Anda di halaman 1dari 12

VARIASI BAHASA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiolinguistik


Dosen Pengampu : Bidari, M.Pd.I

Oleh :

KELOMPOK 5
Nur Shofiyah
Nur Faradila

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT DIROSAT ISLAMIYAH AL-AMIEN PRENDUAN
SUMENEP-MADURA
2020

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah yang telah menjadikan setiap insan sederhana
ini sebagai khalifah di bumi. Solawat teriring salam semoga selalu terlimpah kepada Rasulullah
SAW. Beserta keluarga, sahabat dan seluruh umat Islam.
Terselesaikannya penulisan makalah “Sosiolinguistik” Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya untuk dosen pengampu yang telah memberi tugas
ini, sehingga penulis bisa mengetahui tentang materi ini.
Makalah ini disajikan di samping sebagai memenuhi tugas kuliah, makalah ini juga
disajikan guna menambah wawasan penulis khususnya bagi pembaca umumnya.
Akhir kata penulis menyadari makalah ini masih jauh untuk dikatakan sempurna, maka
dari itu penulis mengharapkan kritik serta saran sebagai pemacu untuk pembuatan makalah di
masa yang akan datang.

Prenduan, 21 Agustus 2020

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................ iii

BAB 1: PENDAHULUAN

A. Latar belakang ...................................................................................................... 1

B. Rumusan masalah ................................................................................................. 2

C. Tujuan Masalah .................................................................................................... 2

BAB 2: PEMBAHASAN

A. Pengertian Variasi Bahasa .................................................................................... 3

B. Jenis-jenis Variasi Bahasa ..................................................................................... 4

C. Faktor-faktor penyebab Variasi Bahasa ................................................................. 6

BAB 3 : PENUTUP

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial, dalam hidup yang selalu berhubungan satu sama
lain. Manusia tidak dapat berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan orang lain. Untuk
menciptakan kerja sama dalam masyarakat tentu perlu alat komunikasi yaitu bahasa.
Dengan bahasalah manusia membentuk dan menyampaikan pikiran, perasaan, dan
maksudnya kepada orang lain. Jadi bahasa mempunyai fungsi dan peranan yang penting
dalam kehidupan bermasyarakat.
Bahasa merupakan salah satu sarana komunikasi sangat penting bagi masyarakat.
Bahasa merupakan ciri yang paling khas dari manusia yang mampu membedakan dari
makhluk lainnya. Ilmu yang mempelajari bahasa adalah linguistik. Di dalam ilmu ini
bahwa yang mengkaji unsurunsur bahasa serta hubungannya dengan memenuhi unsur
sebagai alat penghubung antar manusia satu dengan yang lainnya. Untuk itu bahasa tidak
bisa lepas dari kehidupan manusia karena sebagai alat penopang aktivitas di dalam
bermasyarakat. Di dalam berbahasa tersebut ditentukan oleh beberapa faktor yaitu faktor
linguistik serta faktor non linguistik diantaranya faktor sosial, karena bahasa tidak dapat
dipisahkan oleh pengguna bahasa, dan tidak dapat diingkari bahwa bahasa merupakan
bagian dari suatu sistem sosial.
Awalnya bahasa diteliti oleh manusia hanya terbatas pada strukturnya karena
masalah yang muncul hanya pada masalah strukturnya saja. Seiring dengan kemajuan
zaman yang cukup pesat mulailah bermunculan permasalahan bahasa yang semakin
kompleks. Hal ini mengakibatkan penelitian bahasa memerlukan disiplin-disiplin ilmu
yang lain.

1
2. Rumusan masalah
1. Apa Pengertian Variasi Bahasa ?
2. Apa saja Jenis-jenis Variasi Bahasa ?
3. Apa saja Factor-faktor penyebab Variasi Bahasa ?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian Variasi Bahasa!
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis Variasi Bahasa !
3. Apa saja factor-faktor penyebab Variasi Bahasa!

