Anda di halaman 1dari 22

KEHAMILAN NORMAL

Putri Anggraini Aswad 12100118513


Preseptor
Dean Wahjudy Satyaputra, dr., Sp.OG
(K)
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI DOKTER
BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2021
DEFINISI KEHAMILAN NORMAL
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahir. Lama kelahiran normal 40 minggu
dihitung dari hari pertama haid (HPHT).

Untuk menghindari terjadinya komplikasi pada kehamilan dan


persalinan, Ibu hamil dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan secara
rutin minimal 6 kali kunjungan selama masa kehamilan.
SCREENING KEHAMILAN NORMAL

ANAMNESIS
(Subjective)
1. Menstruasi yang terlambat
2. Mual dan muntah pada pagi hari
3. Ngidam Tanda tidak pasti
kehamilan
4. Sering buang air kecil
5. Pengerasan dan pembesaran payudara
6. Puting susu lebih hitam
Faktor risiko yang harus di waspadai:
1. Bila pada kehamilan sebelumnya terdapat riwayat obstetrik sebagai berikut:

a. Lahir mati atau bayi mati umur < 28 hari

b. >3 abortus spontan

c. Berat badan bayi> 4500 gram

d. Berat badan bayi < 2500 gram

e. Dirawat di rumah sakit karena hipertensi, preeklampsia atau eklampsia

f. Operasi pada saluran reproduksi khususnya operasi seksiosesaria


Faktor risiko yang harus di waspadai:

2. Bila pada kehamilan saat ini:

a. Usia ibu di bawah 16 tahun atau di atas 35 tahun

b. Ibu memiliki rhesus (-)

c. Ada keluhan perdarahan vagina


Faktor risiko yang harus di waspadai:

3. Bila ibu memiliki salah satu masalah kesehatan di bawah ini:

a. Hipertensi
f. Diabetes
b. Jantung
g. Asma
c. Tiroid
h. Tuberculosis
d. Alergi
i. Hepatitis B
e. Autoimun
j. Jiwa
Faktor risiko yang harus di waspadai:

4. Bila terdapat riwayat perilaku berisiko 1 bulan sebelum kehamilan

a. Merokok

b. Alkohol

c. Pola makan berisiko

d. Pengunaan obat-obatan

e. Aktivitas fisik kurang


SCREENING KEHAMILAN NORMAL
PEMERIKSAAN FISIK UMUM (Objective)
1. Periksa tanda vital ibu( tekanan darah, nadi, suhu, frekuensi nafas)
2. Mengukur BB, jika IMT pra kehamilan <18,5 adalah 12,5-18 kg. IMT pra
kehamilan 18,5-24,9 adalah 11,5 -16 kg. IMT pra kehamilan 25 - 29,9
adalah 7-11,5 kg. Pada IMT >=30 adalah 5-9 kg
3. Keadaan muka diperhatikan adanya edema palpebra atau pucat,
mata dan konjungtiva dapat pucat,kebersihan mulut dan gigi dapat
terjadi karies dan periksa kemungkinan pembesaran kelenjar tiroid.
4. Pemeriksaan payudara: puting susu dan areola menjadi lebih
menghitam.
5. Pemeriksaan dada:perhatikan suara paru dan bunyi jantung ibu
6. Pemeriksaan ekstremitas: perhatikan edema dan varises
SCREENING KEHAMILAN NORMAL
PEMERIKSAAN OBSTETRIK (Objective)
Abdomen:
1. Observasi adanya bekas operasi.
2. Mengukur tinggi fundus dan Melakukan palpasi dengan maneuver Leopold I-IV.
3. Mendengarkan bunyi jantung janin (120-160x/menit).

Vulva-Vagina:
4. Observasi varises, kondilomata edema, haemorhoid atau abnormalitas lainnya.

