DISUSUN OLEH
Putri Indriani
1814201247
Dosen pembimbing :
Ns. IDA SURYATI, M.Kep
A. Pengertian
Nyeri menurut The International Association for the Study of Pain (IASP 2010) adalah suatu
pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan, yang berhubungan dengan
kerusakan jaringan secara aktual atau potensial.Nyeri merupakan campuran reaksi fisik, emosi,
dan perilaku. Stimuluspenghasil nyeri mengirimkan impuls melalui serabut syaraf perifer.
Serabut nyerimemasuki medula spinalis dengan menjalani salah satu dari beberapa rute
syaraf.Terdapat pesan nyeri berinteraksi dengan sel-sel syaraf inhibitor, mencegah stimulasinyeri,
sehingga tidak mencapai otak atau ditransmisikan tanpa hambatan ke korteksserebral. Sekali
stimulus nyeri mencapai korteks serebral, maka otak akanmenginterpretasikan kualitas nyeri dan
memproses informasi tentang pengalaman danpengetahuan yang lalu serta kebudayaan dalam
mempersepsikan nyeri (Potter & Perry,2006).
Pengertian Manajemen nyeri adalah cara meringankan nyeri atau menguranginyeri sampai
tingkat kenyamanan yang dapat diterima. Tujuan dilakukannyamanajemen nyeri adalah untuk
mengurangi rasa nyeri yang dirasakan dan memberikanrasa nyaman. Sebelum melakukan
intervensi manajemen nyeri, perlu dilakukanpengkajian nyeri. Pengkajian. (AMA, 2013).
D. Klasifikasi
1. Berdasarkan sumbernya
a) Cutaneus/ superficial, yaitu nyeri yang mengenai kulit atau jaringan subkutan. Biasanya
bersifat burning (seperti terbakar). Contoh: Terkena ujung pisau atau tergunting
b) Deep somatic/ nyeri dalam, yaitu nyeri yang muncul dari ligament, pembuluh darah,
tendon dan saraf, nyeri menyebar dan lebih lama daripada cutaneus. Contoh: Sprain sendi
c) Visceral (pada organ dalam), stimulasi reseptor nyeri dalam rongga abdomen, cranium
dan thorak. Biasanya terjadi karena spasme otot, ischemia, regangan jaringan.
2. Berdasarkan Penyebabnya
a) Fisik Bisa terjadi karena stimulus. Contoh: fraktur femur
b) Psycogenik Terjadi karena sebab yang kurang jelas/ susah diidentifikasi, bersumber dari
emosi/ psikis dan biasanya tidak disadari. Contoh: orang yang marah-marah, tiba-tiba
merasa nyeri pada dadanya.
3. Berdasarkan lama/ durasi
a) Nyeri akut
yang terjadi segera setelah tubuh mengalami cedera, atauintervensi bedah dan memiliki
awitan yang cepat, dengan intensitasbervariasi dari berat sampai ringan. Fungsi nyeri ini
adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cedera atau penyakit yang akandatang.
Nyeri ini kadang bisa hilang sendiri tanpa adanya intervensimedis, setelah keadaan pulih
pada area yang rusak
b) Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan atau intermiten yang menetapsepanjang suatu periode
tertentu, berlangsung lama, intensitasbervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari 6
bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatankanker
tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini dapatberlangsung terus sampai
kematian. Klien yang mengalami kronisnakan mengalami periode remisi (gejala hilang
sebagian/ keseluruhan)dan eksaserbasi (keparahan meningkat). Nyeri ini biasanya
tidakmemberikan respon terhadap pengobatan yang diarahkan padapenyebabnya. Nyeri ini
merupakan penyebab utama ketidakmampuanfisik dan psikologis. Sifat nyeri kronis yang
tidak dapat diekspresikanmembuat klien menjadi frustasi dan seringkali mengarah pada
depresipsikologis. Individu yang mengalam kronik akan timbul perasaanyang tidak aman,
karena ia tidak tahu apa yang akan dirasakan darihari ke hari (Mubarak,dkk 2007).
G. Penatalaksanaan
a. Penatalaksanaan keperawatan
Menurut Board of Nursing (2008) Pengelolaan nyeri keperawatan pasienpasca bedah
dilakukan melalui pendekatan proses keperawatan meliputipengakuan dan penerimaan nyeri
pasien, antara lain mengidentifikasi sumber nyeri pasienmengkaji interval nyeri secara
teratur, melaporkan tingkat nyeri pasien, mengembangkan rencana keperawatan yang
melibatkanantardisiplin untuk mengelola nyerimelaksanakan strategi pengelolaan nyeri
meliputi antisipasi efeksamping pengobatan, dan pendidikan kesehatan kepada pasien
dankeluargamengevaluasi efektivitas strategi dan perencanaan; mendokumentasikan respon
pasien dan hasil; dan advokasi padapasien dan keluarga terhadap pengelolaan
nyeriPengelolaan nyeri yang baik, tergantung dari pengkajian nyeri yangakurat. Menurut
Mackintosh, (2007), pengkajian yang akurat pada nyeri pascabedah adalah hal yang penting
untuk memastikan nyeri dikelola secara efektif.
b. Penatalaksanaan medis
Pemberian analgesic
Analgesik akan lebih efektif diberikan sebelum pasien merasakan nyeri yang berat
dibandingkan setelah mengeluh nyeri.
Plasebo, merupakan obat yang tidak mengandung komponen obat analgesic seperti gula,
larutan garam/ normal saline, atau air. Terapi ini dapat menurunkan rasa nyeri, hal ini
karena faktor persepsi kepercayaan pasien
H. Komplikasi
Nyeri pasca operasi yang tidak diatasi akan mengakibatkan pemulihan pasca operasi yang
tertunda, peningkatan morbiditas paska operasi, pengembalian fungsi normal tertunda,
terbatasnya mobilitas dengan resiko thromboemboli dan respons katekolamin yang tinggi mampu
meningkatkan konsumsi oksigen. Nyeri yang tidak terkontrol juga bisa menjadi penyebab utama
disfungsi pulmonal pasca operasi dengan turunnya pembersihan sekret (sputum), atelektasis,
ketidakseimbangan perfusi, shunting venous, penurunan kapasitas residual, yang semuanya
berkontribusi pada hipoksia.
I. Penilaian derajat skala nyeri
Peng
ukuran skala nyeri pada orang dewasa
American Medical Association. 2013. Pediatric Pain Manajement. Chicago: AMA Pawar, D,.&
Garten, L. Pain Management in Children. Chapter 34. International Association for Study
Carpenito, Lynda Juall (2007), Buku Saku Diagnose Keperawatan Edisi 10 Ali Bahasa Yasmin
Asih S.Kep.Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta:EGC
IASP (International Association for the Study of Pain) 2010 Global Year Againts Acute Pain
Mubarak (2007). Promosi Kesehatan sebuah penanganan proses belajar mengajar dalam
pendidikan, Yogyakarta:Graha Ilmu
Perry Anne Griffin, Potter Pattricia A. 2006. Fundamental Keperawatan, Konsep Klinik dan
Praktek, Ed 4, Vol. 2, Ahli Bahasa: Renata Kumalasari, Dian Evriani, Enie Novieastari, Alfrina
Hany dan Sari Kurnianingsi. Jakarta: Penerbit buku Kedokteran, EGC
Price A, Sylvia dan Wilson M Lorraine. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Proses
https://www.google.com/amp/s/docslide.net/amp/documents/lp-manajemen-nyeri-
5584650de9511.htmlof Pain ( di akses pada tanggal 09-03-2019 pukul 20.00 WIB)
A. Pengertian
Perawatan luka merupakan tindakan merawat luka dan melakukan pembalut
dengantujuan mencegah infeksi silang (masuk melalui luka) dan mempercepat proses
penembuhan(delma fidasari,2013). Luka adalah keadaan terputusnya kontinuitas jaringan tubuh
yang dapat menyebabkanfungsi tubuh terganggu sehinggga mengganggu aktivitas sehari-hari.
Bagian tubuh yangumumnya berhubungan dengan tubuh adalah kulit.
1. Rambut adalah organ tubuh manusia yang berbentuk seperti helaian benang yang tumbuh
dikulit dan mengandung banyak kleratin. Fungsi rambut adalah untuk melindungi kulit kepala
dari rasa panas.
2. Kelenjar minyak (bahasa inggris: sebaceous glands) adalah kelenjar mikroskopik yang berada
tepat bawah kulit yang mengeluarkan minyak. Fungsi penting kelenjar minyak berlawanan
dengan apa yang dikhaalkan evalusionis, kelenjar minyak bukan tak berfungsi dan lebih
bahkan jaringan yang sangat penting bagi tubuh.
3. Akar rambut fungsina pada kulit, batang rambut pada kulit dan serabut saraf
sensor pada kulit.
4. Pembuluh darah bagian dari system sirkulasi yang mengangkut darah ke seluruh tubuh ada 3
jenis pembuluh darah yaitu arteri yang berfungsi membawa darah dari jantung, kapiler yang
berfungsi sebagai tempat pertukaran sebenarnya air dan bahan kimia antara darah dan
jaringan dan vena yang membawa darah dari kapiler kembali ke jantung. Pembuluh darah
terbesar adalah aorta.
5. Epidermis (lapisdan kulit ari) lapisan jaringan paling luar tumbuhan yang
terbentuk dari protoderm dan umumnya terdiri selapis, sebagian tumbuhan
mempunyai epidermis ang lapisan ganda. Fungsi jaringan epidermis adalah
sebagai pelindung atau menutup seluruh organ tumbuhan.
6. Hypodermis (lapisan lemak kulit bawah) suatu lapisan dari beberapa lapisan yang terdapat
pada kulit. Hypodermis ini merupakan lapisan kulit lemak atau jaringan ikat yang merupakan
rumah dari kelenjar keringat dan lemak dan juga sel-sel kolagen. Fungsi sebagai penahan
terhadap benturan ke organ tubuh bagian dalam, memberi bentuk pada tubuh,
mempertahankan suhu tubuh dan sebagai tempat penyimpanan cadangan mainan.
7. Sensori neuron sel saraf atau neuron berfgungsi mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsang atau tanggapan .sel saraf sensorik berfungsi sel saraf sensorik adalah penghantar
impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat yaitu otak.
8. Kelenjar keringat dapat ditemukan di dermis dekat permukaan luar kulit
kebanyakan terdapat ditelapak tangan dan kaki dan tidak terdapat di bibir.
9. Otot polos (penegak rambut) untuk menahan rambut dan menegakkan rambut.
G. Kontraindikasi
Luka bersih\
a. Pada luka dengan ditandai adanya push,necrose dan serum
b. Balutan tidak kotor dan tidak ada rembesan atau eksudat
2. Luka kotor
I. Prosedur pelaksanaan
1. Jelaskan prosedur perawatan pada pasien
2. Tempatkan alat yang sesuai
3. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan digunakan saat memegang bahan berair daricairan
tubuh
4. Buka pembalut dan buang pada tempatnya serta kajilah luka decubitus yang ada
5. Bersihkan bekas plaster dengan wash aseton (bila tidak kontra indikasi) dari arah
dalam keluar
6. Desinfektan sekitar luka dengan alcohol 70%
7. Buanglah kapas kotor pada tempanya dan pinset kotor tempatkan pada bengkok
dengan larutan desin fektanluka dengan H2O2