Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PENGANTAR LINGUISTIK UMUM BAB


MASYARAKAT BAHASA DAN VARIASI
BAHASA

Disusun oleh :

1. Alwan Daris Rahmandita (20020104033)


2. Karisma Nur Fadillah (20020104053)

Dosen Pengampu : Dr. Ina Ika Pratita, M.Hum.

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG


FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa sebab atas segala rahmat, karunia serta taufik dan
hidayah-Nya, yang telah memberikan kami kemudahan pada akhirnya kami dapat menyelesaikan
tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Dr. Ina Ika Pratita, M.Hum. selaku dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Linguistik Umum yang telah membimbing dan mengajar kami.

Kami sangat berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat berguna serta bermanfaat
bagi kita semua dalam meningkatkan pengetahuan serta wawasan mengenai mata kuliah
Pengantar Linguistik Umum terutama Subbab Masyarakat Bahasa dan Variasi Bahasa.

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat masih terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami sangat membutuhkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca
agar kedepannya bisa menjadi lebih baik lagi.

Penyusun

Alwan Daris R. & Karisma Nur F.


KATA PENGANTAR................................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar belakang.................................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2

C. Tujuan Pembahasan........................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Masyarakat Bahasa.......................................................................................3

B. Pengertian Variasi Bahasa...............................................................................................3

C. Masyarakat Bahasa dan Variasi Bahasa dalam Global...................................................5

BAB III : KESIMPULAN..........................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan saah satu negara yang termasuk dalam negara kepulauan
terbesar di dunia. Keanekaragaman suku, budaya, ras, juga bahasa, menjadi salah satu
bukti pengaruh letak geografis Indonesia. Perbedaan letak geografis pada setiap pulau
ataupun daerah mampu menjadikan Indonesia memiliki berbagai bahasa.

Bahasa merupakan alat komunikasi antar anggota masyarakat yang berupa bunyi
atau suara sebagai lambang yang dikeluarkan oleh manusia untuk menyampaikan isi
hatinya kepada manusia lain. Bahasa sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang
hanya dapat dimiliki manusia. Dalam kehidupan masyarakat, sebenarnya manusia juga
dapat menggunakan alat komunikasi lain, selain bahasa. Namun tampaknya bahasa
merupakan alat komunikasi yang paling baik, paling sempurna, dibandingkan alat
komunikasi lain termasuk juga alat komunikasi yang digunakan hewan.

Dalam pandangan Sosiolinguistik, bahasa tidak saja dipandang sebagai gejala


individual, tetapi merupakan gejala sosial. Faktor-faktor situasional menyangkut siapa
berbicara dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, di mana, dan mengenai masalah apa.
Karena faktor-faktor di atas, maka timbul keanekaragaman bahasa yang dimiliki oleh
seluruh umat manusia, atau biasa kita sebut variasi bahasa.

Oleh karena itu, bahasa sangat berhubungan erat dengan masyarakat, yang
memiliki variasi bahasa tersendiri. Dengan demikian, kami akan membahas mengenai
masyarakat bahasa dan variasi bahasa.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian Masyarakat Bahasa?
2. Bagaimana pengertian Variasi Bahasa?
3. Bagaimana Masyarakat Bahasa dan Variasi Bahasa dalam Global?

C. Tujuan Pembahasan
1. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian Masyarakat Bahasa.
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami pengertian Variasi Bahasa
3. Pembaca dapat mengetahui dan memahami Masyarakat Bahasa dan Variasi Bahasa
dalam Global.
BAB II
ISI

A. Pengertian Masyarakat Bahasa

Masyarakat dapat diartikan sebagai kelompok orang dalam jumlah yang


banyaknya relatif, sebangsa, seketurunan, sewilayah atau bekepentingan sosial yang
sama. Karena itu bisa diartikan orang yang mendiami suatu wilayah dengan kesamaan
yang telah disebut sebelumnya merupakan masyarakat, contohnya masyarakat Indonesia,
orang-orang yang tinggal di Indonesia, masyarakat Jawa yaitu orang-orang suku Jawa
atau orang-orang yang tinggal lama di Jawa.

Sedangkan masyarakat bahasa adalah sekumpulan manusia yang menggunakan


sistem syarat bahasa yang sama, merupakan pengertian masyarakat bahasa menurut,
Bloomfield. Namun pengertian tersebut dianggap masih kurang oleh para ahli sosiologi.
Menurut ahli yang lain, yaitu Prof. Pit Corder, mengatakan bahwa masyarakat bahasa
adalah sekelompok orang yang bisa saling mengerti ketika saling bicara satu sama lain.
Dari banyak pendapat ahli, masyarakat bahasa adalah kelompok orang yang memiliki
bahasa yang sama ataupun berbeda namun saling memahami dalam interaksi antar
bahasanya.

Menurut Chaer dan Agustina (2010:36) masyarakat bahasa/tutur sebagai suatu


kelompok orang atau masyarakat yang memiliki verbal repetoir yang relatif sama serta
mereka mempunyai penilaian yang sama terhadap norma-norma pemakaian bahasa yang
digunakan di dalam masyarakat itu. Maka dapat dikatakan bahwa kelompok orang itu
atau masyarakat itu adalah sebuah masyarakat tutur. Selain itu untuk dapat dikatakan satu
masyarakat tutur adalah perlu adanya perasaan di antara penuturnya bahwa mereka
merasa menggunakan tutur yang sama. Verbal repertoir adalah semua bahasa beserta
ragam-ragamnya yang dimiliki atau dikuasai oleh seorang penutur

Masyarakat bahasa pada umumnya adalah orang-orang yang hidup bersama


dalam satu kesatuan bahasa yang telah berinteraksi dan saling melebur dengan kehidupan
mereka. Menurut Djokokentjono, agar bisa disebut masyarakat bahasa harus ada perasaan
antar penuturnya bahwa mereka menggunakan bahasa yang sama. Oleh karena itu
masyarakat bahasa bisa ada karena adanya persamaan kode linguistik tersebut, timbullah
persamaan penuturan dan pengertian yang kemudian membuat kelompok tersebut bisa
berkomunikasi dengan bebas karena menggunakan bahasa yang sama.

Namun dengan adanya pengertian “menggunakan bahasa yang sama” itu konsep
masyarakat Bahasa bisa menjadi luas dan sempit. Masyarakat Bahasa tidak terikat oleh
teritori sepetti provinsi atau bahkan negara. Misal masyarakat Bahasa Badui, akan sangat
sempit karena hanya orang-orang didaerah itu saja yang tahu, lalu masyarakat Bahasa
Indonesia, tentu lebih luas, dan ada juga masyarakat Bahasa Inggris yang penggunanya
hampir di seluruh penjuru dunia.

Dan karena hal tersebut patokan linguistik umum menjadi sedikit longgar.
Sebagai contoh, secara linguistik Bahasa Indonesia dan Malaysia adalah Bahasa yang
sama, banyak sekali persamaan antara kedua Bahasa sehingga kedua penutur bisa
mengerti satu sama lain walau berbeda Bahasa, namun penutur tersebut tidak dalam satu
masyarakat Bahasa yang sama melainkan masyarakat Bahasa Indonesia dan Masyarakat
Bahasa Malaysia. Bahkan di negara Norwegia, Denmark dan Swedia, mereka secara
linguistik memiliki Bahasa yang sama dan bisa berkomunikasi dengan baik satu sama
lain, namun mereka adalah masyarakat Bahasa yang berbeda. Dan juga dalam masyarakat
Bahasa Inggris yang kini dibedakan menjadi Inggris British, Inggris Amerika, dan Inggris
Australia.

Pada akhirnya masyarakat bahasa adalah kelompok orang yang menuturkan suatu
Bahasa dan saling mengerti satu sama lain, tidak benar-benar terikat oleh aturan-aturan
tertentu seperti persamaan penuturan atau dialek antar bahasa. Seperti orang-orang
Indonesia yang rata-rata multilingual, menguasai Bahasa daerah dan Bahasa Indonesia,
ketika menggunakan Bahasa Indonesia mereka menjadi masyarakat Bahasa Indonesia
dan ketika menggunakan Bahasa daerah mereka menjad masyarakat Bahasa daerah.
Semua itu tergantung penutur Bahasa tersebut dan penggunaanya.

B. Pengertian Variasi Bahasa

Variasi atau varietas bahasa juga disebut Lek adalah sistem kebahasaan yang
dibedakan berdasarkan faktor-faktor tertentu. Variasi bahasa disebabkan adanya interaksi
sosial yang dilakuka oleh masyarakat satu dengan lainnya atau suatu kelompok
masyarakat yang penuturnya tidak menggunakan bahasa secara homogen. Dengan begitu
ada dua klasifikasi dalam masyarakat dengan bahasa yang heterogen, variasi bahasa yang
terjadi karena keberagaman sosial dan fungsi bahasa dan variasi bahasa karena bahasa itu
sendiri yang menempatkan diri dalam fungsi diantara masyarakat.

Variasi bahasa dipengaruhi oleh aspek bahasa itu sendiri, secara bentuk dan
makna. Secara bentuk bahasa meliputi, bunyi, suara dan struktur. Dan secara makna yaitu
leksikal, fungsional, dan struktural. Dari hal-hal tersebut kita bisa membedakan varian
bahasa yang ada. Penggunaan sebuah kata yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial juga
merupakan variasi bahasa, sebagaimana orang-orang menyebutnya sopan santun dalam
berbahasa. Adanya keragaman sosial juga berdampak pada tutur bahasa dan keragaman
fungsi bahasa itu sendiri.

Ada berbagai jenis variasi bahasa yang juga dipengaruhi berbagai faktor pula
1. Variasi bahasa dari segi penutur
2. Variasi bahasa dari segi pemakaian
3. Variasi bahasa dari segi keformalan
4. Variasi bahasa dari segi sarana

Semua jenis variasi bahasa tersebut memiliki satu kesamaan, yaitu keterikatan dengan
faktor sosial yang ada. Oleh karena itu variasi bahasa hanya akan terjadi jika suatu bahasa
melakukan interaksi sosial satu sama lain.

C. Masyarakat Bahasa dan Variasi Bahasa dalam Global

Keterikatan antara masyarakat dan variasi bahasa tentunya menjadi hal yang tidak
terputuskan. Dengan adanya masyarakat bahasa variasi bahasa akan selalu ada
didalamnya, entah itu berasal dari luar masyarakat tersebut atau dari dalam masyarakat
itu sendiri. Dengan semakin luasnya kontak sosial yang dilakukan suatu masyarakat
maka akan semakin banyak bahasa yang bisa dimengerti. Oleh karena itu dalam
globalisasi ini sudah menjadi hal lumrah untuk terbentuknya masyarakat multilinguistik.
Dengan terciptanya berbagai teknologi yang memudahkan seseorang untuk
berkomunikasi dua arah membuat seseorang bisa menjangkau wilayah atau bahasa yang
jauh dari tempat ia tinggal. Dengan begitu tidak mustahil jika ada beberapa orang yang
bisa menguasai berbagai bahasa atau poliglot disekitar kita. Tapi meski dengan
banyaknya bahasa yang dipelajari seharusnya tidak membuat kita lupa untuk
mengenalkan bahasa ibu kita sendiri kepada dunia luar. Dengan begitu bahasa yang kita
pakai juga akan dikenal oleh dunia. Di era globalisasi ini kita bisa melakukan transaksi
bahasa dengan seseorang yang jauh di belahan bumi yang lain dengan mudahnya.
Namun, dengan semakin canggihnya teknologi dan mudahnya menjangkau
bahasa asing, itu hanya berefek pada bahasa internasional saja. Tak jarang bahasa-bahasa
yang tergerus arus globalisasi dan hilang begitu saja tanpa ada penutur penerusnya karena
dianggap sudah tidak relevan lagi. Meski begitu bahasa-bahasa tersebut masih patut
dipertahankan, apalagi hal tersebut merupakan warisan nenek moyang kita yang
menuntun kita sampai mengerti bagaimana cara berbicara dan berinteraksi dengan orang
lain.
Bahasa merupakan identitas suatu bangsa, dari bahasa kita bisa tahu seberapa
sopan seseorang, seberapa pintar seseorang. Adanya variasi bahasa membuat kita tahu
bahwa kita tidak hidup dalam lingkungan yang homogen, walau ada dalam satu wilayah
yang sama.
Dengan begitu sebaiknya kita mulai menggunakan bahasa dengan bijak dan benar
agat bahasa tersebut tetap lestari dan tidak membuat kita terlihat buruk.
BAB III
KESIMPULAN

Masyarakat bahasa adalah orang-orang yang hidup bersama dalam satu kesatuan bahasa
yang telah berinteraksi dan saling melebur dengan kehidupan mereka. Menurut Djokokentjono,
agar bisa disebut masyarakat bahasa harus ada perasaan antar penuturnya bahwa mereka
menggunakan bahasa yang sama. Masyarakat bahasa bisa ada karena adanya persamaan kode
linguistik. Masyarakat bahasa biasanya terdapat dalam ukuran populasi yang lebih besar.

Variasi atau varietas bahasa adalah sistem kebahasaan yang dibedakan berdasarkan faktor-
faktor tertentu. Variasi bahasa disebabkan adanya interaksi sosial yang dilakuka oleh masyarakat
satu dengan lainnya atau suatu kelompok masyarakat yang penuturnya tidak menggunakan
bahasa secara homogen. Variasi bahasa dipengaruhi oleh aspek bahasa itu sendiri, secara bentuk
dan makna. Secara bentuk bahasa meliputi, bunyi, suara dan struktur. Dan secara makna yaitu
leksikal, fungsional, dan struktural.

Dengan adanya masyarakat bahasa variasi bahasa akan selalu ada didalamnya, entah itu
berasal dari luar masyarakat tersebut atau dari dalam masyarakat itu sendiri. Dengan semakin
luasnya kontak sosial yang dilakukan suatu masyarakat maka akan semakin banyak bahasa yang
bisa dimengerti. Kita juga harus bisa memperkenalkan bahasa kita pada dunia luar. Dengan
begitu bahasa yang kita pakai juga akan dikenal oleh dunia luar.

Bahasa merupakan identitas suatu bangsa, dari bahasa kita bisa tahu seberapa sopan
seseorang, seberapa pintar seseorang. Adanya variasi bahasa membuat kita tahu bahwa kita tidak
hidup dalam lingkungan yang homogen, walau ada dalam satu wilayah yang sama. Dengan
demikian, kita harus bisa menggunakan bahasa yang benar dan bijak agar bahasa tetap lestari dan
tidak membuat kita dipandang buruk.

DAFTAR PUSTAKA

https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/08/15/variasi-bahasa/#:~:text=Karena
%20faktor-faktor%20di%20atas,dasarnya%20memiliki%20bermacam-macam%20ragam.

https://edisuryadimaranaicindo.wordpress.com/2012/03/01/masyarakat-bahasa-2/

https://id.wikipedia.org/wiki/Varietas_bahasa

Anda mungkin juga menyukai