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Variasi Bahasa


Variasi bahasa adalah jenis ragam bahasa yang pemakaianya disesuaikan dengan
fungsi dan situasi tanpa menghasilkan kaidah-kaidah pokok yang berlaku dalam bahasa yang
bersangkutan (Suwito, 1985: 29). Variasi bahasa berkenaan dengan penggunannya,
pemakainya atau fungsinya disebut fungsiolek ragam atau register. Variasi ini biasanya
dibicarakan berdasarkan bidang penggunaan gaya atau tingkat keformalan dan sarana
penggunaan (Nababan melalui Chaer, 1995: 89-90).
Variasi bahasa merupakan seperangkat pola tuturan manusia yang mencukupi bunyi,
kata, dan ciri-ciri gramatikal yang secara unik dapat dihubungkan dengan faktor eksternal,
seperti geografis dan faktor sosial. 1
Variasi bahasa adalah varian dari sebuah bahasa menurut pemakaiannya. Variasi
bahasa merupakan bahasan pokok dalam studi sosiolinguistik, sehingga kridalaksana
mendefinisikan sosiolinguistik sebagai cabang linguistic yang berusaha menjelaskan ciri-ciri
variasi bahasa.
Variasi bahasa sendiri muncul karena proses interaksi sosial dari para pelaku bahasa
yang beragam. Bahasa merupakan salah satu alat bantu untuk berinteraksi dengan manusia
lain. Semua gagasan, ide, maupun maksud dari penutur disampaikan melalui bahasa.
Seiring dengan perkembangan zaman, bahasa tersebut juga mengalami
perkembangan. Perkembangan teknologi juga ikut andil dalam perkembangan bahasa.
Perbedaan golongan, pekerjaan, aktivitas, komunitas, juga memberikan andil terhadap
keanekaragaman bahasa. Hal-hal tersebut bisa dikatakan sebagai salah satu penyebab
munculnya variasi bahasa. Variasi bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial
yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh
para penuturnya

1
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Hal.36

3
B. Jenis-jenis Variasi Bahasa
Menurut Chaer dan Leonie variasi bahasa dibagi menjadi empat, dilihat dari segi penutur,
pemakaian, keformalan, dan dari segi sarana. 2
1. Variasi dari segi penutur
a. Idioalek
Idioalek merupakan variasi bahasa yang bersifat perorangan. Dilihat dari
konsepnya idiolek, setiap orang dianggap memiliki variasi bahasanya atau idioleknya
masing-masing. Variasi dari segi idiolek ini berkenaan dengan warna suara, pilihan
kata, gaya bahasa, susunan kalimat.
b. Dialek
Dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya
relative, yang berada pada suatu tempat atau wilayah tertentu. Hal yang mendasari
dialek adalah wilayah atau tempat tinggal si penutur
c. Kronolek atau dialek temporal
Kronolek atau dialek temporal merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh
kelompok sosial pada masa atau waktu tertentu. Maksudnya variasi bahasa yang
digunakan pada tahun sembilan puluhan, variasi bahasa yang digunakan pada tahun
dua ribuan pasti akan berbeda.
d. Sosiolek atau dialek sosio
Sosiolek atau dialek sosial merupakan variasi bahasa mengenai tentang kelas,
status, maupun golongan sosial dari penuturnya. Variasi sosiolek atau dialek sosial
merupakam variasi bahasa yang paling banyak dibicarakan serta menyita waktu paling
banyak dalam sosiolinguistik, karena variasi bahasa sosiolek menyangkut semua
masalah pribadi para penuturnya.
2. Variasi dari segi pemakaiannya
Variasi bahasa dari segi pemakaian merupakan variasi bahasa yang berhubungan
dengan pemakaiannya, penggunaannya, atau fungsinya. Variasi bahasa ini biasanya
dibicarakan berdasarkan bidang pengguna, tingkat keformalan, gaya, dan sarana
pengguna. Variasi bahasa ini digunakan untuk keperluan atau bidang tertentu.

2
Jurnal Bahasa dan Sastra Volume 4 No 1 (2019) ISSN 2302-2043

4
3. Variasi dari segi keformalan
Berdasarkan tingkat keformalan, Martin Joos dalam buku Chaer dan leonie
membagi variasi bahasa menjadi lima macam gaya, yaitu gaya atau ragam beku, gaya
atau ragam usaha, gaya atau ragam santai, dan gaya atau ragam akrab.
a. Ragam beku
Ragam beku merupakan variasi bahasa yang paling formal. Variasi ini biasanya
digunakan dalam situasi khidmat serta upacara-upacara resmi. Seperti, pada saat
khotbah di masjid, tata cara pengambilan sumpah, ataupun upacara kenegaraan.
b. Ragam usaha
Ragam usaha adalah variasi bahasa yang biasa digunakan dalam pembicaraan
yang berorientasi kepada hasil. Dapat dikatakan bahwa ragam usaha adalah variasi
bahasa yang operasional.
c. Ragam santai
Ragam santai merupakan variasi bahasa yang digunakan dalam situasi tidak resmi
atau tidak formal. Variasi bahasa ini biasa digunakan pada saat berbincang-bincang
dengan keluarga, teman, sahabat.
d. Ragam akrab
Ragam akrab merupakan variasi bahasa yang biasa digunakan oleh penutur
dengan tutur katanya yang hubungannya sudah akrab. Seperti saat bersama anggota
keluarga maupun sahabat karib yang hubungannya sudah sangat akrab.
4. Variasi dari segi sarana
Variasi bahasa dari segi sarana ini dapat dilihat dengan adanya ragam lisan dan
ragam tulis, atau pun variasi bahasa dengan menggunakan sarana atau alat tertentu.
Seperti, pada saat menelpon. Adanya ragam lisan dan ragam tulis didasarkan karena
adanya kenyataan bahwa bahasa lisan dan bahasa tulis memiliki wujud yang berbeda.

5
C. Faktor-faktor penyebab variasi Bahasa
Beberapa penyebab adanya variasi bahasa adalah sebagai berikut :3
1. Interferensi
Chaer (1994:66) memberikan batasan bahwa interferensi adalah terbawa
masuknya unsur bahasa lain ke dalam bahasa yang sedang digunakan,sehingga tampak
adanya penyimpangan kaidah dari bahasa yang digunakan itu. Bahasa daerah menjadi
proporsi utama dalam komunikasi resmi, sehingga rasa cinta terhadap bahasa nasional
terkalahkan oleh bahasa daerah.
2. Integrasi
Selain Interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa
Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa
lain yang terbawa masuk dan sudah dianggap, diperlukan dan di pakai sebagai bagian
dari bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya
memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah di
sesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi
seperti montir, sopir, dongkrak.
3. Alih kode atau campur kode
Chaer (1994:67) menyatakan bahwa alih kode adalah beralihnya suatu kode
(entah bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa lain). Campur
kode adalah dua kode atau lebih di gunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi
dalam situasi santai (Chaer, 1994:69). Diantara dua gejala bahasa itu, baik alih kode
maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode.
Biasanya dalam berbicara dalam bahasa Indonesia di campurkan dengan unsur-unsur
bahasa daerah, begitu juga sebaliknya. Dalam kalangan orang terpelajar sering kali
bahasa Indonesia di campur dengan unsur-unsur bahasa Inggris.
4. Bahasa gaul
Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa
untuk pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980-an. Pada saat itu bahasa
gaul dikenal sebagai bahasanya para anak jalanan. Penggunaan bahasa gaul menjadi lebih

3
Jurnal Simbolika / Volume 1 / Nomor 1 / April 2015

6
dikenal khalayak ramai setelah Debby Sahertian mengumpulkan kosa kata yang
digunakan dalam komunitas tersebut dan menerbitkan kamus yang bernama kamus
bahasa gaul pada tahun 1999. Contoh penggunaan bahasa gaul adalah seperti : Ayah
(Bokap), Ibu (Nyokap), Saya (Gue), dan lain-lain.

7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Variasi bahasa merupakan seperangkat pola tuturan manusia yang mencukupi bunyi,
kata, dan ciri-ciri gramatikal yang secara unik dapat dihubungkan dengan faktor eksternal,
seperti geografis dan faktor sosial.
Jenis-jenis Variasi Bahasa Menurut Chaer dan Leonie, variasi bahasa dibagi menjadi
empat yaitu :
1. Dari segi penutur
2. Dari segi pemakaian
3. Dari segi keformalan
4. Dari segi sarana
penyebab adanya variasi bahasa adalah sebagai berikut :
1. Interferensi
2. Integrasi
3. Alih kode atau campur kode
4. Bahasa gaul

8
DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1994. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta


Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 2010. Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka
Cipta
Alwi, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Keraf, Gorys. 2006. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia
Suherlan dan Odien R. 2004. Ihwal Ilmu Bahasa dan Cakupannya. Serang: FKIP
Untirta Press.

Anda mungkin juga menyukai