Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KEGIATAN/TERM OF REFERENCE (TOR)

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK

UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT

KABUPATEN ACEH TENGGARA

TAHUN 2021

DINAS KESEHATAN KABUPATEN ACEH TENGGARA

TAHUN 2020
PEMERINTAH KABUPATEN ACEH TENGGARA
DINAS KESEHATAN
Jln. Jend. Ahmad Yani No. 13 - KUTACANE
Telp: 0629 - 21473, Fax: 0629 - 21473, Email: dinkesagara01@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE (TOR)


BIDANG KESEHATAN KELUARGA DAN GIZI
BOK KABUPATEN DAK NON FISIK TAHUN 2021

Unit Organisasi : Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Tenggara


Bidang : Kesehatan Masyarakat
Seksi : Kesehatan Keluarga dan Gizi
Keluaran (Output) : Terkoordinasinya kegiatan Lintas Program, Lintas
Sektor Tingkat Kabupaten, Pembinaan Program
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Kegiatan : Penyelenggaraan Kesehatan Keluarga dan Gizi
Hasil : Meningkatnya Kinerja Puskesmas Dalam Pelayanan
Kesehatan Keluarga dan Gizi
Volume : 1 (satu) tahun
Alokasi Dana : Rp. 1.340.710.000

I. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator
penting dalam mengukur derajat Kesehatan suatu negara. Berdasarkan Survei Penduduk
Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015, AKI di Indonesia masih tinggi, yaitu 305/100.000
kelahiran hidup (KH), sedangkan AKB menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia
(SDKI) 2017yaitu 24/1000 KH, dimana kematian bayi baru lahir menyumbang jumlah
terbesar kematian bayi. Angka Kematian Bayi Baru Lahir/ Neonatal (AKN) yaitu bayi berusia
0-28 hari sebesar 15/1000 KH. Adapun target SDGs 2030 untuk AKI 70/100.000 KH, AKN
7/1000 Kh dan AKB 12/1000 KH.
Di Provinsi Aceh pada tahun 2018 tercatat data AKI sebesar 141/100.000 LH, AKN
7/1000 LH dan AKB 9/1000 LH. Di Kabupaten Aceh Tenggara pada tahun 2019 data
kematian ibu menunjukkan 6/4963 LH, AKN 10/1000 LH dan AKB 11/1000 LH. Bila melihat
perbandingan data tersebut maka AKN dan AKB di Kabupaten Aceh Tenggara masih lebih
tinggi daripada AKN dan AKB di Provinsi Aceh.
Data menunjukkan sebesar 61,59% terjadi kematian ibu pada masa nifas, dan 2/3
kematian bayi terjadi pada masa neonatal. Cakupan pelayanan asuhan antenatal di
Kabupaten Aceh Tenggara sampai dengan tahun 2019 sudah cukup baik, walaupun di
beberapa Puskesmas masih terdapat disparitas. Cakupan K1 mencapai 96% dan K4
mencapai 95%, persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) di fasyankes mencapai 94%.
Pemeriksaan Kadar HB masih 72,8%, ibu hamil yang mendapat tes HIV masih 36%, ibu
hamil di tes IMS 20,6%, dan ibu hamuli yang mendapat tes Hepatitis 3,6%.
Sejalan dengan telah tingginya akses pelayanan asuhan antenatal tersebut, data
juga menunjukkan belum maksimalnya pelayanan ANC Terpadu dengan frekuensi 6 kali
ANC selama kehamilan dengan standar 10 T. Untuk ini kualitas asuhan antenatal harus
dimantapkan, ibu hamil perlu mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik mengenai
kehamilan dan komplikasi kehamilan, serta intervensi lain yang perlu diberikan selama
proses kehamilan untuk kesehatan/ keselamatan ibu dan bayinya.
Disamping itu kualitas pelayanan pasca persalinan pada ibu maupun bayi baru lahir
juga masih rendah, apalagi juga terdapat masalah akses dan integrasi pelayanan pasca
persalinan dengan pelayanan Kesehatan pada masa ini. Demikian juga dengan rendahnya
kualitas komunikasi, informasi, edukasi (KIE) dan konseling baik pada saat pelayanan
antenatal maupun pasca persalinan.
Salah satu strategi untuk menurunkan AKI dan AKB adalah meningkatkan kualitas
pelayanan Kesehatan keluarga dan gizi dan meningkatkan kualitas pelayanan pada ibu
hamil, bersalin, bayi baru lahir, balita, anak usia sekolah, remaja sampai sasaran usia lanjut.
Berdasarkan hal diatas, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan
ANC terpadu dan pelayanan pasca persalinan bagi ibu dan bayi baru lahir, maka perlu
dilakukan orientasi pada petugas yang memberikan pelayanan ANC dan PNC tersebut.

II. Dasar Hukum :


1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
5. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
6. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
7. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2020-2024
8. Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun 2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 41 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi
Seimbang.
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 28 Tahun 2017 tentang izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat.
15. Peraturan Menteri Kesehatan No. 86 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran
2020
16. Peraturan Gubernur Aceh No. 14 Tahun 2019 tentang Pencegahan dan
Penanganan Stunting Terintegrasi di Aceh.

III. Tujuan Kegiatan


Terkoordinasinya kegiatan lintas program, lintas sektor tingkat kabupaten, peningkatan
kinerja puskesmas, pembinaan program kesehatan keluarga dan gizi dan pelaksanaan
kegiatan tersebut di seluruh Puskesmas dalam Wilayah Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Aceh Tenggara.

IV. Manfaat Program

1. Mewujudkan kondisi kesehatan masyarakat yang setingi-tingginya.


2. Memudahkan dalam pelaksanaan program dan kegiatan penyehatan kesehatan
keluarga dan gizi di Kabupaten Aceh Tenggara .
3. Dapat Melaksanakan pengawasan dan evaluasi secara berkala dan teratur kegiatan
peningkatan Kesehatan keluarga dan gizi.
4. Untuk pencapaian target pada tahun 2021 yang harus mencapai persentase sesuai
RPJMN yang ditentukan oleh Kementrian Kesehatan RI.

V. Tempat Pelaksanaan Kegiatan


Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam Kabupaten Aceh Tenggara (19 Puskesmas).

VI. Kurun Waktu Pelaksanaan


Kegiatan Kesehatan keluarga dan gizi dilaksanakan dari Januari s/d Desember 2021.

VII. Target dan Sasaran


1. Semua pengelola program Kesehatan ibu, anak, remaja, UKS, Kespro, dan penjab
lansia di 19 Puskesmas dalam Wilayah Kabupaten Aceh Tenggara.
2. Petugas Kesehatan lainnya TPG, Bidan di Desa
3. Kader Kesehatan
4. Lintas Sektor dan Lintas Program Terkait

VIII. Program dan Kegiatan Yang Dilaksanakan


A. Kegiatan Kesehatan Keluarga
1. Penguatan Penyeliaan Fasilitatif kesehatan ibu dan bayi baru lahir
2. Orientasi Kelas Ibu Hamil
3. Penguatan Audit Maternal Perinatal (AMP) Surveilans dan Respon
4. Pertemuan AMP Tk. Kabupaten
5. Orientasi Kohort (ibu, bayi, balita) Terintegrasi dengan Triple Eliminasi
6. Orientasi Kegawatdaruratan Maternal Neonatal
7. Orientasi Pelayanan Kesehatan Neonatal Essensial
8. Orientasi SDIDTK dan Sosialisasi Kelas Ibu Balita
9. Refresing Kalakarya MTBS
10. Penguatan Penggunaan Buku KIA Revisi 2020
11. Penguatan Model Sekolah/Madrasah Sehat
12. Orientasi Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR) dan Manajemen Terpadu
Pelayanan Kesehatan Remaja (MTPKR)
13. Orientasi Konselor Sebaya/Kader Kesehatan Remaja
14. Penguatan Penjaringan Kesehatan Anak Usia Sekolah
15. Orientasi Pelayanan Keluarga Berencana Pasca Persalinan (KBPP)
16. Koordinasi LP & LS Pelayanan Kespro Catin di Puskesmas
17. Orientasi Kohort Usia Reproduksi
18. Penguatan Penggunaan Panduan Praktis Untuk Caregiver Pada Perawatan Jangka
Panjang bagi Lansia
19. Orientasi Pedoman Kader Seri Kesehatan Lansia
20. Orientasi Puskesmas Santun Lansia dan Posyandu Lansia
21. Perjadin dalam daerah dan Perjadin luar daerah

B. Kegiatan Gizi
1. Orientasi Proses Asuhan Gizi (PAG) Puskesmas
2. Konseling ASI Eksklusif
3. Sosialisasi dan Koordinasi Pelaksanaan Suplementasi Gizi
4. Orientasi Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
5. Penguatan Surveilns Gizi (e-PPGBM)
6. Pertemuan Capaian dan Evaluasi Program Kesga dan Gizi
7. Orientasi Pemberian Makan Bayi dan Anak
8. Penguatan Pelaksanaan Pedoman Gizi Seimbang termasuk Isi Piringku
9. Perjadin dalam daerah dan Perjadin luar daerah

XI. ANGGARAN DAN PEMBIAYAAN


Biaya rencana kegiatan dibebankan pada anggaran DAK NON FISIK (BOK
KABUPATEN) tahun anggaran 2021, dengan rincian sebagai berikut ;
Harga Satuan Jumlah Harga
No Uraian Volume
(Rp) (RP)
1 Kesehatan Keluarga 1 tahun 1.340.010.000 1.340.010.000

2 Gizi 1 tahun 617.060.000 617.060.000

TOTAL 1.957.070.000

Terbilang : Satu milyar Sembilan ratus lima puluh tujuh juta tujuh puluh ribu rupiah.

Mengetahui: Kutacane, 2 September 2020


Kepala Dinas Kesehatan Kepala Bidang Kesmas
Kabupaten Aceh Tenggara

H.Zainuddin, SKM,M.Kes Sri Yulia, SKM


NIP.19640304 198703 1 008 NIP. 19720724 199403 2 003

Anda mungkin juga menyukai