Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA

DINAS KESEHATAN
Jln. Jend. Ahmad Yani No. 13 - KUTACANE
Telp: 0629 - 21473, Fax: 0629 - 21473, Email: dinkesagara01@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN (TERM OF REFERENCE)


ORIENTASI PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI MASA SEBELUM HAMIL (CALON
PENGANTIN DAN PASANGAN USIA SUBUR) TAHUN 2020

Unit eselon II/ Satker : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara


Program : Kesehatan Masyarakat
Hasil (Outcome) : Terlaksananya Penguatan Implementasi Pelayanan Kesehatan ANC
Terpadu dan PNC
Kegiatan : Pembinaan Pelayanan Kesehatan Keluarga
Indikator Kinerja Kegiatan : Persentase Puskesmas menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan ANC
Terpadu dan PNC
Output : Pembinaan Puskesmas yang menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan
ANC Terpadu dan PNC
Volume Keluaran : 19 (Sembilan belas)
Satuan Ukur Keluaran : Puskesmas
Alokasi Dana : Rp 78.405.000,- (Dua Angkatan)

I. PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator penting
dalam mengukur derajat Kesehatan suatu negara. Berdasarkan Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
tahun 2015, AKI di Indonesia masih tinggi, yaitu 305/100.000 kelahiran hidup (KH), sedangkan AKB
menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017yaitu 24/1000 KH, dimana kematian bayi
baru lahir menyumbang jumlah terbesar kematian bayi. Angka Kematian Bayi Baru Lahir/ Neonatal
(AKN) yaitu bayi berusia 0-28 hari sebesar 15/1000 KH. Adapun target SDGs 2030 untuk AKI
70/100.000 KH, AKN 7/1000 Kh dan AKB 12/1000 KH.
Di Provinsi Aceh pada tahun 2018 tercatat data AKI sebesar 141/100.000 KH, AKN 7/1000 KH
dan AKB 9/1000 KH. Di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2018 data kematian ibu menunjukkan
7/4656 KH, AKN 9/1000 KH dan AKB 10/1000 KH. Bila melihat perbandingan data tersebut maka AKN
dan AKB di Kabupaten Aceh Tenggara masih lebih tinggi daripada AKN dan AKB di Provinsi Aceh.
Data menunjukkan sebesar 61,59% terjadi kematian ibu pada masa nifas, dan 2/3 kematian bayi
terjadi pada masa neonatal. Cakupan pelayanan asuhan antenatal di Kabupaten Aceh Tenggara sampai
dengan tahun 2019 sudah cukup baik, walaupun di beberapa Puskesmas masih terdapat disparitas.
Cakupan K1 mencapai 96% dan K4 mencapai 95%, persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) di fasyankes
mencapai 94%. Pemeriksaan Kadar HB masih 72,8%, ibu hamil yang mendapat tes HIV masih 36%, ibu
hamil di tes IMS 20,6%, dan ibu hamuli yang mendapat tes Hepatitis 3,6%.
Sejalan dengan telah tingginya akses pelayanan asuhan antenatal tersebut, data juga menunjukkan
belum maksimalnya pelayanan ANC Terpadu dengan frekuensi 6 kali ANC selama kehamilan dengan
standar 10 T. Untuk ini kualitas asuhan antenatal harus dimantapkan, ibu hamil perlu mendapatkan
perlindungan secara menyeluruh, baik mengenai kehamilan dan komplikasi kehamilan, serta intervensi
lain yang perlu diberikan selama proses kehamilan untuk kesehatan/ keselamatan ibu dan bayinya.
Disamping itu kualitas pelayanan pasca persalinan pada ibu maupun bayi baru lahir juga masih
rendah, apalagi juga terdapat masalah akses dan integrasi pelayanan pasca persalinan dengan pelayanan
Kesehatan pada masa ini. Demikian juga dengan rendahnya kualitas komunikasi, informasi, edukasi (KIE)
dan konseling baik pada saat pelayanan antenatal maupun pasca persalinan.
Salah satu strategi untuk menurunkan AKI dan AKB adalah meningkatkan kualitas pelayanan
ANC terpadu dan meningkatkan kualitas pelayanan pasca persalinan pada ibu dan bayi baru lahir. Strategi
ini diutamakan pada kegiatan pokok :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan antenatal yang komprehensif dan terintegratif melalui pelayanan
antenatal terpadu
2. Meningkatkan kualitas pelayanan pasca persalinan dan bayi baru lahir sesuai standar
3. Meningkatkan kualitas pelayanan kunjungan rumah pada ibu nifas dan kunjungan neonatal yang
terpadu
4. Meningkatkan kualitas pelayanan obstetric-neonatal emergensi di tingkat pelayanan Kesehatan dasar
dan rujukan di RS kabupaten
5. Membentuk jaringan pelayanan rujukan maternal-perinatal/RS kabupaten dengan melibatkan
puskesmas, klinik dan praktik mandiri bidan
6. Memantau kualitas pelayanan Kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Berdasarkan hal diatas, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan ANC terpadu
dan pelayanan pasca persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir, maka perlu dilakukan orientasi pada petugas
yang memberikan pelayanan ANC dan PNC tersebut.

