Anda di halaman 1dari 16

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat berupa akal dan pikiran hingga kami mampu menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Variasi dan Ragam Bahasa Indonesia” dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Sholawat beserta salam
semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang
mana kepada pribadi beliaulah kita semua harus bercermin untuk menjalani hidup
yang lebih terarah dan ber-akhlaq al-karimah.
Makalah ini berangkat untuk memberikan sedikit pencerahan tentang
variasi dan ragam bahasa indonesia dilihat dari berbagai sudut pandang. Topik
tersebut merupakan sesuatu yang sangat menarik untuk dikupas dan didiskusikan
bersama.Bukan hanya untuk kalangan mahasiswa tapi juga masyarakat umum,
mengingat bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi dan alat untuk saling
memahami dalam kehidupan bersosial.
Semoga makalah yang singkat dan sederhana ini, setidaknya mampu
membuat mata kita agakmelek tentang variasi dan raagam bahasa indoneisa
dengan berdasarkan berbagai sudut pandang. Di samping itu, semoga makalah
yang sarat kritik maupun saran ini,dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan
pembaca, umumnya bagi kita semua.

MAKASSAR 10, September 2019

Penyusun,

Kelompok 2

1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
BAB I.................................................................................................................................2
PENDAHULUAN.............................................................................................................2
A. Latar Belakang.......................................................................................................2
B. Rumusan Maalah....................................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
1. VARIASI BAHASA.............................................................................................4
2. VARIASI BAHASA DARI SEGI PENUTUR....................................................4
3. RAGAM BAHASA...............................................................................................5
a. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Dan Sasarannya...................................5
2. Ragam Bahasa Tulisan.....................................................................................8
b. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur.................................................................9
1. Ragam Bahasa Daerah/ Dialek........................................................................9
2. Ragam Bahasa Resmi.....................................................................................10
3. Ragam Bahasa Tidak Resmi..........................................................................10
4. Ragam Bahasa Terpelajar.............................................................................10
c. Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok atau Bidang Pemakaian........................10
1. Ragam Bahasa Ilmu.......................................................................................10
2. Ragam Bahasa Hukum..................................................................................12
3. Ragam Bahasa Niaga.....................................................................................13
4. Ragam Bahasa Sastra....................................................................................13
BAB III............................................................................................................................14
PENUTUP.......................................................................................................................14
a. Kesimpulan.........................................................................................................14
b. Saran...................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................15

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa indonesia perlu dipelajari oleh semua lapisan masyrakat. Tidak
hanya pelajar dan mahasiswa saja, tetapi semua warga Indonesia wajib
mempelajari bahasa Indonesia. Dalam bahasan bahasa Indonesia itu ada yang
disebut ragam bahasa, Dimana ragam bahasa merupakan variasi bahasa yang
pemakaiannya berbeda-beda. Ada ragam bahasa lisan dan ada ragam bahasa
tulisan. Disini yang lebih lebih ditekankan adalah ragam bahasa lisan , karena
lebih banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya, bahasa memiliki fungsi-fungsi tertentu yang digunakan
berdasarkan kebutuhan seseorang, yakni sebagai alat untuk mengekspresikan
diri, sebagai alat untuk berkomunikasi, sebagai alat untuk mengadakan
integrasi dan beradaptasi sosial dalam lingkungan atau situasi tertentu, dan
sebagai alat untuk melakukan kontrol social.
B. Rumusan Maalah
1. Apa pengertian variasi bahasa ?
2. Apa pengertian variasi dari segi penutur ?
3. Apa pengertian ragam bahasa ?
4. Apa saja pandangan ragam bahasa ?
5. Apa alasan bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia ?
6. Apa ciri bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah ?
7. Apa ciri ragam bahasa lisan ?
8. Apa ciri ragam bahasa tulisan ?
9. Apa pengertian ragam bahasa dari segi penutur ?

3
C. Tujuan
Pembuatan makalah ini berujuan untuk mengetehui pengertian variasi
bahasa, variasi dari segi penutur, pengertian ragam bahasa, pandangan ragam
bahasa, bahasa dari segi penutur, alasan bahasa melayu menjadi bahasa
Indonesia, ciri bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah, ciri ragam bahasa lisan,
dan ciri ragam bahasa tilisan.

4
BAB II

PEMBAHASAN
1. VARIASI BAHASA
Variasi bahasa yaitu bentuk – bentuk bagian atau varian dalam bahasa
yang masing – masing memiliki pola – pola yang menyerupai pola umum
bahsa induknya. Variasi bahasa adalah sejenis ragam bahasa yang
pemakaiannya disesuaikan dengan fungsi dan situasinya, tampa mengabaikan
kaidah –kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan.
Berdasarkan penggunanya berarti, bahasa itu digunakan untuk apa, dalam
bidang apa, apa jalur dan alatnya, dan bagaimana situasi keformalannya.

2. VARIASI BAHASA DARI SEGI PENUTUR


Variasi bahasa dari segi penutur adalah variasi bahasa yang bersifat
individu dan variasi bahasa dari sekelompok individu yang jumlahnya
relatif,yang berada pada suatu tempat / wilayah atau area (idiolek dan dialek).
a. Variasi bahasa idioiek
Variasi bahasa idioiek adalah variasi bahasa yang bersifat perorangan.
b. Variasi bahasa dialek
Variasi bahasa dialek adalah variasi bahasa dari sekelompok
penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah,
atau area tertentu.Umpamanya, bahasa Jawa dialek Bayumas, Pekalongan,
Surabaya, dan lain sebagainya.
c. Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal
Variasi bahasa kronolek atau dialek temporal adalah variasi bahasa
yang digunakan oleh sekelompok sosial pada masa tertentu. Misalnya,
variasibahasa Indonesia pada masa tahun tiga puluhan, variasi bahasa pada
tahun lima puluhan, dan variasi bahasa pada masa kini.
d. Variasi bahasa sosiolek/dialek sosial
Variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas
sosial para penuturnya. Variasi bahasa ini menyangkut semua masalah
pribadi para penuturnya, seperti usia, pendidikan, seks, pekerjaan, tingkat
kebangsawanan, keadaan sosial ekonomi, dan lain scbagainya. (Dra.Lilis
Siti Sulistyaningsih, M.Pd. 2019)
3. RAGAM BAHASA
Ragam bahasa adalah suatu istilah yang dipergunakan untuk
menunjukkan salah satu dari sekian variasi yang terdapat dalam pemakaian
bahasa.Munculnya variasi atau ragam bahasa itu dipengaruhi salah satunya
karena penutur membutuhkan alat komunikasi yang sesuai dengan situasi

5
dan kondisi sosial yang melingkupinya.Atas dasar inilah kemudian
berkembang beragam bahasa dengan media dan sarana yang juga beragam.
a. Ragam Bahasa Berdasarkan Media Dan Sasarannya
Berdasarkan media dan sasarannya, bahasa disampaikan dengan
menggunakan dua ragam cara, yakni melalui ragam bahasa lisan dan
melalui ragam bahasa tulisan.
1. Ragam Bahasa Lisan
Ragam bahasa lisan mengandung pengertian sebagai ragam bahasa
yang diungkapkan melalui lisan atau diucapkan.Keberadaan ragam
bahasa lisan ini sangat terkait dengan ruang dan waktu sehingga situasi
yang terjadi saat ini sangat terkait dengan ruang dan waktu sehingga
situasi yang terjadi pada saat pengungkapan bahasa itu berlangsung
dapat membantu sampainya pemahaman.
Dibanding ragam bahasa tulisan, ragam bahasa lisan memiliki
beberapa ciri, antara lain sebagai berikut:
a. Memerlukan Kehadiran Orang Lain
Bahasa lisan menghendaki adanya orang kedua, teman bicara
yang berada didepan pembicara. Bila hal ini tidak dapat
dipenuhi, bahasa lisan tidak akan terjadi sebagaimana yang
semestinya.
b. Unsur- Unsur Gramatikal Tidak Selalu Dinyatakan Secara
Lengkap
Di dalam ragam bahasa lisan, unsur fungsi gramatikal seperti
subjek, predikat, dan objek tidak selalu dinyatakan.Bahkan
unsur- unsur itu terkadang dapat ditinggalkan. Hal ini terjadi
karena dalam bahasa lisan, penggunaan gerak mimic,
pandangan, anggukan, dan intonasi suara dapat membantu
sampainya pesan yang diucapkan.
Contoh:
Seseorang sedang menawar sayur dipasar.
“Bu, tomat berapa?”
“Tiga ribu.”
“Bisa kurang nggak?”
Ya, dua ribu lima ratus saja, Bu.”
Semua yang terjadi dalam percakapan diatas seperti mimic
wajah, intonasi, pandangan dan anggukan semuanya dapat
membantu memudahkan dipahaminya sebuah percakapan atau
bahasa tanpa harus terikat dengan gramatikal bahasa.
c. Terkait dengan Ruang dan Waktu

6
Bahasa lisan sangat terkait dengan ruang dan waktu.
Keberadaan ruang dan waktu serta situasi yang terjadi
didalamnya dapat membantu memudahkan si pendengar dan si
pembicara memahami objek atau materi apa yang diucapkan.
Contoh:
Seorang siswa berkata kepada temannya.
“Kenapa dia seperti itu?”
Entahlah.Miring kali.”
d. Dipengaruhi oleh Tinggi Rendahnya Suara Si Penutur
Intonasi, tekanan, nada, irama, dan jeda termasuk unsur- unsur
yang menjadi ciri dari bahasa lisan.Artinya, semua hal tersebut
harus ada ketika terjadi percakapan.
Contoh:
Seorang ayah berkata kepada anaknya.
“Sudah berapa kubilang, jangan pergi ke sungai lagi.”
Kata- kata diatas baru dapat dipahami maksu yang sebenarnya,
ketika sudah jelas intonasi, tekanan, dan irama yang menyertai
ucapan tersebut.
Ragam bahasa lisan memilki beberapa kelebihan dan
kekurangannya. Kelebihan yang terdapat dalam ragam bahasa
lisan, antara lain sebagai berikut.
 Waktu pengucapannya dapat disesuaikan dengan
situasi.
 Lebihefisien karena sasaran yang dituju dalam
pembicaraan itu bisa langsung memberikan respons.
 Adanya faktor kejelasan dari berbagai aspek seperti
mimic, anggukan, pandangan, gerakan anggota badan,
dan sebagainya sehingga pendengar dapat semakin
memahami apa yang dikatakan oleh sipenutur.
 Faktor kecepatan. Artinya, penutur dapat seketika itu
juga memahami reaksi pendengar dengan apa yang dia
katakan.
 Memilki bentuk yang bebas dan tidak terkait dengan
gramatikal sehingga antara si penutur dan pendengar
sama- sama memilki peluang untuk saling meyakinkan
dengan cara mereka masing- masing.
 Dengan menggunakan bahasa lisan, baik sipenutur
maupun pendengar dapat menggunakan bahasa
berdasarkan pengetahuan dan penafsiran atau bahkan
berdasarkan pada pengalaman masing- masing.

7
Sementara itu, di samping memiliki beberapa kelebihan, dalam
bahasa lisan juga terdapat beberapa kekurangannya, antara lain
sebagai berikut.

 Dalam bahasa lisan, sering kali kita menemukan


beberapa kalimat yang tidak lengkap, termasuk di
dalamnya terdapat frase- frase sederhana.

Contoh:

Seorang tukang ojek mendatangi seseorang yang berdiri


ditepi jalan.

“Ke mana?”

“Pasar, Bang”.

“Ayo, sini saja”.

 Bila dalam bahasa tulisan tidak terlalu banyak


diperlukan adanya pengulangan kalimat, tetapi dalam
bahasa lisan sering kali ditemukan penutur sering
mengulangi beberapa kalimat.
 Dalam bahasa lisan, seseorang sering kali
menggunakan ragam tidak formal dan cenderung
mengabaikan aturan- aturan dalam berbahasa.
2. Ragam Bahasa Tulisan
Berbeda dengan ragam bahasa lisan, bahasa tulis atau bahasa
tulisan merupakan ragam bahasa yang dilakukan dengan menggunakan
media tulisan.Ragam bahasa tulisan sifatnya tidak terkait dengan ruang
dan waktu.Karena tidak terkait dengan ruang dan waktu, maka
diperlukan kelengkapan struktur. Dalam ragam bahasa tulis, mau tidak
mau seseorang memerlukan pengetahuan mengenai tata cara penulisan
dan kosakata.

