Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH RAGAM BAHASA DAN

KARAKTERISTIKNYA

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr. Welsi Damayanti S.Pd. M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 2 :

Azka Widhiasti Nur R (2105890)

Devana Khoirun Nisa (2107479)

Dirgham Mahardika O (2106028)

Fauzan Yahtadi (2101303)

Zasmin Aufania Putri (2104283)

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Program Studi Pendidikan Bisnis

Bahasa Indonesia Kelas A

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
rahmat-Nyalah makalah berjudul "Ragam Bahasa dan Karakteristiknya" dapat
diselesaikan tepat pada waktunya. Naskah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Bahasa Indonesia.

Penulis memahami bahwa tulisan ini tidak luput dari kekurangan karena
keterbatasan pengetahuan maupun kemampuan yang kami miliki. Oleh sebab itu, kritik
dan saran pembaca akan kami terima demi perbaikan tulisan dan menjadi pembelajaran
lebih lanjut.

Tulisan ini dapat selesai berkat adanya bantuan dari beberapa pihak. Oleh sebab
itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, terutama
rekan-rekan kelompok 2 yang telah memberikan kelengkapan pada makalah ini.
Semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat bagi pembaca.

Bandung, 21 September 2021

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................2

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1. Latar Belakang....................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah...............................................................................................4

1.3. Tujuan.................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................5

A. Pengertian Ragam Bahasa......................................................................................5

B. Faktor Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa..........................................................6

C. Ragam Bahasa Lisan dan Tulis..............................................................................6

D. Ragam Baku dan Tidak Baku.................................................................................8

E. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional....................................................................9

F. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar................................................................9

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11

A. Kesimpulan...........................................................................................................11

B. Saran.....................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pengertian bahasa secara umum yaitu sistem lambang bunyi ujaran yang
digunakan untuk berkomunikasi oleh pemakainya, bahasa telah memungkinkan
manusia untuk memahami apa yang ada di sekitarnya, dan mengantarkan dia
memiliki ilmu pengetahuan dan keahlian.
Bahasa Indonesia adalah bahasa kebanggaan warga negara tanah Ibu
Pertiwi yang menjadi bahasa resmi dan bahasa persatuan Republik Indonesia,
namun pada era globalisasi eksistensi Bahasa Indonesia yang merupakan jati diri
Bangsa Indonesia perlu dibina dan dimasyarakatkan oleh setiap warga negara
Indonesia. Pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih dan budaya asing
memengaruhi kedisiplinan berbahasa nasional.
Dengan pembelajaran tentang "ragam bahasa" akan membantu disiplin
berbahasa Indonesia dan mematuhi semua kaidah atau aturan pemakaian bahasa
Indonesia sehingga dapat mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif eksternal
seperti budaya asing maupun internal yaitu atas kepribadiannya sendiri.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam tulisan ini
adalah sebagai berikut,
1) Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa?
2) Apa penyebab terjadinya ragam bahasa?
3) Apa sajakah jenis-jenis ragam bahasa?

1.3. Tujuan
1) Mampu mengetahui apa itu ragam Bahasa
2) Memahami berbagai variasi bahasa Indonesia
3) Mengetahui berbagai karakteristik Bahasa
4) Dapat menjadikan Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan antara budaya
dan antar-regional

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Ragam Bahasa


Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian yang berbeda-
beda tergantung menurut topik yang dibicarakan, hubungan pembicara, kawan
bicara. orang yang dibicarakan. serta menurut medium pembicara (Bachman,
1990). Seiring dengan perkembangan zaman, sekarang ini masyarakat mengalami
perubahan sehingga bahasa pun mengalami perubahan. Perubahan itu berupa
variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Dalam hal ini banyaknya
variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien
sehingga dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang
cocok untuk keperluan tertentu, yaitu disebut ragam standar. Adapun pengertian
ragam bahasa menurut beberapa ahli, yaitu sebagai berikut
1. Ragam bahasa menurut Bachman (1999)
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
2. Ragam bahasa menurut Dendy Sugono (1999)
Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok,
yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi
seperti di sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa
baku. Sebaliknya, dalam situasi takresmi, seperti di rumah, di taman, atau di
pasar, kita tidak dituntut menggunakan bahasa baku.
3. Ragam bahasa menurut Fishmaned (1968)
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku
agar dapat menjadi anutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Dalam
hal ini yang perlu diperhatikan adalah kaidah tentang norma yang berlaku yang
berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku
bicara, dan topik pembicaraan.

5
B. Faktor Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ada beberapa faktor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada
di Indonesia, yakni seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang
sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.
3. Faktor Perbedaan Demografi
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas
dan dengan intonasi volume suara yang besar dan tinggi. Berbeda dengan
daerah pemukiman padat penduduk yang menggunakan bahasa lisan yang
panjang lebar disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi
volume suara yang kecil.
Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan zaman, di
samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

C. Ragam Bahasa Lisan dan Tulis


Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang digunakan dalam
berkomunikasi secara langsung, misalnya pidato, bertelepon, diskusi dan lainnya.
Dalam ragam lisan, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah tata bahasa, kosakata
dan lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi
rendah suara atau tekanan, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan yang
ingin disampaikan. Terdapat beberapa ciri-ciri dalam bahasa lisan yaitu :
 Memerlukan orang kedua atau lawan bicara
 Tergantung situasi, ruang, dan waktu
 Memerlukan intonasi serta bahasa tubuh
 Berlangsung cepat

6
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam Bahasa lisan, yaitu :
 Kelebihan :
 Dapat disesuaikan dengan situasi
 Lebih efisien
 Faktor kejelasan. Pembicara dapat menggunakan tekan dan gerak anggota
badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan, seperti situasi, mimik
dan gerak-gerak pembicara
 Kekurangan :
 Berisi kalimat yang tidak lengkap,
 Pembicara sering mengulangi beberapa kalimat
 Aturan Bahasa yang digunakan tidak formal

Ragam bahasa tulis merupakan bahasa yang digunakan secara tidak


langsung terhadap lawan bicara dengan menggunakan tulisan. Misalnya, surat,
buku, majalah, teks pidato dan lainnya. Huruf merupakan unsur dasar dalam ragam
bahasa ini. Dalam ragam tulis, hal-hal yang perlu diperhatikan adalah tata cara
penulisan dan kosakata. Kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata, susunan
kalimat, pemilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca
dalam mengungkapkan apa yang ingin disampaikan sangat perlu diperhatikan.
Terdapat beberapa ciri-ciri dalam Bahasa tulis yaitu :
 Tidak memerlukan kehadiran orang lain
 Tidak terikat ruang dan waktu
 Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan
 Harus memperhatikan unsur gramatikal
Adapun kelebihan dan kekurangan dalam Bahasa tulis, yaitu :
 Kelebihan :
 Informasi yang disajikan dapat dikemas kembali menjadi media
 Tidak terkait dengan kondisi dan waktu seperti ragam bahasa lisan
 Adanya penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide
 Kekurangan

7
 Bahasa tulis harus disusun lebih sempurna agar tidak menimbulkan salah
pengertian antar penulis dengan pembaca
 Diperlukan keseksamaan yang besar oleh si pembaca
 Tidak mampu menyajikan informasi secara lugass, jernih dan jujur

D. Ragam Baku dan Tidak Baku


 Kata Baku
Kata baku adalah kata yang dalam penggunaannya sudah sesuai dengan
pedoman atau kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan, yaitu EYD (Ejaan
Yang Disempurnakan). Kata Baku biasanya digunakan pada situasi resmi atau
formal seperti presentasi karya ilmiah, rapat organisasi, komunikasi dalam bisnis,
dan lain-lain. Kata baku juga memiliki tujuan untuk memaksimalkan pemanfaatan
potensi bahasa Indonesia dalam memaparkan fakta, konsep, prinsip, dan teori
secara konkret.
Karakteristik Kata Baku:
1. Tidak mengalami perubahan setiap saat.
2. Tidak dipengaruhi oleh bahasa asing.
3. Tidak dipengaruhi oleh bahasa daerah.
4. Dalam strukturnya minimal memiliki subjek dan predikat.
5. Tidak mengandung arti pleonasme (majas yang bermakna sama).
6. Memiliki arti yang pasti dan tidak rancu.

 Kata Tidak Baku


Kata tidak baku adalah kata yang dalam penggunaannya tidak sesuai
dengan pedoman bahasa Indonesia, yakni EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) dan
biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari. Kata tidak baku itu sendiri dapat
berasal dari kata-kata serapan bahasa daerah, serapan bahasa asing, kata bahasa
indonesia yang dieja dengan bahasa asing, dan lainnya.
Karakteristik Kata Tidak Baku:
1. Seringkali terdapat kata-kata yang tidak diperlukan (tidak efektif)
2. Dipengaruhi oleh perkembangan zaman.

8
3. Tidak mengikuti struktur kebahasaan yang benar.
4. Terpengaruh oleh bahasa daerah dan bahasa asing.
5. Bersifat tidak pasti dan rancu (makna ganda).

E. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


Ragam sosial yaitu ragam bahasa yang sebagian norma dan kaidahnya
didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan sosial yang lebih kecil
dalam masyarakat. Contohnya adalah mengikuti kegiatan gotong royong dan tidak
membeda-bedakan agam dan suku.

Ragam fungsional yaitu ragam bahasa yang berkaitan dengan profesi,


lembaga, lingkungan kerja, atau kegiatan tertentu lainnya. Contohnya adalah,
ragam kedokteran, terdapat empat hal yang membuat seorang dewasa dapat
kehilangan daya penglihatannya. Yang pertama kelainan pada kornea, lalu kelainan
pada lensa, kelainan pada retina, dan terakhir pada pusat saraf pengolah data yang
datang dari mata. Kelainan kornea dapat diatasi dengan transplatasi kornea yang
dilakukan di indonesia sudah banyak dilakukan. Demikian pula kelainan lensa.
Katarak misalnya, sudah bukan hal sulit lagi mengindikasi adanya gangguan fungsi
dibagian otak.
Macam-Macam ragam fungsional :
 Ragam keilmuan/teknologi
 Ragam kedokteran
 Ragam keagamaan

F. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar


Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan
bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai. Ada lima laras
bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat
keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut :
1) Ragam beku (frozen)

9
Digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan
seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
2) Ragam resmi (formal)
Digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal
ilmiah.
3) Ragam konsultatif (consultative)
Digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran
informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
4) Ragam santai (casual)
Digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang
belum tentu saling kenal dengan akrab.
5) Ragam akrab (intimate)
Digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan
intim.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa
baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri
ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.
1) Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola
kalimat yang baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami
sedang ikuti.
2) Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget;
uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang
3) Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam
bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus
mengikuti aturan ini.
4) Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada
lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal
baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa
daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta
/kalaw/ dan bukan /kalo/.

10
5) Penggunaan kalimat secara efektif. Diluar pendapat umum yang mengatakan
bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya
mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima
oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia mengajarkan masyarakat Indonesia untuk menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun penulisan yang sudah
akurat, dan sebaiknya kita memerhatikan dalam penulisan harus sesuai dengan EYD
karena penggunaan ejaan ini adalah resmi dalam sebuah ragam tulisan. Karena bahasa
indonesia merupakan bahasa yang nasional yang artinya bahasa tersebut merupakan
bahasa pengantar sehari-hari yang memudahkan kita untuk berkomunikasi.

Secara garis besar, ragam indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu ragam
lisan dan ragam tulis. Dimana kedua ragam tersebut memiliki perbedaan, yakni ragam
lisan membutuhkan lawan bicara sedangkan ragam tulisan tidak membutuhkan lawan
bicara. Ragam lisanpun akan tetap dapat dimengerti walau tanpa subjek, predikat, objek
dan keterangan.

B. Saran
Dengan beragamnya karakteristik dalam bahasa Indonesia, diharapkan dengan
kondisi dan situasi apapun, komunikasi antar individu di Indonesia tetap bisa dilakukan
walaupun dengan budaya daerah yang berbeda-beda. Sebaiknya sebagai penduduk
Indonesia, kita menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan
ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh
dari aturan bahasa yang ada di Indonesia bahkan bertentangan. Diharapkan juga dengan
beragamnya bahasa Indonesia dapat menjadi jalan pemersatu bangsa. Maka dari itu
pemahaman terkait ragam bahasa Indonesia perlu ditingkatkan.

11
DAFTAR PUSTAKA

Haryanto, A. (2021, September 07). Kata Baku dan Tidak Baku: Pengertian, Fungsi,
Ciri & Contohnya. Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/kata-baku-dan-tidak-
baku-pengertian-fungsi-ciri-contohnya-gjie?
utm_source=Tirtoid&utm_medium=Terkait

idcloudhost. (2020, Oktober 12). Perbedaan Kata Baku Dan Tidak Baku: Pengertian,
Ciri-Ciri dan Contohnya. Retrieved from idcloudhost.com:
https://idcloudhost.com/perbedaan-kata-baku-dan-tidak-baku-pengertian-ciri-
ciri-dan-contohnya/

Kurniawan, A. (2021, September 10). Ragam Bahasa Indonesia. Retrieved from


https://www.gurupendidikan.co.id/: https://www.gurupendidikan.co.id/ragam-
bahasa-indonesia/#Fungsi_ragam_bahasa

Lanin, I. (2016, Juli 18). Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Retrieved from
beritagar.id: https://beritagar.id/artikel/tabik/bahasa-indonesia-yang-baik-dan-
benar

Prayitno, J. (2014). Ragam Bahasa Lisan Dan Tulisan. LOKABASA, 49-50.

William, A. (2021, April 14). Apa Itu Kata Baku dan Tidak Baku dalam Bahasa
Indonesia? Retrieved from tirto.id: https://tirto.id/apa-itu-kata-baku-dan-tidak-
baku-dalam-bahasa-indonesia-gclV

12

Anda mungkin juga menyukai