Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

FISIKA KESEHATAN

Dosen Pengampu :

Made Dirgantara, S.Si.,M.Si

Dibuat Oleh :

MADHURI DIXIT (PO6224220207)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKARAYA

JURUSAN SARJANA TERAPAN KEBIDANAN DAN PROFESI BIDAN

TAHUN 2020/2021
Soal

Jelaskan bagaimana mengukur tekanan-tekanan dibawah dan apa dampak dalam bidang
kesehatan jika terjadi tekanan terlebih pada setiap tekanan tersebut .

 Tekanan Dalam Tengkorak


 Tekanan Bola Mata
 Tekanan Pada Saluran Pencernaan
 Tekanan Kandung Kemih
 Tekanan Kandung Kemih Waktu Hamil
 Tekanan Darah/Jantung
1. Tekanan Dalam Tengkorak
Tekanan intrakranial adalah nilai tekanan di dalam rongga kepala. Tekanan ini dapat
menunjukkan kondisi jaringan otak, cairan otak atau cairan serebrospinal, dan
pembuluh darah otak. Pada kondisi tertentu, tekanan intrakranial dapat meningkat dan
menyebabkan gejala tertentu yang perlu diwaspadai.

 Cara Pengukuran Tekanan Dalam Otak


Dalam mendiagnosis peningkatan tekanan intrakranial, biasanya dokter akan
melakukan penelusuran riwayat medis dan pemeriksaan fisik pada pasien, termasuk
pemeriksaan saraf dan status mental atau kondisi kejiwaan. Selain itu ,dokter juga
dapat melakukan pemeriksaan penunjang, seperti CT scan dan MRI, untuk
menentukan penyebab peningkatan tekanan intrakranial. Pada kasus tertentu, dokter
dapat melakukan pemeriksaan cairan otak melalui tindakan pungsi lumbal. Namun,
tindakan ini harus dilakukan sesuai indikasi, karena dapat berpengaruh pada kondisi
otak dan tekanan intrakranial. Cara Mengatasi Tekanan Intrakranial yang Meningkat

Tujuan utama dari penanganan medis terhadap kondisi peningkatan tekanan


intrakranial adalah untuk mengurangi tekanan di dalam kepala pasien hingga
mencapai nilai normal yang diharapkan. Salah satu cara yang biasanya dilakukan
untuk mengurangi tekanan intrakranial yang meningkat akibat sumbatan atau kelainan
pada cairan serebrospinal adalah dengan pemasangan shunt atau selang khusus ke
dalam kepala melalui lubang kecil di tengkorak. Tindakan ini dilakukan oleh dokter
bedah saraf dan sering dilakukan pada penderita hidrosefalus. Selain itu, dokter juga
dapat melakukan beberapa langkah penanganan untuk mengatasi peningkatan tekanan
intrakranial, seperti:

Perawatan di rumah sakit

Perawatan di rumah sakit bertujuan untuk mempermudah dilakukannya pemasangan


alat bantu pernapasan dan bantuan medis lain guna membantu fungsi organ yang
terganggu akibat peningkatan tekanan intrakranial.

Pemberian obat-obatan

Obat-obatan digunakan untuk mengurangi pembengkakan jaringan otak dan


meredakan gejala yang muncul akibat peningkatan tekanan intrakranial. Jenis obat-
obatan yang umumnya diberikan dokter antara lain antibiotik, kortikosteroid, obat
antihipertensi, diuretik, atau obat cairan. Untuk mengurangi pembengkakan otak,
dokter biasanya akan memberikan obat manitol.

