Anda di halaman 1dari 16

RAGAM BAHASA: RAGAM ILMIAH DAN

RAGAM SOSIAL

Di susun oleh
1. MUH RIYAN AFRIANSYAH
2. AINUN HIDAYANTI
3. LA SAFARUDIN M
4. ALDY RAHMAN
5. AKRAM SAYYAF

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BUTON


Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan pada kita
semua sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dimana
makalah ini membahas tentang ragam bahasa.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran dari banyak pihak sangat kami harapkan untuk
menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yan telah
membantu dalam pembuatan makalah ini, kami harapkan makalah ini dapat
bermanfaat dan mampu menambah wawasan bagi semua semua orang.
Daftar Isi
Kata Pengantar..................................................................................................

Daftar Isi............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang ...............................................................................................


1.2  Rumusan Masalah..........................................................................................
1.3  Tujuan...............................................................................................................
1.4  Manfaat.............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Bahasa.........................................................................................

2.2 Pengertian Ragam Bahasa............................................................................

2.3 Sebab Terjadinya Ragam Bahasa.................................................................

2.4 Macam-macam Ragam Bahasa....................................................................

2.4.1 Pengertian Ragam Ilmiah...........................................................................

2.4.2 Macam Macam Ragam Ilmiah................................................................

2.4.3 Karateristik Ragam Ilmiah

2.4.4 Pengertian Ragam Sosial

2.4.5 Ciri ciri Ragam Sosial

2.4.6 Penerapan Ragam Sosial

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan................................................................................................... 19

3.2 Saran................................................................................................................ 19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1                  Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang sudah
dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda menjajah
Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-aturan
yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang tidak
sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa
Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan
dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan
hilang.

Bahasa Indonesia wajib dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak hanya
pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib mempelajari
bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia dimana ragam bahasa yaitu
variasi bahasa Indonesia yang digunakannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa
lisan dan ada ragam bahasa tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah
ragam bahasa lisan , karena lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan ngobrol, puisi, pidato,ceramah,dll.
1.2                 Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut:

1.      Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?

2.      Apa saja macam-macam ragam bahasa?

3.      Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar?

4. Apa yang dimaksud ragam bahasa ilmiah?

5. Bagaimana ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?

6. Apa fungsi dan manfaat ragam bahasa ilmiah?

7. Pengertian ragam sosial

8. Ciri-ciri ragam sosial

1.4    Manfaat

Manfaat dibuatnya makalah ini adalah :

1.      Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa.

2.      Contoh-contoh ragam bahasa.

3. Memahami ragam bahasa ilmiah

4. Mengetahui ciri-ciri ragam bahasa ilmiah


5. Mengetahui karakteristik ragam bahasa ilmiah

BAB II
PEMBAHASAN
2.1          Pentingnya Bahasa
Manusia merupakan makhluk sosial. Makhluk yang tidak dapat hidup sendiri
atau individu. Manusia sangat membutuhkan manusia lain dalam menjalankan
aktivitas. Salah satu contoh penggunaan bahasa yaitu komunikasi dengan orang
lain.

Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa


sebagai  sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota suatu
masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan mengindentifikasikan diri. Gorys
Keraf (1994:1) memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Bahasa juga mencakup dua bidang, yaitu bunyi vokal dan arti atau makna. Bahasa
sebagai bunyi vokal berarti sesuatu yang dihasilkan oleh alat ucap manusia berupa
bunyi yang merupakan getaran yang merangsang alat pendengar. Sedangkan
bahasa sebagai arti atau makna berarti isi yang terkandung di dalam arus bunyi
yang menyebabkan reaksi atau tanggapan orang lain.
Bahasa adalah alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Bahasa
juga menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi
masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga
mampu menyesuaikan dengan adat-istiadat dan kebiasaan masyarakat. Selain itu,
fungsi bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga
melambangkan perasaan, kemauan bahkan dapat melambangkan tingkah laku
seseorang.

2.2              Pengertian Ragam Bahasa

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda


menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Ragam bahasa yang
oleh penuturnya dianggap sebagai ragam yang baik (mempunyai prestise tinggi),
yang biasa digunakan di kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis,
perundang-undangan), di dalam suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi
(seperti surat dinas) disebut ragam bahasa baku atau ragam bahasa resmi.

Sehubungan dengan pemakaian bahasa Indonesia, timbul dua masalah pokok,


yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku. Dalam situasi remi, seperti di
sekolah, di kantor, atau di dalam pertemuan resmi digunakan bahasa baku.
Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, di pasar, kita tidak
dituntut menggunakan bahasa baku.

Ditinjau dari media atau sarana yang digunakan untuk menghasilkan bahasa,
ragam bahasa terdiri dari:
(1)   Ragam bahasa lisan

(2)   Ragam bahasa tulis

Bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap (organ of speech) dengan fonem
sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan, sedangkan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya,
dinamakan ragam bahasa tulis. Jadi dalam ragam bahasa lisan, kita menggunakan
lafal, dalam ragam bahasa tulis, kita menggunakan tata cara penulisan (ejaan).
Selain itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua jenis ragam itu memiliki
hubungan yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya huruf,
melambangkan ragam bahasa lisan. Oleh karena itu, sering timbul kesan bahwa
ragam bahasa lisan dan tulis itu sama. Padahal, kedua jenis ragam bahasa itu
berkembang menjdi sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah yang tidak
identik benar, meskipun ada pula kesamaannya. Meskipun ada kedekatan aspek
tata bahasa dan kosa kata, masing-masing memiliki seperangkat kaidah yang
berbeda satu dari yang lain.

2.3     Sebab Terjadinya Ragam Bahasa

Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu


berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannnya. Agar banyaknya
variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien,
dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk
keperluan tertentu yang disebut ragam standar.

2.4     Macam-Macam Ragam Bahasa


Ragam bahasa memiliki jumlah yang sangat banyak karena penggunaan
bahasa sebagai alat komunikasi tidak terlepas dari latar budaya penuturnya yang
berbeda-beda. Selain itu, pemakaian bahasa juga bergantung pada pokok persoalan
yang dibicarakan serta keperluan pemakainya.
Ragam bahasa di bagi berdasarkan beberapa cara yang pertama
berkomunikasi yaitu: (1) Ragam Lisan, dan (2) ragam tulisan,
kedua berdasarkan cara pandang penutur yaitu: (1) Ragam Dialek, (2) ragam
terpelajar, (3) ragam resmi, dan (4) ragam tak resmi
berdasarkan pesan komunikasi yaitu (1) ragam politik, (2) ragam hukum, (3) ragam
pendidikan, (4) ragam sastra, dan sebagainya.

2.4.1 PENGERTIAN RAGAM BAHASA ILMIAH


Ragam bahasa ilmiah adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang digunakan
dalam pertemuan dan penulisan karya ilmiah. Dimana ragam bahasa ilmiah ini
diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan,
peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut metode (pendekatan
rasional pendekatan empiris) dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa
dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmiahannya.
Bahasa ragam ilmiah merupakan ragam bahasa berdasarkan pengelompokkan
menurut jenis pemakaiannya dalam bidang kegiatan sesuai dengan sifat
keilmuannya. Bahasa Indonesia harus memenuhi syarat diantaranya benar (sesuai
dengan kaidah bahasa Indonesia baku), logis, cermat dan sistematis. Pada bahasa
ragam ilmiah, bahasa bentuk luas dan ide yang disampaikan melalui bahasa itu
sebagai bentuk dalam, tidak dapat dipisahkan.

2.4.2 CIRI-CIRI RAGAM BAHASA ILMIAH


Dalam ahsa Indonesia kebakuan bahasa diukur dengan pedoman umum ejaan
bahasa Indonesia yang disempurnakan, pedoman umum tata bentuka istilah,
Kamus Besar Bahasa Ilmiah, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Pedoman
Pengindonesiaan Istilah Asing dan lain sebagainya. Ragam bahasa ilmiah juga
mempunyai beberapa ciri-ciri, antara lain :
1. Baku.
Struktur bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku, baik
mengenai struktur kalimat maupun kata. Demikian juga, pemilihan kata istilah dan
penulisan yang sesuai dengan kaidah ejaan.
2. Logis.
Ide atau pesan yang disampaikan melalui bahasa Indonesia ragam ilmiah dapat
diterima akal. Contoh: “Masalah pengembangan dakwah kita tingkatkan.”Ide
kalimat di atas tidak logis. Pilihan kata “masalah’, kurang tepat. Pengembangan
dakwah mempunyai masalah kendala. Tidak logis apabila masalahnya kita
tingkatkan. Kalimat di atas seharusnya “Pengembangan dakwah kita tingkatkan.”
3. Kuantitatif.
Keterangan yang dikemukakan pada kalimat dapat diukur secara pasti. Perhatikan
contoh di bawah ini:Da’i di Gunung Kidul “kebanyakan” lulusan perguruan tinggi.
Arti kata kebanyakan relatif, mungkin bisa 5, 6 atau 10 orang. Jadi, dalam tulisan
ilmiah tidak benar memilih kata “kebanyakan” kalimat di atas dapat kita benahi
menjadi Da’i di Gunung Kidul 5 orang lulusan perguruan tinggi, dan yang 3 orang
lagi dari lulusan pesantren.
4. Tepat.
Ide yang diungkapkan harus sesuai dengan ide yang dimaksudkan oleh pemutus
atau penulis dan tidak mengandung makna ganda. Contoh: “Jamban pesantren
yang sudah rusak itu sedang diperbaiki.”Kalimat tersebut, mempunyai makna
ganda, yang rusaknya itu mungkin jamban, atau mungkin juga pesantren.
5. Denotatif yang berlawanan dengan konotatif.
Kata yang digunakan atau dipilih sesuai dengan arti sesungguhnya dan tidak
diperhatikan perasaan karena sifat ilmu yang objektif.
6. Runtun.
Ide diungkapkan secara teratur sesuai dengan urutan dan tingkatannya, baik dalam
kalimat maupun dalam alinea atau paragraf adalah seperangkat kalimat yang
mengemban satu ide atau satu pokok bahasan.
Bahasa Indonesia ragam ilmiah menurut Moeliono (1989:73-74) memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
• Bersifat formal dan objektif
• Lazimnya menggunakan sudut pandang orang ketiga dengan ragam kalimat pasif
• Menggunakan titik pandang gramatik yang bersifat konsisten
• Menggunakan istilah khusus dalam bidang keilmuan yang sesuai
• Tingkat formalitas ragam bahsa bersifat resmi
• Bentuk wacana yang digunakan addalah ekspositoris atau eksposisi
• Gagasan digunakan dengan lengkap, jelas, ringkas dan tepat
• Menghindari ungkapan yang bersifat ekstrim dan emosional
• Menghindari kata-kata mubazir
Bearkaitan dengan ciri ragam bahasa ilmiah, Suparno (1984:1-14) mengemukaan 7
ciri bahsa indonesia ragam ilmiah antara lain:
• Barnalar
• Lugas dan jelas
• Bepangkal tolak pada gagasan dan bukan pada penulis
• Formal dan objektif
• Ringkas dan padat
• Konsisten
• Menggunakan istilah-istilah teknis

Atas dasar pendapat di atas disimpulkan bahwa secara umum ciri ragam bahasa
ilmiah antara lain:
Atas dasar berbagai pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa secara umum ciri-
ciri ragam ilmiah antara lain:
 Penggunaan diksi yang tepat
Diksi merupakan pilihan kata yang tepat. Penggunaan diksi yang tepat sangat
berpengaruh pada kualitas atau kebakuan suatu kalimat. Untuk mendayagunakan
diksi yang tepat harus diperhatikan ketepatan dan kesesuaian diksi. Ketepatan
pemilihan kata mempersoalkan kesangguapan sebuah kata untuk menimbulkan
gagasan-gagasan yang tepat pada imajinasi pembaca, seperti yang dipikirkan
penulis.
 Penggunaan Ejaan yang Benar
Ejaan yang benar dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang sesuai dengan EYD.
Hal-hal yang erkaitan dengan EYD antara lain penggunaan huruf (kapital, miring,
tebal), penggunaan tanda baca (titik, koma, titik koma), penggunaan angka dan
bilangan,dan penggunaan unsur serapan.
 Penggunaan kalimat yang efektif
Sebuah kalimat yang efektif mempersoalkan bagaimana ia dapat mewakili secara
tepat isi pikiran atau perasaan penulis atau pembicara, bagaimana ia dapat
mengungkapkan pikiran atau perasaan penulia dan pembaca secara segar dan
sanggup menarik perhatia pembaca atau pendengar terhadap apa yang dibicarakan.
 Penggunaan paragraf yang padu dan koherensi
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau topik.
Paragraf yang baik hendaknya memiliki tiga syarat utama, yaitu : memiliki
kesatuan, memiliki kepaduan, memiliki isi yang memadai.

2.4.3 KARAKTERISTIK RAGAM BAHASA ILMIAH


karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah ini adalah :
1. Bahasa Indonesia bersifat cendekia artinya bahasa Indonesia itu mampu
digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu
membentuk pernyataan yang tepat dan seksama.
Contoh :
Infeksi cendawan pembentuk mikoriza (CPM) akan mempengaruhi serapan hara
fosfor oleh tanaman inang melalui akar terutama tanaman yang tumbuh pada tanah
yang kekurangan fosfor yang dimungkinkan oleh adanya hifa eksternal.
2. Bahasa Indonesia bersifat lugas artinya Paparan bahasa yang lugas akan
menghindari kesalah-pahaman dan kesalahan menafsirkan isi kalimat dapat
dihindarkan.Penulisan yang bernada sastra perlu dihindari.
Contoh :
 Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang tidak dapat dikatakan ringan
sehingga kemampuan berfikirnya menjadi berada di awing-awang.
 Mahasiswa sering mendapatkan tugas yang berat sehingga kemampuan
berfikirnya menjadi menurun.
3. Bahasa Indonesia bersifat jelas artinya Gagasan akan mudah dipahami apabila:
 Dituangkan dalam bahasa yang jelas
 Hubungan antara gagasan yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat
yang tidak jelas, umumnya akan muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Contoh :
Struktur cendawan pembentuk mikoriza (CPM) pada apikal akar berbentuk bebas
dan berpengaruh tidak langsung terhadap kapasitas serapan hara oleh akar,
misalnya dalam kompetisidalam memanfaatkan karbohidrat, karena cendawan
pembentuk mikorisa sangat tergantung kepada kandungan karbon tanaman inang
sebagai sumber energinya serta kapasitas dan mekanisme CPM dalam menyerap
hara hanya akan dievaluasi dari asosiasinya dengan tanaman inang.
4. Bahasa Indonesia bersifat Formal artinya Bahasa yang digunakan dalam
komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat keformalan bahasa dalam tulisan
ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan kata, dan kalimat.
Contoh:
 Kata Formal : Kata Nonformal:
 Wanita : Cewek
 Dari : Ketimbang
 Hanya : Cuma
 Membuat : Bikin
 Dipikirkan : Dipikirin
 Bagaimana : Gimana
 Matahari : Mentari
Tulisan ilmiah termasuk kategori paparan yang bersifat teknis.

5. Bahasa Indonesia bersifat menghindari kalimat fragmentasi artinya kalimat yang


belum selesai. Kalimat yang seperti ini terjadi karena adanya keinginan tanpa
menyadari kesatuan gagasan dalam beberapa kalimat tanpa menyadari kesatuan
yang diungkapkan.
6. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat bertolak dari gagasan artinya penonjolan
diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh kalimat pasif.
Contoh :
Penulis menyimpulkan bahwa hifa cendawan pembentuk mikoriza yang
berasosiasi dengan akar tanaman mampu membantu tanaman untuk menyerap
unsur hara fosfor dan nitrogen.
7. Bahasa Indonesia ragam ilmiah bersifat objektif artinya Sifat objektif tidak
cukup dengan hanya menempatkan gagasan sebagai pangkal tolak, tetapi juga
diwujudkan dalam penggunaan kata.

2.4.4 Pengertian Ragam Sosial

Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian norma
dan kaidahnya didasarkan atas kesepakantan bersama dalam lingkungan sosial
yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan bahasa
berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman akrab
dan atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara.
Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai
contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara dengan
teman dan orang yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat
menyebut “kamu” pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan
melakukan itu jika berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi
atau kepada orang tua.

BAB III
PENUTUP
3.1   Kesimpulan

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang


berbeda-beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan
pembicara, kawan bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut
medium pembicara. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa
lisan dan bahasa baku tulis.

Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu


menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan
Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan (EYD), sedangkan untuk ragam
bahasa lisan diharapkan para warga negara Indonesia mampu
mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta bertutur
kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.

3.2 Saran
Sebaiknya kita atau siapa pun penduduk di Indonesia menggunakan ragam
bahasa yang baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak
punah dengan adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang
ada di Indonesia bahkan bertentangan.

Anda mungkin juga menyukai