Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PENDAHULUAN

AMBULASI DAN MOBILISASI

DISUSUN OLEH

WELQI VIRANTI PUTRI

1814201222

Dosen pembimbing :

 Ns. Muhammad Arif, M.Kep

PRODI ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2020-2021


A. AMBULASI KLIEN

1. Pengertian

Ambulasi adalah usaha yang dikoordinir dari muskuloskeletal dan sistem saraf untuk
mempertahankan keseimbangan postur dan body aligment selama pengangkatan,
pergerakan, dan penyelenggaraan kegiatan atau aktivitas kehidupan sehari-hari (Perry dan
Potter).

Memindahkan klien dari satu tempat ke tempat lainnya berdasarkan kebutuhannya,


misalnya dari tempat tidur ke kursi roda ataupun sebaliknya

2. Tujuan

a) Mobilisasi/ Ambulasi klien

b) Memindahkan ke ruangan tertentu

c) Memberi rasa nyaman pada klien.

3. Indikasi

a) Pasien paralisis

b) Pasien baru yang akan dipindahkan ke ruangan tertentu.

4. Peralatan

a) Tempat tidur

b) Kursi roda

5. Prosedur Pelaksanaan

a. Tahap PraInteraksi

1. Melakukan verifikasi Program terapi/ pengobatan klien

2. Mencuci tangan
3. Menempatkan alat di dekat pasien dengan benar

b. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam sebagai pendekatan terapeutik

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada Pasien/keluarga.

3. Menanyakan kesiapan klien sebelum tindakan dilakukan.

c. Tahap Kerja

DARI TEMPAT TIDUR KE KURSI RODA

1. Membantu klien duduk di sisi tempat tidur

2. Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur, mengunci rodanya
dan membuka tatakan kakinya.

3. Memastikan klien stabil

4. Melebarkan kakinya (membuka jarak antara kedua kaki)

5. Memfleksikan pinggul dan kedua lutut (lutut perawat dan klien sejajar).

6. Meletakkan tangan perawat di skapula klien.

7. Menegakkan klien untuk bediri pada hitungan ketiga dengan meluruskan pinggul dan
tungkai.

8. Memutar kaki yang terjauh dari kursi roda.

9. Meminta klien menggunakan lengan bersandar pada kursi untuk topangan.

10. Memfleksikan pinggul dan lutut selama menurunkan klien ke kursi.

11. Mengkaji kesejajaran klien yang sesuai untuk duduk.

12. Menurunkan tatakan kaki kursi roda dan meletakkan kedua kaki klien diatasnya.

DARI KURSI RODA KE TEMPAT TIDUR


1. Mengatur posisi tempat tidur setinggi lutut atau pertengahan paha klien.

2. Meletakkan kursi roda pada posisi sudut 450 pada tempat tidur lalu mengunci kursi
roda.

3. Meletakkan kaki klien di atas lantai kemudian melipat tatakan kursi roda.

4. Berdiri di depan klien dengan posisi kaki terjauh dari tempat tidur berada di depan.

5. Memfleksikan pinggul dan lutut, meletakkan kedua tangan di skapula klien, dan
meminta klien meletakkan kedua tangannya di bahu perawat.

6. Membantu klien berdiri dari kursi roda dengan meluruskan pinggul dan lutut.

7. Membantu klien berjalan keluar dari kursi roda dengan melahkahkan kaki terdepan
ke belakang.

8. Membantu memutar badan klien membelakangi tempat tidur dengan memutar kaki
terjauh dari tempat tidur mendekati tempat tidur.

9. Membantu klien mendekati tempat tidur dengan meminta klien berjalan mundur ke
arah pinggir tempat tidur hingga belakang lutut atau pertengahan paha klien berada
dekat dengan tempat tidur.

10. Memfleksikan lutut dan pinggang sambil meminta klien duduk di pinggir tempat
tidur.

11. Menahan punggung klien dengan tangan terdekat dari arah kepala tempat tidur dan
tangan yang lain membantu mengangkat kedua kaki klien.