II. DASAR HUKUM


1. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
3. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan
Keluarga
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
5. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
7. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
8. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional Tahun 2020-2024
9. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan
Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang izin dan Penyelenggaraan Praktik
Bidan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.

III. TUJUAN UMUM DAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Melalui kegiatan ini diharapkan dapat memfasilitasi terwujudnya pelayanan ANC Terpadu
yang terintegratif, komprehensif dan berkualitas serta terstandarnya pelayanan pasca persalinan
bagi ibu dan bayi baru lahir.

2. Tujuan Khusus
a. Peserta mampu melaksanakan pelayanan antenatal terpadu yang berkualitas
b. Peserta mampu melaksanakan pelayanan pasca persalinan yang berkualitas bagi ibu dan
bayi baru lahir
c. Terlaksananya koordinasi lintas program dalam memberikan pelayanan ANC Terpadu dan
pelayanan pasca persalinan
d. Adanya pencatatan dan pelaporan pelayanan ANT Terpadu dan PNC pada kohort ibu hamil,
persalinan & nifas, kohort bayi, dan digunakannya manajemen terpadu bayi muda.
IV. SASARAN DAN PELAKSANA
1. Sasaran kegiatan pelatihan ini yaitu : bidan koordinator, bidan yang memberikan pelayanan
KIA, bidan di desa dari 19 Puskesmas dan peserta dari Dinkes Kab. Aceh Tenggara.
2. Kegiatan ini dilaksanakan dalam 2 (dua) angkatan. setiap angkatan berjumlah 55 orang
3. Pelaksana kegiatan ini terdiri dari narasumber yang berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Tenggara.

V. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada :
1. Pada hari Senin dan Selasa, tanggal 27 sd 28 Juli 2020, berlangsung selama 2 (dua) hari atau
14 jam belajar efektif. di 2 kelas berbeda pada tanggal/waktu yang sama.

2. Tempat
Di Aula Azzahra Islamic School
Jl. Kutacane - Blangkejeren, Km 4 Tanah Merah. Kutacane - Aceh Tenggara.

VI. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


1. Metode pelaksanaan
Dilaksanakan dalam bentuk pertemuan dengan metode ceramah, tanya jawab, dan diskusi.
2. Tahap dan waktu pelaksanaan
a. Persiapan materi, administrasi pelatihan dan narasumber
b. Pelaksanaan meliputi :
- Penyiapan materi
- Pembuatan dan pengiriman surat undangan pertemuan
- Pemesanan tempat kegiatan pertemuan, atk, dan makan minum
- Penyusunan instrument rencana tindak lanjut, penggandaan materi
- Penyiapan paket pertemuan, alat tulis kantor, alat pengolah data dan kelengkapan
pertemuan lainnya
- Kesepakatan dan tindak lanjut
c. Evaluasi
- Laporan kegiatan

VII. KELUARAN/OUTPUT
a. Petugas mampu melakukan pelayanan ANC Terpadu dan PNC yang berkualitas
b. Seluruh Puskesmas memberikan pelayanan ANC Terpadu dan PNC yang berkualitas

VIII. BIAYA
Biaya untuk pelaksanaan kegiatan kegiatan Orientasi Pelayanan Kesehatan Reproduksi Masa
Sebelum Hamil (calon Pengantin dan Pasangan Usia Subur) Tahun 2020 sebesar Rp. 78.405.000,-
(Tujuh puluh delapan juta empat ratus lima ribu rupiah). Biaya ini bersumber dari Dana Alokasi
Khusus (DAK) Non Fisik Tahun 2020. Rincian lebih lanjut atas biaya tersebut disajikan tersendiri
dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
Demikian kerangka acuan ini dibuat, sebagai acuan dalam melakukan kegiatan tersebut.

Mengetahui Kutacane, 20 Juli 2020


Kabid. KesehatanMasyarakat Yang membuat TOR

Sri Yulia, SKM Maida AyuAra, SST, MKM


Nip. 19720724 199403 2 003 Nip. 19770324 200212 2 003

Anda mungkin juga menyukai