Anda di halaman 1dari 14

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK TENTANG KEBIJAKAN KEMENKES

BERKAITAN KESEHATAN LANSIA PADA PANDEMI COVID

Di Susun Oleh Kelompok 1:

1. Fajar Kurniawan 5. Putri Indriani


2. Muhammad Novaldi 6. Vetri Lusiana
3. Melani 7. Zulfirah Nurhalimah
4. Puput Avita Sari

Dosen Pembimbing:

Ns.Yaslina,M.Kep.Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya.Sehingga kelompok dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat beriringan salam
tak lupa pula penulis hadiah kan buat pucuk pimpinan kita yakninya Nabi Muhammad SAW.
Beliau telah membawa kita dari alam kegelapan kealam yang berilmu pengetahuan seperti saat
sekarang ini.

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan lebih mengetahui Kebijakan
Kemenkes Berkaitan Kesehatan Lansia Pada Pandemi Covid. Penulis menyatakan dari bahwa
dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi tata bahasa maupun susunan
kalimatnya. Oleh karena itu penulis menerima segala saran dan kritikan yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bukittinggi, 06 Oktober 2021

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan.....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN TEORI............................................................................................3

A. Definisi Dari Covid 19...........................................................................................3


B. Dampak Pandemi Covid........................................................................................4
C. Kewaspadaan Pada Kelompok Rentan...................................................................5
D. Pencegahan Penularan Virus Covid.......................................................................5
E. Peran Keluarga, Pengasuh Panti Dan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid Bagi Lansia
F. Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia Di Fasilitas Kesehatan.....................................6
G. Landasan Hukum....................................................................................................7

BAB III PENUTUP...........................................................................................................8

A. Kesimpulan .............................................................................................................8
B. Saran........................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Badan Organisasi Dunia (WHO) menetapkan berbagai standar kesehatan guna
melindungi dan penyelamatan diri dari virus berbahaya ini. Selain itu tak ketinggalan juga
WHO mengingatkan agar semua masyarakat memastikan lanjut usia mendapatkan apa yang
mereka butuhkan. Semua lanjut usia harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat
selama masa pandemi ini, yang pada prinsip nya “tidak meninggalkan siapapun dibelakang”
atau leave no one behind. Pada era pandemi saat ini, kelompok lansia merupakan kelompok
yang paling berisiko mengalami keparahan/morbiditas dan mortalitas akibat penyakit Covid-
19. Data mortalitas akibat Covid-19 di beberapa negara lain menunjukkan peningkatan
seiring dengan meningkatnya usia, seperti di Tiongkok jumlah kematian pada populasi usia
60-69 tahun sebesar 3.6%, pada usia 70-79 tahun sebesar 8% dan pada usia lebih dari 80
tahun sebanyak 14.8%.
Hal ini dikarenakan pasien lansia (geriatric) umumnya memiliki berbagai komorbiditas,
seperti penyakit kardiovaskular, penyakit kencing manis, penyakit pernapasan kronik,
hipertensi dan lain-lain. Hal ini senada dengan Indonesia, dimana angka mortalitasnya
meningkat seiring dengan meningkatnya usia yaitu pada populasi usia 45-54 tahun adalah
8%, 55-64 tahun 14% dan 65 tahun ke atas 22%. Lansia sebagai kelompok rentan tentu saja
sangat membutuhkan dukungan dari keluarga dan masyarakat agar kesehatan dan kualitas
hidup lansia selama masa pandemi Covid-19 dapat tetap terjaga seoptimal mungkin. Untuk
itu perlu disusun suatu pedoman yang menjadi acuan bagi tenaga kesehatan dalam
melakukan pelayanan kesehatan bagi lansia pada era pandemi Covid-19, dengan prioritas
pada layanan promotif dan preventif.
Selain pencegahan penularan corona virus kepada kelompok lansia, perlu juga
diantisipasi dampak dari kebijakan pembatasan sosial 3 terhadap kesehatan lansia, seperti
kesehatan mental dan kognitif lansia, meningkatnya jumlah lansia yang menderita penyakit
kronik serta meningkatnya angka komplikasi penyakit kronik dan jumlah lansia yang
mengalami ketergantungan karena akses terhadap layanan kesehatan yang terhambat.

1
B. Rumusan Masalah
H. Apa Definisi Dari Covid 19?
I. Apa Saja Dampak Pandemi Covid?
J. Bagaimana Kewaspadaan Pada Kelompok Rentan?
K. Bagaimana Pencegahan Penularan Virus Covid ?
L. Bagaimana Peran Keluarga, Pengasuh Panti Dan Masyarakat Dalam Pencegahan Covid
Bagi Lansia?
M. Bagaimana Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia Di Fasilitas Kesehatan?
N. Apa Saja Landasan Hukum?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Definisi Dari Covid 19
2. Untuk Mengetahui Apa Saja Dampak Pandemi Covid
3. Untuk Mengetahui Bagaimana Kewaspadaan Pada Kelompok Rentan
4. Untuk Mengetahui Bagaimana Pencegahan Penularan Virus Covid
5. Untuk Mengetahui Bagaimana Peran Keluarga, Pengasuh Panti Dan Masyarakat Dalam
Pencegahan Covid Bagi Lansia
6. Untuk Mengetahui Bagaimana Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia Di Fasilitas Kesehatan?
7. Untuk Mengetahui Apa Saja Landasan Hukum

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Definisi COVID-19
COVID-19 (Coronavirus Disease-19)1 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
evere acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2), yang sama dengan
penyebab SARS pada tahun 2003. Meski tergolong dalam satu keluarga besar virus, namun
berbeda jenis virus, dan penyebarannya lebih luas dan cepat dibanding virus SARS. Sejak
Desember tahun 2019, negara-negara di dunia mengalami pandemi penyakit menular ini,
sehingga Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tanggal 30
Januari 2020 mendeklarasikan sebagai Public Health Emergency of International Concern
(PHEIC) atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.
COVID-19 ini dapat menimbulkan gejala gangguan pernafasan akut seperti demam diatas
38°C, batuk dan sesak nafas bagi manusia. Selain itu dapat disertai dengan lemas, nyeri otot,
dan diare. Pada penderita COVID-19 yang berat, dapat menimbulkan pneumonia, sindroma
pernafasan akut, gagal ginjal bahkan sampai kematian. COVID-19 dapat menular dari
manusia ke manusia melalui kontak erat dan droplet (percikan cairan pada saat bersin dan
batuk), tidak melalui udara. Bentuk COVID-19 jika dilihat melalui mikroskop elektron
(cairan saluran nafas/ swab tenggorokan) dan digambarkan kembali bentuk COVID-19
seperti virus yang memiliki mahkota.

B. Dampak Pandemi COVID-19


Pandemi COVID-19 ini berdampak multidimensi pada berbagai aspek kehidupan.
Perempuan lanjut usia (lansia) khususnya, dan lansia umumnya menghadapi risiko yang
signifikan terkena COVID-19, dari data WHO lebih dari 95% kematian terjadi pada usia
lebih dari 60 tahun atau lebih, dan lebih dari 50% pada berusia 80 tahun atau lebih.
Sebanyak 8 dari 10 kematian terjadi pada individu dengan setidaknya mempunyai satu
komorbiditas, dengan penyakit kardiovaskular, hipertensi dan diabetes, tetapi juga dengan
berbagai kondisi kronis lainnya. Data umumnya disajikan secara total, tidak terpilah
menurut jenis kelamin dan umur. Sebagai gambaran dapat dilihat data per tanggal 23 April
20205 . Dari 6714 orang yang terkonfirmasi positif, laki-laki (59,1%) dibanding perempuan

3
(40,9%). Urutan sesuai usia, sebagai berikut: 18-65 tahun (5.757), 65 tahun ke atas (731
orang), 5-17 tahun (175 orang), dan 0-4 tahun (51 orang).
Adanya kebijakan untuk tetap tinggal di rumah, dan langkah-langkah lain yang
membatasi pergerakan, dapat berkontribusi pada peningkatan kekerasan pada perempuan
lansia khususnya, dan lansia umumnya . Stres, terganggunya hubungan sosial, hilangnya
pendapatan, dan berkurangnya akses ke berbagai layanan dapat memperburuk risiko
kekerasan bagi perempuan lansia khususnya, dan lansia umumnya. Kekerasan yang dialami
lanjut usia dapat berupa pengusiran dari rumahnya, atau terhentinya bantuan keuangan, dan
medis. Pemerintah dan pihak berwenang diingatkan oleh WHO bahwa semua masyarakat
harus didukung untuk memastikan lansia mendapatkan apa yang dbutuhkannya. Semua
lansia harus diperlakukan dengan hormat dan bermartabat selama masa pandemi ini, prinsip
“tidak meninggalkan siapa pun di belakang” atau leave no one behind.

