TAHUN 2020/2021 TOPIK 7 KERAGAMAN BUDAYA TRANSKULTURAL DAN MULTIKULTURAL
A. Pengertian Masyarakat Transkultural dan Multikultural
Multikultural Dalam suatu masyarakat pasti akan menemukan banyak kelompok masyarakat yang memiliki karakteristik berbeda-beda. Perbedaan-perbedaan karakteristik itu berkenaan dengan tingkat diferensiasi dan stratifikasi sosial. Masyarakat seperti ini disebut sebagai masyarakat multikultural. Masyarakat Multikultural disusun atas tiga kata, yaitu Masyarakat, Multi, dan Kultural. “Masyarakat” artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh rasa toleransi bersama, “Multi” berarti banyak atau beranekaragam, dan “Kultural” berarti Budaya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan. Multikultural juga dapat diartikan sebagai keragaman atau perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Adapun ciri-ciri dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut. 1. Memiliki lebih dari subkebudayaan. 2. Membentuk sebuah struktur sosial. 3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi. 4. Rentan terhadap konflik sosial.
Transkultural dan multikultural tidak dapat dipisahkan secara tegas.
Trans sendiri diartikan sebagai keadaan seseorang yang terputus hubungannya dengan sekelilingnya. Sehingga transkultural berarti perpindahan kebudayaan seseorang. Multikulturalisme hadir dengan sendirinya, ketika yang menjadi masalah tidak menyangkut sebuah proposisi mengenai dunia objektif yang dapat diterjemahkan, melainkan menyangkut proposisi, objek-objek dan praktik-praktik yang mana secara struktural dapat ditransformasikan dari kultur yang satu ke kultur yang lain, tetapi dalam banyak kasus, menjadi kultur spesifik yang hanya dapat diapresiasi oleh mereka yang diasumsikan memiliki horizon yang mampu menjangkaunya, sedangkan yang tidak memilikinya malah menjadi sulit berbicara mengenai multikulturalisme. Berhadapan dengan situasi demikian, yang dibutuhkan dari seorang individu adalah kemampuan dan kemauan untuk memerluas horizon atau cakrawala berpikir sebagai satu syarat penting berkembangnya identitas multikultural. Dengan demikian, di bawah sikap multikultur, setiap kultur yang berbeda dapat terus ada dalam bentuknya sebagaimana adanya. Transkultural menjadi aspek penting yang harus diperhitungkan dalam upaya menumbuhkan sikap multikultur. Dan sikap yang kelihatan ideal ini menjadi tantangan nyata untuk kurikulum yang cenderung menciptakan gaya berpikir monokultur.
B. Faktor Penyebab Keragaman Budaya Transkultural dan Multikultural
1. Faktor Kondisi Geografis Perbedaan-perbedaan yang menyangkut keadaan alam di negara kita ini disadari atau tidak telah memengaruhi keanekaragaman masyarakatnya. Masyarakat yang tinggal di lereng pegunungan memiliki upaya sendiri untuk mempertahankan hidupnya, dengan lebih memilih mata pencaharian yang berkaitan dengan relief alam pegunungan, dan akhirnya mereka melahirkan kebudayaan sendiri. Begitu pula dengan orang-orang di tepi pantai, mereka tidak mungkin akan sama usahanya dengan orang-orang yang tinggal di lereng pegunungan. Mereka lebih memanfaatkan laut untuk mempertahankan hidupnya atau untuk menggali sumber pendapatan mereka, yaitu dengan menjadi nelayan. Pada dasarnya, keadaan alam atau geografis suatu wilayah tidak menentukan kebudayaan suatu masyarakat, melainkan hanya pada corak kebudayaannya. Corak kebudayaan tersebut muncul dari kepribadian orang-orang yang hidup di sekitarnya. 2. Pengaruh Kebudayaan Asing Letak negara kita secara geografis memang sangat strategis. letak negara kita yang berada di antara dua samudra besar, yaitu samudra Hindia dan Pasifik, serta dua benua besar, yaitu Benua Asia dan Australia merupakan daya tarik tersendiri bagi bangsa asing untuk singgah, bahkan menetap di sini. Keterbukaan masyarakat kita dalam menerima budaya asing juga dapat memengaruhi terjadinya masyarakat multikultural. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih, pengaruh kebudayaan asing dapat dengan mudah masuk ke negara lain. Saat ini, budaya asing terutama teknologi yang bersifat praktis masuk dengan mudahnya ke negara kita. Hal ini karena masyarakat kita begitu terbuka dan merasa terbuai dengan kemudahan-kemudahan teknologi untuk membantu kehidupan mereka. Budaya asing terutama teknologi sebenarnya memberikan kemudahan-kemudahan bagi manusia. Misalnya pemanfaatan internet sebagai media pendidikan. Tanpa kita sadari, internet seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk melakukan hal-hal yang bersifat negatif. 3. Iklim yang Berbeda Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain akan menimbulkan kondisi alam yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini, maka secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap pola-pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Hal ini terutama berhubungan dengan pemanfaatan iklim untuk menentukan sistem mata pencaharian hidup mereka, pakaian, makanan pokok dan lain-lain. Perbedaan iklim di dunia akan menyebabkan masyarakat yang berada di tempat dengan iklim tertentu akan berusaha menyesuaikan diri. Terutama dalam hal mata pencaharian hidup dan pola hidup sehari-hari, tentunya kebudayaan masyarakat juga akan menyesuaikan.