Handy Wiradharma
Masalah yang umum terjadi setelah melakukan episiotomi:
1. Infeksi, akibat sulitnya menjaga daerah tersebut tetap
kering dan bersih.
2. Rasa gatal yang berlebih juga bisa menandakan adanya
infeksi, masuknya jamur, atau hal lainnya pada bekas luka.
3. Ibu mungkin saja merasa sakit karena jahitan yang dibuat
terlalu kencang.
4. Pasien dapat menderita gangguan defekasi dan flatus.
5. Dapat terjadi infeksi dan fistula rektovaginal
PERSIAPAN
PERALATAN MENJAHIT PERINEUM
1. Refraktor, spekulum
2. Needle holder
3. Forsep allis
4. Gunting Mitzenbaum
5. Gunting benang
6. Pinset anatomis
7. Pinset sirurgis
BAHAN
1. Sarung tangan steril
2. Kassa steril
3. Povidon iodine
4. Lidocain 0,5-1%
5. Benang :
1. Polyglactin 910 3-0 (otot perineum)
2. Polyglactin 910 absorpsi cepat 3-0 (mukosa vagina
dan perineum)
3. Polyglactin 910 2-0 (sfingter ani eksterna)
PELAKSANAAN
1. Tunda tindakan episiotomi sampai perineum menipis dan
pucat, dan 3-4 cm kepala bayi sudah terlihat pada saat
kontraksi.
2. Masukkan dua jari ke dalam vagina di antara kepala bayi
dan perineum. Kedua jari agak direnggangkan dan
berikan sedikit tekanan lembut ke arah luar pada
perineum.
3. Gunakan gunting tajam disinfeksi tingkat tinggi atau
steril, tempatkan gunting di tengah fourchette posterior
dan gunting mengarah ke sudut yang diinginkan untuk
melakukan episiotomi mediolateral.
4. Gunting perineum sekitar 3-4 cm dengan arah
mediolateral menggunakan satu atau dua
guntingan yang mantap.
5. Gunakan gunting untuk memotong sekitar 2-3 cm
ke dalam vagina.
6. Jika kepala bayi belum juga lahir, lakukan tekanan
pada luka episiotomi dengan dilapisi kain atau kasa
disinfeksi tingkat tinggi diantara kontraksi.
7. Kendalikan kelahiran kepala, bahu, dan badan bayi.
8. Setelah bayi dan plasenta lahir, periksa dengan hati-
hati apakah episiotomi, perineum, dan vagina
mengalami perluasan atau laserasi.
9. Lakukan penjahitan jika terjadi perluasan atau
laserasi tambahan.
PEMANTAUAN
Observasi selama 2-3 jam,kemudian dapat
di pulangkan atau rawat inap selama 1 x 24
jam kembali kontrol setelah 7 hari.
Observasi tanda-tanda infeksi :
Jangan lakukan pemeriksaan rektal atau
enema selama 2 minggu.
Analgesik seperti ibuprofen.
PEMANTAUAN
Jika rasa sakit yang berlebihan pada hari-hari
setelah pasca tindakan harus segera diperiksa,
sebab rasa sakit merupakan tanda-tanda infeksi
didaerah perineum.Penderita diberi makanan yang
tidak mengandung selulosa mulai dari hari kedua
diberi parafinum liquidum satu sendok makan 2 kali
sehari dan jika perlu pada hari ke 6 diberi klisma.
HAL YANG HARUS
DIPERHATIKAN
Beberapa prinsip dalam penjahitan luka episiotomi
yang harus diperhatikan adalah sebgai berikut:
Penyingkapan luka episiotomi yang adekuat dengan
penerangan yang baik, sehingga restorasi anatomi luka dapat
dilakukan dengan baik.
Hemostasis yang baik dan mencegah dead space.
Penggunaan benang jahit yang mudah diabsorbsi.
Pencegahan penembusan kulit oleh jahitan dan mencegah
tegangan yang berlebihan.
Jumlah jahitan dan simpul jahitan diusahakan seminimal
mungkin.
Hati-hati agar jahitan tidak menembus rektum.
Untuk mencegah kerusakan jaringan, sebaiknya dipakai
jarum atraumatik.
Terima Kasih