Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RAGAM BAHASA INDONESIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Ersila Devy Rinjani, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Suranto (22108011063)
2. Firman Afka Kurniawan (22108011091)

PROGRAM STUDI PJKR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG


KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul "Prinsip-Prinsip Aswaja".

Makalah ini telah kami susun secara maksimal dengan bantuan dari berbagai
pihak yang mempermudah dalam pembuatan makalah. Untuk itu, kami sampaikan
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik sehingga kami dapat
memperbaiki makalah ini.

Semarang, 4 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................................... 3

BAB I PEMBAHASAN ................................................................................................................. 4

1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................................. 4

1.3 Tujuan Masalah ..................................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 5

2.1 Pengertian Ragam Bahasa..................................................................................................... 5

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa ........................................................................ 5

2.3 Macam-Macam Ragam Bahasa ............................................................................................ 6

BAB III PENUTUP ...................................................................................................................... 11

3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 11

3.2 Saran ................................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 12

3
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah dipakai oleh
masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah Indonesia, namun tidak semua
orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan
bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa
Indonesia oleh karena itu pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari
bahasa Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan dengan
baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan hilang.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya pelajar dan
mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari bahasa Indonesia. Dalam
bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu variasi bahasa Indonesia yang digunakannya
berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih
ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-
hari. Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa?
2. Apa saja faktor penyebab terjadinya ragam Bahasa ?
3. Apa saja macam-macam ragam Bahasa?

1.3 Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam Bahasa.
2. Untuk Mengetahui apa saja factor penyebab terjadinya ragam Bahasa.
3. Untuk mengetahui apa saja macam-macam ragam Bahasa.

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Ragam Bahasa
Bahasa adalah suatu system dari lambang bunyi arbiter (tidak ada hubungan antara lambang
bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarkat untuk
berkomunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Ragam Bahasa merupakan variasi Bahasa
menurut penutur atau pembicara dan cara penyampaiannya. . Ragam bahasa yang oleh penuturnya
dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi), yang biasa digunakan di kalangan
terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam suasana resmi,
atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam
bahasa resmi.

Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah
penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di sekolah, di kantor, atau di
dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di
rumah, di taman, di pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

2.2 Faktor Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa


Ragam bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat.
Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluamya. Oleh karena
banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang
efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk
keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
Ada beberapa factor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di
Indonesia, yakni seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya

Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda, seperti di
wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah

Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang sendiri-
sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.

5
3. Faktor Perbedaan Demografi

Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan dengan
intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah pemukiman padat
penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang panjang lebar disebabkan lokasinya yang
saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang kecil.

2.3 Macam-Macam Ragam Bahasa


A. Menurut cara berkomunikasi
1. Ragam Lisan

Ragam bahasa lisan adalah suatu ragam bahasa yang dihasilkan oleh alat ucap
(organ of speech). Dalam ragam bahasa lisan ini, kita harus memperhatikan beberapa
hal seperti tata bahasa. kosakata, dan lafal dalam pengucapannya. Dalam hal ini dengan
memperhatikan hal-hal tersebut, pembicara dapat mengatur tinggi rendah suara atau
tekanan yang dikeluarkan, mimik/ekspresi muka yang ditunjukkan, serta gerak tangan
atau isyarat untuk mengungkapkan ide sang pembicara.
Contoh ragam lisan, yakni meliputi hal-hal berikut ini.

a) Ragam bahasa cakapan.

b) Ragam bahasa pidato.

c) Ragam bahasa kuliah.

d) Ragam bahasa panggung.

Ciri-ciri ragam bahasa lisan antara lain :.

a) Memerlukan kehadiran orang lain.

b) Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap.

c) Terikat ruang dan waktu.

d) Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

2. Ragam Tulisan

6
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan media tulis
seperti kertas dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita
dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa seperti bentuk kata atau pun susunan
kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
daam mengungkapkan ide. Ragam tulis yang standar kita temui dalam buku-buku
pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan. Kita juga dapat menemukan ragam tulis
non standar dalam majalah remaja, iklan, atau poster.

Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut.

a) Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

b) Adanya unsur gramatikal (hubungan antar unsur-unsur bahasa dalam satuan


yang lebih besar) yang dinyatakan secara lengkap.
c) Tidak terikat oleh ruang dan waktu.

d) Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

B. Menurut Cara Penuturan

Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa dibagi menjadi empat. yaitu, sebagai
berikut
1) Ragam Dialek

Ragam dialek/daerah adalah variasi bahasa yang dipakai oleh kelompok bangsawan
di tempat tertentu (lihat Kridalaksana. 1993:42). Dalam istilah lama disebut dengan
logat. Logat yang paling menonjol yang mudah diamati ialah lafal (lihat Sugono,
1999:11). Logat bahasa Indonesia orang Jawa tampak dalam pelafalan /b/ pada posisi
awal nama-nama kota, seperti mBandung. mBayuwangi, atau realisai pelafalan kata
seperti pendidi’an, tabra'an, kenai’an, gera'an. Logat daerah yang paling kentara, yakni
dari segi tata bunyinya. Logat Indonesia yang dilafalkan oleh orang Tapanuli dapat
dikenali, misalnya karena tekanan kata yang amat jelas. Logat Indonesia orang Bali dan
Jawa, yakni pada pelafalan bunyi /t/ dan /d/-nya. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan.
turun naiknya nada, dan panjang pendeknya bunyi bahasa membangun aksen yang
berbeda-beda.

7
2) Ragam Terpelajar

Tingkat pendidikan penutur bahasa Indonesia juga mewamai penggunaan bahasa


Indonesia. Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur berpendidikan
tampak jelas perbedaannya dengan yang digunakan oleh kelompok penutur yang tidak
berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal dari haliusa asing. seperti
contoh dalam tabel berikut.

tidak terpelajar terpelajar

pidio video

pilem film

komplek kompleks

pajar fajar

pitamin vitamin

3) Ragam Resmi

Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi. seperti pertemuan
– pertemuan, peraturan – peraturan, dan perundangan – undangan.
Ciri-ciri ragam bahasa resmi adalah sebagai berikut.

➢ Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten.

➢ Menggunakan imbuhan secara lengkap.

➢ Menggunakan kata ganti resmi.

➢ Menggunakan kata baku.

➢ Menggunakan EYD.

➢ Menghindari unsur kedaerahan.

4) RagamTidak Resmi

8
Ragam tidak resmi adalah ragam bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi,
seperti dalam pergaulan, atau percakapan pribadi. Ciri-ciri ragam bahasa tidak resmi
kebaiikan dari ragam bahasa resmi.
Ragam bahasa resmi atau tidak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan bahasa
yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti semakin resmi
bahasa yang digunakan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat keformalannya, semakin
rendah tingkat kebakuan bahasa yang digunakan (Sugono, 1998:12-13).
C. Menurut Topik Pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa dibagi menjadi: ragam politik, ragam
hukum, ragam sosial, ragam jurnalistik, dan Ragam sastra dan sebagainya. Kelima jenis
ragam bahasa tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
A. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka menata dan
mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa merupakan salah satu
sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang besar dalam pengembangan
bahasa di masyarakat.
B. Ragam hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang panjang
dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak terlalu
memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal ini disebabkan
karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum yang ditulis pada zaman
penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda. Namun, terkadang sangat sulit
menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa hukum karena dalam bahasa hukum
kejelasan norma-norma dan aturan terkadang membutuhkan penjelasan yang lebar, jelas
kriterianya, keadaan, serta situasi yang dimaksud.
3. Ragam Sosial

Ragam social, yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya didasarkan
atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil dalam masyarakat.
Misalnya, ragam bahasa yang digunakan dalam keluarga atau persahabatan dua orang
yang akrab dapat dikatakan sebagai ragam sosial. Selain itu, ragam sosial berhubungan

9
pula dengan tinggi atau rendahnya status kemasyarakatan lingkungan sosial yang
bersangkutan.
4. Ragam Fungsional

Ragam fungsional (profesional) adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi,
lembaga, lungkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Ragam fungsional juga
dikaitkan dengan keresmian keadaan penggunaannya. Ragam fungsional dapat menjadi
bahasa negara dan bahasa teknis keprofesian, seperti bahasa dalam lingkungan
keilmuan/teknologi, kedokteran, dan keagamaan.

5. Ragam Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia


persuratkabaran (dunia pers = media massa celak). Dalam perkembangan lebih lanjut,
bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media massa. Dalam
hal ini termasuk media massa audio (radio), audio visual (televisi), dan multimedia
(internet). Ragam bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa yang dibentuk oleh
spesifikasi materi yang disampaikannya. Ragam khusus jurnalistik termasuk dalam
ragam bahasa ringkas.
6. Ragam Sastra
Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur, konotatif,
kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat kata-kata, cara-cara
penuturan, dan ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang lazim atau tak dikenal
dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang dipakai untuk menyampaikan
emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan angan-angan, penghayatan batin dan
lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk istimewa. Istimewa karena kekuatan
efeknya pada pendengar/pembaca dan istimewa cara penuturannya. Bahasa dalam
ragam sastra ini digunakan sebagai bahan kesenian di samping alat komunikasi. Untuk
memperbesar efek penuturan dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa.
Arti, bunyi, asosiasi, irama, tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi
kata, sajak, asonansi, posisi kata, ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk
mempertinggi efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam
karangan umum.

10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ragam Bahasa merupakan variasi Bahasa menurut penutur atau pembicara dan cara
penyampaiannya. Ragam bahasa ini timbul karena latar belakang budaya, sejarah, ataupun
letak geografis. Akibatnya muncul berbagai variasi bahasa Indonesia. Ragam bahasa ini
memiliki berbagai macam jenis yang dibedakan berdasarkan tiga hal yaitu cara
berkomunikasi, cara penuturan, dan topik pembicaraan. Dilihat dari cara berkomunikasi,
ragam bahasa dibedakan menjadi dua yaitu lisan dan tulis. Dalam hal ini penggunaan ragam
lisan lebih baik karena seseorang dapat langsung mengekspresikan apa yang ingin
diungkapkan daripada menggunakan tulisan. Dilihat dari cara penuturan, ragam bahasa
dibedakan menjadi ragam dialek, terpelajar, resmi, dan tidak resmi. Dilihat dari topik
pembicaraan, ragam bahasa dibedakan menjadi ragam sosial. ragam fungsional, ragam
jurnalistik. ragam sastra, ragam politik dan hukum.
3.2 Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam bahasa
yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan
adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di Indonesia
bahkan bertentangan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Fajrin, V., & Pratama, A. (2021). Bahasa Indonesia Sebagai Mata Kuliah Dasar. Tata Akbar.

Iskak, A., & Yustinah. (2006). Bahasa Indonesia Tataran Semenjana. Erlangga.

Prihantini, K. A. (2015). Master Bahasa Indonesia. B first.

Tysno, A. W. (2014). Ragam Bahasa Indonesia.

Siregar, R. 1987. Bahasa Indonesia Jumalistik. Jakarta: Pustaka Graftka.

Sukartha, I Nengeh, dkk.2016. Bahasa Indonesia Akademik Untuk Perguruan Tinggi.


Bali: Udayana University Press.

12

Anda mungkin juga menyukai