Kelompok 4
Kelas 1C
PENYUSUN :
NAMA : NIM
SUDARNI : P0714261211110
SULFIANI M : P0714261211111
HIMAYATURRAHMA : P0714261211089
Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunia-Nya
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas sosial budaya dasar Selain itu,
mendukung serta membantu penyelesaian makalah. berkat tugas yang diberikan ini,
dapat menambah wawasan penulis berkaitan dengan topik yang diberikan. Penulis
kesalahan. Oleh karena itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan
ketaksempurnaan yang pembaca temukan dalam makalah ini. Penulis juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam makalah
ini.
penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN……………………………….……..1
B. Rumusan masalah…………………………………..……......2
C. Tujuan…………………………………………………..........3
BAB II PEMBAHASAN………………………………………3
2) Sejarah Multikulturalisme……………………………………7
3) Jenis Multikulturalisme………………………………………9
4) Multikulturalisme di Indonesia………………………….……10
A. Kesimpulan……………………………….………………….18
B. saran …………………………………………………….......18
DAFTAER PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kelompok maupun agama. Multikultural itulah yang kita bicarakan. Berbagai macam
Manusia sebagai makhluk sosial yang hidup bermasyarakat tentunya tidak bisa
memisahkan hidupnya dengan orang lain, serta makhluk yang berbudaya yang dapat
mendayagunakan akal budinya untuk menciptakan tatanan hidup yang bahagia dan
sistem kemasyarakatan yang terbentuk karena interaksi dan kepentingan antara satu
Antar manusia pasti memiliki perbedaan, bahkan yang kembar identik pun pasti ada
keragaman.
temperamen, dan hasrat. Selain individu, terdapat juga keragaman sosial. Jika
1
sedangkan keragaman sosial terletak pada keragaman dari masyarakat satu dengan
masyarakat lainnya.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULIS
2
BAB II
PEMBAHASAN
Azra, 2007)[4]
konsepsi mengenai dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah,
adat serta kebiasaan (“A Multicultural society, then is one that includes several
cultural communities with their overlapping but none the less distinc conception of
customs and practices”; Parekh, 1997 yang dikutip dari Azra, 2007).[5]
3
Multikulturalisme mencakup suatu pemahaman, penghargaan serta penilaian atas
budaya seseorang, serta suatu penghormatan dan keingintahuan tentang budaya etnis
baik secara individual maupun secara kebudayaan (Suparlan, 2002, merangkum Fay
tindakan, oleh masyarakat suatu negara, yang majemuk dari segi etnis, budaya,
terekatkan dalam bhineka tunggal ika. Dengan kata lain, kekayaan budaya
4
demokratis demi terwujudnya keteraturan sosial. Sehingga, bisa menjamin
budaya ini berujung kepada gagalnya atau salahnya perspektif tentang sebuah
harus dipaksakan untuk menjadi satu, akan tetapi perbedaan itu haruslah
integrasi bangsa
sebenarnnya. Jalan keluar dari semua itu menurutnya adalah sebuah keadilan
5
“Multikulturalisme adalah sebuah filosofi terkadang ditafsirkan sebagai,
kebudayaan dengan hak dan status sosial politik yang sama dalam masyarakat
(diaasz.wordpress.com,2010:multikulturalisme).
