MAKALAH
MULTIKULTURALISME
Oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat-
Nyalah tulisan ini dapat dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan makalah yang berjudul
“MULTIKULTURALISME” ini adalah salah satu tugas yang harus dikerjakan dalam perguruan
tinggi, yaitu bidang Pendidikan Pancasila.
Kami menyadari bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan-kekurangan. Hal ini disebab-
kan oleh keterbatasan dan kemampuan yang kami miliki. Oleh karena itu, semua kritik dan saran
pembaca akan kami terima dengan senang hati demi perbaikan makalah lebih lanjut.
Tulisan ini dapat kami selesaikan berkat adanya bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak, terutama dosen Pendidikan Pancasila Ibu Hj, Tri Handayani, SH.,MH. telah
memberikan kami kesempatan untuk membuat makalah ini. Akhirnya, semoga tulisan yang jauh dari
sempurna ini bermanfaat.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
JUDUL ............................................................................................................ i
A. Kesimpulan .................................................................................................................. 8
B. Saran ............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat multicultural adalah masyarat yang terdiri dari bebrapa macam komunitas
budaya dengan segala kelebihan dan sedikit perbedaan kosepsi mengenai dunia, suatu sis-
tem arti, nilai, bentuk organisasisosial, sejarah, adat serta kebiasaan. Acuan utama bagi ter-
wujudnya masyarakat Indonesia yang multikultural adalah multikulturalisme, yaitu sebuah ide-
ologi yang mengakui dan mengagungkan perbedaan dalam kesederajatan baik secara individual
maupun secara kebudayaan. Dalam model multikulturalisme ini,sebuah masyarakat dilihat se-
bagai mempunyai sebuah kebudayaan yang berlakuumum dalam masyarakat tersebut yang co-
raknya seperti sebuah mozaik. Di dalam mozaik tercakup semua kebudayaan dari masyarakat-
masyarakat yang lebih kecil yang membentuk terwujudnya masyarakat yang lebih besar, yang
mempunyai kebudayaan yang seperti sebuah mozaik tersebut.
Masyarakat multikultural adalah suatu masyarakat yang terdiri dari beberapa macam
kumunitas budaya dengan segala kelebihannya, dengan sedikit perbedaan konsepsi mengenai
dunia, suatu sistem arti, nilai, bentuk organisasi sosial, sejarah,adat serta kebiasaan. Sehingga
dari latarbelakang tersebut penulis tertarik untuk mengambil judul MultikulTURALISME.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan masalah yang dapat dirumuskan agar
tidak menyimpung dari konteks pembahasan tentang Multikultural adalah sebagai :
1. Bagaimana pengertian masyarakat multicultural ?
2. Bagaimanakah karakteristik masyarakat multicultural ?
3. Bagaimanakah manfaat masyarakat multicultural ?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk dapat menjelaskan pengertian masyarakat multicultural
2. Untuk dapat menjelaskan karakteristik multicultural
3. Untuk dapat menjelaskan manfaat masyarakat multikultural
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
3
tanah. Dengan demikian, setiap kelompok masyarakat yang mendiami wilayah geo-
grafis berbeda akan menciptakan sistem kebudayaan yang berbeda pula.
2. Memiliki nilai dan norma yang telah disepakati nilai dan norma yang dimaksud
umumnya bersifat mendasar. Di dalam negara Indonesia, kita memiliki Pancasila
dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yang menjadi nilai
dan norma yang telah disepakati bersama warga negara Indonesia.
3. Bersatu melalui proses yang relatif lambat perbedaan adat istiadat, ras, agama,
hingga kebiasaan tentu membuat proses integrasi pada masyarakat majemuk berjalan
lambat. Bersatunya masyarakat ini juga didasarkan atas ketergantungan antar ke-
lompok masyarakat, perasaan senasib, dan juga cita-cita masa depan, sehingga kita
bisa menciptakan integrasi pada masyarakat multikultural.
4. Perbedaan dalam masyarakat cenderung menimbulkan konflik social adanya perbe-
daan, tentu tak lepas dari konflik. Pada masyarakat multikultural, isu terkait suku,
agama, ras dan antargolongan (SARA) menjadi kekhawatiran utama. Bahkan, isu-
isu tersebut berpotensi dijadikan alat untuk memecah belah persatuan bangsa oleh
kelompok yang memiliki kepentingan tertentu.
5. Terjadi dominasi kelompok dominan pada masyarakat multikultural yang beragam,
jumlah menjadi hal yang penting, sehingga membuat kita sering mendengar istilah
kelompok mayoritas dan minoritas. Kelompok mayoritas umumnya memiliki ke-
cenderungan untuk mendominasi dalam berbagai bidang, seperti ekonomi, politik
dan budaya. Apabila dominasi tersebut tidak dikelola dengan baik maka akan mun-
cul konflik sosial dalam masyarakat
C. Karakteristik Masyarakat Multikultural
1. Indonesia adalah negara yang mempunyai sumber daya alam yang melimpah teru-
tama dalam hal rempah rempah sehingga banyak negara-negara asing ingin menja-
jah seperti portugis,belanda, Inggris,dan jepang
2. Globalisasi adalah suatu proses penting dalam penyebaran budaya dalam masyara-
kat dunia terutama Indonesia dengan sistem demokrasi nya menjadi negara ini
merupakan negara yang terbuka
3. Selain itu negara kaya rempah rempah, Indonesia juga mempunyai letak geografis
yang strategis yaitu diantara dua benua dan dua samudra sehingga Indonesia dijadi-
kan sebagai jalur perdagangan internasional
4. Kalau di lihat dari struktur geologi Indonesia terletak diantara tiga lempeng yang
berbeda yaitu Asia, Australia dan Pasifik.kondisi ini menjadikan Indonesia menjadi
4
negara berpulau pulau dan mempunyai beberapa type geologi yaitu type asiatis,tipe
peralihan dan tipe australis.Dengan berpulau pulau maka kehidupan masyarakat se-
tiap pulau berbeda beda sesuai dengan kondisi pulaunya.Masyarakat yang berada
di pulau kecil akan mengalami kesulitan sumber daya alam dan pulau besar mem-
iliki sumber daya yang banyak.Hal ini membuat budaya setaip pulau berbeda pula
5. Selain mempunyai berbagai pulau di Indonesia yang mempengaruhi kebudayaan di
Indonesia seperti orang yg berada di daerah pegunungan dengan iklim sejuk mem-
bentuk kebudayaan masyarakat yang ramah.sedangkan orang yang ada di tepi pan-
tai yang mempunyai iklim panas membentuk kondisi emosi seseorang lebih cepat
marah
D. Faktor Penyebab Adanya Masyarakat Multikultural
Adanya masyarakat multikultural memberikan nilai tambah bagi bangsa tersebut,
keragaman ras,etnis,suku,ataupun agama menjadi karakteristik tersendiri, sebagaimana
bangsa Indonesia yang unik dan rumit karena kemajemukan suku bangsa,agama,maupun
ras.Masyarakat multikultural Indonesia adalah sebuah masyarakat yang berdasarkan pada
ideologi multikulturalisme atau bineka tunggal Ika yang yang multikultural, yang melan-
dasi corak struktur masyarakat Indonesia pada tingkat nasional dan local
Faktor penyebab terciptanya masyarakat multikultural adalah sebagai berikut:
1. Faktor geografis
Faktor ini sangat mempengaruhi apa dan bagaimana keadaan suatu masyarakat.Maka
dalam suatu daerah yang memiliki kondisi geografis yang berbeda maka akan ter-
dapat perbedaan dalam masyarakat (multikultural)
2. Pengaruh budaya asing
Mengapa budaya asing menjadi penyebab terjadinya multikultural,karena masyarakat
yang sudah mengetahui budaya budaya asing kemungkinan akan terpengaruh mind
set mereka
3. Kondisi iklim yang berbeda
Maksudnya hampir sama dengan perbedaan letak geografis suatu daerah
4. Keanekaragaman suku bangsa
Indonesia adalah salah satu negara di dunia yg memiliki kekayaan budaya yang luar
biasa banyaknya.
5. Keanekaragaman agama
5
Agama agama besar pun muncul dan berkembang di Indonesia,dan jumlah penganut
yang berbeda-beda.kerukunan antar umat beragama menjadi idam idaman hampir
semua orang,karena tidak satu agama pun yang mengajarkan permusuhan.
E. Masalah Yang Timbul Dalam Masyarakat Multikultural
Keanekaragaman Indonesia berpotensi besar menimbulkan konflik sosial berbau
sara(suku,agama,ras dan adat).oleh karena itu kemampuan untuk mengelola keragaman
suku bangsa diperlukan guna mencegah terjadinya perpecahan yang mengganggu
kesatuan bangsa di perlukan guna mencegah terjadinya perpecahan yang menggangu
kesatuan bangsa.Konflik konflik yang terjadi di Indonesia umumnya muncul sebagai aki-
bat keanekaragaman etnis,agama, ras,dan adat seperti konflik antaretnis yang terjadi di
Kalimantan barat Sulawesi tengah,Papua dan lain lain.
Sebagai conth Kalimantan Barat adanya kesenjangan perlakuan aparat birokrasi
dan hukum terhadap suku dayak dan suku madura menimbulkan kekecewaan yang men-
dalam. Akhirnya,perasaan ini meledak dalam bentuk konflik kekecewaan yang men-
dalam.Akhirnya perasaan ini meledak dalam bentuk konflik horizontal. Masyarakat
Dayak yang termarginalisasi semakin terpinggirkan oleh kebijakan kebijakan diskrimi-
natif.sementara penegakan hukum terhadap salah satu kelompok tidak berjalan se-
bagaimana mestinya.sedangkan di Poso Sulawesi tengah konflik bernuansa sara mula
mula terjadi pada tanggal 24 Desember 1998 yang di picu oleh seorang pemuda kristen
yang mabuk melukai seorang pemuda Islam didalam masjid Sayo.
Dari kasus tersebut terlihat betapa perbedaan mampu memicu munculnya konflik.
perbedaan perbedaan yang di sikapi dengan antisipasi justru akan menimbulkan keseng-
saraan dan penderitaan banyak orang.Oleh karena itu, bagaimana kita bersikap dalam
keanekaragaman benar benar perlu di perhatikan
F. Wujud Untuk Masyarakat Multikultural
Masyarakat multkultural merupakan masyarakat yang memiliki beragam ke-
budayaan tanpa membedakan suku, ras, agama, dan sebagainya. Multikulturalisme men-
jadi sebuah ideologi yang mengakui dan mengangungkan perbedaan dalam kesederajatan
baik secara individual maupun secara kebudayaan. Masyarakat majemuk (plural society)
belum tentu dapat dinyatakan sebagai masyarakat multikultural (multicultural society),
karena bisa saja di dalamnya terdapat hubungan antarkekuatan masyarakat varian budaya
yang tidak simetris yang selalu hadir dalam bentuk dominasi, hegemoni dan kontestasi.
Dari masyarakat bali ini kita akan mendapatkan cermin dan pembelajaran dari
sebuah masyarakat multikultural, dimana masyarakat disana sangat toleran terhadap
6
agama yang lainnya. Bali sangat terkenal sebagai satu-satunya wilayah di Indonesia
dengan pemeluk Hindu terbesar. Ini merupakan berkah Tuhan yang memperkaya keraga-
man di Bumi Nusantara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Promosi Bali se-
bagai daerah tujuan wisata sering kali membuat kita lupa akan satu hal yang penting,
bahwa Pulau Dewata ini sebenarnya juga merupakan cermin bagi toleransi dan kerukunan
hidup beragama.rumah sakit, restoran, bandara, sekolah, gelanggang olahraga; sementara
agama mempunyai posisi ”di atas” yang berisi kitab suci, pura, dan para ulama (suling-
gih). Penempatan (positioning) inilah yang menjadikan agama begitu terhormat dan tidak
mudah diseret-seret ke politik. Sebaliknya, provokasi berbau politik tidak mudah me-
masuki wilayah agama.
Di tengah-tengah kehidupan masyarakat Hindu, terdapat sebuah desa yang ber-
nama Pegayaman. Penduduk desa ini hampir semuanya muslim. Kehidupan sehari-hari
desa ini menunjukkan warna Islam yang kuat. Desa Pegayaman oleh sebagian masyarakat
Bali disebut sebagai Nyama Selam yang artinya ‘masyarakat Islam. Di Desa Pegayaman
inilah orang-orang Jawa dan Bugis mengem-bangkan ajaran Islam dan berhasil mendiri-
kan Masjid Safinatus Salam yang diprakarsai Kumpi Haji Yahya. Safinatus Salam meru-
pakan masjid tertua dan terbesar di Buleleng, Bali. Masjid Safinatus Salam oleh masyara-
kat Pegayaman dan sekitarnya dijadikan pusat pengembangan Islam di daerah Bali. Di
desa ini telah dibentuk jamaah-jamaah pengajian yang bersifat rutin. Semua kegiatan,
baik itu pengajian maupun hal-hal yang menyangkut ajaran Islam, pelaksanaannya di-
pusatkan di Masjid Safinatus Salam. Dalam hubungan kemasyarakatan, tidak pernah ada
konflik yang disebabkan perbedaan agama.
Membangun rumah dan sarana umum, mereka tetap bergotong-royong walaupun
berbeda agama. Bahkan, ketika Masjid Safinatus Salam direnovasi pada 11 Maret 1986,
tukang atau buruh yang memperbaiki Masjid Safinatus Salam juga banyak dari orang-
orang yang beragama Hindu. Selain itu wujud nyata multikulturalisme di Bali juga tercer-
min dari sikap masyarakat bali yang masyoritas hindu tetap memperbolehkan warga bali
muslim untuk melaksanakan ibadah sholat jum’at di hari raya nyepi.Sikap toleran
masyarakat bali memang dapat kita jadikan sebagai contoh. Jika sebuah kelompok
mayoritas dapat menempatkan kelompok minoritas untuk mendapatkan indentitas dan
pengakuan maka dengan hal itu akan terbentuk kesederajatan dalam kehidupan yang har-
monis. Meskipun masyarakat bali kental dengan tradisi dan kebudayaan nenek moyang
mereka, hal itu tindak menjadikan masyarakat disana menjadi primodial dan apatis ter-
hadap agama maupun budaya yang lainnya. Seiring perkembangan jaman dan
7
A. Kesimpulan
Negara yang kuat adalah Negara yang mampu menanamkan dasar ideology
negara secara baik pada rakyaknya. Pancasila selain sebagai dasar Negara, Pancasila juga
sekaligus sebagai pandangan hidup bangsa. Nilai-nilai Pancasila harus secara terus-
menerus disosialisasikan dan ditanamkan pada warga Negara sejak usia dini. Hal ini pent-
ing bahr.va nilai-nilai pada Pancasila memberikan pondasi yang kuat, dapat mereka
gunakan sebagai penyadaran terhadap arti penting kondisi bangsa yang multikultur.
Mengetahui lebih dini akan perbedaan dapat memberikan arli positip terhadap warga
bangsa terutama bagi generasi muda bangsa dan selanjutnya bagi masyarakat umum me-
maknai Pancasila sebagai lambang Negara dan diaktualisasikan dalarn kehidupan seha-
rihari
B. Saran
Untuk pemerintah Republik Indonesia, Membuat undang-undang atau peraturan,
yang isinya menganjurkan agar mengedepankan Pengajaran nilai-nilai Pancasila di
sekolah tetap penting mengingat sekolah adalah tempat yang paling tepat untuk proses
mengetahui, mengertikan dan memahami mengenai arti pentingnya pengamalan nilai-
nilai pancasila di tengah Bangsa Indonesia yang sangat majemuk dan plural
Diharapkan di masa yang akan datang tidak ada lagi pedebatan tentang kedudukan
Pancasila, karena sudah sangat jelas dalam sejarah bahwa Pancasila merupakan Ideologi
bangsa atau jatidiri bangsa, yang disusun
8
DAFTAR PUSTAKA
Andre Ata Ujan, Dkk, 2009, Multikulralisme Belajar Hidup Bersama Dalam Berdamp-
ingan PT. Indeks, Jakarta
Azra, A, 2006, Pancasila dan Identitas Nasional Indonesia: Perspektif Multikultural-
isme”. Dalam Restorasi Pancasila: Mendamaikan Politik Identitas dan Moderni-
tas. Bogor: Brighten Press
Benyamin Molan. 2015. Multikulturalisme: Cerdas Membangun Hidup Bersama yang
Stabil dan Dinamis. Jakarta: Indeks,
Darmaningtyas, dkk., 2004, Membongkar Ideologi Pendidikan. Yogyakarta: Resolusi
Press
Hatta, Mohammad, 2015. Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977). Jakarta: Kompas.