Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN MANAJEMEN

(Organisasi)

DI SUSUN OLEH

Kelompok IV

1. Fernando
2. Iga Nur Mala
3. Oriza Sativa
4. Putri Indriani
5. Putri Rahmawati
6. Vetri Lusiana
7. Zulfirah Nurhalimah

Dosen Pembimbing

Ns.Endra Amalia,M.Kep

PRODI SARJANA KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2020/2021

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
limpahan Rahmat dan KaruniaNYA, sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini
dengan waktu yang telah ditentukan .

Pada kesempatan ini kelompok mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing
dan teman–teman, disamping itu kelompok juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Oleh karena itu kelompok mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membantu dari pembaca untuk kesempurnaannya. Akhir kata kelompok berharap makalah ini
dapat bermanfaat dan dapat disajikan sebagai bahan bacaan, wassalam.

Bukittinggi, Maret 2021

DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah manajemen di dunia industri, pendidikan, agama, ekonomi, politik,
komunikasi dan sosial merupakan istilah yang cukup populer dan membumi. Di
bidang industri dijadikan sebagai elemen pokok untuk memenej sebuah perusa- haan
agar perusahaan tetap eksis, dinamis, mampu bersaing dan pengelolaannya efektif dan
efesien. Untuk mencapai itu dibutuhkan koordinasi, komunikasi dan kerjasama antara
manejer, staf, karyawan sehingga perusahaan memperoleh ke- untungan dan
karyawan sejahtera. Sama halnya di dunia pendidikan, manajemen juga sangat
penting untuk memenej sebuah sekolah terutama antara komite, kepala sekolah, staf,
tenaga pendidik dan peserta didik sehingga input (masukan) dan output (hasil)
sekolah benar-benar bermutu.
Masing-masing elemen ini tidak- lah berdiri sendiri tetapi saling terkait dan
saling mempengaruhi. Mengutip Torang (2013: 166) ada lima elemen pokok
manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengontrolan, dan
pengevaluasian. Perencanaan maksudnya melakukan prediksi terhadap apa yang akan
terjadi di masa datang. Pengorganisasian menurut Schermerhorn (2010: 238) ialah
sebuah proses untuk menata beberapa individu dan elemen-elemen lainnya untuk
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Penggerakan ialah pemberian motivasi kepada
elemen-elemen organisasi sehingga elemen-elemen organisasi dapat bekerja dengan
serius sehingga tercapai suatu tujuan. Pengontrolan maksudnya pengawasan terhadap
elemen-elemen organisasi sehingga elemen-elemen tersebut berfungsi secara optimal.
Sedang pengevaluasian ialah penilaian terhadap keber- hasilan dan kelemahan-
kelemahan organisasi. Pada umumnya kelemahan-kele- mahan itu dijadikan sebagai
bahan masukan untuk perbaikan sebuah organisasi.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Organisasi
Beberapa ahli mengemukakan pengertian organisasi, yaitu:
a. Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
kepemimpinan yang dapat diidentifikasi, yang bekerja secara teratur untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau tujuan sekelompok orang (Stephen Robins).
b. Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (James D. Money).
c. Struktur dari hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu
sistem administrasi (Dwight Waldo).
d. Suatu sistem usaha bersama antara dua orang atau lebih yang bersifat formal
untuk mencapai suatu tujuan (Chester I. Barnard).
e. Suatu pola komunikasi yang kompleks dari hubungan antar manusia (Herbert A.
Simon).
f. Bentuk persekutuan dari sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai
tujuan serta terikat secara formal dalam suatu ikatan hirarki, di mana selalu
terdapat hubungan antara sekelompok orang yang disebut dengan pimpinan dan
sekelompok orang yang disebut sebagai staf (Sondang P. Siagian).

B. Pengertian Struktur Organisasi


Menurut para ahli struktur organisasi yaitu out line, skema atau bagan
organisasi mulai dari penempatan pimpinan yang paling atas sampai pada penempatan
petugas yang paling bawah. Ada juga yang memahami bahwa struktur organisasi
yaitu jalinan unsur-unsur organisasi yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu
sama lain. Schermerhorn berpendapat struktur organisasi adalah sebuah sistem tata
kerja, mekanisme kerja, hubungan, pertanggung jawaban dan komunikasi antara
individu maupun antara kelompok. (2005: 238)
Mengapa penting struktur organisasi karena agar organisasi dapat berjalan secara
efetif, efesien dan rasional. Efektif maksudnya berhasil guna. Efesien ialah tepat,
mencapai sasaran yang diinginkan. Rasional artinya hasil yang diperoleh logis dapat
dilaksanakan dengan baik.

C. Tujuan Organisasi
Sesuatu yang ingin dicapai oleh seluruh anggota organisasi. Secara formal
tujuan organisasi adalah arah atau sasaran yang ingin dicapai melalui prosedur,
program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran (budgeting) dan
peraturan yang telah ditetapkan. Pada dasarnya makna tujuan organisasi bagi anggota
organisasi yang terdiri atas pimpinan dan staf merupakan sarana untuk merealisasikan
keterampilan, pengetahuan dan memenuhi kebutuhan hidup anggotanya. Tujuan
organisasi harus merupakan tujuan bersama dari seluruh anggota organisasi, sehingga
seluruh anggota organisasi harus saling bahu membahu mengoptimalkan sumber daya
yang ada untuk mencapai tujuan organisasi, tujuan mereka semua. Agar tercapai
tujuan yang sama, menjadi penting bagi pengelola organisasi untuk mengajak duduk
bersama seluruh anggota untuk merumuskan dan bersepakat menentukan apa yang
ingin dicapai organisasi.

D. Unsur-Unsur Organisasi
Dalam sebuah struktur organisasi ada empat unsur pokok di dalamnya.
Kompleksitas,formalisasi,sentralisasi dan ukuran organisasi.
1. Kompleksitas
Kompleksitas maksudnya gambaran tingkat diferensiasi (perbedaan) pada
sebuah organisasi. Kompleksitas terdiri atas tiga bentuk yaitu diferensiasi vertikal,
diferensiasi horizontal dan diferensiasi spasial. Diferensiasi vertikal artinya gam-
baran organisasi berjenjang ke atas, cenderung naik. Sering disebut juga ke
dalaman hirarki. Menurut Torang pada level horizontal yakni mengarah kepada
pembagian kerja, organisasi besar cenderung memiliki permasalahan yang
kompleks tetapi pada organisasi sederhana tidak banyak menghadapi
permasalahan.
2. Formalisasi
Formalisasi maksudnya peraturan tertulis dan tidak tertulis. Dalam sebuah
organisasi ditemukan peraturan tertulis, bentuknya dibukukan dan ada juga
ditempel di dinding ruang kerja, ruang tamu dan ruang pimpinan. Peraturan tidak
tertulis yakni dalam bentuk norma-norma dan kebiasaankebiasaan yang berlaku di
organisasi. Inti dari kedua jenis formalisasi yakni agar pimpinan, staf, bidang,
maupun bawahan menaati seluruh peraturan dan dilaksanakan sehingga kinerja
organisasi berjalan normal dan sasaran yang diinginkan tercapai.
3. Sentralisasi
Sentralisasi maksudnya tempat atau pusat pengambilan keputusan. Selain
sentralisasi ada juga yang bersifat desantralisasi maksudnya soal kebijakan
diserahkan kepada bagian-bagian tertentu tidak perlu menunggu keputusan
pimpinan pusat. Ciri-ciri sentralisasi meliputi :
a. Pada struktur organisasi formal
b. Keputusan berada di tangan pimpinan pusat
c. Bagian-bagian atau bidang tidak boleh mengambil kebijakan organisasi harus
seizin pimpinan pusat.
d. Jarang ada pendelegasian wewenang
4. Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi yaitu melihat berapa banyak staf yang dibutuhkan dalam
sebuah organisasi, misalnya berapa orang ketua, seketaris, bidang-bidang dan
karyawan untuk menjalankan roda organisasi. Ukuran-ukuran inilah yang akan
menentukan berjalan baik atau tidaknya sebuah organisasi. Kalau misalnya
organisasi besar maka dibutuhkan staf maupun karyawan banyak, jika organisasi
sederhana dan sedang berkembang maka disesuaikan dengan kebutuhan termasuk
perhitungan biaya.

E. Karakteristik Organisasi
Apabila kita meneliti sifat-sifat organisasi, maka kita dapat menemukan empat
karakteristik yang terdapat dalam semua organisasi, yakni :
1. Tujuan Bersama
Suatu pernyataan, keinginan atau target yang ditentukan secara bersama
mengenai hasil yang ingin dicapai oleh organisasi. Sebelum tujuan atau sasaran
dapat dicapai, maka tujuan harus
Dirumuskan dengan jelas,
Dimengerti,
Diterima baik oleh setiap orang yang berkepentingan dalam mencapai
tujuan tersebut. • Sebaiknya dinyatakan secara kuantitatif, dapat diukur,
(atau dibandingkan) dalam bentuk pernyataan tertulis mengenai hasil yang
ingin dicapai, dalam jangka waktu yang ditentukan.

2. Pembagian Pekerjaan
Penempatan seorang pegawai pada jenis pekerjaan yang sesuai dengan
kompetensi dan kepribadiannya. Pembagian pekerjaan merupakan proses
membagi pekerjaan menjadi bagian-bagian khusus yang kecil-kecil. Dengan
adanya pembagian pekerjaan, organisasi dapat memanfaatkan setiap keahlian dan
keterampilan anggotanya. Lagipula dengan pembagian pekerjaan, setiap pegawai
dapat menjadi sangat ahli dan terampil dalam mengerjakan tugas khusus secara
berulang-ulang.
3. Hirarki Wewenang
Hak untuk memutuskan atau kekuasaan untuk mengerjakan sesuatu atau untuk
menyuruh orang lain mengerjakan sesuatu. Hirarki wewenang dalam sebuah
organisasi pada umumnya bertingkat-tingkat. Orang yang menduduki jabatan
yang lebih tinggi mempunyai wewenang yang lebih banyak daripada orang yang
ada dibawahnya. Hirarki wewenang ini kadang-kadang dinamakan juga rantai
komando (chain of command).
4. Koordinasi
Menyatu padukan bermacam-macam bagian dari organisasi sehingga
bagianbagian tersebut dapat bekerja sama secara harmonis. Dengan
mengkoordinasi, kita dapat menghindari timbulnya konflik atau dapat mengatasi
konflik yang ada. Tanpa koordinasi, tiap-tiap bagian dan pegawai akan berjalan
menurut keinginan mereka masing-masing, dan akan timbul kesimpangsiuran dan
kekacauan.
Ada dua (2) macam koordinasi :
 Koordinasi Pikiran Mengkoordinasi pikiran staf lewat komunikasi,
artinya kita perlu menyampaikan pengertian dan penjelasan, baik secara
tertulis maupun lisan, kepada staf, menanamkan pengertian yang sama
mengenai tujuan organisasi kepada semua staf.
 Koordinasi Kegiatan Mengkoordinasi staf dengan menyusun rencana
kegiatan yang antara lain mencakup urutan langkah-langkah yang harus
ditempuh, peranan tiap-tiap orang dan kerjasamanya.
Dalam mengadakan koordinasi, kita sering menghadapi kesulitan. Orang
memandang tujuan kelompok berbeda dengan tujuannya sendiri, dan metode
yang mereka gunakan untuk mencapai tujuan tersebut berbeda-beda juga.

F. Prinsip-Prinsip Organisasi
1. Tujuan jelas
2. Tujuan dipahami oleh setiap elemen tertinggi sampai terbawah
3. Ada penerima tujuan
4. Kesatuan arah
5. Kesatuan perintah
6. Fungsionalisasi
7. Pembagian tugas
8. Keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab
9. Kesederhanaan struktur
10. Pola dasar organisasi yang relatif permanen
11. Pola pendelegasian wewenang
12. Rentang pengawasan
13. Jaminan pekerjaan
14. Keseimbangan antara tugas dan imbalan. (Marno dan Triono Supriyatno, 2008:
18).
Seluruh prinsip-prinsip organisasi tersebut di atas merupakan pedoman dasar bagi
sebuah organisasi. Pedoman ini perlu dibuat agar masing-masing elemen memahami
struktur organisasi, pembagian tugas, wewenang, tanggung jawab, pengawasan,
jaminan kerja dan imbalan pekerjaan. Tujuan dari prinsipprinsip ini yakni terciptanya
dinamika organisasi secara sehat dan jika kesalahan atau kelemahan muncul bisa
diperbaiki bersama.

G. Bentuk Bagan Organisasi Lingkaran

H. Desain Organisasi
Suatu proses yang menentukan hubungan antara struktur dan wewenang
seluruh jajaran organisasi dan merupakan alat untuk mengimplementasikan strategi
serta rencana yang berkaitan dengan pencapaian tujuan organisasi. Ada 3 pendekatan
desain organisasi :
1. Desain Organisasi Tradisional Fokusnya adalah mendesain sebuah struktur
keorganisasian yang memungkinkan para pimpinan mengalokasikan
pekerjaan, mengkoordinasi tugastugas dan mendelegasikan kewenangan dan
tanggung jawab dalam rangka pencapaian sasaran keorganisasian secara
efisien.
2. Desain Organisasi Kontemporer Fokusnya membuat keputusan desain
organisasi sepanjang waktu, saat dibentuknya departemen baru,
pengelompokan baru atau penugasan baru, dsb, sehingga metoda desain pun
berubah.
3. Desain Organisasi Struktur Lima Fokusnya para pegawai dibagi ke dalam
pengerjaan tugas yang berbeda di mana koordinasi antar tugas berbeda dapat
dicapai melalui :
 Mutual Adjustment Koordinasi secara sederhana melalui komunikasi
informal.
 Direct Supervision Koordinasi dilakukan dengan menempatkan satu orang
untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan, memberi instruksi dan
memantau tugas pekerja yang lain.
 Standardization Of Work Process Standarisasi dapat dilakukan karena
cakupan tugas dalam pekerjaan dapat dispesifikasi atau diprogram.

I. Faktor Siklus Hidup Organisasi


Siklus hidup suatu organisasi adalah suatu urutan tahapan perkembangan
keorganisasian yang berevolusi (kelahiran, usia muda, tengah usia dan usia puncak).
1. Tahap Kelahiran, ciri-cirinya sebagai berikut :
 Jumlah pegawai masih sedikit, sehingga cenderung beroperasi secara informal
dan tidak birokratis.
 Pendiri terlibat hampir di semua lini aktifitas (produksi, pengadaan,
pemasaran, dan lain-lain).
2. Tahap Usia Muda, ciri-cirinya sebagai berikut :
 Organisasi telah memahami persaingan di lingkungan industrinya di mana
kondisi lingkungan tampak lebih pasti.
 Pegawai menjadi lebih banyak, di mana departemen fungsional mulai
terbentuk dan para pimpinan memperoleh wewenang serta tanggung jawab
pengambilan keputusan dibidang spesialisasinya masing-masing.
3. Tahap Usia Tengah, ciri-cirinya sebagai berikut :
 Organisasi menjadi lebih besar dan cenderung menjadi lebih birokratis.
 Peraturan, prosedur & deskripsi kerja mulai diterapkan, rekrutmen pegawai
mulai dilakukan secara profesional.
 Pimpinan puncak umumnya mulai mendelegasikan pengambilan keputusan
kepada bawahan dan mencoba mengembangkan sistem informasi vertikal.
4. Tahap Usia Puncak, dengan ciri sebagai berikut :
 Organisasi tumbuh menjadi besar dan menjadi mekanistik apabila beroperasi
di lingkungan yang stabil.
 Terdapat sejumlah departemen fungsional dengan area spesialisasinya masing-
masing untuk menangani persoalan bisnis.
 Peraturan, prosedur dan pembiayaan dimanfaatkan oleh pimpinan puncak
sebagai alat untuk mengintegrasi dan mengkoordinasi aktifitas pegawai
diantara produk/bisnis/lokasi yang berbeda.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengutip Torang (2013: 166) ada lima elemen pokok manajemen yaitu
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengontrolan, dan pengevaluasian.
Perencanaan maksudnya melakukan prediksi terhadap apa yang akan terjadi di masa
datang. Pengorganisasian menurut Schermerhorn (2010: 238) ialah sebuah proses
untuk menata beberapa individu dan elemen-elemen lainnya untuk bekerjasama untuk
mencapai tujuan.
Organisasi Menurut Para Ahli :
1. Kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan
kepemimpinan yang dapat diidentifikasi, yang bekerja secara teratur untuk
mencapai suatu tujuan bersama atau tujuan sekelompok orang (Stephen Robins).
2. Bentuk perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama (James D. Money).
3. Struktur dari hubungan atas dasar wewenang dan bersifat tetap dalam suatu
sistem administrasi (Dwight Waldo).
Tujuan Organisasi Sesuatu yang ingin dicapai oleh seluruh anggota organisasi.
Secara formal tujuan organisasi adalah arah atau sasaran yang ingin dicapai melalui
prosedur, program, pola (network), kebijakan (policy), strategi, anggaran (budgeting)
dan peraturan yang telah ditetapkan.

B. Saran
Saran dari makalah ini adalah agar manajer yang mengetahui tentang beberapa
struktur dari organisasi dan desainnya seperti apa semoga dapat diterapkan dengan
baik dan untuk dijadikan juga pemberian materi tentang masalah ke-Organisasian
tersebut sehingga para karyawan bisa memahami arti dari organisasi itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai