Anda di halaman 1dari 12

PANDUAN KEGIATAN

HARI LANJUT USIA NASIONAL KE 27


Bidang Kesehatan

“KELUARGA HEBAT, CAREGIVER SAHABAT, LANSIA SMART”

DIREKTORAT KESEHATAN USIA PRODUKTIF DAN LANJUT USIA


DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
TAHUN 2023
I. LATAR BELAKANG
Secara alami proses menjadi tua mengakibatkan para
lanjut usia (Lansia) mengalami kemunduran fisik dan
mental. Kesehatan merupakan aspek yang sangat
penting pada kehidupan Lansia sehingga diperlukan
upaya menyeluruh serta pembinaan dan pelayanan yang
terus menerus.
Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018, penyakit
terbanyak yang dialami Lansia adalah penyakit tidak
menular, diantaranya hipertensi, masalah gigi, penyakit
sendi, masalah mulut, diabetes mellitus, penyakit jantung,
dan stroke, serta penyakit menular antara lain ISPA,
diare, dan pneumonia. Selain penyakit tidak menular dan
menular, Lansia berisiko untuk mengalami masalah gizi
terutama gizi lebih, gangguan mental emosional, depresi,
serta demensia.
Dilihat dari kemampuan fungsional, populasi Lansia
pra-renta (pre-frail) meningkat menjadi 66,2% dari
populasi Lansia. Hal ini menjadi tantangan tersendiri,
upaya pencegahan diperlukan agar populasi ini tidak jatuh
ke dalam kondisi frail dan populasi Lansia yang robust
(15,1%) tetap sehat (Setiati et.al, 2021). Di sisi lain,
terdapat 74,3% Lansia yang masih mandiri. Lansia
mandiri berpotensi untuk dioptimalkan, sehingga mereka
dapat lebih diberdayakan dalam mempertahankan
kemandirian mereka sehingga dapat berkontribusi pada

2
komunitas dan lingkungannya. Terdapat 22,0% Lansia
dengan ketergantungan ringan, 1,1% Lansia dengan
ketergantungan sedang, 1,0% Lansia dengan
ketergantungan berat dan 1,6% Lansia telah mengalami
ketergantungan total yang sangat berkaitan dengan
penyakit tidak menular dan juga demensia (Riskesdas,
2018).
Dalam situasi transisi menuju kondisi Ageing
Population (struktur penduduk tua), pelayanan kesehatan
kepada Lansia dilakukan mulai dari keluarga. Pelayanan
kesehatan dari masyarakat melalui Posyandu Lansia/
Posbindu, dan pelayanan di sarana pelayanan kesehatan
dasar dengan mengembangkan puskesmas yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan santun Lansia
serta pelayanan rujukannya yaitu penyelenggaraan
pelayanan geriatri terpadu di rumah sakit.
Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana
Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lansia 2016-2019 namun
ada beberapa target yang belum tercapai. Oleh karena itu
telah disusun RAN Kesehatan Lansia 2020-2024
mengacu kepada Perpres No. 88 Tahun 2021 tentang
Strategi Nasional Kelanjutusiaan. Pada strategi ke-2 yaitu
Peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup lanjut
usia melalui 4 (empat) arah kebijakan yaitu:
1. Meningkatkan status gizi dan pola hidup yang sehat;
2. Memperluas pelayanan kesehatan bagi lanjut usia;

3
3. Menurunkan angka kesakitan lanjut usia; dan
4. Memperluas cakupan Perawatan Jangka Panjang
(PJP) bagi lanjut usia.
Berdasarkan strategi nasional kelanjutusiaan,
Kementerian Kesehatan melalui RAN Lansia 2020-2024
telah menetapkan 6 (enam) strategi yaitu:
1. Menyusun dan mensosialisasikan kebijakan dan
regulasi serta norma, standar, prosedur, kriteria
mengenai pelayanan kesehatan lanjut usia;
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas fasilitas
pelayanan kesehatan yang santun Lansia serta
akses terhadap layanan kesehatan yang santun
Lansia dan PJP;
3. Membangun dan mengembangkan kemitraan serta
jejaring pelaksanaan pelayanan kesehatan Lansia
yang melibatkan Lintas Program, Lintas Sektor,
Lembaga Pendidikan, Lembaga Penelitian, LSM,
dunia usaha, media massa dan pihak terkait lainnya;
4. Meningkatkan ketersediaan data dan informasi di
bidang kesehatan lanjut usia;
5. Meningkatkan peran serta dan pemberdayaan
keluarga, masyarakat, dan lanjut usia dalam upaya
peningkatan kesehatan lanjut usia;
6. Meningkatkan peran serta lanjut usia dalam upaya
peningkatan kesehatan keluarga dan masyarakat.
Enam strategi di atas menunjukkan bahwa

4
pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
merupakan upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan lanjut usia yang harus dilakukan secara
komprehensif.
Masalah kesehatan Lansia tidak dapat diselesaikan
oleh bidang kesehatan saja, namun perlu dukungan dan
kontribusi stakeholder terkait, baik lintas program, lintas
sektor, organisasi profesi, dan organisasi
kemasyarakatan untuk meningkatkan kepedulian dan
peran serta dalam pemeliharaan kesehatan Lansia.
Salah satu bentuk perhatian pemerintah kepada
Lansia adalah adanya peringatan Hari Lanjut Usia
Nasional (HLUN). HLUN diperingati setiap tanggal 29
Mei sebagai momentum penting dalam menggalang
kepedulian dan meningkatkan komitmen dari berbagai
pihak untuk meningkatkan upaya kesehatan Lansia
menuju Lansia SMART (Sehat, Mandiri, Aktif, dan
Produktif). Melalui peringatan HLUN ke-27 ini
diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan,
kepedulian dan edukasi baik keluarga dan masyarakat
dalam upaya kesehatan Lansia di seluruh Indonesia.

II. SUB TEMA BIDANG KESEHATAN


Keluarga Hebat, Caregiver Bersahabat, Lansia
SMART.

5
III. TUJUAN PELAKSANAAN HLUN
a. Melaksanakan pemberdayaan Lansia melalui
edukasi kesehatan;
b. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan Lansia
melalui gerakan kesehatan yang dilaksanakan baik
di pusat maupun daerah;
c. Melakukan kegiatan lainnya seperti talkshow,
webinar, lomba-lomba, senam bersama, dll.

IV. WAKTU DAN TEMPAT

Waktu penyelenggaraan kegiatan rangkaian peringatan


HLUN ke-27 di Kemenkes berupa;
1. Rangkaian Webinar di tingkat pusat, diantaranya:
a. Webinar 1 dilaksanakan pada tanggal 11 Mei
2023 dalam rangka meningkatkan kebugaran
lansia dengan tema “Lansia Sehat dengan
Aktivitas Fisik”
b. Webinar 2 dilaksanakan pada tanggal 30 Mei
2023 dalam rangka puncak peringatan Hari Lanjut
Usia tahun 2023 dengan tema “Caregiver Hebat
Sahabat Lansia”
c. Webinar 3 dilaksanakan pada tanggal 7
Desember 2023 dalam rangka Hari Ibu dengan
tema “Dibalik Anak Sukses ada Ibu yang Hebat”

6
2. Bulan April – Juli 2023: Rangkaian kegiatan Gerakan
Kesehatan Lansia yang dilaksanakan bersama mitra
di 10 provinsi, 24 Kabupaten/Kota dengan melibatkan
Puskesmas/Dinkes Kab/Kota/Provinsi dan lintas
sektor terkait;
3. Minggu, 29 Mei 2023: Acara puncak HLUN yang
dilaksanakan oleh Kementerian Sosial
4. Rangkaian kegiatan lain yang dilaksanakan di
masing-masing provinsi dapat berupa serial webinar,
lomba video peduli lansia, lomba inovasi layanan
lansia, senam bersama lansia, dll.

V. PENYELENGGARA

Penyelenggara kegiatan adalah Kementerian Kesehatan,


Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kab/Kota,
didukung oleh lintas sektor terkait, akademisi, organisasi
profesi, organisasi kemasyarakatan, dunia usaha, mitra
pembangunan serta media.

VI. BIAYA

Biaya kegiatan dapat berasal dari pemerintah, mitra


pembangunan, ataupun dana kemitraan yang tidak
mengikat sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.

7
VII. KEGIATAN

A. Webinar Tingkat Kementerian Kesehatan


No Hari/ Tgl Tema webinar
1 Kamis, Lansia Sehat dengan Aktivitas Fisik
11 Mei 2023
2 Selasa, Caregiver Hebat Sahabat Lansia
30 Mei 2023
3 Kamis, Dibalik Anak Sukses ada Ibu yang
7 Desember Hebat
2023

B. Gerakan Kesehatan bagi Lansia di 10 Provinsi oleh


mitra berkolaborasi dengan Puskesmas/ Dinkes
Kab/Kota/Provinsi dan lintas sektor terkait.

1. Jenis Kegiatan:

Tahap 1: Orientasi AoC dilaksanakan oleh tenaga


kesehatan, Organisasi Profesi.
Tahap 2: Edukasi, Skrining Kesehatan dan
pemeriksaan Kebugaran Jasmani, dilakukan oleh
AoC dan tenaga kesehatan

2. Lokasi:

Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI


Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa
Timur, Bali, Sulawesi Selatan.

8
Kegiatan ini ditargetkan menjangkau 7200 Lansia
dari 10 Provinsi, 24 kabupaten/kota

3. Pelaksana:

MITRA berkoordinasi dengan Puskesmas/Dinkes


Kab/Kota/Dinkes Provinsi setempat.

C. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia di Provinsi

Dilaksanakan sesuai dengan kemampuan masing-


masing daerah

VIII. PENUTUP

Panduan ini merupakan acuan umum, sedangkan


pelaksanaannya disesuaikan dengan situasi, kondisi, dan
kemampuan daerah. Hal-hal yang belum diatur dalam
panduan ini dapat dilaksanakan oleh penyelenggara di
Pusat dan Daerah.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan


Lanjut Usia Kementerian Kesehatan,

drg. Kartini Rustandi, M.Kes

9
IX. Lampiran
A. Alur Pelayanan Kesehatan Lansia
Langkah 1 Langkah 2 Langkah 3 Langkah 4
• Registrasi • Wawancara • TD Pem lab
• Pemberian anamnesa • Pem fisik sederhana:
buku kes perilaku berisiko • Pemeriksaan gula darah,
lansia • BB, TB, IMT, LP Mental kolesterol/
• Tingkat kognitif asam urat
kemandirian • Risiko jatuh
(ADL/AKS)

Langkah 5
• Konseling
• Pencatatan
pelaporan

B. Persiapan
Sebelum hari H
1. Mendata sasaran Lansia
2. Persiapan tempat pelaksanaan
3. Persiapan sarana prasarana
4. Pembagian tugas
5. Koordinasi dengan Puskesmas/petugas
kesehatan

Hari H pelaksanaan
1. Pendaftaran dan pemberian buku
kesehatan Lansia (jika ada)
2. Pengukuran TB, BB, LP
3. Mencatat di buku kes Lansia dan buku
register Lansia
4. Memberikan pelayanan
5. Melakukan tindak lanjut
6. Melengkapi pencatatan dan merekap data
ke dalam kohort Lansia

C. Sarana dan Prasarana


1. Dilaksanakan di tempat terbuka/ ruangan
yang cukup luas dengan sirkulasi udara
yang baik

10
2. Media KIE/ alat untuk simulasi kognitif
3. Meja kursi dan alat tulis
4. Buku register/ buku bantu
5. Buku kesehatan Lansia
6. Instrument skrining kesehatan lansia
7. Lansia kit
8. Bahan kontak

11
12

Anda mungkin juga menyukai