Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHASA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI


Pengertian Bahasa, Ragam Bahasa serta Tujuan Mempelajari Bahasa

Semester 1 Lokal A

Oleh :
Kelompok 2
1. Novela Yulyanti [2110401034]
2. MHD. Hafiz Elfani [2110401017]

Dosen Pembimbing :
Ria Agustina, M.Pd

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KERINCI
(IAIN KERINCI)

2021

DAFTAR ISI
1
Daftar isi............................................................................................(2)
Kata Pengantar.................................................................................(3)

BAB l PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................(5)
B. Rumusan Masalah......................................................................(6)
C. Tujuan Penelitian........................................................................(6)
D. Manfaat Penelitian.....................................................................(6)

BAB II PEMBAHASAN
Bahasa Sebagai Media Komunikasi.............................................(7)
A. Pengertian Bahasa....................................................................(7)
B. Ragam Bahasa...........................................................................(9)
C. Tujuan Mempelajari Bahasa.....................................................(13)

BAB III PENUTUP


Kesimpulan....................................................................................(14)
Saran..............................................................................................(15)

DAFTAR PUSTAKA

2
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb puji syukur atas Rahmat atas rahmat


Allah SWT,berkat Rahmat serta karunianya sehingga makalah
dengan judul "bahasa sebagai media komunikasi" dapat selesai.
Makalah ini dibuat dengan tujuan memenuhi tugas kelompok
semester 1A dari ibuk Ria Agustina, M.Pd pada bidang studi bahasa
Indonesia. Selain itu, penyusunan makalah ini bertujuan menambah
wawasan kepada pembaca tentang bagaimana bahasa sebagai
media komunikasi.
Kami (penulis serta penyusun makalah) menyampaikan ucapan
terimakasih kepada ibuk Ria Agustina, M.Pd selaku dosen
pembimbing bahasa Indonesia semester 1A. Berkat tugas yang
diberikan ini, dapat menambah wawasan penulis serta penyusun
makalah maupun pembaca makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
membantu dalam proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan dan penulisan masih
melakukan banyak kesalahan. Oleh karena itu kami memohon maaf
atas kesalahan dan ketaksempurnaan yang pembaca temukan
dalam makalah ini. Kami juga mengharap adanya kritik serta saran
dari pembaca apabila menemukan kesalahan dari makalahini.
Sungai penuh,16 september 2021

3
Tim Penulis

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pandangan setiap orang dalam mendefinisikan bahasa mempunyai pandangan


tersendiri, perbedaan pandangan tersebut bergantung pada lingkungan,
wawasan, dan tingkat pendidikan. Seorang ahli bahasa atau orang yang
berpendidikan di bidang bahasa dengan orang awam atau mayarakat biasa tentu
mempunyai pandangan yang berbeda tentang makna bahasa. Banyak ahli bahasa
yang mendefinisikan bahasa, namun tidak jarang pendapat mereka tidak mewakili

4
keseluruhan pengertian bahasa. Karena memang tidak semua objek dapat
didefinisikan dengan mudah. Menurut Barber (dalam Sibarani, 1964: 21)
mengatakan bahwa “bahasa adalah suatu sistem tanda yang berhubungan dengan
lambang bunyi-bunyi suara dan digunakan oleh suatu kelompok masyarakat untuk
berkomunikasi dan bekerja sama”.

Secara umum bahasa dapat diartikan sebagai salah satu jenis komunikasi.
Memang bahasa bukan merupakan satu-satunya sistem tanda, tetapi bahasa
merupakan sitem tanda yang paling efektif digunakan untuk komunikasi. Menurut
Sibarani (1992 : 89), “komunikasi adalah penyampaian amanat atau pesan dari
penyapa (pengirim) kepada pesapa (penerima) melalui saluran berupa sistem
tanda”. Komunikasi merupakan kegiatan yang tidak bisa dipisahkan dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa adanya komunikasi maka seolah-olah kehidupan ini
mati. Maka dari itu, peranan bahasa sangatlah penting dalam kehidupan ini.

Dengan menyusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan pemahaman


yang lebih tentang fungsi bahasa sebagai komunikasi dan keterkaitannya antara
bahasa dengan komunikasi.

