Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penyusun sehingga dapat

menyelesaikan makalah yang berjudul : Zid Bath/Kompres

Penyusun menyadari bahwa di dalam pembuatan makalah ini berkat

banntuan Tuhan YME dan tidak lepasdari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,

dalam kesempatan ini penyusun menghanturkan rasa hormat dan terimah kasih

kepada Ibu Siska Delvia, SST, M.Biomed selaku dosen pembimbing, serta teman-

teman yang membantu dalam makalah ini.

Penyusun menyadari bahwa dalam proses makalah ini masih jauh dari

kesempatan kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya.

Akhirnya penyusun berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para

pembaca.

Baturaja, Juni 2017

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.. 4

1.2 Rumusan Masalah.. 5

1.3 Tujuan Pembelajaran. 5

Bab II PEMBAHASAN

2.1 Konsep Zid Bath/ Kompres 6

2.2 Tujuan Kompres.. 8

2.3 Penggunaan kompres.. 9

2.4 Kompres Panas.. 11

2.5 Kompres Basah.. 14

2.6 Prosedur Pemeriksaan 18

Bab III PENUTUP

3.1 Kesimpulan 19

3.2 Saran 19

DAFTAR PUSTAKA. 20
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan Kebidanan di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh

perkembangan kebidanan secara global. Dengan jelas dapat diamati bahwa secara

berkelanjutan kebidanan di Indonesia mengalami perkembangan yang pesat, baik

dibidang pendidikan maupun di tatanan praktek Kebidanan. Pada masa lalu

Kebidanan dilakukan lebih berdasarkan intuisi dan tradisi sehingga Kebidanan

dianggap hanya sebagai kiat tanpa komponen ilmiah dan landasan keilmuan yang

kokoh.

Suhu tubuh yang optimum sangat penting untuk kehidupan sel agar dapat

berfungsi secara efektif. Perubahan suhu tubuh yang eksterem dapat

membahayakan bagi tubuh. Dengan itu, seorang bidan harus berusaha untuk dapat

memelihara suhu tubuh klien agar tetap normal. Ada beberapa tindakan yang

dapat dilakukan untuk memelihara suhu tubuh di antaranya adalah melalui

kompres.

Oleh karena itu, pada makalah ini akan di bahas salah satu rute pemberian

obat, yaitu rute pemberian obat secara ZID BATH, memberikan kehangatan pada

pasien melalui kulit luar pasien.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Zid Bath dalam kebidanan ?
2. Bagaimana yang harus dilakukan persiapan pemberian obat melalui Zid

Bath ?
3. Indikasi dan kontra indikasi dalam pemberian Zid Bath ?
4. Hal-hal apa yang harus diperhatikan dalam pemberberian obat melalui Zid

Bath ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Zid Bath / Kompres


Pemeriksaan suhu merupakan salah satu pemeriksan yang digunakan

untuk menilai kondisi metabolisme dalam tubuh, dimana tubuh menghasilkan

panas secara kimiawi melalui metabolisme darah

Kompres atau Zid bath adalah bantalan dari linen atau meteri lainnya yang

dilipat-lipat, dikenakan dengan tekanan; kadang-kadang mengandung obat dan

dapat bersih ataupun kering, panas ataupun dingin (Kamus Dorland, 1996)

Zid Bath atau kompres dibagi menjadi 2 :

Kompres Hangat
Memberikan rasa hangat pada daerah tertentu dengan menggunakan cairan

atau alat yang menimbulkan hangat pada bagian tubuh yang memerlukan.

Kompres hangat diberikan satu jam atau lebih.


Kompres Dingin
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, kompres adalah kain pembebat yang

dibasahi dengan air dingin (es, dan sebagainya) untuk menyejukkan kepala

dan sebagainya.

Mekanisme kompres terhadap tubuh (Barbara R Hegner, 2003)

Kompres panas dan dingin mempengaruhi tubuh dengan cara yang berbeda.

1. Kompres dingin mempengaruhi tubuh dengan cara :


Menyebabkan pengecilan pembuluh darah (Vasokonstriksi).
Mengurangi oedema dengan mengurangi aliran darah ke area.
Mematirasakan sensasi nyeri.
Memperlambat proses kehidupan.
Memperlambat proses inflamasi/peradangan(bengkak,kemerahan )
Mengurangi rasa gatal.
2. Kompres Panas (diatermi) mempengaruhi tubuh dengan cara :
Memperlebar pembuluh darah (Vasodilatasi).
Memberi tambahan nutrisi dan oksigen untuk sel dan membuang sampah-

sampah tubuh.
Meningkatkan suplai darah ke area-area tubuh.
Mempercepat penyembuhan.
Dapat menyejukkan
Pemberian kompres panas/hangat pada daerah tubuh akan memberikan

sinyal ke hypothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika reseptor yang

peka terhadap panas dihypotalamus dirangsang, system effektor mengeluarkan

sinyal yang memulai berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran

pembuluh darah diatur oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai

otak, dibawah pengaruh hypotalamik bagian anterior sehigga terjadi vasodilatasi

(Wolf, 1984). Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/kehilangan

energi/panas melalui kulit meningkat.

Derajat suhu air untuk kompres (Wolf, 1984)

Dingin sekali dibawah 13C (55F)


Dingin 10 18C (50 65F)
Sejuk 18 26C (65 80F)
Hangat kuku 26 34C (80 93F)
Hangat 34 37C (93 98F)
Panas 37 41C (98 105F)
Sangat panas 41 46C (105 115F)

2.2 Tujuan Kompres


Tujuan pemberian kompres :
a. kompres panas
Pada umunya bertujuan untuk meningkatkan perbaikan dan pemulihan

jaringan. Tujuan khususnya yaitu :


memperlancar sirkulasi darah
mengurangi rasa sakit
memberi rasa hangat, nyaman, dan tenang pada klien
merangsang peristatik usus
memperlancar pengeluaran eksudat
b. Kompres dingin
menurunkan suhu tubuh
mencegah peradangan meluas
mengurangi kongesti (akumulasi abnormal atau berlebihan dari cairan

tubuh)
mengurangi perdarahan setempat
mengurangi rasa sakit pada daerah setempat
Kompres panas dan dingin pada tubuh bertujuan untuk meningkatkan

perbaikan dan pemulihan jaringan. Bentuk kompres termal biasanya bergantung

pada tujuannya. Kompres dingin pada bagian tubuh akan menyerap panas dari

area tersebut; kompres panas, tentu saja akan menghangatkan area tubuh tersebut.

Kompres panas atau dingin menghasilkan perubahan fisiologis suhu jaringan,

ukuran pembuluh darah, tekanan darah kapiler, area permukaan kapiler untuk

pertukaran cairan dan elektrolit, dan metabolisme jaringan. Durasi kompres juga

mempengaruhi respons.

2.3 Penggunaan Kompres


A. Penggunaan Kompres Hangat :
Penanganan demam bukanlah dengan dikompres air dingin seperti yang

biasa dilakukan dahulu kala karena orang demam jika dikompres dingin

akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan. Karena pada saat

dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa suhu

tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru

akan bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila

dilakukan kompres hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa

suhu tubuh sedang hangat, maka suhu tubuh harus segera diturunkan.

Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam kita memang merasa

kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres hangat

membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih

nyaman.
Untuk cedera lama/kondisi kronis, yang mana bisa membantu membuat

rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta merangsang aliran darah

ke daerah.
Untuk pengobatan nyeri dan merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi

tidak boleh digunakan untuk yang cedera akut atau ketika masih ada

bengkak, karena panas dapat memperparah bengkak yang sudah ada.


B. Penggunaan Kompres Dingin
Digunakan untuk cedera tiba-tiba atau yang baru terjadi/ akut. Jika cedera

baru terjadi (dalam waktu 48 jam terakhir) yang lalu timbul

pembengkakan, maka dengan kompres dingin bisa membantu

meminimalkan pembengkakan di sekitar cedera karena suhu dingin

mengurangi aliran darah di daerah cidera sehingga memperlambat

metabolisme sel dan yang paling penting adalah dapat mengurangi rasa

sakit.
Untuk keseleo pergelangan kaki, cedera berlebihan pada atlet atau luka

memar.
Membantu mengobati luka bakar dan jerawat.

2.4 Kompres Panas


1. kompres panas basah
Persiapan alat :
a) kom berisi air hangat (40-46c)
b) bak steril berisi 2buah kasa beberapa potong dengan ukuran

yang sesuai
c) kasa perban/kain segitiga
d) pengalas
e) sarung tangan bersih di tempatnya
f) bengkok 2buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
g) waslap 4 buah
h) pinset anatomi 2 buah
i) korentang
Cara kerja
a) Dekatkan alat-alat kedekat klien
b) Perhatikan privacy klien
c) Cuci tangan
d) Atur posisi klien yang nyaman
e) Pasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
f) Kenakan sarung tangan lalu buka balutan perban bila

diperban. Kemudian, buang bekas balutan ke dalam bengkok

kosong
g) Ambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril,

lalu masukkan ke dalam kom yang berisi cairan hangat.


h) Kemudian ambil kasa tersebut, lalu bentangkan dan letakkan

pada area yang akan dikompres


i) Bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu

ditutup/dilapisi dengan kasa kering. selanjutnya dibalut

dengan kasa perban atau kain segitiga


j) Lakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program

dengan anti balutan kompres tiap 5 menit


k) Lepaskan sarung tangan
l) Atur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
m) Bereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
n) Cuci tangan
o) Dokumentasikan tindakan ini beserta responnya.
Hal yang perlu diperhatikan :
a) Kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di

pertahankan tetap hangat


b) Cairan jangan terlalu panas, agar kulit jangan sampai kulit

terbakar
c) Kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan

dikompres
d) Untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus

steril. Pada luka memar atau bengkak, peralatan tidak perlu

steril yang penting bersih.


2. Kompres panas kering menggunakan buli-buli panas
Persipan alat :
a) buli-buli panas dan sarung
b) termos berisi air panas/termometer air panas
Cara Kerja :
a) Cuci tangan
b) Lakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli panas

dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, kencangkan


penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-

ulang, lalu kosongkan isinya. Siapkan dan ukur air yang di

inginkan (50-60c)
c) Isi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang lebih setengah

bagian dari buli-buli tesebut.


Lalu keluarkan udaranya dengan cara :
a. Letakkan atau tidurkan buli-buli di atas meja atau tempat

datar.
b. Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan

air di leher buli-buli


c. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
d. Periksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu keringkn

dengan lap kerja dan masukkan ke dalam sarung buli-buli


d) Bawa buli-buli tersebut ke dekat klien
e) Letakkan atau pasang buli-buli pada area yang memerlukan
f) Kaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui kelainan yang

timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas,

seperti kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran.


g) Ganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang dengn air anas

lagi, sesuai yang di kehendaki


h) Bereskan alat alat bila sudah selesai
i) Cuci tangan
j) Dokumentasikan
Hal-hal yang perlu di perhatikan :
1. Buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
2. Pemakaian buli-buli panas ada bagian abdomen, tutup buli-buli

mengarah ke atas/samping
3. Bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah/samping
4. Buli-buli harus diperiksa dulu/cincin karet pada penutupnya
Kompres Hangat dilakukan:
1. Pada radang persendian
2. Pada kekejangan otot
3. Bila perut kembung
4. Bila ada bengkak (abses) akibat pemberian suntikan
5. Bila pasien kedinginan (misalnya akibat narkose, iklim

atauketegangan dll)
6. Pada bagian tubuh yang abses
7. Bila ada haematoom Sekilas Info

2.5 Kompres Basah


Kompres basah diberikan pada bagian tubuh untuk memberi efek lokal.

Kompres dingin sering kali digunakan untuk meredakan perdarahan dengan cara

mengkonstriksi pembuluh darah, meredakan inflamasi dengan vasokonstrisi, dan

meredakan nyeri dengan memperlambat kecepatan konduksi saraf, menyebabkan

mati rasa, dan bekerja sebagai counterirritant


1. Kompres dingin basah dengan larutan obat anti septic

Persiapan alat :
a) Mangkok bertutup steril
b) Bak steril berisi pinset steril anatomi 2buah
c) Cairan anti septic berupa PK 1:4000, revanol 1:1000 sampai

1:3000 larutan betadin


d) Pembalut dan sampiran bila perlu
e) Perlak, pengalas dan kain kasa (bila perlu)
Cara Kerja :
a) Dekatkan alat ke dekat klien
b) Pasang sampiran
c) Cuci tangan
d) Pasang perlak pada area yang akan di kompres
e) Mengocok obat atau larutan bila terdapat endapan
f) Tuangkan cairan kedalam mangok steril
g) Masukkan beberapa potong kasa kedalam mangkok tersebut
h) Peras kain kasa trsbt dg menggunkan pingset
i) Bentangkan kain kasa dan letakkan kasa di atas area yang

dikompres dan di balut


j) Rapikan posisi klien
k) Bereskan alat-alat setelah selesai tindakan
l) Cuci tangan
m) Dokumentasikan
Hal yang perhatikan :
a) Kain kasa harus sering dibasai agar tetap basah
b) Pada luka bakar kotor kasa diganti tiap 1-2 jam
c) Perhatikan kulit setempat/sekitarnya. Bila terjadi iritasi segera

laporkan
d) Pada malam hari agar kelembapan kompres bertahan lama,

tutupi dengan kapas sublimat.


2. Kompres dingin basah dengan air biasa/air es
Pengertian
Kompres basah adalah balutan kasa basah yang sering diletakkan di atas

luka terbuka. Kompres kasa dan kemasan basah dapat diberikan dalam bentuk

panas atau dingin.


Tujuan
1. Membersihkan luka
2. Mengobati luka
3. Mencegah kekeringan pada luka tertentu
Dilakukan pada
1. Luka yang kotor
2. Pasien colostomi sebelum dilakukan opersi
Persiapan alat :
a) Kom kecil berisi air biasa/air es
b) Pengalas dan sampiran (bila perlu)
c) Beberapa buah waslap/kain kasa dengan ukuran tertentu
Cara Kerja :
a) Dekatkan alat-alat ke klien
b) Pasang sampiran bila perlu
c) Cuci tngan
d) Pasang pengalas pada area yang akan dikompres
e) Masukkan waslap/kain kasa kedalam air biasa atau air es lalu

diperas sampai lembab


f) Letakkan waslap/kain kasa tersebut pada area yang akan dikompres
g) Ganti waslap/kain kasa tiap kali dengan waslap/kain kasa yang

sudah terendam dalam air biasa atau air es.


h) Diulang-ulang sampai suhu tubuh turun
i) Rapikan klien dan bereskan alat-alat bila prasat ini sudah selesai
j) Cuci tangan
k) Dokumentasikan
Hal yang harus diperhatikan :
Bila suhu tubuh 39c/lebih, kompres dilipat paha/ketiak
Pada pemberian kompres dilipat paha, selimut diangkat dan

dipasang busur selimut di atas dada dan perut klien agar seprei atas

tidak basah
3. Kompres dingin kering dengan kirbat es (eskap)
Pengertian

Memberikan kompres dingin kepada pasien yang memerlukannya, dengan

menggunakan kirbat es yang telah diisi dengan potongan es.

Tujuan
1. Membantu menurunkan suhu tubuh
2. Mengurangi rasa sakit atau nyeri
3. Membantu mengurangi perdarahan
4. Membatasi peradangan
Dilakukan pada :
1. Pasien yang suhunya tinggi
2. Pasien perdarahan hebat
3. Pasien yang kesakitan
Persiapan alat :
a) Kirbat es/eskap dengan sarungnya
b) Kom berisi berisi potongan-potongan kecil es dan satu sendok teh

garam agar es tidak cepat mencair


c) Air dalam kom dan Lap kerja
d) Perlak pengalas selimut bila perlu
Cara Kerja :
a) Bawa alat-alat ke dekat klien
b) Cuci tangan
c) Masukkan batnan es ke dalam kom air supaya pinggir es tidak tajam
d) Isi kirbat es dengan potongan es sebanyak kurang lebih setengah

bagian dari kirbat tersebut


e) Keluarkan udara dari eskap dengan melipat bagian yang kosong,

lalu di tutup rapat


f) Periksa skap, adakah kebocoran atau tidak
g) Keringkan eskap dengan lap, lalu masukkan ke dalam sarungnya
h) Buka area yang akan di kompres dan atur yang nyaman pada klien
i) Pasang perlak pengalas pada bagian tubuh yang akan di kompres
j) Letakkan eskap pada bagian yang memerlukan kompres
k) Kaji keadaan kulit setiap 20 menit terhadap nyeri, mati rasa, dan

suhu tubuh
l) Angkat eskap bila sudah selesai
m) Atur posisi klien kembali pada posisi yang nyaman
n) Bereskan alat setelah selesi melakukan prasat ini
o) Cuci tangan
p) Dokumentasikan
Hal-hal yang perlu di perhatikan :
Bila klien kedinginan atau sianosis, kirbat es harus segera di angkat
Selama pemberian kirbat es, perhatikan kult klien terhadap

keberadaan iritasi dan lain-lain


Pemberian kirbat es untuk menurukan suhu tubuh, maka suhu tubuh

harus di control setiap 30-60 menit.bila suhu sudah turun kompres di

hentikan
Bila tdak ada kirbat es bias menggunakan kantong plastic
Bila es dalam kirbat es sudah mencair harus segera diganti (bila perlu)

2.6 Kontraindikasi
A. Kontraindikasi pemberian kompres panas, yaitu:
1. Pada 24 jam pertama setelah cedera traumatik. Panas akan meningkatkan

perdarahan dan pembengkakan


2. Peradarahan aktif. Panas akan menyebabkan vasdilatasi dan meningkatkan

perdarahan
3. Edema noninflamasi. Panas meningkatkan permeabilitas kapiler dan

edema.
4. Tumor ganas terlokalisasi. Karena panas mempercepat metabolisme sel,

pertumbuhan sel, dan meningkatkan sirkulasi, panas dapat ,mempercepat

metastase (tumor sekunder)


5. Gangguan kulit yang menyebabkan kemerahan atau lepuh. Panas dapat

membakar atau menyebabkan kerusakan kulit lebih jauh.


B. Kontraindikasi pemberian kompres dingin, yaitu:
1. Luka terbuka dengan meningkatkan kerusakan jaringan karena

mengurangi aliran ke luka terbuka


2. Gangguan sirkulasi. Dingin dapat mengganggu nutrisi jaringan lebih lanjut

dan menyebabkan kerusakan jaringan. Pada klien dengan penyakit

raynaud, dingin akan meningkatkan spasme arteri


3. Alergi atau hipersensitivitas terhadap dingin. Beberapa klien memiliki

alergi terhadap dingin yang dimanisfestasikan dengan respon inflamasi

(mis, eritema, hive, bengkak, nyeri sendi, dan kadang-kadang spasme

otot), yang dapat membahayakan jika orang tersebut hipersensitif.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahwa indikasi pemberian kompres panas untuk klien yang kedinginan,

klien dengan perut kembung, klien yang punya penyakit peradangan seperti

radang persendian, sepasme otot, adanya abses, dan hematoma. Sedangkan

Kompres dingin untuk klien dengan suhu tubuh yang tinggi, klien dengan batuk

dan muntah darah, pascatonsilektomi, radang, dan memar.

Dalam mengkompres pasien perlu diperhatikan dengan mengontrol

perkembangannya dalam waktu 30-60 menit, bila pasien kedinginan kompres

harus segera di angkat, perlu di perhatikan juga keberadaan iritasi pasien, Bila

suhu tubuh 39c/lebih, tempat kompres dilipat paha dan ketiak.

3.2 Saran
Mahasiswa bisa menerapkan konsep dari kompres penurunan suhu tubuh

baik dilapangan maupun tidak di lapangan ataupun dirumah sakit agar bisa

menghasilkan Asuhan Kebidanan yang maksimal.


DAFTAR PUSTAKA

https://bidannilna.wordpress.com/2014/10/24/teknik-pemberian-obat-melalui-zid-

bath/

http://nuriahsm.blogspot.co.id/2016/05/makalah-kdk-ii-teknik-pemberian-

obat.html

http://lhinangelina.blogspot.co.id/2013/03/makalah-kompres-panas-dan-

dingin.html

Anda mungkin juga menyukai