Ragam bahasa tulisan memilki beberapa ciri.

 Ragam bahasa tulisan tidak memerlukan kehadiran orang lain pada


waktu yang sama, sekalipun tulisan itu memang ditunjukkan pada
orang- orang tertemtu. Seperti halnya menulis surat pada seseorang
dan sebagainya.

8
 Dalam bahasa tulisan, unsur- unsur gramatikal harus dinyatakan
secara lengkap sehingga jelas kedudukan tiap- tiap kata yang
dituliskan.
 Bahasa tulisan dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.
Dihilangkannya tanda baca atau ejaan ini dapat mempengaruhi
pemahaman orang lain yang membaca tulisan tersebut.
Contoh.
Sama halnya dengan adik kamu juga pemalas.Kalimat ini bila
dituliskan tanpa memperhatikan tanda baca tentu akan
membingungkan. Namun, bila penulisannya menggunakan tanda
baca yang baik, tentu maknanya akan mudah dipahami, misalnya;
Sama halnya dengan adik, kamu juga pemalasa. Penempatan tanda
baca yang kurang pas juga akan membingungkan, misalnya; Sama
halnya dengan adik kamu, juga pemalas,

seperti dalam ragam bahasa lisan, ragam bahasa tulisan memilki beberapa
kelebihan dan kekurangannya. Kelebihan dalam bahasa tulisan antara lain sebagai
berikut.

 Dapat memperkaya kosakata.


 Bahasa tulisan dapat digunakan untuk menyampaikan maksud serta
memberikan berbagai informasi dan mengungkapkan unsur emosi
sehingga pembaca dapat memperoleh tambahan wawasan dengan
tulisan tersebut.
 Bahasa tulisan cenderung menyenangkan karena didalamnya
penulis dapat menuangkan berbagai ide maupun gagasan-
gagasannya.

Sementara itu, kekurangan yang terdapat dalam nahasa tulisan meliputi


beberapa hal.

 Dalam bahasa tulisan, sarana untuk memperjelas pengertian harus


ditulis dengan sempurna. Hal ini berbeda dengan bahasa lisan di
mana sarana untuk memperjels bisa dilakukan oleh tubuh seperti
mmik, pandangan mata, gerakan kepala, tangan, dan sebagainya.
 Dalam bahasa tulisan diperlukan kecermatan, kejelasan, dan
ketelitian yang besar mengingat dalam bahasa tulisan apabila ada
hal- hal yang tidak diperjelas maka tidak dapat ditolong dengan apa
pun, kecuali dengan penjelasan itu sendiri.
b. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur

9
Dilihat dari penuturnya, bahasa dikelompokkan ke dalam empat
macam, yaitu ragam bahasa daerah atau dialek, ragam bahasa resmi, ragam
bahasa tidak resmi, dan ragam bahasa terpelajar.
1. Ragam Bahasa Daerah/ Dialek
Yang dimaksud dengan ragam bahasa dialek adalah ragam bahasa
yang digunakan oleh sekelompok penutur dengan jumlah relative dan
berada pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Kita mungkin
mengenal dialek berbahasanya orang Madura, orang Medan, orang
Banten, orang Bali dimana dialek- dialek itulah yang membedakannya
antara satu penutur dengan penutur lainnya.
Menurut Wedhawati dalam Tata Bahasa Jawa Mutakhir
disebutkan, bahwa secara umum ragam bahasa dialek dapat dibagi
menjadi dua bagian.Pertama dialek geografi, adalah variasi pemakaian
bahasa yang ditentukan oleh perbedaaan wilayah
pemakaian.Sementara yang kedua adalah dialek sosial, diartikan sebagi
variasi pemakaian bahasa yang disebabkan oleh perbedaan kelompok
sosial penutur.
2. Ragam Bahasa Resmi
Menurut Katubi, bahasa resmi ialah bahasa yang digunakan untuk
urusan pemerintahan. Sementara Fahrurrozi dan Andri Wicaksono
membedakan tentang bahasa resmi dengan bahasa nasional.Dengan
mengutip pertanyaan Holmes disebutkan bahwa nasioanl merupakan
bahasa dari politik, budaya, dan sosial yang umumnya dikembangkan
dan digunakan sebagai symbol persatuan nasional.
Sementara yang disebut dengan bahasa resmi adalah bahasa yang
digunakan untuk urusan pemerintah.Dengan demikian, bahasa
nasioanal memilki implikasi simbolis, sementara bahasa resmi memilki
implikasi praktis.
Berdasarkan beberapa ciri- cirinya, bahasa resmi biasanya
digunakan dalam acara- acara resmi serta untuk kepentingan-
kepentingan yang resmi, nada bicara cenderung datar dan kalimat yang
digunakan merupakan kalimat yang lengkap.
3. Ragam Bahasa Tidak Resmi
Ragam bahasa tidak resmi merupakan ragam bahasa yang biasa
digunakan dalam suasana tidak resmi, misalnya surat pribadi dan surat
untuk keluarga atau berbentuk lisan. Contoh dari ragam bahasa tidak
resmi adalah bahasa yang biasa digunakan dalam percakapan sehari-
hari.
4. Ragam Bahasa Terpelajar

10
Ragam bahasa terpelajar merupakan bahasa yang biasa digunakanoleh
siswa atau mahasiswa dilingkungan sekolah atau kampus tempat
mereka belajar.Biasanya para siswa atau mahasiswa ini mendapat
bimbingan dari guru atau dosen mereka sehingga dalam berbicara
mereka bisa lebig teratur tata maupun nada bicaranya.Ragam bahasa
terpelajar umumnya digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar
sedang berlangsung.
c. Ragam Bahasa Berdasarkan Pokok atau Bidang Pemakaian
Sementara itu, berdasarkan pokok persoalannya, bahasa dibedakan
menjadi beberapa bagian.
1. Ragam Bahasa Ilmu
Ragam bahasa ilmu atau bahasa ilmiah merupakan ragam bahasa
keilmuan.Ragam bahasa ilmu biasanya memilki corak dan ciri bahasa
tersendiri dan kerap digunakan dalam penulisan karya ilmiah.Hal yang
perlu diperhatikan dalam bahasa ilmu adalah bahwasanya bahasa
tersebutharus dapat menjadi wahana pemikiran ilmiah sebagaimana
tertuang dalam teks karya ilmiah tersebut.
Ragam bahasa ilmu memiliki beberapa sifat yang sekaligus
menjadi ciri khasnya dari ragam bahasa lain, diantaranya sebagai berikut.
 Baku
Ciri khas bahasa ilmu yang pertama terletak pada
bahasanya yang baku. Artinya, ragam bahasa ilmu harus mengikuti
kaidah- kaidah bahasa yang baku, seperti menggunakan ejaan yang
baku, menggunakan kata- kata, struktur frasa, dan kalimat yang
juga baku.
 Denotatif

Kata- kata yang digunakan dalam ragam bahasa ilmu harus


bersifat lugas (denotatif) dan bukan merupakan kata- kata
konottatif atau kata- kata bermakna ganda.

Contoh:

Setelah memperoleh penerangan dari pemerintah,


masyarakat akhirnya memahami manfaat pembangunan bendungan
(tidak baku).

Kalimat diatas tidak bisa dikategorikan kedalam ragam


bahasa ilmu karena tidak terdapat kata- kata yang tidak lugas di
dalamnya, yaitu kata penerangan yang memilki makna ganda:
informasi dan listrik.

11
Jika diperbaiki menjadi ragam bahasa ilmu, contohnya
sebagai berikut. Setelah memperoleh informasi dari pemerintah,
masyarakat akhirnya memahami manfaat pembangunan
bendungan.

 Mengarah Pada Pikiran, Bukan Perasaan


Ragam bahasa ilmu bersifat tenang, jelas tidak berlebih-
lebihan, tidak emosional sehingga bahasa yang digunakan menjadi
efektif.
 Menggunakan Kohesif
Dalam ragam bahasa ilmu, agar setiap unsur didalamnya
tercipta hubungan gramatik, baik dalam kalimat maupun dalam
alinea atau antara satu alinea dengan alinea yang lain, diperlukan
alat- alat penghubung itu bisa berupa kata- kata petunjuk dan kata
penghubung.
Contoh:

Kemarau datang.Sawah- sawah kering.Tanaman pun mati


kekurangan air.

Bila disempurnakan, kalimat diatas dapat ditulis.Di saat


musim kemarau datang, sawah- sawah menjadi kering.Karena
kekurangan air, tanaman pun banyak yang mati.

 Koheren
Bahasa ilmu harus koheren. Artinya, semua unsur
pembentuk kalimat atau alinea semuanya harus saling mendukung
sehingga akan tercipta satu makna atau suatu ide pokok.
Contoh:
Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah
jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala
seseorang.Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih
mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak- anak
karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan symbol dengan
makna.Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar
di masyarakat.Namun demikian, minat dan kemampuan membaca
tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses
dan sarana yang kondusif.
 Konsisten
Termasuk dalam ragam bahasa ilmu adalah adanya
konsistensi dalam segala hal seperti konsisten dalam penggunaan

12
istilah, singkatan, tanda- tanda, penggunaan kata ganti diri.Itulah
beberapa ciri dari karakteristik dari ragam bahasa ilmu.

2. Ragam Bahasa Hukum


Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia dimana corak
penggunaan bahasanya sangat khas dengan dunia hukum. Hal ini
disebabkan mengingat fungsi bahasa tersebut memang memilki
karakteristik tersendiri sebagai bahasa hukum. Meski demikian, bahasa
hukum Indonesia harus tetap memenuhi syrat- syarat dan kaidah- kaidah
bahasa Indonesia yang benar.
Ciri- ciri ragam bahasa hukum antara lain mengandung bahasa
yang lugas dan eksak demi menghindari ketidakjelasan dan kesamaran,
mempunyai gaya bahasa yang khusus, objektif, dan harus menghindarkan
perangsaka pribadi, memberikan definisi secara cermat baik tentang nama,
sifat, dan kategori dari sesuatu yang disediliki demi menghindari
kesimpangsiuran, tidak emosi, dan menjauhi bahasa- bahasa yang bersifat
sensasi.
3. Ragam Bahasa Niaga
Ragam bahasa niaga merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk
menarik pihak konsumen agar dapat melakukan tindak lanjut dalam kerja
sama untuk mencari suatu keuntungan finansial.
4. Ragam Bahasa Sastra
Pengertian tentang ragam bahasa sastra adalah ragam bahasa yang
biasanya banyak menggunakan kalimat tidak efektif.Dalam
menggambarkan sesuatu biasanya dilakukan melaluipenggambaran yang
sejelas- jelasnya lewat rangkaian kata bermakna konotasi yang sering
dipakai dalam ragam bahasa sastra. ( Anjar Murtiani, S.S, Fita Nur Afiah,
S.Pd, dan Lia Novianti, S.S. 2017 : 179 – 189)

13
BAB III

PENUTUP
a. Kesimpulan

Variasi bahasa yaitu bentuk – bentuk bagian atau varian dalam bahasa
yang masing – masing memiliki pola – pola yang menyerupai pola umum bahsa
induknya. Variasi bahasa adalah sejenis ragam bahasa yang pemakaiannya
disesuaikan dengan fungsi dan situasinya, tampa mengabaikan kaidah –kaidah
pokok yang berlaku dalam bahasa yang bersangkutan.

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-


beda menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan
bicara, orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dalam konteks
ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan bahasa baku tulis. Pada ragam bahasa
baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar serta menggunakan Ejaan bahasa yang telah Disempurnakan
(EYD), sedangkan untuk ragam bahasa lisan diharapkan para warga negara
Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa Indonesia dengan baik serta
bertutur kata sopan sebagaimana pedoman yang ada.

14
b. Saran

Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita mempelajari


ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal
yang baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam
kehidupan sehari-hari.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyaningsih, Lilis Siti. 2109.Variasi Bahasa.(online).11September 2019

Murtiani,Anjar dkk.2017.Tata bahsa Indonesia.Yogyakarta:Araska Publisher

16

Anda mungkin juga menyukai