Operasi

Tindakan operasi dilakukan dengan membuka sebagian tulang tengkorak. Tindakan


ini umumnya dilakukan dalam keadaan darurat untuk mencegah kerusakan jaringan
otak lebih lanjut. Peningkatan tekanan intrakranial dapat terjadi tanpa terduga. Oleh
karena itu, Anda perlu waspada jika terdapat gejala-gejala peningkatan tekanan
intrakranial akibat cedera kepala atau penyebab lainnya. Jika mengalami gejala-gejala
peningkatan tekanan intrakranial yang telah disebutkan di atas, Anda disarankan
untuk segera berkonsultasi ke dokter saraf untuk mendapatkan pemeriksaan dan
penanganan yang tepat.

 Dampak Dalam Bidang Kesehatan


Peningkatan tekanan intrakranial adalah istilah medis yang mengacu pada tekanan
yang meningkat di dalam tengkorak seseorang. Tekanan ini bisa memengaruhi otak
jika dokter tidak mengobatinya.
Peningkatan tekanan yang tiba-tiba di dalam tengkorak seseorang adalah keadaan
darurat medis. Jika tidak diobati, peningkatan tekanan intrakranial (TIK) atau
increased intracranial pressure (ICP) dapat menyebabkan cedera otak, kejang, koma ,
stroke , atau kematian.
Dengan pengobatan yang tepat, orang dengan ICP yang meningkat dapat pulih
sepenuhnya.

2. Tekanan Bola Mata


Tekanan bola mata tinggi atau glaukoma adalah gangguan penglihatan yang ditandai
dengan kerusakan saraf mata. Biasanya diakibatkan oleh meningkatnya tekanan dalam
bola mata. Glaukoma dapat timbul pada usia berapa pun, tetapi lebih sering
ditemukan pada orang tua.

 Cara Mengukur Tekanan Bola Mata


a. Tonometri adalah tes diagnosis untuk mengukur tekanan di dalam mata atau yang
biasa disebut tekanan intraokular (IOP). Pengukuran ini dapat membantu dokter
menentukan apakah pasien berisiko glaukoma atau tidak.

Selain tonometri, terdapat metode lain dalam menguji tekanan mata, termasuk jenis
tonometri alternatif yang disebut pneumotonometri, serta penggunaan Tono-Pen.

Tonometri yang sering digunakan berjenis applanation (Goldmann) tonometry yang


menggunakan probe kecil untuk meratakan kornea pasien sehingga tekanan mata
dapat diukur melalui celah mikroskop. Jenis tonometri ini sangat akurat dan menjadi
standar emas pemeriksaan mata global.

Pneumotonometri melibatkan pemberian tekanan udara ke mata melalui alat yang


menyerupai piston udara. Alat ini meniupkan hembusan udara singkat ke kornea
pasien dan mengukur tekanan di mata. Jika hasilnya tidak normal, dokter biasanya
akan melakukan tes lain untuk memastikan diagnosis.

Sementara, tono-Pen merupakan perangkat genggam yang berbentuk seperti spidol


besar. Tono-Pen mampu membaca tekanan mata secara digital. Meskipun berguna
dalam banyak kasus, Tono-Pen dianggap kurang akurat dibandingkan tonometer.
Alternatif nama untuk pengujian tonometri:

- Intraocular pressure (IOP) measurement,


- Glaucoma test,
- Goldmann applanation tonometry (GAT).
b. Pemeriksaan terhadap tekanan bola mata tinggi atau glaukoma dapat dilakukan
dengan alat yang dinamakan slit lamp. Dengan alat ini, dokter dapat menilai keadaan
komponen-komponen dari bola mata, mulai dari kornea hingga retina.

Untuk mengukur tekanan bola mata, dokter akan menggunakan alat yang bernama
tonometri. Sebelumnya, mata pasien akan diberikan semacam tetes mata yang
berfungsi untuk membuat kebal kornea.

Untuk memeriksa sudut di antara iris dan kornea, dokter dapat melakukan
pemeriksaan gonioskopi. Dokter perlu mengetahui apakah sudut tersebut terbuka atau
tertutup.

Untuk menilai kerusakan saraf penglihatan, dokter akan memeriksa saraf tersebut
dengan sebelumnya meneteskan tetes mata untuk melebarkan pupil.