B. Rumusan masalah

1. Bagaimana bahasa sebagai media komunikasi?

2. Apa itu bahasa?

3. Bagaimana ragam dalam bahasa?

4. Apa tujuan mempelajari bahasa?

C. Tujuan penelitian

Pembahasan makalah ini bertujuan untuk mendeskripsikan ;

1. Bahasa indonesia sebagai media komunikasi

5
2. Pengertian bahasa

3. Ragam bahasa

4. Tujuan mempelajari bahasa

D. Manfaat penelitian

Adapun Manfaat penulisan makalah ini yaitu;

1. Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara terperinci

2. Dapat memahami macam-macam bahasa yang ada pada saat ini

3. Dapat memaparkan maksud dari bahasa negara

4.Dapat memperoleh pengetahuan tentang tujuan mempelajari

bahasa

5. Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan dengan

ragam bahasa

BAB II

PEMBAHASAN

BAHASA SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI

Bahasa sebagai media atau alat komunikasi bermakna bahwa bahasa merupakan
deretan bunyi yang bersistem, berbentuk lambang, bersifat arbitrer, bermakna,
konfensional, unik, universal, produktif, bervariasi, dinamis, manusiawi, dan alat

6
interaksi sosial yang menggantikan individual dalam menyatakan sesuatu atau
berekspresi kepada lawan tutur dalam suatu kelompok sosial sebagai alat untuk
berkomunikasi dan identitas penuturnya.

A. Pengertian bahasa

Menurut Gorys Keraf (2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Ketika anggota masyarakat menginginkan untuk berkomunikasi dengan
sesamanya, maka orang tersebut akan menggunakan suatu bahasa yang sudah
biasa digunakannya untuk menyampaikan sesuatu informasi. Pada umumnya
bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara satu daerah dengan daerah yang
lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan kultur, lingkungan dan
kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa orang berpendapat
bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai media komunikasi.
Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang mengadakan
komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah disepakati
bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk menyampaikan
suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain dengan
menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya.

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang
bunyi yang arbiter, yang dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk
bekerjasama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian
yang ada dalam kamus tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga dapat
berfungsi sebagai lambang bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan
tetapi fungsi atau manfaat yang diberikan sangatlah berbeda antara keduanya.
Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu

7
informasi serta lebih menitik beratkan pada kepadatan isinya bukan pada fungsi
estetika yang dihasilkannya.

Bahasa adalah sistem simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol
adalah hubungan simbol dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan
yang dimaksud dengan sistem tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna
bukan konvensional tetapi ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki
benda atau situasi yang dimaksud.

Dari beberapa definisi yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan
bahwa bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui
lisan, tulisan maupun media lain yang sudah disepakati oleh pihak yang
berkomunikasi. Bahasa yang disampaikan melalui lisan dapat disebut dengan
bahasa primer sedangkan bahasa yang diutarakan dengan menggunakan selain
lisan disebut dengan bahasa sekunder.

Adapun pengertian dari berkomunikasi melalui lisan yaitu berkomunikasi


dengan menggunakan suatu simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
yang memiliki ciri khas tersendiri yang dapat berbada makna ketika diucapkan
oleh orang dan kondisi yang berbeda . Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga
kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam
Bahasa Korea yang memiliki arti cinta, dalam Bahasa Indonesia artinya adalah
tempat tinggal burung atau binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari tulisan
adalah susunan dari simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan
dituliskan. Bahasa lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan
gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang
dilakukannya.

8
B. Ragam bahasa

Ragam bahasa adalah pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara
bahasa itu diutarakan oleh orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza
(2002:3) memaparkan bahwa ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya
karena pemilihan corak bahasa yang dipakai seseorang untuk mengomunikasikan
sesuatu bergantung kepada tiga hal berikut ini:

1.Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan

2.Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya

3.Topik yang dibicarakan/dituluskan

Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin


tersebut, dapat diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat
dalam bahasa Indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah :

Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi

1) Ragam lisan

2) Ragam tulisan

Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur

1) Ragam dialek

2) Ragam idealek

3) Ragam Sosialek

9
Ragam bahasa berdasarkan situasi

1) Ragam terpelajar

2) Ragam resmi

3) Ragam tidak resmi

4) Ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan

a) Ragam hukum

b) Ragam bisnis

c) Ragam sastra

d) Ragam kedokteran

e) dsb.(lomuddin finoza, 2002:3)

. Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi

Dalam pembahasan ini yang akan dibahas terlebih dahulu adalah ragam lisan dan
ragam tulisan. Adapun perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah
sebagai berikut:

Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap mendengarkan apa yang
diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak selalu memerlukan
lawan bicara.

Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek, prediket, objek, dan
keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering dinyatakan dengan gerak
tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi gramatikal harus
dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat memahami
isinya.

10
Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu. Suatu ragam
lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut terlibat didalam situasi,
kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam tulisan dapat dimengerti
oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan waktu yang berbeda beda.

Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah, panjang-pendeknya suara.


Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca, huruf capital, huruf kecil
atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin Finoza, 1993:4)

Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur

Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari


ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.

Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’

Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’

Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’

Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku itu.’

Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam


bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam
kedokteran dan ragam sastra.

Ciri-ciri ragam ilmiah:

11
•Bahasa Indonesia ragam baku

•Penggunaan kalimat efektif

•Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda

•Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian
kata dan istilah yang bermakna kias

•Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan

•Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:

Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.

Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon.

Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback.

Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.

Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif.

C. Tujuan mempelajari bahasa

Dalam setiap mempelajari suatu ilmu, setiap manusia pastilah mempunyai suatu
tujuan tertentu. Walaupun boleh jadi tujuan ahir yang diinginkan antara satu
individu dengan individu yang lainnya akan berbeda. Begitu juga dengan tujuan
orang-orng yang berkenan untuk mempelajari bahasa, pastilah mereka juga
mempunyai motif tertentu yang melatar belakanginya.

12
Walaupun pasti ada tujuan-tujuan yang tidak senada, akan tetapi dalam
mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan yang bersifat umum. Yaitu dengan
kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang kita sampaikan dapat dimengerti dan
difahami oleh lawan komunikasi kita. Karena, ketika bahasa kita tidak dapat
mengundang pemahaman dari lawan komunikasi maka kita akan menerima
respon yang kurang baik selain itu bahasa yang kuang baik dan benar akan dapat
menimbulkan kesalahfahaman yang bisa berakibat fatal. Sebagaimana yang telah
dikatakan oleh Gorys Keraf (2004 : 8) bahwa seorang yang belum mahir berbahasa
akan menemukan kesulitan-kesulitan, karena apa yang dipikirkan atau
dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna kepada orang lain.

Selain untuk memahamkan orang lain tujuan mempelajari bahasa adalah untuk
dapat menggelar dan mengembangkan potensi-potensi pribadi yang ada pada diri
kita. Dengan penguasaan bahasa yang baik dan benar, akan dapat lebih mudah
mencari relasi dalam segala hal.

Ada salah satu tujuan terpenting yang harus kita canangkan ketika kita
mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah kemahiran bahasa. Menurut
penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan mendatangkan
keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat komunikasi yang baik
terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita untuk mengembangkan
kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam mengembangkan
kontrol social yang diingankan.

BAB III

PENUTUP
13
KESIMPULAN

Dengan demikian perlu dapat ditarik kesimpulan bahwa Bahasa adalah sistem
simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang
bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh
sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran. Sedangkan dari
makna Bahasa itu terdapat macam dan ragam bahasa yang telah dijelaskan di
atas.

Selain terdapat macam dan ragam, bahasa juga bisa sebagai bahasa negara atau
bahasa nasional. Sedangkan bahasa negara adalah suatu bahasa yang memiliki
sejenis hubungan de facto atau de jure dengan seseirang dan mungkin melalui
perluasan teritori yang mereka duduki. Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah
bahasa nasional bisa mewakili identitas nasional suatu bangsa atau negara.
Bahasa nasional secara alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang
diberikan pada satu bahasa atau lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di
teritori sebuah negara.

Bahasa selain sebagai bahasa negara, bahasa juga memiliki sebuah tujuan dari
pembelajaran bahasa. Banyak orang yang belajar bahasa dengan berbagai tujuan
yang berbeda. Ada yang belajar hanya untuk mengerti, ada yang belajar untuk
memahami isi bacaan, ada yang belajar untuk dapat bercakap-cakap dengan
lancar, ada pula yang belajar untuk gengsi-gengsian, dan ada pula yang belajar
dengan berbagai tujuan khusus. Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran
adalah keterampilan komunikasi dalam berbagai konteks komunikasi.
Kemampuan yang dikembangkan adalah daya tangkap makna, peran, daya tafsir,
menilai, dan mengekspresikan diri dengan berbahasa. Kesemuanya itu
dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan penggunaan.
14
SARAN

Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia perlu


adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme dalam diri sendiri.
Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk mencapainya yaitu dengan
mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan mendalam serta menanamkan
rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Serta
menerapkanya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa
Indonesia secara tepat dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari
berbagai ragam bahasa. Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar
sesame bangsa.

15
DAFTAR PUSTAKA

Finoza, Lamuddin. 2002.Komposisi Bahasa Indonesia.Cetakan ke-8. Jakarta: Diksi


Insan Mulia.

Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa


Indah.

Arifin, E. Zaenal dan Tasai S. Amran.2009Cermat Berbahasa Indonesia Untuk


Perguruan Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.

Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen Bahasa. Jakarta: Gramedia.

Pembelajaran Bahasa Indonesia, artikel diakses pada tanggal 14 September 2009


dari http://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran bahasa-
indonesia/ )

16

Anda mungkin juga menyukai