Anda di halaman 1dari 8

KEHAMILAN NORMAL

No. Dokumen : /PKM-BTG/SPO/I/2022

No. Revisi : 01
UPT PUSKESMAS BATANG SPO
Tanggal Terbit : 15 Januari 2022
Andi Ismainar Bahtiar, S.Kep, Ns
Halaman : 1/1 Nip. 19780128 199303 2 005
1. Pengetian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kehamilan
normal 40 minggu dihitung dari hari pertama haid terahir (HPHT). Untuk
menghindari terjadinya komplikasi pada kehamilan dan persalinan, maka
setiap ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara rutin
minimal 4 kali kunjungan selama masa kehamilan.

2. Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam memberikan penanganan pada


pasien yang di diagnosis kehamilan normal

3. Kebijakan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor HK 01.07 /


Menkes / 1186 /2022 Tentang panduan praktik klinis bagi dokter di
fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama

4. Referensi Buku Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan


Kesehatan Primer

5. Bahan/Alat 1. Alat ukur tinggi badan dan berat badan


2. Meteran
3. Laenec atau Doppler
4. Tempat tidur periksa
5. Laboratorium sederhana untuk pemeriksaan tes kehamilan, darah
rutin, urinalisa dan golongan darah
6. Buku catatan pemeriksaan
7. Buku pegangan ibu hamil
6. Prosedur/ Langkah- 1. Anamnesis
langkah a. Berhenti menstruasi dengan disertai tanda-tanda tidak pasti
kehamilan seperti :
1) Mual dan muntah pada pagi hari
2) Pengerasan dan pembesaran mammae
b. Faktor resiko
Pada kehamilan perlu diwaspadai hal-hal dibawah ini
1) Bila pada kehamilan sebelumnya terdapat riwayat obstetri
sebagai berikut :
a) Lahir mati atau bayi umur < 28 hari
b) ≥ 2 abortus spontan.
c) Berat badan bayi < 2500 gram
d) Berat badan bayi > 4000 gram
e) Dirawat di Rumah sakit karena hipertensi, pre-ekslampsia
atau eklampsia
f) Operasi pada saluran reproduksi khususnya opersi seksio
sesaria.
2) Bila pada kehamilan saat ini :
a) Usia ibu dibawah 16 tahun atau diatas 35 tahun
b) Ibu memiliki rhesus (-)
c) Ada keluhan perdarahan vagina
3) Bila ibu memiliki salah satu masalah kesehatan dibawah ini :
a) Diabetes melitus/kencing manis
b) Penyakit jantung
c) Penyakit ginjal
d) Penyalahgunaan obat
e) Komsumsi rokok, alkohol, dan bahan adiktif lainnya
f) Penyakit menular TB, malaria, HIV/AIDS, dan penyakit
menular seksual
g) Penyakit kanker.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan tanda vital ibu (tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi
nafas), ukur berat badan, tinggi badan, serta lingkar lengan atas
(LILA) pada setiap kedatangan.

Pada trimester 1, bila LILA > 33 cm, maka diduga obesitas,


memiliki resiko pre-eklampsia dan diabetes maternal, memiliki
resiko melahirkan bayi dengan berat badan lebih : LILA < 23 cm,
maka diduga undernutrisi atau memiliki penyakit kronis, biasanya
memiliki bayi yang lebih kecil dari ukuran normal.

Keadaan muka diperhatikan adanya edema palpebra atau pucat,


mata dan konjungtiva dapat pucat, kebersihan mulut dan gigi
dapat terjadi karies dan periksa kemungkinan pembersaran
kelenjar tyroid.
Pemeriksaan payudara : puting susu dan areola menjadi lebih
menghitam.
Pemeriksaan dada : perhatikan suara paru dan bunyi jantung ibu
Pemeriksaan ekstremitas : perhatikan edema dan parises
Pemeriksaan obstetrik :
Abdomen :
1) Observasi adanya bekas operasi
2) Mengukur tinggi fundus uteri
3) Melakukan palpasi dengan manuever leopold I-IV
4) Mendengar bunyi jantung janin (120-160 x/menit).
Vulva dan vagina

1) Observasi varises kondilomata, edema, haemorhoid atau


abnormalitas lainnya
2) Pemeriksaan vaginal toucher : memperhatikan tanda-tanda
tumor
3) Pemeriksaan inspekulo untuk memeriksa serviks, tanda-tanda
infeksi, ada/tidaknya cairan keluar dari osteum uteri.
b. Pemeriksaan penunjang
1) Tes kehamilan penunjang HCG (+)
2) Pemeriksaan darah : golongan darah ABO dan Rhesus pada
trimester 1, Hb dilakukan pada trimester 1 dan 3, kecuali bila
tampak adanya tanda-tanda anemia berat.
3) Pemeriksaan lain : kadar glukosa darah dan protein urin sesuai
indikasi.
4) Pada ibu hamil dengan faktor resiko, dianjurkan untuk
dilakukan pemeriksaan BTA, TORCH (toxoplasma, rubella,
cytomegalo virus, herpes and others), sivilis, malaria yang HIV
dilakukan pada trimester 1 terutama untuk daerah endemik
untuk skrining faktor resiko.
5) USG sesuai indikasi
3. Penegakan Diagnosis
a. Diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan
fisik/obstetri, dan pemeriksaan penunjang.
Tanda tak pasti kehamilan : tes kehamilan menunjukkan HCG (+)
Tanda pasti kehamilan :
1) Bunyi jantung janin/BJJ (bila umur kehamilan/UK>8 minggu )
dengan BJJ normal 120 – 160 kali per menit
2) Gerakan janin (bila UK >12 minggu)
3) Bila ditemukan adanya janin pada pemeriksaan untrasonografi
(USG) dan pemeriksaan obstetrik.
b. Kehamilan normal apabila memenuhi kriteria dibawah ini :
1) Keadaan umum baik.
2) Tekanan darah < 140/90 mmHg.
3) Pertambahan berat badan sesuai 8 kg selama kehamilan (1 kg
per bulan) atau sesuai indeks masa tubuh (IMT) ibu
4) Edema hanya pada ekstremitas
5) BJJ= 120-160 x/menit
6) Gerakan janin dapat dirasakan setelah usia 18 – 20 minggu
hingga melahirkan
7) Ukuran uterus sesuai umur kehamilan
8) Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas normal
9) Tidak ada riwayat kelainan obstetrik
4. Penatalaksanaan
a. Petugas kesehatan harus menyadari, menghormati dan
mengantisipasi bahwa ibu hamil memiliki latar belakang budaya,
kebiasan dan kepercayaan yang berbeda yang memungkingkan
adanya mitos dan kebiasan yang dapat mempengaruhi kesehatan
ibu dan janin, dan bayi baru lahir nanti.
b. Memberikan zat besi dan asam folat( besi 60 mg/hari dan folat 250
mikogram i-2 x/hari), bila Hb <7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi
2 kali. Apabila dama follow up selama satu bulan tidak ada
perbaikan, dapat dipikirkan kemungkinan penyakit lain (talasemia,
infeksi cacing tambang, penyakit kronis TBC)
c. Memberikan imunisasi TT (tetanus toxoid) apabila pasien memiliki
resiko terjadinya tetanus pada proses melahirkan dan buku
catatan kehamilan.
d. Memberikan konseling :
1) Persiapan persalinan, meliputi : siapa yang akan menolong
persalinan, dimana akan melahirkan, siapa yang akan
membantu dan menemani dalam persalinan, kemungkinan
kesiapan dnor darah bila timbul permasalahan, metode
transportasi bila diperlukan rujukan, dukungan biaya.
2) Pentingnya peran suami dan keluarga selama kehamilan dan
persalinan.
3) Tanda-tanda bahaya yang perluh diwaspadai : sakit kepala
lebih dari biasa, perdarahan per vaginam, gangguan
penglihatan, pembengkak pada wajah/tangan, nyeri abdomen
(epigastrium), mual dan multah berlebihan, demam, janin tidak
bergerak sebanyak biasanya.
4) Pemberian makanan bayi, air susu ibu (ASI) eksklusif, dan
inisiasi menyusu dini (IMD).
5) Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan janin
misalnya hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi menular seksual
lainnya.
6) Perlunya menghentikan kebiasaan yang beresiko bagi
kesehatan, seperti merokok dan memilnum alkohol.
7) Program KB terutama penggunaan kontrasepsi pasca salin
8) Minum cukup cairan
9) Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari
menu seimbang. Contoh : nasi tim dari 4 sendok makan beras,
½ pasang hati ayam, 1 potong tahu, wortel parut, bayam, satu
sendok teh minyak goreng, dan 400 ml air.
10)Latihan fisik normal tidak berlebihan, istrahat jika lelah.
11)Keluarga diajak untuk mendukung ibu hamil secara psikologis
maupun pinansial, bila memungkinkan siapkan suami siaga.
12)Dukung intake nutrisi yang seimbang bagi ibu hamil.
13)Dukung ibu hamil untuk menghentikan pemberian ASI bila
masih menyusui.
14)Dukung memberikan ASI esklusif untuk bayi yang nanti
dilahirkan.
15)Siapkan keluarga untuk dapat menentukan kemana ibu hamil
harus dibawah bila ada perdarahan, perut dan/atau kepala
terasa sangat nyeri, dan tanda-tanda bahaya lainnya, tulis
dalam buku pemeriksaan alamat rujukan yang dapat dituju
diperlukan.
e. Ajarkan metoda mudah untuk menghitung gerakan janin dalam 12
jam, misalnya dengan menggunakan katret gelang 10 buah pada
pagi hari pukul 8:00 yang dilepaskan satu persatu saat ada
gerakan janin. Bila pada pukul 20:00, karet gelang habis maka
gerakan janin baik.
f. Dengan pasangan ibu hamil didiskusian menhenai aktifitas seksual
selama kehamilan. Aktifitas seksual biasa dapat dialkukan selama
kehamilan, posisi dapat berpariasi sesuai pertumbuhan janin dan
pembesaran perut. Kalau ibu hamil merasa tidak nyaman ketika
melakukan aktifitas seksual, sebaiknya dihentikan. Aktifitas
seksual tidak dianjurkan pada keadaan :
1) Riwayat melahirkan prematur
2) Riwayat abortus
3) Perdarahan vagina atau keluar duh tubuh
4) Plasenta previa atau plasenta letak rendah
5) Serviks inkompeten
g. Catatan dan laporkan pada dinas kesehatan atau puskesmas
terdekat bila ada tanda-tanda bahaya ibu hamil atau terdapar
faktor yang berisiko untuk ketidak hadiarn ibu hamil pada
kunjungan antenatal care berikutnya, seperti:
1) Ibu pekerja yang tidak dapat cuti untuk pemeriksaan
2) Kemiskinan
3) Tidak dapat menjangkau pelayan kesehatan
4) Ibu hamil dibawah umur (remaja)
5) Korban kekerasan rumah tangga
6) Ibu hamil yang tinggal sendiri
5. Kriteria Rujukan
a. Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 bila
ditemukan keadaan dibawah ini:
1) Hyperemesis
2) Perdarahan per vaginam atau spooting
3) Trauma
b. Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 2 bila
ditemukan keaddan dibawah ini:
1) Gejala yang tidak diharapkan
2) Perdarahan per vaginam atau spooting
3) Hb selalu berada dibawah 7 gr/dl
4) Gejala pre-eklampsia, hipertensi, proteinuria.
5) Diduga adanya fetal growt retar dation (gangguan pertumbuhan
janin)
6) Ibu tidak merasakan gerakan bayi.
c. Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 3 bila
ditemukan keaadaan dibawah ini:
1) Sama dengan keadaan tanda bahaya trimester 2 ditambah
2) Tekanan darah diatas 130 mmHg
3) Diduga kembar atau lebih.
6.Kriteria rujukan

Konsultasikan dan rujuk pada kunjungan trimester 1 atau 2 bila


ditemukan keadaan di bawah ini:

7. Dokumentasi dalam rekam medik

7. Diagram Alir
Pemeriksaan Pemeriksaan
Anamnesis
Fisik Penunjang

Penegakan
Kriteria Penatalaksanaan Diagnosis utama
Rujukan dan diagnosis
banding

Dokumentasi
dalam RM

8. Hal-hal yang perlu


-
diperhatikan

9. Unit terkait KIA-KB

Kamar Bersalin

10. Dokumen Terkait Rekam Medik (Family Folder)

11 Rekaman Historis
No Yang dirubah Isi Perubahan Tanggal Mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai