Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KEBIJAKAN PEMERINTAH DALAM AKSES SEMESTA

Dosen Pengampu : Rusiah Dewi,S.ST

Disusun Oleh :

1. Ajeng Dila Rahmawati 14. Miratna Sari


2. Anggelina Putri Puspitosari 15. Mulyati
3. Asmah 16. Nor syafitri
4. Dahliyana Purwaningsih 17. Nopi Ruslinawati Putri
5. Damaris Mangopang 18. Retno Aprilia Sandra
6. Desti Tri Wahyuni 19. Rita Novianti
7. Endra Kumanantu 20. Sela Apriyanti
8. Evita Aulianisa 21. Shelvy Rey Shadora Chandra
9. Ika dewi Kusuma 22. Siti Nurhaliza
10. Lusia Deperwati 23. Vira Firda Yazah
11. Maulidya Rahmawati 24. Yuliana
12. Maya Aulia Dwi Hafsari 25. Yuni Ikawati
13. Mega Tri Yullianna

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan nasional
Tahun 2020-2024 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan (RPJPK) 2005-2025.
Dalam RPJMN 2020-2024, sasaran yang ingin dicapai adalah
meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung perlindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Peningkatan capaian pelayanan kesehatan ibu yang tidak disertai
dengan perbaikan angka kematian ibu, mengindikasikan belum optimalnya
kualitas pelayanan maternal. Fenomena tiga terlambat masih terjadi, yakni
terlambat pengambilan keputusan untuk dirujuk ke fasyankes yang tepat,
terlambat sampai ke tempat rujukan, dan terlambat ditangani dengan tepat.
Pelayanan kebidanan merupakan salah satu upaya kesehatan yang
diberikan oleh tenaga kebidanan yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai
dengan peraturan yang berlaku untuk dapat melakukan praktik kebidanan.
Pelayanan kebidanan diberikan pada wanita sepanjang masa
reproduksinya yang meliputi masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan,
nifas; bayi baru lahir; dan anak usia di bawah lima tahun(balita). Hal
tersebut mendasari keyakinan bahwa bidan merupakan mitra perempuan
sepanjang masa reproduksinya. Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan,
bidan merupakan tenaga kesehatan yang strategis dalam menurunkan
Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka
Kematian Balita (AKABA).

B. Tujuan
1. Mengetahui Kebijakan Kementerian Kesehatan Dalam Pelayanan
Kebidanan
2. Arah Kebijakan Pembagunan Manusia (2020-2024)
3. Visi dan Misi Presiden
4. Isu Strategis Bidang Kesehatan
5. Arah Kebijakan Kementrian Kesehatan
6. Cakupan Kesehatan Semesta
7. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebijakan Kementerian Kesehatan Dalam Pelayanan Kebidanan

Pelayanan kebidanan merupakan salah satu upaya kesehatan yang


diberikan oleh tenaga kebidanan yang telah terdaftar dan terlisensi sesuai
dengan peraturan yang berlaku untuk dapat melakukan praktik kebidanan.
Pelayanan kebidanan diberikan pada wanita sepanjang masa reproduksinya
yang meliputi masa pra kehamilan, kehamilan, persalinan, nifas; bayi baru
lahir; dan anak usia di bawah lima tahun(balita). Hal tersebut mendasari
keyakinan bahwa bidan merupakan mitra perempuan sepanjang masa
reproduksinya. Sebagai pelaksana pelayanan kebidanan, bidan merupakan
tenaga kesehatan yang strategis dalam menurunkan Angka Kematian Ibu
(AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan Angka Kematian Balita (AKABA).
Arah Kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN) 2005-2024 meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta terutama penguatan kesehatan dasar (Primary Health Care)
dengan mendorong peningkatan upaya promotive dan preventif, didukung
inovasi dan pemanfaatan teknologi. Berikut beberapa strategi RPJMN 2020-
2024.
Strategi RPJMN 2020-2024 :
1. Peningkatan Kesehatan ibu, anak, KB, dan kesehatan reproduksi.
2. Percepatan perbaikan gizi masyarakat.
3. Peningkatan pengendalian penyakit.
4. Pembudayaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
5. Penguatan system kesehatan, pengawasan obat dan makanan.

B. Arah Kebijakan Pembagunan Manusia (2020-2024)


1. Pengendalian penduduk dan penguatan tata kelola kependudukan
2. Penguatan pelaksanaan perlindungan sosial
3. Peningkatan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
4. Peningkatan pemerataan layanan Pendidikan berkualitas
5. Peningkatan kualitas anak, perempuan, dan pemuda
6. Pengentasan kemiskinan
7. Peningkatan produktivitas dan daya saing

C. Visi dan Misi Presiden


Visi Presiden adalah terwujudnya Indonesia maju yang berdaulat, mandiri,
dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong.
Misi Presiden adalah sebagai berikut :
1. Peningkatan kualitas manusia Indonesia.
2. Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing.
3. Pembangunan yang merata dan berkeadilan.
4. Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan.
5. Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa,
6. Penegakkan system hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan
terpercaya.
7. Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada
seluruh warga.
8. Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya.
9. Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka Negara Kesatuan.

D. Isu Strategis Bidang Kesehatan


1. Stunting, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
2. Sistem JAminan Kesehatan Nasional
3. Penguatan Pelayanan Kesehatan
4. Obat dan Alat Kesehatan

E. Arah Kebijakan Kementrian Kesehatan


Untuk mendukung kebijakan nasional pembangunan kesehatan, yakni
meningkatkan pelayanan kesehatan guna mencapai derajat kesehatan
setinggi-tingginya dengan penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary
health care) dan mendorong peningkatan upaya promotif dan preventif,
didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi, maka ditetapkan arah
kebijakan Kementerian Kesehatan sebagai berikut :
1. Penguatan pelayanan kesehatan primer.
2. Pelayanan kesehatan menggunakan pendekatan siklus hidup, dan
intervensi secara kontinum (promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
dengan penekanan pada promotif dan pereventif.
3. Penguatan pencegahan faktor risiko, deteksi dini, dan aksi multisektoral
(pembudayaan GERMAS), guna pencegahan dan pengendalian penyakit
tidak menular.
4. Penguatan sistem kesehatan di semua level pemerintahan menjadi
responsif dan tangguh, guna mencapai cakupan kesehatan semesta (no
one left behind).
5. Peningkatan sinergisme lintas sektor, pusat dan daerah, utuk menuju
konvergensi dalam intervensi sasaran prioritas dan program prioritas,
termasuk integrasi lintas program dengan pendekatan keluarga (PIS PK).

F. Cakupan Kesehatan Semesta

Cakupan Kesehatan Semesta (Universal Health Coverage/UHC)


menjamin seluruh masyarakat mempunyai akses untuk kebutuhan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang berkualitas dan
efektif. Peningkatan cakupan kesehatan semesta yang bermutu yaitu sebagai
berikut :
1. Meningkatnya ketersediaan fasyankes dan pelayanan kesehatan yang
bermutu (pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar, usia
produktif, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, keluarga berencana)
2. meningkatnya perbaikan pengelolaan BPJS Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun 2019 tentang
Dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, SKN merupakan pengelolaan kesehatan yang
diselenggarakan oleh semua komponen bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin tercapainya derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya. SKN diselenggarakan melalui :
1. Pengelolaan upaya kesehatan;
2. Penelitian dan pengembangan kesehatan;
3. Pembiayaan kesehatan;
4. SDM kesehatan;
5. Sediaan farmasi, alat kesehatan dan makanan;
6. Manajemen, informasi dan regulasi kesehatan;
7. Pemberdayaan masyarakat.
Subsistem upaya kesehatan merupakan komponen penting dalam
terselenggaranya pelayanan kesehatan yang adil, merata, terjangkau dan
bermutu dengan tujuan menjamin terselenggaranya pembangunan kesehatan
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya.
Upaya kesehatan diutamakan pada berbagai kegiatan yang mempunyai daya
ungkit tinggi dalam pencapaian sasaran pembangunan kesehatan utamanya
penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut dan
masyarakat miskin.

G. Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer


Penguatan Pelayanan Kesehatan Primer (Primary Health Care) merupakan
upaya mencapai masyarakat dan sejahtera di seluruh tingkatan usia.
PEnguatan pelayanan kesehatan primer adalah sebagai berikut :
1. Memperkuat system kesehatan
2. Promotive dan preventif
3. Pelayanan kesehatan semesta untuk mencapai SDGs
BAB III
KESIMPULAN
AKI dan AKB merupakan indikator kesehatan masyarakat dan
kesejahteraan suatu bangsa. AKI sangat peka terhadap kualitas dan aksesibilitas
fasilitas pelayanan kesehatan. AKI dapat mengukur status kesehatan ibu saat
kehamilan, persalinan dan nifas pada suatu wilayah. AKI dan AKB juga menjadi
perhatian dalam Sustainable Development Goals (SDGs). Ruang lingkup
pelayanan bidan yang komprehensif meliputi kesehatan wanita sepanjang masa
reproduksinya mulai dari masa persiapan kehamilan, hamil, persalinan, pasca
bersalin, nifas dan masa berkeluarga berencana dapat dioptimalkan guna
menurunkan AKI dan AKB.

DAFTAR PUSTAKA
Kemekes, RI. Arah Dan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Tahun 2020-2024.
Jakarta: Sekjend Kemenkes RI
Kemenkes, RI. Pokok-Pokok Renstra Kemenkes 2020-2024. Jakarta: Kememkes
RI
Kemenkes RI. Rencana Aksi Program Kesehatan Masyarakat Tahun 2020-2024.
2020. Dirjen Kemenkes RI
Saraswati. 2020. Rencana Aksi Kegiatan Direktorat Pelayanan Kesehatan
Primer. Jakarta.
Yuningsih, Rahmi, dkk. 2016. Pengembangan Kebijakan Profesi Bidan Dalam
Upaya Meningkatkan Pelayanan Kesehatan Ibu Dan Anak. Pusat
Penelitian Badan Keahlian DPR RI Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai