga setiap elemen penilaian akan ditelaah dokumennya.seluruh
kegiatan yang dilakukan terhadap perseorangan/individu harus mempunyai standar yang jelas, sehingga
tercipta pelayanan yang bermutu. pada bab ini, sebuah tindakan terhadap pasien dengan diagnosa yang
sama di semua tempat harus sama juga. tindakan yang dilakukan mesti mengikuti standar yang telah
dibakukan. bab ini sangat terkait dengan HAK dan Kewajiban Pasien serta Hak dan Kewajiban Medis dan
Paramedis.
Diposkan oleh ujanmaslama di 19.41
Label: akreditasi, bab, bab 1
AKREDITASI PUSKESMAS, ANTARA SISTEM DAN DOKUMEN??
"acreditation adalah
audit eksternal untuk menilai sistem pelayanan dan sistem mutu sesuai dengan standar "
Pengalaman penulis mendampingi beberapa puskesmas terlihat yang menjadi pokok perhatian
dan alasan belum siap mengajukan diri untuk diakreditasi adalah fisik (sarana dan prasarana
berdasarkan kepmenkes 75) . Sebagian pimpinan puskesmas menganggap bahwa puskesmas yang
dipimpinnya secara sarana dan prasarana tidak memungkinkan untuk mengikuti akreditasi fktp
dikarenakan kondisi yang banyak rusak secara bangunan, tata letak bangunan yang tua dan tidak
mendukung, kekurangan alat kesehatan dan alat pendukung lain dsb.... persepsi ini muncul dikarenakan
pendampingan yang diberikan masih terlalu teoritis dan sangat berat dipahami pimpus, dan didukung kaji
banding ke Puskesmas yang telah terakreditasi Paripurna (Nilai tertinggi dalam akreditasi) dipulau Jawa
yang notabane secara fisik lengkap dan mewah bila dibandingkan dengan daerah luar jawa
apakah persepsi pimpus salah?... menurut hemat penulis, tidak sepenuhnya salah hanya kurang
tepat. kita lihat pengertian akreditasi diatas, kata yang dibold (tebal) adalah inti pokoknya. sistem yang
dibangun dalam puskesmas itu yang akan dinilai, disurvei dan ditelusur oleh tim surveyor. kegiatan kita
selama ini yang akan dinilai. pelayanan kita dan perbaikan perbaikan yang kita dilakukan dalam
melakukan kegiatan. ini pokok utamanya.
haruskah kita mulai dari nol?... kembali ke atas, pertanyaannya adalah apakah kegiatan kita
dipuskesmas berjalan atau tidak?.. sudah ada dari dulu atau belum?.. jika ada, maka hal inilah yang akan
di nilai.. jika belum, mulailah dari sekarang..terutama kegiatan di administrasi dan manajemen
puskesmas, dan UKM selaku tugas pokok kita.
"Tulis yang kamu lakukan, dan Lakukan yang kamu tulis (tul menul)"
Permasalahan kedua yang dilematis bagi Puskesmas adalah dokumen yang harus disiapkan
dalam rangka penilaian akreditasi. Standar dalam penilaian nakreditasi mempunyai 9 Bab dengan
elemen penilaian sebanyak 776. langsung dibayangin jika satu Elemen penilaian mempunyai 1 dokumen
artinya diperlukan 776 dokumen yang tiap dokumen terdiri banyak lembar (SK, Pedoman, KAK, SOP,
laporan dll) dikali jumlah kegiatan.. siapa yang ngerjain?.. dananya darimana?.. terus tempatnya dimana?
!@#$%^&*()_..... bingung khan?...
Pemahaman penulis terhadap hal ini mungkin tidak sejalan walau tidak menafikan pentingnya
dokumen dalam akreditasi. Dokumen diperlukan oleh tim survei untuk menilai sistem yang telah ada
telah jalan ataukah belum dan kegiatan telah terdokumentasi belum. Bahan awal tim survei memerlukan
dokumen untuk dinilai. Dokumen yang diperlukan adalah dokumen perencanaannya (RENSTRA, RUP,
Rencana Kegiatan), dokumen pelaksanaan (SK, Pedoman, KAK, SOP) dokumen evaluasi dan tindak
lanjut (laporan). yang perlu digaris bawahi bagi penulis adalah dokumen ini harus sejalan dengan
kegiatan yang telah kita lakukan. bagi penulis akan menjadi penyebab kegagalan jika dokumen yang
tersedia ketika ditelusur ternyata tidak ataupun belum dilakukan. dokumentasikan kegiatan yang
dilakukan. dan lakukan kegiatan yang terdokumentasi di dalam perencanaan kita.
sebagai bonus saya berikan pemetaan dokumen dalam bentuk excel
Sheet 1 = Perencanaan (RENSTRA dkk)
sheet 2 = Kebijakan (SK)
sheet 3 = Pedoman (pedoman kegiatan)
sheet 4 = Kerangka Acuan (KAK)
sheet 5 = Prosedur (SOP)
dapat didownload di SINI
1. Buka Aplikasi Ms Excel Anda misalnya Ms Excel 2003 atau Ms Excel 2007
2. Ms Excel 2003: Klik Tools Add-Ins
Ms Excel 2007: Klik Office Button (pojok kiri atas)
lalu klik Excel Option add-Ins
3. Pilih Analysis ToolPak
4. Kemudian akan tersedia menu Data Analysis, Ms Office 2003 terletak di Tools Data Analysis
dan Ms Office 2007 terletak di menu ribbon Data Data Analysis
5. Klik Data Analysis dan kemudian pilih analisis statistik apa yang akan Anda gunakan.
selanjutnya teserah anda mau menganalisis apa saja,disni excel ada analisis uji T , uji F regresi dan
masih banyak yang lainnya
Selamat Berkreatifitas..