A. LATAR BELAKANG Setelah perang dunia kedua, pemeriksaan dan pengawasan terhadap ibu hamil mengalami kemajuan dengan pesat. PBB melalui WHO dan UNICEFnya membantu perkembangan BKIA (MCH) diseluruh dunia dengan uang, obat-obatan, tenaga terampil dan peralatan; terutama untuk negara-negara yang sedang berkembang. BKIA merupakan pusat pengawasan ibu dan anak. Dengan usaha ini ternyata angka morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi jelas menurun. Orang dulu menyangka bahwa pertolongan sewaktu bersalin merupakan yang paling penting. Sekarang sangkaan ini dianggap salah, karena ibarat main sepak bola, tidak mungkin suatu kesebelasan menang bila tidak ada latihan-latihan yang intensif sebelumnya. Jadi kedua-duanya, pemeriksaan dan pengawasan selagi hamil serta pertolongan persalinan merupakan hal yang penting. Banyak penyulit-penyulit suatu hamil dengan pengawasan yang baik dan bermutu dapat diobati dan dicegah , sehingga persalinan berjalan mudah dan normal. Apabila suatu tindakan akan diambil, hal ini dilakukan sedini mungkin tanpa menunggu terjadinya komplikasi dan persalinan tidak terlantar. Ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya pada : dokter ahli kebidanan, dokter ahli lain, dokter umum, bidan , perawat bidan, dan dukun terlatih. Dalam satu komunitas seperti di indonesia ada pusat-pusat kesehatan
PUSKESMAS dan KIA-nya dimana seorang ibu hamil dapat memeriksakan kehamilannya.
B. TUJUAN UMUM Tujuan umum adalah menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan, dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
C. TUJUAN KHUSUS 1. Mengenali dan menangani penyulit-penyulit yang mungkin dijumpai dalam kehamilan, persalinan, dan nifas. 2. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini mungkin 3. 4. Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga berencana, kehamilan, persalinan, nifas, dan laktasi.
BAB II ISI A. JADWAL PEMERIKSAAN KEHAMILAN Jadwal pemeriksaan antenatal care sebanyak 12 13 kali selama hamil : 1. Pemeriksaan peratam kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika haidnya terlambat satu bulan. 2. Periksa ulang 1x sebulan sampai kehamilan 7 bulan. 3. Periksa ulang 2x sebulan sampai kehamilan 9 bulan. 4. Periksa ulang setiap minggu sesudah kehamilan 9 bulan. 5. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan. Standar pemeriksaan minimal menurut WHO yaitu 4 kali selama kehamilan 1. Satu kali pada trimester I (sebelum 14 minggu) 2. Satu kali pada trimester II (antara minggu ke 14-28 minggu) 3. Dua kali pada trimester III (antara minggu ke 28-36 minggu dan sesudah minggu ke 36) B. PELAYANAN DAN ASUHAN STANDAR MINIMAL 14 T 1. Timbang berat badan 2. Tekanan darah 3. Tinggi fundus uteri 4. Tetanus toxoid lengkap 5. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama kehamilan 6. Tes penyakit menular seksual (PMS) 7. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan 8. Terapi kebugaran 9. Tes VDRL 10. Tes reduksi urine 11. Tes protein urine 12. Tes Hb (Haemoglobin) 13. Terapi iodium 14. Terapi malaria
3
C. PEMERIKSAAN KEHAMILAN 1. Anamnesa a. Anamnesa identitas isteri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya. 1) Untuk mengetahui penderita dan menentukan status sosial ekonominya. Misalnya untuk menentukan anjuran apa atau
pengobatan apa yang akan diberikan. 2) Untuk menentukan diagnosa kehamilan, jika umur terlalu tua atau muda maka persalinan lebih banyak resiko b. Anamnesa umum : 1) Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan, dan sebagainya 2) Tentang haid, kapan mendapatkan haid terakhir (HT). Bila hati pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3, dan tahun +1. TTP = hari + 7, bulan 3, tahun + 1 HT 3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2. Pemeriksaan Fisik Persiapan Pemeriksaan Tunjukan sikap menghargai demi kenyamanan dan privasi wanita, serta kebutuhan individu dan sensitivitasnya. Minta wanita untuk memakai gaun dengan kancing didepan untuk mempermudah pemeriksaan pada kedua payudara dan abdomen yang hamil.
Posisi a. Posisi semi-duduk dengan lutut ditekuk adalah posisi paling nyaman dan melindungi organ abdominal dan pembuluh darah akibat beban uterus yang gravid. b. Hindari periode berbaring telentang yang lama. Yakinkan
c. Pemeriksaan pelvik juga harus dilakukan relatif cepat. Peralatan a. Tangan pemeriksa harus hangat dan agak kuatdengan kekuatan palpasi yang lembut. Jari-jari harus diletakkan bersamaan dan datar pada permukaan jaringan abdominal atau pelvik. Palpasi sebaiknya lembut dan dilakukan kontinu bukan meremasdengan menggunakan telapak tanganyang lebih sensitif pada ujung jari. b. Anda mungkin memerlukan spekulum yang lebih besar dibandingkan ukuran biasa. Karena vaskularisasi vaginal yang meningkat dan struktur servik, masukkan dan buka spekulum dengan hati-hati untuk menghindari trauma haringan dan pendarahan. c. Hindari penyikatan pelviks untuk pulasan pap, karena sering kali menyebabkan pendarahan. Gunakan spatula dari kayu ayre, aplikastor lidi kapas, atau keduanya.
TANDA VITAL, TINGGI, DAN BERAT BADAN Teknik Pemeriksaan Ukur tekanan darah, pada pertengahan kehamilan, masa hasil Kemungkinan Temuan Hipertensi gestasional bila tekanan darah sistolik (TDS) 140 mm Hg dan tekanan darah diastolik (TDD) 90 mm Hg, yang pertama terjadi setelah minggu ke-20 dan tanpa proteinuria Hipertensi kronis bila TDS 140 mm Hg dan TDD90 mm Hg sebelum kehamilan, sebelum minggu ke-20 dan setelah pascapartum minggu ke-12
pemeriksaan mungkin lebih rendah dibandingkan pada keadaan tidak hamil. (Tensi orang hamil tidak boleh mencapai 140 sistolik atau 90 diastolik)
Preeklamsia bila TDS 140 mmHg dan TDD 90 mmHg setelah minggu ke-20 dan dengan proteinuria Penurunan Berat badan lebih dari 5% kemungkinan akibat muntah yang berlebihan atau hiperemesis
Ukur tinggi dan berat badan. Hitung BMI/IMT. Penurunan berat badan trimester pertama tidak boleh lebih dari 5% dari berat badan prapartum. (selama hamil kenaikan berat badan tidak boleh lebih dari kg / minggu)
Rentang penambahan BB total yang dianjurkan untuk wanita hamil Kategori BB terhadap tinggi badan pra-hamil BMI rendah < 19,8 BMI normal 19,8-26,0 BMI tinggi 26,0-29,0 BMI obes >29,0 Penambahan total yang dianjurkan Ib 28-40 25-35 15-25 -15 Kg 12,5-18 11,5-16 7,0-11,5 -7,0
Gambar ini untuk kehamilan tunggal. Rentan untuk ibu yang hamil kembar adalah 16-20 kg. Remaja awal (<2 tahun setelah menarke) harus berusaha menambah BB sampai diatas batas akhir rentang tersebut. Wanita pendek (<157 cm) harus berusaha menambah BB sampai batas bawah rentang.
KEPALA DAN LEHER Teknik Pemeriksaan a. Wajah. Periksa adanya topeng kehamilan, kloasma, atau bercak kecoklatan yang tidak teratur di dahi dan dipipi, melintasi batang hidung, atau sepanjang rahang. Kemungkinan Temuan Edema fasial setelah 24 minggu dapat menunjukkan hipertensi
gestasional
b. Rambut c. Mata . perhatikan warna konjungtiva d. Hidung. Termasuk kongesti nasal e. Mulut
Adanya karies gigi, hipersaliva, dan gusi membengkak merupakan gangguan yang seling muncul masa kehamilan
f. Kelenjar tiroid. Inspeksi dan palpasi kelenjar. Pembesaran simetris merupakan bentuk yang umum
Pembesaran
signifikan
adalah
trimester berikutnya
JANTUNG Teknik Pemeriksaan Palpasi impuls apical Kemungkinan Temuan Mungkin sedikit lebih tinggi dari normal pada ruang interkosta ke-4 karena rotasi jantung kekiri dan tranfersa akibat diafragma yang meninggi
Auskultasi jantung. Bising halus Murmur vena dan bising tinggi sistolik diselidiki atau mammary yang kontinu dan lazim ditemukan
diastolik
baru
harus
Inspeksi payudara dan puting Pola vena dapat terlihat jelas, puting terhadap kesimetrisan dan warna dan areola lebih gelap, dan kelenjar montgomeri menonjol
Tekan
masing-masing
ABDOMEN Tempatkan wanita hamil dalam posisi semi duduk dengan kedua lutut fleksi.
viii
atau stria, bentuk dan kontur nigrabmuncul sebagai reaksi normal abdomen, serta tinggi fundus pada kehamilan Mc.Donaldpengukuran dengan TFU
menggunakan medline,
yaitu diukur dari tepi atas symfisis ke Fundus Uteri dengan satuan cm Leopold pengukuran TFU dengan mengunakan satuan jari, dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan Leopold I Palpasi : Organ atau massa Gerakan janin, biasanya terdeksi setelah 24 minggu Kontraktilitas uterus Kontraksi yang tidak teratur setelah 12 minggu atau setelah palpasi selama trimester ketiga
Sebelum usia kehamilan 37 minggu, kontraksi uterus yang teraktur atau timbul pendarahan adalah abnormal, menunjukkan persalinan prematur
Jika usia kehamilan wanita lebih Jika tinggi fundus > 2 cm dari yang dari 20 minggu, ukur tinggi diharapkan, pertimbangan gestasi
fundus dengan pita pengukur kembar, bayi besar, cairan ekstra mulai dari puncak simfisis pubis amniotik, atau mioma uterus. Jika
ix
ke puncak fundus uterus. Setelah tinggi lebih dari 4 cm, pertimbngakan usia dalam perhitungan 20 minggu, pengukuran missed abortion, posisi melintang, pada retardasi pertumbuhan atau kehamilan seharusnya palsu
sentimeter kasar
Auskultasi Perhatikan
jantung frekuensi
janin. Kurangnya djj yang dapat didengar (DJJ), menunjukkan usia kehamilan kurang minggu yang diperkirakan,
lokasi, dan irama. Gunakan juga dari alat berikut. Djj Doptone setelah
mendeksi
kehamilan 10 minggu. Djj dapat terdengar dengan fetoskop setelah 18 minggu Dari usia kehamilan 12-18 minggu , dengarakan djj digaris tengah abdomen bawah. Setelah usia kehamilan 28 minggu, dengarkan diatas punggung atau dada janin. Gunakan modifikasi manuver liopold untuk memalpasi kepala dan punggung janin serta mengidentifikasi dimana harus mendengarkan djj
Frekuensi jantung biasanya 160 DJJ yang turun secara jelas mendekati denyut selama kehamilan awal cukup bulan dengan gerakan janin dan kemudian melambat sampai daoat menunjukan sirkulasi plasenta 120-140 kali mendekati cukup yang buruk
bulan. Setelah 32-34 minggu, djj harus meningkat dengan gerakan janin.
Irama. Pada trimester ketiga, Kurangnya variabilitas denyut ke perkiraan varians 10-15 denyutan denyut permenit menit. (DPM) selama pada akhir kehamilan dengan
penyelidikan
Manuver
liopold.
umum
termasuk
liopold membantu menetukan : 1. Letak janin atau posisi janin terhadap punggung wanita (longitudinal atau transversal) 2. Presentasi atau ujung janin yang masuk kedalam pintu atas panggul (kepala atau bokong) 3. Lokasi punggung janin 4. Engagement , atau seberapa jauh bagian presentasi janin yang turun kedalam panggul ibu 5. Taksiran berat janin
bokong
(bokong janin
berada di bagian pintu bawah panggul ibu) dan tidak adanya bagian
xi
Manuver pertama (kutub atas). Berdiri disamping ibu menghadap kekepalanya. kedua Satukan jari-jari
tangan
pemeriksaan
bersamaan. Palpasi dengan hatihati menggunakan ujung jari untuk menentukan bagian janin yang mana yang berada dikutub bagian atas dari fundus uterus Leopold I
Manuver
kedua
(bagian
samping abdomen materna) Letakkan satu tangan pada tiap sisi abdomen ibu, dengan tujuan menangkap bagian janin yang teraba diantaranya. Gunakan satu tangan untuk menahan uterus dan tangan lainnya untuk memalpasi janin. Leopold II
Manuver ketiga (kutub bagian bawah) Berdiri menghadap kaki ibu. Palpasi area yang berada tepat diatas simfisis pubis. Perhatikan apakah menyimpang kedua ketika tangan menekan
kearah bawah atau tetap menyatu, tindakan untuk mengetahuia Leopold III
apakah bagian presentasi janin, kepala atau bokong, turun masuk kedalam pintu atas panggul.
xii
Manuver
keempat
(pastikan
bagian presentasi) Dengan tangan dominan anda pegang bagian janin pada kutub bawah, dan dengan tangan non dominan anda pegang bagian janin pada kutub atas. Coba bedakan bokong. Leopold IV antara kepala dan
GENETALIA , ANUS, DAN REKTUM Teknik Pemeriksaan Inspeksi genetalia eksternal Kemungkinan Temuan Relaksasi pada introitus pada para, pembesaran labia dan klitoris,
episiotomi
Inspeksi anus
Hemoroid
dapat
mengalami masa
pembengkakan
pada
Periksa sistokel
adanya
rektokel
atau
Pemeiksaan spekulum
Inspeksi serviks terhadap warna, laserasi yang ditimbulkan karena bentuk dan laserasi yang pelahiran sebelumnya
menyembuh
xiii
Lakukan
pulasan
pap,
jika Spesimen
mungkin
diperlukan
diindikasikan
Warna kebiruan atau ungu , ruga dalam , leukorea pada kehamilan normal; iritasi, gatal, dan rabas pada infeksi vagina
Pemeriksaan bimanual Masukan dua jari yang dilubrikasi kedalam introitus, bagian telapak tangan mengarah ke bawah,
dengan sedikit tekanan kebawah pada area perineum. Masukkan jari hingga ke area kubah vaginal posterior. mengarah Pertahankan ke bawah, tekanan putar
perlahan telapak jari ke atas. Kaji ostium serviks dan Ostium menutup pada ibu nulipara,
derajat penipisan. Letakkan ostium terbuka sampai seukuran jari anda dengan hati-hati dalam ostium, kemudian sapukan dengan gerakan memutar disekeliling permukaan serviks. Ukur panjang serviks. Palpasi permukaan lateral dari ujung serviks sampai forniks lateral Palpasi uterus untuk ukuran, bentuk, konsistensi, dan posisi Sebelum usia kehamilan mencapai 34 sampai 36 minggu, serviks seharusnya tetap dengan panjang normal sekitar 1,5 sampai 2 cm. Tanda hegar atau pelunakan dini ismus ; uterus berbentuk buah pir sampai usia 8 minggu , kemudian ujung jari pada ibu multipara.
xiv
berbentuk globular. Tentukan ukuran uterus. Dengan menggunakan bagian dalam jari anda, letakkan pada sisi serviks, permukaan telapak tangan ke arah atas, dengan hatihati mengangkat uterus ke arah tangan abdominal. Tangkap bagian fundus uterus diantara kedua tangan dan dengan hatihati tentukan ukuran. Pada kehamilan dini penting untuk menyingkirkan (ektopik) Lakukan pemeriksaan rektovaginal untuk memastikan ukuran uterus atau integritas septum rektovaginal kehamilan tuba Bentuk uterus yang tidak teratur dicurigai sebagai miomata uterus atau uterus bikornu, dua rongga uterus yang nyata dipisahkan oleh septum.
EKSTREMITAS Teknik Pemeriksaan Inspeksi tungkai terhadap adanya varises vena Kemungkinan Temuan
Inspeksi tangan dan kaki terhadap Edema patologis sering bernilai 3+ adanya edema atau letaknya lebih ke arah pretibial.
xv
kehamilan
24
minggu,
reflek yang didapati lebih besar dari 2+ dapat menunjukkan hipertensi akibat kehamilan. Dan bila reflek lutut bernilai negatif berarti
3. Pemeriksaan laboratorium Ibu hamil hendaknya diperiksa air kencing dan darahnya sekurang kurangnya 2 kali selama kehamilan, sekali pada permulaan dan sekali lagi pada akhir kehamilan. a. Air kencing 1) Diperiksa adakah glukosa dan protein. Adanya glukosa dalam urine orang hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes, adanya protein urine dianggap sebagai adanya Pre Eklamsia. 2) Dalam akhir kehamilan dan dalam nifas reaksi reduksi dapat menjadi positif karena ada laktosa dalam air kencing b. Darah (Hb) 1) Pemeriksaan Hb dilakukan 3 bulan sekali karena padaorang hamil sering timbul anemia akibat defisiensi, pemeriksaan golongan darah. Golongan darah ditentukan supaya kita cepat mencari darah yang cocok jika penderita memerlukannya. 2) Kadar Hb ibu hamil Hb 11 gr% = tidak anemia 9 10 gr% = anemia ringan 7 8 gr% = anemia sedang < 7 gr% = anemia berat
xvi
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Pemeriksaan pada ibu hamil adalah asuhan atau tindakan yang diberikan pada ibu hamil utuk mengetahui kesehatan ibu dan janin serta untuk mencegah dan menangani secara dini kegawat daruratan yang terjadi pada saat kehamilan. Tujuan pemeriksaan dan pengawasan Ibu hamil adalah Menyiapkan seoptimal mungkin fisik dan mental ibu dan anak selama dalam kehamilan, persalinan dan nifas, sehingga didapatkan ibu dan anak yang sehat.
B. SARAN Dalam pembuatan makalah ini kelompok masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu kelompok meminta kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.
xvii
DAFTAR PUSTAKA
Mochtar, Rustam : Sinopsis Obstetri. Jakarta, ECG, 1998 Bickly, Lynn. S/ Szilagyi,Peter : Buku Saku Pemeriksaan Fisik dan Riwayat Kesehatan Bates. Ed.5. Jakarta, ECG, 2008.
http://www.poltektegal.ac.id/files/download/d3kebidanan/ASUHAN%20IBU%20HAMIL
xviii