DISUSUN: FENNYWIDYAANGGRAINI ( PO71240200035 ) TRI LESTARI (PO71240200019) PENGERTIAN TRANSKULTURAL
• Trans sendiri diartikan sebagai keadaan seseorang yang
terputus hubungannya dengan sekelilingnya. Sehingga transkultural berarti perpindahan kebudayaan seseorang. Meskipun hal-hal yang umum dari ilmu pengetahuan dapat diterjemahkan ke dalam beragam kultur; bisa saja terjadi bahwa ia merupakan formulasi sebuah kultur tertentu yang kemudian dapat diterangkan dengan berbagai cara yang berbeda.
• Transkultural menjadi aspek penting yang harus
diperhitungkan dalam upaya menumbuhkan sikap multikultur. Dan sikap yang kelihatan ideal ini menjadi tantangan nyata untuk kurikulum yang cenderung menciptakan gaya berpikir monokultur. PENGERTIAN MULTIKULTURAL • Masyarakat Multikultural disusun atas tiga kata, yaitu Masyarakat, Multi, dan Kultural. “Masyarakat” artinya adalah sebagai satu kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh rasa toleransi bersama, “Multi” berarti banyak atau beranekaragam, dan “Kultural” berarti Budaya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri atas banyak struktur kebudayaan.
• Multikultural juga dapat diartikan sebagai keragaman atau
perbedaan terhadap suatu kebudayaan dengan kebudayaan yang lain. Sehingga masyarakat multikultural dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu tempat yang memiliki kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu membedakan antara satu masyarakat dengan masyarakat yang lain. Pendapat dari beberapa ahli tentang pengertian masyarakat multikultural ;
• J.S. Furnivall Menyatakan bahwa masyarakat multikultural
adalah suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri- sendiri, tanpa ada pembauran satu sama lain di dalam satu kesatuan politik. • Clifford Geertz menyatakan bawah masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang terbagi ke dalam subsistem yang lebih kurang berdiri dan masing-masing subsistem terikat oleh ikatan primordial. • J.Nasikun menyatakan bahwa suatu masyarakat multikultural bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara struktural memiliki subkebudayaan yg bersifat deverse yang di tandai oleh kurang berkembangnya sistem nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga sistem nilai dari kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik sosial. Adapun ciri-ciri dari masyarakat multikultural adalah sebagai berikut.
1. Memiliki lebih dari subkebudayaan.
2. Membentuk sebuah struktur sosial. 3. Membagi masyarakat menjadi dua pihak, yaitu pihak yang mendominasi dan yang terdominasi. 4. Rentan terhadap konflik sosial. PENGERTIAN SENSITIVITAS SOSIAL • Menjadi seseorang yang berkarakter bukanlah sesuatu yang instant namun harus melalui sederetan proses yang berkepanjangan dan berkelanjutan serta dimulai dari diri sendiri dan atas kemauan sendiri sehingga sangat melekat pada diri seseorang tersebut. Seseorang dikatakan sukses apabila ia telah tuntas dalam mengelola dirinya sendiri dan untuk terus mengembangkan diri dan potensinya, namun kesuksesan tidak akan berarti apa-apa jika kita tidak membaginya dengan orang lain. • Namun sebaliknya jika kita hanya memikirkan diri kita sendiri maka jangan harap orang lain mau memikirkan diri kita dan menjadikan bagian dalam kehidupannya, dan inilah substansi dari semangat kepedulian sosial (Social sensitivity) sebagai salah satu tangga mencapai kemenangan tertinggi. Dalam membangun sensitivitas sosial sebagaimana dikemukakan Akhamad Muwafiq Saleh dalam bukunya yang berjudul “Pendidikan Karakter dalam perspektif spiritual” terdapat 5 cara yang dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu: 1.Peka dan Peduli kepedulian adalah salahsatu ajaran dalam islam yang seharusnya sudah tidak asing lagi bagi kita kaum muslimin, kepekaan dan kepedulian terhadap sesama telah tercermin dalam kewajiban menunaikan zakat, dimana Allah ingin benar-benar memastikan bahwa seorang muslim harus memiliki sebuah karakter yang tinggi berupa kepekaan dan kepedulian kepada sesama sehingga mereka merasa memiliki tanggung jawab yang tinggi tidak hanya pada dirinya juga tanggung jawab kepada sekitarnya, oranglain dan semua manusia.
2. Bersikap Empati terhadap orang lain
Empati adalah suatu suasana sikap psikologis pribadi yang berusaha untuk belajar menempatkan pada suasana psikologis orang lain. Yaitu kesediaan menempatkan diri dalam posisi orang lain. Dengan dikap ini memngkinkan seseorang akan lebih sensitif dalah hal sosial serta menekan rasa egoism pada dirinya sendiri. 3. Jeli dan Cermat terhadap berbagai peristiwa. Sikap jeli dan cermat akan menuntun kita dalam melihat, merasakan setiap realitas dan perubahan apapun yang ada secara detail, sepele dan mungkin remeh. Karena seringkali kita hanya peduli terhadap masalah yang sifatnya besar serta tampak dengan nyata namun mengesampingkan hal-hal yang sifatnya remeh. Sementara dalam memandang sesuatu harusnya kita memandang dari yang terkeci atau remeh yang terjadi di sekitar kita sehingga kita telah terbiasa jeli dan cermat serta tangggap mengambil langkah untuk menyelesaikannya. FAKTOR PENYEBAB KERAGAMAN BUDAYA TRANSKULTURAL DAN MULTIKULTURAL
1. Faktor Kondisi Geografis
Tentunya kamu telah mengetahui bahwa negara kita berbentuk kepulauan bukan? Dalam kenyataannya memang negara kita sangat luas yang terdiri dari puluhan ribu pulau yang masing-masing dipisahkan oleh lautan. Di samping itu, fenomena alam pada masing-masing pulau seperti curah hujan, suhu, keadaan kelembaban udara, dan reliefnya juga tidak sama. 2. Pengaruh Kebudayaan Asing Letak negara kita secara geografis memang sangat strategis. Bagaimana tidak? Kalau kita coba mengingat sejarah, Indonesia merupakan jalur perdagangan internasional yang menghubungkan antara Eropa dengan Cina dan Jepang. Selain itu, letak negara kita yang berada di antara dua samudra besar, yaitu samudra Hindia dan Pasifik, serta dua benua besar, yaitu BenuaAsia dan Australia merupakan daya tarik tersendiri bagi bangsa asing untuk singgah, bahkan menetap di sini. 3. Iklim yang Berbeda Iklim yang berbeda antara daerah yang satu dengan daerah yang lain akan menimbulkan kondisi alam yang berbeda-beda. Dengan adanya perbedaan ini, maka secara langsung maupun tidak akan berpengaruh terhadap pola- pola perilaku manusia dalam menyesuaikan diri dengan iklim tersebut. Hal ini terutama berhubungan dengan pemanfaatan iklim untuk menentukan sistem mata pencaharian hidup mereka, pakaian, makanan pokok dan lain-lain. TERIMAKASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita