Posisi Fowler
Posisi fowler adalah posisi setengah
duduk atau duduk, dimana bagian kepala
tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan
setinggi 45° - 90° tanpa fleksi lutut.(Perry
dan Potter, 2000).
Indikasi
Persiapan Alat
• Tempat tidur
• Bantal kecil
• Gulungan handuk
• Footboard (bantalan kaki)
• Sarung tangan (jika diperlukan)
Prosedur pelaksanaan
Menurut Perry dan Potter (2000) ada beberapa
langkah dalam pengaturan posisi fowler , antara
lain:
1. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan jika
diperlukan.
2. Minta klien untuk memfeksikan lutut sebelum
kepala dinaikkan.
3. Naikkan kepala tempat tidur 45° - 90° sesuai
kebutuhan.
4. Letakkan bantal kecil di bawah punggung pada
kurva lumbal, jika ada celah di sana.
5. Letakkan bantal kecil di bawah kepala klien.
6. Letakkan bantal di bawah kaki, mulai dari
lutut sampai tumit.
7. Pastikan tidak terdapat tekanan pada area
popliteal dan lutut dalam keadaan fleksi.
8. Letakkan trochanter roll (golongan handuk)
disamping masing-masing paha.
9. Topang telapak kaki klien dengan dengan
menggunakan bantalan kaki.
10.Letakkan bantal untuk menopang kedua
lengan dan tangan, jika klien memiliki
kelemahan pada kedua tangan tersebut.
11. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
12. Dokumentasikan tindakan.
Instrumen Penilaian Tindakan
Menurut Ns. Muhamad Rofii dalam buku keterampilan dasar dalam
keperawatan berdasarkan tindakan instrumen penilaian dapat dilihat sebagai
berikut :
NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
1 Persiapan alat: 1-6 bantal kecil, 1-2 trochanter roll, Papan kaki/footboard
2 Jelaskan klien
3 Jaga privacy klien
4 Cuci tangan
5 Atur tempat tidur posisi datar, pindahkan klien pada bagian atas tempat tidur. Instruksikan
klien untuk menekuk lutut sedikit sebelum menaikkan bagian kepala tempat tidur
Indikasi
• Klien sesak nafas.
• Klien pasca operasi struma, hidung, thorax.
• Klien dengan penyakit tenggorakan yang
memproduksi sputum, aliran gelembung dan
kotoran pada saluran pernafasan.
Kontra Indikasi
• Pada klien yang post operasi servik alis
vertebra.
• Contusion serebriataugegarotak.
• Comser (comusioseribri) ataumemarotak.
Persiapan Alat
2 Jelaskan klien
3 Jaga privacy klien
4 Cuci tangan
5 Atur tempat tidur posisi datar, pindahkan klien pada bagian atas tempat tidur.
Instruksikan klien untuk menekuk lutut sedikit sebelum menaikkan bagian kepala
tempat tidur
6 Naikkan posisi kepala pada posisi 15-45 derajat
7 Letakkan bantal kecil dibawah kepala.
8 Letakkan bantal kecil dibawah lengkung pinggang.
9 Letakkan bantal kecil mulai dari bawah lutut sampai ke tumit
10 Letakkan ”trochanter roll “ disisi luar paha
11 Letakkan papan penghalang pada telapak kaki klien
12 Letakkan bantal untuk mendukung lengan
13 Rapikan alat-alat
JUMLAH
C. Posisi Supinasi
Persiapan Alat
• tempat tidur
• bantal
• gulungan handuk
• bantalan kaki
• sarung tangan (jika perlu)
Prosedur Pelaksanaan
Menurut Perry dan Potter (2000) dalam pengaturan posisi
supinasi memiliki beberapa langkah-langkah , antara lain:
Indikasi
• Pasien yang menjalani bedah mulut dan
kerongkongan
• Pasien dengan pemeriksaan pada daerah
bokong atau punggung.
• Hanya dapat dilakukan pada klien yang
punggungnya dapat diluruskan secara tepat,
dan dilakukan dalam waktu cepat.
Kontra Indikasi
• Tidak disarankan untuk orang yang bermasalah
pada daerah servik alat aulumbal tulang
belakang.
• Untuk klien dengan masalah jantung dan
pernafasan, karena akan menyebabkan mati
lemas, dan pembatasan perluasan dada.
Persiapan Alat
• Tempat tidur
• Bantal kecil
• gulungan handuk
• Sarung tangan (jika diperlukan)
Prosedur Pelaksanaan
Menurut Perry dan Potter (2000) dalam pengaturan posisi
supinasi memiliki beberapa langkah-langkah , antara lain:
10 Cuci tangan
11 Dokumentasikan hasil tindakan
E. Posisi Lateral
Posisi miring dimana pasien bersandar
kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu ( Perry dan
Potter, 2000).
Indikasi
• Pasien yang ingin beristirahat
• Pasien yang ingin tidur
• Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam
posisi lama
• Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca
operasi.
• Pada klien yang mengalami shock.
• Pada klien yang mengalami pembedahan daerah perut.
• Dilakukan pada klien yang sedang dilakukan
pemeriksaan rectum dan pemberian obat-obatan
melalui anus.
• Mendengarkan nada tinggi dari murmur (BJ III) atau
bunyi tambahan yaitu dengan posisi lateral kiri.
Kontra Indikasi
Persiapan Alat
• Tempat tidur
• Bantal kecil
• gulungan handuk
• Sarung tangan (jika diperlukan)
Prosedur Pelaksanaan
Menurut Perry dan Potter (2000) dalam pengaturan posisi
supinasi memiliki beberapa langkah-langkah , antara lain: