Anda di halaman 1dari 6

No Nama Hasil

1. Judul Jurnal GAMBARAN KESIAPSIAGAAN BENCANA PADA LANJUT


USIA SI WILAYAH PESISIR KOTA BANDA ACEH
2. Kata Kunci Kesiapsiagaan, bencana, lanjut usia
3. Penulis Jurnal Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
Keperawatan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh ,Bagian
Keilmuan Keperawatan Keluarga Fakultas Keperawatan
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
4. Latar belakang masalah Indonesia merupakan daerah yang sangat rentan dan
beresiko tinggi terjadinya bencana alam. Dalam hal ini
lanjut usia merupakan salah satu kelompok yang sangat
beresiko sebelum, saat maupun setelah terjadi bencana.
Hal ini dikarenakan lanjut usia banyak memiliki penyakit
kronis, penurunan fungsional, gangguan kognitif,
demensia, dan lemah. Tujuan penelitian ini yaitu
mengetahui tentang gambaran kesiapsiagaan bencana
tsunami pada lanjut usia di wilayah pesisir Kota Banda
Aceh. Jenis penelitian adalah deskriptif eksploratif. Sampel
pada penelitian ini adalah lanjut usia berusia diatas 60
tahun sebanyak 69 orang. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah wawancara terpimpin dengan
menggunakan kuesioner baku LIPI UNESCO-ISDR (2006).
Hasil uji instrumen dalam penelitian ini yaitu sebanyak 45
responden (65,2%) sudah siap siaga terhadap bencana
yang meliputi penilaian pengetahuan, sikap, kebijakan,
rencana tanggap darurat, sistem peringatan dan mobilisasi
sumber daya. Direkomendasikan untuk pemerintah
sebaiknya memberikan dukungan kepada lanjut usia di
Banda Aceh untuk dapat meningkatkan kesiapsiagaan
bencana dengan berbagai pelatihan dan memfasilitasi
demi kemajuan mutu pelayanan kesehatan.
5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Gambaran
kesiapsiagaan bencana pada lanjut usia diwilayah
Pesisir Kota Banda Aceh
6. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif eksploratif
dengan desain cross sectional studi. Metode ini digunakan
untuk melihat gambaran atau deskripsi kesiapsiagaan
bencana pada lanjut usia di wilayah pesisir Kota Banda
Aceh. Pengambilan sampel lanjut usia sebanyak 69 orang
responden. Pada saat penelitian dilaksanakan dalam
waktu 5 hari yang dilakukan yaitu di rumah responden,
dipuskesmas, tempat bekerja dan tempat yang sudah
disepakiati dengan responden. Pengumpulan data
dilakukan setelah mendapatkan surat lulus uji etik dari
Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala.
Analisa data terdiri dari analisa univariat dilakukan dari
hasil penelitian terhadap variabel yang dapat
menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel
7. Hasil penelitian Bersadasarkan kategori dari hasil penelitian terkait
gambaran kesiapsiagaan bencana pada lanjut usia di
wilayah pesisir Kota Banda Aceh berada di kategori siap
sebanyak 45 orang (65,2%) yaitu telah siap siaga terhadap
bencana. Penelitian yang dilakukan oleh Indiantoro (2009),
mengatakan bahwa semakin cukup usia maka tingkat
kematangan seseorang akan lebih baik dalam berpikir
akan tetapi berpengaruh terhadap kognitif dan mobilitas
fisiknya. Salah satu kelompok yang telah mengalami
penurunan mobilitas fisik adalah lanjut usia yang sulit
untuk mempersiapkan diri saat terjadi bencana. Upaya
dalam mempersiapkan diri saat terjadi bencana seperti
kemampuan melindungi diri dan menghindari resiko
bahaya, resiko, kerentanan dan dampak bencana yang ada
di lingkungan sekitar, memiliki informasi, pengetahuan
dan kemampuan merespon kejadian bencana, bertindak
tepat guna untuk mencegah kerugian atau kerusakan
harta benda, dan mengembangkan kemampuan untuk
mempertahankan diri sendiri selama bencana
(Herdwiyanti, 2013). Berdasarkan hasil jawaban dari
responden terkait kesiapsiagaan bencana, sebanyak 75,4%
dalam kategori siap pengetahuan. Sebagian besar
partisipan berada dalam kategori siap. Hal ini dibuktikan
dengan lansia berada pada kategori siap dalam
pengetahuan (75%), sikap (88%). Berdasarkan
kesiapsiagaan pengetahuan responden yang pernah
mengikuti pelatihan kesiapsiagaan bencana yaitu sekitar
35% responden dalam telah mengikuti pelatihan
kesiapsiagaan berupa penyuluhan terkait halhal yang perlu
dipersiapkan ketika bencana. Kesiapsiagaan sikap
sebanyak 88,4% dalam kategori siap, kesiapsiagaan ini
dipengaruhi oleh kesiapsiagaan pengetahuan.
Kesiapsiagaan kebijakan sebanyak 89,9% dikategorikan
siap. Kesiapsiagaan rencana tanggap darurat sebanyak
94,2% dikategorikan siap, kesiapsiagaan sistem peringatan
sebanyak 76,8% dikategorikan siap dan kesiapsiagaan
mobilisasi sumberdaya sebanyak 81,2% dikategorikan siap.
Jadi total kesiapsiagaan bencana lanjut usia dalam
menghadapi bencana kategori siap sebanyak 45
responden (65,2%) dan tidak siap sebanyak 24 responden
(34,8%). Berdasarkan hasil penelitian ini umumnya lanjut
usia (75,4%) memiliki kesiapsiagaan pengetahuan bencana
di wilayah pesisir Kota Banda Aceh berada pada kategori
siap. Tingginya kesiapsiagaan seperti yang diuraikan di
atas dapat dipengaruhi oleh sebagian besar responden
memiliki tingkat pendidikan hingga sekolah menengah
atas (SMA) sebanyak 27 responden (39,1%), sebagian
mengatakan memiliki pengetahuan tentang bencana
berdasarkan pengalaman terjadinya tsunami pada tahun
2004 silam. Hal ini didukung oleh penelitian Syafrizal
(2013) mengenai tingkat pengetahuan, kesiapsiagaan dan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan jalur evakuasi
tsunami di Kota Padang. Hasil penelitian mengatakan
parameter terendah kesiapsiagaan pengetahuan terdapat
pada masyarakat yang tinggal di sepanjang daerah pesisir
yang bekerja sebagai nelayan dengan mayoritas tingkat
pendidikan rendah. Para nelayan banyak yang terkesan
acuh dengan informasiinformasi yang disampaikan oleh
pemerintah atau pihak berwenang baik melalui
penyuluhan langsung ataupun melalui media massa cetak
maupun televisi. Sikap diartikan sebagai kesiapsiagaan
mental, yang dipelajari dan diorganisasi melalui
pengalaman dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara
tanggap seseorang terhadap orang lain, objek, dan situasi
yang berhubungan dengannya. Sikap selalu berkaitan
dengan komponen emosional, komponen kognitif
(persepsi, pendapat, keyakinan) dan perilaku. Berdasarkan
penelitian didapatkan hasil bahwa kesiapsiagaan sikap
bencana tsunami pada tuna netra di Banda Aceh berada
pada kategori siap terbukti dengan 61 responden (88,4%)
mampu menyebutkan hal-hal apa yang harus dilakukan
untuk menyelamatkan diri ketika terjadi bencana tsunami.
Namun dari keseluruhan pertanyaan terkait kesiapsiagaan
sikap bencana pada lanjut usia di wilayah pesisir Kota
Banda Aceh masih ada 8 responden (11,6%) yang tidak
siap. Kesiapsiagaan sikap tersebut dipengaruhi oleh
kesiapsiagaan pengetahuan. Hasil penelitian didukung
oleh penelitian Noviyanti (2016) mengenai kesiapsiagaan
penduduk dalam menghadapi bencana tsunami di wilayah
pesisir Kecamatan Puring Kabupaten Kebumen yang
menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan untuk aspek
sikap terhadap risiko bencana tsunami, banyak penduduk
yang termasuk kategori sangat siap karena sudah pernah
mengikuti penyuluhan, pelatihan dan simulasi bencana.
Hal tersebut menunjukkan bahwa penduduk mempunyai
respon yang positif berupa sikap yang tanggap terhadap
resiko bencana tsunami. Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan peneliti dimana kesiapsiagaan kebijakan
bencana pada lanjut usia di wilayah pesisir Kota Banda
Aceh berada pada kategori siap terbukti dengan 62
responden (89,9%) responden masuk kedalam kategori
siap. Namun masih ada 7 responden (10,1%) yang
termasuk kedalam kategori tidak siap. Hal tersebut
disebabkan karena kebijakankebijakan yang telah ada
tersebut kurang dibahas ketika diadakannya pelatihan
kesiapsiagaan bencana. Aceh sebagai salah satu provisi
yang sudah pernah mengalami bencana tsunami, memiliki
peraturan daerah sendiri berupa Qanun Aceh Nomor 5
Tahun 2010 tentang Penanggulangan Bencana. Didukung
oleh hasil penelitian Husna (2012) terhadap faktor
kebijakan dan panduan yang ada di Rumah Sakit Umum
Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang berada pada
kategori baik dimana hal tersebut salah satunya adalah
karena rumah sakit telah memiliki standar operasional
prosedur dalam menangani korban bencana. Kondisi ini
didukung karena Aceh sudah pernah dilanda bencana
tsunami pada tahun 2004 oleh karena itu pemerintah
telah menetapkan kebijakan-kebijakan dan panduan
khususnya di rumah sakit untuk mengantisipasi dan
meminimalkan korban jiwa ketika bencana dating.
Kesiapsiagaan rencana tanggap darurat bencana (tsunami)
pada lanju usia di wilayah pesisir Kota Banda Aceh berada
pada kategori baik terbukti dengan sebagian besar
responden yaitu 65 orang (94,2%) berada pada kategori
siap. Menurut analisa penulis, kesiapan kedaruratan dasar
responden diperoleh dari cerita yang secara turun
temurun disampaikan yang memberi informasi tentang
tsunami. Hasil penelitian diatas didukung oleh penelitian
Noviyanti (2016) yang mengatakan kesiapsiagaan rencana
tanggap darurat dapat dilihat dari penduduk yang
mempunyai rencana untuk menyiapkan pertolongan
pertama. Penduduk setuju bahwa perlengkapan yang
dibawa untuk rencana keadaan darurat adalah kotak P3K,
alat komunikasi, dan surat berharga. Untuk kebutuhan
dasar yang perlu disiapkan adalah makanan siap saji,
pakaian secukupnya dan membawa uang secukupnya
Hasil penelitian didapatkan bahwa kesiapsiagaan
mobilisasi sumber daya bencana pada lanjut usia di Kota
Banda Aceh berada pada kategori baik terbukti dengan
sebagian besar responden yaitu 56 responden (81,2%)
berada dalam kategori siap. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan Noviyanti (2006), kemampuan
memobilisasi sumber daya yang siap baik sumber daya
manusia yang telah dibekali pengetahuan dan
keterampilan saat keadaan darurat. Sumber daya lain yang
dapat membantu seperti kerabat yang siap membantu
apabila terjadi bencana merupakan faktor yang
mempengaruhi kesiapsiagaan mobilisasi sumber daya

10. Manfaat penelitian yang Memberikan sumber referensi bagi para peneliti
didapatpada jurnal berikutnya dalam melakukan penelitian dalam hal
yang sama.
11. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2010). Prosedur penelitian: suatu pendekatan
praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Azizah, L. M. (2011). Keperawatan lanjut usia. Yogyakarta:
Graha Ilmu
Baghdady, A. (2005). Tsunami Tanda Kekuasaan Allah.
Jakarta : Cakrawala Publishing
Danim, Sudarwan. (2003). Riset Keperawatan: Sejarah dan
Metodologi. Jakarta: EGC
Damayanti, HidhayahNur. (2015). Kajian Kesiapsiagaan
Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Tsunami di
Kecamatan Grabag Kabupaten Purworejo. Skripsi. Jurusan
Geografi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Semarang. Pembimbing: Dr.TjaturahonoBudi Sanjoto,M.Si

Anda mungkin juga menyukai