Setelah penetesan cairan tersebut, pasien akan merasa penglihatannya silau atau
sedikit kabur karena pupil terbuka lebar. Namun Anda tak perlu khawatir, karena efek
ini hanya berlangsung sementara.

 Dampak Dalam Bidang Kesehatan


Tekanan bola mata tinggi atau glaukoma adalah gangguan penglihatan yang ditandai
dengan kerusakan saraf mata. Biasanya diakibatkan oleh meningkatnya tekanan dalam
bola mata. Glaukoma dapat timbul pada usia berapa pun, tetapi lebih sering
ditemukan pada orang tua.

Glaukoma terdiri dari dua jenis, yakni glaukoma akut dan glaukoma kronis.
Glaukoma akut merupakan glaukoma yang terjadi secara tiba-tiba. Sementara itu,
glaukoma kronis merupakan glaukoma yang terjadi secara perlahan-lahan.

Komplikasi Penyakit glaukoma yang tidak ditangani dengan baik, atau bahkan tidak
mendapatkan pengobatan, dapat berujung kepada kebutaan.

Kebutaan ini disebabkan oleh penekanan saraf penglihatan karena tekanan bola mata
yang terlalu tinggi. Kebutaan yang diakibatkan oleh kerusakan saraf penglihatan tidak
dapat diperbaiki lagi, walaupun dengan cara operasi sekalipun.

3. Tekanan Pada Saluran Pencernaan


Sistem pencernaan merupakan serangkaian jaringan organ yang memiliki fungsi
untuk mencerna makanan. Makanan - makanan tersebut akan diproses secara mekanik
ataupun secara kimia. Pencernaan secara mekanik yaitu pencernaan yang terjadi di
dalam lambung yang melibatkan gerakan fisik dalam tubuh. 

 Cara Mengukur Tekanan Pada Saluran Pencernaan


Sistem pencernaan memiliki pintu masukan melalui mulut dan menuju ke
persambungan antara kerongkongan dan lambung stomach-esophagus junction,
kemudian menuju pintu pengeluaran melalui anus anal sphincter. Panjang sistem
pencernaan manusia dari mulut sampai anus lebih kurang 6 m. Sistem pencernaan
dilengkapi dengan katup-katup valves yang berperan sebagai pembuka dan penutup
sehingga sistem pencernaan berproses dengan sempurna. Katup di dalam usus
berperan untuk meratakan penyaluran pengaliran makanan di dalamnya. Katup-katup
tersebut antara lain terletak antara lambung dan usus kecil pylorus yang berperan
untuk menghindari aliran makanan dari kecil kembali ke lambung serta katup antara
usus kecil dan usus besar. Pada beberapa kejadian, Fisika Kesehatan 7 persambungan
antara kerongkongan dan lambung anus katup antara usus kecil dan usus besar usus
kecil aliran penyaluran terbalik dapat saja terjadi, misalnya pada saat muntah dimana
aliran makanan berbalik dari arah normalnya. Tekanan di dalam lambung dan usus
lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Makanan yang dimakan setelah kenyang
meningkatkan tekanan pada sistem pencernaan, ditandai dengan semakin tegangnya
kulit perut. Pada saat makan biasanya udara yang sempat dihirup melalui pernafasan
tertahan dan terjebak di dalam tubuh. Udara yang terjebak ini menambah tekanan
secara signifikan pada sistem pencernaan. Tekanan di dalam sistem pencernaan dapat
juga dibangkitkan oleh gas-gas yang dihasilkan oleh bakteri-bakteri yang terdapat di
dalam usus, umumnya dikeluarkan dalam bentuk flatus kentut. Kadang-kadang suatu
bentuk penyumbatan terjadi pada katup antara usus besar dan usus kecil dan
membangkitkan tekanan yang berlebihan sehingga menghalangi organ pembuluh
darah yang ada di perut untuk mengalirkan darah ke organ-organ penting di
dalamnya. Jika tekanan yang terjadi ini menjadi cukup besar akan menghentikan
mekanisme sistem aliran darah di dalam perut maka dapat mengakibatkan kematian.
Suatu teknik intubation memasukkan pipa kecil melalui hidung, lambung, dan usus
biasanya dilakukan untuk mengurangi tekanan tersebut. Jika usaha ini gagal,
selanjutnya diatasi dengan melakukan pembedahan. Penambahan tekanan yang besar
di dalam usus akan menyebabkan resiko infeksi pada dinding usus, karena tekanan
yang besar akan menyebabkan dinding usus cenderung robek atau retak- retak seperti
teriris terluka kecil, dan gas-gas yang terjebak di dalam usus akan dengan cepat
menyebar dan memasuki luka-luka tersebut. Resiko ini dapat direduksi dengan
melakukan pembedahan di ruangan bertekanan tinggi, dimana tekanan ruangan lebih
tinggi dari tekanan usus penderita.

Cara menjaga kesehatan sistem pencernaan


Sistem gastrointestinal harus mampu bekerja dengan baik supaya tubuh dapat
berfungsi dengan normal. Tidak hanya itu, sistem pencernaan yang sehat juga akan
membantu mempertahankan kesehatan Anda secara keseluruhan.
1. Makan banyak serat
2. Mengonsumsi probiotik
3. Membatasi konsumsi lemak
4. Minum banyak air
5. Tidak tidur setelah makan
6. Aktif bergerak
7. Mengelola stres dengan baik

 Dampak Dalam Bidang Kesehatan


Sistem pencernaan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar
dan anus. Dimana semua organ itu merupakan satu kesatuan yang tidak bisa
dipisahkan. Fungsi utama dari sistem pencernaan yaitu sebagai pencerna nutrisi tubuh.
Namun meskipun begitu, bukan  berarti sistem pencernaan pada tubuh manusia akan
selalu aman karena adanya nutrisi yang banyak. Pintu atau jalan masuknya zat dari
luar dengan bebas ternyata akan menimbulkan banyak gangguan atau penyakit pada
sistem pencernaan. Dimana penyakit tersebut akan mengganggu atau mengancam
orang yang menderitanya. Penyakit atau gangguan yang menyerang ini akan
menghambat sistem kerja organ-organ yang lainnya.
Ada beberapa penyakit yang akan mengancam sistem pencernaan manusia.
1. Diare
Diare merupakan salah satu gangguan sistem pencernaan yang banyak dialami.
Dimana gangguan pencernaan ini akan membuat perut terasa mulas dan feses
penderita menjadi encer. Gangguan ini terjadi karena selaput dinding usus besar si
penderita mengalami iritasi. Ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang
menderita diare, dimana salah satunya yaitu karena penderita mengkonsumsi makanan
yang tidak higenis atau mengandung kuman, sehingga dengan begitu gerakan
peristaltik usus menjadi tidak terkendali serta di dalam usus besar tidak terjadi
penyerapan air.
2. Gastritis
Gastritis merupakan penyakit atau gangguan dimana dinding lambung mengalami
peradangan. Gangguan ini disebabkan karena kadar asam klorida atau Hcl terlalu
tinggi. Selain itu, Gastritis juga dapat disebabkan karena penderita mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung kuman penyebab penyakit.
3. Maag
Maag merupakan penyakit yang sudah tidak aneh lagi untuk kita semua, karena
penyakit yang satu ini biasanya dialami oleh banyak orang. Maag merupakan penyakit
atau gangguan sistem pencernaan yang ditandai dengan adanya rasa perih pada
dinding lambung, selain itu maag juga disertai dengan adanya rasa mual dan perut
menjadi kembung. Gangguan ini terjadi karena tingginya kadar asam lambung.
Penyebab utama gangguan ini yaitu karena pola makan penderita tidak baik atau tidak
teratur, stres dan lain sebagainya. Helicobakter pylori, merupakan bakteri penyebab
terjadinya maag pada manusia.
4. Konstipasi atau sembelit
Sembelit merupakan salah satu gangguan pada sistem pencernaan dimana si penderita
akan mengeluarkan fases yang keras. Gangguan ini terjadi disebabkan karena usus
besar menyerap air terlalu banyak. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi
makanan berserat seperti misalkan buah dan sayur atau kebiasaan buruk yang selalu
menunda buang air besar.
5. Hemaroid atau wasir
Hemaroid atau yang lebih dikenal dengan wasir yaitu pembengkakan berisi pembuluh
darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena gangguan ini yaitu berada di
sekitar atau di dalam bokong, entah itu di dalam anus atau di dalam rektum.
6. Apendisitis
Apendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang mana umbai cacing atau
usus buntu mengalami peradangan. Apendisitis ini biasanya terjadi ketika ada sisa-
sisa makanan yang terjebak serta tidak bisa keluar di umbai cacing.
7. Tukak lambung
Tukak lambung merupakan keadaan dimana dinding lambung terluka. Gangguan ini
disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung itu sendiri.
8. Radang usus buntu
Gangguan atau penyakit yang satu ini menyerang usus buntu. Dimana keadaan ini
terjadi karena usus buntu terinfeksi oleh bakteri.
10. Kolik
Kolik merupakan suatu rasa nyeri yang muncul pada perut, dimana rasa nyeri ini akan
hilangdan timbul. Rasa nyeri yang timbul biasanya disebabkan karena saluran di
dalam rongga perut tersumbat, seperti misalkan usus, saluran kencing, empedu dan
saluran telur pada wanita.
11. Gizi buruk atau mallnutrisi
Gizi buruk terjadi karena pembentukan enzim mengalami gangguan. Gizi buruk ini
disebabkan karena sel-sel pankreas atropi mengalami kehilangan reticulum
endoplasma terlalu banyak.
12. Keracunan
Keracunan biasanya disebabkan karena salah mengkonsumsi makanan. Dimana
keracunan biasanya terjadi karena pengaruh bakteri seperti bakteri Salmonela, yang
mana akan menyebabkan penyakit tipus dan paratipus.
13. Cacingan
Penyakit cacingan tentunya sudah tidak asing lagi di tengah-tengah masyarakat
Indonesia, hal ini disebabkan karena hampir 80 % orang Indonesia mengalami
penyakit yang satu ini. Cacingan merupakan penyakit yang menyerang sistem
pencernaan manusia.

4. Tekanan Kandung Kemih


Kandung kemih adalah bagian dari sistem saluran kencing yang terdapat di dalam
tubuh manusia. Selain ginjal, organ lain yang termasuk juga ke dalam sistem ini
adalah saluran ureter yang mengalirkan urine dari ginjal ke kandung kemih, serta
saluran uretra yang mengeluarkan urine dari kandung kemih keluar dari tubuh.

 Cara Mengukur Tekanan Kandung Kemih


Kateter berfungsi mengukur jumlah urine dalam kandung kemih. Kemudian dokter
memasukkan kateter kedua ke dalam rektum dengan elektroda di sekitarnya. Alat
bernama sistometer yang terpasang pada kateter akan mengukur tekanan kandung
kemih. Dokter mengisi kandung kemih dengan larutan saline dan air. Sistometri
adalah prosedur yang dilakukan untuk mengukur kapasitas dan menilai fungsi
kandung kemih. Dengan ini, penyebab gangguan berkemih bisa terdeteksi.

 Dampak Dalam Bidang Kesehatan


Fungsi kandung kemih bisa terganggu ketika ada masalah kesehatan atau bisa juga
disebabkan oleh faktor usia. Seiring bertambahnya usia, dinding kandung kemih akan
menjadi lebih kaku dan lemah sehingga tidak bisa menahan urine sebanyak
sebelumnya.
Pada wanita, otot kandung kemih yang melemah bisa menyebabkan kandung kemih
dan vagina turun, sehingga menekan serta menghambat saluran kemih. Sementara
pada pria, saluran kemih bisa terhalang oleh pembesaran kelenjar prostat.
Selain itu, beberapa kondisi yang juga dapat mengganggu fungsi kandung kemih di
antaranya adalah:
1. Batu kandung kemih
Batu ini bisa terbentuk di dalam ginjal dan turun ke kandung kemih atau terbentuk di
dalam kandung kemih. Batu kandung kemih yang menghambat aliran urine dari
kandung kemih dapat menyebabkan rasa sakit yang parah. 
2. Inkontinensia urine
Kondisi ini merupakan kesulitan untuk menahan buang air kecil yang dapat
menyebabkan buang air kecil tanpa sengaja. Kondisi ini bisa disebabkan oleh
beberapa faktor.
3. Retensi urine
Kondisi ini terjadi ketika urine tidak keluar dari kandung kemih dengan lancar akibat
terhambatnya atau tertekannya aktivitas otot kandung kemih. Retensi urine dapat
menyebabkan kandung kemih membengkak karena menahan terlalu banyak urine.
4. Kandung kemih yang terlalu aktif atau overactive bladder
Kondisi ini adalah salah satu penyebab umum dari inkontinensia urine. Kondisi ini
disebabkan oleh otot kandung kemih yang bekerja terlalu aktif dan menyebabkan
keluarnya urine akibat hasil kontraksi otot tersebut.
5. Cystitis
Peradangan atau infeksi pada kandung kemih yang menyebabkan rasa sakit, perasaan
tidak nyaman atau ragu-ragu untuk buang air, maupun penyebab buang air kecil
menjadi lebih sering. Cystitis biasanya disebabkan oleh infeksi saluran kemih dan
pemasangan kateter urine.
6. Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemih biasanya ditandai dengan kencing berdarah yang tidak sakit,
namun menyebabkan warna urine jadi berubah sepenuhnya. Tergantung pada jumlah
darah, urine bisa berubah warna menjadi oranye, merah, atau merah gelap.
Penyebab kanker kandung kemih belum diketahui secara pasti. Namun, merokok,
penyakit cystitis yang terjadi berulang-ulang dan kronis, dan pekerjaan yang
melibatkan senyawa kimia berbahaya bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit
ini.

5. Tekanan Kandung Kemih Waktu Hamil


Infeksi saluran kencing adalah sebuah kondisi yang dapat terjadi akibat bakteri yang
berasal dari luar tubuh kemudian masuk melalui saluran kencing hingga mencapai
bagian uretra.
Kemudian infeksi berkembang cepat pada bagian ini. Mengingat bahwa saluran
kemih perempuan dekat dengan dubur, maka tak heran jika perempuan rentan terkena
infeksi saluran kencing.
Sering buang air kecil saat hamil memang bukan termasuk masalah yang berat,
melainkan hal tersebut menggambarkan kondisi yang normal. Terutama berhubungan
dengan pola perkembangan janin yang sehat. 
Namun, permasalahan saat buang air kecil pada ibu hamil bisa menjadi hal yang
sangat menyakitkan dan mengganggu.

 Cara Mengukurnya Tekanan Kandung Kemih Waktu Hamil


Metode Pemeriksaan
Pemeriksan ini tidak akan menimbulkan rasa sakit. Pertama dokter akan meminta
untuk buang air kecil ke dalam alat yang berbentuk seperti corong yang terhubung
dalam flowmeter elektronik. Flowmeter merupakan alat khusus untuk mengukur
pancaran urine dengan satuan mililiter/detik.
Kemudian hasilnya akan dibandingkan dengan standar aliran kemih normal, yang
ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Jika pengidap memiliki hasil di bawah
standar normal, artinya dipastikan pengidap memiliki masalah buang air kecil. Lalu,
dokter akan menggunakan hasil tes, faktor dan tes lain, untuk memberikan diagnosis
dan rencana pengobatan. Pada beberapa kasus, uroflowmetri dilakukan sebelum dan
setelah pengobatan untuk menilai keefektifan pengobatan.

 Dampak Dalam Bidang Kesehatan


Bahaya infeksi saluran kemih saat kehamilan
Karena adanya risiko yang lebih tinggi mengalami infeksi saluran kemih, maka ibu
hamil harus menjaga kebersihan dan melakukan pemeriksaan kesehatan rutin.
Sehingga, jika memang ada infeksi bisa terdeteksi dini dan segera ditangani sebelum
terjadi komplikasi yang dapat membahayakan janin.
Jika infeksi saluran kemih pada ibu hamil tidak diterapi sebagaimana mestinya, maka
infeksi akan memburuk hingga menyebabkan infeksi pada ginjal. Kondisi ini dapat
menyebabkan kelahiran prematur dan bayi berat lahir rendah. Namun dengan deteksi
dini dan terapi yang tepat, komplikasi tersebut dapat dihindari.
Infeksi saluran kemih bisa diatasi dengan pemberian antibiotik yang aman bagi ibu
hamil dan janin dan sesuai dengan instruksi dokter.
Apabila keluhan menetap dalam tiga hari, atau disertai dengan demam, menggigil,
mual, muntah, maupun kontraksi, segera temui dokter.
Demikian pengaruh infeksi saluran kemih terhadap kehamilan, yang mana infeksi
tersebut rentan dialami ibu hamil. Risiko terjadinya infeksi bisa dicegah dengan
menjaga kebersihan area kewanitaan, menjaga pola hidup sehat dengan minum air
putih 6-8 gelas setiap hari, stop kebiasaan menahan pipis, serta menghindari
kebiasaan berendam lebih dari 30 menit atau lebih dari dua kali dalam sehari.

6. Tekanan Darah/Jantung
Tekanan darah adalah ukuran seberapa kuatnya jantung meompa darah ke seluruh
tubuh Anda. Agar kinerja tubuh maksimal, Anda harus memiliki tekanan darah
normal.

 Cara Mengukur Tekanan Darah/Jantung


1. Duduk dengan tenang pada kursi yang memiliki penyangga punggung. Telapak
kaki rata di lantai selama lima menit sebelum pengukuran.

2. Lengan atas harus terbuka.

3. Saat pengukuran, lengan dengan manset harus ditopang pada permukaan yang
keras setinggi jantung.

4. Kafein, merokok dan olah raga harus dihindari minimal 30 menit sebelum
pengukuran dilakukan.

5. Posisi manset harus pas.

6. Pasien harus setidaknya mengambil pengukuran dua atau tiga kali.

7. Jarak antar pengukuran sekitar satu menit.

8. Pencatatan dilakukan rutin pada pagi (sebelum minum obat) dan malam hari
sebelum tidur.

9. Direkomendasikan untuk mengambil lebih dari dua kali pencatatan di malam hari,
setiap hari selama satu minggu (menyingkirkan pencatatan di hari pertama).

10. Sebelum pengukuran seseorang tidak boleh stres, panik atau cemas.

Tekanan darah normal bila saat diukur di rumah di bawah 135/86 mmHg dan
pengukuran di klinik di bawah 140/90 mmHg.

 Dampak Dalam Dunia Kesehatan


Termasuk salah satu gangguan kesehatan yang paling umum terjadi, tekanan darah
tinggi atau hipertensi adalah kondisi ketika tekanan darah yang mengalir di dalam
tubuh menjadi lebih tinggi atau di atas tekanan darah normal. Kondisi ini tidak bisa
disepelekan, karena dapat memicu berbagai komplikasi berbahaya. Sebelumnya, perlu
diketahui bahwa tekanan darah yang normal adalah sekitar 100-140 mmHg untuk
sistoliknya, dan 60-90 mmHg untuk diastoliknya. Jadi, seseorang akan didiagnosis
mengidap tekanan darah tinggi jika hasil tensinya menunjukkan angka di atas 140/90.
Berdasarkan penyebabnya, hipertensi terdiri atas 2 jenis, yaitu:
1. Hipertensi Primer
Hipertensi jenis ini terjadi karena alasan medis yang tidak bisa dipastikan. Biasanya,
hipertensi primer terjadi karena dipicu oleh faktor-faktor non-medis seperti:
 Stres.
 Aktivitas yang berlebihan atau terlalu sedikit.
 Gaya hidup yang tidak sehat.
 Keturunan.
 Depresi.
 Beban pikiran yang berlebihan.
 Kelelahan.
2. Hipertensi Sekunder
Berbeda dengan hipertensi primer, hipertensi sekunder terjadi karena pengaruh
kondisi media yang jelas. Misalnya efek samping dari gangguan-gangguan pada organ
tubuh, seperti ginjal atau arteri.

Bahaya dan Komplikasi yang Mengintai

Tekanan darah tinggi tergolong kondisi yang serius, apalagi jika tidak terkontrol. Ada
banyak risiko penyakit berbahaya yang mengintai. Berikut beberapa bahaya atau
penyakit yang dapat ditimbulkan akibat tekanan darah tinggi:

1. Serangan Jantung
Salah satu dampak buruk, yang juga mematikan, dari tekanan darah tinggi adalah
serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada pembuluh darah akan
menimbulkan gangguan pada jantung, yang kemudian memicu terjadinya serangan
jantung.

2. Stroke
hipertensi yang tidak terkontrol memang menjadi salah satu faktor risiko utama dari
stroke. Oleh karena itu, jika kamu didiagnosis hipertensi, sebaiknya jaga pola makan
dan pola hidup sehat, agar tekanan darah bisa terkendali dan risiko stroke pun bisa
dihindari.
3. Retinopati Hipertensif
Kondisi ini bernama retinopati hipertensif, yaitu rusaknya pembuluh darah kecil pada
mata akibat tekanan darah tinggi.
4. Penyakit Pembuluh Darah Arteri
Hipertensi juga dapat berdampak pada penyakit pembuluh darah arteri. Biasanya
penyakit ini menyerang pembuluh darah arteri pada lengan dan tungkai, yang dapat
menyebabkan :
 Rasa pegal dan mudah lelah ketika berjalan kaki.
 Menimbulkan kematian jaringan tungkai dan lengan (gangrene).
 Menyebabkan kesemutan dan baal pada tungkai dan lengan.
5. Gangguan Ginjal
Salah satu dampak buruk dari hipertensi, terutama pada hipertensi yang tidak
terkontrol adalah munculnya berbagai gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal
akibat tekanan darah tinggi yang paling sering terjadi adalah gagal ginjal, yang
menimbulkan gejala-gejala seperti :
 Bengkak pada kedua tungkai.
 Terdapat darah dalam urine.
 Terdapat protein pada urine.
 Frekuensi buang air kecil menurun, akibat penurunan produksi urine.
 Penurunan kadar hemoglobin dalam darah (anemia).
 Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru.
6. Sindrom Metabolik
Hipertensi juga dapat memicu terjadinya sindrom metabolik. Sindrom ini merupakan
sekelompok kondisi yang mengganggu proses metabolisme tubuh. Kumpulan
gejalanya terjadi dalam waktu yang bersamaan, yaitu:
 Hipertensi (tekanan darah tinggi).
 Hiperglikemia (kadar gula darah tinggi).
 Hiperkolesterolemia (kadar kolerterol tinggi).
 Obesitas (kelebihan berat badan).

Anda mungkin juga menyukai