12. Memutar ke arah kepala tempat tidur sambil membantu membaringkan klien.

13. Merapikan klien

d. Tahap Terminasi

1. Melakukan evaluasi tindakan

2. Berpamitan dengan klien


3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula

4. Mencuci tangan

5. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan perawatan

B. Mobilisasi Pasien
1. Menaikkan Posisi Klien yang Melorot, ke Atas Tempat Tidur
 Pengertian
menempatkan kembali posisi klien yang melorot ke bagian bawah di tempat tidur
pada posisi semula.
 Tujuan
a. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang sesuai.
b. Memberikan rasa nyaman.
 Persiapan Alat
a. Rekstok gantung (overhead trapeze)
b. Sarung tangan
a. Atur Tempat Tidur
• Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar atau serendah mungkin yang
mampu di toleransi oleh klien. Memperkecil pengaruh gravitasi.
• Naikan tempat tidur setinggi pusat gravitasi anda.
• Kunci semua roda tempat tidur dan naikkan pagar tempat tidur pada sisi yang
jauh dari anda.
• Ambil semua bantal, kemudian letakkan salah satu bantal di atas kepala tempat
tidur. Melindungi kepala klien dari kemungkinan cidera yang tidak sengaja
akibat terbentur dengan kepala tempat tidur saat di pindahkan.
b. Persiapan klien. Minta klien :
• Melakukan fleksi pinggul dan lutut, menumpukkkan telapak kaki di atas
permukaan tempat tidur. Mengurangi gesekan dengan permukaan tempat tidur
dan dapat memberikan tambahan tenaga dorngan.
• Berpegangan pada kepala tempat tidur dengan kedua tangan dan menarik pada
saat dipindahkan, Atau berpegangan pada rekstok gantung dengan kedua
tangan.kemudian mengangkat dan menarik pada saat di pindahkan.
• Atur Posisi Anda dan Pindahkan Klien :
• Berdiri disamping klien dengan wajah menghadap ke arah pergerakan, lebarkan
kedua kaki, satu kaki di depan, dan kaki lainnya di belakang. Dengan tubuh
condong ke depan,fleksikan punggung, lutut dan pergelangan kaki.
• Letakkan satu tangan di bawah paha klien dan tangan lainnya di bawah scapula.
• Tegakkan otot-otot gluteal,abdominal, kaki dan lengan. Kemudian
pindahkan/gerakkan klien ke atas sambil klien mendorong dengan telapak kaki
dan menarik dengan kedua tangan pada bagian kepala tempat tidur atau pada
rekstok gantung.

2. Memindahkan Posisi Klien di Tepi Tempat Tidur


 Pengertian
Menempatkan posisi klien berada pada posisi duduk di tepi tempat tidur.
 Tujuan
a. Memenuhi kebutuhan pengaturan posisi yang sesuai atau tepat.
b. Untuk persiapan prosedur selanjutnya (mentransfer klien ke kursi roda, ambulasi)
 Persiapan Alat
Sarung tangan (jika perlu)
a. Atur tempat tidur
• Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar.
• Naikkan tempat tidur setinggi pusat gravitasi anda.
• Kunci semua roda tempat tidur dan naikkan pagar tempat tidur pada sisi yang
jauh dari anda.
• Ambil semua bantal.
b. Atur Posisi Anda dan Posisi Klien Secara Tepat
• Naikkan kepala tempat tidur sampai pada posisi setengah duduk / duduk penuh.
• Berdiri di samping tempat tidur, di sisi pinggul klien menghadap ke arah kaki
tempat tidur. Lebarkan kakai anda dengan salah satu kaki di depan. Condongkan
tubuh anda ke depan, fleksikan pinggul, lutut, dan pergelangan kaki.
c. Angkat Klien Pada Posisi Duduk
• Letakkan salah satu tangan di bawah bahu klien.
• Letakkan tangan yang lainnya di bawah kedua paha dekat dengan lutut.
• Tegangkan otot-otot gluteal, abdominal, kaki dan lengan.
• Angkat paha klien secara perlahan.
• Putar kaki klien ke arah anda, sampai kedua kaki menjuntai dari tempat tidur
sedangkan tangan yang satunya memegang bahu klien.
• Tetap pegangi klien hingga klien memperoleh keseimbangan dan kenyamanan.
• Pastikan klien merasa nyaman dengan posisi yang anda berikan.
• Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.
• Dokumentasikan.

3. Mengatur Posisi Klien pada Posisi Duduk di Tepi Tempat Tidur


a. Atur tempat tidur
 Atur bagian kepala tempat tidur pada posisi datar
 Naikkan tempat tidur stinggi pusat gravitasi anda
 Kunci semua roda tempat tidur, dan naikkan pagar tempat tidur pada sisi yang
jauh dari anda
b. Atur posisi anda dan klien secara tepat
 Berdiri disamping tempat tidur, disisi pantat klien menghadap keearah kepala
tempat tidur. Lebarkan kaki anda dengan salah satu kaki didepan dan jadikan kaki
ini tumpuan berat badan
 Minta klien untuk meletakkan kedua tangan disisi tubuhnya dengan telapak
tangan menghadap diatas permukaan tempat tidur (menambah kekuatan pada saat
diangkat, klien dapat mendorong tubuhnya dengan kedua tangan di atas tempat
tidur)
c. Angkat klien pada posisi duduk
 Letakkan salah satu tangan dibawah bahu klien
 Letakkan tangan yang lainnya diatas permukaan tempat tidur, dan gunakan untuk
mendorong pada saat mengangkat
 Minta klien untuk mengangkat secara bersamaan dengan anda, dengan
mendorongkan kedua tangannya diatas permukaan tempat tidur. Angkat dengan
menarik bahu klien dengan menggunakan tangan dan lengan anda, mendorongkan
tangan anda yang satunya diatas permukaan tempat tidur, dan pindahkan berat
badan anda dari kaki depan ke kaki belakang.
d. Pastikan klien merasa nyaman dengan posisi yang anda berikan
e. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan

4. Memindahkan klien pada posisi duduk di tepi tempat tidur


 Persiapan alat: sarung tangan (bila diperlukan)
 Persiapan pasien:
a. Jelaskan prosedur pada pasien
b. Pasien berada di atas tempat tidur
 Persiapan tempat:
a. Naikkan posisi tempat tidur setinggi pusat gravitasi kita, bagian kepala tempat
tidur pada posisi datar
b. Kunci semua roda tempat tidur dan naikkan pagar tempat tidur pada posisi yang
jauh dari kita
 Pelaksanaan:
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Naikkan posisi tempat tidur secara perlahan-lahan sampai posisi semi
fowler/fowler
d. Berdiri disamping tempat tidur di sisi pinggul pasien menghadap ke arah kaki
tempat tidur. Lebarkan kaki anda dengan salah satu kaki di depan. Condongkan
tubuh anda ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki
e. Letakkan salah satu tangan dibawah pinggul pasien dan tangan lainnya di bawah
kedua paha dekat lutut
f. Angkat paha pasien secara perlahan-lahan
g. Putar kaki pasien kearah anda sampai kedua kaki menyentai dari tempat tidur,
sedangkan tangan yang satunya memegang bahu yang satunya
h. Tetap pegang pasien sampai memperoleh keseimbangan
i. Dokumentasikan hasil tindakan
j. Mencuci tangan

5. Memindahkan Pasien dari Tempat Tidur ke Brankart


 Pengertian
Adalah memindahkan pasien yang mengalami ketidak mampuan, keterbatasan
atau tidak sadar dari tempat tidur ke brangkar yang dilakukan oleh dua atau tiga
orang perawat.
 Tujuan
Memindahkan pasien antar ruangan untuk tujuan tertentu (misalnya pemeriksaan
diagnostik,pidah ruangan, dll).
 Alat Dan Bahan
a. Brangkar
b. Bantal bila perlu
c. Sarung tangan bila perlu
 Persiapan pasien:
a. Pasien berada di tempat tidur
b. Jelaskan prosedur kepada pasien
 Persiapan tempat:
a. Atur posisi tempat tidur pada posisi datar dari bagian kepala sampai kaki, kunci
semua roda bed
b. Letakkan brankart secara paralel di samping tempat tidur, kunci semua roda bed
 Pelaksanaan:
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
c. Naikkan posisi tempat tidur sampai lebih tinggi dari brankart
d. Posisikan pasien di tepi tempat tidur, tutupi dengan selimut untuk privasi
e. Minta pasien untuk memfleksikan leher jika memungkinkan dan menyilangkan
kedua tangan di atas dada
f. Perawat pertama meletakkan kedua tangan di bawah bagian dada dan leher,
perawat kedua di bawah pinggul, dan perawat ketiga di bawah kaki pasien
g. Condongkan tubuh ke depan, fleksikan pinggul, lutut dan pergelangan kaki.
Perawat pertama memberikan intruksi kemudian angkat pasien secara bersama-
sama dari tempat tidur ke brankart
h. Kencangkan sabuk pengaman melintang di atas tubuh pasien
i. Mencuci tangan
j. Dokumentasikan hasil tindakan
6. Teknik Berjalan dengan Tongkat

Pelaksanaan:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Gunakan tongkat pada sisi tubuh klien yang terkuat
c. Klien mulai melangkah dengan kaki yang terlemah, bergerak maju dengan tongkat,
sehingga berat badan klien terbagi antara tongkat dan kaki yang terkuat
d. Kaki yang terkuat maju melangkah setelah tongkat, sehingga kaki terlemah dan berat
badan klien disokong oleh tongkat dan kaki terkuat.
e. Berjalanlah disisi bagian tungkai klien yang lemah. Klen kemungkinan jatuh ke arah
bagian tungkai yang lemah tersebut.
f. Ajak klien berjalan selama waktu atau jarak yang telah ditetapkan dalam rencana
keperawatan.
g. Jika klien kehilangan keseimbangan atau kekuatannya dan tidak segera pulih,
masukkan tangan anda keketiak klien, dan ambil jarak berdiri yang luas untuk
mendapatkan dasar tumpuan yang baik. Sandarkan klien pada pinggul  andasampai
tiba bantuan, atau rendahkan badan anda dan turunkan klien secara perlahan ke lantai
h. Dokumentasikan kemajuan klien.

7. Teknik Berjalan dengan Kruk

Pelaksanaan:
a. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b. Pastikan panjang kruk sudah tepat
c. Bantu klien mengambil posisi segitiga, posisi dasar berdiri menggunakan kruk
sebelum mulai berjalan.
d. Ajarkan klien tentang salah satu dari empat cara berjalan dengan kruk
e. Perubahan empat titik atau cara berjalan empat titik memberi kestabilan pada klien,
tetapi  memerlukan panahanan berat badan pada kedua tungkai. Masing-masing
tungkai digerakkan secara bergantian dengan masing-masing kruk, sehingga
sepanjang waktu terdapat tiga titikdukungan pada lantai
f. Perubahan tiga titik atau cara berjalan tiga titik mengharuskan klien menahan semua
beratbadan pada satu kaki. Berat badan dibebankan pada kaki yang sehat, kemudian
pada kedua krukdan selanjutnya urutan tersebut diulang. Kaki yang sakit tidak
menyentuh lantai selama fase dini berjalan tiga titik. Secara bertahap klien
menyentuh lantai dan semua beban berat badan bertumpu pada 
g. Cara berjalan dua titik memerlukan sedikitnya pembebanan berat badan sebagian
pada masing-masing kaki. Kruk sebelah kiri dan kaki kanan  maju bersama-sama.
Kruk sebelah kanan dan kaki kiri maju bersama-sama.
h. Cara jalan mengayun  ke kruk ( swing to gait), klien yang mengalami paralisi tungkai
dan pinggul dapat menggunakan cara jalan mengayun ini. Penggunaan cara ini dalam
jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan atrofi otot yang tidak terpakai. Minta
klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan  secara bersamaan.pindahkan berat
badan kelengan dan mengayun melewati kruk.
i. Cara jalan mengayun melewati kruk ( swing throughgait)
j. Cara jalan ini sangat memerlukan ketrampilan,kekuatan dan koordinasi klien. Minta
klien untuk menggerakkan kedua kruk kedepan secara bersamaan. Pindahkan berat
badan ke lengan dan mengayun melewati kruk.
k. Ajarkan klien menaiki dan menuruni tangga

8. Teknik Berjalan dengan Kursi Roda

Pelaksanaan:
a. Cuci tangan
b. Jelaskan prosedur pelaksanaan
c. Rendahkan posisi tempat tidur pada posisi terendah sehinggaa kaki klien dapat
menyentuh lantai. Kunci semua roda tempat tidur
d. Letakkan kursi roda sejajar dan sedekat mungkin dengan tempat tidur. Kunci semua
roda dari kursi roda. Bantu  klien pada posisi duduk di tepi tempat tidur
e. Kaji adanya hipotensi sebelum memindahkan klien dari tempat tidur
f. Ketika klien turun dari tempat tidur, perawat harus berdiri tepat dihadapannya dan
klien meletakkan tangannya dipundak perawat. Selanjutnya, perawat meletakkan
tangannya dipinggang klien
g. Sementara klien mendorong badannya keposisi berdiri, perawat membantu
mengangkat bagian atas tubuh klien.
h. Klien dibiarkan berdiri selama beberapa detik untuk memastikan tidak adanya
pusing 
i. Perawat tetap berdiri menghadap klien lalu memutar tubuh klien sehingga
membelakangi kursi  roda. Setelah itu, perawat memajukan salah satu kakinya dan
memegang kedua lutut untuk menjaga keseimbangan, kemudian membantu klien
untuk duduk di kursi roda.

9. Teknik Berjalan dengan Walker Kruk

Pelaksanaan:
a. Ketika klien membutuhkan bantuan maksimal.
• Gerakkan walker kedepan  kira-kira 15 cm sementara berat badan bertumpu pada
kedua tungkai
• Kemudian gerakkan kaki kanan hingga mendekakti walker sementara berat badan
dibebankan pada tungkai kiri dan kedua tangan.
• Selanjutnya, gerakkan kaki kiri hingga mendekati kaki kanan sementara berat
badan bertumpu pada tungkai kanan dan kedua lengan.
b. Jika salah satu tungkai klien lemah
• Gerakkan tungkai yang lemah ke depan secara bersamaan sekitar 15 cm (6 inchi)
sementara berat badan bertumpu pada tungkai yang kuat
• Kemudian, gerakkan tungkai yang lebih kuat ke depan sementara berat badan
bertumpu pada tungkai lemah dan kedua lengan.
Daftar Pustaka

Johnson, marion,dkk. 2000. Nursing Outcomes Classification (NOC) second edition.

Missouri:Mosby

Me Closkey, Joanne C,dkk. 2000. Nursing Intervensi Classifcation (NIC) second

edition. Missouri:Mosby

NANDA Internasional.2005.Nursing Diagnosa Definition and Clasification

(NANDA) 2005-2006. Washington DC:Amerrican Nurses Association

Potter and Perry’s. 2001. Fundamental of Nursing. Australia : Mosby

Departemen Kesehatan RI. 1995. Penerappan Proses Keperawatan pada Klien dengan

Gangguan Muskuluskeletal.Jakarta

Anda mungkin juga menyukai