05 KESIMPULAN
01
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat keberhasilan upaya
kesehatan ibu. AKI adalah rasio kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas
yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan
karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan atau insidental di setiap 100.000 kelahiran hidup
(Profil Kesehatan Indonesia, 2019). Penyebab kematian langsung adalah Ekslamsia, emboli air
ketuban, HPP, Infeksi, KET dan Ruptura Uteri. Penyebab kematian tidak langsung adalah
radang otak, ca.mamae, TB paru, leukemia, cardiac arrest, syok diabetikum, efusi pleura dan
DoA.
Penyebab utama tingginya angka kematian bayi, khususnya pada masa perinatal adalah Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR), bayi yang terlahir dengan BBLR beresiko kematian 335 kali lebih
tinggi dibandingkan dengan bayi yang berat badan lahirnya diatas 2500 gram (Pantiawati dalam
Trihardiani I dan Puruhita N, 2011). Di negara berkembang, BBLR terutama disebabkan oleh
hambatan pertumbuhan janin atau Intrauterine Growth Restriction (IUGR) karena kekurangan
gizi selama kehamilan (Gibney et al, 2009).
02
TINJAUAN TEORI
Pengertian Manajemen
Kebidanan
29,5-30 cm
32 minggu 42,5 cm 1700 gram
Diatas simpisis
31 cm diatas
34 minggu 46 cm 2150 gram
simpisis
32 cm diatas
36 minggu 47,4 cm 2622 gram
simpisis
33 cm diatas
38 minggu 49,8 cm 3083 gram
simpisis
37,7 cm diatas
40 minggu 51,2 cm 3462 gram
simpisis
Konsep Dasar IUGR (Intrauterine Growth Restriction)
Pengertian
IUGR adalah estimasi behrat janin dibawah 10 persentil pada ultrasound, karena proses patologi yang belum
mencapai potensi pertumbuhan (RCOG, 2014). IUGR adalah pertumbuhan terhambat intrauterine mengacu pada
janin dengan berat janin diperkirakan <10 persentil pada ultrasound (USG), karena proses patologis belum
mencapai potensi pertumbuhan biologis (Lausman dan Kongdom, 2013).
Diagnosis IUGR
Bayi dengan masalah IUGR dapat didiagnosis sebelum lahir. Selama kehamilan, ukuran bayi bisa
ditebak dengan berbagai cara seperti pengukuran tinggi fundus yaitu etinggian bagian atas rahim
seorang ibu yang diukur dari tulang kemaluan. Pengukuran tinggi fundus ini lalu dihubungkan
dengan jumlah minggu kehamilan yang biasanya dapat terlihat setelah minggu ke-20. Jika
pengukuran rendah untuk beberapa minggu, maka bayi mungkin lebih kecil dari yang diharapkan
(Lausman dan Kongdom, 2013).
Penyebab IUGR
1. Maternal/ibu seperti: Tekanan darah tinggi, riwayat Diabetes mellitus, penyakit jantung
dan pernafasan, malnutrisi dan anemia, pecandu alkohol, obat-obatan tertentu dan
perokok.
2. Uterus dan plasenta : penurunan aliran darah dari uterus ke plasenta, plasenta abruption ,
plasenta previa, infark plasenta.
3. Factor janin antara lain : janin kembar, penyakit infeksi, kelainan kongenital, kelainan
kromosom, pajanan teratogen
Dampak IUGR
Beberapa dampak dari berat badan lahir rendah adalah Perinatal Asphyxia, Meconiumm
Aspiration, Hipoglicemia, Hypothermia, Obesitas, Hipertensi, Siabetes, Lahir Mati.
Penatalaksanaan
1. Langkah pertama dalam menangani PJT adalah mengenali pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi
untuk mengandung janin kecil.
2. Langkah kedua adalah membedakan janin PJT atau malnutrisi dengan janin yang kecil tetapi sehat.
3. Langkah ketiga adalah menciptakan metode adekuat untuk pengawasan janin pada pasien-pasien PJT dan
melakukan persalinan di bawah kondisi optimal.
TINJAUAN KASUS
Asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan IUGR
DATA SUBYEKTIF :
1. Identitas
5. Riwayat Menstruasi
HPHT :13 Maret 2021 (dari hasil USG) ibu lupa pada HPHT
Taksiran Persalinan :20 Desember 2021
Siklus :tidak teratur kadang datang 2 bulan/1 kali
Lama :5 hari
Jumlah :100-150 cc
2 1 Abortus (6 mgg)
3 2 2 38 P Bidan RS P 2400/4 √ Ekslusif
- - 8 - - -
9. Riwayat Kontrasepsi
Jenis Kontrasepsi :Pil Kombinasi
Lama pemakaian :6 bulan
Keluhan :tidak ada
Penghentian :Januari 2021 (lupa meminum pil)
10. Pola Fungsional Kesehatan
Kebiasaan yang Tidak merokok, tidak minum jamu, tidak mempunyai Tidak merokok, tidak minum jamu, tidak mempunyai
dapat binatang peliharaan, tidak mengkonsumsi obat-obatan binatang peliharaan, tidak mengkonsumsi obat-obatan
mempengaruhi tertentu tertentu
kesehatan
11. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
Psikologis :Kehamilan direncanakan (Tidak)
Kehamilan diterima (Iya)
Kondisi psikologis saat ini (Baik)
Sosial :Keluarga menerima kehamilan ini
Riwayat pernikahan :
Pernikahan ke 2
Lama menikah 10 tahun
Status pernikahan Resmi negara dan Agama
Penerimaan keluarga (keluarga menerima kehamilan ini)
Kultural :tidak ada budaya yang dapat membahayakan ibu dan janin
Spiritual :tidak ada tradisi keagamaan yang dapat membahayakan ibu dan janin
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum
Kesadaran :Composmentis
Ekspresi wajah :Relaks, berekspresi senang
Keadaan emosional :Stabil
b. Antropometri
Tinggi Badan :160,5 cm
BB sebelum hamil :52 kg
BB pada hamil :58 kg
LiLa :25,5 cm
IMT :20,3 (Normal)
MAP :90 (Normal)
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah :110/80 mmHg
Suhu :36,6 0C
Nadi :102 x/menit
Pernafasan :22 x/menit
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala :Kulit kepala berketombe, rambut tidak rontok, persebaran merata, lembut dan bersih, rambut berwarna hitam
Mata :Tidak oedema pada palpebra, konjunctiva merah muda, sklera tidak ikterik (Skreening Hepatitis)
Hidung :Bersih, tidak ada polip, tidak ada peradangan
Mulut :Bibir lembab, mukosa mulut kemerahan dan lembab, tidak ada caries dentis, tidak ada stomatitis, lidah bersih
Telinga :Tidak ada serumen, bersih
Leher :Tidak ada bendungan vena jugularis, tidak terjadi pembesaran kelenjar linfe dan tiroid
Thorax :Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Payudara :Tidak terasa massa abnormal (screening kanker payudara), pengeluaran ASI (+), putting kanan ibu tenggelam,
benjolan pada axilla kanan dan kiri (tidak mengeluarkan cairan, tidak terasa sakit)
Ekstremitas :Atas (simetris, tidak oedema), bawah (simetris, tidak oedema, tidak ada asites), Refleks bisep (+), refleks trisep
(+), Refleks babinski (-), refleks patella (+)
Abdomen :Tidak ada bekas oprasi, tidak ada asites, uterus membesar dan mengumpul ke tengah, tidak ada nyeri tekan,
TFU Mc. Donald = 25 cm, DJA = 144 x/menit
Leopold I :pada fundus uteri teraba lunak, besar, tidak melenting (bokong)
Leopold II :teraba pada sisi kanan perut ibu bagian memanjang janin, dan teraba pada sisi kiri perut ibu bagian kecil janan
Leopold III :teraba melenting pada pagian bawah perut ibu dan mudah digoyangkan
Leopold IV :Konvergen
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Lab. :Hemoglobin 11,7 g%
HIV Non Reaktif
HBSAg Non Reaktif
Sifilis Non Reaktif
Malaria Non Reaktif
Pemeriksaan USG :dilakukan pada usia kehamilan 10 minggu,
ANALISA
INTERPRESTASI DATA DASAR
Penatalaksanaan Pelaksana
KIE Nutrisi pada ibu dan kenaikan berat badan pada kehamilan.
IMT ibu pada berat badan sebelum hamil adalah 20,3 (Normal) kenaikan berat badan yang dianjurkan
11,3-15,9 kg atau 0,4 kg/minggu. Pada kehamilan ini ibu mengalami kenaikan berat badan 6 kg,
kenaikan berat badan ibu pada kehamilan ini belum mengalami kenaikan yang baik.
09.42 Pola diet karbohidrat dan protein disanrankan pada kondisi ibu dengan kenaikan berat badan yang Mahasiswi
belum normal. Ibu memiliki kebiasaan makan 3-4 x/hari dalam porsi kecil. Pada diet karbohidrat dan
protein ibu disarankan menaikan porsi makan menjadi 6 porsi/hari.
R/ ibu dapat memahami kenaikan berat badan yang belum mencapai normal pada kehamilan ini dan
memahami pola makan yang harus ditingkatkan.
PENATALAKSANAAN ASUHAN
10.00 Melakukan dokumentasi kebidanan pada kartu ibu dan register ruang kebidanan Mahasiswa
04
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
Dalam menerapkan berfikir kritis, diperlukan pengetahuan yang cukup akan kasus yang dihadapai, pengalaman
di lapangan (clinical experience), dan lakukan penilaian akhir dengan menggunakan akal sehat. Asuhan
Kebidanan sudah dilaksanakan pada Ibu M pada masa kehamilan terjadi kesenjangan penegakan diagnosis
IUGR dan membuat perencanaan perbaikan gizi.
Ny. M adalah pasien rujukan dari faskes lain karena beberapa masalah kesehatan dan kehamilan yang di alami
oleh ny. M. Setelah Asuhan kebidanan dilakukan, didapatkan masalah gigi berlubang pada geraham belakang
(tidak menimbulkan keluhan), puting payudara kanan ibu tenggelam, terdapat benjolan pada axilla kiri dan
kanan (tidak terasa nyeri dan tidak mengeluarkan cairan), kebersihan kulit kepala kurang terjaga, riwayat
kehamilan <2 tahun, TFU tidak sesuai dengan usia kehamilan, penambahan berat badan selama kehamilan
kurang dari target kenaikan pada ibu hamil dan grandemultipara.
Pada pemeriksaan mulut, terdapat gigi berlubang pada geraham ibu adalah masalah yang dapat menimbulkan
masalah kesehatan lainnya. Selama kehamilan terjadi perubahan pada rongga mulut terkait dengan perubahan
hormonal, perubahan pola makan, perubahan perilaku dan berbagai keluhan seperti ngidam, mual, muntah.
Hamil menjadi kelompok yang memerlukan perhatian khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan
kesehatan calon bayi mereka. Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan mulut selama
kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit
mulut yang dapat mempengaruhi kehamilan. Sejalan dengan hal tersebut, peningkatan kesehatan gigi dan
mulut serta promosi kesehatan dapat mengurangi terjadinya penyakit mulut.
PEMBAHASAN
Pada anamnese teridentifikasi jarak kehamilan ibu kurang dari 2 tahun dari kehamilan ke 4. Kehamilan yang berulang dengan
rentang waktu yang singkat akan menyebabkan cadangan besi di dalam tubuh ibu belum pulih dengan sempurna dan
kemudian kembali terkuras untuk keperluanjanin yang dikandung. Jarak kehamilan juga merupakan hal penting untuk
diperhatikan, jarak kehamilan yang optimal adalah lebih dari 36 bulan kehamilan sebelumnya, sedangkan jarak kehamilan
yang dekat adalah kurang dari 2 tahun. Jarak kehamilan yang terlalu dekat dapat mengurangi manfaat yang diperoleh dari
kehamilan sebelumnya, seperti uterus yang sudah membesar dan meningkatnya aliran darah ke uterus, sedangkan jika
jaraknya terlalu pendek akan membuat ibu tidak memiliki waktu untuk pemulihan, kerusakan sistem reproduksi atau masalah
postpartum.
Pada kunjungan di puskesmas samboja, pemeriksaan TFU Mc Donald adalah 25 cm. Menurut pendapat penulis terjadi
kesenjangan antara teori dan praktik, karena menurut Wiknjosastro (2010) pada usia kehamilan 36 minggu TFU adalah 32
cm dan usia kehamilan 38 minggu TFU adalah 33 cm. Pada Ibu M dengan usia kehamilan 37 minggu hasil TFU 25 cm,
taksiran berat badan janin menurut Johnson-Toshack adalah 2.015 gram dan menurut Risanto adalah 2.245 gram. Ibu M
terdapat kesenjangan antara kasus dan teori dengan resiko mengalami IUGR (Intra Uterine Growth Restriction). Penyebab
terjadinya IUGR adalah Maternal (tekanan darah tinggi, riwayat diabetes militus, penyakit jantung dan pernafasan, malnutrisi
dan anemia, pecandu alcohol, obat-obat tertentu dan perokok), Uterus dan Plasenta (penurunan aliran darah dari uterus ke
plasenta, plasenta abruption, plasenta previa, infark plasenta), bentuk panggul platipeloid dengan diameter anteroposterior
yang jelas lebih pendek dari pada diameter tranversa pada pintu atas panggul, dan arkus pubis yang luas. Jenis ini
ditemukan pada 5% perempuan.
Berpikir kritis dalam setiap asuhan pada program KIA dapat menjadi pendekatan pada kesehatan maternal untuk
memberikan pelayanan yang komprehensif dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas Maternal serta Neonatal.
05
KESIMPULAN
KESIMPULAN
Dalam menerapkan berfikir kritis, diperlukan pengetahuan yang cukup akan kasus yang dihadapai,
pengalaman di lapangan (clinical experience), dan lakukan penilaian akhir dengan menggunakan akal
sehat. Asuhan Kebidanan sudah dilaksanakan pada Ibu M pada masa kehamilan terjadi kesenjangan
penegakan diagnosis IUGR dan membuat perencanaan perbaikan gizi.
SARAN
Berpikir kritis dalam setiap asuhan pada program KIA dapat menjadi pendekatan pada kesehatan maternal
untuk memberikan pelayanan yang komprehensif dalam menurunkan mortalitas dan morbiditas Maternal
serta Neonatal.
THANK YOU!