C. Kewaspadaan Pada Kelompok Rentan Lansia


Kewaspadaan pada kelompok rentan lansia ini juga menjadi perhatian dalam penanganan
Covid-19 seperti yang termuat dalam Surat Edaran Mentri Dalam Negeri nomor
440/2622/SJ tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus
(Covid-19) pada 29 Maret 2020, yang berisi antara lain :
1. Pemerintah Daerah harus memastikan bahwa kelompok lanjut usia (lansia) memperoleh
sosialisasi dan perlindungan pribadi, memahami langkah-langkah perawatan,
persyaratan kebersihan tangan,misalnya (hindari berbagi barang pribadi; memperhatikan
ventilasi; dan menerapkan langkah-langkah disinfektan).
2. Ketika lansia memiliki gejala yang mencurigakan seperti demam, batuk, sakit
tenggorokan, sesak dada, dispnea (sesak napas), kelelahan, mual dan muntah, diare,
konjungtivitis (mata merah), nyeri otot, dan lain-lain. Langkah-langkah berikut harus
diambil: karantina/isolasi mandiri dan hindari kontak dekat dengan orang lain; status
kesehatan harus dinilai oleh staf medis dan mereka yang memiliki kondisi kesehatan
abnormal akan dipindahkan ke lembaga medis. Mengenakan masker sangat dianjurkan
dalam perjalanan ke rumah sakit, menghindari penggunaan kendaraan umum (jika
memungkinkan jika ada lansia dengan gejala yang mencurigakan didiagnosis COVID-
19, mereka yang berhubungan dekat harus menerima pengamatan medis selama 14 hari.

4
D. Pencegahan Penularan Virus COVID-19 Pada Lansia
Lansia merupakan kelompok rentan yang paling berisiko kematian akibat Covid-19,
sehingga pencegahan penularan mulai dari tingkat individu, keluarga dan masyarakat
menjadi sangat penting. Langkah-langkah pencegahan penularan Covid-19 bagi lansia
secara umum adalah sebagai berikut:
1. Tetap tinggal di rumah/panti wreda/senior living dan melakukan kegiatan rutin
sehari-hari.
2. Menjaga jarak (1 meter atau lebih) dengan orang lain, hindari bersentuhan,
bersalaman atau bercium pipi, serta jauhi orang sakit.
3. Menjaga kebersihan tangan dengan cara sering cuci tangan dengan sabun atau
dengan hand 8 sanitizer, serta hindari menyentuh mata, hidung dan mulut.
4. Lansia maupun pendamping selalu memakai masker.
5. Bila batuk atau bersin, tutup hidung dan mulut dengan lengan atas bagian dalam atau
tisu.
6. Istirahat dan tidur yang cukup, minimal 6-8 jam sehari atau lebih.
7. Menjaga lingkungan tempat tinggal agar sirkulasi udara baik dan terpapar sinar
matahari.
8. Makan makanan dengan gizi seimbang (cukup karbohidrat, protein, lemak, vitamin
dan mineral). Selain itu minum yang cukup, dan bila diperlukan minum multi
vitamin serta hindari dan hentikan merokok.
9. Melakukan aktivitas fisik yang cukup dirumah seperti olahraga.

E. Peran Keluarga, Pengasuh Panti Dan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan


COVID-19 Bagi Lansia
Dukungan yang dapat diberikan oleh keluarga dan masyarakat kepada Lansia selama masa
pandemi Covid-19 adalah :
1. Memberikan pemahaman kepada Lansia (dan pendamping Lansia) mengenai
pandemi Covid- 15 19 dengan sabar dan sesuai dengan kemampuan Lansia
menangkap informasi: menggunakan bahasa yang dipahami Lansia, menggunakan
alat bantu seperti foto/gambar/video mengenai pandemi Covid-19, memberikan
informasi yang berimbang dan menanamkan semangat optimis dan positif.

5
2. Apabila Lansia memiliki pendamping Lansia yang bukan anggota keluarga, pastikan
jadwal jaganya tetap berlanjut, tekankan penerapan protokol pencegahan penularan
dengan ketat.
3. Pastikan ketersediaan masker, sabun, alat-alat disinfektan untuk kebersihan tempat
tinggal Lansia
4. Pastikan ketersediaan makanan bergizi dan kalau perlu minum multivitamin bagi
Lansia dan pendamping Lansia.
5. Apabila lansia tiunggal sendiri :
a. Buatlah jadwal tetap kontak per hari menggunakan alat komunikasi jarak jauh,
agar keluarga dapat tetap memantau Lansia secara teratur.
b. Keluarga dapat mengkontak ketua RT/RW setempat untuk minta dibantu
memantau.
c. Penuhilah kebutuhan dasar Lansia (sandang, pangan, papan), dan kebutuhan
preventif lansia terhadap Covid-19, dengan tetap memperhatikan protokol
pencegahan penularan.

F. Pelayanan Kesehatan Bagi Lansia Di Fasilitas Kesehatan


 Pelaksanaan posyandu lansia
Pada masa pandemi ini, maka adaptasi untuk pelaksanaan posyandu lansia adalah
a. Pelaksanaan Posyandu Lansia ditunda dan informasi penundaan disampaikan
melalui jejaring Puskesmas.
b. Selama penundaan posyandu lansia, optimalisasi peran kader dalam pemantauan
kesehatan lansia dengan komunikasi jarak jauh kepada lansia atau
keluarga/pendamping lansia, misalnya WhatsApp atau SMS.
c. Pemantauan kesehatan lansia oleh kader yang dapat dilakukan antara lain berupa
pemantauan kondisi kesehatan lansia secara umum dan keluhan terkait kesehatan
bila ada dan edukasi informasi kesehatan dan gizi dibawah pembinaan tenaga
kesehatan puskesmas.
d. Jika pada pemantauan kesehatan lansia oleh kader tersebut ditemukan keluhan
dan atau masalah kesehatan, maka kader dapat melaporkan kepada tenaga

6
kesehatan puskesmas untuk ditindaklanjuti oleh tenaga kesehatan, bila perlu
dengan melakukan kunjungan rumah.

G. LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1984 tentang Ratifikasi CEDAW;
2. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam
Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 95,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4419);
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
5. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6236);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2006 tentang Penyelenggaraan dan Kerjasama
Pemulihan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2006 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4606);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 2, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6178);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala
Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 91, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6487);
9. Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2014 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan
Perempuan dan Anak Dalam Konflik Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 44);
10. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);

7
11. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Penanggulangan
Bencana Dalam Keadaan Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 34);
12. Keputusan Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah
dengan Keputusan Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Keputusan
Presiden Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19); 13) Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020
tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona Virus Disease 2019;
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan
Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 326);
14. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 13 Tahun 2014
tentang Pengarusutamaan Gender di Bidang Penanggulangan Bencana.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Lansia merupakan kelompok rentan yang sangat berisiko terhadap morbiditas dan
mortalitas akibat Covid-19, karena lansia mayoritas memiliki penyakit kronis/degeneratif
sebagai penyakit komorbid. Oleh karena itu pelayanan kesehatan lansia di tingkat
masyarakat dan di fasilitas kesehatan haruslah menjadi prioritas. Para lansia membutuhkan
kemudahan akses dan keamanan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang berkualitas
dan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lansia tersebut. Seiring dengan kebijakan
Pemerintah tentang The New Normal Indonesia selama belum ditemukannya vaksin atau
obat untuk Covid-19, maka diharapkan panduan ini dapat memenuhi terlaksananya
pelayanan kesehatan yang berkualitas, mudah diakses, aman dan memberikan perlindungan
30 bagi lansia dengan tetap memenuhi prinsip PPI dalam rangka pencegahan penularan
Covid-19 bagi lansia di Indonesia.

B. Saran
Apabila ada kesalahan dalam penulisan serta pemaparan materi yang kurang terperinci
dimohonkan untuk memberikan kritikan dan saran yang bersifat positif serta membangun
sehingga membuat semangat kelompok untuk memperbaikinya.

9
DAFTAR PUSTAKA

anak, k. p. (2020). perlindungan lanjut usia berspektif gender pada masa COVID-19. Jakarta:
kementrian pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

RI, d. j. (2020). panduan pelayanan kesehatan lanjut usia pada era pandemi COVID-19. jakarta:
kementrian kesehatan RI.

http://www.padk.kemkes.go.id/article/read/2020/04/23/21/hindari-lansia-dari-covid-19.html

10
11

Anda mungkin juga menyukai