Kepada Yth.
Peserta Orientasi Sekolah/Madrasah Sehat
(Terlampir)
Di
Tempat
Dengan Hormat,
Remaja merupakan salah satu sumber daya manusia yang perlu diperhatikan secara serius,
terutama mengenai asupan gizinya. Kualitas masa depan Indonesia dipandang dari sisi
pembangunan sangat dipengaruhi oleh keberadaan remaja generasi penerus bangsa. Di Indonesia
masalah gizi utama pada remaja usia sekolah adalah defisiensi mikronutrien, khususnya
defisiensi zat besi, serta masalah malnutrisi, baik gizi kurang dan perawakan pendek maupun gizi
lebih sampai obesitas dengan komorbiditasnya yang seringkali berkaitan dengan perilaku makan
salah dan gaya hidup.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka Yayasan darah Untuk Aceh sebagai mitra pelaksanan
program kerjasama UNICEF dengan Bappeda Aceh akan melaksanakan Orientasi Komponen
Gizi Dalam Program Sekolah/Madrasah Sehat di seluruh kabupaten/kota terpilih yaitu kota
Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe,
dan Kota Langsa.
Berkenaan dengan hal tersebut kami memohon Bapak/Ibu bersedia mengirimkan staf yang sudah
pernah dilatih Training of Trainer (TOT) Aksi Bergizi untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud
selama 3 (tiga) hari. Pelaksanaan kegiatan akan dilaksanakan pada:
Hormat kami,
Nurjannah Husien
Direktur Eksekutif
Lampiran 1 :
No Instansi/Lembaga
1 Dinas Kesehatan Provinsi Aceh
2 Dinas Pendidikan Provinsi
3 Biro Kesra Provinsi
4 Kanwil Kementerian Agama
5 Dinas Kesehatan Banda Aceh
No Instansi/Lembaga
1 Puskesmas terpilih kota Banda Aceh (TPG, Penjab UKS, Kesling)
2 Puskesmas terpilih kabupaten Aceh Besar (TPG, Penjab UKS,
Kesling)
3 Puskesmas terpilih kabupaten Pidie (TPG, Penjab UKS, Kesling)
4 Puskesmas terpilih kabupaten Bireuen (TPG, Penjab UKS, Kesling)
5 Puskesmas terpilih kota Lhokseumawe (TPG, Penjab UKS, Kesling)
6 Puskesmas terpilih kota Langsa (TPG, Penjab UKS, Kesling)
Lampiran 2 :
Activity 2.2.1 Training Provincial Facilitator Aksi Bergizi Under Sekolah Sehat
A. Latar Belakang
Remaja merupakan salah satu sumber daya manusia yang perlu diperhatikan secara serius,
terutama mengenai asupan gizinya. Kualitas masa depan Indonesia dipandang dari sisi
pembangunan sangat dipengaruhi oleh keberadaan remaja sebagai genarasi penerus bangsa.
Menurut World Health Organization, remaja merupakan rentang kehidupan yang berusia antara
10-19 tahun. Periode remaja merupakan periode yang sangat penting, dikarenakan terjadi
perubahan fisik, psikologis dan perilaku yang besar (WHO, 2018).
Indonesia saat ini sedang menghadapi triple burden gizi. Menurut data Riskesdas 2018, terdapat
lebih dari 25% remaja putra dan putri mengalami stunting, lebih dari 10% remaja putra
mengalami kekurusan, dan lebih dari 10% remaja putra dan putri mengalami obesitas.
Berdasarkan data hasil Pemantauan Status Gizi Aceh tahun 2017 menunjukkan bahwa remaja
yang berusia 5-18 tahun terdapat 7,7% berada dalam status gizi kategori sangat kurus dan kurus,
sedangkan kategori gemuk sebesar 29,7% dan proporsi remaja putri usia 12-18 tahun yang
mendapatkan TTD sebesar 17,5%. Data tersebut mempresentasikan kondisi gizi pada remaja
yang harus diperbaiki. Selain itu, Anemia juga menjadi salah satu masalah gizi pada remaja putri
maupun putra. Penyebab dari masalah gizi remaja dapat dilihat dari aspek multi sektor yang
meliputi pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Partisipasi remaja di sekolah pada jenjang SMA menurun hingga 70%, baik di daerah rural
maupun urban. Beberapa remaja yang berhenti sekolah memilih untuk bekerja atau menikah.
Kondisi ini berkaitan dengan angka kehamilan remaja, padahal fase remaja adalah fase dimana
remaja masih berkembang dan membutuhkan nutrisi lebih. Partisipasi orang tua dalam
kehidupan remaja juga semakin berkurang karena kesibukan yang mereka hadapi sehingga
berpengaruh pada perilaku sosial remaja dan pemenuhan nutrisi sehari-hari mereka. Untuk
meningkatkan kebutuhan gizi remaja, Menteri Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
merumuskan Rencana Aksi Nasional Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja.
Peraturan Menteri Koordinator Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2018
tentang Rencana Aksi Nasional Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja merumuskan strategi
peningkatan pengetahuan dan keterampilan anak usia sekolah dan remaja terhadap 8
(delapan) isu kesehatan remaja melalui kegiatan Usaha Kesehatan
Sekolah/Madrasah (UKS/M). Hal ini sejalan dengan Peraturan Bersama 4 (empat) Menteri
tahun 2014 tentang Pembinaan dan Pelaksanaan UKS/M yang mengamanahkan
pengembangan model sekolah sehat serta meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan
pengembangan metode promosi kesehatan yang mendukung UKS/M.
Mempertimbangkan hal diatas, UNICEF bermitra dengan Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA)
akan mengadakan kegiatan pelatihan gizi remaja dalam program sekolah/madrasah sehat yang
akan diikuti oleh beberapa kabupaten/kota terpilih yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh
Besar, Kabupaten Pidie, Kabupaten Bireuen, Kota Lhokseumawe, dan kota Langsa.
B. Tujuan Kegiatan
Fasilitator
1. Yayu Mukaromah - UNICEF Jakarta
2. Wancik Ridwan Barari - LPA Klaten
3. Ayu Nadlifah - LPA Klaten
4. Airin Roshita - UNICEF Jakarta
5. Yeni Nurul Ratmawati - Seksi Kesga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
6. Reta Dwi Hapsari S.Gz - Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten
7. Natassya Phebe - UNICEF Aceh
8. Made Armeini Sedana Putri, SKM - Seksi P2 PTM, KESWA dan NAPZA Prov. NTB
No Instansi/Lembaga Jumlah
1 Dinas Kesehatan Provinsi Aceh 3 orang
2 Dinas Pendidikan Provinsi 1 orang
3 Biro Kesra Provinsi 1 orang
4 Kanwil Kementerian Agama 1 orang
5 Dinas Kesehatan Banda Aceh 1 orang
No Instansi/Lembaga Jumlah
1 Puskesmas terpilih kota Banda Aceh (TPG, Penjab UKS, Kesling) 3 org
2 Puskesmas terpilih kabupaten Aceh Besar (TPG, Penjab UKS, 3 org
Kesling)
3 Puskesmas terpilih kabupaten Pidie (TPG, Penjab UKS, Kesling) 3 org
4 Puskesmas terpilih kabupaten Bireuen (TPG, Penjab UKS, Kesling) 3 org
5 Puskesmas terpilih kota Lhokseumawe (TPG, Penjab UKS, Kesling) 3 org
6 Puskesmas terpilih kota Langsa (TPG, Penjab UKS, Kesling) 3 org
Hari Pertama
Sekretaris
Daerah Aceh
● Tahapan (persiapan,
perencanaan,
pelaksanaan,
pembinaan, Monev)
● Komponen Sekolah/Madrasah
Sehat
● Pembinaan
● Pembiayaan
● Tindak Lanjut
Dinas kesehatan
kab Klaten
● Pengantar RTL
Pelaksanaan Memastikan
Sekolah/Madrasah Sehat fasilitator utama
terkait RTL
(mengacu ke
● Dukungan UNICEF untuk dukungan
implementasi intervensi Gizi Dalam UNICEF)
Kerangka Sekolah/Madrasah Sehat
12.00 60 ISHOMA
– ’
13.00
13.00 15 Sesi 5: Presentasi Fasilitator 3 : Reta
– ’ Dwi Hapsari. S.Gz -
13.45 Pendidikan Gizi – Anemia dan Zat Dinas Kesehatan
Gizi Kabupaten Klaten
● Anemia anebukan
13.45 45 RTL Pelaksanaan TTD rematri dan Diskusi Kelompok Fasilitator 3 : Reta
– ’ pencapaian strata UKS di sekolah : Dwi Hapsari. S.Gz -
14.30 untuk tingkat kabupaten/kota Dinas Kesehatan
Kabupaten Klaten
● Provinsi
● Rencana target pencapaian 5-10 menit awal :
Strata UKS yang berkaitan overview
dengan gizi (Tahun ajaran ● Kota Banda
2020-2021) Aceh 30-35 menit : RTL
langsung
didampingi oleh
● Rencana persiapan ● Kab Aceh Wancik dan
Sekolah/Madrasah Sehat Besar YDUA (fasil tiap
kelompok
menyiapkan form,
● Rencana pelaksanaan sarapan ● Kab Pidie peserta tinggal
bersama dan pemberian TTD diskusi).
rematri pada masa pandemi
dan non-pandemi ● Kab Bireun (tidak ada BOR)
Hari Kedua
Mentimeter atau
08.00 15 Review dan Kesan Hari Pertama Sticky notes Wancik +
– ’ YDUA
08.15
● Isi Piringku
Co-Fasilitator 3 :
Wancik + YDUA
● Konsumsi Buah dan Sayur
● Sarapan sehat
piringku
● Aktivitas Fisik
● HIV/AIDS
● Kekerasan seksual
● Penyalahgunaan NAPZA
Co-Fasilitator
4: Wancik +
YDUA
30 Pubertas dan konsep diri Permainan
’ tatap muka di
(membuat prioritas games) tergantung cofasil pandu oleh
membawakan sesi games yg mana co-fasilitator
disesuaikan oleh waktu di rundown. Sebagai dan diskusi
catatan mitos vs fakta mengenai kehamilan virtual
(utk permainan target sasaran SMA) dan 2 dengan
benar dan 1 salah (utk target permainan fasilitator
semua peserta).
● Penularan Penyakit
12.00 60 ISHOMA
– ’
13.00
● Keamanan di jalan
Co-Fasilitator 6 :
30 Keamanan di Permainan tatap Wancik +
’ muka di pandu oleh YDUA
Jalan co-fasilitator dan
diskusi virtual
Tawuran dengan fasilitator
● Kota Langsa
● Informasi
Hari Ketiga
Mentimeter atau
08.00 15 Review dan Kesan Hari Kedua Sticky notes YDUA +
– ’ Wancik
08.15
● Kota
Lhokseuma
we
- Kota Langsa tiap kelompok
15 Persiapan presentasi menyiapkan form,
’ peserta tinggal
diskusi).
● Kota Kemendikbud
Lhokseuma Bidang Peserta
we Didik Direktorat
SMA
(Direktorat SMA
● Kota Langsa –
Kemendikbud)
Panitia
H. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini bersumber dari UNICEF melalui Yayasan Darah Untuk Aceh (YDUA)
dalam kerjasama UNICEF dengan pemerintah Republik Indonesia MYWP 2021.
I. Penutup
Demikianlah yang dapat kami sampaikan. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi
Sdri Nurul Annisa, Kontak 082384072686