Sedangkan Multikultural atau keberagaman itu sendiri adalah berasal dari kata
ragam, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2003: 920-921) arti ragam
dikaitkan dengan (1) tingkah; laku; ulah; (2) macam; jenis; dan
kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap
tangga dan sebagainya. Ada dua jenis kesetaraan yaitu kesetaraan hasil dan
6
kesetaraan kesempatan. Kesetaraan hasil yang menjadi fokus kajian adalah
setiap anggota berhak mendapatkan hasil yang sama adalah sesuatu yang
absurd. Dalam lapangan sosial, kesetaraan hasil dalam versi apapun adalah
B. Sejarah Multikulturalisme
Berasal dari kata multi (plural) dan kultural (tentang budaya), multi-
multikulturalisme secara umum diterima secara positif oleh masyarakat Indonesia. Ini
tersebar dalam kepulauan yang terdiri atas 13.667 pulau (meskipun tidak seluruhnya
berpenghuni), terbagi ke dalam 358 suku bangsa dan 200 subsuku bangsa, memeluk
7
Islam 88,1%, Kristen dan Katolik 7,89%, Hindu 2,5%, Budha 1% dan yang lain 1%
(dengan catatan ada pula penduduk yang menganut keyakinan yang tidak termasuk
agama resmi pemerintah, namun di kartu tanda penduduk menyebut diri sebagai
macam pengaruh budaya, mulai dari kultur Nusantara asli, Hindu, Islam, Kristen, dan
menjadi norma dalam paradigma negara-bangsa (nation-state) sejak awal zaman ke-
timbulnya hasrat bagi bersatu selang dua atau semakin kebudayaan yang berlainan
kebudayaan baru.
ini belakang diadopsi oleh sebagian akbar anggota Uni Eropa, sebagai kebijakan
resmi, dan sebagai konsensus sosial di selang elit. Namun sebagian tahun belakang,
sejumlah negara Eropa, terutama Inggris dan Perancis, mulai mengubah kebijakan
8
mulai menjadi subyek debat di Britania Raya dan Jerman, dan sebagian negara
lainnya.
C. Jenis Multikulturalisme
9
budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka
ini yaitu bagi mempertahankan prosedur hidup mereka, yang mempunyai hak
sama sekali bagi membuat sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak
lagi terikat bagi hukum budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas sama
D. Multikulturalisme di Indonesia
sekelompok manusia yang telah cukup lama hidup dan bertugas sama sehingga
mereka mampu mengorganisasikan dirinya dan berfikir tentang dirinya sebagai satu
10
kesatuan sosial dengan batas-batas tertentu (Linton), karena itu pemikiran masyarakat
tersebut jika digabungkan dengan multikurtural mempunyai makna yang sangat luas
dan dibutuhkan pemahaman yang mendalam bagi bisa mengerti apa sebenarnya
dirumuskan sebagai sekelompok manusia yang tinggal dan hidup menetap di suatu
tempat yang mempunyai kebudayaan dan ciri khas tersendiri yang mampu
dunia -yang belakang bisa dirumuskan dalam bermacam kebijakan kebudayaan- yang
sendiri maupun kebudayaan orang lain. Setiap orang ditekankan bagi saling
bentuk suatu kebudayaan harus bisa diterima oleh setiap orang tanpa membeda-
keadaan sosio-kultural maupun geografis yang begitu berbagai dan luas. Menurut
keadaan geografis, Indonesia mempunyai jumlah pulau dimana stiap pulau tersebut
Tentu saja hal ini berimbas pada keberadaan kebudayaan yang jumlah sekali dan
beraneka ragam.
kebudayaan nasional yang menjadi pemersatu bagi bangsa Indonesia. Namun, dalam
12
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesi (KBBI) artinya adalah tingkah laku; macam, jenis; langgam; warna, corak;
laras, tata bahasa. Keragaman yang dimaksud adalah kondisi masyarakat di mana
terdapat perbedaan-perbedaan dalam erbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras,
Kesederajatan berasal dari kata sederajat yang menurut Kamus Besar Bahasa
demikian konteks kesederajatan di sini adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan
dan keberagaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dalam
pngelompokan besar manusia yang memiliki cirri-ciri biologis maka lahirlah yang
sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata dan lain sebagainya. Di
Indonesia, terutama bagian barat termasuk ras Mongoloid Melayu Muda (Deutero
Malayan Mongoloid) dan bagian timur termasuk ras Austroloid. Sedngkan kelompok
terbesar yang tidak termasuk pribumi adalah golongan chia yang termasuk Astratic
Mongoloid.
13
Suku Jawa adalah yang terbesar di Indonesia sekitar 45% dari seluruh
populasi yang awalnya mendiami bagian tengah dan timur pulau Jawa. Suku Sunda
suku terbsar kedua sekitar 14% dari seluruh populasi yang awalnya meniami bagian
barat Jawa. Suku terbesar ketiga suku Madura sekitar 7,5% dari seluruh populasi
yang mendiami pulau Madura. Meskipun etnis tionghoa mewakili sebagian kecil dari
mulai dari took kecil hingga bank-bank dan industry-industri di Indonesia. Etnis
tionghoa bisanya terbagi menjadi sua kelompok: Cina peranakan, biasanya memiliki
latar belakang Cina dan Indonesia, dan Cina totok, yang dianggap sebagai Cina murni
yang biasanya pendatang generasi pertama atau kedua dan memegang teguh
kebudayaan Cina.
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan yang dimaksud bersal dari suatu kekuatan yan lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tidak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun
Agama sebagai bentuk keyakinan memang sulit diukur secara tepat dan
terperinci. Hal ini pula yang barang kali menyulitkan para ahli untuk memberikan
14
definisi yang tepat tentang agama. Namun apapun bentuk kepercayaan yang
dianggap sebagai agama, baik dalam agama primitive maupun agama monoteisme.
sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh diabaikan. (psikologi agama: 14)
melarang.
- Berfungsi penyelamat
- Berfungsi kreatif
kragaman bangsa Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya agama yang diakui di
Indonesia.
15
Ideologi adalah suatu idtilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh
kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara
memperkuat landasan moral bagi sebuah tindakan. Politik mencakup baik antara
pemenang bagi keuntungnya sendiri atas kerugian dari yang ditaklukan. Politik juga
Keragama masyarakat Indonesia dalam Ideologi dan politik dapat dilihat dari
banyaknya partai politik sejak berakhirnya orde lama. Meskipun pada dasarnya
4. Tata krama
Tata krama yang dianggap dari Bahas Jawa yang brarti “adat sopan santun,
bsa-basi” pada dasarnya ialah tindakan, prilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan
Tata krama dibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dan terdiri dari
aturan-aturan yang jika dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang tertib
suku bangsa di mana setiap suku bangsa memiliki adat istiadat sendiri meskipun
16
berkesinambungan dari generasi menyebabkan suatu masyarakat yang ada dalam
suatu suku bangsa yang sama akan memilki adat dan kesopanan yang relative sama.
5. Kesenjangan Ekonomi
golongan tingkat ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja menjadi sebuah
6.Kesenjangan Sosial
bermacam tingkat, pangkat dan strata sosial yang hirarkis. Hal ini, dapat terlihat dan
Hal inilah yang dapat menimbulkan kesenjangan sosial yang tidak saja dapat
menyakitkan, namun juga membahayakan bagi kerukunan masyarakat. Tak hanya itu,
bahkan bisa menjadi sebuah pemicu perang antar etnis atau suku.
17
BAB 3
PENUTUP
A. KESIMPULAN
multikultural. Akan tetapi tentu, tidak cukup hanya sampai disitu. Bahwa suatu
keharusan agar setiap kesadaran akan adanya keberagaman, ditingkatkan lagi menjadi
kesetaraan, dan keadilan. Multikulturalisme ini menjadi tantangan besar bagi bangsa
saling menghargai dan harus mampu bekerjasama dengan baik agar persatuan dan
B. SARAN
18
Bagi masyarakat Indonesia, yang harus selalu bersikap toleransi demi
bahwa penyusunan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat mendidik dan memotivasi sangat Penulis harapkan
19
DAFTAR PUSTAKA
http://p2k.um-surabaya.ac.id/id1/3045-2942/Multibudaya_34385_p2k-um-
surabaya.html#Sejarah_Multikulturalisme
https://blogerkita15.blogspot.com/2016/12/multikulturalisme-dan-
kesederajatan.html?m=1
http://cerdassosiologi.blogspot.com/2016/12/multikulturalisme-kesederajatan.html?
m=1
https://id.wikipedia.org/wiki/Multikulturalisme
https://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:jDAoGQllqf8J:https://
www.slideshare.net/iwalderakos/keberagaman-dan-kesederajatan-
71770380+&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id
20