Pemeriksaan inspekulo: untuk memeriksa serviks,tanda-tanda infeksi,


ada/tidaknya cairan keluar dari osteum uteri dan tanda – tanda kehamilan.
SCREENING KEHAMILAN NORMAL
Tinggi fundus uteri
Usia Gestasi Dengan
Dengan cm
palpasi
Teraba di atas
12 minggu -
simfisis pubis
Diantara
16 minggu simfisis pubis -
dan umbilicus
Setinggi
20 minggu (20 ± 2) cm
umbilicus
(minggu
22-27 cm - gestasi ± 2)
cm
Antara
umbilicus dan
28 minggu (28 ± 2) cm
processus
xiphoideus
(minggu
29-35 minggu - gestasi ± 2)
cm
Pada
36 minggu processus (36 ± 2) cm
xiphoideus
SCREENING KEHAMILAN NORMAL
PEMERIKSAAN PENUNJANG (Objective)
1. Tes kehamilan menunjukkan HCG (+)
2. Pemeriksaan darah: Golongan darah ABO dan Rhesus pada trimester
1, Hb dilakukan pada trimester 1 dan 3, kecuali bila tampak adanya
tanda-tanda anemia berat.
3. Pemeriksaan lain: kadar glukosa darah dan protein urin sesuai
indikasi.
4. Pada ibu hamil dengan faktor risiko, dianjurkan untuk dilakukan
pemeriksaan: rubella, BTA, TORCH (toxoplasma, cytomegalo virus,
herpes and others), siflis, malaria dan HIV dilakukan pada trimester 1
terutama untuk daerah endemik untuk screening faktor resiko
5. USG dilakukan pada trimester I (GS,CRL,DJJ) dan trimester III
(BHD,HC,AC,FL)
KRITERIA KEHAMILAN NORMAL
1. Keadaan umum baik
2. Tekanan darah ibu <140/90 mmHg
3. Pertambahan berat badan sesuai minimal 8 kg selama
kehamilan (1 kg perbulan) atau sesuai Indeks Masa
Tubuh (IMT) ibu
4. Edema hanya pada ekstremitas
5. BJJ =120-160 x/menit
6. Gerakan janin dapat dirasakan setelah usia 18 -20
minggu hingga melahirkan
7. Ukuran uterus sesuai umur kehamilan
8. Pemeriksaan fisik dan laboratorium dalam batas
normal
9. Tidak ada riwayat kelainan obstetrik.
MENULIS DIAGNOSIS
Diagnosis ibu:
G….P….A Usia Kehamilan

Diagnosis janin:
Tunggal/ganda, letak/persentasi,
intrauterine, hidup/mati
Tatalaksana komprehensif (plan)

Medikamentosa Imunisasi
Imunisasi TT (Tetanus Toxoid) pada ibu
• Zat besi (besi 60 mg/hari) 1- yang belum pernah imunisasi atau
2x/hari riw.imunisasi tidak diketahui
Pemberian Selang Waktu vaksinasi
• Asam folat (250 mikogram 1-2 x/ TT1 Sedini mungkin saat kunjungan pertama

hari) TT2 4 minggu setelah TT1 (pada kehamilan)


*Notes: Hb<7,0 gr/dl dosis ditingkatkan menjadi
dua kali. Apabila dalam follow up selama 1 bulan TT3 6 bulan setelah TT2 (pada kehmilan, jika
selang minimal)
tidak ada perbaikan, dapat dipikirkan
TT4 1 tahun setelah TT3
kemungkinan penyakit lain (talasemia, infeksi
TT5 1 tahun setelah TT4
cacing tambang, penyakit kronis TBC)

*Dosis booster: 0,5 ml IM dan disesuaikan


dengan jumlah vaksin yang telah
diterima
Tatalaksana komprehensif (plan)
KONSELING DAN EDUKASI
1. Memberikan jadwal pemeriksaan berkala 3. Tanda-tanda bahaya yang perlu
selama masa kehamilan diwaspadai: sakit kepala lebih dari biasa,
Trimester Jumlah Waktu kunjungan perdarahan per vaginam, gangguan
kunjungan yang dianjurkan
minimal penglihatan, pembengkakan pada
I 2x Sebelum minggu ke 12
II 1x Sebelum minggu ke 26 wajah/tangan, nyeri abdomen (epigastrium),
III 3x Sebelum minggu ke 40
      mual dan muntah berlebihan, demam, janin
tidak bergerak sebanyak biasanya.
2. Memberikan nasihat dan petunjuk yang
berkaitan dengan kehamilan, persalinan, kala
nifas dan laktasi.
Tatalaksana komprehensif (plan)
KONSELING DAN EDUKASI
4. Penyakit yang dapat mempengaruhi 8. Peningkatan konsumsi makanan
kesehatan ibu dan janin misalnya hingga 300 kalori/hari dari menu
hipertensi, TBC, HIV, serta infeksi seimbang. Contoh: nasi tim dari 4
menular seksual lainnya. sendok makan beras, 12 pasang hati
5. Perlunya menghentikan kebiasaan ayam, 1 potong tahu, wortel parut,
yang beresiko bagi kesehatan, seperti bayam, 1 sendok teh minyak goreng,
merokok dan minum alkohol. dan 400 ml air.
6. Program KB terutama penggunaan 9. Latihan fisik normal tidak berlebihan,
kontrasepsi pascasalin. istirahat jika lelah.
7. Minum cukup cairan. 10. Pemberian makanan bayi, air susu
ibu (ASI) eksklusif, dan inisiasi menyusu
dini (IMD).
Tatalaksana komprehensif (plan)
KONSELING DAN EDUKASI
12. Persiapan persalinan, meliputi: siapa
11. Ajarkan metoda mudah untuk yang akan menolong persalinan,
menghitung gerakan janin dalam 12 jam, dimana akan melahirkan, siapa yang
akan membantu dan menemani dalam
misalnya dengan menggunakan karet persalinan, kemungkinan kesiapan
gelang 10 buah pada pagi hari pukul donor darah bila timbul permasalahan,
metode transportasi bila diperlukan
08.00 yang dilepaskan satu per satu rujukan, dukungan biaya.
saat ada gerakan janin. Bila pada pukul 13. Pentingnya peran suami dan
keluarga selama kehamilan dan
20.00, karet gelang habis, makagerakan persalinan.
janin baik.
Tatalaksana komprehensif (plan)
KONSELING DAN EDUKASI
14. Keluarga diajak untuk mendukung ibu 17. Dengan pasangan ibu hamil didiskusikan
hamil secara psikologis maupun finansial, mengenai aktifitas seksual selama kehamilan.
bila memungkinkan siapkan suami siaga Aktifitas seksual biasa dapat dilakukan selama
15. Dukung intake nutrisi yang seimbang kehamilan, posisi dapat bervariasi sesuai
pertumbuhan janin dan pembesaran perut.
bagi ibu hamil.
Kalau ibu hamil merasa tidak nyaman ketika
16. Siapkan keluarga untuk dapat melakukan aktifitas seksual, sebaiknya
menentukan kemana ibu hamil harus dihentikan. Aktifitas seksual tidak dianjurkan
dibawa bila ada perdarahan, perut pada keadaan:
dan/atau kepala terasa sangat nyeri, dan  riwayat melahirkan premature
tanda-tanda bahaya lainnya, tulis dalam  riwayat abortus
buku pemeriksaan alamat rujukan yang  perdarahan vagina atau keluar duh tubuh
dapat dituju bila diperlukan.  plasenta previa atau plasenta letak rendah
 serviks inkompeten
KRITERIA RUJUKAN
Konsultasikan bila ditemukan keadaan di bawah ini:

Kondisi Tindakan
Diabetes mellitus Rujuk untuk memperoleh pelayanan sekunder
Penyakit jantung Konsultasikan dan rawat atas pengawasan
dokter ahli di tingkat sekunder

Penyakit ginjal Konsultasikan dan rawat atas pengawasan


dokter ahli di tingkat sekunder

Epilepsi Nasehati untuk meneruskan pengobatan


Pengguna narkoba, obat terlarang dan Rujuk untuk perawatan khusus
bahan adiksi lainnya

Tanda anemia berat dan Hb<70g/l Naikkan dosis besi dan rujuk bila ibu hamil
sesak nafas
KRITERIA RUJUKAN
Konsultasikan bila ditemukan keadaan di bawah ini:
Kondisi Tindakan
Primigravida Nasehati untuk melahirkan di tempat pelayanan
kesehatan
Riwayat stillbirth/lahir mati Konsultasikan dan rawat atas pengawasan
dokter ahli di tingkat sekunder
Riwayat (validated IUGR = intra uterine Konsultasikan dan rawat atas pengawasan
growth retardation) dokter ahli di tingkat sekunder
Riwayat dirawat untuk eklampsia atau Konsultasikan dan rawat atas pengawasan
preeclampsia dokter ahli di tingkat sekunder
Riwayat seksio sesaria Tekankan untuk melahirkan di rumah sakit
Tekanan dara tinggi (>140/90mm Hg) Rujuk untuk di evaluasi
MUAC ( lingkar perut bagian tengah) Rujuk untuk evaluasi (pertimbangkan standar
ukuta yang sesuai untuk kondisi setempat)
Kondisi Tindakan
Multipara dengan kehamilan oleh pasangan baru. Risiko sedang

Kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu ;bayi Risiko sedang


tabung, obat induksi ovulasi

Umur > 35 tahun Risiko sedang


Nullipara Risiko sedang
Multipara dengan jarak kehamilan> 10 tahun Risiko sedang Ibu hamil dapat di rujuk apabila
Riwayat preeklamsia pada ibu atau saudara perempuan Risiko sedang terdapat 2 risiko sedang atau 1
risiko tinggi
Obesitas sebelum hamil (BMI : >30 Kg/m 2 ) Risiko sedang

Multipara dengan riwayat preeklamsia sebelumnya Risiko tinggi

Kehamilan multiple Risiko tinggi


Diabetes dalam kehamilan Risiko tinggi
Hipertensi kronik Risiko tinggi
Penyakit ginjal Risiko tinggi
Penyakit autoimun Risiko tinggi
Keguguran berulang / riwayat IUFD Risiko tinggi

MAP >= 90 mmHg Risiko rendah


Proteinuria urin celup >+1 pada 2 kali pemeriksaan Risiko rendah
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai